SlideShare a Scribd company logo
Sesi 10.
Wawasan Nusantara, Fungsi & Tujuan, serta Esensi & Urgensinya.
Pend.
Kewarganegaraan
Tugas 1 Kel.
Prodi Sistem
Informasi
Kelas SI-302
Kelompok 7 :
NIM Nama lengkap
1. 200101010134 GHILMAN RASHIF RAMADHAN
2. 200101010124 HARYO DWI SETYOPUTRO
3. 210101070011 MASDIANA ZAI
4. 200101072044 ACHMAD FARIS ZUBAIDI
Presentasi ini akan membahas :
• PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
• HAKIKAT & ASAS WAWASAN NUSANTARA
• KEDUDUKAN, FUNGSI & TUJUAN WAWASAN NUSANTARA
• SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS & POLITIS WAWASAN NUSANTARA
• DINAMIKA & TANTANGAN WAWASAN NUSANTARA
• ESENSI & URGENSI WAWASAN NUSANTARA
• KESIMPULAN
Wawasan Nusantara adalah cara pandang terhadap kesatuan kepulauan yang terletak antara dua
benua yaitu Asia dan Australia dan dua samudra yaitu Samudera Hindia dan Samudra Pasifik.
Istilah wawasan nusantara berasal dari kata Wawas (Bahasa Jawa) yang artinya "pandangan,
tinjauan atau penglihatan indrawi", dan kemudian ditambahkan akhiran an , sehingga
arti wawasan adalah cara pandang, cara tinjau, cara melihat. Sedangkan kata Nusantara terdiri
dari dua kata yaitu nusa yang berarti "pulau atau kesatuan kepulauan" dan antara yang berarti
"letak antara dua unsur yaitu dua benua dan dua samudra". Sehingga arti dari
kata nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak dari dua benua yaitu asia dan australia
dan dua samudra yaitu samudra hindia dan pasifik.
Definisi tentang apa itu wawasan nusantara bervariasi, Menurut Syarbaini dan Wahid (2015 :
179) Wawasan Nusantara diartikan sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan
bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan
perjuangan nasional.
PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
Dari buku Pendidikan Kewarganegaraan (Kemristek Dikti. 2016) melansir beberapa pengertian
wawasan nusantara sebagai berikut :
1. Hasnan Habib, wawasan nusantara merupakan kebulatan wilayah nasional, termasuk satu kesatuan
bangsa, satu tujuan dan tekad perjuangan, satu kesatuan hukum, satu kesatuan sosial budaya, satu
kesatuan ekonomi dan satu kesatuan pertahanan dan keamanan (hankam).
2. Wan Usaman, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah
airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
3. MPR TAHUN 1998, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Lembaga Ketahanan Nasional Tahun 1999, wawasan nusantara adalah Cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
5. Ridhuan dan Wahid, 2017, wawasan nusantara adalah cara pandang Indonesia tentang
bangsa, wilayah nasional dan dinamika internasional agar tetap terwujud persatuan dan
kesatuan serta cinta tanah air Indonesia.
6. Menurut Ridhuan (2017) wawasan nusantara diartikan sebagai cara pandang yang
mengakui eksistensi dan legitimasi Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
secara utuh dan menyeluruh. Hal ini bermakna bahwa keberadaan (eksistensi) bangsa dan
NKRI merupakan hasil perjuangan panjang, bukan sebagai hadiah penjajah. Kemerdekaan
bangsa Indonesia diproklamirkan sendiri oleh bangsa Indonesia atas nama “Soekarno-Hatta”
sehingga secara legitimasi berdaulat dan bermartabat di atas wilayah nusantara sebagai
wilayah NKRI. Atas dasar eksistensi dan legitimasi itulah maka bangsa dan negara manapun
harus mengakui NKRI sebagai negara yang merdeka, berdaulat dan bermartabat di atas tanah
airnya sendiri, dengan Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia,
yang patut dipahami dan diimplementasikan, baik oleh bangsa Indonesia sendiri, maupun oleh
bangsa dan negara lain dalam memandang, menyikapi dan menghormati setiap kebijakan
pembangunan nasional yang ditetapkan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
Dari berbagai usulan definisi tersebut kita bisa temukan beberapa frase kunci yang menjadi kesamaan
seperti: cara pandang, keberagaman, kesatuan, tujuan nasional.
Dengan demikian memahami wawasan nusantara sebagai cara pandang tentang Indonesia yang
beragam dengan orientasi mempertahankan kesatuan untuk tujuan nasional adalah pengertian versi
singkat yang bisa diusulkan.
Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional
Wawasan nasional merupakan cara pandang bangsa terhadap diri dan lingkungan tempat hidup
bangsa yang bersangkutan. Cara bangsa memandang diri dan lingkungannya tersebut sangat
mempengaruhi keberlangsungan dan keberhasilan bangsa itu menuju tujuannya. Bagi bangsa Indonesia,
Wawasan Nusantara telah menjadi cara pandang sekaligus konsepsi berbangsa dan bernegara. Ia menjadi
landasan visional Bangsa Indonesia.
PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
1. Hakikat Wawasan Nusantara
Pada hakikatnya, masyarakat Indonesia secara keseluruhan adalah tulang
punggung keberagaman sekaligus kesatuan bangsa Indonesia itu sendiri. Oleh
karenanya masyarakat dihimbau untuk memiliki pengetahuan tentang bangsanya
dan memandang kesatuan serta keberagaman sebagai substansi kehidupan
berbangsa. Masyarakat di sini juga termasuk aparatur negara yang punya wewenang
menyelenggarakan pemerintahan. Dengan demikian, cara berpikir, sikap, dan tindakan
masyarakat Indonesia secara keseluruhan harus berorientasi pada kepentingan
bangsa dan negara. Kepentingan bangsa itu adalah keutuhan dan kesatuan wilayah
nasional.
HAKIKAT & ASAS WAWASAN NUSANTARA
2. Asas Wawasan Nusantara
Asas merupakan kaidah dasar yang disepakati, dipatuhi, dipelihara demi tercipta tujuan bersama.
Jika asas wawasan nusantara diabaikan, tujuan kehidupan berbangsa otomatis terabaikan. Ini meliputi:
a. Kepentingan yang sama, yaitu satu visi, satu orientasi. Pada masa penjajahan, kepentingan rakyat
indonesia adalah mewujudkan Indonesia yang merdeka. Sekarang, kepentingannya juga harus
disepakati bersama, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
b. Keadilan, yaitu distribusi hasil kerja keras yang proporsional. Di sini termasuk distribusi dan redistribusi
kekayaan negara yang dibagikan seadil-adilnya untuk kemakmuran rakyat.
c. Kejujuran, yaitu kesesuaian antara kata-kata dan tindakan. Rakyat kecil tidak menipu rakyat kecil
lainnya. Pemerintah tidak menipu rakyatnya.
d. Solidaritas, yaitu bersimpati dan berempati dalam rangka menjaga kesatuan dan persatuan nasional.
Pada level yang tinggi, wujud solidaritas diekspresikan dengan cara rela berkorban demi bela negara.
e. Kerjasama, yaitu bekerja bersama secara strategis demi mencapai tujuan nasional. Kerjasama
melibatkan semua golongan, meleburkan kelompok minoritas dan mayoritas.
f. Kesetiaan, yaitu loyalitas pada kesepakatan-kesepakatan nasional yang dibuat sejak bangsa Indonesia
berdiri. Kesetiaan juga bisa diartikan sebagai loyalitas terhadap nilai-nilai ideologi pancasila sebagai
dasar negara.
HAKIKAT & ASAS WAWASAN NUSANTARA
KEDUDUKAN, FUNGSI & TUJUAN WAWASAN NUSANTARA
1. Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional memiliki kedudukan yang dalam di hati
masyarakat Indonesia. Gambaran idealnya demikian. Pada kenyataannya, banyak mayarakat
dan pemerintah yang tidak menjalankannya dengan baik. Kedudukan wawasan nusantara
semestinya berada pada landasan dasar yang menopang visi nasional.
2. Fungsi Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara berfungsi sebagai sumber motivasi, panduan, dan inspirasi segala sikap dan
tindakan yang dilakukan oleh segenap elemen bangsa, terutama masyarakat dan pemerintah untuk
memelihara keberagaman dan kesatuan demi terciptanya tujuan nasional
Fungsi Wawasan Nusantara Menurut Cristine S.T. Kansil, S.H., MHDKK - yang mengutarakan
