SlideShare a Scribd company logo
Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)SLB
Mutiara DiTanjungpinang Sebagai Upaya Untuk
Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Tyasa Obieta Yuliadri Yanti Putri
NIM. 21102044
Lecturer: Shahril Budiman, S.Sos, MPM
Mata Kuliah Teori Pembangunan
1.
Latar
Belakang
Pada tahun 2015 dibuat program agenda pembangunan global baru untuk
periode 2016-2030 yang disebut dengan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) untuk meneruskan dan
menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah atau tujuan yang ditinggalkan oleh
MDGs. Sebagaimana tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang keempat
yaitu merupakan pendidikan berkualitas dengan memuat target yang salah
satunya adalah menyatakan bahwa mendirikan dan meningkatkan fasilitas
pendidikan yang ramah anak, ramah penyandang disabilitas dan gender, serta
mempersiapkan lingkungan belajar yang aman, tanpa kekerasan, komprehensif
dan efektif untuk semua siswa. Kemudian dalam target tersebut memuat suatu
indikator yaitu proporsi sekolah dengan akses ke: listrik; internet; komputer;
infrastruktur dan materi memadai bagi siswa penyandang cacat; air minum
layak; fasilitas sanitasi dasar per jenis kelamin; dan fasilitas cuci tangan.
Untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang keempat, SLB Mutiara
memperhatikan indikator tersebut dan melaksanakan kegiatan usaha kesehatan sekolah
(UKS) untuk memperkenalkan kepada siswa-siswi di sekolah terhadap dunia kesehatan,
mengarah pada praktek untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, serta dapat
mewujudkan lingkungan belajar yang sehat dan bebas dari penyakit, sehingga dapat
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang keempat, yaitu pendidikan berkualitas.
2.
Kajian
Pustaka
Penelitian yang berkaitan dengan fasilitas sanitasi dan kegiatan
usaha kesehatan sekolah (UKS) telah banyak dilakukan oleh peneliti
lain, diantaranya jurnal dengan judul “Evaluasi Pelaksanaan Tiga
Program Pokok Usaha Kesehatan Sekolah (Trias UKS) di Sekolah Luar
Biasa Negeri 1 Sleman, Yogyakarta Tahun 2016”. Jurnal ini ditulis oleh
Dara Puspita Lestari, Theresia Puspitawati, dan Choirul Anwar dari
Universitas Respati Yogyakarta. Hasil dari penelitian di atas yaitu tiga
program pokok UKS seluruhnya telah dilaksanakan oleh SLBN 1
Sleman, namun masih terdapat beberapa ketidaksesuaian dengan
pedoman dikarenakan beberapa hambatan. Jurnal di atas
menunjukkan bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian
sebelumnya. Dalam penelitian ini akan dijelaskan dan dibahas secara
mendetail tentang kegiatan usaha kesehatan sekolah (UKS) SLB
Mutiara di Tanjungpinang sebagai upaya untuk mencapai tujuan
pembangunan berkelanjutan.
3.
Potret
Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan, potret
permasalahan yang akan dibahas kali ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan pembangunan berkelanjutan,
apa saja tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs)
tersebut?
2. Bagaimana target dan indikator dari tujuan pembangunan
berkelanjutan (SDGs) yang keempat terkait dengan SLB
Mutiara sebagai sekolah anak berkebutuhan khusus?
3. Bagaimana fasilitas sanitasi serta perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) yang seharusnya dimiliki dan dilakukan
terutama di lingkungan sekolah?
4. Bagaimana fasilitas sanitasi dan kegiatan uks di SLB Mutiara
sebagai upaya untuk mencapai pendidikan berkualitas
terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang
keempat?
4.
Pembahasan
Permasalahan
Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) merupakan segala
bentuk upaya atau kemampuan yang dilakukan secara sadar dan terencana baik dalam
aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
sehingga dapat membangun kesejahteraan masyarakat, menjamin keselamatan dan
mutu hidup bagi generasi sekarang maupun generasi di masa yang akan datang.
Pembangunan berkelanjutan/sustainable development (SDGs) memiliki 17 tujuan,
dengan 169 target, dan 319 indikator yang kemudian tergolong menjadi pilar sosial,
ekonomi, lingkungan, hukum dan tata kelola secara sistematis. Berikut 17 tujuan
pembangunan berkelanjutan (SDGs) yaitu antara lain:
1. Tanpa Kemiskinan (7 Target)
2. Tanpa Kelaparan (8 Target)
