SlideShare a Scribd company logo
Nama             : Sinta Indriani

Kelas            : X-2

Absen            : 30

                                           Tugas Geografi




     1.   Menjelaskan susunan struktur bumi dengan ciri-ciri masing-masing dengan gambarnya!
     2.   Menjelaskan macam-macam gerak lempeng tektonik beserta gambar!
     3.   Menjelaskan akibat, pengaruh dari gerak lempeng tektonik!
     4.   Menjelaskan macam-macam lipatan kulit bumi beserta gambar!
     5.   Menjelaskan macam-macam patahan dan gambar!
     6.   Menyebutkan macam-macam lempengan tektonik!
          Jawab:

1.        Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
          1. Kerak bumi (crush)
          Kerak Bumi atau Crush merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal
          lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari
          batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk
          hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan
          bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.

          2. Selimut atau selubung (mantle)
          Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak
          bumi. Tabal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat.
          Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC.

          3. Inti bumi (core)
          Inti bumi (core) yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi
          (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan
          ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya
          sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC. inti dalam
          merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini
          terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 oC.
Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian,
    yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian cair
                                     (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk
                                     ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai;
                                     bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh
                                     permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh
                                     berbagai jenis organisme (biosfer).
                                     Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif
                                     satu sama lain, misalnya dalam siklus biogeokimia dari
                                     berbagai unsure kimia yang ada di bumi, proses
                                     transfer panas dan perpindahan materi padat.
    Empat macam susunan kimia yang terdapat di Bumi




                                             A.      ATMOSFER

                                              Pada lapisan atmosfer terkandung berbagai
                              macam gas. Berdasarkan volumenya, jenis gas yang paling
                              banyak terkandung berturut-turut adalah nitrogen (N2)
                              sebanyak 78,08%, oksigen (O2) sebanyak 20,95%, argon
                              sebanyak 0,93%, serta karbon dioksida (CO2) sebanyak
                              0,03%. Berbagai jenis gas lainnya jufga terkandung dalam
                              atmosfer, tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah,
misalnya neon (Ne), helium (He), kripton (Kr), hidrogen (H2), xenon (Xe), ozon (O3), metan
dan uap air.
               Di antara gas-gas yang terkandung di dalam atmosfer tersebut, karbon
dioksida dan uap air terkandung dalam konsentrasi yang bervariasi dari tempat ke tempat,
serta dari waktu ke waktu untuk uap air.


           B. HIDROSFER

     Hidrosfer merupakan wilayah perairan yang mengelilingi bumi. Hidrosfer meliputi
samudra, laut, sungai, danau, air tanah, mata air, hujan, dan air yang berada di atmosfer.
Sekitar tiga perempat dari permukaan bumi ditutupi oleh air. Air di bumi bersirkulasi dalam
lingkaran hidrologi, di mana air jatuh sebagai hujan dan mengalir ke samudra-samudra
sebagai sungai dan menguap kembali ke atmosfer. Air di alam terbagi menjadi tiga, sebagai
berikut.

           Air di permukaan bumi, meliputi laut, sungai, danau, rawa, salju, es, dan gletser.
           Air di udara, meliputi uap air, kabut, dan berbagai macam awan.
           Air di dalam tanah, meliputi air tanah, air kapiler, geiser, dan artois.

     Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang, namun wujud dan tempatnya
sering mengalami perubahan. Perubahan wujud air (padat, cair, dan gas) membentuk suatu
siklus atau daur yang disebut siklus/daur hidrologi.
Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, dari air menguap menjadi awan, dan apabila
sudah mencapai titik jenuh awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu
seterusnya. Dalam siklus hidrologi air mengalami perubahan bentuk.




           C. LITHOSFER

      – Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya
 lapisan. Lithosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan
 dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Lithosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang
 berupa batuan padat. Lithosfer tersusun dalam dua lapisan, yaitu kerak dan selubung,
 yang tebalnya 50 – 100 km. Lithosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapt
 menimbulkan persegeran benua.

     Penyusun utama lapisan lithosfer adalah batuan yang terdiri ari campuran antar
 mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat. Induk
 batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat
 tinngi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan mengalami beberapa proses
 perubahan sampi menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.

      Lithosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah terbentuk
 apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun proses
 fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya bagian ini bercampur dengan
 hasil pemasukan komponen organis mahluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang
 dapat digunakan sebagai tempat hidup organisme.

      Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup. Dalam wujud
 aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak berlapis di permukaan bumi.
Melalui proses erosi mineral-mineral yang menjadi usmber makanan mahluk hidup ini
    seringkali terbawa oleh aliran sungai ke laut dan terdeposit di dasar laut.

 (Pengertian Lithosfer Sebagai Struktur Lapisan Bumi) – Lithosfer berasal dari bahasa yunani
yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan. Lithosfer merupakan lapisan kerak bumi
yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Lithosfer adalah
lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat. Lithosfer tersusun dalam dua lapisan,
yaitu kerak dan selubung, yang tebalnya 50 – 100 km. Lithosfer merupakan lempeng yang
bergerak sehingga dapt menimbulkan persegeran benua.

Penyusun utama lapisan lithosfer adalah batuan yang terdiri ari campuran antar mineral
sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat. Induk batuan
pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat tinngi dan
terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan mengalami beberapa proses perubahan sampi
                                      menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan
                                      metamorf.

                                   Lithosfer memegang peranan penting dalam kehidupan
                                   tumbuhan. Tanah terbentuk apabila batu-batuan di
                                   permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun
                                   proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir.
                                   Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan
                                   komponen organis mahluk hidup yang kemudian
                                   membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat
                                   hidup organisme.

Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup. Dalam wujud aslinya,
mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak berlapis di permukaan bumi. Melalui
proses erosi mineral-mineral yang menjadi usmber makanan mahluk hidup ini seringkali
terbawa oleh aliran sungai ke laut dan terdeposit di dasar laut.

Litosfer Sebagai Struktur Lapisan Bumi

       Lithosfer terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
  1. Lapisan sial

      Lapisan Sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium,
  senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3.
  Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit
andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan
sial dinamakan juga lapisan kerak, bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km.

    Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya
dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.

     b. Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada
bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun
dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra

    2. Lapisan sima (silisium magnesium)

     Lapisan Sima yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan
magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang
lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral
ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan
mepunyai ketebalan rata rata 65 km.

           D. BIOSFER

       Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari gabungan
 ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem ini mencakup semua mahluk hidup yang
 berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan utuh.

 Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere
 yang berarti lapisan. Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat
 tinggal mahluk hidup. Termsuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang
 dapat dihuni oleh mahluk hidup.

       Pemahaman mengenai biosfer sangat penting untuk pengelolaan sumberdaya hayati,
 terutama karena perkembangan flora dan fauna yang semakin berkurang. Salah satu
 penyebabnya adalah terjadinya degradasi hutan akibat kebakaran ataupun pembukaan
 hutan untuk pemukiman.

        Organisme hidup tersusun oleh berbagai unsur yang berasal dari biosfer, baik air,
 mineral maupun komponen-komponen penyusun atmosfer. Secara fisik biosfre ini terbagi
 tiga, yaitu litosfer, hidrosfer dan atmosfer.
Salah satu bentuk dari lingkungan hidrosfer adalah terbentuknya gambut. Gambut
    terletak di antara atosfre dan litosfer, pada lain pihak tumbuh juga dalam hidrosfer.
    Gambut merupakan suatu bentuk organis sebagai asal mula pembentukan batu bara. Di
    dalamnya hidup beraneka ragam mikro-plankton yang amat cepat pertumbuhannya,
    sedangkan umur jasad-jasad tersebut sangat pendek dan ketika mati akan terendap dalam
    rawa.

          Lapisan gambut mengandung semua macam garam makanan tanaman yang terlarut
    dalam air tanah.
    Gambut dibagi menjadi beberapa daerah, yaitu:
    a. Gambut ombrogin, sebagai gambut pantai, terdapat di dataran tanah Sumatera,
    Kalimantan dan Irian.
    b. Gambut topogin, terdapat pada tanah dataran Jawa (Pangandaran) dan Sumatera serta
    di tanah pegunungan Jawa dan Sulawesi.




