2. Tujuan:
Mahasiswa dapat merencanakan
penyelanggaraan bengkel
Mahasiswa dapat mengelola bengkel
Mahasiswa dapat mengembangkan bengkel
Pengantar:
Salah satu strategi dasar pembangunan
pendidikan adalah peningkatan mutu
pendidikan, dan salah satu upaya untuk
mencapai mutu yang baik diperlukan
strategi perencanaan, pengelolaan, dan
pengembangan bengkel yang bermutu
pula.
3. Untuk melakukan langkah-langkah
strategi di atas, harus
mempertimbangkan dan melibatkan
baik secara langsung maupun tidak
langsung unsur-unsur terkait, antara
lain:
Unsur pengelola (institusi)
Unsur pelaku (peserta praktik)
Unsur pengguna (DU/DI, masyarakat)
Unsur pendukung (Pemerintah/orang
tua)
5. Manajemen bengkel
Sebagai Proses Sirkuler
Masyarakat
Pengguna
Institusi
Penyelenggara
Jasa Bengkel
Standar Kompetensi Peserta
Pemerintah dan
Orang Tua
6. Perencanaan Bengkel
Bengkel sebagai kegiatan akademik
(ditinjau dari segi pelaksanaannya) dan
kegiatan profesional (ditinjau dari segi
profesinya), maka pola pendekatan PBM
nya harus jelas, karena tidak hanya
bersifat Transfer of knowladge tetapi lebih
besar pada Transfer of skill, maka
pendekatan yang cocok adalah berdasar
kompetensi yang lazim disebut CBT
(Competency Base Training) atau
Pelatihan yang berbasis pada kompetensi.
7. Untuk langkah-langkah strategis
perencanaan bengkel harus
memperhatikan hal-hal berikut:
Kebutuhan/tuntutan pasar (demand
driven)
Standar kompetensi yang harus dicapai
Komponen pendukung pencapaian
standar kompetensi.
10. F = Rekrutmen, standar kemampuan
pengembangan keamanan,
harapan, kebahagiaan
G = Standarisasi, profesi, pengakuan
keterjaminan
H = Keterjaminan, Training lanjutan,
penyegaran.
11. Pengelolaan Bengkel
Pengelolaan bengkel cakupannya cukup
luas, mulai dari masalah-masalah yang
sifatnya rutin dan detail contoh:
kebersihan, ketertiban, keselamatan
kerja, mekanisme kerja, tanggungjawab
dll. Sampai pada masalah-masalah
penting dan strategis misal: pengadaan
fasilitas, M&R, pengembangan fasilitas,
dll. Termasuk juga standar bahan ajar
dsb.
12. Pengelolaan Fasilitas
Pengelolaan fasilitas dapat dibagi:
Ruang
Paralatan
Pengelolaan fasilitas ruang yang harus
diperhatikan adalah:
Berpedoman kepada perencanaan
Pemanfaatan ruangan semaksimal mungkin
Pengaturan lay out (dengan memprhatikan faktor
efektifitas, keselamatan dan keamanan kerja,
penggolongan pekerjaan yang sejenis
Udara, penerangan
Limbah
13. Pengelolaan Fasilitas Peralatan
Informasi tentang kebutuhan peralatan
dapat dilihat pada brosur
Inventaris
Sistem peminjaman (Ruang alat dan alat)
Penggolongan peralatan (alat tangan, alat
khusus/SST, alat ukur, alat-alat bertenaga
(power tools), peralatan bengkel)
Lay out (adanya suatu perencanaan yang
jelas)
M&R (dibuat pedoman yang jelas)
Kalibrasi
Kartu-kartu yang diperlukan
14. Pengelolaan Teach Ware
Pengelolaan Teach Ware (Teaching
Aid dan Trainer) dibuat/diadakan
untuk mencapai kompetensi dan
mempercepat/mempermudah
pembelajaran. Oleh karenanya,
seorang guru supaya selalu memikir-
kan untuk menciptakan alat bantu
megajar (Teaching Aid) agar siswa
lebih mudah/cepat mengerti.
15. Sedangkan Trainer adalah sarana
latihan, diusahakan adalah benda
asli yang dimodifikasi sedemikian
rupa sehingga siap untuk dijadikan
sarana latihan.
Teaching Aid dan Trainer tersebut
sebaiknya diberi nomor, “bisa dalam
bentuk nomor produksi” dan
tercantum dalam bahan ajar (job
sheet).
16. Pengembangan Bengkel Diklat
Pengembangan bengkel harus selalu
mendapat perhatian agar bengkel
selalu berkembang secara dinamis.
Pengembangan dapat berwujud:
Pengembangan sistem
Pengembangan fasilitas
Pengembangan karena tuntutan
kompetensi (pengembangan program)
17. Pengembangan sistem
Pengembangan sistem ini dapat diartikan
sebagai usaha pengembangan internal
bengkel secara terus menerus, sehingga
tetap dapat memenuhi tuntutan dinamika
bengkel.
Contoh:
Tata tertib/Peraturan Bengkel
Kebersihan, sampah, limbah, lay out
Inovasi, renovasi, promosi, pameran
SDM
Kerja proyek (bisa metode), dll.
18. Pengembangan Fasilitas
Pengembangan fasilitas harus
dilakukan terus/secara periodik
(misal: Rencana tahunan) yang
didasarkan dan analisa kebutuhan,
bisa berupa:
Mengganti alat yang rusak
Melengkapi alat yang kurang, baik
jumlah maupun jenisnya
Pembelian alat-alat baru (misal: hasil
inovasi program)
19. Pengembangan Program
Menyadari akan teori life cycle product
suatu institusi yang ingin tetap eksis
sustainnable maka harus membuat
pengembangan/mencipta- kan prgram
baru. Sudah barang tentu pengembangan
ini berkaitan dengan:
Visi dan misi
Kesiapan SDM
Dana
Fasilitas
Waktu
Perencanaan desiminasi (kapan dikembangkan
dan kapan disosialisasikan)
dll
20. Tugas Manajemen Bengkel
Lakukan Survey ke Bengkel tentang:
Latar belakang berdirinya Bengkel, meliputi :
alasan berdirinya, modal awal bengkel, tenaga
kerja awal, penetapan lokasi, visi dan misi bila
ada
Kondisi saat ini, meliputi: perkembangan omzet,
perkembangan tenaga kerja, perkembangan
luasan bengkel (termasuk kemungkinan
membuka cabang)
Pengelolaan: kebersihan, ketertiban,
keselamatan kerja, mekanisme kerja,
tanggungjawab, pengadaan fasilitas, M&R,
pengembangan fasilitas, Lay out ruangan,
penerangandan limbah
Beberapa kendala/persoalan yang muncul dan
upaya jalan keluarnya
Struktur organisasi
Kesimpulan hasil analisa… disertai alasan.
Siapkan bahan untuk diskusi…
21. Together Everybody Achieves More
TEAM
1 + 1 = 1,5
Kompromi
There is no “I”
in “TEAM”
1 + 1 = 2
Kerjasama biasa
1+ 1 > 3
Sinergi
1 + 1 = 1
Kepts satu pihak
1 + 1 = 0
No Deal
36. PENGELOLAAN
dikirim ke PT. Primergy Solution
(pengelolahan minyak
pelumas bekas)
libah / sampah dipisahkan antara
sampah organik, non organik, & B3
padat
2 sumber penerangan, meggunakan
sumber cahaya matahari dan dari
listrik (GENSET)
PENERANGA
N DAN
LIMBAH