pendapatnya dalam bukunya pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi antara lain sebagai
berikut :
a. Membentuk dan membina persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia
b. Merupakan ajaran dasar nasional yang melandasi kebijakan dan strategi pembagunan nasional.
Fungsi Wawasan Nusantara dibedakan dalam beberapa pandangan antara lain sebagai
berikut :
 Fungsi wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional adalah sebagai
konsep dalam pembangunan, pertahanan keamanan dan kewilahayan
 Fungsi wawasan nusantara sebagai pembangunan nasional adalah mencakup
kesatuan politik, sosial dan ekonomi, sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan
keamanan.
 Fungsi wawasan nusantara sebagai pertahanan dan keamanan adalah
pandangan geopolitik Indonesia sebagai satu kesatuan pada seluruh wilayah dan
segenap kekuatan negara.
 Fungsi wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan adalah pembatasan
negara untuk menghindari adanya sengketa antarnegara tetangga.
KEDUDUKAN, FUNGSI & TUJUAN WAWASAN NUSANTARA
3. Tujuan Wawasan Nusantara
Tujuannya adalah untuk menumbuhkan jiwa-jiwa
manusia indonesia yang cinta tanah air,
nasionalis dan patriotik. Jiwa nasionalis
diekspresikan dengan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan individu.
Dengan demikian, nasionalisme yang dimiliki bukan
nasionalisme hasil indoktrinasi yang kosong nilai-
nilai, melainkan nasionalisme yang berisi
pengetahuan nasional yang kuat.
KEDUDUKAN, FUNGSI & TUJUAN WAWASAN NUSANTARA
Sumber foto : Kompas.com/Nazar Nurdin
SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS & POLITIS
WAWASAN NUSANTARA
1. Sumber Historis
Kata nusantara sendiri secara historis bermula dari bunyi Sumpah
Palapa dari Patih Gajah Mada yang diucapkan dalam upacara
pengangkatannya sebagai Mahapatih di Kerajaan Majapahit tahun
1336 M, tertulis di dalam Kitab Pararaton. Bunyi sumpah tersebut
sebagai berikut : "Sira Gajah Mada Patih Amangkubhumi tan ayun
amuktia palapa, sira Gajah Mada, Lamun huwus kalah nusantara
isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung
Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda,
Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”.
Penamaan nusantara ini berdasarkan sudut pandang Majapahit (Jawa), mengingat pada waktu
itu belum ada sebutan yang cocok untuk menyebut seluruh kepulauan yang sekarang bernama
Indonesia dan juga Malaysia. Nusantara pada waktu itu diartikan pulau-pulau di luar Majapahit
(Jawa). Dalam Kitab Negarakertagama karangan Empu Tantular, arti nusantara ialah pulau-
pulau di luar Jawa dengan Majapahit sebagai ibu kotanya.
SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS & POLITIS WAWASAN NUSANTARA
Selanjutnya kata Nusantara digunakan oleh Ki Hajar Dewantara untuk
mengggantikan sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie). Pada acara
Kongres Pemuda Indonesia II tahun 1928 (peristiwa Sumpah Pemuda),
digunakan istilah Indonesia sebagai pengganti Nusantara. Nama Indonesia
berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu indo/indu yang berarti
Hindu/Hindia dan nesia/nesos yang berarti pulau. Dengan demikian kata
nusantara bisa dipakai sebagai sinonim kata Indonesia, yang menunjuk pada
wilayah (sebaran pulau-pulau) yang berada di antara dua samudra yakni
Samudra Hindia dan Samudra Pasifik dan dua benua yakni Benua Asia dan
Australia.
Lahirnya konsepsi wawasan nusantara bermula dari Perdana Menteri Ir. H.
Djuanda Kartawidjaja yang pada tanggal 13 Desember 1957 mengeluarkan
deklarasi yang selanjutnya dikenal sebagai Deklarasi Djuanda.
SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS & POLITIS WAWASAN NUSANTARA
Sebelum keluarnya Deklarasi Djuanda, wilayah Indonesia didasarkan pada Territoriale Zee en Maritieme
Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO 1939) atau dikenal dengan nama Ordonansi 1939, sebuah peraturan
buatan pemerintah Hindia Belanda. Isi Ordonansi tersebut pada intinya adalah penentuan lebar laut lebar 3 mil
laut dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut atau countour pulau/darat. Dengan
peraturan zaman Hindia Belanda tersebut, pulau-pulau di wilayah Nusantara dipisahkan oleh laut di
sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh 3 mil dari garis pantai. Laut setelah
garis 3 mil merupakan lautan bebas yang berarti kapal asing boleh dengan bebas melayari laut yang
memisahkan pulau-pulau tersebut. Laut dengan demikian menjadi pemisah pulau-pulau di Indonesia.
SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS & POLITIS WAWASAN NUSANTARA
Isi dari Deklarasi Djuanda 1959 ini adalah :
"Bahwa segala perairan di sekitar, di antara dan yang
menghubungkan pulau-pulau yang termasuk Negara Indonesia
dengan tidak memandang luas atau lebarnya adalah bagian-bagian
yang wajar daripada wilayah daratan Negara Indonesia dan dengan
demikian bagian daripada perairan pedalaman atau nasional yang
berada di bawah kedaulatan mutlak Negara Indonesia. Lalu lintas
yang damai di perairan pedalaman ini bagi kapal-kapal asing dijamin
selama dan sekedar tidak bertentangan dengan/mengganggu
kedaulatan dan keselamatan Negara Indonesia. Penentuan batas
landas lautan teritorial (yang lebarnya 12 mil) diukur dari garis yang
menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada pulau-pulau
Negara Indonesia. Ketentuan-ketentuan tersebut di atas akan diatur
selekas-lekasnya dengan Undang-Undang"
Djuanda Kartawidjaja,
sumber : http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/
SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS & POLITIS WAWASAN NUSANTARA
Isi pokok deklarasi ini adalah bahwa lebar laut teritorial Indonesia 12 mil yang dihitung dari garis
yang menghubungkan pulau terluar Indonesia. Dengan garis teritorial yang baru ini wilayah
Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah. Laut di antara pulau bukan lagi sebagai pemisah,
karena tidak lagi laut bebas, tetapi sebagai penghubung pulau.
SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS & POLITIS WAWASAN NUSANTARA
Guna memperkuat kedaulatan atas wilayah negara tersebut dibentuklah undang-undang sebagai
penjabarannya. Setelah keluarnya Deklarasi Djuanda 1957 dibentuklah Undang-Undang No. 4 Prp
Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia.
Sampai saat ini telah banyak peraturan perundangan yang disusun guna memperkuat kesatuan
wilayah Indonesia. Tidak hanya melalui peraturan perundangan nasional, bangsa Indonesia juga
memperjuangkan konsepsi wawasan nusantara berdasar Deklarasi Djuanda ini ke forum
internasional agar mendapat pengakuan bangsa lain atau masyarakat internasional.
Melalui perjuangan panjang, akhirnya Konferensi PBB tanggal 30 April 1982 menerima dokumen
yang bernama “The United Nation Convention on the Law of the Sea” (UNCLOS). Berdasarkan
Konvensi Hukum Laut 1982 tersebut diakui asas Negara Kepulauan (Archipelago State). Indonesia
diakui dan diterima sebagai kelompok negara kepulauan, Indonesia. UNCLOS 1982 tersebut
kemudian diratifikasi melalui Undang-Undang No. 17 tahun 1985. Berdasar konvensi hukum laut
tersebut, wilayah laut yang dimiliki Indonesia menjadi sangat luas, yakni mencapai 5,9 juta km2,
terdiri atas 3,2 juta km2 perairan teritorial dan 2,7 juta km2 perairan zona ekonomi eksklusif (ZEE).
Luas perairan ini belum termasuk landas kontinen (continent shelf).
SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS & POLITIS WAWASAN NUSANTARA
2. Sumber Sosiologis
Berdasar sejarah, wawasan nusantara bermula dari wawasan kewilayahan. Berdasar pada kondisi
sosial budaya masyarakat Indonesia, wawasan nusantara yang pada awalnya berpandangan akan