2. Gerakan tektonisme juga disebut dengan istilah dislokasi.
   Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerahnya, tektonisme dibedakan menjadi dua yaitu
   gerak epirogenetik dan orogenetik.

a) Gerak Orogenetik
Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan, patahan, dan retakan,
Penyebabnya karena gerakan dalam Bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit serta
berlangsung dalam waktu yang singkat
b) Gerak Epirogenetik
Gerak epirogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan permukaan bumi seolah turun atau
naik karena gerakan di Bumi yang lambat dan meliputi daerah yang luas. Gerak epirogenetik
dibedakan menjadi dua, yaitu:
 (1) Gerak epirogenetik positif adalah gerakan permukaan Bumi turun
dan seolah-olah permukaan air laut naik. Contoh, turunnya pulau-pulau
di kawasan Indonesia Timur (Ke pulauan Maluku dan Kepulauan Banda).
(2) Gerak epirogenetik negatif adalah gerakan permukaan Bumi naik dan seolah-olah
permukaan air turun. Contoh, naiknya Dataran Tinggi Colorado.
3. Adanya pergerakan lempeng tektonik dapat menimbulkan bentukan-bentukan di
   permukaan bumi yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh arah dan kekuatan gerak
   lempeng sama-sama kuat, sama-sama lemah, dan yang satu kuat sedang yang lain lemah.
   Dan jika terjadi seperti itu, terjadi beberapa fenomena sebagai berikut:
          1. hancurnya lempeng karena pergesekan lempeng.
          2. Adanya aktivitas vulkanisme, instrusi, dan ekstrusi.
          3. Terbentuknya palung laut di tempat tumbukan tersebut.
          4. Pembegkakan tepi lempeng benua.
          5. Daerah hiposentrum gempa dangkal dan dalam.
          6. Lempeng dasar samudra menunjam ke bawah lempeng benua, dll.

 4. LIPATAN
 Yaitu,gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu yang
                                                       lama sehingga menybabkan lapisan kulit
                                                       bumi berkerut atau melipat kerutan atau
                                                       lipatan bumi ini yang nantinya menjadi
                                                       pegunungan. Punggung lipatan dinamakan
                                                       antiklinal dan lembah lipatan dinamakan
                                                       sinklinal,daerah lembah (sinklinal) yang
                                                       sangat luas dinamakan geosinklinal ada 4
                                                       macam lipatan
                                                         ~ Lipatan tegak (symmetrical folds)
                                                       terjadi karena adanya pengaruh tenaga
      horizontal sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial
 ~ lipatan miring ( symmetrical fold ) terjadi karena pengaruh arah tenaga horizontal tidak
      sama
 ~ lipatan menutup ( recumbent folds) terjadi karena tenaga tengensial saja yang bekerja
 ~ lipatan rebah ( overtuned folds) terjadi karena arah tenaga horizontal dari satu arah
 ~ sesar sungkup (overthrust) terjadi karena adanya pergerakan pada sepanjanf kerak bumi
5. Patahan/Sesar (Faoult)
Patahan adalah kulit bumi yang patah atau retak karena adanya pengaruh tenaga horizontal
atau tenaga vertikal pada kulit bumi yang tidak elastis. Bidang yang mengalami keretakan atau
patahnya kulit bumi disebut bidang patahan. Bidang patahan yang telah mengalami
pergeseran disebut faoult atau sesar. Pergeseran tersebut terjadi secara vertikal atau
horizontal.
Macam-macam sesar berdasarkan arah geraknya adalah sebagai berikut.
(1) Sesar Naik dan Sesar Turun
Bidang patahan yang atap sesarnya bergeser turun terhadap alas sesar disebut sesar turun,
sedangkan yang atap sesarnya seakan-akan bergerak ke atas disebut sesar naik. Sesar naik
disebut sesar sungkup apabila jarak pergeserannya sampai beberapa km dan bagian yang satu
menutup bagian yang lain. Contoh sesar di Indonesia adalah sistem patahan di Bukit Barisan
(dari Sumatra Utara sampai ke Teluk Semangko di Sumatra Selatan). Daerah patahan ini
dikenal dengan nama zone patahan Semangko.
(2) Graben dan Horst
Graben/slenk adalah sebuah jalur batuan
yang terletak di antara dua bidang sesar
yang hampir sejajar, sempit, dan panjang.
Bagian yang meninggi atau muncul terhadap
daerah sekitarnya disebut horst. Step
faulting ialah sesar bentuk tangga. Sebuah
pegunungan yang mengandung banyak
patahan disebut kompleks pegunungan
patahan.
(3) Sesar Mendatar
Sesar mendatar adalah sesar yang tegak
lurus dan bergeser secara horizontal
walaupun ada sedikit gerak vertikal. Sesar jenis ini umumnya ditemui di daerah-daerah yang
mengalami perlipatan dan pensesaran naik.
 Sesar mendatar yang ukurannya besar terdapat di San Andreas (California), Filipina, dan
 Taiwan. Di Indonesia, sesar mendatar terdapat dalam lapisan neogen muda di daerah
 Kefamenanu, Timor.

