The core of good thingking is the ability to solve problem. The essence of problem solving is the ability t learn in puzzling situation. Thus, in the school of these particular dreams, learning how to learn pervades what is taught, how it is tought, and the kind of place in which it is tought.
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa inti dari berpikir yang baik adalah kemampuan untuk memecahkan masalah. Dasar dari pemecahan masalah adalah kemampuan untuk belajar dalam situasi proses berpikir. Dengan demikian hal ini dapat diimplementasikan bahwa kepada siswa hendaknya diajarkan bagaimana belajar yang meliputi apa yang diajarkan, bagaiamana hal itu diajarkan, jenis kondisi belajar, dan memperoleh pandangan baru. Salah satu yang termasuk model pemrosesan informasi adalah model pembelajaran inkuiri yang akan dijelaskan dalam makalah ini.
Bahan ajar mata kuliah pengantar pendidikan, materi model pembelajaran inkuiri. yang di dalamnya terdapat pengertian, langkah-langkahnya, metode pembelajarannya, kelemahan, serta kelebihannya
The core of good thingking is the ability to solve problem. The essence of problem solving is the ability t learn in puzzling situation. Thus, in the school of these particular dreams, learning how to learn pervades what is taught, how it is tought, and the kind of place in which it is tought.
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa inti dari berpikir yang baik adalah kemampuan untuk memecahkan masalah. Dasar dari pemecahan masalah adalah kemampuan untuk belajar dalam situasi proses berpikir. Dengan demikian hal ini dapat diimplementasikan bahwa kepada siswa hendaknya diajarkan bagaimana belajar yang meliputi apa yang diajarkan, bagaiamana hal itu diajarkan, jenis kondisi belajar, dan memperoleh pandangan baru. Salah satu yang termasuk model pemrosesan informasi adalah model pembelajaran inkuiri yang akan dijelaskan dalam makalah ini.
Bahan ajar mata kuliah pengantar pendidikan, materi model pembelajaran inkuiri. yang di dalamnya terdapat pengertian, langkah-langkahnya, metode pembelajarannya, kelemahan, serta kelebihannya
Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru.
1. Tugas Metodologi Penelitian
1. Metode mengajar apakah yang digunakan pada skripsi dan sebutkan kekurangan dan
analisis perbaikannya ?
2. Cari kajian teori dan internet, kemudian bandingkan dengan kajian teori yang ada di
skripsi ?
Jawab :
1. Metode mengajar yang digunakan adalah metode Discovery, dimana siswa mendapatkan
tugas dari guru mencari dan membuat informasi tentang materi yang akan dibahas
melalui berbagai sumber yang dimaksudkan agar siswa turut aktif mencari informasi
selain dari buku pelajaran yang berkaitan dengan materi.
Kekurangan dari metode Discovery :
Membutuhkan waktu belajar yang lebih lama dibandingkan dengan belajar
menerima.
Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini.
Misalnya siswa yang lamban mungkin bingung dalam usahanya mengembangkan
pikirannya jika berhadapan dengan hal-hal yang abstrak, atau menemukan saling
ketergantungan antara pengertian dalam suatu subyek, atau dalam usahanya
menyusun suatu hasil penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandai
mungkin akan memonopoli penemuan dan akan menimbulkan frustasi pada siswa
yang lain.
Metode Discovery ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar, sebab sebagian
besar waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa menemukan teori-teori.
Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru dan
siswa, jika penemuannya biasa-biasa saja tanpa ada ”kejutan”, terlebih kalau
pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi terlebih dahulu oleh
guru, demikian pula proses-proses di bawah pembinaannya. Akibatnya tidak
semua pemecahan masalah menjamin penemuan yang penuh arti.
2. Analisis perbaikan untuk metode Discovery yang digunakan :
1. Untuk mengurangi kekurangan tersebut berupa banyaknya waktu yang digunakan
maka diperlukan bantuan guru. Bantuan guru dapat dimulai dengan mengajukan
beberapa pertanyaan dan dengan memberikan informasi secara singkat. Pertanyaan
dan informasi tersebut dapat dimuat dalam lembar kerja siswa (LKS) yang telah
dipersiapkan oleh guru sebelum pembelajaran dimulai.
2. Siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental sebelum dilakukan metode
pembelajaran ini. Untuk itu, peran guru harus dapat memberikan motivasi agar dapat
memberikan semangat dan rasa keingintahuan yang tinggi terhadap materi yang akan
dipelajari.
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat berpikir secara kreatif sehingga
siswa tidak terlalu terpaku terhadap pembahasan yang telah ditentukan.
2. Menurut Garin yang dikutip oleh M. Amin, Discovery adalah suatu proses mental dimana
siswa atau individu mengasimilasikan konsep – konsep dan prinsip – prinsip (M. Amin,
Mengajar IPA dengan menggunakan Metode Discovery dan Inquiry bagian 1, (Jakarta:
Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi PPLPTN), 1987, hal 126.)
Sedangkan menurut Sund discovery adalah proses mental dimana siswa memampu
mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksudkan dengan proses mental
tersebut antara lain ialah: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan,
membuat dugaan, menjelaskan, mengukur membuat kesimpulan dan sebagainya.