3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera (13
Target)
4. Pendidikan Berkualitas (10 Target)
5. Kesetaraan Gender (9 Target)
6. Air Bersih dan Sanitasi Layak (8
Target)
7. Energi Bersih dan Terjangkau (5
Target)
8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan
Ekonomi (12 Target)
9. Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (8 Target)
10. Berkurangnya Kesenjangan (10 Target)
11. Kota dan Permukiman Berkelanjutan (10 Target)
12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung
Jawab (11 Target)
13. Penanganan Perubahan Iklim (5 Target)
14. Ekosistem Lautan (10 Target)
15. Ekosistem Daratan (12 Target)
16. Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan
yang Tangguh (12 Target)
17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (19
Target)
1.
Tujuan ke 4 dari tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yaitu
pendidikan berkualitas. Tujuan ini menjamin dan memastikan pendidikan yang
merata untuk semua selama hidupnya dengan pendidikan yang berkualitas secara
inklusif, serta meningkatkan kesempatan belajar yang sama untuk semua selama
hidupnya. Dijelaskan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang
keempat yaitu pendidikan berkualitas bahwa terdapat target 4.A yang berbunyi
mendirikan dan meningkatkan fasilitas pendidikan yang ramah anak, ramah
penyandang disabilitas dan gender, serta mempersiapkan lingkungan belajar yang
aman, tanpa kekerasan, komprehensif dan efektif untuk semua. Indikator 4.A.1 dari
pendidikan berkualitas yaitu proporsi sekolah dengan akses ke:
 Listrik
 Internet sebagai pelengkap pengajaran
 Komputer sebagai pelengkap pengajaran
 Infrastruktur dan materi memadai bagi siswa penyandang cacat
 Air minum layak
 Fasilitas sanitasi dasar per jenis kelamin
 Fasilitas cuci tangan (terdiri dari air, sanitasi, dan higienis untuk semua)
Indikator 4.A.1 dari tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ini
digunakan untuk menilai akses di sekolah (setiap jenjang pendidikan) terhadap
upaya memasukkan layanan dasar yang diperlukan untuk menjamin dan
memastikan lingkungan belajar yang aman dan efektif bagi semua siswa.
2.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun
2009, kesehatan merupakan adanya kesejahteraan terhadap badan, jiwa,
dan sosial setiap orang yang diharuskan hidup produktif baik secara sosial
dan ekonomis, sehingga untuk mewujudkan kesehatan tersebut dibutuhkan
pelayanan kesehatan yang baik dan memadai.
Sanitasi yang tidak memadai, perilaku kebersihan yang buruk, serta
air minum yang tidak layak dan tidak aman berkontribusi terhadap 88%
kematian anak di seluruh dunia yang diakibatkan oleh diare. Mencuci tangan
denegan cara yang tepat sesuai dengan protokol dapat mengurangi resiko
penyakit diare hingga 47%. Sanitasi yang tidak memadai, perilaku kebersihan
yang buruk, serta air minum yang tidak layak dan tidak aman juga dapat
menyebabkan penyakit tipus, hepatitis, malaria, kudis, demam berdarah,
disentri, kolera, penyakit pernapasan kronis, leptospirosis, dan infeksi parasit
usus.
Sanitasi di lingkungan sekolah (setiap jenjang pendidikan) dilakukan
sebagai upaya untuk mengendalikan dan mengawasi faktor lingkungan fisik
sekolah. Adapun indikator sanitasi lingkungan sekolah antara lain: fasilitas air
bersih, fasilitas tempat pembuangan sampah, fasilitas jamban, fasilitas
saluran pembuangan air limbah, dan fasilitas cuci tangan.
3.
Berdasarkan Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak di SLB,
penyelenggaraan kesehatan untuk anak berkebutuhan khusus di SLB harus
dilaksanakan sama dan sebanding seperti anak sekolah pada umumnya,
yaitu melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) di sekolah merupakan sebuah perilaku yang
dilakukan oleh seluruh warga sekolah atas dasar kesadaran diri sendiri
sehingga secara mandiri mampu melakukan upaya pencegahan terhadap
penyakit, meningkatkan mutu kesehatannya, serta turut berperan aktif
dalam mecapai cita-cita lingkungan yang sehat. Indikator perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) di sekolah yaitu antara lain:
 Cuci tangan pakai sabun
 Memilih jajanan/makanan sehat
 Membuang sampah pada tempatnya
 Beraktivitas fisik/mengikuti kegiatan olahraga di sekolah
 Melakukan penimbangan berat badan dan mengukur tinggi badan
secara berkala
 Membebaskan diri dari asap rokok
