Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan modal syariah melalui berbagai bentuk kerjasama usaha seperti syirkah, mudharabah, dan penanaman modal.
2. Ada beberapa jenis syirkah yang dibahas seperti syirkah inan, abdan, wujuh, dan mufawaddah beserta syarat-syaratnya.
3. Sistem investasi melalui mudharabah dan penanaman modal juga dibahas bes
Dokumen tersebut membahas tentang hukum perseroan dalam Islam yang mencakup lima pilar ekonomi Islam yaitu kepemilikan, pemanfaatan kepemilikan, dan distribusi kekayaan. Ada beberapa jenis perseroan dalam Islam seperti syirkah 'inan (modal bersama), syirkah 'abdan (tenaga kerja bersama), syirkah mudharabah (modal dan tenaga kerja), syirkah wujuh (modal dari pihak lain), dan syirkah mufawadah
1. Presentasi membahas tentang syirkah dan mudharabah, termasuk definisi, dalil, jenis-jenis syirkah, rukun dan syarat syirkah, serta penjelasan musyarakah dan mudharabah.
2. Syirkah adalah kerjasama antara dua orang atau lebih dalam sebuah usaha dengan konsekuensi keuntungan dan kerugiannya ditanggung secara bersama.
3. Musyarakah adalah kerjasama usaha antara pemilik modal
Presentasi ini membahas berbagai konsep ekonomi syariah seperti kerjasama ekonomi dalam Islam, musyarakah, mudharabah, asuransi Islam, dan sistem perbankan Islam. Secara ringkas, presentasi ini menjelaskan prinsip-prinsip dasar ekonomi syariah dan berbagai bentuk kerjasama ekonomi yang diijinkan oleh agama Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum perseroan dalam Islam yang mencakup lima pilar ekonomi Islam yaitu kepemilikan, pemanfaatan kepemilikan, dan distribusi kekayaan. Ada beberapa jenis perseroan dalam Islam seperti syirkah 'inan (modal bersama), syirkah 'abdan (tenaga kerja bersama), syirkah mudharabah (modal dan tenaga kerja), syirkah wujuh (modal dari pihak lain), dan syirkah mufawadah
1. Presentasi membahas tentang syirkah dan mudharabah, termasuk definisi, dalil, jenis-jenis syirkah, rukun dan syarat syirkah, serta penjelasan musyarakah dan mudharabah.
2. Syirkah adalah kerjasama antara dua orang atau lebih dalam sebuah usaha dengan konsekuensi keuntungan dan kerugiannya ditanggung secara bersama.
3. Musyarakah adalah kerjasama usaha antara pemilik modal
Presentasi ini membahas berbagai konsep ekonomi syariah seperti kerjasama ekonomi dalam Islam, musyarakah, mudharabah, asuransi Islam, dan sistem perbankan Islam. Secara ringkas, presentasi ini menjelaskan prinsip-prinsip dasar ekonomi syariah dan berbagai bentuk kerjasama ekonomi yang diijinkan oleh agama Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Definisi dan hukum riba menurut Islam beserta dalil-dalilnya dari al-Quran dan hadis
2. Jenis-jenis riba dan hikmah larangan riba dalam Islam
3. Perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah dalam hal penggunaan bunga dan bagi hasil
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, rukun, dan macam-macam syirkah. Syirkah didefinisikan sebagai kerja sama antara dua pihak atau lebih dalam berusaha yang keuntungan dan kerugiannya ditanggung bersama. Terdapat empat macam syirkah yaitu syirkah 'inan (modal dan tenaga), syirkah 'abdan (tenaga saja), syirkah wujuh (tenaga dan modal dari pihak ketiga), dan syirkah mufaw
Dokumen tersebut membahas beberapa bentuk kerjasama ekonomi dalam Islam seperti syarikat harta, syarikat kerja, perbankan syariah, dan koperasi. Kerjasama ekonomi dalam Islam diatur berdasarkan prinsip saling membantu, saling menguntungkan, dan larangan riba.
Dokumen tersebut membahas berbagai topik terkait praktik ekonomi dalam Islam seperti jual beli, ijarah, riba, syirkah, mudharabah dan musaqah. Jual beli membahas rukun, syarat dan hukum transaksinya. Riba dilarang karena berbahaya dan dibedakan menjadi beberapa jenis. Syirkah dan mudharabah adalah bentuk usaha kerjasama modal. Musaqah adalah kerjasama bagi hasil di bidang pertanian.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep mudharabah dalam Islam. Mudharabah adalah kerjasama antara pemodal dan pengelola dana untuk keuntungan bersama, di mana keuntungan akan dibagi menurut nisbah yang disepakati. Dokumen tersebut menjelaskan unsur-unsur, syarat, dan jenis mudharabah serta konsekuensi pelanggaran atas kontrak mudharabah.