“kesatuan atau keutuhan wilayah” diperluas lagi sebagai pandangan akan “persatuan 223 bangsa”.
Bangsa Indonesia tidak ingin lagi terpecah-pecah dalam banyak bangsa. Untuk mewujudkan
persatuan bangsa itu dibutuhkan penguatan semangat kebangsaan secara terus menerus.
Semangat kebangsaan Indonesia sesungguhnya telah dirintis melalui peristiwa Kebangkitan
Nasional 20 Mei 1908, ditegaskan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, dan berhasil
diwujudkan dengan Proklamasi Kemerdekaan bangsa pada tanggal 17 Agustus 1945. Oleh karena
itu, jauh sebelum Deklarasi Djuanda 1957, konsep semangat dan kesatuan kebangsaan sudah
tumbuh dalam diri bangsa. Bahkan semangat kebangsaan inilah yang berhasil membentuk satu bangsa
merdeka. Hal di atas, keadaan sosiologis masyarakat Indonesia dan juga keberlangsungan penjajahan
yang memecah belah bangsa, telah melatarbelakangi tumbuhnya semangat dan tekad orang-orang di
wilayah nusantara ini untuk bersatu dalam satu nasionalitas, satu kebangsaan yakni bangsa Indonesia.
Semangat bersatu itu pada awalnya adalah bersatu dalam berjuang membebaskan diri dari
penjajahan, dan selanjutnya bersatu dalam wadah kebangsaan Indonesia.
SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS & POLITIS WAWASAN NUSANTARA
3. Sumber Politis
Selanjutnya secara politis, ada kepentingan nasional bagaimana agar wilayah yang utuh dan bangsa
yang bersatu ini dapat dikembangkan, dilestarikan, dan dipertahankan secara terus menerus.
Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan nasional, maupun visi
nasional. Cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945
alinea II adalah untuk mewujudkan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur sedangkan tujuan nasional Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945
alinea IV salah satunya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia. Visi nasional Indonesia menurut ketetapan MPR No VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia
Masa Depan adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu,
demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri, serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara.
Wawasan nusantara yang bermula dari Deklarasi Djuanda 1957 selanjutnya dijadikan konsepsi politik
kenegaraan. Rumusan wawasan nusantara dimasukkan dalam naskah Garis Besar Haluan Negara
(GBHN) sebagai hasil ketetapan MPR mulai tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
DINAMIKA & TANTANGAN WAWASAN NUSANTARA
Dengan adanya konsepsi Wawasan Nusantara wilayah Indonesia menjadi sangat luas
dengan beragam isi flora, fauna, serta penduduk yang mendiami wilayah itu. Namun demikian,
konsepsi wawasan nusantara juga mengajak seluruh warga negara untuk memandang
keluasan wilayah dan keragaman yang ada di dalamnya sebagai satu kesatuan. Kehidupan
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan dalam kehidupan bernegara
merupakan satu kesatuan. Luas wilayah Indonesia tentu memberikan tantangan bagi bangsa
Indonesia untuk mengelolanya. Hal ini dikarenakan luas wilayah memunculkan potensi
ancaman dan sebaliknya memiliki potensi keunggulan dan kemanfaatan.
Kita bisa mengidentifikasi potensi positif dan negatif dari wilayah Indonesia yang berciri
nusantara. Potensi positif yang ada tentu saja perlu digali, diolah, didayagunakan, dan
dimanfaatkan sebesarbesarnya untuk kemakmuran rakyat. Misal, Kabupaten Simalungun
merupakan salah satu daerah di Sumatera Utara yang memiliki cukup banyak potensi panas
bumi yang bisa dimanfaatkan sebagai energi listrik. Sedangkan potensi negatif perlu
diantisipasi, ditanggulangi, dan dijaga agar tidak merusak atau mengganggu
kelangsungan hidup masyarakat. Misal, daerah Klaten dan Magelang yang rawan dari
ancaman letusan gunung Merapi.
DINAMIKA & TANTANGAN WAWASAN NUSANTARA
Wawasan nusantara telah menjadi landasan visional bagi bangsa Indonesia
guna memperkokoh kesatuan wilayah dan persatuan bangsa. Upaya
memperkokoh kesatuan wilayah dan persatuan bangsa akan terus menerus
dilakukan. Hal ini dikarenakan visi tersebut dihadapkan pada dinamika kehidupan
yang selalu berkembang dan tantangan yang berbeda sesuai dengan
perubahan zaman.
Dinamika yang berkembang itu misalnya, jika pada masa lalu penguasaan
wilayah dilakukan dengan pendudukan militer maka sekarang ini lebih ditekankan
pada upaya perlindungan dan pelestarian alam di wilayah tersebut. Tantangan
zaman kini berubah, maka implementasinya terhadap segala aspek kehidupan
harus menjadi pemersatu atau pengintegrasi bukan sebaliknya yang dapat
memecah belah bangsa dan Negara Kesatuan Indonesia. Dalam kondisi apapun
termasuk hadirnya ancam globalisasi dunia, paham-paham radikal, terorisme,
narkoba, dunia maya yang setiap saat mengancam keutuhan bangsa Indonesia,
namun patokan dasar harus tetap solid dalam satu kesatuan yang utuh dan
menyeluruh.
ESENSI & URGENSI WAWASAN NUSANTARA
ESENSI WAWASAN NUSANTARA
Sebagaimana yang telah kita bahas pada
Hakikat Wawasan Nusantara pada penjelasan
sebelumnya, esensi dari wawasan nusantara
adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan
persatuan bangsa, mencakup di dalamnya
pandangan akan satu kesatuan politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan.
Wawasan nusantara merupakan perwujudan
dari sila III Pancasila yakni Persatuan
Indonesia
Sumber Ilustrasi : Pinterest
ESENSI & URGENSI WAWASAN NUSANTARA
URGENSI WAWASAN NUSANTARA
• Sedangkan urgensinya adalah, Wawasan Nusantara memiliki peranan penting untuk
mewujudkan persepsi yang sama bagi seluruh warga negara Indonesia. Perbedaan
persepsi, perbedaan pendapat, dan friksi-friksi antar kelompok dalam konteks sosologis,
politis serta demokrasi dianggap hal yang wajar dan sah-sah saja.
• Hal di atas justru diharapkan dapat menghasilkan masyarakat yang dinamis dan kreatif,
sinergis, untuk saling menyesuaikan menuju integrasi. Suatu pantangan yang harus
dihindari adalah perbuatan, tindakan yang melanggar norma-norma etika, moral, nilai agama
atau tindakan anarkis menuju ke arah disintegrasi bangsa. Namun demikian wawasan
normatif, wawasan yang disepakati bersama perlu dimengerti, dipahami,
disosialisasikan bahwa Nusantara sebagai kesatuan kewilayahan, kesatuan Politik
Ekonomi Sosial Budaya Pertahanan dan Keamanan, tidak dapat ditawar lagi, tidak dapat
diganggu gugat sebagai harga mati yang normatif.
KESIMPULAN
Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman,
motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam
menentukan segala kebijaksanaan, keputusan,
tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan Negara
di pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan masyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Wawasan Nusantara adalah pandangan untuk
menjadi bangsa yang satu dan utuh dalam satu
kesatuan republik Indonesia. Untuk mencapai tujuan
nasional maka diperlukan suatu paham geopolitik dan
dikembangkan menjadi wawasan nusantara dan
diwujudkan sebagai satu kesatuan politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan keamanan.
Sumber : ANTARA FOTO / Anis Efizudin
Kaelan, 2016, Pendidikan Kewarganegaraan, Paradigma, Yogyakarta.
Paristiyanti Nurwardani, dkk, 2016, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan
Tinggi, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Jakarta.
Syamsu Ridhuan, 2019, Modul Pembelajaran Wawasan Nusantara, Universitas Esa
Unggul, Jakarta.
I Putu Ari Astawa, 2017, Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik di Indonesia,
Universitas Udayana, Denpasar.
DAFTAR PUSTAKA
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Mentari Nita
 
