SlideShare a Scribd company logo
RUMUS KIMIA,
TATA NAMA, DAN
PERSAMAAN
REAKSI
Rumus Kimia
Tata Nama
Senyawa Penyetaraan Reaksi
Table of contents
Persamaan Reaksi
Tujuan Pembelajaran
(1) Menjelaskan dan memahami tentang rumus kimia, termasuk rumus molekul
dan empiris
(2) Menjelaskan dan memahami aturan IUPAC untuk penamaan senyawa
anorganik dan organik sederhana
(3) Mengidentifikasi nama senyawa menurut IUPAC
(4) Menuliskan nama senyawa biner, senyawa ion, dan senyawa organik
sederhana
(5) Menyetarakan persamaan reaksi
Pemahaman Bermakna
Pemahaman Bermakna
Banyak bahan-bahan kimia dijumpai dan dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari, seperti:
produk pembersih rumah tangga, disinfektan, dan lain-lain.
 Apa saja unsur pembentuk garam dapur?
 Mengapa garam dapur aman dikonsumsi,
sementara unsur-unsur pembentuknya
bersifat reaktif?
 Apakah N2O4 dan NO2 senyawa kimia yang
sama?
01
RUMUS KIMIA
Rumus kimia zat  menyatakan jenis dan
jumlah relatif atom-atom yang terdapat
dalam zat. Angka yang menyatakan
jumlah atom suatu unsur dalam rumus
kimia disebut angka indeks.
Rumus molekul
Misalnya:
rumus molekul air
yaitu H2O, artinya
dalam satu molekul
air terdapat dua
atom hidrogen dan
satu atom oksigen
Rumus empiris
Misalnya:
natrium klorida merupakan
senyawa ion yang terdiri
atas ion Na+ dan ion Cl-
dengan perbandingan 1:1.
Rumus kimia natrium klorida
adalah NaCl.
Tata Nama
Senyawa
02
Setiap molekul senyawa atau disebut sebagai
senyawa saja memiliki nama masing-masing.
Partikel-partikel materi tersusun
atas atom dan molekul.
Molekul adalah gabungan dua atom atau lebih
yang dapat membentuk molekul unsur atau
molekul senyawa.
Molekul unsur  molekul yang tersusun atas
atom-atom sejenis, seperti H2 , N2 , O2, P4 , dan S8 .
Molekul senyawa  molekul yang tersusun atas
atom-atom yang berlainan jenis, seperti CO2, SO3,
PCl5, dan CCl4.
Senyawa Biner
tersusun atas dua
jenis atom yang
berbeda, seperti CO2,
CCl4, SO3, PCl5, dan SF6.
Senyawa Poliatomik
tersusun atas lebih dari dua
jenis atom yang berbeda,
seperti CaCO3 , BaSO4 ,
dan KMnO4.
Senyawa dibedakan menjadi dua,
Penamaan senyawa kimia yang digunakan sekarang ini
didasarkan pada aturan IUPAC (International Union of Pure
and Applied Chemistry). Berdasarkan aturan IUPAC, sebelum
menamai suatu senyawa, kita harus memperhatikan jenis ikatan
kimia yang terdapat pada senyawa tersebut, apakah berikatan
ionik atau kovalen.
Unsur Logam Golongan A dan Unsur Nonlogam
Unsur logam golongan A  umumnya memiliki satu bilangan oksidasi.
Nama logam + Nama nonlogam + ida
Contoh:
NaCl = natrium klorida
Na2O = natrium oksida
Unsur Logam Golongan B dan Unsur Nonlogam
Unsur logam golongan B  umumnya memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu.
Nama logam (bahasa Indonesia) +
Biloks logam + Nama nonlogam + ida
Contoh:
Fe2O3 = besi (III) oksida
CuS = tembaga (II) sulfida
MnF4 = mangan (IV) fluorida
Khusus untuk logam seng (Zn) dan perak (Ag), tidak perlu
mencantumkan biloks. Hal ini dikarenakan logam-logam tersebut hanya
memiliki satu biloks, yaitu biloks Zn = +2 dan biloks Ag = +1.
Contoh:
ZnS = seng sulfida
AgI = perak iodida
Selain menggunakan aturan tata nama IUPAC (cara baru), senyawa ionik yang tersusun atas logam golongan B juga
memiliki tata nama jenis lain (cara lama). Tata nama ini didasarkan pada biloks tinggi dan biloks rendah. Untuk biloks
rendah, menggunakan akhiran o dan untuk biloks tinggi menggunakan akhiran i. Nama-nama unsur pada tata nama ini
menggunakan nama latin, bukan nama inggris.
Fe2+ fero
Fe3+ feri
Cu+ cupro
Cu2+ cupri
Sn2+ stanno
Sn4+ stanni
Hg+ mercuro
