Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
tugas1 hkum adat.docx
1. Tugas 1 Hukum Adat
Nama: Tsalis Aisah Rahmi
NIM :042080191
Keluarga Bapak Albert dari Sumatera Utara menganut Adat budaya Batak yang bergaris
kekerabatan patrilineal. Bapak Albert dari marga Singarimbun menikah dengan seorang
perempuan bernama Tety dari marga Manurung. Mereka mempunyai seorang anak laki-
laki bernama Charli dan seorang anak perempuan bernama Dina.
Bapak Albert mempunyai adik laki-laki bernama Sony yang mempunyai seorang anak laki-laki
bernama Edi dan anak perempuan bernama Fani. Bu Tety mempunyai dua adik, adik
perempuan bernama Marta dan adik laki-laki bernama Zakaria. Zakaria mempunyai seorang
anak perempuan bernama Marina, dan Marta mempunyai seorang anak perempuan bernama
Hilda. Dalam masyarakat Batak ada perkawinan yang dianggap ideal, yaitu apabila anak laki-laki
menikah dengan Paribannya dalam hal ini artinya adalah seorang laki-laki menikah dengan
saudara sepupunya, yaitu anak perempuan dari saudara laki-laki ibunya (yang biasa disebut
paman/tulangnya).
Pertanyaan:
1. Sebutkan siapa saja yang mempunyai marga Singarimbun dalam keluarga besar yang dibahas
dalam kasus ini?
2. Jika keluarga pak Albert menginginkan Charli menikah dengan paribannya, maka Charli akan
menikah dengan siapa ? Jelaskan!
3. Jika Edi mau menikah dengan saudara sepupunya yang bernama Dina, bagaimana menurut
adat Batak? Apa alasannya ?
2. Jawaban
1. yang mempunyai marga Singarimbun dalam keluarga besar yang dibahas dalam kasus
ini adalah:
Bapak Albert,dan kedua anaknya; Charli dan Dina
Bapak Sony dan kedua anaknya; Edi dan Fani
Karena garis marga sistemnya patrilineal maka secara otomatis anak mengikuti marga
ayahnya
2. Charli menikah dengan Marina. Karena jelas, Marina adalah saudara sepupunya, yaitu
anak perempuan dari saudara laki-laki ibunya (yang biasa disebut
paman/tulangnya). Sedangkan Marta sudah menikah dan memiliki anak.
3. Khusus untuk orang batak, sangat terlarang untuk mereka menikah dengan seseorang
yang satu marga dengannya. Atau tidak satu marga dengannya tetapi masih saudara
dalam hubungan silsilah.
Di dalam kebudayaan batak, anak batak beberapa marga masih dianggap satu silsilah
sehingga bisa dikatakan sebagai saudara. Jadi tidak boleh baginya untuk menikah. Untuk
itu di dalam setiap perkenalan pasti selalu ditanya apa marganya agar tidak tersandung
cinta yang terlarang yang disebabkan marga.
Sumber:
BMP HKUM4204 Hukum Adat
https://sumut.idntimes.com/science/discovery/arifin-alamudi/7-fakta-kebudayaan-suku-
batak-ini-bikin-kamu-ingin-liburan-ke-sana-c1c2-regional-sumut/7