Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis muamalah menurut Islam. Muamalah didefinisikan sebagai segala perbuatan selain ibadah yang berlandaskan pada prinsip tidak ada larangan tegas dari Allah dan Rasul-Nya. Dokumen ini kemudian menjelaskan beberapa jenis muamalah seperti jual beli, kerjasama pertanian, hutang piutang, dan deposito. Dokumen juga mengutip beberapa ayat Al-
menjelaskan mengenai "Jual Beli, Khiyar dan Riba", guna memenuhi tugas kuliah "Fiqih Muamalah". silahkan berkunjung ke http://khusnulsawo.blogspot.com/
saya tunggu salam dari anda semuaa.. \(^o^)/
menjelaskan mengenai "Jual Beli, Khiyar dan Riba", guna memenuhi tugas kuliah "Fiqih Muamalah". silahkan berkunjung ke http://khusnulsawo.blogspot.com/
saya tunggu salam dari anda semuaa.. \(^o^)/
2. PENGERTIAN MUAMALAH
• Muamalah berasal dari kata al-‘amalu yang merupakan
istilah yang digunakan untuk mengungkapkan semua
perbuatan yang dikehendaki mukallaf. Muamalah
mengikuti pola muqo’alah yang bermakna bergaul.
Menurut bahasa muamalah adalah istilah yang
digunakan untuk permasalahan selain ibadah. Ibadah
wajib berpedoman pada sumber ajaran Al-Qur’an dan
As-Sunnah, yaitu harus ada contoh (tatacara dan
praktek) dari Nabi Muhammad SAW. Ibadah ini antara
lain meliputi shalat, zakat, puasa, dan haji. Sedangkan
masalah mu’amalah (hubungan kita dengan sesama
manusia dan lingkungan), masalah-masalah dunia,
seperti makan dan minum, pendidikan, organisasi, dan
ilmu pengetahuan dan teknologi, berlandaskan pada
prinsip selama tidak ada larangan yang tegas dari Allah
swt dan Rasul-Nya.
3. JENIS-JENIS MUAMALAH
• SALAM Adalah jual beli barang secara
ijon dengan menentukan jenisnya ketika
akad dan harganya di bayar di
muka/menjual suatu barang yang
penyerahanya di tunda, atau menjual
suatu barang yang ciri-cirinya di sebutkan
dengan jelas dengan pembayaran moda
atau biasa di sebut ‘DP’ terlebih dahulu
sedangkan barangnya di serahkan di
kemudian hari.
4. JENIS-JENIS MUAMALAH
• USAQOH Menurut bahasa musaqoh berasal
dari kata “As-Sagyu” yang artinya penyiraman.
sedangkan menurut istilah musaqoh adalah
kerja sama antara pemilik kebun (tanah) dengan
petani penggarap yang hasilnya dibagi
berdasarkan perjanjian.
• MUZARA’’AH Menurut bahasa kata muzara’ah
adalah kerja sama mengelola tanah dengan
mendapat sebagian hasilnya, Sedangkan
menurut istilah fiqih ialah pemilik tanah member
hak mengelola tanah kepada seorang petani
dengan syarat pembagian hasil.
5. JENIS-JENIS MUAMALAH
• I’ALAH (sayembara) Ji’alah menurut
bahasa arab berarti upah atau pemberian.
Menurut istilah berarti akad atas manfaat
karena keberhasilan suatu hal dengan
menjanjikan imbalan kepada orang yang
berhasil melaksanakn tugas.
• HUTANG PIUTANG Adalah memberikan
suatu yang menjadi hak milik pemberi
pinjaman kepada peminjam dengan
pengembalian di kemudian hari sesuai
perjanjian dengan jumlah yang sama.
6. JENIS-JENIS MUAMALAH
• WADI’AH Kata wadi’ah berasal dari wada’asy
sya-a, yaitu meninggalkan sesuatu yang
seseorang tinggalkan pada orang lain (titipan)
agar di jaga.
• LAQITHOH Anak kecil yang hilang tanpa di
ketahui penanggung jawabnya baik orang tua
maupun sanak saudaranya di sebut lqithoh,
Hukum memungut anak tersebut adalah fardu
kifayah dengan ketentuan harus merawat dan
mendidiknya, Apabila tidak sanggup mendidik
dan merawatnya harus menitipkanya kepada
orang yang mampu dan dapat di percaya nan
adil.
7. JENIS-JENIS MUAMALAH
• QIROD Qirad ialah kerjasama dalam bentuk
pinjaman madal tanpa bunga dengan si
peminjam, Biasanya qirod dilakukan pemilik
modal ( baik perorangan maupum lembaga)
dengan orang lain yang memiliki kemampuan
untuk menjalankan suatu usaha, besar kecilnya
bagian tergantung pada pemufakatan kedua
pihak yang penting tidak ada salah satu pihak
yang di rugikan.
• ERIKATINAN Syirkah inan adalah syirkah antara
dua pihakk atau lebih yang masing masing
member konstribusi kerja dan modal.
8. JENIS-JENIS MUAMALAH
• MUKHOBAROH MUkhobaroh adalah
menyewakan tanah dengan imbalan sepertiga
atau seperempatnya sesuai dengan perjanjian.
• HIWALAH Adalah pelepasan diri dari tanggung
jawab sedangkan menurut fuqah (pakar fiqih)
hawalah adalah pemindahan kewajiban
melunasi hutang kepada orang lain
• JAMINAN Adalah suatu benda atau barang yang
di jadikan sabagai tanggugan dalam bentuk
pinjaman uang atau juga biasa di sebut dengan
‘penggadaian’.
9. JENIS-JENIS MUAMALAH
• LUQOTOH Luqotoh adalah penemuan
barang yang tidak ada yang memiliki pada
suatu tempat.
• ARIYAH ‘Ariyah adalah seorang pemilik
barang membolehkan orang lAin
memanfaatkan barang tersebut tanpa
adanya imbalan.
10. AYAT-AYAT MUAMALAH
Dalam melakukan perniagaan
• Artinya “Dan apabila mereka melihat
perniagaan atau permainan, mereka
bubar untuk menuju kepadanya dan
mereka tinggalkan kamu sedang berdiri
(berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di
sisi Allah lebih baik daripada permainan
dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik
pemberi rezki.” (Q.S. Al-Jumu’ah: 11).
11. AYAT-AYAT MUAMALAH
Dalam kegiatan Tukar-menukar
• Artinya : Orang-orang yang makan (mengambil) riba
tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang
yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit
gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat),
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan
urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali
(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya. ( QS Al-baqarah
ayat 275)
12. AYAT-AYAT MUAMALAH
Dalam Mencari Nafkah
• Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah [179] tidak secara tunai
untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah
seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis
enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia
menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan
ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia
mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang
lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu
mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika
tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari
saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang
mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila
mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun
besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah
dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan)
keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan
tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika)
kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah
penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka
sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada
Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. AL-BAQARAH
282)