Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri kimia, termasuk tata nama senyawa sederhana, persamaan reaksi kimia, hukum Gay-Lussac, hipotesis Avogadro, dan konsep mol."
Dokumen ini membahas tata nama senyawa kimia, termasuk senyawa anorganik biner, ion, dan terner seperti asam, basa, dan garam. Jenis senyawa organik juga dibahas, meskipun tata namanya lebih kompleks karena melibatkan struktur molekul dan gugus fungsional.
Modul belajar kimia membahas tentang tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksi kimia. Modul ini menjelaskan aturan-aturan penamaan senyawa biner, ion, asam dan basa menurut IUPAC dan contoh-contohnya. Selanjutnya modul ini mendefinisikan persamaan reaksi kimia dan melatih siswa mensetarakan persamaan reaksi yang belum sempurna.
Modul belajar kimia membahas tentang tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksi kimia. Modul ini menjelaskan aturan-aturan penamaan senyawa biner, ion, asam dan basa menurut IUPAC dan contoh-contohnya. Selanjutnya modul ini mengajarkan tentang persamaan reaksi kimia dan setaranya. Terdapat latihan soal penamaan senyawa dan penulisan persamaan reaksi.
Dokumen ini membahas tentang tata nama dan persamaan reaksi senyawa kimia, meliputi senyawa biner, ion, terner, dan organik. Juga menjelaskan cara menulis persamaan reaksi kimia dan menyetarakannya.
Dokumen tersebut membahas tentang rumus kimia, tata nama senyawa kimia, dan persamaan reaksi kimia. Secara ringkas, dibahas tentang penulisan rumus kimia untuk berbagai jenis senyawa seperti senyawa ion, kovalen, asam dan basa serta cara menentukan nama senyawa berdasarkan rumus kimianya.
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri kimia, termasuk tata nama senyawa sederhana, persamaan reaksi kimia, hukum Gay-Lussac, hipotesis Avogadro, dan konsep mol."
Dokumen ini membahas tata nama senyawa kimia, termasuk senyawa anorganik biner, ion, dan terner seperti asam, basa, dan garam. Jenis senyawa organik juga dibahas, meskipun tata namanya lebih kompleks karena melibatkan struktur molekul dan gugus fungsional.
Modul belajar kimia membahas tentang tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksi kimia. Modul ini menjelaskan aturan-aturan penamaan senyawa biner, ion, asam dan basa menurut IUPAC dan contoh-contohnya. Selanjutnya modul ini mendefinisikan persamaan reaksi kimia dan melatih siswa mensetarakan persamaan reaksi yang belum sempurna.
Modul belajar kimia membahas tentang tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksi kimia. Modul ini menjelaskan aturan-aturan penamaan senyawa biner, ion, asam dan basa menurut IUPAC dan contoh-contohnya. Selanjutnya modul ini mengajarkan tentang persamaan reaksi kimia dan setaranya. Terdapat latihan soal penamaan senyawa dan penulisan persamaan reaksi.
Dokumen ini membahas tentang tata nama dan persamaan reaksi senyawa kimia, meliputi senyawa biner, ion, terner, dan organik. Juga menjelaskan cara menulis persamaan reaksi kimia dan menyetarakannya.
Dokumen tersebut membahas tentang rumus kimia, tata nama senyawa kimia, dan persamaan reaksi kimia. Secara ringkas, dibahas tentang penulisan rumus kimia untuk berbagai jenis senyawa seperti senyawa ion, kovalen, asam dan basa serta cara menentukan nama senyawa berdasarkan rumus kimianya.
Dokumen membahas tentang unsur, lambang unsur, rumus kimia, dan tata nama senyawa sederhana. Topik utama meliputi definisi unsur dan lambang unsur, perbedaan logam dan nonlogam, rumus kimia unsur dan senyawa, persamaan reaksi kimia, serta tata nama senyawa anorganik dan organik.
Dokumen tersebut membahas tentang tatanama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya. Terdapat penjelasan mengenai tatanama senyawa biner ionik, kovalen, poliatomik, asam, basa, alkana, alkena, alkuna beserta contoh-contohnya. Juga dijelaskan cara penulisan dan penyetarakan persamaan reaksi kimia.