Akad keuangan syariah seperti mudharabah dan musyarakah merupakan kerjasama usaha antara pemilik modal dan pengelola modal. Mudharabah adalah kerjasama bagi hasil di mana pemilik modal menanggung kerugian sedangkan keuntungan dibagi berdasarkan nisbah. Musyarakah adalah kerjasama modal di mana kerugian dibagi sesuai porsi modal dan keuntungan dibagi sesuai kesepakatan. Kedua akad ini didasarkan pada
Teks ini membahas sistem mudharabah (investasi) dalam Islam dan hukum-hukumnya. Ia menjelaskan definisi mudharabah sebagai penanaman modal di mana seseorang menyerahkan modal kepada pengusaha untuk mendapatkan keuntungan. Teks ini juga membahas rukun-rukun bisnis investasi seperti pelaku, objek transaksi, dan perjanjian serta menjelaskan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam sistem investasi
Dokumen tersebut membahas tentang akad Mudharabah dalam Islam. Mudharabah adalah kerjasama antara pemilik modal (Shahibul maal) dan pengelola (Mudharib) untuk melakukan usaha dagang dengan pembagian keuntungan sesuai kesepakatan. Ada dua jenis Mudharabah yaitu Muthlaqah (tidak terikat) dan Muqayyadah (terikat). Mudharabah berdasarkan prinsip saling percaya dan keuntungan serta
Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islamPutri Aisyah
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip ekonomi dalam Islam meliputi konsep muamalah, jual beli, utang piutang, sewa menyewa, syirkah, perbankan syariah, asuransi syariah beserta perbedaannya dengan asuransi konvensional, serta dalil-dalilnya dari Al-Quran dan Hadist.
Dokumen tersebut membahas konsep mudharabah secara historis dan filosofis berdasarkan referensi dari kitab-kitab fiqih klasik dan ulama kontemporer. Mudharabah didefinisikan sebagai akad antara dua pihak dimana satu pihak menyerahkan modal kepada pihak lain untuk dijalankan usaha dagang dengan kesepakatan pembagian laba. Hukum mudharabah diijinkan berdasarkan ijma' ulama.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Definisi dan hukum riba menurut Islam beserta dalil-dalilnya dari al-Quran dan hadis
2. Jenis-jenis riba dan hikmah larangan riba dalam Islam
3. Perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah dalam hal penggunaan bunga dan bagi hasil
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, rukun, dan macam-macam syirkah. Syirkah didefinisikan sebagai kerja sama antara dua pihak atau lebih dalam berusaha yang keuntungan dan kerugiannya ditanggung bersama. Terdapat empat macam syirkah yaitu syirkah 'inan (modal dan tenaga), syirkah 'abdan (tenaga saja), syirkah wujuh (tenaga dan modal dari pihak ketiga), dan syirkah mufaw
Dokumen tersebut membahas beberapa bentuk kerjasama ekonomi dalam Islam seperti syarikat harta, syarikat kerja, perbankan syariah, dan koperasi. Kerjasama ekonomi dalam Islam diatur berdasarkan prinsip saling membantu, saling menguntungkan, dan larangan riba.
Dokumen tersebut membahas berbagai topik terkait praktik ekonomi dalam Islam seperti jual beli, ijarah, riba, syirkah, mudharabah dan musaqah. Jual beli membahas rukun, syarat dan hukum transaksinya. Riba dilarang karena berbahaya dan dibedakan menjadi beberapa jenis. Syirkah dan mudharabah adalah bentuk usaha kerjasama modal. Musaqah adalah kerjasama bagi hasil di bidang pertanian.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep mudharabah dalam Islam. Mudharabah adalah kerjasama antara pemodal dan pengelola dana untuk keuntungan bersama, di mana keuntungan akan dibagi menurut nisbah yang disepakati. Dokumen tersebut menjelaskan unsur-unsur, syarat, dan jenis mudharabah serta konsekuensi pelanggaran atas kontrak mudharabah.
Akad keuangan syariah seperti mudharabah dan musyarakah merupakan kerjasama usaha antara pemilik modal dan pengelola modal. Mudharabah adalah kerjasama bagi hasil di mana pemilik modal menanggung kerugian sedangkan keuntungan dibagi berdasarkan nisbah. Musyarakah adalah kerjasama modal di mana kerugian dibagi sesuai porsi modal dan keuntungan dibagi sesuai kesepakatan. Kedua akad ini didasarkan pada
Teks ini membahas sistem mudharabah (investasi) dalam Islam dan hukum-hukumnya. Ia menjelaskan definisi mudharabah sebagai penanaman modal di mana seseorang menyerahkan modal kepada pengusaha untuk mendapatkan keuntungan. Teks ini juga membahas rukun-rukun bisnis investasi seperti pelaku, objek transaksi, dan perjanjian serta menjelaskan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam sistem investasi
Dokumen tersebut membahas tentang akad Mudharabah dalam Islam. Mudharabah adalah kerjasama antara pemilik modal (Shahibul maal) dan pengelola (Mudharib) untuk melakukan usaha dagang dengan pembagian keuntungan sesuai kesepakatan. Ada dua jenis Mudharabah yaitu Muthlaqah (tidak terikat) dan Muqayyadah (terikat). Mudharabah berdasarkan prinsip saling percaya dan keuntungan serta
Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islamPutri Aisyah
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip ekonomi dalam Islam meliputi konsep muamalah, jual beli, utang piutang, sewa menyewa, syirkah, perbankan syariah, asuransi syariah beserta perbedaannya dengan asuransi konvensional, serta dalil-dalilnya dari Al-Quran dan Hadist.