 Memberantas jentik nyamuk
 Buang air besar dan buang air kecil di jamban yang sehat
3.
SLB Mutiara merupakan sekolah anak berkebutuhan khusus
yang beralamat di Jalan Kota Piring Nomor 15 A, Batu Delapan, Air
Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang,
Provinsi Kepulauan Riau. Berdasarkan indikator 4.A.1, SLB Mutiara
memiliki sumber listrik dan daya listrik dari PLN dengan 9.100
watt. Memiliki jaringan internet dari Telkom Speedy dengan
bandwidth 12-33 Mbps. SLB Mutiara juga memiliki laboratorium
komputer dengan jumlah komputer utama 1 unit, serta 10 unit
komputer milik dan 5 unit komputer bukan milik. Sekolah ini
menggunakan kurikulum pendidikan khusus SDLB 2013.
Berdasarkan data kemdikbud, sanitasi SLB Mutiara memiliki
sumber air yang berasal dari sumur yang terlindungi. Mengenai air
minum, siswa SLB Mutiara membawa air minum dari rumah
masing-masing. Tipe jamban yang digunakan di SLB Mutiara
merupakan jamban leher angsa. SLB Mutiara juga memperhatikan
fasilitas tempat cuci tangan, memiliki 3 tempat cuci tangan dengan
air yang cukup dan mengalir.
4.
SLB Mutiara juga melaksanakan kegiatan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) seminggu sekali, yaitu pada hari selasa yang diikuti oleh
semua jenjang SDLB, SMPLB, dan SMALB. Melalui kegiatan UKS ini,
dapat memperkenalkan kepada siswa-siswi di sekolah terhadap dunia
kesehatan, dan juga mengarah pada praktek untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat. Kegiatan UKS ini dilakukan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran, sehingga para siswa-siswi secara mandiri
dapat meningkatkan kesehatan serta aktif dalam mewujudkan
lingkungan hidup yang sehat dan bebas dari penyakit.
Beberapa kegiatan UKS yang sudah dilakukan oleh SLB Mutiara
yaitu antara lain:
1. Mengenal alat-alat kebersihan.
2. Mengenal langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan benar.
Kegiatan ini bertujuan agar siswa mampu mengenal nama peralatan
untuk mencuci tangan, siswa mampu memilih alat untuk mencuci
tangan dengan tepat, siswa mampu menggunakan peralatan
mencuci tangan dengan benar, serta siswa mampu melaksanakan
aktivitas mencuci tangan dengan baik dan benar.
4.
5.
Kesimpulan
&
Rekomendasi
Kesimpulan
Tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang keempat yaitu pendidikan
berkualitas memuat target yang menyatakan bahwa mendirikan dan
meningkatkan fasilitas pendidikan yang ramah anak, ramah penyandang
disabilitas dan gender, serta mempersiapkan lingkungan belajar yang aman,
tanpa kekerasan, komprehensif dan efektif untuk semua. Target tersebut
memuat indikator yaitu proporsi sekolah dengan akses ke: listrik; internet untuk
tujuan pengajaran; komputer untuk tujuan pengajaran; infrastruktur dan materi
memadai bagi siswa penyandang cacat; air minum layak; fasilitas sanitasi dasar
per jenis kelamin; dan fasilitas cuci tangan (terdiri dari air, sanitasi, dan higienis
untuk semua).
SLB Mutiara memiliki fasilitas sanitasi yang cukup memadai (seperti tempat cuci
tangan, jamban) dan melakukan kegiatan usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) serta menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehta (PHBS) di sekolah. Namun dalam pelaksanaan kegiatan usaha
kesehatan sekolah (UKS), SLB Mutiara belum menerapkan semua perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) di sekolah.
Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, pihak sekolah disarankan
untuk melengkapi dan memperbaiki fasilitas sanitasi dengan
memenuhi syarat kesehatan yang ada di sekolah, seperti
membersihkan jamban secara terus menerus, dan menyediakan
handuk untuk mengeringkan selepas mencuci tangan. Mengenai
kegiatan usaha kesehatan sekolah (UKS), pihak sekolah disarankan
untuk melakukannya lebih sering, mengajarkan dan melaksanakan
semua perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah, seperti
membuang sampah pada tempatnya, dan lainnya. Dengan
memperbaiki fasilitas sanitasi dan melaksanakan semua perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah dapat menciptakan dan
menjamin lingkungan belajar yang aman dan efektif untuk semua
siswa, sehingga dapat mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan yang keempat, yaitu pendidikan berkualitas.
Tyasa Obieta Yuliadri Yanti Putri
NIM. 21102044