Modul belajar kimia membahas tentang tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksi kimia. Modul ini menjelaskan aturan penamaan senyawa biner, ion, asam dan basa menurut IUPAC dan contoh-contohnya. Selanjutnya modul ini mendefinisikan persamaan reaksi kimia dan cara mensetarakannya beserta latihan soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang rumus kimia, termasuk rumus molekul, rumus empiris, dan persamaan kimia. Juga membahas lambang unsur kimia dan tata nama senyawa kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang tata nama berbagai jenis senyawa kimia sesuai aturan IUPAC, meliputi:
1) Senyawa biner ionik dan kovalen antara logam dan nonlogam beserta contohnya
2) Senyawa biner kovalen antara nonlogam dengan menggunakan awalan bilangan atom dan contohnya
3) Penamaan asam biner berdasarkan awalan hidro dan nama nonlogam
Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...ZainulHasan13
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri dan penamaan senyawa kimia. Secara singkat, stoikiometri mempelajari aspek kuantitatif unsur dalam senyawa atau reaksi kimia, sedangkan penamaan senyawa mengikuti aturan IUPAC untuk mencegah kesalahan penamaan.
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri dan tata nama senyawa kimia. Stoikiometri membahas hubungan massa antar unsur dalam senyawa dan reaksi kimia. Tata nama senyawa membedakan senyawa anorganik, organik, dan ion. Senyawa dinamai berdasarkan unsur dan jumlah yang terkandung didalamnya.
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksiHana Verdian
Dokumen tersebut membahas tentang tata nama senyawa kimia dan beberapa contoh senyawa serta persamaan reaksi kimia sederhana. Informasi kunci yang disampaikan adalah aturan penamaan berbagai jenis senyawa seperti senyawa biner, poliatom, asam, basa, oksida, dan hidrat serta contoh senyawa seperti silikon dioksida, bromat, dan kalsium sulfat.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi materi ke dalam unsur, senyawa, dan campuran. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana, sedangkan senyawa terdiri dari beberapa unsur. Campuran adalah zat yang terdiri dari beberapa unsur atau senyawa dengan komposisi yang tidak tetap."
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi materi ke dalam unsur, senyawa, dan campuran. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana, sedangkan senyawa terdiri dari dua unsur atau lebih yang terikat secara kimia. Campuran merupakan zat yang terdiri dari beberapa unsur atau senyawa tanpa ada ikatan kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi materi ke dalam unsur, senyawa, dan campuran. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana, sedangkan senyawa terdiri dari dua unsur atau lebih yang terikat secara kimia. Campuran merupakan zat yang terdiri dari beberapa unsur atau senyawa tanpa ada ikatan kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang rumus kimia, tata nama senyawa kimia, persamaan reaksi kimia, dan hukum-hukum dasar kimia seperti hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum kelipatan berganda, hukum Gay-Lussac, dan hipotesis Avogadro.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Dokumen membahas tentang unsur, lambang unsur, rumus kimia, dan tata nama senyawa sederhana. Topik utama meliputi definisi unsur dan lambang unsur, perbedaan logam dan nonlogam, rumus kimia unsur dan senyawa, persamaan reaksi kimia, serta tata nama senyawa anorganik dan organik.
Dokumen tersebut membahas tentang tatanama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya. Terdapat penjelasan mengenai tatanama senyawa biner ionik, kovalen, poliatomik, asam, basa, alkana, alkena, alkuna beserta contoh-contohnya. Juga dijelaskan cara penulisan dan penyetarakan persamaan reaksi kimia.