Hg2+ mercuri
Contoh:
FeCl2 = fero klorida
Fe2O3 = feri oksida CuS = cupri sulfida
SnO2 = stanni oksida
Aturan tata nama senyawa biner yang tersusun
atas unsur nonlogam dan nonlogam adalah sebagai
berikut.
 Tata nama dilakukan dengan menyebutkan dahulu nama
unsur pertama, kemudian diikuti nama unsur kedua
ditambah akhiran ida.
 Jumlah atom unsur dinyatakan dalam bahasa Yunani,
sebagai berikut:
1 = mono 3 = tri 5 = penta 7 = hepta 9 = nona
2 = di 4 = tetra 6 = heksa 8 = okta 10= deka
Aturan tata nama senyawa biner yang tersusun
atas unsur nonlogam dan nonlogam adalah sebagai
berikut.
 Unsur pertama tidak perlu ditambahkan mono bila unsurnya
hanya satu.
 Untuk senyawa yang terdapat unsur hidrogen (H), jumlah unsur
baik dari unsur pertama dan kedua tidak perlu disebutkan
dengan awalan yunani.
 Senyawa-senyawa yang umum dikenal tidak perlu mengikuti
aturan tersebut, seperti air, amonia, dan metana.
Contoh:
CO2 = karbon dioksida
SO3 = belerang trioksida/ sulfur trioksida
CCl4 = karbon tetraklorida
PBr5 = fosforus pentabromida
N2O3 = dinitrogen trioksida
Cl2O7 = diklor heptaoksida
Selain tata nama tersebut, ada tata nama alternatif
khusus unsur N dan S. Perhatikan formula berikut.
Nama nonlogam 1 + biloks nonlogam 1 + nama nonlogam 2 + ida
Contoh:
N2O = nitrogen (I) oksida
SO2 = belerang (IV) oksida
Senyawa Poliatomik
yang Mengandung
Kation Logam
Tata Nama Senyawa Poliatomik yang Tersusun
Atas Logam Golongan A dan Anionnya
Unsur logam golongan A  umumnya
memiliki satu bilangan oksidasi.
Nama logam + Nama anion
Contoh:
NaNO3 = natrium nitrat
MgSO4 = magnesium sulfat
Al2(CO3)3 = aluminium karbonat
KMnO4 = kalium permanganat
Ba3(PO4)2 = barium fosfat
Tata Nama Senyawa Poliatomik yang Tersusun
Atas Logam Golongan B dan Anionnya
Unsur logam golongan B (logam transisi) 
umumnya memiliki lebih dari satu buah
bilangan oksidasi.
Contoh:
FeSO4 = besi(II) sulfat
Cr2(Cr2O7)3 = krom (III) dikromat
Cu3(AsO4) = tembaga (I) arsenat
Pb3(SbO4)4 = timbal (IV) antimonat
Nama logam (bahasa Indonesia) + Biloks logam + Nama anion
Khusus untuk logam seng (Zn) dan perak (Ag), tidak perlu mencantumkan
biloks. Hal ini dikarenakan logam-logam tersebut hanya memiliki satu biloks,
yaitu biloks Zn = +2 dan biloks Ag = +1.
Contoh:
AgNO3 = perak nitrat
Zn(MnO4)2 = seng permanganat
ZnMnO4 = seng manganat
Senyawa Poliatomik
yang Mengandung
Kation Nonlogam dan
Anionnya
Tata Nama Senyawa Poliatomik yang Tersusun
Atas Kation Nonlogam dan Anionnya
Tata nama senyawa poliatomik yang tersusun
atas kation nonlogam dan anionnya 
menyebutkan dahulu nama kation nonlogam
dan diikuti nama anionnya.
Contoh:
(NH4)2SO4 = amonium sulfat
H3PO4 = asam fosfat/ hidrogen fosfat
(NH4)3AsO4 = amonium arsenat
H2C2O4 = asam oksalat
NH4OH = amonium hidroksida
Nama kation nonlogam + Nama anion
Rumus Senyawa Poliatomik yang Tersusun Atas
Kation Nonlogam dan Anionnya
Penulisan rumus senyawa poliatomik jenis ini
dilakukan dengan menuliskan dahulu rumus
kation nonlogam dan diikuti dengan
anionnya. Dalam menuliskannya, muatan
kation nonlogam dan anion disilangkan.
Senyawa yang
Bersifat Asam
Senyawa yang Bersifat Asam
Asam merupakan suatu senyawa yang ditandai dengan adanya ion H+. Aturan
penamaan asam yaitu dengan menyebut atom H (kation) sebagai asam, kemudian
diikuti nama anionnya.
Contoh:
HCl = asam klorida
HCN = asam sianida
H2SO4 = asam sulfat
H2C2O4 = asam oksalat
H3PO4 = asam fosfat
HCOOH = asam format/ asam formiat/ asam semut
CH3COOH = asam asetat/ asam etanoat/ asam cuka
Senyawa yang
Bersifat Basa
Senyawa yang Bersifat Basa
Basa merupakan suatu senyawa yang ditandai dengan adanya ion