Dokumen tersebut membahas konsep mudharabah secara historis dan filosofis berdasarkan referensi dari kitab-kitab fiqih klasik dan ulama kontemporer. Mudharabah didefinisikan sebagai akad antara dua pihak dimana satu pihak menyerahkan modal kepada pihak lain untuk dijalankan usaha dagang dengan kesepakatan pembagian laba. Hukum mudharabah diijinkan berdasarkan ijma' ulama.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian syirkah secara bahasa dan istilah, serta jenis-jenis syirkah seperti syirkah 'inan, syirkah wujuh, syirkah 'abdan, dan syirkah mudharabah. Syirkah adalah kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk usaha tertentu dengan pembagian keuntungan dan kerugian. Ada empat jenis syirkah yang dijelaskan berdasarkan kontribusi modal dan tenaga
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islamikarahma97
Dokumen tersebut membahas berbagai topik ekonomi Islam seperti muamalah, jual beli, utang piutang, sewa menyewa, syirkah, perbankan syariah, dan asuransi syariah. Secara garis besar dibahas pengertian, prinsip, dan syarat-syarat transaksi ekonomi Islam.
Kelompok 3 terdiri dari 6 anggota yang membahas tentang syirkah, perbankan syariah, dan asuransi syariah. Dokumen memberikan penjelasan tentang definisi, prinsip, dan jenis-jenis syirkah, perbankan syariah, serta perbedaan asuransi syariah dengan asuransi konvensional.
Dokumen tersebut membahas tentang kemitraan bisnis dalam Islam, termasuk definisi kemitraan, prinsip-prinsipnya, dan bentuk-bentuk kemitraan bisnis yang diijinkan dalam Islam seperti musyarakah, mudharabah, muzara'ah, dan mukhabarah."
Bab 2 Instrumen Keuangan Syariah (sistem keuangan syariah).pptxnoramunawarah88
Setelah mengikuti perkuliahaan ini, mahasiswa akan dapat menjelaskan :
Konsep memelihara harta kekayaan
Bagaimana memperoleh dan menggunakan harta dalam syari’ah
Akad/kontrak/transaksi
Transaksi yang dilarang
Riba dan jenis riba
Prinsip sistem keuangan syari’ah
Tugas mata kuliah Perbankan Syariah membahas beberapa topik penting seperti definisi mudharabah, perbedaan mudharabah muthlaqah, muqayyadah dan musytarakah, landasan syar'i mudharabah, rukun transaksi mudharabah, definisi pembiayaan musyarakah, perbedaan musyarakah dan mudharabah, rukun transaksi musyarakah, perbedaan musyarakah menurun dan permanen, perbedaan revenue sharing, profit sharing dan
Dokumen tersebut membahas tentang syirkah atau serikat, perbankan syariah, asuransi syariah, dan lembaga keuangan non bank seperti koperasi dan BMT. Secara ringkas, syirkah adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk usaha dengan membagi keuntungan, perbankan syariah berbeda dengan konvensional karena tidak mengenal bunga, asuransi syariah diijinkan untuk kepentingan sosial, sedangkan koperasi dan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang Mudharabah, yaitu akad kerjasama antara pemilik modal dan pengelola usaha dimana keuntungan akan dibagi sesuai kesepakatan sedangkan rugi ditanggung pemilik modal. (2) Mudharabah dapat berupa Mudharabah mutlaqah atau Mudharabah muqayyadah. (3) Mudharabah memiliki dasar hukum dari Al-Quran
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekonomi campuran yang merupakan perpaduan antara sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Sistem ini menempatkan peran negara dan pasar secara bersamaan dalam aktivitas ekonomi dengan adanya kontrol pemerintah meski masih memberikan ruang kebebasan berusaha bagi individu. Dokumen juga menjelaskan ciri, kelebihan, dan kelemahan dari sistem ekonomi campuran tersebut.
Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi pertemuan ke 2Hamdani Rizal
Dokumen tersebut membahas perbedaan sistem ekonomi Islam, kapitalis, dan sosialis. Sistem ekonomi Islam didasarkan pada prinsip keadilan dan keseimbangan antara kepentingan dunia dan akhirat. Sistem ini mengatur kepemilikan, produksi, dan distribusi sumber daya secara adil berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Sedangkan sistem kapitalis dan sosialis memberikan pendekatan yang berbeda dalam hal kepemilikan modal dan peran neg
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. PENDAHULUAN
Islam tidak mengenal pemisahaan total
antara agama dengan keduniaan. Islam
juga tidak menjadikan dunia ini sebagai
pengikat antara Allah dengan para thaghut
manusia, sehingga timbul fenomena seperti
agama yang menyimpang.
Problematika dunia usaha termusak
problematika yang diperhatikan oleh ajaran
syariat islam. Islam memberikan konsep-
konsep serta hukum dalam menetapkan
usaha yang beragam, sehingga bisa
dijadikan naungan bagi usahawan sepanjang
perputaran masa.
3. SYIRKAH
Syirkah dalam bahasa Arab berarti
pencampuran atau interaksi. Disebut
juga membagikan sesuatu antara dua
orang atau lebih.
Dalam terminologi fiqh arti syirkah
berarti: Persekutuan usaha untuk
mengambil hak atau beroperasi.
Sementra aliansi dalam beroperasi
mengisyaratkan Syirkatul Uqud (Syirkah
Transaksional)
Dalil tentang syirkah:
An-Nisa:12
An-Anfal: 41
4. MACAM-MACAM SYIRKAH
Syirkah ada 2 macam:
Pertama: Syirkah Hak milik (Syirkatul
Amlak). Yaitu persekutuan antara dua
orang atau lebih dalam kepemilikan
satu barang dengan salah satu sebab
kepemilikan. Ex: Warisan
Kedua: Syrikah Transaksional
(syirkatul Uqud). Yaitu akad kerjasama
antara dua orang yang bersekutu
dalam modal dan keuntungan.