More Related Content

Similar to TYASA OBIETA YULIADRI YANTI PUTRI_21102044_POWER POINT TEORI PEMBANGUNAN (Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SLB Mutiara Di Tanjungpinang Sebagai Upaya Untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan)

phbs-di-sekolah.pdf
phbs-di-sekolah.pdfphbs-di-sekolah.pdf
phbs-di-sekolah.pdf
Nida325582
 
Rencana kegiatan adiwiyata 19 20
Rencana kegiatan adiwiyata 19 20Rencana kegiatan adiwiyata 19 20
Rencana kegiatan adiwiyata 19 20
Evan Aris
 
Pembinaan uks
Pembinaan uksPembinaan uks
Pembinaan uks
Arry Arie
 
Profil Sanitasi Sekolah 2020
Profil Sanitasi Sekolah 2020Profil Sanitasi Sekolah 2020
Profil Sanitasi Sekolah 2020
Reza Hendrawan
 
isi_FD54325B-2BC7-476F-8EDD-615705C2D5DE_.pdf
isi_FD54325B-2BC7-476F-8EDD-615705C2D5DE_.pdfisi_FD54325B-2BC7-476F-8EDD-615705C2D5DE_.pdf
isi_FD54325B-2BC7-476F-8EDD-615705C2D5DE_.pdf
ImmanuelTejaHarjaya
 
Plan of action ners cilik uks
Plan of action ners cilik uksPlan of action ners cilik uks
Plan of action ners cilik uksADam Raeyoo
 
Cerita PHBS dari Sekolah di Sulawesi Selatan 2017 (Bahasa Inggris)
Cerita PHBS dari Sekolah di Sulawesi Selatan 2017 (Bahasa Inggris)Cerita PHBS dari Sekolah di Sulawesi Selatan 2017 (Bahasa Inggris)
Cerita PHBS dari Sekolah di Sulawesi Selatan 2017 (Bahasa Inggris)
Reza Hendrawan
 
Panduan penyusunan strategi saniitasi sekolah rev logo
Panduan penyusunan strategi saniitasi sekolah rev logoPanduan penyusunan strategi saniitasi sekolah rev logo
Panduan penyusunan strategi saniitasi sekolah rev logo
Reza Hendrawan
 
Materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasiona...
Materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasiona...Materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasiona...
Materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasiona...
Indriany ,
 
Sanitasi Sekolah di Indonesia (Diskusi Media Konperensi Sanitasi Nasional)
Sanitasi Sekolah di Indonesia (Diskusi Media Konperensi Sanitasi Nasional)Sanitasi Sekolah di Indonesia (Diskusi Media Konperensi Sanitasi Nasional)
Sanitasi Sekolah di Indonesia (Diskusi Media Konperensi Sanitasi Nasional)Oswar Mungkasa
 
Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )
Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )
Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )
KaniaRismayanti2
 
bahan-sekolah-sehat-uks.ppt
bahan-sekolah-sehat-uks.pptbahan-sekolah-sehat-uks.ppt
bahan-sekolah-sehat-uks.ppt
Fatmawatyali
 
bahan sekolah untuk menciptakan sebuah kegiatan kesehatan sekolah
bahan sekolah untuk menciptakan sebuah kegiatan kesehatan sekolahbahan sekolah untuk menciptakan sebuah kegiatan kesehatan sekolah
bahan sekolah untuk menciptakan sebuah kegiatan kesehatan sekolah
ImamSyaroni13
 
bahan-sekolah-sehat-uks.ppt
bahan-sekolah-sehat-uks.pptbahan-sekolah-sehat-uks.ppt
bahan-sekolah-sehat-uks.ppt
TriNuriana
 
bahan-sekolah-sehat-uks.ppt
bahan-sekolah-sehat-uks.pptbahan-sekolah-sehat-uks.ppt
bahan-sekolah-sehat-uks.ppt
drfaizalfahmi
 
Panduan Opsi Sarana CTPS
Panduan Opsi Sarana CTPSPanduan Opsi Sarana CTPS
Panduan Opsi Sarana CTPS
Reza Hendrawan
 
Profil Sanitasi Madrasah 2020
Profil Sanitasi Madrasah 2020Profil Sanitasi Madrasah 2020
Profil Sanitasi Madrasah 2020
Reza Hendrawan
 
Strategi Komunikasi Manajemen Kebersihan Menstruasi
Strategi Komunikasi Manajemen Kebersihan MenstruasiStrategi Komunikasi Manajemen Kebersihan Menstruasi
Strategi Komunikasi Manajemen Kebersihan Menstruasi
Reza Hendrawan
 