A. MAKNA ALINEA PEMBUKAAN UUD 1945.pptx
A. MAKNA ALINEA PEMBUKAAN UUD 1945.pptxA. MAKNA ALINEA PEMBUKAAN UUD 1945.pptx
A. MAKNA ALINEA PEMBUKAAN UUD 1945.pptx
guruppkn11
 
Ketahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatraKetahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatraJemi22
 
PPT NEGARA DAN BANGSA (WARGA NEGARA
PPT NEGARA DAN BANGSA (WARGA NEGARAPPT NEGARA DAN BANGSA (WARGA NEGARA
PPT NEGARA DAN BANGSA (WARGA NEGARA
DAYURIKA
 
Integrasi nasional ppt
Integrasi nasional pptIntegrasi nasional ppt
Integrasi nasional ppt
Sherly Anggraini
 
Pertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negaraPertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negaraZidni Ilma K.
 
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
RESISKOM21MFATHURRAH
 
Kedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
Kedaulatan Di Ruang Udara IndonesiaKedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
Kedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
Rus Mala
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Mujid Rical
 
desintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRI
desintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRIdesintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRI
desintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRI
guruppkn11
 
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi PendidikanSentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Potpotya Fitri
 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
Dadang Solihin
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Della Mega Alfionita
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
Rico Afrinando
 
Dasar hukum laut indonesia
Dasar hukum laut indonesia Dasar hukum laut indonesia
Dasar hukum laut indonesia
ahmad akhyar
 
Warga Negara dan Kewarganegaraan
Warga Negara dan KewarganegaraanWarga Negara dan Kewarganegaraan
Warga Negara dan KewarganegaraanRizki Noprian
 
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi ManusiaTeori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
dichasenja
 
Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia
Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesiaWawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia
Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia
Lana Karyatna
 
Hukum laut internasional
Hukum laut internasionalHukum laut internasional
Hukum laut internasional
puput riana
 
Teori dalam hukum internasional 2
Teori dalam hukum internasional 2Teori dalam hukum internasional 2
Teori dalam hukum internasional 2
Warnet Raha
 

What's hot (20)

Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif
 
A. MAKNA ALINEA PEMBUKAAN UUD 1945.pptx
A. MAKNA ALINEA PEMBUKAAN UUD 1945.pptxA. MAKNA ALINEA PEMBUKAAN UUD 1945.pptx
A. MAKNA ALINEA PEMBUKAAN UUD 1945.pptx
 
Ketahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatraKetahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatra
 
PPT NEGARA DAN BANGSA (WARGA NEGARA
PPT NEGARA DAN BANGSA (WARGA NEGARAPPT NEGARA DAN BANGSA (WARGA NEGARA
PPT NEGARA DAN BANGSA (WARGA NEGARA
 
Integrasi nasional ppt
Integrasi nasional pptIntegrasi nasional ppt
Integrasi nasional ppt
 
Pertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negaraPertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negara
 
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
 
Kedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
Kedaulatan Di Ruang Udara IndonesiaKedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
Kedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
 
desintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRI
desintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRIdesintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRI
desintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRI
 
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi PendidikanSentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
 