5. MACAM-MACAM SYIRKAH
TRANSAKSIONAL
SYIRKAH INAN
Pengertian:
Yakni persekutuan dalam modal, usahan dan keuntungan. Dalam hal ini
modal berasal dari mereka semua, dan usaha dilakukan bersama, dan
keuntungan juga dibagi bersama.
Hukum:
Syirkah ini doperbolehkan berdasarkan ijma. Dan ini merupakan bentuk
kerjasama yang disyariatkan.
Rukunnya:
Pertama; adanya dua transaktor. Keduanya harus memiliki kompetensi, yakni
akil baligh. Dan boleh beraliansi dengan NON MUSLIM.
Kedua; Objek Transaksi. Objek transaksi ini meliputi modal, usaha, dan
keuntungan
Keuntungan
1. Harus diketahui
Modal harus bersifat: Usaha
Jumlahnya
1. Diketahui Jumlahnya masing-masing pihak
2. Harus merupakan
2. Modalnya itu Rill bebas menggunakan
sejumlah keuntungan
3. Tidak merupakan hutang modalnya
denga prosentase
tertentu.
6. Lanjud
Berakhirnya Sirkah:
Asal daripada sirkah ini adalah bentuk
kerja usaha yang lazim. Sirkah ini berakhir
apabila masing-masing pihalk
membatalkan perjanjiannya
Namun kalangan Malikiyah mengatak:
apabila ingin mengakhiri sirkah tersebut
harus melalui hakim. Agar dapat
diputuskan keutungan dari harga layak
jual sahamnya.
7. Lanjud
Kemudian Muncul pertanyaan:
Apakah Syirkah itu batal dengan habisnya Modal slah
stu pihak?
= Apabila modal salah satu pihak habis Seblum dicampur maka syirkah itu
batal. Dan apabila setelah di campur, maka harus diterima syirkah (syirkah
Bagaimana cara memfungsikan Syirkah agar dapat
tetap berjalan)
menggantikan posisi pengembangan Modal berbasis Riba?
= Syirkah Simultan; dengan melayangkan modal para pengelola modal muslim
ke dalam musyarakah yang simultan pada berbagai proyek prencanaan.
1. Musyarakah dengan kriteria khusus
dengan mengarahkan investor untuk kerjasama pada proyek tertentu.
Kemudian hasilnya dibagikan untung atau pun rugi
2. Musyarakah Non Permanen
semacam syirkah dimana seorang terlibat dalam memberikan hak kepada
pihak lain untuk menempati kepemilikan secara langsung/bertahap. Yakni
dengan cara penyusunan konsep yang menyisihkan devisa menjadi
cicilan untuk menutupi kontribusi pihak lain.
8. Lanjud
Gambaran 1:
Pihak investor sepakat menetapkan jumlah jatah masing-masing yang
berkaitan dengan syaraynta.kemudian saham2 investor dijual kepada
pengelolah setelah syirkah berakhir dengan perjanjian baru. Dimana
investor bebas menjual sahamnya baik kepada orang lain maupun
partnernya dan hal itu juga berlaku kepada penanam saham.
Hal ini diperbolehkan berdasarkan kesepakatan ulama karena
perjanjiannya mengandung akar yang terpisah dan secara hukum
diperbolehkan.
Gambaran 2
Investor dan pengelolah bersepakat dalam syirkah untuk pendanaan penuh
sebagai pelaksanaa proyek yang punya prospek keuntungan. Berdasarkan
kesepakatan bank dengan penanam saham lain, dimana bank mendapat
keuntungan secara rill, disamping haknya untuk menyimpan sisa dana yang
dikeluarkan, untuk menutupi kekurangan pendanaan pihak bank.
> Hal ini merupakan perjanjian syirkah yang tidak diharamkan, namun ada
kerancuan . Karena pihak bank telah bekerjasama sejak awal dengan
persyaratan modal itu akan kemabali denganprosenatse tertentu dari
keuntungan proyek. Yang mengkibatkan rancu: adanya syirkah dan jual beli
dalam satu perjanjian.
9. SYIRKAH ABDAN (USAHA)
Pengertian:
Kerjasama antara dua pihak atau lebih dalam usaha yabg dilakukanoleh
tubuh/keterkaitan dengan mereka sendiri. Ex. Dokter di klinik.
Hukum:
Para ahli Fiqh berpendpat: membolehkan syirkah ini mereka adlah dari kalangan
“Hanafiyyah”
= berasarkan riwayat Abu Ubaidah Ibnu Abdillah (ayah Abdullah bin Mas’ud).
Abdullah bin mas’ud dan Sa’ad melakukan kerjasama pada hari Badar. Namun hanya
Sa’ad yang mendapat 2 tawanan, sedangkan Mas’ud tidak. Dan nabi menarkan apa
yang dilakukan mereka.
Namun dalam hal ini Imam Syafi’I melarangnya, karena dilakukan tanpa modal
sehingga tidak akan mencapai tujuan, yakni keuntingan.
= karena syirkah dalam keuntungan itu dibangun diatas syirkah dalam modal.
Kemudian 2 hal ini tidak hanya modal harta saja tapi juga ada dengan modal kerja.