Presentasi 4 materi dasar adiwiyata
Presentasi 4 materi dasar adiwiyataPresentasi 4 materi dasar adiwiyata
Presentasi 4 materi dasar adiwiyata
Atikah Hermansyah
 

Similar to TYASA OBIETA YULIADRI YANTI PUTRI_21102044_POWER POINT TEORI PEMBANGUNAN (Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SLB Mutiara Di Tanjungpinang Sebagai Upaya Untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) (20)

phbs-di-sekolah.pdf
phbs-di-sekolah.pdfphbs-di-sekolah.pdf
phbs-di-sekolah.pdf
 
Rencana kegiatan adiwiyata 19 20
Rencana kegiatan adiwiyata 19 20Rencana kegiatan adiwiyata 19 20
Rencana kegiatan adiwiyata 19 20
 
Rencana program UKS
Rencana program UKSRencana program UKS
Rencana program UKS
 
Pembinaan uks
Pembinaan uksPembinaan uks
Pembinaan uks
 
Profil Sanitasi Sekolah 2020
Profil Sanitasi Sekolah 2020Profil Sanitasi Sekolah 2020
Profil Sanitasi Sekolah 2020
 
isi_FD54325B-2BC7-476F-8EDD-615705C2D5DE_.pdf
isi_FD54325B-2BC7-476F-8EDD-615705C2D5DE_.pdfisi_FD54325B-2BC7-476F-8EDD-615705C2D5DE_.pdf
isi_FD54325B-2BC7-476F-8EDD-615705C2D5DE_.pdf
 
Plan of action ners cilik uks
Plan of action ners cilik uksPlan of action ners cilik uks
Plan of action ners cilik uks
 
Cerita PHBS dari Sekolah di Sulawesi Selatan 2017 (Bahasa Inggris)
Cerita PHBS dari Sekolah di Sulawesi Selatan 2017 (Bahasa Inggris)Cerita PHBS dari Sekolah di Sulawesi Selatan 2017 (Bahasa Inggris)
Cerita PHBS dari Sekolah di Sulawesi Selatan 2017 (Bahasa Inggris)
 
Panduan penyusunan strategi saniitasi sekolah rev logo
Panduan penyusunan strategi saniitasi sekolah rev logoPanduan penyusunan strategi saniitasi sekolah rev logo
Panduan penyusunan strategi saniitasi sekolah rev logo
 
Materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasiona...
Materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasiona...Materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasiona...
Materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasiona...
 
Sanitasi Sekolah di Indonesia (Diskusi Media Konperensi Sanitasi Nasional)
Sanitasi Sekolah di Indonesia (Diskusi Media Konperensi Sanitasi Nasional)Sanitasi Sekolah di Indonesia (Diskusi Media Konperensi Sanitasi Nasional)
Sanitasi Sekolah di Indonesia (Diskusi Media Konperensi Sanitasi Nasional)
 
Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )
Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )
Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )
 
bahan-sekolah-sehat-uks.ppt
bahan-sekolah-sehat-uks.pptbahan-sekolah-sehat-uks.ppt
bahan-sekolah-sehat-uks.ppt
 
bahan sekolah untuk menciptakan sebuah kegiatan kesehatan sekolah
bahan sekolah untuk menciptakan sebuah kegiatan kesehatan sekolahbahan sekolah untuk menciptakan sebuah kegiatan kesehatan sekolah
bahan sekolah untuk menciptakan sebuah kegiatan kesehatan sekolah
 
bahan-sekolah-sehat-uks.ppt
bahan-sekolah-sehat-uks.pptbahan-sekolah-sehat-uks.ppt
bahan-sekolah-sehat-uks.ppt
 
bahan-sekolah-sehat-uks.ppt
bahan-sekolah-sehat-uks.pptbahan-sekolah-sehat-uks.ppt
bahan-sekolah-sehat-uks.ppt
 
Panduan Opsi Sarana CTPS
Panduan Opsi Sarana CTPSPanduan Opsi Sarana CTPS
Panduan Opsi Sarana CTPS
 
Profil Sanitasi Madrasah 2020
Profil Sanitasi Madrasah 2020Profil Sanitasi Madrasah 2020
Profil Sanitasi Madrasah 2020
 
Strategi Komunikasi Manajemen Kebersihan Menstruasi
Strategi Komunikasi Manajemen Kebersihan MenstruasiStrategi Komunikasi Manajemen Kebersihan Menstruasi
Strategi Komunikasi Manajemen Kebersihan Menstruasi
 
Presentasi 4 materi dasar adiwiyata
Presentasi 4 materi dasar adiwiyataPresentasi 4 materi dasar adiwiyata
Presentasi 4 materi dasar adiwiyata
 