Dasar hukum laut indonesia
Dasar hukum laut indonesia Dasar hukum laut indonesia
Dasar hukum laut indonesia
 
Warga Negara dan Kewarganegaraan
Warga Negara dan KewarganegaraanWarga Negara dan Kewarganegaraan
Warga Negara dan Kewarganegaraan
 
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi ManusiaTeori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
 
Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia
Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesiaWawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia
Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia
 
Hukum laut internasional
Hukum laut internasionalHukum laut internasional
Hukum laut internasional
 
Teori dalam hukum internasional 2
Teori dalam hukum internasional 2Teori dalam hukum internasional 2
Teori dalam hukum internasional 2
 

Similar to Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptx

kelompok-12-PKN-Pemahaman Konsep Wawasan Nusantara terhadap sikap nasionalism...
kelompok-12-PKN-Pemahaman Konsep Wawasan Nusantara terhadap sikap nasionalism...kelompok-12-PKN-Pemahaman Konsep Wawasan Nusantara terhadap sikap nasionalism...
kelompok-12-PKN-Pemahaman Konsep Wawasan Nusantara terhadap sikap nasionalism...
AnisaRisma3
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
pjj_kemenkes
 
wawasan nusantara
wawasan nusantarawawasan nusantara
wawasan nusantara
mochrizaldy
 
Geopolitikfix2
Geopolitikfix2Geopolitikfix2
Geopolitikfix2
Dedep Tohpati
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
Titikbudiarti
 
geopolitik
geopolitikgeopolitik
geopolitik
suher lambang
 
Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
pjj_kemenkes
 
Pkn 3 modul kb 2
Pkn 3 modul kb 2Pkn 3 modul kb 2
Pkn 3 modul kb 2
pjj_kemenkes
 
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docxMAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
irmahirawaty
 
Makalah kuli ah
Makalah kuli ahMakalah kuli ah
Makalah kuli ah
Yadhi Muqsith
 
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARAPPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
KhakimatulRoyani
 
Wawasan Nusantara PPKn X Sem Genap Sub Bab 7 Sub 1.pptx
Wawasan Nusantara PPKn X Sem Genap Sub Bab 7 Sub 1.pptxWawasan Nusantara PPKn X Sem Genap Sub Bab 7 Sub 1.pptx
Wawasan Nusantara PPKn X Sem Genap Sub Bab 7 Sub 1.pptx
muhammadnurulfahmi3
 
Pendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Pendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalPendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Pendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Rhesa Theodore
 
Modul 3 kwn kb 2
Modul 3 kwn kb 2Modul 3 kwn kb 2
Modul 3 kwn kb 2
pjj_kemenkes
 
Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
pjj_kemenkes
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantara Wawasan nusantara
Wawasan nusantara
mailanbastari1
 

Similar to Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptx (20)

kelompok-12-PKN-Pemahaman Konsep Wawasan Nusantara terhadap sikap nasionalism...
kelompok-12-PKN-Pemahaman Konsep Wawasan Nusantara terhadap sikap nasionalism...kelompok-12-PKN-Pemahaman Konsep Wawasan Nusantara terhadap sikap nasionalism...
kelompok-12-PKN-Pemahaman Konsep Wawasan Nusantara terhadap sikap nasionalism...
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
wawasan nusantara
wawasan nusantarawawasan nusantara
wawasan nusantara
 
Geopolitikfix2
Geopolitikfix2Geopolitikfix2
Geopolitikfix2
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
3 kb 2 modul 3
3 kb 2 modul 33 kb 2 modul 3
3 kb 2 modul 3
 
geopolitik
 geopolitik geopolitik
geopolitik
 
geopolitik
geopolitikgeopolitik
geopolitik
 
Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Pkn 3 modul kb 2
Pkn 3 modul kb 2Pkn 3 modul kb 2
Pkn 3 modul kb 2
 
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docxMAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Makalah kuli ah
Makalah kuli ahMakalah kuli ah
Makalah kuli ah
 
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARAPPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
 
Wawasan Nusantara PPKn X Sem Genap Sub Bab 7 Sub 1.pptx
Wawasan Nusantara PPKn X Sem Genap Sub Bab 7 Sub 1.pptxWawasan Nusantara PPKn X Sem Genap Sub Bab 7 Sub 1.pptx
Wawasan Nusantara PPKn X Sem Genap Sub Bab 7 Sub 1.pptx
 
Pendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Pendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalPendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Pendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Modul 3 kwn kb 2
Modul 3 kwn kb 2Modul 3 kwn kb 2
Modul 3 kwn kb 2
 
Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantara Wawasan nusantara
Wawasan nusantara
 

Recently uploaded

Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 

Recently uploaded (20)

Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 

Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptx

  • 1. Sesi 10. Wawasan Nusantara, Fungsi & Tujuan, serta Esensi & Urgensinya. Pend. Kewarganegaraan Tugas 1 Kel. Prodi Sistem Informasi Kelas SI-302 Kelompok 7 : NIM Nama lengkap 1. 200101010134 GHILMAN RASHIF RAMADHAN 2. 200101010124 HARYO DWI SETYOPUTRO 3. 210101070011 MASDIANA ZAI 4. 200101072044 ACHMAD FARIS ZUBAIDI
  • 2. Presentasi ini akan membahas : • PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA • HAKIKAT & ASAS WAWASAN NUSANTARA • KEDUDUKAN, FUNGSI & TUJUAN WAWASAN NUSANTARA • SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS & POLITIS WAWASAN NUSANTARA • DINAMIKA & TANTANGAN WAWASAN NUSANTARA • ESENSI & URGENSI WAWASAN NUSANTARA • KESIMPULAN
  • 3. Wawasan Nusantara adalah cara pandang terhadap kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua yaitu Asia dan Australia dan dua samudra yaitu Samudera Hindia dan Samudra Pasifik. Istilah wawasan nusantara berasal dari kata Wawas (Bahasa Jawa) yang artinya "pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi", dan kemudian ditambahkan akhiran an , sehingga arti wawasan adalah cara pandang, cara tinjau, cara melihat. Sedangkan kata Nusantara terdiri dari dua kata yaitu nusa yang berarti "pulau atau kesatuan kepulauan" dan antara yang berarti "letak antara dua unsur yaitu dua benua dan dua samudra". Sehingga arti dari kata nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak dari dua benua yaitu asia dan australia dan dua samudra yaitu samudra hindia dan pasifik. Definisi tentang apa itu wawasan nusantara bervariasi, Menurut Syarbaini dan Wahid (2015 : 179) Wawasan Nusantara diartikan sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan perjuangan nasional. PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
  • 4. Dari buku Pendidikan Kewarganegaraan (Kemristek Dikti. 2016) melansir beberapa pengertian wawasan nusantara sebagai berikut : 1. Hasnan Habib, wawasan nusantara merupakan kebulatan wilayah nasional, termasuk satu kesatuan bangsa, satu tujuan dan tekad perjuangan, satu kesatuan hukum, satu kesatuan sosial budaya, satu kesatuan ekonomi dan satu kesatuan pertahanan dan keamanan (hankam). 2. Wan Usaman, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam. 3. MPR TAHUN 1998, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 4. Lembaga Ketahanan Nasional Tahun 1999, wawasan nusantara adalah Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
  • 5. 5. Ridhuan dan Wahid, 2017, wawasan nusantara adalah cara pandang Indonesia tentang bangsa, wilayah nasional dan dinamika internasional agar tetap terwujud persatuan dan kesatuan serta cinta tanah air Indonesia. 6. Menurut Ridhuan (2017) wawasan nusantara diartikan sebagai cara pandang yang mengakui eksistensi dan legitimasi Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia secara utuh dan menyeluruh. Hal ini bermakna bahwa keberadaan (eksistensi) bangsa dan NKRI merupakan hasil perjuangan panjang, bukan sebagai hadiah penjajah. Kemerdekaan bangsa Indonesia diproklamirkan sendiri oleh bangsa Indonesia atas nama “Soekarno-Hatta” sehingga secara legitimasi berdaulat dan bermartabat di atas wilayah nusantara sebagai wilayah NKRI. Atas dasar eksistensi dan legitimasi itulah maka bangsa dan negara manapun harus mengakui NKRI sebagai negara yang merdeka, berdaulat dan bermartabat di atas tanah airnya sendiri, dengan Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia, yang patut dipahami dan diimplementasikan, baik oleh bangsa Indonesia sendiri, maupun oleh bangsa dan negara lain dalam memandang, menyikapi dan menghormati setiap kebijakan pembangunan nasional yang ditetapkan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia. PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
  • 6. Dari berbagai usulan definisi tersebut kita bisa temukan beberapa frase kunci yang menjadi kesamaan seperti: cara pandang, keberagaman, kesatuan, tujuan nasional. Dengan demikian memahami wawasan nusantara sebagai cara pandang tentang Indonesia yang beragam dengan orientasi mempertahankan kesatuan untuk tujuan nasional adalah pengertian versi singkat yang bisa diusulkan. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Wawasan nasional merupakan cara pandang bangsa terhadap diri dan lingkungan tempat hidup bangsa yang bersangkutan. Cara bangsa memandang diri dan lingkungannya tersebut sangat mempengaruhi keberlangsungan dan keberhasilan bangsa itu menuju tujuannya. Bagi bangsa Indonesia, Wawasan Nusantara telah menjadi cara pandang sekaligus konsepsi berbangsa dan bernegara. Ia menjadi landasan visional Bangsa Indonesia. PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
  • 7. 1. Hakikat Wawasan Nusantara Pada hakikatnya, masyarakat Indonesia secara keseluruhan adalah tulang punggung keberagaman sekaligus kesatuan bangsa Indonesia itu sendiri. Oleh karenanya masyarakat dihimbau untuk memiliki pengetahuan tentang bangsanya dan memandang kesatuan serta keberagaman sebagai substansi kehidupan berbangsa. Masyarakat di sini juga termasuk aparatur negara yang punya wewenang menyelenggarakan pemerintahan. Dengan demikian, cara berpikir, sikap, dan tindakan masyarakat Indonesia secara keseluruhan harus berorientasi pada kepentingan bangsa dan negara. Kepentingan bangsa itu adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional. HAKIKAT & ASAS WAWASAN NUSANTARA
  • 8. 2. Asas Wawasan Nusantara Asas merupakan kaidah dasar yang disepakati, dipatuhi, dipelihara demi tercipta tujuan bersama. Jika asas wawasan nusantara diabaikan, tujuan kehidupan berbangsa otomatis terabaikan. Ini meliputi: a. Kepentingan yang sama, yaitu satu visi, satu orientasi. Pada masa penjajahan, kepentingan rakyat indonesia adalah mewujudkan Indonesia yang merdeka. Sekarang, kepentingannya juga harus disepakati bersama, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. b. Keadilan, yaitu distribusi hasil kerja keras yang proporsional. Di sini termasuk distribusi dan redistribusi kekayaan negara yang dibagikan seadil-adilnya untuk kemakmuran rakyat. c. Kejujuran, yaitu kesesuaian antara kata-kata dan tindakan. Rakyat kecil tidak menipu rakyat kecil lainnya. Pemerintah tidak menipu rakyatnya. d. Solidaritas, yaitu bersimpati dan berempati dalam rangka menjaga kesatuan dan persatuan nasional. Pada level yang tinggi, wujud solidaritas diekspresikan dengan cara rela berkorban demi bela negara. e. Kerjasama, yaitu bekerja bersama secara strategis demi mencapai tujuan nasional. Kerjasama melibatkan semua golongan, meleburkan kelompok minoritas dan mayoritas. f. Kesetiaan, yaitu loyalitas pada kesepakatan-kesepakatan nasional yang dibuat sejak bangsa Indonesia berdiri. Kesetiaan juga bisa diartikan sebagai loyalitas terhadap nilai-nilai ideologi pancasila sebagai dasar negara. HAKIKAT & ASAS WAWASAN NUSANTARA