Rukunnya:
Dua Transaktor; masing-masing harus memiliki kompetensi beraktivitas. Objek transaksi;
usaha dan keuntungan. Palafalan akad/perjanjian.
Usaha. Ulama berpendpat: usaha syirkah tidak disyariatkan karena tujuannya
memperoleh keuntungan. Namun ada riwyat yang menyatakn syirkah ini disyariatkan
karena konsekuensi syiah ini bahwa usaha yang duterima masing2 pihak juga ditekankan
kepada pihak lain.
Keuntungan. Keuntungan diperoleh berdasarkan kesepakatan pihak yang beraliansi.
10. Lanjud
Dasar kerja dalam Keuntungan pada Syirkah ini
Berasaskan kerja sama antar sesama mitra usaha dalam syirkah ini adalah
jaminan/garansi. Karena setiap usaha yang diterima masing2 pihak berada
dalam jaminan semua pihak.
Jaminan dalam syirkah
jaminannya terdapat pada masing2 pihak. Sehingga masing2 pihak
dituntut melakukan usaha, dan berhak menuntut mitra ushanya untuk
mendapat keuntungan.
Berakhirnya Syirkah ini
Berakhir apabila: pemabatalan oleh salah satu transaktor, atau kematian slah
satu dari pihak yang bekerja sama, karena sudah tercekal akibar bangkrut
terlilit hutang, karena idiot dan sejenisnya
11. SYIRKAH WUJUH
Pengertian
Yakni kerjasama dlam keuntungan dari apa yang mereka beli dengan
nama baik mereka. Tidak seorangpun memiliki modal namun masing2
punya nama baik di masyarakat, membeli secara utang kemudian untung di
bagi bersama. Dibolehkan oleh Hanfiyah dan Hambali namun ditentang oleh
Syafi’I dan Malikiyah
Sebab disebut sebagai Syirkatul Wujuh
Karena anggotanya tidaj bisa membeli barang
dengan hutang tanpa memiliki prestige (nama baik).
Dalil Al-Ahzab:69
Disyariatkan Syirkah Ini
Kalangan Hanafiyah dan Hambaliyah, membolehkan secara mutlak;
karena syiah itu mengandung unsur membeli dengan pembayaran
tertunda, dan memberi pinjmana untuk jual beli, di bolehkan
Kalangan Syafi’I dan Malikiyah melarang aplikatifnya tapi membolehkan
sebagian bentuk lainnya
12. Syirkah Mufawaddah
Pengertian:
Sebuah syirkah yang di dalamnya itu semua anggota sepakat
melakukan aliansi dalam semua jenis kerjasama, seperti
inan, abdan, wujuh. Masing2 pihak menyerahkan kepada pihak lain
untuk mengoperasikan segala aktivitas kerja, sperti; jula
beli, pinjaman, sewa, dll. Keuntungan dibagikan sesuai persyaratan.
Alasan Penamaan dan Syariat:
Para ahli berpendapat kata mufawaddah diambil dari kata tafwied yang
artinya penyerahan. Karena masing2 pihak menyerahkan hak operasionla
kepada mitranya
Hannafiyah; artinya adlah penyamaan. Maka kerjasama ini syartnya adalah
kesamaan modal.
Disyariatkan karena sirkah ini menggabungkan macam-macam bentuk
syirkah
Karena masyarakat di berbagai tempat telah terbiasa melakukan syirkah ini
Syarat-syarat Syirkah Mufawaddah
Kesamaan modal, keumuman dalam syirkah, satu pihak tidak memiliki
saham di syirkah lain.
Hendaknya dengan pelafalan mufawaddah.
13. MUDHARABAH (SISTEM
INVESTASI)
Definisi: mudhrabah/penanaman modal; menyerahkan modal uang kepada
orang yang berniagabsehingga mendpatkan keuntungan. Melbatkan kedua
bela pihak.
Disyariatkan Penanaman Modal
Diriwyatkan dalam Al- Muwaththa: ketika Abdullah bin Ubaidullah ke negeri
Iraq kemudian menjumpai Gubernur Bashrah, lalu ketika itu beliau
meminjamkan uang yang seharusnya akan diberikan kepada Amirul
Mukminin. Agar Gubernur tersebut membelanjkan uang itu kemudian
brangnya di jual ke Madinah. Lalu ia mengatakan agar mengembalikan
modalnya kepada Amirul Mukmnin dan keuntungannya menjadi milik
mereka.
Rukun-rukun Bisnis Investasi
Pertama; Dua atau lebih pelaku, keduannya berkompetensi dalam
14. MODAL
Modal disyariatkan
harus merupakan alat tukar seperti emas, perak atau
uang. Penanaman modal seogianya harus dengan
uang tidak barang.
Penambahan atau Penarikan Modal
Investor boleh menambahkan dana segar ke dalam
modal yang ditanam, dengan syrat harus meneliti
modal yang digerakkan para pengelola.
Investor boleh saja menarik modalnya kembali dan
membatalkan kerjasama. Namun jika itu dilakukan
sebelum keuntungannya jelas maka yang diambil
modalnya saja. Tpi apabila stelah
keuntungan, investor berhak mengambil modal dan
keuntungannya.
15. USAHA
Landasan
Asal dari usaha dalam penanaman modal adalah di
bidang perniagaan/ bidang terkaitlainnya. Pengelola
modal tidak boleh kerjasama dalm penjualan barang
HARAM.