 6. Macam-macam lempengan tektonik ada 3 macam, yaitu 1) antara lempeng benua
 dengan lempeng samudra, 2) antara dua lempeng samudra, dan 3) antara dua lempeng
 benua.

Konvergen lempeng benua—samudra (Oceanic—Continental)

Ketika suatu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua, lempeng ini masuk ke
lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi, kemudian meleleh. Pada lapisan litosfer tepat di
atasnya, terbentuklah deretan gunung berapi (volcanic mountain range). Sementara di dasar
laut tepat di bagian terjadi penunjaman, terbentuklah parit samudra (oceanic trench).

Pegunungan Andes di Amerika Selatan adalah salah satu pegunungan yang terbentuk dari
proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Nazka dan Lempeng
Amerika Selatan.

Konvergen lempeng samudra—samudra (Oceanic—Oceanic)

Salah satu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng samudra lainnya, menyebabkan
terbentuknya parit di dasar laut, dan deretan gunung berapi yang pararel terhadap parit
tersebut, juga di dasar laut. Puncak sebagian gunung berapi ini ada yang timbul sampai ke
permukaan, membentuk gugusan pulau vulkanik (volcanic island chain).

Pulau Aleutian di Alaska adalah salah satu contoh pulau vulkanik dari proses ini. Pulau ini
terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara.

Konvergen lempeng samudra—samudra (Oceanic—Oceanic)

Salah satu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng samudra lainnya, menyebabkan
terbentuknya parit di dasar laut, dan deretan gunung berapi yang pararel terhadap parit
tersebut, juga di dasar laut. Puncak sebagian gunung berapi ini ada yang timbul sampai ke
permukaan, membentuk gugusan pulau vulkanik (volcanic island chain).

Pulau Aleutian di Alaska adalah salah satu contoh pulau vulkanik dari proses ini. Pulau ini
terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara.
Konvergen lempeng benua—benua (Continental—Continental)

Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya. Karena keduanya
adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup berat untuk tenggelam
masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di bagian yang bertumbukan mengeras dan
menebal, membentuk deretan pegunungan non vulkanik (mountain range).

Pegunungan Himalaya dan Plato Tibet adalah salah satu contoh pegunungan yang terbentuk
dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng India dan Lempeng
Eurasia.

More Related Content

What's hot

Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, AtmosferGeografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Yudistira Ydstr
 
Pengertian tanah dan batuan
Pengertian tanah dan batuanPengertian tanah dan batuan
Pengertian tanah dan batuan
FNfadly
 
Menjelaskan tanah sebagai tempat tumbuh tanaman
Menjelaskan tanah sebagai tempat tumbuh tanamanMenjelaskan tanah sebagai tempat tumbuh tanaman
Menjelaskan tanah sebagai tempat tumbuh tanaman
zahrahoca
 

What's hot (20)

Presentasi Litosfer
Presentasi LitosferPresentasi Litosfer
Presentasi Litosfer
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
lapisan bumi
lapisan bumilapisan bumi
lapisan bumi
 
Pembentukan Planet Bumi
Pembentukan Planet BumiPembentukan Planet Bumi
Pembentukan Planet Bumi
 
Litosfer-Materi kelas X
Litosfer-Materi kelas XLitosfer-Materi kelas X
Litosfer-Materi kelas X
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
Paket 2 Litosfer Kelas X
Paket 2 Litosfer Kelas XPaket 2 Litosfer Kelas X
Paket 2 Litosfer Kelas X
 
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, AtmosferGeografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
 
Struktur Lapisan Bumi
Struktur Lapisan BumiStruktur Lapisan Bumi
Struktur Lapisan Bumi
 
Makalah Geologi Teknik Bab Intrusi
Makalah Geologi Teknik Bab IntrusiMakalah Geologi Teknik Bab Intrusi
Makalah Geologi Teknik Bab Intrusi
 
Pengertian tanah dan batuan
Pengertian tanah dan batuanPengertian tanah dan batuan
Pengertian tanah dan batuan
 
Geologi umum
Geologi umumGeologi umum
Geologi umum
 
Dinamika Litosfer dan Pedosfer
Dinamika Litosfer dan PedosferDinamika Litosfer dan Pedosfer
Dinamika Litosfer dan Pedosfer
 