OH– . Aturan penamaan basa yaitu dengan menyebutkan nama
kationnya, kemudian diikuti kata hidroksida untuk menyebut ion OH– .
Contoh:
NaOH = natrium hidroksida
NH4OH = amonium hidroksida
Mg(OH)2 = magnesium hidroksida
Al(OH)3 = aluminium hidroksida
Senyawa yang
Bersifat Garam
Senyawa yang Bersifat Garam
Senyawa yang bersifat garam merupakan senyawa netral sehingga tidak
memiliki ion H+ atau ion OH– . Aturan penamaan garam yaitu dengan
menyebutkan nama kation, kemudian diikuti nama anionnya. Khusus kation yang
memiliki biloks lebih dari 1, biloks tersebut ditulis dalam kurung dengan angka
Romawi.
Contoh:
NaCl = natrium klorida (garam dapur)
MgSO4 = magnesium sulfat
MgSO4 .7H2O = magnesium sulfat terhidrat (obat pencahar)
Ba3(PO4)2 = barium fosfat
NH4NO3 = amonium nitrat
CH3COONa = natrium asetat
03
Persamaan
Reaksi
Reaksi kimia dapat diamati karena adanya
perubahan dari warna zat
mula-mula, perubahan wujud, suhu, adanya gas,
atau terbentuknya endapan.
Persamaan reaksi  persamaan yang menyatakan kesetaraan jumlah zat-zat yang
terlibat dalam reaksi kimia dengan menggunakan rumus kimia. Dalam reaksi kimia
terdapat zat-zat pereaksi (reakan) dan zat-zat hasil reaksi (produk).
Dalam menuliskan persamaan reaksi, rumus kimia pereaksi (reaktan) dituliskan di ruas kiri
dan rumus kimia hasil reaksi (produk) dituliskan di ruas kanan. Antara kedua ruas itu
dihubungkan dengan tanda panah ( → ) yang menyatakan arah reaksi kimia. Wujud atau
keadaan zat-zat pereaksi dan hasil reaksi ada empat macam, yaitu gas (g), cairan (liquid atau l),
zat padat (solid atau s) dan larutan (aqueous atau aq).
Contoh:
Logam magnesium bereaksi dengan gas klorin membentuk magnesium klorida. Persamaan
reaksinya adalah:Magnesium + klorin → magnesium klorida, atau dapat dituliskan dengan rumus
kimia menjadi:
Mg (s) + Cl2 (g) → MgCl2 (aq)
Bilangan di depan rumus kimia zat-zat dalam persamaan reaksi  koefisien reaksi. Koefisien reaksi
diberikan untuk menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi serta menyatakan perbandingan
paling sederhana dari partikel zat yang terlibat dalam reaksi.
Misalnya, reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk air sebagai berikut.
koefisien H2 = 2 koefisien O2 = 1 koefisien H2O = 2
Penyetaraan
Reaksi
04
Suatu persamaan reaksi
dikatakan benar jika
memenuhi hukum kimia,
yaitu zat-zat yang terlibat
dalam reaksi harus setara,
baik jumlah zat maupun
muatannya.
Suatu persamaan reaksi harus disetarakan agar
sesuai dengan hukum kekekalan massa yang
menyatakan bahwa: “dalam setiap reaksi kimia,
jumlah massa zat – zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama”.
Banyak reaksi dapat disetarakan dengan jalan mencoba/menebak,
akan tetapi sebagai permulaan dapat mengikuti langkah berikut:
1. Pilihlah satu rumus kimia yang paling rumit, tetapkan koefisiennya
sama dengan 1.
2. Zat-zat yang lain tetapkan koefisien sementara dengan huruf.
3. Setarakan dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang tadi
diberi koefisien 1.
4. Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O
disetarakan paling akhir.
Contoh Soal
 Na2S2O3(aq) + I2(aq) → Na2S4O6(aq) + NaI(aq)
Agar persamaan reaksi kimia di atas setara, maka koefisien untuk
Na2S2O3 dan NaI adalah ….
 Ca(OH)2(s) + HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2O(l)
Persamaan reaksi kimia yang sudah setara ialah ….
 aNa2CO3(aq) + bHCl(aq) → cH2CO3(aq) + dNaCl(aq)
Maka koefisien a, b, c, dan d untuk reaksi di atas adalah ….
 pCa(OH)2 + qH2PO4 → Ca3(PO4)2 + rH2O
Dari reaksi di atas yang merupakan reaksi setara bila harga p, q,
dan r adalah…
THANKS!