Investasi dengan Kriteria Tertentu
penanaman modal dengan kriteria tertentu adalah
dengan menetukan dari salah satu faktor; mitra
usaha, jenis ussha, tempat usha, dll.
Parameter untuk menentukan apakah kriteria itu
bermanfaat adalah hukum KEBIASAAN.
Pembatasan Waktu penanaman Modal
Tidak ada masalah dalam pembatasan waktu
(menurut ulama Hanffiyah)
16. Lanjud
Memperkerjakan Orang Untuk melakukan Investasi
Seirang pengelola dapat menyewa orang untuk melakukan
hal2 yang tidaj harus dikerjaknnya sendiri. Pembatasan hal
ini hanya dikemblikan kepada kebiasaan, namun alangkah
lebuh baik pengelola modal mengurus sendiri usahanya.
Melakukan usaha berantai dengan penanaman
modal
Dibolehkan bagi pengelola modal untuk mengurus usaha
stelah diizinkan pemilik modal, dan juga pengelola modal
boleh saja menanamkan modal itu kembali kepada orang
lain (berantai)
Syirkah dengan Penanaman Modal
Boleh saja mengajak orang lain untu bersyirkah dengan
modal tadi. Hal ni didukung oleh Hanafiyyah dan
Hambaliyyah, dan mreka boleh mencapur dengan harta
pribadinya.
17. Hukum-Hukum Keuntungan
Syarat-syarat keuntungan; Hendaknya jelas
keuntungan antara pengelola dan pemilik modal
Kode Etik Pembagian Keuntungan; Berdasarkan
Kesepakatan kedua belah pihak, Keuntungan
sebagai cadangan modal, keuntungan diambil
setelah masa pembagian, Hak pengambilan
keuntungan diambil saat perhitungan akhir
Berakhirnya Usaha Investasi; Usaha ini berakhir
dengan pembatalan satu pihak, karena masing-
masing pihak bisa membatalkannya kapan saja.
Namun sebaiknya perjanjian wajib dilaksanakan
ketika telah memulai
18. Murabahah (Usaha Fixed Profit)
Definisi;Murabahah adalah menjual dengan
modal asli bersama tambahan keuntungan
Syarat2 Murabahah; Modal dan keuntungan
sama2 diketahui dengan jelas, dan hendaknya
modal adalah harus berupa barang yang ada
padananya, serta sahnya jual beli apabila
perjanjiannya sah.
Agar Murabahah terhindar dari
kecurangan, caranya harus menjelaskan segala
hal dengan jelas terkait transaksi yang
dilakukan.
Implementasinya, barang dagangan berada di
19. Konstruksi Teoritis Aplikasi
Murabahah Kemudian bank membelikan barang
Pihak bank bank menerima pesanan tersebut dan berlakulah sistem
dari pelanggan untuk (fixed price), yakni bahwa pihak
membelikan barang tertentu bank menjual barang setelah
(dengan perjanjian tertulis) terjadi kesepakatan dengan
pembeli
Pihak bank dalam hal ini tidak berarti menjual barang
yang tidak dimilkinya, karena transaksi terjadi
sebelum bank membeli barang. Maka yang terjadi
antara pihak bank dan pembeli sebelumnya disebut
perjanjian pembelian
Keputusan majelis Terkai sistem Fixed price
Pertama; jual beli dengan cara fixed price dianggap sah selama penjual bertanggung
jawab apabila barang terjadi kerusakan sebelum serah terima
Kedua; perjanjian. Janji dari pihak pemesan dan penjual terpisah. Sehingga adanya
keharusan menepati janji tau kompensasi atas bahaya dari tidak dapat
menempati janji tersebut.
Ketiga; Saling berjanji, yakni berasal dari kedua belah pihak. Agar perjanjian tersebut
dkatakan sah
20. Bentuk Usaha Jual beli As-Salm dan Hukumnya
Definisi; adalah transaksi terhadap suatu barang yang digambarkan dan
dalam kepemilikan dengan harga kontan dalam waktu perjanjian namun
penyerahan barngnya tertunda. Jual beli as-salm disyriatkan oleh dalil:
Al;qur’an Al:baqarah:282
Rukun2; adanya dua transaktor, objek transaksi (barang), Pelafalan Perjanjian
Syarat barang; Hendaknya barang itu diketahui ukuran jumlahnya,
Harus tepat gambarnnya, (harga)
hendaknya barang itu menjadi utang, namun dalam kepemilikan
Hendaknya penyerahannya jelas diketahui
Tidak diberlakukan riba
Jual beli As-salm secara kredit
Ulama mengatakn pembayaran secara kredit diperbolehkan.
Namun kalangan syafiiah melarang jual beli ini, karena harga
barang yang lebih lama diserahkan lebih sedikit harganya
daripada harga barang yang lebih dulu diserahkan
21. Apakah Sah Adanya Hak Pilih terhadap Persyaratan dalam Jual Beli as-
salm?
= Ulama Fiqh hak pilih tersebut tidak sah. Karena penerimaan uang
muka merupakn syarat sah. Namun pihak Malikayah membolehkan
adanya hak pilih hingga 3 hari (penangguhan pembayaran.
Bolehkah Hutang Dijadikan Pembayaran Dalam Jual Beli as-salm?
= Moyaritas ulama melarangnya. Karena hal itu serupa dengan
menjual piutang dan itu dilarang dan perbuatan itu mirip dengan
riba.