Modul belajar kimia membahas tentang tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksi kimia. Modul ini menjelaskan aturan penamaan senyawa biner, ion, asam dan basa menurut IUPAC dan contoh-contohnya. Selanjutnya modul ini mendefinisikan persamaan reaksi kimia dan cara mensetarakannya beserta latihan soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang rumus kimia, termasuk rumus molekul, rumus empiris, dan persamaan kimia. Juga membahas lambang unsur kimia dan tata nama senyawa kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang tata nama berbagai jenis senyawa kimia sesuai aturan IUPAC, meliputi:
1) Senyawa biner ionik dan kovalen antara logam dan nonlogam beserta contohnya
2) Senyawa biner kovalen antara nonlogam dengan menggunakan awalan bilangan atom dan contohnya
3) Penamaan asam biner berdasarkan awalan hidro dan nama nonlogam
Al-As'Adiyah Balikeran 1.10. Stoikiometri, Tata Nama Senyawa, Konsep mol, Huk...ZainulHasan13
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri dan penamaan senyawa kimia. Secara singkat, stoikiometri mempelajari aspek kuantitatif unsur dalam senyawa atau reaksi kimia, sedangkan penamaan senyawa mengikuti aturan IUPAC untuk mencegah kesalahan penamaan.
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri dan tata nama senyawa kimia. Stoikiometri membahas hubungan massa antar unsur dalam senyawa dan reaksi kimia. Tata nama senyawa membedakan senyawa anorganik, organik, dan ion. Senyawa dinamai berdasarkan unsur dan jumlah yang terkandung didalamnya.
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksiHana Verdian
Dokumen tersebut membahas tentang tata nama senyawa kimia dan beberapa contoh senyawa serta persamaan reaksi kimia sederhana. Informasi kunci yang disampaikan adalah aturan penamaan berbagai jenis senyawa seperti senyawa biner, poliatom, asam, basa, oksida, dan hidrat serta contoh senyawa seperti silikon dioksida, bromat, dan kalsium sulfat.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi materi ke dalam unsur, senyawa, dan campuran. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana, sedangkan senyawa terdiri dari beberapa unsur. Campuran adalah zat yang terdiri dari beberapa unsur atau senyawa dengan komposisi yang tidak tetap."
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi materi ke dalam unsur, senyawa, dan campuran. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana, sedangkan senyawa terdiri dari dua unsur atau lebih yang terikat secara kimia. Campuran merupakan zat yang terdiri dari beberapa unsur atau senyawa tanpa ada ikatan kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi materi ke dalam unsur, senyawa, dan campuran. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana, sedangkan senyawa terdiri dari dua unsur atau lebih yang terikat secara kimia. Campuran merupakan zat yang terdiri dari beberapa unsur atau senyawa tanpa ada ikatan kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang rumus kimia, tata nama senyawa kimia, persamaan reaksi kimia, dan hukum-hukum dasar kimia seperti hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum kelipatan berganda, hukum Gay-Lussac, dan hipotesis Avogadro.
Similar to ZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdf (20)
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
3. Tujuan Pembelajaran
(1) Menjelaskan dan memahami tentang rumus kimia, termasuk rumus molekul
dan empiris
(2) Menjelaskan dan memahami aturan IUPAC untuk penamaan senyawa
anorganik dan organik sederhana
(3) Mengidentifikasi nama senyawa menurut IUPAC
(4) Menuliskan nama senyawa biner, senyawa ion, dan senyawa organik
sederhana
(5) Menyetarakan persamaan reaksi
5. Pemahaman Bermakna
Banyak bahan-bahan kimia dijumpai dan dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari, seperti:
produk pembersih rumah tangga, disinfektan, dan lain-lain.
6. Apa saja unsur pembentuk garam dapur?
Mengapa garam dapur aman dikonsumsi,
sementara unsur-unsur pembentuknya
bersifat reaktif?
Apakah N2O4 dan NO2 senyawa kimia yang
sama?
8. Rumus kimia zat menyatakan jenis dan
jumlah relatif atom-atom yang terdapat
dalam zat. Angka yang menyatakan
jumlah atom suatu unsur dalam rumus
kimia disebut angka indeks.
10. Rumus empiris
Misalnya:
natrium klorida merupakan
senyawa ion yang terdiri
atas ion Na+ dan ion Cl-
dengan perbandingan 1:1.
Rumus kimia natrium klorida
adalah NaCl.