Recently uploaded

Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
pelestarikawasanwili
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
pelestarikawasanwili
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
AmandaJesica
 
perencanaan berbasis data dan rapor pendidikan satuan pendidikan
perencanaan berbasis data dan rapor pendidikan satuan pendidikanperencanaan berbasis data dan rapor pendidikan satuan pendidikan
perencanaan berbasis data dan rapor pendidikan satuan pendidikan
SyahrilGabe1
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARANPAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
ahmad Subbanul
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
MuhaiminMuha
 

Recently uploaded (10)

Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
 
perencanaan berbasis data dan rapor pendidikan satuan pendidikan
perencanaan berbasis data dan rapor pendidikan satuan pendidikanperencanaan berbasis data dan rapor pendidikan satuan pendidikan
perencanaan berbasis data dan rapor pendidikan satuan pendidikan
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARANPAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
 

TYASA OBIETA YULIADRI YANTI PUTRI_21102044_POWER POINT TEORI PEMBANGUNAN (Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SLB Mutiara Di Tanjungpinang Sebagai Upaya Untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan)

  • 1. Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)SLB Mutiara DiTanjungpinang Sebagai Upaya Untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Tyasa Obieta Yuliadri Yanti Putri NIM. 21102044 Lecturer: Shahril Budiman, S.Sos, MPM Mata Kuliah Teori Pembangunan
  • 3. Pada tahun 2015 dibuat program agenda pembangunan global baru untuk periode 2016-2030 yang disebut dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) untuk meneruskan dan menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah atau tujuan yang ditinggalkan oleh MDGs. Sebagaimana tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang keempat yaitu merupakan pendidikan berkualitas dengan memuat target yang salah satunya adalah menyatakan bahwa mendirikan dan meningkatkan fasilitas pendidikan yang ramah anak, ramah penyandang disabilitas dan gender, serta mempersiapkan lingkungan belajar yang aman, tanpa kekerasan, komprehensif dan efektif untuk semua siswa. Kemudian dalam target tersebut memuat suatu indikator yaitu proporsi sekolah dengan akses ke: listrik; internet; komputer; infrastruktur dan materi memadai bagi siswa penyandang cacat; air minum layak; fasilitas sanitasi dasar per jenis kelamin; dan fasilitas cuci tangan. Untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang keempat, SLB Mutiara memperhatikan indikator tersebut dan melaksanakan kegiatan usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk memperkenalkan kepada siswa-siswi di sekolah terhadap dunia kesehatan, mengarah pada praktek untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, serta dapat mewujudkan lingkungan belajar yang sehat dan bebas dari penyakit, sehingga dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang keempat, yaitu pendidikan berkualitas.
  • 5. Penelitian yang berkaitan dengan fasilitas sanitasi dan kegiatan usaha kesehatan sekolah (UKS) telah banyak dilakukan oleh peneliti lain, diantaranya jurnal dengan judul “Evaluasi Pelaksanaan Tiga Program Pokok Usaha Kesehatan Sekolah (Trias UKS) di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Sleman, Yogyakarta Tahun 2016”. Jurnal ini ditulis oleh Dara Puspita Lestari, Theresia Puspitawati, dan Choirul Anwar dari Universitas Respati Yogyakarta. Hasil dari penelitian di atas yaitu tiga program pokok UKS seluruhnya telah dilaksanakan oleh SLBN 1 Sleman, namun masih terdapat beberapa ketidaksesuaian dengan pedoman dikarenakan beberapa hambatan. Jurnal di atas menunjukkan bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini akan dijelaskan dan dibahas secara mendetail tentang kegiatan usaha kesehatan sekolah (UKS) SLB Mutiara di Tanjungpinang sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
  • 7. Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan, potret permasalahan yang akan dibahas kali ini adalah: 1. Apa yang dimaksud dengan pembangunan berkelanjutan, apa saja tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) tersebut? 2. Bagaimana target dan indikator dari tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang keempat terkait dengan SLB Mutiara sebagai sekolah anak berkebutuhan khusus? 3. Bagaimana fasilitas sanitasi serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang seharusnya dimiliki dan dilakukan terutama di lingkungan sekolah? 4. Bagaimana fasilitas sanitasi dan kegiatan uks di SLB Mutiara sebagai upaya untuk mencapai pendidikan berkualitas terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang keempat?