Bolehkah menjual Kembali Barang yang dibeli dengan sistem as-salm ini
sebelum diserahterimakan?
= Aplikasi 1. Menjual Kembali barang tersebut dengan pihak ketiga
sebelum menerimanya dari pihak penjual.
> Menjual barang yang akan diterima secra tertunda berarti juga
menerima keuntungan dari sesuatu yang belum dijamin menjadi
pemiliknya. Hal itu dilarang oleh Nabi.
22. = Aplikasi 2. Menjual barang kembali barang itu kepada penjualnya
sebelum diserahkan kepadanya.
> Mayoritas ulama melarang nya, karena mengoperasikan barang
sebelum diterima atau mencari untung dari barang yang belum
pasti itu dilarang.
> Namun Maliyah dan Hambaliyyah membolehkan jual beli dengan
syarat barang dengan pembayaran harus diserahkan secara
langsung
Kemudia ini adalah jawaban dari Lembaga Ulama:
1. Barang transaksi tidak boleh dijual sebelum diserahterimakan
2. Namun sistem as-salm mebolehkan menjual brang yang sejenis
tanpa menghubungkan perjanjian yang telah ada
3. Tidak boleh menjadikan jual beli yang dibolehkan ini sebagai usaha
perniagaan.
23. Perjanjian Pemesana (istishna) dan Hukum
Definisi Istishna (pemesanan); Penjualan terhadap barang jualan yang
berbeda dalam kepemilikan pejual dengan syarat dibuatkan oleh penjual.
Hukum Pemesanan;
Apabila dikiyaskan perjanjian ini tidak dibolehkan karena sama dengan
menjual barang yang belum ada wujudnya.
Namun perjanjian ini akhirnya dibolehkan karena manusia telah
terbiasa melakukan jual beli itu dan umat amat membutuhkannya.
Hanaffiyah Membolehkan dengan syrat; adanya penjelasan tentang
pesanan, dan kriteria barang, dan dan barang tersebut harus memiliki
kebiasaan yang sudah bisas di pesan, kemudaian tidak boleh ada
penanggalan waktu.
Kriteria pemesanan:
Menurut Hanaffiyah;
1. Kedua pihak mempunyai hak pilik untuk membatalkan perjanjian
2. Hak pilih berlaku kepada pembuat barang untuk menjual barnagnya pada
siapapun
3. Apabila barang pesanan sudah dibuat sesuai yang diminta pemesan, dan
pemesan sudahmelihatnya. Hak pilih kemudian dimiliki oleh si
pemesan, apakah dia mau membeli atau tidak.
24. Ijarah dan Hukumnya
Definisi:
Ijarah atau menyewakan dalam arti kata ajr adalah
imbalan
Ijarah adalah memindahkan kepemilikan fasilitas dengan
imbalan
Ijarah disyariatkan dlam al’quran surah al- Qashash ayat
26-27 dan ath-talaq: ayat 6
Para ulama berijma tentang bolehnya perjanjian sewa
menyewa.
Macam-macam Penyewaan
Penyewaan terhadap fasilitas sesuatu seperti tempat
tinggal’ tanah garapan dan mobil angkutam
Penyewaan terhadap posisi atausumber daya manusia.
25. Rukun-Rukun Penyewaan
1. Ada dua Transaktor dan Syarat-syarat yang berkaitan
Dengannya
kedua transaktor harus berkompetensi, serta dapat
membedakan yang baik dan yang buruk (akil baliq). Dalil
An-Nisa:6
Bolehkah Seorang Muslim Menjadi Pekerja Kafir?
= Ulama fiqh membolehkan akan tetapi pekerjaan tersebut
harus sesuai syariat islam. Namun apabila pekerjaan
tersebut terlanjur dilakukan maka upah yang diterima oleh
pekerja tersebut harus disedekahkan.
= Ahli Fiqh Hambaliyah membolehkan dengan syarat
pekerjaan itu tidak bersifat hina dan rendah bagi si muslim
= Hanaffiyah menebarkan perjanjian namun menganggapnya
makruh.
26. 2. Objek Transaksi, Yakni Fasilitas dan Upah
Syarat-syarat berkaitan Fasilitas:
Hendaknya fasilitasnya mubah
Hendaknya fasilitas itu diketahui
Objek transaksi bisa diserah terimakan
Hendaknya penggunaan fasilitas objek
sewaan tidak menghabiskan
substantinya
Hendaknya fasilitas objek sewaan itu
memnpunyai nilai
Hendaknya fasilitas objek sewaan
kembali kepada penyewa.
27. Syarat-syarat berkaitan upah
Syarat2 upah; upah harus merupakan harta yang halal dan
bersih
Mengetahui humlah upah; upah harus jelas dan sama2
diketahui
Menyewa dengan upah sebagian hasil produksi;
Hal ini tidak dibolehkan manurut “syafii dan hanafii”,karena
upah tidak diketahui jumlahnya. Namun “hambali”
membolehkan dengan syarat.
Penyewaan dengan upah jumlah tertentu dari hasil produksi;
Kalangan syafii dan hanafii berpendapat penyewaan itu
tidak sah, karena ketidak jelasan. Namun Malikiyah
membolehkan, karena ada proses produksi untuk
menghasilkannya.