12. Setiap molekul senyawa atau disebut sebagai
senyawa saja memiliki nama masing-masing.
Partikel-partikel materi tersusun
atas atom dan molekul.
Molekul adalah gabungan dua atom atau lebih
yang dapat membentuk molekul unsur atau
molekul senyawa.
Molekul unsur molekul yang tersusun atas
atom-atom sejenis, seperti H2 , N2 , O2, P4 , dan S8 .
Molekul senyawa molekul yang tersusun atas
atom-atom yang berlainan jenis, seperti CO2, SO3,
PCl5, dan CCl4.
13. Senyawa Biner
tersusun atas dua
jenis atom yang
berbeda, seperti CO2,
CCl4, SO3, PCl5, dan SF6.
Senyawa Poliatomik
tersusun atas lebih dari dua
jenis atom yang berbeda,
seperti CaCO3 , BaSO4 ,
dan KMnO4.
Senyawa dibedakan menjadi dua,
14. Penamaan senyawa kimia yang digunakan sekarang ini
didasarkan pada aturan IUPAC (International Union of Pure
and Applied Chemistry). Berdasarkan aturan IUPAC, sebelum
menamai suatu senyawa, kita harus memperhatikan jenis ikatan
kimia yang terdapat pada senyawa tersebut, apakah berikatan
ionik atau kovalen.
15.
16. Unsur Logam Golongan A dan Unsur Nonlogam
Unsur logam golongan A umumnya memiliki satu bilangan oksidasi.
Nama logam + Nama nonlogam + ida
Contoh:
NaCl = natrium klorida
Na2O = natrium oksida
17. Unsur Logam Golongan B dan Unsur Nonlogam
Unsur logam golongan B umumnya memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu.
Nama logam (bahasa Indonesia) +
Biloks logam + Nama nonlogam + ida
Contoh:
Fe2O3 = besi (III) oksida
CuS = tembaga (II) sulfida
MnF4 = mangan (IV) fluorida
18. Khusus untuk logam seng (Zn) dan perak (Ag), tidak perlu
mencantumkan biloks. Hal ini dikarenakan logam-logam tersebut hanya
memiliki satu biloks, yaitu biloks Zn = +2 dan biloks Ag = +1.
Contoh:
ZnS = seng sulfida
AgI = perak iodida
19. Selain menggunakan aturan tata nama IUPAC (cara baru), senyawa ionik yang tersusun atas logam golongan B juga
memiliki tata nama jenis lain (cara lama). Tata nama ini didasarkan pada biloks tinggi dan biloks rendah. Untuk biloks
rendah, menggunakan akhiran o dan untuk biloks tinggi menggunakan akhiran i. Nama-nama unsur pada tata nama ini
menggunakan nama latin, bukan nama inggris.
Fe2+ fero
Fe3+ feri
Cu+ cupro
Cu2+ cupri
Sn2+ stanno
Sn4+ stanni
Hg+ mercuro
Hg2+ mercuri
Contoh:
FeCl2 = fero klorida
Fe2O3 = feri oksida CuS = cupri sulfida
SnO2 = stanni oksida
20.
21. Aturan tata nama senyawa biner yang tersusun
atas unsur nonlogam dan nonlogam adalah sebagai
berikut.
Tata nama dilakukan dengan menyebutkan dahulu nama
unsur pertama, kemudian diikuti nama unsur kedua
ditambah akhiran ida.
Jumlah atom unsur dinyatakan dalam bahasa Yunani,
sebagai berikut:
1 = mono 3 = tri 5 = penta 7 = hepta 9 = nona
2 = di 4 = tetra 6 = heksa 8 = okta 10= deka
22. Aturan tata nama senyawa biner yang tersusun
atas unsur nonlogam dan nonlogam adalah sebagai
berikut.
Unsur pertama tidak perlu ditambahkan mono bila unsurnya
hanya satu.
Untuk senyawa yang terdapat unsur hidrogen (H), jumlah unsur
baik dari unsur pertama dan kedua tidak perlu disebutkan
dengan awalan yunani.