Susunan muka bumi
Susunan muka bumiSusunan muka bumi
Susunan muka bumi
 
Struktur Permukaan Bumi (Kelas IX)
Struktur Permukaan Bumi (Kelas IX)Struktur Permukaan Bumi (Kelas IX)
Struktur Permukaan Bumi (Kelas IX)
 
Kelompok 4 TIK
Kelompok 4 TIKKelompok 4 TIK
Kelompok 4 TIK
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
Menjelaskan tanah sebagai tempat tumbuh tanaman
Menjelaskan tanah sebagai tempat tumbuh tanamanMenjelaskan tanah sebagai tempat tumbuh tanaman
Menjelaskan tanah sebagai tempat tumbuh tanaman
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
Lithosfer
LithosferLithosfer
Lithosfer
 

Similar to Utk mengetahui bentuk muka bumi

Similar to Utk mengetahui bentuk muka bumi (20)

Struktur lapisan-bumi
Struktur lapisan-bumiStruktur lapisan-bumi
Struktur lapisan-bumi
 
Lapisan_Bumi.pptx
Lapisan_Bumi.pptxLapisan_Bumi.pptx
Lapisan_Bumi.pptx
 
earth structure.pptx
earth structure.pptxearth structure.pptx
earth structure.pptx
 
Litosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferLitosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosfer
 
Struktur dan Lapisan Bumi
Struktur dan Lapisan BumiStruktur dan Lapisan Bumi
Struktur dan Lapisan Bumi
 
Lapisan Bumi.pptx.pptx
Lapisan Bumi.pptx.pptxLapisan Bumi.pptx.pptx
Lapisan Bumi.pptx.pptx
 
Struktur lapisan bumi chul
Struktur lapisan bumi chulStruktur lapisan bumi chul
Struktur lapisan bumi chul
 
Bumi
BumiBumi
Bumi
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
BAB 3 - BUMI DAN BULAN.pptx
BAB 3 - BUMI DAN BULAN.pptxBAB 3 - BUMI DAN BULAN.pptx
BAB 3 - BUMI DAN BULAN.pptx
 
Berbagai bentuk muka bumi
Berbagai bentuk muka bumiBerbagai bentuk muka bumi
Berbagai bentuk muka bumi
 
Lapisan Kulit Bumi
Lapisan Kulit BumiLapisan Kulit Bumi
Lapisan Kulit Bumi
 
Struktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumiStruktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumi
 
Lapisan bumi (Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer)
Lapisan bumi (Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer)Lapisan bumi (Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer)
Lapisan bumi (Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer)
 
Mengenal Bumi dan Ilmu Kebumian.pdf
Mengenal Bumi dan  Ilmu Kebumian.pdfMengenal Bumi dan  Ilmu Kebumian.pdf
Mengenal Bumi dan Ilmu Kebumian.pdf
 
Bahan ajar dan tugas
Bahan ajar dan tugasBahan ajar dan tugas
Bahan ajar dan tugas
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Fisika kd 3.10 dan 4.10
Fisika kd 3.10 dan 4.10Fisika kd 3.10 dan 4.10
Fisika kd 3.10 dan 4.10
 
Dinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.pptDinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.ppt
 
Dinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.pptDinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.ppt
 

More from Sinta Indriani (10)

Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Rangkuman artikel,cerpen,diskusi,drama,hikayat,karya ilmiah,notulen,novel,dan...
Rangkuman artikel,cerpen,diskusi,drama,hikayat,karya ilmiah,notulen,novel,dan...Rangkuman artikel,cerpen,diskusi,drama,hikayat,karya ilmiah,notulen,novel,dan...
Rangkuman artikel,cerpen,diskusi,drama,hikayat,karya ilmiah,notulen,novel,dan...
 
Objek studi geografi
Objek studi geografiObjek studi geografi
Objek studi geografi
 
Dilema penjurusan siswa di sma pada kurikulum 2013
Dilema penjurusan siswa di sma pada kurikulum 2013Dilema penjurusan siswa di sma pada kurikulum 2013
Dilema penjurusan siswa di sma pada kurikulum 2013
 
Contoh penggunaan senyawa hidrokarbon dalam berbagai bidang
Contoh penggunaan senyawa hidrokarbon dalam berbagai bidangContoh penggunaan senyawa hidrokarbon dalam berbagai bidang
Contoh penggunaan senyawa hidrokarbon dalam berbagai bidang
 
Buku plh kelas 10 sma
Buku plh kelas 10 smaBuku plh kelas 10 sma
Buku plh kelas 10 sma
 