Syarat Memperoleh Upah;
Pertama: Pekerja umum
Kedua : Pekerja pribadi
28. 3. Pelafalan Janji
Pelafalan secara lisan;
ucapan yang menunjukkan dilaksanakannya pejanjian
tersebut
Pelafalan Perjanjian melalui Tindakan
= Maksudnya melakukan sesuatu tanpa ucapan.
Terlaksananya perjanjian dengan Tulisan; perjanjian
terlaksana melalui tulisan meskipun terpisah jarak dan
waktu. Dan cara seperti sah menurut ulama fiqh
Pengaruh Perjanjian Penyewaan; pihak penyewa
melakukan pemberian kesempatan kepada si penyewa
atas objek sewa.
jika objeknya manusia pihak yang disewa menjlankan
kerjannya sesuai perjanjian
29. Apakah seorang pekerja bertanggung jawab terhadap alat atau
barang produksi yang rusak di tangannya?
= Ulama Fiqh mengatakan; bahwa tangan pkerja adalah
amanah, sehingga dia tidak bertanggung jawab kecuali akibat
keteledorannya.
= Malikiyah berpendapat; si pkerja bertanggung jawab bila dilihat dari
kemaslahatannya
= kemudian apabila kerusakan terjadi akibat sesuatu yang bisa tidak
bisa di elak (banjir, kebakran, dll) merek tidak tanggung jawab, dan
apabila kejadian bisa di elak (karena teledor) mereka tanggung
jawab
Komitmen bagi penyewa Biaya Operasional perwatan barang dan
1. Membayar upah sewa yang transaksi
disepakati 1. Yang berkaian dengan objek sewaan
2. Memeprlakukan pekerja dengan semuanya dibebankan kepada pemilik.
baik 2. Yang berkaitan kepada optimalisasi
3. Memberikan waktu libur seuai fasilitas yang disewa tanggung jwab
kebiasaan yang ada. penyewa.
30. Apakah pihak penyewa bertanggung jawab terhadap kecelakaan
yang menimpa orang sewaannya?
= di beda menjadi 2 oleh ahli Fiqh
Jika pekerjanya masih muda (belum aqil baliq) dan si sewa tanpa
izin walinya, maka penyewa yang bertanggung jawab apabila
pekerja mengalami kecelakaan.
Jika orang tua (sudah aqil baliq) penyewa tidak tanggung jawab
apabila terjadi kecelakaan. Kecuali kecelakaan disebabkan
majikannya sendiri.
Bolehkah Penyewa Mengembangkan Objek Sewanya?
= Abu Hanifah dal riwayatnya; membolehkan karena tidak ada dalil
yang melarangnya. Kecuali memang adanya kesepakatan yang
tegas untuk tidak boleh melakukan pengembangan penyewaan
tersebut.
31. Berakhirnya Perjanjian Penyewaan
1. Adanya pemabatalan
2. Tercapainya target tertentu dari perjanjian
3. Berakhirnya masa tertntu seuai jumlah upah dalam perjanjian
penyewaan yang tidak dibatasi oleh waktu
Apakah penyewaan itu berakhir Karena alsan tiba-tiba
= ahli fiqh mengatakan; masing2 transaktor tidak berhak
membatalkannya sendirian tanpa kesepakatan pihak lain. Kecuali
karena adanyatuntutan yang membatalkan perjanjian tersebut.
=Hanafiyyah mengtakan; alasan tersebut perlu diperhatikan untuk
menghindari bahaya yang terpaksa ditanggung karena menunaikan
perjanjian.
= yang jelas bahwa mengharuskan orang berhalangan tersebut tetap
meneruskan transaksi meskipun jelas ada halangan
mendadak/tiba2, tidak lah sesuai dengankompleksitas ajaran islam.
(penulis)
32. Kiat Memfungsikan sewa menyewa dalam
Manejemen
Pengembangan Modal kolektif
Seiring perkembangan ada aplikais lain dari perjanjian
sewa menyewa yang diciptakan oleh bank2
modern,Sebagian Metode Penyewaan Finansial berbasis riba.
baik bank islam maupun bank
Jual beli plus sewa menyewa; metode bisa menjadi
pengganti dari pinjaman berbunga dengan dasar
pengadaian
Sewa menyewa peralatan kerja;
Penyewaan Finansial
Jual beli Penyewaan atau Penyewaan yang berakhir
dengan Janji pemindahan Kepemilikan
33. Pengkajian Fiqh Untuk Perjanjian Jual beli plus Sewa Menyewa ini
Perjanjian penyewa dan pemilik dalam transaksi secara pembayaran (cicilan) sah
apabila akad sebagai berikut:
◦ Menetapkan batas waktu penyewaan dan menerapkan hukum sepanjang
penyewaan
◦ Menetapkan jumlah cicilan upah dari barang sewaan
◦ Pemindahan kepemilikan setelah berakhirnya masa sewaan
Menurut majelis Fatwa telah ditetapkan bahwa sisitem tersebut sah.
Beberapa aplikasi lain dari bentuk sewa menyewa yang berakhir
dengan pemindahan kepemilikan
Aplikasi dapat dilihat seperti seseorang yang sengaja memberikan mobilnya
kepada orang lain dengan melakukan pembagian nilai saham yang dibayarkan.
Hingga pada akhirnya kepemilikan mobil berpindah kepada orang lain tersebut
Bentuk perjanjian ini merealisasikan secara sempurna keadilan antara kedua
belah pihak