More Related Content

Similar to ZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdf

bab 2.pptx
bab 2.pptxbab 2.pptx
bab 2.pptx
ika_erliana
 
PPT Media pembelajaran.pptx
PPT Media pembelajaran.pptxPPT Media pembelajaran.pptx
PPT Media pembelajaran.pptx
UciAgustinaspd
 
Modul tatanamasenyawa
Modul tatanamasenyawaModul tatanamasenyawa
Modul tatanamasenyawa
Muhammad Hanif
 
Rumus dan persamaan kimia
Rumus dan persamaan kimia Rumus dan persamaan kimia
Rumus dan persamaan kimia
Lifia Citra Ramadhanti
 
Tata nama senyawa kimia
Tata nama senyawa kimiaTata nama senyawa kimia
Tata nama senyawa kimia
Wiwy_wnrt
 
Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...
ZainulHasan13
 
Kimia stoikiometri
Kimia stoikiometriKimia stoikiometri
Kimia stoikiometri
Siska Amelia
 
BAB 7 Rumus Kimia.pptx
BAB 7 Rumus Kimia.pptxBAB 7 Rumus Kimia.pptx
BAB 7 Rumus Kimia.pptx
VitaYuningsih1
 
2 materi unsur senyawa larutan
2 materi  unsur senyawa larutan2 materi  unsur senyawa larutan
2 materi unsur senyawa larutan
Dita Apsari
 
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksiKimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Hana Verdian
 
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.pptBukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
apaajahini
 
BAHAN_AJAR_LAMBANG_UNSUR_UNSUR_KIMIA_DAN_PERSAMAAN_REAKSI.docx
BAHAN_AJAR_LAMBANG_UNSUR_UNSUR_KIMIA_DAN_PERSAMAAN_REAKSI.docxBAHAN_AJAR_LAMBANG_UNSUR_UNSUR_KIMIA_DAN_PERSAMAAN_REAKSI.docx
BAHAN_AJAR_LAMBANG_UNSUR_UNSUR_KIMIA_DAN_PERSAMAAN_REAKSI.docx
119LennyOctaviany
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
yuna Sutria
 