  • 9. KEDUDUKAN, FUNGSI & TUJUAN WAWASAN NUSANTARA 1. Kedudukan Wawasan Nusantara Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional memiliki kedudukan yang dalam di hati masyarakat Indonesia. Gambaran idealnya demikian. Pada kenyataannya, banyak mayarakat dan pemerintah yang tidak menjalankannya dengan baik. Kedudukan wawasan nusantara semestinya berada pada landasan dasar yang menopang visi nasional. 2. Fungsi Wawasan Nusantara Wawasan nusantara berfungsi sebagai sumber motivasi, panduan, dan inspirasi segala sikap dan tindakan yang dilakukan oleh segenap elemen bangsa, terutama masyarakat dan pemerintah untuk memelihara keberagaman dan kesatuan demi terciptanya tujuan nasional Fungsi Wawasan Nusantara Menurut Cristine S.T. Kansil, S.H., MHDKK - yang mengutarakan pendapatnya dalam bukunya pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi antara lain sebagai berikut : a. Membentuk dan membina persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia b. Merupakan ajaran dasar nasional yang melandasi kebijakan dan strategi pembagunan nasional.
  • 10. Fungsi Wawasan Nusantara dibedakan dalam beberapa pandangan antara lain sebagai berikut :  Fungsi wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional adalah sebagai konsep dalam pembangunan, pertahanan keamanan dan kewilahayan  Fungsi wawasan nusantara sebagai pembangunan nasional adalah mencakup kesatuan politik, sosial dan ekonomi, sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.  Fungsi wawasan nusantara sebagai pertahanan dan keamanan adalah pandangan geopolitik Indonesia sebagai satu kesatuan pada seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.  Fungsi wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan adalah pembatasan negara untuk menghindari adanya sengketa antarnegara tetangga. KEDUDUKAN, FUNGSI & TUJUAN WAWASAN NUSANTARA
  • 11. 3. Tujuan Wawasan Nusantara Tujuannya adalah untuk menumbuhkan jiwa-jiwa manusia indonesia yang cinta tanah air, nasionalis dan patriotik. Jiwa nasionalis diekspresikan dengan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan individu. Dengan demikian, nasionalisme yang dimiliki bukan nasionalisme hasil indoktrinasi yang kosong nilai- nilai, melainkan nasionalisme yang berisi pengetahuan nasional yang kuat. KEDUDUKAN, FUNGSI & TUJUAN WAWASAN NUSANTARA Sumber foto : Kompas.com/Nazar Nurdin
  • 12. SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS & POLITIS WAWASAN NUSANTARA 1. Sumber Historis Kata nusantara sendiri secara historis bermula dari bunyi Sumpah Palapa dari Patih Gajah Mada yang diucapkan dalam upacara pengangkatannya sebagai Mahapatih di Kerajaan Majapahit tahun 1336 M, tertulis di dalam Kitab Pararaton. Bunyi sumpah tersebut sebagai berikut : "Sira Gajah Mada Patih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada, Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”. Penamaan nusantara ini berdasarkan sudut pandang Majapahit (Jawa), mengingat pada waktu itu belum ada sebutan yang cocok untuk menyebut seluruh kepulauan yang sekarang bernama Indonesia dan juga Malaysia. Nusantara pada waktu itu diartikan pulau-pulau di luar Majapahit (Jawa). Dalam Kitab Negarakertagama karangan Empu Tantular, arti nusantara ialah pulau- pulau di luar Jawa dengan Majapahit sebagai ibu kotanya.
  • 13. SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS & POLITIS WAWASAN NUSANTARA Selanjutnya kata Nusantara digunakan oleh Ki Hajar Dewantara untuk mengggantikan sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie). Pada acara Kongres Pemuda Indonesia II tahun 1928 (peristiwa Sumpah Pemuda), digunakan istilah Indonesia sebagai pengganti Nusantara. Nama Indonesia berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu indo/indu yang berarti Hindu/Hindia dan nesia/nesos yang berarti pulau. Dengan demikian kata nusantara bisa dipakai sebagai sinonim kata Indonesia, yang menunjuk pada wilayah (sebaran pulau-pulau) yang berada di antara dua samudra yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik dan dua benua yakni Benua Asia dan Australia. Lahirnya konsepsi wawasan nusantara bermula dari Perdana Menteri Ir. H. Djuanda Kartawidjaja yang pada tanggal 13 Desember 1957 mengeluarkan deklarasi yang selanjutnya dikenal sebagai Deklarasi Djuanda.
  • 14. SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS & POLITIS WAWASAN NUSANTARA Sebelum keluarnya Deklarasi Djuanda, wilayah Indonesia didasarkan pada Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO 1939) atau dikenal dengan nama Ordonansi 1939, sebuah peraturan buatan pemerintah Hindia Belanda. Isi Ordonansi tersebut pada intinya adalah penentuan lebar laut lebar 3 mil laut dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut atau countour pulau/darat. Dengan peraturan zaman Hindia Belanda tersebut, pulau-pulau di wilayah Nusantara dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh 3 mil dari garis pantai. Laut setelah garis 3 mil merupakan lautan bebas yang berarti kapal asing boleh dengan bebas melayari laut yang memisahkan pulau-pulau tersebut. Laut dengan demikian menjadi pemisah pulau-pulau di Indonesia.
  • 15. SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS & POLITIS WAWASAN NUSANTARA Isi dari Deklarasi Djuanda 1959 ini adalah : "Bahwa segala perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk Negara Indonesia dengan tidak memandang luas atau lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar daripada wilayah daratan Negara Indonesia dan dengan demikian bagian daripada perairan pedalaman atau nasional yang berada di bawah kedaulatan mutlak Negara Indonesia. Lalu lintas yang damai di perairan pedalaman ini bagi kapal-kapal asing dijamin selama dan sekedar tidak bertentangan dengan/mengganggu kedaulatan dan keselamatan Negara Indonesia. Penentuan batas landas lautan teritorial (yang lebarnya 12 mil) diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada pulau-pulau Negara Indonesia. Ketentuan-ketentuan tersebut di atas akan diatur selekas-lekasnya dengan Undang-Undang" Djuanda Kartawidjaja, sumber : http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/
  • 16. SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS & POLITIS WAWASAN NUSANTARA Isi pokok deklarasi ini adalah bahwa lebar laut teritorial Indonesia 12 mil yang dihitung dari garis yang menghubungkan pulau terluar Indonesia. Dengan garis teritorial yang baru ini wilayah Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah. Laut di antara pulau bukan lagi sebagai pemisah, karena tidak lagi laut bebas, tetapi sebagai penghubung pulau.
  • 17. SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS & POLITIS WAWASAN NUSANTARA Guna memperkuat kedaulatan atas wilayah negara tersebut dibentuklah undang-undang sebagai penjabarannya. Setelah keluarnya Deklarasi Djuanda 1957 dibentuklah Undang-Undang No. 4 Prp Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia. Sampai saat ini telah banyak peraturan perundangan yang disusun guna memperkuat kesatuan wilayah Indonesia. Tidak hanya melalui peraturan perundangan nasional, bangsa Indonesia juga memperjuangkan konsepsi wawasan nusantara berdasar Deklarasi Djuanda ini ke forum internasional agar mendapat pengakuan bangsa lain atau masyarakat internasional. Melalui perjuangan panjang, akhirnya Konferensi PBB tanggal 30 April 1982 menerima dokumen yang bernama “The United Nation Convention on the Law of the Sea” (UNCLOS). Berdasarkan Konvensi Hukum Laut 1982 tersebut diakui asas Negara Kepulauan (Archipelago State). Indonesia diakui dan diterima sebagai kelompok negara kepulauan, Indonesia. UNCLOS 1982 tersebut kemudian diratifikasi melalui Undang-Undang No. 17 tahun 1985. Berdasar konvensi hukum laut tersebut, wilayah laut yang dimiliki Indonesia menjadi sangat luas, yakni mencapai 5,9 juta km2, terdiri atas 3,2 juta km2 perairan teritorial dan 2,7 juta km2 perairan zona ekonomi eksklusif (ZEE). Luas perairan ini belum termasuk landas kontinen (continent shelf).
