Lampiran I b permen nomor 59 tahun 2014 tentang kompetensi dasar mata pelajaran umum (agama) untuk SMA/MA. Sebagai pengganti permen nomor 69 tahun 2013.
Lampiran I b permen nomor 59 tahun 2014 tentang kompetensi dasar mata pelajaran umum (agama) untuk SMA/MA. Sebagai pengganti permen nomor 69 tahun 2013.
Penulisan ini bertujuan 1. Untuk mengetahui metode dan metodologi penelitian pendidikan, 2. Untuk mengetahui jenis penelitian pendidikan, 3. Untuk mengetahui ruang lingkup penelitian pendidikan
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Darul Arifin. SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/2020
1. METODE MAUDHUâIY DALAM PEMAHAMAN HADIS
DARUL ARIFIN
0101183122
KOMUNIKASI PENYIAR ISLAM
DAKWAH DAN KOMUNIKASI
2. METODE MAUDHUâIY DALAM PEMAHAMAN HADIS
METODE
MAUDHUâIY
PENGERTIAN
Unsur METODE
MAUDHUâIY
Kelebihan dan
Kekurangan Metode
Maudhuâiy
Langkah Kerja
Pemahaman Hadis
Maudhuâiy
3. PENGERTIAN
Metode maudhuâiy berasal dari dua kosa kata yaitu
metode dan maudhuâiy . Metode berasal dari bahasa
Yunani âmethodosâ yang berarti âcara atau jalanâ.
Sedangkan al-maudhĂ»`iy (â«)ۧÙÙ Ù۶ÙŰčÙ⏠berasal dari bahasa
Arab, yaitu ism maf`Ă»l (kata kerja) â«Ù۶Űč⏠yang berarti
masalah atau pokok perkataan. Dalam pemakaiannya
dapat berarti mendahulukan, meletakan, menyatukan,
memukul, menyusun atau mengarang, memasukan,
membuka, dan melahirkan.
4. UNSUR METODE MAUDHUâIY
- Menentukan topik atau judul yang akan dikaji
- Mengumpulkan hadis-hadis yang terkait dengan topik
yang telah ditentukan
- Melakukan pensyarahan atau pengkajian sesuai
dengan tema
- Memilih salah satu atau seluruh aspek ontologis,
epistemologis dan aksiologis yang terkait dengan tema.
5. LANGKAH KERJA PEMAHAMAN
HADIS MAUDHUâIY
Menurut Yusuf al-Qardhawiy ada beberapa langkah untuk mengambil
pemahaman hadis-hadis Rasulullah Saw yang baik dan yang benar yaitu:
1. Memahami Sesuai dengan petunjuk Al-qurâan.
2. Mengumpulkan hadis-hadis yang satu tema.
3. Menggunakan cara jam`u dan al-arjĂźh diantara hadis-hadis mukhtalĂźf.
4. Memahami hadis sesuai dengan latar belakang hadis tersebut, Situasi dan
kondisinya, serta tujuan hadis tersebut disampaikan oleh Rasûlullùh
shallallĂąhu `alaihi wasallam.
5. Menjelaskan antara sarana yang berubah dan tujuan yang tetap.
6. Membedakan antara yang hakikat dan majaz dalam pemahaman hadis-
hadis Rasûlullùh shallallùhu `alaihi wasallam.
7. Membedakan antara yang ghaib dan yang nyata.
8. Memastikan makna istilah kata dalam hadis
6. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
METODE MAUDHUâIY
Kelebihan
1. Dapat memberikan pemahaman yang lebih lengkap dan komprehensif terkait
dengan persoalan dengan tema tertentu.
2. Kajian ini mampu untuk memenuhi tuntutan dan keperluan zaman yang
semakin mendesak akhir-akhir ini untuk mencari penyelesaian dan pandangan
Islam dalam semua lapangan keilmuan dan kehidupan.
3. Pengajian hadis maudhuâiy berperanan secara berkesan dalam menyelesaikan
hadis-hadis kontradiksi dalam konteks kontemporer Ulama hadis kontemporer
seharus dilengkap dengan kemahiran menggunakan pendekatan hadis
maudhuâiy agar lebih bersedia memberikan interpretasi.
4. Tugas dakwah islamiyyah tidak dapat dipinggirkan walaupun dalam
membicarakan soal keilmuan dan ketamadunan
7. KEKURANGAN
kekurangan metode maudhuâĂź adalah membatasi
pembahasan hadis, dengan adanya penetapan
judul di dalam pemahaman hadis, maka dengan
sendirinya berarti membuat suatu permasalahan
menjadi terbatas (sesuai dengan topiknya).