Tata nama senyawa_kimia
Tata nama senyawa_kimiaTata nama senyawa_kimia
Tata nama senyawa_kimiaAmir Maksum
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
LindaAgustin13
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
MuhammadSunariya1
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
Soniania211
 
Unsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.ppt
Unsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.pptUnsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.ppt
Unsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.ppt
AnonymousLTf6hLII
 
Bab-5-Rumus-Kimia-Tata-nama-dan-Hukum-dasar.pptx
Bab-5-Rumus-Kimia-Tata-nama-dan-Hukum-dasar.pptxBab-5-Rumus-Kimia-Tata-nama-dan-Hukum-dasar.pptx
Bab-5-Rumus-Kimia-Tata-nama-dan-Hukum-dasar.pptx
nisrinaamalia16
 

Similar to ZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdf (20)

bab 2.pptx
bab 2.pptxbab 2.pptx
bab 2.pptx
 
PPT Media pembelajaran.pptx
PPT Media pembelajaran.pptxPPT Media pembelajaran.pptx
PPT Media pembelajaran.pptx
 
Modul tatanamasenyawa
Modul tatanamasenyawaModul tatanamasenyawa
Modul tatanamasenyawa
 
Rumus dan persamaan kimia
Rumus dan persamaan kimia Rumus dan persamaan kimia
Rumus dan persamaan kimia
 
Tata nama senyawa kimia
Tata nama senyawa kimiaTata nama senyawa kimia
Tata nama senyawa kimia
 
Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...
 
Kimia stoikiometri
Kimia stoikiometriKimia stoikiometri
Kimia stoikiometri
 
BAB 7 Rumus Kimia.pptx
BAB 7 Rumus Kimia.pptxBAB 7 Rumus Kimia.pptx
BAB 7 Rumus Kimia.pptx
 
2 materi unsur senyawa larutan
2 materi  unsur senyawa larutan2 materi  unsur senyawa larutan
2 materi unsur senyawa larutan
 
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksiKimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
 
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.pptBukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 
BAHAN_AJAR_LAMBANG_UNSUR_UNSUR_KIMIA_DAN_PERSAMAAN_REAKSI.docx
BAHAN_AJAR_LAMBANG_UNSUR_UNSUR_KIMIA_DAN_PERSAMAAN_REAKSI.docxBAHAN_AJAR_LAMBANG_UNSUR_UNSUR_KIMIA_DAN_PERSAMAAN_REAKSI.docx
BAHAN_AJAR_LAMBANG_UNSUR_UNSUR_KIMIA_DAN_PERSAMAAN_REAKSI.docx
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 
Tata nama senyawa_kimia
Tata nama senyawa_kimiaTata nama senyawa_kimia
Tata nama senyawa_kimia
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 
Unsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.ppt
Unsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.pptUnsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.ppt
Unsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.ppt
 
Bab-5-Rumus-Kimia-Tata-nama-dan-Hukum-dasar.pptx
Bab-5-Rumus-Kimia-Tata-nama-dan-Hukum-dasar.pptxBab-5-Rumus-Kimia-Tata-nama-dan-Hukum-dasar.pptx
Bab-5-Rumus-Kimia-Tata-nama-dan-Hukum-dasar.pptx
 

Recently uploaded

Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 

Recently uploaded (20)

Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 

ZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdf

  • 1. RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI
  • 2. Rumus Kimia Tata Nama Senyawa Penyetaraan Reaksi Table of contents Persamaan Reaksi
  • 3. Tujuan Pembelajaran (1) Menjelaskan dan memahami tentang rumus kimia, termasuk rumus molekul dan empiris (2) Menjelaskan dan memahami aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana (3) Mengidentifikasi nama senyawa menurut IUPAC (4) Menuliskan nama senyawa biner, senyawa ion, dan senyawa organik sederhana (5) Menyetarakan persamaan reaksi
  • 5. Pemahaman Bermakna Banyak bahan-bahan kimia dijumpai dan dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti: produk pembersih rumah tangga, disinfektan, dan lain-lain.
  • 6.  Apa saja unsur pembentuk garam dapur?  Mengapa garam dapur aman dikonsumsi, sementara unsur-unsur pembentuknya bersifat reaktif?  Apakah N2O4 dan NO2 senyawa kimia yang sama?
  • 8. Rumus kimia zat  menyatakan jenis dan jumlah relatif atom-atom yang terdapat dalam zat. Angka yang menyatakan jumlah atom suatu unsur dalam rumus kimia disebut angka indeks.
  • 9. Rumus molekul Misalnya: rumus molekul air yaitu H2O, artinya dalam satu molekul air terdapat dua atom hidrogen dan satu atom oksigen
  • 10. Rumus empiris Misalnya: natrium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Na+ dan ion Cl- dengan perbandingan 1:1. Rumus kimia natrium klorida adalah NaCl.
  • 12. Setiap molekul senyawa atau disebut sebagai senyawa saja memiliki nama masing-masing. Partikel-partikel materi tersusun atas atom dan molekul. Molekul adalah gabungan dua atom atau lebih yang dapat membentuk molekul unsur atau molekul senyawa. Molekul unsur  molekul yang tersusun atas atom-atom sejenis, seperti H2 , N2 , O2, P4 , dan S8 . Molekul senyawa  molekul yang tersusun atas atom-atom yang berlainan jenis, seperti CO2, SO3, PCl5, dan CCl4.
  • 13. Senyawa Biner tersusun atas dua jenis atom yang berbeda, seperti CO2, CCl4, SO3, PCl5, dan SF6. Senyawa Poliatomik tersusun atas lebih dari dua jenis atom yang berbeda, seperti CaCO3 , BaSO4 , dan KMnO4. Senyawa dibedakan menjadi dua,
  • 14. Penamaan senyawa kimia yang digunakan sekarang ini didasarkan pada aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Berdasarkan aturan IUPAC, sebelum menamai suatu senyawa, kita harus memperhatikan jenis ikatan kimia yang terdapat pada senyawa tersebut, apakah berikatan ionik atau kovalen.
  • 15.
  • 16. Unsur Logam Golongan A dan Unsur Nonlogam Unsur logam golongan A  umumnya memiliki satu bilangan oksidasi. Nama logam + Nama nonlogam + ida Contoh: NaCl = natrium klorida Na2O = natrium oksida
  • 17. Unsur Logam Golongan B dan Unsur Nonlogam Unsur logam golongan B  umumnya memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu. Nama logam (bahasa Indonesia) + Biloks logam + Nama nonlogam + ida Contoh: Fe2O3 = besi (III) oksida CuS = tembaga (II) sulfida MnF4 = mangan (IV) fluorida
  • 18. Khusus untuk logam seng (Zn) dan perak (Ag), tidak perlu mencantumkan biloks. Hal ini dikarenakan logam-logam tersebut hanya memiliki satu biloks, yaitu biloks Zn = +2 dan biloks Ag = +1. Contoh: ZnS = seng sulfida AgI = perak iodida
  • 19. Selain menggunakan aturan tata nama IUPAC (cara baru), senyawa ionik yang tersusun atas logam golongan B juga memiliki tata nama jenis lain (cara lama). Tata nama ini didasarkan pada biloks tinggi dan biloks rendah. Untuk biloks rendah, menggunakan akhiran o dan untuk biloks tinggi menggunakan akhiran i. Nama-nama unsur pada tata nama ini menggunakan nama latin, bukan nama inggris. Fe2+ fero Fe3+ feri Cu+ cupro Cu2+ cupri Sn2+ stanno Sn4+ stanni Hg+ mercuro Hg2+ mercuri Contoh: FeCl2 = fero klorida Fe2O3 = feri oksida CuS = cupri sulfida SnO2 = stanni oksida