Senyawa-senyawa yang umum dikenal tidak perlu mengikuti
aturan tersebut, seperti air, amonia, dan metana.
Contoh:
CO2 = karbon dioksida
SO3 = belerang trioksida/ sulfur trioksida
CCl4 = karbon tetraklorida
PBr5 = fosforus pentabromida
N2O3 = dinitrogen trioksida
Cl2O7 = diklor heptaoksida
23. Selain tata nama tersebut, ada tata nama alternatif
khusus unsur N dan S. Perhatikan formula berikut.
Nama nonlogam 1 + biloks nonlogam 1 + nama nonlogam 2 + ida
Contoh:
N2O = nitrogen (I) oksida
SO2 = belerang (IV) oksida
26. Tata Nama Senyawa Poliatomik yang Tersusun
Atas Logam Golongan A dan Anionnya
Unsur logam golongan A umumnya
memiliki satu bilangan oksidasi.
Nama logam + Nama anion
Contoh:
NaNO3 = natrium nitrat
MgSO4 = magnesium sulfat
Al2(CO3)3 = aluminium karbonat
KMnO4 = kalium permanganat
Ba3(PO4)2 = barium fosfat
27. Tata Nama Senyawa Poliatomik yang Tersusun
Atas Logam Golongan B dan Anionnya
Unsur logam golongan B (logam transisi)
umumnya memiliki lebih dari satu buah
bilangan oksidasi.
Contoh:
FeSO4 = besi(II) sulfat
Cr2(Cr2O7)3 = krom (III) dikromat
Cu3(AsO4) = tembaga (I) arsenat
Pb3(SbO4)4 = timbal (IV) antimonat
Nama logam (bahasa Indonesia) + Biloks logam + Nama anion
28. Khusus untuk logam seng (Zn) dan perak (Ag), tidak perlu mencantumkan
biloks. Hal ini dikarenakan logam-logam tersebut hanya memiliki satu biloks,
yaitu biloks Zn = +2 dan biloks Ag = +1.
Contoh:
AgNO3 = perak nitrat
Zn(MnO4)2 = seng permanganat
ZnMnO4 = seng manganat
30. Tata Nama Senyawa Poliatomik yang Tersusun
Atas Kation Nonlogam dan Anionnya
Tata nama senyawa poliatomik yang tersusun
atas kation nonlogam dan anionnya
menyebutkan dahulu nama kation nonlogam
dan diikuti nama anionnya.
Contoh:
(NH4)2SO4 = amonium sulfat
H3PO4 = asam fosfat/ hidrogen fosfat
(NH4)3AsO4 = amonium arsenat
H2C2O4 = asam oksalat
NH4OH = amonium hidroksida
Nama kation nonlogam + Nama anion
31. Rumus Senyawa Poliatomik yang Tersusun Atas
Kation Nonlogam dan Anionnya
Penulisan rumus senyawa poliatomik jenis ini
dilakukan dengan menuliskan dahulu rumus
kation nonlogam dan diikuti dengan
anionnya. Dalam menuliskannya, muatan
kation nonlogam dan anion disilangkan.
34. Senyawa yang Bersifat Asam
Asam merupakan suatu senyawa yang ditandai dengan adanya ion H+. Aturan
penamaan asam yaitu dengan menyebut atom H (kation) sebagai asam, kemudian
diikuti nama anionnya.
Contoh:
HCl = asam klorida
HCN = asam sianida
H2SO4 = asam sulfat
H2C2O4 = asam oksalat
H3PO4 = asam fosfat
HCOOH = asam format/ asam formiat/ asam semut
CH3COOH = asam asetat/ asam etanoat/ asam cuka
36. Senyawa yang Bersifat Basa
Basa merupakan suatu senyawa yang ditandai dengan adanya ion
OH– . Aturan penamaan basa yaitu dengan menyebutkan nama
kationnya, kemudian diikuti kata hidroksida untuk menyebut ion OH– .