  • 18. SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS & POLITIS WAWASAN NUSANTARA 2. Sumber Sosiologis Berdasar sejarah, wawasan nusantara bermula dari wawasan kewilayahan. Berdasar pada kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia, wawasan nusantara yang pada awalnya berpandangan akan “kesatuan atau keutuhan wilayah” diperluas lagi sebagai pandangan akan “persatuan 223 bangsa”. Bangsa Indonesia tidak ingin lagi terpecah-pecah dalam banyak bangsa. Untuk mewujudkan persatuan bangsa itu dibutuhkan penguatan semangat kebangsaan secara terus menerus. Semangat kebangsaan Indonesia sesungguhnya telah dirintis melalui peristiwa Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, ditegaskan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, dan berhasil diwujudkan dengan Proklamasi Kemerdekaan bangsa pada tanggal 17 Agustus 1945. Oleh karena itu, jauh sebelum Deklarasi Djuanda 1957, konsep semangat dan kesatuan kebangsaan sudah tumbuh dalam diri bangsa. Bahkan semangat kebangsaan inilah yang berhasil membentuk satu bangsa merdeka. Hal di atas, keadaan sosiologis masyarakat Indonesia dan juga keberlangsungan penjajahan yang memecah belah bangsa, telah melatarbelakangi tumbuhnya semangat dan tekad orang-orang di wilayah nusantara ini untuk bersatu dalam satu nasionalitas, satu kebangsaan yakni bangsa Indonesia. Semangat bersatu itu pada awalnya adalah bersatu dalam berjuang membebaskan diri dari penjajahan, dan selanjutnya bersatu dalam wadah kebangsaan Indonesia.
  • 19. SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS & POLITIS WAWASAN NUSANTARA 3. Sumber Politis Selanjutnya secara politis, ada kepentingan nasional bagaimana agar wilayah yang utuh dan bangsa yang bersatu ini dapat dikembangkan, dilestarikan, dan dipertahankan secara terus menerus. Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan nasional, maupun visi nasional. Cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea II adalah untuk mewujudkan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur sedangkan tujuan nasional Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV salah satunya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Visi nasional Indonesia menurut ketetapan MPR No VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri, serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara. Wawasan nusantara yang bermula dari Deklarasi Djuanda 1957 selanjutnya dijadikan konsepsi politik kenegaraan. Rumusan wawasan nusantara dimasukkan dalam naskah Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai hasil ketetapan MPR mulai tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
  • 20. DINAMIKA & TANTANGAN WAWASAN NUSANTARA Dengan adanya konsepsi Wawasan Nusantara wilayah Indonesia menjadi sangat luas dengan beragam isi flora, fauna, serta penduduk yang mendiami wilayah itu. Namun demikian, konsepsi wawasan nusantara juga mengajak seluruh warga negara untuk memandang keluasan wilayah dan keragaman yang ada di dalamnya sebagai satu kesatuan. Kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan dalam kehidupan bernegara merupakan satu kesatuan. Luas wilayah Indonesia tentu memberikan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk mengelolanya. Hal ini dikarenakan luas wilayah memunculkan potensi ancaman dan sebaliknya memiliki potensi keunggulan dan kemanfaatan. Kita bisa mengidentifikasi potensi positif dan negatif dari wilayah Indonesia yang berciri nusantara. Potensi positif yang ada tentu saja perlu digali, diolah, didayagunakan, dan dimanfaatkan sebesarbesarnya untuk kemakmuran rakyat. Misal, Kabupaten Simalungun merupakan salah satu daerah di Sumatera Utara yang memiliki cukup banyak potensi panas bumi yang bisa dimanfaatkan sebagai energi listrik. Sedangkan potensi negatif perlu diantisipasi, ditanggulangi, dan dijaga agar tidak merusak atau mengganggu kelangsungan hidup masyarakat. Misal, daerah Klaten dan Magelang yang rawan dari ancaman letusan gunung Merapi.
  • 21. DINAMIKA & TANTANGAN WAWASAN NUSANTARA Wawasan nusantara telah menjadi landasan visional bagi bangsa Indonesia guna memperkokoh kesatuan wilayah dan persatuan bangsa. Upaya memperkokoh kesatuan wilayah dan persatuan bangsa akan terus menerus dilakukan. Hal ini dikarenakan visi tersebut dihadapkan pada dinamika kehidupan yang selalu berkembang dan tantangan yang berbeda sesuai dengan perubahan zaman. Dinamika yang berkembang itu misalnya, jika pada masa lalu penguasaan wilayah dilakukan dengan pendudukan militer maka sekarang ini lebih ditekankan pada upaya perlindungan dan pelestarian alam di wilayah tersebut. Tantangan zaman kini berubah, maka implementasinya terhadap segala aspek kehidupan harus menjadi pemersatu atau pengintegrasi bukan sebaliknya yang dapat memecah belah bangsa dan Negara Kesatuan Indonesia. Dalam kondisi apapun termasuk hadirnya ancam globalisasi dunia, paham-paham radikal, terorisme, narkoba, dunia maya yang setiap saat mengancam keutuhan bangsa Indonesia, namun patokan dasar harus tetap solid dalam satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh.
  • 22. ESENSI & URGENSI WAWASAN NUSANTARA ESENSI WAWASAN NUSANTARA Sebagaimana yang telah kita bahas pada Hakikat Wawasan Nusantara pada penjelasan sebelumnya, esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia Sumber Ilustrasi : Pinterest
  • 23. ESENSI & URGENSI WAWASAN NUSANTARA URGENSI WAWASAN NUSANTARA • Sedangkan urgensinya adalah, Wawasan Nusantara memiliki peranan penting untuk mewujudkan persepsi yang sama bagi seluruh warga negara Indonesia. Perbedaan persepsi, perbedaan pendapat, dan friksi-friksi antar kelompok dalam konteks sosologis, politis serta demokrasi dianggap hal yang wajar dan sah-sah saja. • Hal di atas justru diharapkan dapat menghasilkan masyarakat yang dinamis dan kreatif, sinergis, untuk saling menyesuaikan menuju integrasi. Suatu pantangan yang harus dihindari adalah perbuatan, tindakan yang melanggar norma-norma etika, moral, nilai agama atau tindakan anarkis menuju ke arah disintegrasi bangsa. Namun demikian wawasan normatif, wawasan yang disepakati bersama perlu dimengerti, dipahami, disosialisasikan bahwa Nusantara sebagai kesatuan kewilayahan, kesatuan Politik Ekonomi Sosial Budaya Pertahanan dan Keamanan, tidak dapat ditawar lagi, tidak dapat diganggu gugat sebagai harga mati yang normatif.
  • 24. KESIMPULAN Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan Negara di pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Wawasan Nusantara adalah pandangan untuk menjadi bangsa yang satu dan utuh dalam satu kesatuan republik Indonesia. Untuk mencapai tujuan nasional maka diperlukan suatu paham geopolitik dan dikembangkan menjadi wawasan nusantara dan diwujudkan sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan. Sumber : ANTARA FOTO / Anis Efizudin
  • 25. Kaelan, 2016, Pendidikan Kewarganegaraan, Paradigma, Yogyakarta. Paristiyanti Nurwardani, dkk, 2016, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Jakarta. Syamsu Ridhuan, 2019, Modul Pembelajaran Wawasan Nusantara, Universitas Esa Unggul, Jakarta. I Putu Ari Astawa, 2017, Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik di Indonesia, Universitas Udayana, Denpasar. DAFTAR PUSTAKA