Makalah ini membahas pengembangan sistem informasi di Alfamart untuk meningkatkan efisiensi. Alfamart menggunakan sistem point of sales dan digital picking system serta menetapkan sistem persediaan toko. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah system development life cycle, object oriented technology, dan end-user development.

1. TUGAS UAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Pengembangan SI di Alfamart”
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Disusun oleh :
Risa Jayanti Aprillia
43116010161
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018

2. Kata Pengantar
Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Mahaesa atas petunjuk dan
segala hidayah-Nya, penyusunan makalah ini yang berjudul “Pengembangan SI di Alfamart”
dapat terselesaikan.
Tujuan saya menyusun makalah ini adalah menyelesaikan tugas UAS system
informasi manajemen, dan menambah pengetahuan
Saya berharap, semua pihak yang membaca dapat dengan mudah memahami materi-
materi yang disampaikan, dan mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan.
Jakarta, 19 Desember 2018

3. Pengembangan SI di Alfamart
Alfamart didirikan pada tahun 1989 oleh Djoko Susanto PT.Sumber Alfaria
Trijaya.tbk. Alfamart merupakan perusahaan retail yang menyediakan berbagai kebutuhan
hidup sehari-hari. Pada tahun 1994 struktur kepemilikannya berubah menjadi (70%) dimiliki
oleh PT.HM Sampoerna tbk dan (30%) dimiliki oleh PT.Sigmantara alfindo(keluarga djoko
susanto)
Jumlah gerai Alfamart terus meningkat. Awal 2009 menjadi perusahaan public tgl 15
januari 2009 dibursa efek Indonesia disertai dengan penambahan jumlah gerai mencapai 3000
toko dan juga memasuki pasar bali.
Untuk terus dapat bersaing dengan minimarket lainnya Alfamart harus terus
mengembangkan system informasinya, agar lebih efisien lagi dari sebelumnya, dan
mengevaluasi kekurangan dari system yang sudah ada.
Menurut saya Kelebihan dan kekurangan dari sistem yang dibangun yaitu
 KELEBIHAN
 membantu proses penjualan dan pembelian barang dengan menerapkan system
administrasi yang kuat untuk Pencatatan dari barang masuk, penyimpanan barang di
gudang, sampai dengan barang keluar atau dijual.
 Pemilik toko tidak perlu khawatir dengan stok barang yang dijual, sebab stok barang
akan selalu terjaga.
 Dapat mempercepat proses pencatatan dan pengolahan data.
 Mampu menyajikan informasi yang lebih berkualitas sehingga memudahkan dalam
pengambilan keputusan.
 Efisiensi waktu, tenaga, pikiran dan biaya dalam proses pencatatan, pencarian data
dan pembuatan laporan, sehingga laporan yang hasilkan lebih tepat waktu, akurat dan
relevan bagi penerima informasi terakhir.
 KEKURANGAN
 Kekurangan sistem yang dibuat ruang lingkup yang terbatas sehingga hanya
membahas barang atau suatu produk berupa fisik.
 Kadang barcode tidak terbaca, sehingga Menscan barcode berulang kali
 Harga tidak sesuai dengan tulisan di rak
 Investor atau pemilik toko harus tunduk pada ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh
PT. Sumber Alfaria Trijaya. Sistem manajemen toko tidak dapat diubah secara
sembarangan sekalipun toko tersebut adalah milik investor.
 Pihak pengelola menentukan apa jenis produk dan siapa yang menjadi supplier
produk untuk toko Alfamart, sehingga investor tidak dapat menentukan produk yang
dijual sesuka hatinya.