Contoh:
NaOH = natrium hidroksida
NH4OH = amonium hidroksida
Mg(OH)2 = magnesium hidroksida
Al(OH)3 = aluminium hidroksida
38. Senyawa yang Bersifat Garam
Senyawa yang bersifat garam merupakan senyawa netral sehingga tidak
memiliki ion H+ atau ion OH– . Aturan penamaan garam yaitu dengan
menyebutkan nama kation, kemudian diikuti nama anionnya. Khusus kation yang
memiliki biloks lebih dari 1, biloks tersebut ditulis dalam kurung dengan angka
Romawi.
Contoh:
NaCl = natrium klorida (garam dapur)
MgSO4 = magnesium sulfat
MgSO4 .7H2O = magnesium sulfat terhidrat (obat pencahar)
Ba3(PO4)2 = barium fosfat
NH4NO3 = amonium nitrat
CH3COONa = natrium asetat
40. Reaksi kimia dapat diamati karena adanya
perubahan dari warna zat
mula-mula, perubahan wujud, suhu, adanya gas,
atau terbentuknya endapan.
Persamaan reaksi persamaan yang menyatakan kesetaraan jumlah zat-zat yang
terlibat dalam reaksi kimia dengan menggunakan rumus kimia. Dalam reaksi kimia
terdapat zat-zat pereaksi (reakan) dan zat-zat hasil reaksi (produk).
41. Dalam menuliskan persamaan reaksi, rumus kimia pereaksi (reaktan) dituliskan di ruas kiri
dan rumus kimia hasil reaksi (produk) dituliskan di ruas kanan. Antara kedua ruas itu
dihubungkan dengan tanda panah ( → ) yang menyatakan arah reaksi kimia. Wujud atau
keadaan zat-zat pereaksi dan hasil reaksi ada empat macam, yaitu gas (g), cairan (liquid atau l),
zat padat (solid atau s) dan larutan (aqueous atau aq).
Contoh:
Logam magnesium bereaksi dengan gas klorin membentuk magnesium klorida. Persamaan
reaksinya adalah:Magnesium + klorin → magnesium klorida, atau dapat dituliskan dengan rumus
kimia menjadi:
Mg (s) + Cl2 (g) → MgCl2 (aq)
42. Bilangan di depan rumus kimia zat-zat dalam persamaan reaksi koefisien reaksi. Koefisien reaksi
diberikan untuk menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi serta menyatakan perbandingan
paling sederhana dari partikel zat yang terlibat dalam reaksi.
Misalnya, reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk air sebagai berikut.
koefisien H2 = 2 koefisien O2 = 1 koefisien H2O = 2
44. Suatu persamaan reaksi
dikatakan benar jika
memenuhi hukum kimia,
yaitu zat-zat yang terlibat
dalam reaksi harus setara,
baik jumlah zat maupun
muatannya.
45. Suatu persamaan reaksi harus disetarakan agar
sesuai dengan hukum kekekalan massa yang
menyatakan bahwa: “dalam setiap reaksi kimia,
jumlah massa zat – zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama”.
46. Banyak reaksi dapat disetarakan dengan jalan mencoba/menebak,
akan tetapi sebagai permulaan dapat mengikuti langkah berikut:
1. Pilihlah satu rumus kimia yang paling rumit, tetapkan koefisiennya
sama dengan 1.
2. Zat-zat yang lain tetapkan koefisien sementara dengan huruf.
3. Setarakan dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang tadi
diberi koefisien 1.
4. Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O
disetarakan paling akhir.
47. Contoh Soal
Na2S2O3(aq) + I2(aq) → Na2S4O6(aq) + NaI(aq)
Agar persamaan reaksi kimia di atas setara, maka koefisien untuk
Na2S2O3 dan NaI adalah ….
Ca(OH)2(s) + HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2O(l)
Persamaan reaksi kimia yang sudah setara ialah ….
aNa2CO3(aq) + bHCl(aq) → cH2CO3(aq) + dNaCl(aq)
Maka koefisien a, b, c, dan d untuk reaksi di atas adalah ….
pCa(OH)2 + qH2PO4 → Ca3(PO4)2 + rH2O
Dari reaksi di atas yang merupakan reaksi setara bila harga p, q,
dan r adalah…