  • 20.
  • 21. Aturan tata nama senyawa biner yang tersusun atas unsur nonlogam dan nonlogam adalah sebagai berikut.  Tata nama dilakukan dengan menyebutkan dahulu nama unsur pertama, kemudian diikuti nama unsur kedua ditambah akhiran ida.  Jumlah atom unsur dinyatakan dalam bahasa Yunani, sebagai berikut: 1 = mono 3 = tri 5 = penta 7 = hepta 9 = nona 2 = di 4 = tetra 6 = heksa 8 = okta 10= deka
  • 22. Aturan tata nama senyawa biner yang tersusun atas unsur nonlogam dan nonlogam adalah sebagai berikut.  Unsur pertama tidak perlu ditambahkan mono bila unsurnya hanya satu.  Untuk senyawa yang terdapat unsur hidrogen (H), jumlah unsur baik dari unsur pertama dan kedua tidak perlu disebutkan dengan awalan yunani.  Senyawa-senyawa yang umum dikenal tidak perlu mengikuti aturan tersebut, seperti air, amonia, dan metana. Contoh: CO2 = karbon dioksida SO3 = belerang trioksida/ sulfur trioksida CCl4 = karbon tetraklorida PBr5 = fosforus pentabromida N2O3 = dinitrogen trioksida Cl2O7 = diklor heptaoksida
  • 23. Selain tata nama tersebut, ada tata nama alternatif khusus unsur N dan S. Perhatikan formula berikut. Nama nonlogam 1 + biloks nonlogam 1 + nama nonlogam 2 + ida Contoh: N2O = nitrogen (I) oksida SO2 = belerang (IV) oksida
  • 24.
  • 26. Tata Nama Senyawa Poliatomik yang Tersusun Atas Logam Golongan A dan Anionnya Unsur logam golongan A  umumnya memiliki satu bilangan oksidasi. Nama logam + Nama anion Contoh: NaNO3 = natrium nitrat MgSO4 = magnesium sulfat Al2(CO3)3 = aluminium karbonat KMnO4 = kalium permanganat Ba3(PO4)2 = barium fosfat
  • 27. Tata Nama Senyawa Poliatomik yang Tersusun Atas Logam Golongan B dan Anionnya Unsur logam golongan B (logam transisi)  umumnya memiliki lebih dari satu buah bilangan oksidasi. Contoh: FeSO4 = besi(II) sulfat Cr2(Cr2O7)3 = krom (III) dikromat Cu3(AsO4) = tembaga (I) arsenat Pb3(SbO4)4 = timbal (IV) antimonat Nama logam (bahasa Indonesia) + Biloks logam + Nama anion
  • 28. Khusus untuk logam seng (Zn) dan perak (Ag), tidak perlu mencantumkan biloks. Hal ini dikarenakan logam-logam tersebut hanya memiliki satu biloks, yaitu biloks Zn = +2 dan biloks Ag = +1. Contoh: AgNO3 = perak nitrat Zn(MnO4)2 = seng permanganat ZnMnO4 = seng manganat
  • 30. Tata Nama Senyawa Poliatomik yang Tersusun Atas Kation Nonlogam dan Anionnya Tata nama senyawa poliatomik yang tersusun atas kation nonlogam dan anionnya  menyebutkan dahulu nama kation nonlogam dan diikuti nama anionnya. Contoh: (NH4)2SO4 = amonium sulfat H3PO4 = asam fosfat/ hidrogen fosfat (NH4)3AsO4 = amonium arsenat H2C2O4 = asam oksalat NH4OH = amonium hidroksida Nama kation nonlogam + Nama anion
  • 31. Rumus Senyawa Poliatomik yang Tersusun Atas Kation Nonlogam dan Anionnya Penulisan rumus senyawa poliatomik jenis ini dilakukan dengan menuliskan dahulu rumus kation nonlogam dan diikuti dengan anionnya. Dalam menuliskannya, muatan kation nonlogam dan anion disilangkan.
  • 32.
  • 34. Senyawa yang Bersifat Asam Asam merupakan suatu senyawa yang ditandai dengan adanya ion H+. Aturan penamaan asam yaitu dengan menyebut atom H (kation) sebagai asam, kemudian diikuti nama anionnya. Contoh: HCl = asam klorida HCN = asam sianida H2SO4 = asam sulfat H2C2O4 = asam oksalat H3PO4 = asam fosfat HCOOH = asam format/ asam formiat/ asam semut CH3COOH = asam asetat/ asam etanoat/ asam cuka