Bivalvia
BivalviaBivalvia
Bivalvia
 
Hachi
HachiHachi
Hachi
 
Imaginative story
Imaginative storyImaginative story
Imaginative story
 
Ekososistem
EkososistemEkososistem
Ekososistem
 

Utk mengetahui bentuk muka bumi

  • 1. Nama : Sinta Indriani Kelas : X-2 Absen : 30 Tugas Geografi 1. Menjelaskan susunan struktur bumi dengan ciri-ciri masing-masing dengan gambarnya! 2. Menjelaskan macam-macam gerak lempeng tektonik beserta gambar! 3. Menjelaskan akibat, pengaruh dari gerak lempeng tektonik! 4. Menjelaskan macam-macam lipatan kulit bumi beserta gambar! 5. Menjelaskan macam-macam patahan dan gambar! 6. Menyebutkan macam-macam lempengan tektonik! Jawab: 1. Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut: 1. Kerak bumi (crush) Kerak Bumi atau Crush merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer. 2. Selimut atau selubung (mantle) Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tabal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC. 3. Inti bumi (core) Inti bumi (core) yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC. inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 oC.
  • 2. Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai; bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer). Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam siklus biogeokimia dari berbagai unsure kimia yang ada di bumi, proses transfer panas dan perpindahan materi padat. Empat macam susunan kimia yang terdapat di Bumi A. ATMOSFER Pada lapisan atmosfer terkandung berbagai macam gas. Berdasarkan volumenya, jenis gas yang paling banyak terkandung berturut-turut adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08%, oksigen (O2) sebanyak 20,95%, argon sebanyak 0,93%, serta karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03%. Berbagai jenis gas lainnya jufga terkandung dalam atmosfer, tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah, misalnya neon (Ne), helium (He), kripton (Kr), hidrogen (H2), xenon (Xe), ozon (O3), metan dan uap air. Di antara gas-gas yang terkandung di dalam atmosfer tersebut, karbon dioksida dan uap air terkandung dalam konsentrasi yang bervariasi dari tempat ke tempat, serta dari waktu ke waktu untuk uap air. B. HIDROSFER Hidrosfer merupakan wilayah perairan yang mengelilingi bumi. Hidrosfer meliputi samudra, laut, sungai, danau, air tanah, mata air, hujan, dan air yang berada di atmosfer. Sekitar tiga perempat dari permukaan bumi ditutupi oleh air. Air di bumi bersirkulasi dalam lingkaran hidrologi, di mana air jatuh sebagai hujan dan mengalir ke samudra-samudra
  • 3. sebagai sungai dan menguap kembali ke atmosfer. Air di alam terbagi menjadi tiga, sebagai berikut. Air di permukaan bumi, meliputi laut, sungai, danau, rawa, salju, es, dan gletser. Air di udara, meliputi uap air, kabut, dan berbagai macam awan. Air di dalam tanah, meliputi air tanah, air kapiler, geiser, dan artois. Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang, namun wujud dan tempatnya sering mengalami perubahan. Perubahan wujud air (padat, cair, dan gas) membentuk suatu siklus atau daur yang disebut siklus/daur hidrologi. Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, dari air menguap menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu seterusnya. Dalam siklus hidrologi air mengalami perubahan bentuk. C. LITHOSFER – Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan. Lithosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Lithosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat. Lithosfer tersusun dalam dua lapisan, yaitu kerak dan selubung, yang tebalnya 50 – 100 km. Lithosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapt menimbulkan persegeran benua. Penyusun utama lapisan lithosfer adalah batuan yang terdiri ari campuran antar mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat. Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat tinngi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan mengalami beberapa proses perubahan sampi menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Lithosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah terbentuk apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis mahluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup organisme. Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup. Dalam wujud aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak berlapis di permukaan bumi.