4. Berdasarkan rekomendasi untuk perbaiakan system, yaitu
 Rekomendasi untuk perbaikan sistem
 Dalam peroses pelayanan transaksi pembeliaan dapat dilakukan lebih cepat lagi.
 Perlu dikembangkannya sistem yang dibangun dengan ruang lingkup yang luas seperti
terintegrasinya dengan penjualan tiket pesawat, atau pembayaran yang lainnya.
 Menambah inovasi baru, yaitu Alfamart online yang dapat dipesan dan diantarkan
dari Alfamart terdekat.
METODE PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Pengembangan sistem informasi adalah Pengembangan sistem Informasi sering disebut
sebagai proses pengembangan sistem (system development).
Pengembangan sistem informasi didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem
informasi bebrbasis computer untuk menyelesaikan persoalan organisasi atau memanfaatkan
kesempatan (oppurtinities) yang timbul..
Alfamart memerlukan Pengembangan system, karena ;
a. Dapat diterapkan pada beberapa proyek, misalnya pada proses pendistribusiaan maka
menggunakan system tertentu yang harus ditingkatkan, dan dikembangkan seiring
berjalannya waktu.
b. Menjamin konsistensi proses, proses pengembangan system yang terus menerus harus
selalu konsisten.
c. Mengurangi resiko kesalahan pada system informasi, karena adanya system maka
kesalahan pada proses informasi dapat dikurangi, dibandingkan dengan system
manual. Hal ini sangat menguntungkan bagi perusahaan Alfamart karena proses input
data menjadi lebih efisien.
metode yang di gunakan dalam pengembagan Sistem Baru
1) Metode System Development Life Cycle (SDLC)
Model SDLC adalah yang mengusulkan perkembangan perangkat lunak secara
sistematik, yang diterapkan pada sesain, kode, pengujia, dan pemeliharaan.
Model jenis SDLC ini cocok diterapkan pada system Alfamart karena :

5. a. model ini dilakukan secara berurutan, sehingga cocok untuk perusahaan retail
seperti Alfamart yang menggunakan sistematis.
b. Digunakan untuk software dalam skala besar, sehingga cocok untuk Alfamart
yang memiliki cabang dimana-mana.
2) Object Oriented Technology
Dasar dari metode ini adalah abstraksi objek-objek yang ada di dunia nyata. Metode
ini dapat berjalan sepanjang siklus dari system informasi (perencanaan, analisis,
perancangan, dan implementasi) maka dapat diterapkan secara umum.
Model jenis Object Oriented Technology ini cocok diterapkan pada system Alfamart
karena :
a. Perancangan pada system secara umum, diterapkan dalam perangkat lunak,
perangkat keras, dan seluruh system. Sehingga kendala yang terjadi saat
teransaksi dapat teratasi karena masalah yang biasanya terjadi di kasir
diakibatkan oleh scenner barcode yang tidak berfungsi, dan computer yang
lemot.
b. Dalam perencanaan system jenis ini sangat cocok karena system ini mendukung
proses perencanaan.
3) Metode End-user Development
Dengan menggunakan metode end user sangat menguntungkan, karena
pengembangan system ini dilakukan langsung oleh end-user (pengguna terahir)
sehingga analisis system dapat dilakukan dengan cepat, dan dapat dievaluasi dengan
tepat.
Untuk itu diperlukan kemampuan dari SDM yang memadai agar penerapan metode
end user ini dapat berjalan dengan lancar.
Model jenis end user ini cocok diterapkan pada system Alfamart karena :
a. Dapat menghindari kemacetan di dapartemen system informasi, misalnya system yang
eror dapat teratasi dengan mudah.
b. Kebutuhan dari Alfamart lebih terpenuhi , karena dapat dikembangkan sendiri oleh
pemakai, sehingga hal yang telah direkomendasikan dapat diterapkan.
c. Menambah pemahaman kualitas pemakai terhadap aplikasi tersebut, sehingga SDM
Alfamart dapat menjalankan aplikasi tersebut secara maksimal, dan dapat dengan
mudah mengatasi kendala yang ada.

6. Kesimpulan
Alfamart merupakan minimarket yang menyediakan kebutuhan sehari-hari.
Perusahaan ini telah berkembang pesat, maka Alfamart menggunakan sistem poin of
sales (POS) kasir disemua gerai yang mencakup system penjualan,persediaan,dan
penerimaan barang.
System POS memiliki kelebihan yaitu lebih Efisiensi waktu, tenaga, pikiran
dan biaya dalam proses pencatatan, pencarian data dan pembuatan laporan, sehingga
laporan yang hasilkan lebih tepat waktu, akurat dan relevan bagi penerima informasi
terakhir.
Untuk distribusi menggunakan digital picking system (DPS), dan
menggunakan sistem Persediaan operasi toko adalah salah satu system yang sudah
ditetapkan perusahaan agar kegiatan di toko berjalan dengan lancar atau sempurna.
System informasi yang digunakan Alfamart memiliki tujuan agar pelayanan
dapat dilakukan secara maksimal dan lebih efisien.
Lukman, dany, 2012 http://danylukman.blogspot.com/2012/10/metode-pengembangan-
sistem-informasi.html (19 Desember 2018, jam21.22)
Jiwanda, Derry, 2013 http://derryj.blogspot.com/2013/03/pengembangan-sistem-
informasi.html (19 Desember 2018, jam21.38)