  • 36. Senyawa yang Bersifat Basa Basa merupakan suatu senyawa yang ditandai dengan adanya ion OH– . Aturan penamaan basa yaitu dengan menyebutkan nama kationnya, kemudian diikuti kata hidroksida untuk menyebut ion OH– . Contoh: NaOH = natrium hidroksida NH4OH = amonium hidroksida Mg(OH)2 = magnesium hidroksida Al(OH)3 = aluminium hidroksida
  • 38. Senyawa yang Bersifat Garam Senyawa yang bersifat garam merupakan senyawa netral sehingga tidak memiliki ion H+ atau ion OH– . Aturan penamaan garam yaitu dengan menyebutkan nama kation, kemudian diikuti nama anionnya. Khusus kation yang memiliki biloks lebih dari 1, biloks tersebut ditulis dalam kurung dengan angka Romawi. Contoh: NaCl = natrium klorida (garam dapur) MgSO4 = magnesium sulfat MgSO4 .7H2O = magnesium sulfat terhidrat (obat pencahar) Ba3(PO4)2 = barium fosfat NH4NO3 = amonium nitrat CH3COONa = natrium asetat
  • 40. Reaksi kimia dapat diamati karena adanya perubahan dari warna zat mula-mula, perubahan wujud, suhu, adanya gas, atau terbentuknya endapan. Persamaan reaksi  persamaan yang menyatakan kesetaraan jumlah zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia dengan menggunakan rumus kimia. Dalam reaksi kimia terdapat zat-zat pereaksi (reakan) dan zat-zat hasil reaksi (produk).
  • 41. Dalam menuliskan persamaan reaksi, rumus kimia pereaksi (reaktan) dituliskan di ruas kiri dan rumus kimia hasil reaksi (produk) dituliskan di ruas kanan. Antara kedua ruas itu dihubungkan dengan tanda panah ( → ) yang menyatakan arah reaksi kimia. Wujud atau keadaan zat-zat pereaksi dan hasil reaksi ada empat macam, yaitu gas (g), cairan (liquid atau l), zat padat (solid atau s) dan larutan (aqueous atau aq). Contoh: Logam magnesium bereaksi dengan gas klorin membentuk magnesium klorida. Persamaan reaksinya adalah:Magnesium + klorin → magnesium klorida, atau dapat dituliskan dengan rumus kimia menjadi: Mg (s) + Cl2 (g) → MgCl2 (aq)
  • 42. Bilangan di depan rumus kimia zat-zat dalam persamaan reaksi  koefisien reaksi. Koefisien reaksi diberikan untuk menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi serta menyatakan perbandingan paling sederhana dari partikel zat yang terlibat dalam reaksi. Misalnya, reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk air sebagai berikut. koefisien H2 = 2 koefisien O2 = 1 koefisien H2O = 2
  • 44. Suatu persamaan reaksi dikatakan benar jika memenuhi hukum kimia, yaitu zat-zat yang terlibat dalam reaksi harus setara, baik jumlah zat maupun muatannya.
  • 45. Suatu persamaan reaksi harus disetarakan agar sesuai dengan hukum kekekalan massa yang menyatakan bahwa: “dalam setiap reaksi kimia, jumlah massa zat – zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”.
  • 46. Banyak reaksi dapat disetarakan dengan jalan mencoba/menebak, akan tetapi sebagai permulaan dapat mengikuti langkah berikut: 1. Pilihlah satu rumus kimia yang paling rumit, tetapkan koefisiennya sama dengan 1. 2. Zat-zat yang lain tetapkan koefisien sementara dengan huruf. 3. Setarakan dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang tadi diberi koefisien 1. 4. Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O disetarakan paling akhir.
  • 47. Contoh Soal  Na2S2O3(aq) + I2(aq) → Na2S4O6(aq) + NaI(aq) Agar persamaan reaksi kimia di atas setara, maka koefisien untuk Na2S2O3 dan NaI adalah ….  Ca(OH)2(s) + HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2O(l) Persamaan reaksi kimia yang sudah setara ialah ….  aNa2CO3(aq) + bHCl(aq) → cH2CO3(aq) + dNaCl(aq) Maka koefisien a, b, c, dan d untuk reaksi di atas adalah ….  pCa(OH)2 + qH2PO4 → Ca3(PO4)2 + rH2O Dari reaksi di atas yang merupakan reaksi setara bila harga p, q, dan r adalah…