  • 4. Melalui proses erosi mineral-mineral yang menjadi usmber makanan mahluk hidup ini seringkali terbawa oleh aliran sungai ke laut dan terdeposit di dasar laut. (Pengertian Lithosfer Sebagai Struktur Lapisan Bumi) – Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan. Lithosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Lithosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat. Lithosfer tersusun dalam dua lapisan, yaitu kerak dan selubung, yang tebalnya 50 – 100 km. Lithosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapt menimbulkan persegeran benua. Penyusun utama lapisan lithosfer adalah batuan yang terdiri ari campuran antar mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat. Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat tinngi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan mengalami beberapa proses perubahan sampi menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Lithosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah terbentuk apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis mahluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup organisme. Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup. Dalam wujud aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak berlapis di permukaan bumi. Melalui proses erosi mineral-mineral yang menjadi usmber makanan mahluk hidup ini seringkali terbawa oleh aliran sungai ke laut dan terdeposit di dasar laut. Litosfer Sebagai Struktur Lapisan Bumi Lithosfer terdiri dari dua bagian utama, yaitu: 1. Lapisan sial Lapisan Sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit
  • 5. andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak, bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km. Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu: a. Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua. b. Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra 2. Lapisan sima (silisium magnesium) Lapisan Sima yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km. D. BIOSFER Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem ini mencakup semua mahluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan utuh. Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk hidup. Termsuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh mahluk hidup. Pemahaman mengenai biosfer sangat penting untuk pengelolaan sumberdaya hayati, terutama karena perkembangan flora dan fauna yang semakin berkurang. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya degradasi hutan akibat kebakaran ataupun pembukaan hutan untuk pemukiman. Organisme hidup tersusun oleh berbagai unsur yang berasal dari biosfer, baik air, mineral maupun komponen-komponen penyusun atmosfer. Secara fisik biosfre ini terbagi tiga, yaitu litosfer, hidrosfer dan atmosfer.
  • 6. Salah satu bentuk dari lingkungan hidrosfer adalah terbentuknya gambut. Gambut terletak di antara atosfre dan litosfer, pada lain pihak tumbuh juga dalam hidrosfer. Gambut merupakan suatu bentuk organis sebagai asal mula pembentukan batu bara. Di dalamnya hidup beraneka ragam mikro-plankton yang amat cepat pertumbuhannya, sedangkan umur jasad-jasad tersebut sangat pendek dan ketika mati akan terendap dalam rawa. Lapisan gambut mengandung semua macam garam makanan tanaman yang terlarut dalam air tanah. Gambut dibagi menjadi beberapa daerah, yaitu: a. Gambut ombrogin, sebagai gambut pantai, terdapat di dataran tanah Sumatera, Kalimantan dan Irian. b. Gambut topogin, terdapat pada tanah dataran Jawa (Pangandaran) dan Sumatera serta di tanah pegunungan Jawa dan Sulawesi. 2. Gerakan tektonisme juga disebut dengan istilah dislokasi. Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerahnya, tektonisme dibedakan menjadi dua yaitu gerak epirogenetik dan orogenetik. a) Gerak Orogenetik Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan, patahan, dan retakan, Penyebabnya karena gerakan dalam Bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat b) Gerak Epirogenetik Gerak epirogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan permukaan bumi seolah turun atau naik karena gerakan di Bumi yang lambat dan meliputi daerah yang luas. Gerak epirogenetik dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) Gerak epirogenetik positif adalah gerakan permukaan Bumi turun dan seolah-olah permukaan air laut naik. Contoh, turunnya pulau-pulau di kawasan Indonesia Timur (Ke pulauan Maluku dan Kepulauan Banda). (2) Gerak epirogenetik negatif adalah gerakan permukaan Bumi naik dan seolah-olah permukaan air turun. Contoh, naiknya Dataran Tinggi Colorado.
  • 7. 3. Adanya pergerakan lempeng tektonik dapat menimbulkan bentukan-bentukan di permukaan bumi yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh arah dan kekuatan gerak lempeng sama-sama kuat, sama-sama lemah, dan yang satu kuat sedang yang lain lemah. Dan jika terjadi seperti itu, terjadi beberapa fenomena sebagai berikut: 1. hancurnya lempeng karena pergesekan lempeng. 2. Adanya aktivitas vulkanisme, instrusi, dan ekstrusi. 3. Terbentuknya palung laut di tempat tumbukan tersebut. 4. Pembegkakan tepi lempeng benua. 5. Daerah hiposentrum gempa dangkal dan dalam. 