  • 9. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) merupakan segala bentuk upaya atau kemampuan yang dilakukan secara sadar dan terencana baik dalam aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga dapat membangun kesejahteraan masyarakat, menjamin keselamatan dan mutu hidup bagi generasi sekarang maupun generasi di masa yang akan datang. Pembangunan berkelanjutan/sustainable development (SDGs) memiliki 17 tujuan, dengan 169 target, dan 319 indikator yang kemudian tergolong menjadi pilar sosial, ekonomi, lingkungan, hukum dan tata kelola secara sistematis. Berikut 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yaitu antara lain: 1. Tanpa Kemiskinan (7 Target) 2. Tanpa Kelaparan (8 Target) 3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera (13 Target) 4. Pendidikan Berkualitas (10 Target) 5. Kesetaraan Gender (9 Target) 6. Air Bersih dan Sanitasi Layak (8 Target) 7. Energi Bersih dan Terjangkau (5 Target) 8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (12 Target) 9. Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (8 Target) 10. Berkurangnya Kesenjangan (10 Target) 11. Kota dan Permukiman Berkelanjutan (10 Target) 12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (11 Target) 13. Penanganan Perubahan Iklim (5 Target) 14. Ekosistem Lautan (10 Target) 15. Ekosistem Daratan (12 Target) 16. Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh (12 Target) 17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (19 Target) 1.
  • 10. Tujuan ke 4 dari tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yaitu pendidikan berkualitas. Tujuan ini menjamin dan memastikan pendidikan yang merata untuk semua selama hidupnya dengan pendidikan yang berkualitas secara inklusif, serta meningkatkan kesempatan belajar yang sama untuk semua selama hidupnya. Dijelaskan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang keempat yaitu pendidikan berkualitas bahwa terdapat target 4.A yang berbunyi mendirikan dan meningkatkan fasilitas pendidikan yang ramah anak, ramah penyandang disabilitas dan gender, serta mempersiapkan lingkungan belajar yang aman, tanpa kekerasan, komprehensif dan efektif untuk semua. Indikator 4.A.1 dari pendidikan berkualitas yaitu proporsi sekolah dengan akses ke:  Listrik  Internet sebagai pelengkap pengajaran  Komputer sebagai pelengkap pengajaran  Infrastruktur dan materi memadai bagi siswa penyandang cacat  Air minum layak  Fasilitas sanitasi dasar per jenis kelamin  Fasilitas cuci tangan (terdiri dari air, sanitasi, dan higienis untuk semua) Indikator 4.A.1 dari tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ini digunakan untuk menilai akses di sekolah (setiap jenjang pendidikan) terhadap upaya memasukkan layanan dasar yang diperlukan untuk menjamin dan memastikan lingkungan belajar yang aman dan efektif bagi semua siswa. 2.
  • 11. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009, kesehatan merupakan adanya kesejahteraan terhadap badan, jiwa, dan sosial setiap orang yang diharuskan hidup produktif baik secara sosial dan ekonomis, sehingga untuk mewujudkan kesehatan tersebut dibutuhkan pelayanan kesehatan yang baik dan memadai. Sanitasi yang tidak memadai, perilaku kebersihan yang buruk, serta air minum yang tidak layak dan tidak aman berkontribusi terhadap 88% kematian anak di seluruh dunia yang diakibatkan oleh diare. Mencuci tangan denegan cara yang tepat sesuai dengan protokol dapat mengurangi resiko penyakit diare hingga 47%. Sanitasi yang tidak memadai, perilaku kebersihan yang buruk, serta air minum yang tidak layak dan tidak aman juga dapat menyebabkan penyakit tipus, hepatitis, malaria, kudis, demam berdarah, disentri, kolera, penyakit pernapasan kronis, leptospirosis, dan infeksi parasit usus. Sanitasi di lingkungan sekolah (setiap jenjang pendidikan) dilakukan sebagai upaya untuk mengendalikan dan mengawasi faktor lingkungan fisik sekolah. Adapun indikator sanitasi lingkungan sekolah antara lain: fasilitas air bersih, fasilitas tempat pembuangan sampah, fasilitas jamban, fasilitas saluran pembuangan air limbah, dan fasilitas cuci tangan. 3.
  • 12. Berdasarkan Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak di SLB, penyelenggaraan kesehatan untuk anak berkebutuhan khusus di SLB harus dilaksanakan sama dan sebanding seperti anak sekolah pada umumnya, yaitu melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah merupakan sebuah perilaku yang dilakukan oleh seluruh warga sekolah atas dasar kesadaran diri sendiri sehingga secara mandiri mampu melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit, meningkatkan mutu kesehatannya, serta turut berperan aktif dalam mecapai cita-cita lingkungan yang sehat. Indikator perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah yaitu antara lain:  Cuci tangan pakai sabun  Memilih jajanan/makanan sehat  Membuang sampah pada tempatnya  Beraktivitas fisik/mengikuti kegiatan olahraga di sekolah  Melakukan penimbangan berat badan dan mengukur tinggi badan secara berkala  Membebaskan diri dari asap rokok  Memberantas jentik nyamuk  Buang air besar dan buang air kecil di jamban yang sehat 3.
  • 13. SLB Mutiara merupakan sekolah anak berkebutuhan khusus yang beralamat di Jalan Kota Piring Nomor 15 A, Batu Delapan, Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Berdasarkan indikator 4.A.1, SLB Mutiara memiliki sumber listrik dan daya listrik dari PLN dengan 9.100 watt. Memiliki jaringan internet dari Telkom Speedy dengan bandwidth 12-33 Mbps. SLB Mutiara juga memiliki laboratorium komputer dengan jumlah komputer utama 1 unit, serta 10 unit komputer milik dan 5 unit komputer bukan milik. Sekolah ini menggunakan kurikulum pendidikan khusus SDLB 2013. Berdasarkan data kemdikbud, sanitasi SLB Mutiara memiliki sumber air yang berasal dari sumur yang terlindungi. Mengenai air minum, siswa SLB Mutiara membawa air minum dari rumah masing-masing. Tipe jamban yang digunakan di SLB Mutiara merupakan jamban leher angsa. SLB Mutiara juga memperhatikan fasilitas tempat cuci tangan, memiliki 3 tempat cuci tangan dengan air yang cukup dan mengalir. 4.
  • 14. SLB Mutiara juga melaksanakan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) seminggu sekali, yaitu pada hari selasa yang diikuti oleh semua jenjang SDLB, SMPLB, dan SMALB. Melalui kegiatan UKS ini, dapat memperkenalkan kepada siswa-siswi di sekolah terhadap dunia kesehatan, dan juga mengarah pada praktek untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan UKS ini dilakukan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga para siswa-siswi secara mandiri dapat meningkatkan kesehatan serta aktif dalam mewujudkan lingkungan hidup yang sehat dan bebas dari penyakit. Beberapa kegiatan UKS yang sudah dilakukan oleh SLB Mutiara yaitu antara lain: 1. Mengenal alat-alat kebersihan. 2. Mengenal langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan benar. Kegiatan ini bertujuan agar siswa mampu mengenal nama peralatan untuk mencuci tangan, siswa mampu memilih alat untuk mencuci tangan dengan tepat, siswa mampu menggunakan peralatan mencuci tangan dengan benar, serta siswa mampu melaksanakan aktivitas mencuci tangan dengan baik dan benar. 4.
  • 16. Kesimpulan Tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang keempat yaitu pendidikan berkualitas memuat target yang menyatakan bahwa mendirikan dan meningkatkan fasilitas pendidikan yang ramah anak, ramah penyandang disabilitas dan gender, serta mempersiapkan lingkungan belajar yang aman, tanpa kekerasan, komprehensif dan efektif untuk semua. Target tersebut memuat indikator yaitu proporsi sekolah dengan akses ke: listrik; internet untuk tujuan pengajaran; komputer untuk tujuan pengajaran; infrastruktur dan materi memadai bagi siswa penyandang cacat; air minum layak; fasilitas sanitasi dasar per jenis kelamin; dan fasilitas cuci tangan (terdiri dari air, sanitasi, dan higienis untuk semua). SLB Mutiara memiliki fasilitas sanitasi yang cukup memadai (seperti tempat cuci tangan, jamban) dan melakukan kegiatan usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehta (PHBS) di sekolah. Namun dalam pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan sekolah (UKS), SLB Mutiara belum menerapkan semua perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah.
  • 17. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan di atas, pihak sekolah disarankan untuk melengkapi dan memperbaiki fasilitas sanitasi dengan memenuhi syarat kesehatan yang ada di sekolah, seperti membersihkan jamban secara terus menerus, dan menyediakan handuk untuk mengeringkan selepas mencuci tangan. Mengenai kegiatan usaha kesehatan sekolah (UKS), pihak sekolah disarankan untuk melakukannya lebih sering, mengajarkan dan melaksanakan semua perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah, seperti membuang sampah pada tempatnya, dan lainnya. Dengan memperbaiki fasilitas sanitasi dan melaksanakan semua perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah dapat menciptakan dan menjamin lingkungan belajar yang aman dan efektif untuk semua siswa, sehingga dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang keempat, yaitu pendidikan berkualitas.
  • 18. Tyasa Obieta Yuliadri Yanti Putri NIM. 21102044