6. Lempeng dasar samudra menunjam ke bawah lempeng benua, dll. 4. LIPATAN Yaitu,gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menybabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat kerutan atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi pegunungan. Punggung lipatan dinamakan antiklinal dan lembah lipatan dinamakan sinklinal,daerah lembah (sinklinal) yang sangat luas dinamakan geosinklinal ada 4 macam lipatan ~ Lipatan tegak (symmetrical folds) terjadi karena adanya pengaruh tenaga horizontal sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial ~ lipatan miring ( symmetrical fold ) terjadi karena pengaruh arah tenaga horizontal tidak sama ~ lipatan menutup ( recumbent folds) terjadi karena tenaga tengensial saja yang bekerja ~ lipatan rebah ( overtuned folds) terjadi karena arah tenaga horizontal dari satu arah ~ sesar sungkup (overthrust) terjadi karena adanya pergerakan pada sepanjanf kerak bumi
  • 8. 5. Patahan/Sesar (Faoult) Patahan adalah kulit bumi yang patah atau retak karena adanya pengaruh tenaga horizontal atau tenaga vertikal pada kulit bumi yang tidak elastis. Bidang yang mengalami keretakan atau patahnya kulit bumi disebut bidang patahan. Bidang patahan yang telah mengalami pergeseran disebut faoult atau sesar. Pergeseran tersebut terjadi secara vertikal atau horizontal. Macam-macam sesar berdasarkan arah geraknya adalah sebagai berikut. (1) Sesar Naik dan Sesar Turun Bidang patahan yang atap sesarnya bergeser turun terhadap alas sesar disebut sesar turun, sedangkan yang atap sesarnya seakan-akan bergerak ke atas disebut sesar naik. Sesar naik disebut sesar sungkup apabila jarak pergeserannya sampai beberapa km dan bagian yang satu menutup bagian yang lain. Contoh sesar di Indonesia adalah sistem patahan di Bukit Barisan (dari Sumatra Utara sampai ke Teluk Semangko di Sumatra Selatan). Daerah patahan ini dikenal dengan nama zone patahan Semangko. (2) Graben dan Horst Graben/slenk adalah sebuah jalur batuan yang terletak di antara dua bidang sesar yang hampir sejajar, sempit, dan panjang. Bagian yang meninggi atau muncul terhadap daerah sekitarnya disebut horst. Step faulting ialah sesar bentuk tangga. Sebuah pegunungan yang mengandung banyak patahan disebut kompleks pegunungan patahan. (3) Sesar Mendatar Sesar mendatar adalah sesar yang tegak lurus dan bergeser secara horizontal walaupun ada sedikit gerak vertikal. Sesar jenis ini umumnya ditemui di daerah-daerah yang
  • 9. mengalami perlipatan dan pensesaran naik. Sesar mendatar yang ukurannya besar terdapat di San Andreas (California), Filipina, dan Taiwan. Di Indonesia, sesar mendatar terdapat dalam lapisan neogen muda di daerah Kefamenanu, Timor. 6. Macam-macam lempengan tektonik ada 3 macam, yaitu 1) antara lempeng benua dengan lempeng samudra, 2) antara dua lempeng samudra, dan 3) antara dua lempeng benua. Konvergen lempeng benua—samudra (Oceanic—Continental) Ketika suatu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua, lempeng ini masuk ke lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi, kemudian meleleh. Pada lapisan litosfer tepat di atasnya, terbentuklah deretan gunung berapi (volcanic mountain range). Sementara di dasar laut tepat di bagian terjadi penunjaman, terbentuklah parit samudra (oceanic trench). Pegunungan Andes di Amerika Selatan adalah salah satu pegunungan yang terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Nazka dan Lempeng Amerika Selatan. Konvergen lempeng samudra—samudra (Oceanic—Oceanic) Salah satu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng samudra lainnya, menyebabkan terbentuknya parit di dasar laut, dan deretan gunung berapi yang pararel terhadap parit tersebut, juga di dasar laut. Puncak sebagian gunung berapi ini ada yang timbul sampai ke permukaan, membentuk gugusan pulau vulkanik (volcanic island chain). Pulau Aleutian di Alaska adalah salah satu contoh pulau vulkanik dari proses ini. Pulau ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara. Konvergen lempeng samudra—samudra (Oceanic—Oceanic) Salah satu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng samudra lainnya, menyebabkan terbentuknya parit di dasar laut, dan deretan gunung berapi yang pararel terhadap parit tersebut, juga di dasar laut. Puncak sebagian gunung berapi ini ada yang timbul sampai ke permukaan, membentuk gugusan pulau vulkanik (volcanic island chain). Pulau Aleutian di Alaska adalah salah satu contoh pulau vulkanik dari proses ini. Pulau ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara.
  • 10. Konvergen lempeng benua—benua (Continental—Continental) Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya. Karena keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup berat untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di bagian yang bertumbukan mengeras dan menebal, membentuk deretan pegunungan non vulkanik (mountain range). Pegunungan Himalaya dan Plato Tibet adalah salah satu contoh pegunungan yang terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia.