SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Tugas 
Komunikasi Data 
“Komunikasi Data dan Jenis-jenis Sensor” 
Oleh : 
Andy Rivai (12/330353/TK/39527) 
Hery Irdiantoro (12/330419/TK/39578) 
Irham Rosyadi (12/333365/TK/39742) 
Sigit Arif A. (12/333365/TK/39742) 
Teguh Setiawan (12/333365/TK/39742) 
JURUSAN TEKNIK FISIKA 
FAKULTAS TEKNIK 
UNIVERSITAS GADJAH MADA 
2014
KOMUNIKASI DATA 
Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus 
berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara 
komputerkomputerdan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan 
melaluimedia komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. 
Komunikasi data merupakan baguan vital dari suatu masyarakat informasi karena sistem ini 
menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi 
satu sama lain. 
Komponen Komunikasi Data 
1. Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data 
2. Penerima, adalah piranti yang menerima data 
3. Data, adalah informasi yang akan dipindahkan 
4. Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan data 
5. Protokol, adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan hubungan. 
Gambar. Komunikasi data 
Tujuan dari komunikasi data adalah sebagai berikut : 
1. Memunkinkan pengiriman data dalam jumalh besar efisien, tanpa kesalahan dan ekomis 
dari suatu tempat ketempat yang lain. 
2. Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan perlatan pendukung dari jarak jauh 
(remote computer use). 
3. Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga 
mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupu sentralisasi. 
4. Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai 
mcam sistem komputer.
5. Mengurangi waktu untuk pengelolaan data. 
6. Mendapatkan da langsung dari sumbernya. 
7. Mempercepat penyebarluasan informasi. 
Berikut beberapa tipe jaringan Komunikasi: 
1. LAN (Local Area Network) 
LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam suatu area yang 
kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antar komputer yang 
dihubungkan bias mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasnya bekerja pada kecepatan 
mulai 10 Mbps sampi 100 Mbps. LAN menjadi populer karena memungkinkan banyak 
pengguna untuk memakai sumber daya yang dapat digunakan itu misalnya suatu mainframe, 
file server, printer, dan sebagainya. 
2. MAN (Metropolitan Area Network) 
MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN 
menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN mencapai 10 km 
sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 
Mbps. 
3. WAN (Wide Area Network) 
WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu 
cakupan geografis yang luas,seperti hubungan dari suatu kota ke kota yang lain didalm 
suatu Negara. Cakupan WAN bias meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan kecepatan antar 
kota bias bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan 
untuk transmisi sangat tinggi,dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai 
suatu jaringan public. 
4. GAN (Global Area Network) 
GAN merupakan suatau jarinagn yang menghubungkan Negara-negara diseluruh dunia. 
Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100 Gbps dan cakupannya 
mencakupi ribuan kilometer.
Jenis-Jenis Komunikasi Data 
Secara umum jenis-jenis komunikasi data dibagi atau digolongkan menjadi dua macam 
yaitu : 
1. Infrakstruktur Terrestrial 
Aksesnya dengan menggunakan media kabel dan nirkabel. Untuk membangun infrakstuktur 
terrestrial ini membutuhkan biaya yang tinggi, kapasitas bandwitch yang terbatas, biaya 
yang tinggi dikarenakan dengan menggunakan kabel tidak dipengaruhi oleh factor cuaca jadi 
sinyal yang diguakan cukup kuat. 
2. Melalui satelit 
Menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses satelit lebih 
luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan dibangunnya infrastruktur 
terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk melangsungnkan proses komunikasi. 
Kelemahan lain dari komunikasi via satelit adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh 
radiasi gelombang matahari (Sun Outage) dan yang paling parah terjadi setiap 11 tahun 
sekali. Walaupun ada sistem komunikasi bergerak selular teresterial, sistem ini hanya efisien 
untuk melayani daerah berpenduduk padat. Sistem selular konvensional, secara ekonomis 
tidak memungkinkan untuk komunikasi bergerak di daerah pedesaan, dimana kepadatan 
populasi dan kebutuhan akan komunikasi bergerak sangat rendah. Pemanfaatan sistem 
komunikasi satelit telah memberikan kemampuan bagi manusia untuk berkomunikasi dan 
mendapatkan informasi dari berbagai penjuru dunia secara simultan tanpa memperhatikan 
jarak . Komponen dasar dari transmisi satelit adalah stasiun bumi, yang digunakan untuk 
mengirim dan menerima data, satelit kadang-kadang disebut transponder. Satelit menerima 
sinyal dari stasiun bumi (up-link), memperkuatsinyal tersebut, mengubah frekuensi, dan 
mentransmisikan kembali data kestasiun bumi penerima yang lain (down-link). Bila 
perubahan dalam frekuensi terjadi maka up-link tidak akan menganggu down-link. Dalam 
transmisi satelit, terjadi penundaan atau delay, karena sinyal harus berjalan keluar ke ruang 
angkasa dan kembali lagi ke bumi. Waktu delay biasanya adalah 0,5 detik. Ada juga delay 
tambahan yang disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan sinyal untuk berjalan ke sepanjang 
stasiun bumi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, satelit menggunakan frekuensi yang 
berbeda untuk menerima dan mentransmisi. Jangkauan frekuensi adalah antara 4 sampai 6 
GHz, yang juga disebut C-band; 12 sampai 14 GHz disebut Ku-band dan 20 sampai 30 GHz. 
Bila nilai frekuensi turun, maka ukuran dish-antena yang dibutuhkan untuk menerima dan 
mentransmisi sinyal harus bertambah besar. Ku-band digunakan untuk mentransmisi 
program televisi antara jaringan dan stasiun televisi perseorangan. Karena sinyal yang ada 
dalam Ku-band mempunyai frekuensi yang lebih tinggi maka panjang gelombangnya 
diperpendek. Hal ini memungkinkan stasiun penerima dan transmisi untuk 
mengkonsentrasikan sinyal dan menggunakan dish-antena yang lebih kecil Keamanan 
merupakan masalah bagi komunikasi satelit, sebab sangat mudah untuk menangkap
transmisinya, karena ia berjalan melalui udara terbuka. Dalam beberapa hal, pengurai 
(scrambler) digunakan untuk mendistorsi sinyal sebelum ia dikirimkan ke satelit dan 
penyusun (descrambler) yang ada pada stasiun penerima digunakan untuk menghasilkan 
kembali sinyal asli 
Jenis Sistem Komunikasi Data 
1. Sistem komunikasi offline 
Sistem komunikasi offline adalah proses pengiriman data dengan menggunakan 
telekomunikasi ke pusat pengolahan data tetapi akan diproses dulu oleh terminal 
kemudian dengan menggunakan modem dikirim melalui telekomunikasi dan langsung dip 
roses oleh CPU data disimpan pada disket, magnetik tape dn lain-lain. Peralatan yang 
diperlukan dalam sistem komunikasi ini antara lain : 
A. Terminal 
Merupakan suatu 1/0 device untuk mengirim data dan menerima data jarak jauh 
dengan fasilitas telekomunikasi. Peralatan terminal adalah magnetic tape unit, disk 
dirivepaper tape. 
B. Jalur komunikasi 
Jalurnya merupakan fasilitas komunikasi seperti telepon, telegraf, telex dll. 
C. Modem 
Suatu alat yang mengalihkan data dari sistem kode digital kedalam sistem kode 
analog. 
2. Sistem Komunikasi Online 
Data yang dikirim melalui terminal computer bisa langsung diperoleh dan diproses oleh 
computer. Sistem komunikasi on line ini memungkinkan untuk mengirimkan data ke 
pusat computer, diproses satu pusat computer. Perusahaan yang pertama mempelopori 
yaitu American Airlines berlaku komunikasi dua arah. Merupakan komunikasi data degan 
kecepatan tinggi. Sistm ini memerlukan suatu teknik dalam hal sistem disain dan 
pemrograman karena pusat computer dibutuhkan suatu bank data atau database. 
Time sharing sistem 
Tekhnik online sistem oleh beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu yang 
diperlukan pemakai karena perkembangan proses CPU lebihcepat sedangkan input dan 
output tidak dapat mngimbangi. 
Distributed data processing sistem 
Merupakan sistem yang sering digunakan sekarang sebagai perkembangan dari time 
sharing sistem. Sebagai sistem dapat didefinisikan sebagai sistem computer interaktf
secara geogrfis dan dengan jalur komunikasi dan mampu memproses data dengan 
computer lain dalam suatu sistem. 
Jenis-jenis Transmisi Data 
1. Line Configuration (Konfigurasi Jalur) 
Line configuration mengacu pada bagaimana dua piranti terhubung pada suatu jalur/link. 
Jalur/link adalah saluran komunikasi fisik yang mentransmisikan data dari satu piranti ke 
piranti lainnya. Bayangkan saat anda harus melewati jalan raya untuk mencapai tujuan 
dari rumah anda. Jalan yang anda lewati dapat dianalogikan sebagai jalur/link dalam 
komunikasi data. Jenis-jenis line configuration antara lain : 
Point to Point 
Suatu konfigurasi point to point menyediakan jalur tertentu antara dua piranti. Seluruh 
kapasitas jalur tersebut didedikasikan untuk transmisi antara dua piranti tersebut. 
Misalnya saat anda merubah saluran TV menggunakan gelombang infrared dari remote 
control, anda menggunakan konfigurasi point to point antara remote control dan system 
kontrol televisi. 
Multipoint 
Yaitu saat lebih dari satu piranti berbagi jalur yang sama. 
2. Duplexity 
Duplexity mengacu kepada arah dari aliran sinyal antara dua piranti yang saling 
berhubungan. Ada dua mode transmisi yaitu half-duplex dan full-duplex. 
Half Duplex 
Dalam mode half-duplex tiap piranti dapat mengirim dan menerima data, tapi tidak pada 
waktu yang sama. Saat suatu piranti mengirim, piranti yang lain dapata menerima dan 
begitu pula sebaliknya. Mode half-duplex adalah seperti suatu jalan sempit 2 arah. Saat 
suatu mobil sedang melewatinya, mobil dari arah yang berlawanan harus menunggu. 
Pada half-duplex semua kapasitas saluran digunakan oleh salah satu piranti yang sedang 
mengirimkan data. Contoh sistem half-duplex misalnya walkie-talkie. 
Full Duplex 
Pada full-duplex setiap piranti dapat mengirim dan menerima data secara bersamaan. 
Analoginya adalah jalan lebar 2 arah. Kendaraan dari 2 arah yang berlawanan dapat lewat 
pada saat yang sama. Pada mode ini, sinyal menuju arah yang berlawanan saling berbagi 
kapasitas jalur. Contoh sistem full-duplex adalah jalur telepon. Saat menggunakan 
telepon kita dapat berbicara dan mendengarkan pada saat yang bersamaan.
3. Multiplexing 
Saat kapasitas transmisi (yaitu bandwidth a.ka. jumlah bit yang dapat dikirim per detik) 
dari suatu media yang menghubungkan dua piranti lebih besar dari yang dibutuhkan, 
jalur tersebut dapat digunakan bersama. Bayangkan suatu saluran air yang dapat 
membawa volume air untuk dibagikan ke banyak pelanggan pada satu waktu. 
Multiplexing adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan transmisi lebih dari satu 
sinyal secara bersamaan melewati satu jalur data. Jenis-jenis dari multiplexing antara 
lain : 
Frequency Division Multiplexing (FDM) 
FDM adalah suatu teknik analog yang dapat diaplikasikan saat bandwidth dari suatu jalur 
lebih besar dari total bandwidth dari sinyal yang ditransmisikan. Dalam FDM, sinyal yang 
dibangkitkan tiap piranti dimodulasi oleh frekuensi pembawa yang berbeda-beda. Sinyal 
termodulasi ini kemudian dikombinasi ke dalam satu sinyal yang kompleks yang dapat 
dikirimkan via jalur tersebut. 
Wave-Division Multiplexing (WDM) 
WDM memiliki konsep yang sama seperti FDM, tetapi proses multipleksing dan 
demultipleksingnya dilakukan pada sinyal cahaya yang ditransmisikan melalui jalur fiber-optic 
(serat kaca). Perbedaannya adalah frekuensi yang digunakan sangat tinggi. 
Time Division Multiplexing (TDM) 
TDM adalah suatu proses digital yang dapat diaplikasikan saat data-rate maksimal 
medium transmisi lebih besar daripada data-rate yang dibutuhkan oleh piranti pengirim 
dan penerima. 
Jenis-jenis Kabel pada Komunikasi Data 
Media kabel lebih baik dari media nirkabel, karena media kabel mampu membawa data 
dalam jumlah besar tanpa terganggu oleh cuaca, sehingga menghasilkan komunikasi data 
yang cepat, Contoh: penggunaan transmisi kabel sebagai Backbone yang menghubungkan 
komunikasi data/Internet antar sebuah pulau, negara di seluruh dunia. Dalam hal ini media 
nirkabel tidak bisa digunakan, karena kondisi geofrafis bumi yang tidak memungkinkan, 
seperti cuaca, ombak, air pasang, angin, dll. 
1. Twisted Pair (kabel dua kawat) 
Media Transmisi Twisted Pair dikelompokkan menjadi 2 jenis : UTP (Unsheilded Twisted 
Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair) 
a. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) 
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang 
menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal 
seperti kabel STP. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering
digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang murah, 
fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat 
pelindung satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, 
tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), pelindung tersebut tidak melindungi 
kabel dari interferensi elektromagnetik. 
Kabel UTP dikelompokan menjadi beberapa kategori, mulai kategori 1 sampai 7, 
masing-masing dengan karakteristik tertentu. Secara singkat kategori-kategori 
tersebut adalah sebagai berikut. 
 Category 1: dengan kualitas suara analog sebelumnya dipakai untuk POST (Plain 
Old Telephone Service) telephone dan ISDN. 
 Category 2: dengan Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik dipakai 
untuk token ring network dengan bw 4mbps 
 Category 3: dengan transmisi data digital hingga 10 megabit per detik dipakai 
untuk data network dengan frequensi up to 16Mhz dan lebih populer untuk 
pemakaian 10mbps 
 Category 4: dengan transmisi data digital hingga 16 megabit per detik frequensi 
up to 20Mhz dan sering dipakai untuk 16mbps token ring network. 
 Category 5: dengan transmisi data digital hingga 100 megabit per detik Frequensi 
up to 100Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan 100Mbps tetap 
kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network. 
 Category 5e: transmisi data digital hingga 250 megabit per detik Frequensi dan 
kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte ethernet network. 
 Category 6: Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5 dan 
cat-5e 
 Category 6a: Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps 
 Category 7: di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz. 
b. Kabel STP (Shielded Twisted Pair) 
Shielded Twisted Pair/STP adalah kabel tembaga yang memiliki pembungkus pada 
masing-masing pasangan kabelnya. Pelindung tersebut terdapat pada setiap pasang 
kabelnya yang dilindungi oleh timah dan setiap pasang kabel tersebut masing-masing 
dilapisi dengan pelindung. Kabel ini sama dengan UTP, perbedaannya hanya dilapisan 
pelindungnya, lapisan pelindung tersebut berfungsi untuk melindungi dari 
interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. 
2. Coaxial Cable (kabel koaksial) 
Kabel Koaksial adalah media penyalur atau transmitor yang bertugas menyalurkan setiap 
informasi yang telah diubah menjadi sinyal – sinyal listrik. Kabel ini memiliki kemampuan 
yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi yang lebar, sehingga sanggup 
mentransmisi kelompok kanal frekuensi percakapan atau program televisi. Kabel koaksial 
biasanya digunakan untuk saluran interlokal yang berjarak relatif dekat yakni dengan
jarak maksimum 2.000 km. Kabel jenis ini mempunyai kemampuan dalam menyalurkan 
sinyal – sinyal listrik yang lebih besar dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa. 
Selain itu kabel koaksial memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang 
lebih tinggi. Perambatan energi elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat 
dari pengaruh interfensi atau gangguan percakapan silang luar karena bentuknya yang 
sedemikan rupa. 
Dari sisi ekonomi, sistem penyaluran informasi menggunakan kabel ini memiliki 
kelemahan yakni dalam hal investasi dan biaya pemeliharaan yang mahal. Kabel Coaxial 
dikelompokan menjadi beberapa tipe sebagai berikut: 
a. Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 ) 
Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 disebut juga thin coaxial merupakan kabel 
yang menggunakan satu penghantar luar. Diameter kabel sebesar 5 milimeter. Atau 
kabel ini biasa disebut dengan kabel BNC (British Naval Connector), dimana BNC 
adalah nama konektor yang dipakai, bukan nama kabelnya. 
b. Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 ) 
Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 disebut juga thick coaxial merupakan kabel 
yang menggunakan dua penghantar luar, sehingga kabel ini cukup tebal. Diameter 
kabel sebesar 10 milimeter. Biasanya dipakai untuk instalasi antar gedung, Spesifikasi 
kabel ini sama dengan dengan Kabel Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih 
besar. Karena lebih besar, kabel ini dapat menampung data yang lebih banyak 
sehingga cocok untuk instalasi sebagai backbone jaringan. 
3. Optic Fiber (kabel serat optic) 
Secara garis besar kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan core. 
Cladding adalah selubung dari inti (core). Cladding mempunyai indek bias lebih rendah 
dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core 
kembali kedalam core lagi. Dalam aplikasinya serat optik biasanya diselubungi oleh 
lapisan resin yang disebut dengan jacket, biasanya berbahan plastik. Lapisan ini dapat 
menambah kekuatan untuk kabel serat optik, walaupun tidak memberikan peningkatan 
terhadap sifat gelombang pandu optik pada kabel tersebut. Namun lapisan resin ini dapat 
menyerap cahaya dan mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran cahaya yang keluar 
dari selubung inti. Serta hal ini dapat juga mengurangi cakap silang (cross talk) yang 
mungkin terjadi. 
Ada dua jenis kabel serat optic yang biasa digunakan untuk transmisi data. Jenis -jenis 
kabel serat optic yang dimaksud adalah sebagai berikut. 
a. SMF (Single-Mode Fiber) 
SMF mempunyai diameter serat sangat kecil, sekitar 8-10 mikro meter. Dengan 
ukuran core fiber yang sedemikian kecil, sinar yang mampu dilewatkannya hanyalah 
satu mode sinar saja. Sinar yang dapat dilewatkan hanyalah sinar dengan panjang 
gelombang 1310 atau 1550 nanometer. SMF dapat mendukung transmisi data sampai
5000 meter untuk satu segmen kabel. Kecepatan transmisi data maksimum yang 
dapat didukung sebesar 1000 Mbps. 
Single mode dapat membawa data dengan lebih cepat dan 50 kali lebih jauh 
dibandingkan dengan multi mode dan juga dapat membawa data dengan bandwidth 
yang lebih besar. Tetapi harga yang harus Anda keluarkan untuk penggunaannya juga 
lebih besar. Core yang digunakan lebih kecil dari multi mode dengan demikian 
gangguan-gangguan di dalamnya akibat distorsi dan overlapping pulsa sinar menjadi 
berkurang. Inilah yang menyebabkan single mode fiber optic menjadi lebih reliabel, 
stabil, cepat, dan jauh jangkauannya. 
b. MMF (Multi-Mode Fiber) 
MMF punya diameter serat yang lebih besar, ada yang 50 mikrometer, 62,5 
mikrometer, dan 100 mikrometer. MMF dapat mendukung jangkau transmisi data 
sampai 2000 meter untuk satu segmen kabel untuk kecepatan transmisi data sampai 
100 Mbps dan jangkau 550 meter untuk kecepatan transmisi data 1000 Mbps. 
Teknologi fiber multimode ini memungkinkan Anda untuk menggunakan LED sebagai 
sumber cahayanya, sedangkan single mode mengharuskan Anda menggunakan laser 
sebagai sumber cahayanya. Yang perlu diketahui, LED merupakan komponen yang 
cukup murah sehingga perangkat yang berperan sebagai sumber cahayanya juga 
berharga murah. LED tidak kompleks dalam penggunaan dan penanganan serta LED 
juga tahan lebih lama dibandingkan laser. Jadi teknologi ini cukup berbeda jauh dari 
segi harga dibandingkan dengan single mode. 
Manfaat Komunikasi Data 
Beberapa manfaat dari komunikasi data diantaranya adalah sebagai berikut: 
1. Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efisien tanpa kesalahan dan 
ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang lain. 
2. Memunginkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari jarak jauh 
(remote computer use). Contohnya: seperti yang Bapak lakukan pada saat mengajar di 
kelas, yaitu tanpa menggunakan kabel interface dapat langsung menghubungkan antara 
projector dengan Laptop yang kita gunakan. 
3. Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga 
mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupun sentralisasi. 
4. Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam 
berbagai macam sistem komputer. 
5. Mengurangi waktu untuk pengelolaan data. 
6. Mendapatkan data langsung dari sumbernya. 
7. Mempercepat perluasan informasi.
JENIS-JENIS SENSOR 
1. Sensor Cahaya 
A. Fotovoltaic (Solar Cell/Fotocell) 
Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar 
langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan 
pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan. Tegangan yang dihasilkan sebanding 
dengan intensitas cahaya yang mengenai permukaan solar cell. Semakin kuat sinar 
matahari tegangan dan arus listrik Dc yang dihasilkan semakin besar. Bahan pembuat 
solar cell adalah silicon, cadmium sullphide, gallium arsenide, dan selenium. 
Prinsip kerja: Bila cahaya jatuh pada solar cell, depletion layer akan berkurang 
dan elektron berpindah melalui hubungan “pn”. Besarnya arus yang mengalir 
sebanding dengan perpindahan elektron yang ditentukan intensitas cahayanya. 
B. Fotoconductiv 
Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi perubahan konduktivitas. 
Kebanyakan komponen ini terbuat dari bahan cadmium selenoide atau cadmium 
sulfide. 
 LDR (Light Dependent Resistor) 
Berfungsi untuk mengubah itensitas cahaya menjadi hambatan listrik. 
Semakin banyak cahaya yang mengenai permukaan LDR hambatan listrik semakin 
besar. 
 Fotodiode 
Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas dioda. 
Fotodiode sejenis dengan dioda pada umummya, perbedaannya pada fotodiode ini 
adalah dipasangnya sebuah lensa pemfokus sinar untuk memfokuskan sinar jatuh 
pada pertemuan ”pn”. 
Prinsip kerja : Energi pancaran cahaya yang jatuh pada pertemuan “pn” 
menyebabkan sebuah elektron berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. 
Elektron berpindah ke luar dari valensi band meninggalkan hole sehingga 
membangkitkan pasangan elektron bebas dan hole. 
C. Fototransistor 
Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas transistor. 
Fototransistor sejenis dengan transistor pada umummya. Bedaannya, pada 
fototransistor dipasang sebuah lensa pemfokus sinar pada kaki basis untuk 
memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan ”pn”. 
D. Photo Doida 
Photo Dioda adalah sebuah dioda yang apabila dikenai cahaya akan 
memancarkan elctron sehingga akan mengalirkan arus listrik.
E. Phototransistor 
Phototransistor adalah sebuah transistor yang apabila dikenai cahaya akan 
mengalirkan electron sehingga akan terjadi penguatan arus seperti pada sebuah 
transistor. 
F. Optocoupler 
Optocoupler adalah sebuah komponen kopling berbasis optik. 
2. Sensor Tekanan 
Sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan kawat, dimana 
mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada 
perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan 
luas penampangnya. 
3. Sensor Proximity 
Sensor proximity merupakan sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya 
target jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik. Biasanya sensor ini tediri dari alat 
elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran, 
cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor proximity dapat diaplikasikan pada 
kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk 
menggerakkan suatu mekanis saklar. 
4. Sensor Ultrasonik 
Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, 
dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya 
kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu 
antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara 
tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. 
Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun 
tekstil. 
Sensor ultrasonic banyak digunakan di berbagai perangkat pengukur jarak. 
sebagai contoh di dunia robotika sensor ini digunakan sebagai indra utama untuk navigasi 
robot. sebagai contoh tipe ultra sonic yang banyak digunakan adalah tipe SRF, dan PING 
pada perinsipnya sensor jarak ultra sonic menggunakan prinsip kerja yang sama, yaitu 
pngirim sinyal dan penerima sinyal (transmitter and receiver). sensor ini bekerja pada 
frequency 40 Khz. 
5. Sensor Kecepatan (RPM) 
Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, 
dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya 
kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu
antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara 
tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. 
Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun 
tekstil. 
6. Sensor Magnet 
Sensor Magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan 
terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. 
Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet 
di sekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas 
dari debu, kelembapan, asap ataupun uap. 
7. Sensor Penyandi (Encoder) 
Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau 
putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari 
suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu; Pertama, Penyandi 
rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing 
putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar. Kedua, 
Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk masing-masing 
posisi sudut) mempunyai cara kerja sang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau 
lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu 
pengkodean dalam susunan tertentu. 
Salah satu aplikasi rotary encoder sebagai sensor posisi digunakan pada Mouse 
Analog (Mouse yang menggunakan Bola). Kurang lebih Tiga buah Rangkaian Sensor Posisi 
menggunakan Rotary Encoder. 
8. Sensor Suhu 
Terdapat 4 jenis utama sensor suhu yang umum digunakan, yaitu 
thermocouple (T/C), resistance temperature detector (RTD), termistor dan IC sensor. 
Thermocouple pada intinya terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yang 
disambungkan dan dilebur bersama, dimana terdapat perbedaan yang timbul antara 
sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi sebagai 
pembanding.Resistance Temperature Detector (RTD) memiliki prinsip dasar pada 
tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi 
ini adalah presisi dengan tingkat konsisten/kestabilan yang tinggi pada pendeteksian 
tahanan. Platina adalah bahan yang sering digunakan karena memiliki tahanan suhu, 
kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas. Termistor adalah resistor yang peka terhadap 
panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat suhu meningkat 
maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan perubahan tahan 
5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil. Sedangkan IC Sensor
adalah sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chipsilikon untuk 
kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang 
sangat linear. 
A. Thermokopel 
Berfungsi sebagai sensor suhu rendah dan tinggi, yaitu suhu serendah 3000F 
sampai dengan suhu tinggi yang digunakan pada proses industri baja, gelas dan 
keramik yang lebih dari 30000F. Thermokopel dibentuk dari dua buah penghantar 
yang berbeda jenisnyadan dililit bersama. 
Prinsip Kerja : 
Jika salah satu bagian pangkal lilitan dipanasi, maka pada kedua ujung 
penghantar yang lain akan muncul beda potensial (emf). Thermokopel ditemukan 
oleh Thomas Johan Seebeck tahun 1820 dan dikenal dengan Efek Seebeck. 
Efek Seebeck: 
Sebuah rangkaian termokopel sederhana dibentuk oleh 2 buah penghantar 
yang berbeda jenis (besi dan konstantan), dililit bersama-sama. Salah satu ujung T 
merupakan measuring junction dan ujung yang lain sebagai reference junction. 
Reference junction dijaga pada suhu konstan 320F (00C atau 680F (200C). Bila ujung T 
dipanasi hingga terjadi perbedaan suhu terhadap ujung Tr, maka pada kedua ujung 
penghantar besi dan konstantan pada pangkal Tr terbangkit beda potensial (electro 
motive force/emf) sehingga mengalir arus listrik pada rangkaian tersebut. 
Tegangan keluaran emf (elektro motive force) thermokopel masih sangat 
rendah, hanya beberapa milivolt. Thermokopel bekerja berdasarkan perbedaan 
pengukuran. Oleh karena itu jika ukntuk mengukur suhu yang tidak diketahui, 
terlebih dulu harus diketahui tegangan Vc pada suhu referensi (reference 
temperature). Bila thermokopel digunakan untuk mengukur suhu yang tinggi makaa 
akan muncul tegangan sebesar Vh. Tegangan sesungguhnya adalah selisih antara Vc 
dan Vh yang disebut net voltage (Vnet). Besarnya Vnet ditentukan dengan rumus: 
Vnet = Vh - Vc 
Keterangan : 
Vnet = tegangan keluaran thermokopel 
Vh = tegangan yang diukur pada suhu tinggi 
Vc = tegangan referensi 
B. Thermistor (Thermal Resistor/Thermal Sensitive Resistor) 
Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi resistansi/hambatan l istrik yang 
berbanding terbalik dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu, semakin kecil 
resistansi. 
C. RTD (Resistance Temperature Detectors) 
Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi resistansi/hambatan listrik yang 
sebanding dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu, resistansinya semakin besar. 
RTD terbuat dari sebuah kumparan kawat platinum pada papan pembentuk dari
bahan isolator. RTD dapat digunakan sebagai sensor suhu yang mempunyai ketelitian 
0,03 0C dibawah 5000C dan 0,1 0C diatas 10000C. 
D. IC LM 35 
Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi tegangan tertentu yang sesuai 
dengan perubahan suhu. 
E. Bimetallic Temperature Sensor 
Sensor ini mengubah mampu besaran suhu menjadi gerakan. sensor ini terbuat 
dari dua buah logam yang disatukan atau direkatkan menjadi satu. Cara kerja dari 
sensor ini adalah setiap logam kan mempunyai koefisien muai yang berbeda-beda 
maka jika dua buah logam yang memiliki koefisien muai yang bebeda disatukan maka 
gabungan kedua logam itu akan melengkung jika dipanasi. Karena sifatnya yang bisa 
melengkung jika terkena panas maka bimetal ini sering dipakai sebagai saklar suhu 
otomatis atau sebagai alat ukur suhu yang analog. 
Salah satu aplikasi dari Bimetallic temperature sensor ini adalah pada setrikaan 
listrik pada setrika jika suhu melebihi batas yang telah ditentukan maka setrika akan 
mati sendiri dan akan ada bunyi "tik", itu sebenarnya adalah Bimetallic temperature 
sensor yang sedang melengkung. Disini bimetal berfungsi sebagai saklar suhu 
otomatis yang akan memutus kontak listrik jika suhu setrika melebihi batas yang 
ditentukan. 
9. Sensor Suara 
Sensor suara adalah sebuah alat yang mampu merubah gelombang Sinusioda 
suara menjadi gelombang sinus energi listrik. Sensor suara berkerja berdasarkan 
besar/kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai membran sensor yang 
menyebabkan bergeraknya membran sensor yang juga terdapat sebuah kumparan kecil 
di balik membran tadi naik & turun. Oleh karena kumparan tersebut sebenarnya adalah 
ibarat sebuah pisau berlubang-lubang, maka pada saat ia bergerak naik-turun, ia juga 
telah membuat gelombng magnet yang mengalir melewatinya terpotong-potong. 
Kecepatan gerak kumparan menentukan kuat-lemahnya gelombang listrik yang 
dihasilkannya.Prinsip kerja sensor suara yaitu merubah besaran suara menjadi besaran 
listrik. Komponen yang termasuk dalam Sensor suara yaitu: 
Microphone 
Micropone adalah komponen elektronika dimana cara kerjanya yaitu membran yang 
digetarkan oleh gelombang suara akan menghasilkan sinyal listrik. 
10. Sensor gerak (PIR) 
Sensor gerak atau PIR mempunyai dua bagian utama. Bagian yang pertama 
pemancar infrared, sedangkan bagian yang kedua yaitu penerima. Bila alat sensor ini 
ada yang melewatinyan bagian pemancar akan mengirim tanda atau sinyal ke bagian
penerima. Selanjutnya, penerima akan memberi perintah pada alat lainnya. Misalnya 
membuka pintu atau mengeluarkan suara, tergantung sistem aplikasi yang diterapkan. 
11. Sensor Level 
A. Silo Pilot 
Sensor Level ini akan menurunkan bandulnya dengan timing tertentu 
kemudian jika bandul tersebut menyentuh material maka bandul akan naik kembali. 
Dan Level ketinggian material bisa diketahui dari Panjang bandul yang diturunkan 
tersebut. Bisa juga diperintahkan dari Pusat Kontrol untuk memberikan Command ke 
Controller jika ingin melakukan pengukuran material menggunakan SiloPilot ini. 
Penggunaan sensor level di pabrik semen biasanya di pasang di bin material, 
Silo ataupun untuk mengetahui ketinggian/volume tandon air (water treatment). Silo 
pilot cocok untuk pengukuran level di pabrik semen karena selain cukup handal 
sensor ini juga baik untuk pengukuran material bulk seperti semen. 
B. Level Switch 
Sensor level switch ini cukup sederhana, sensor ini hanya melakukan 
pensaklaran biasa, apabila material semen kontak dengan sensor sehingga switch 
tertekan maka kita cukup menghubungkan kaki NO/NC nya dengan tegangan signal 
baik itu 24 VDC atau 220 VAC, yang kemudian signal kita dapat teruskan ke controller 
(PLC/DCS). Sama seperti sensor silo pilot, penggunaan sensor level switch ini biasa di 
gunakan di pabrik semen. 
12. Sensor Getaran 
Sensor getaran merupakan salah satu sensor yang dapat mengukur getaran 
suatu benda yang nantinya dimana data tersebut akan diproses untuk kepentingan 
percobaan ataupun di gunakan untuk mengantisipasi sebuah kemungkinan adanya 
mara bahaya. Salah satu jenis sensor getaran yang saat ini sering di gunakan adalah 
accelerometer, alat ini merupakan alat yang dapat berfungsi untuk mengukur 
percepatan dari sebuah benda. Percepatan tersebut di ukur bukan dengan 
menggunakan koordinat dari percepatan tersebut, melainkan dengan mengukur 
percepatan berdasarkan fenomena pergerakan benda yang di hubungkan dengan 
perubahan massa yang terjadi di dalam alat pengukur tersebut. Berikut akan di ulas 
secara singkat dan jelas tentang kegunaan dari accelerometer. 
Accelerometer merupakan sebuah alat sensor getaran yang sering di gunakan 
demi kepentingan pada sebuah perusahaan ataupun ilmu pengetahuan. Sebuah 
accelerometer yang sangat sensitive dapat di jadikan sebuah komponen dalam alat 
peledak seperti misil untuk mengetahui kapan misil itu akan di ledakkan. Alat ini di 
gunakan untuk mengukur dan memantau getaran dari sebuah mesin yang berputar. 
Alat ini juga biasanya di gunakan dalam sebuah computer dan kamera digital sehingga 
memungkinkan gambar pada layar tersebut dapat tetap berposisi seperti yang anda 
lihat sekarang, alat ini juga bisa di gunakan pada pesawat drone untuk menstabilkan 
terbang dari pesawat tersebut.
13. Flame Sensor 
Flame sensor ini dapat mendeteksi nyala api dengan panjang gelombang 760 nm 
~ 1100 nm. Dalam banyak pertandingan robot, pendeteksian nyala api menjadi salah 
satu aturan umum perlombaan yang tidak pernah ketinggalan. Oleh sebab itu sensor ini 
sangat berguna, yang dapat Anda jadikan 'mata' bagi robot untuk dapat mendeteksi 
sumber nyala api, atau mencari bola. Cocok digunakan pada robot fire-fighting dan 
soccer robot. Sensor nyala api ini mempunyai sudut pembacaan 60 derajat, dan 
beroperasi pada suhu 25 -85 derajat Celcius. Dan tentu saja untuk Anda perhatikan, 
bahwa jarak pembacaan antara sensor dan objek yang dideteksi tidak boleh terlalu 
dekat, untuk menghindari kerusakan sensor. 
14. Sensor Flow Meter 
Flow Meter merupakan Sensor yang digunakan untuk mengetahui flow dari 
suatu material baik solid maupun liquid. Di Dunia Industri terdapat macam-macam jenis 
dari Sensor Flow ini. Untuk Yang Liquid biasanya menggunakan jenis Turbin, 
Elektromagnetic, VenturiMeter dan lain-lain. Sedangkan untuk Solid material biasanya 
digunakan dari kombinasi beberapa peralatan instrument yang dijadikan Flow Meter, 
contohnya Weigh Feeder. 
15. Sensor Gas 
Sensor Gas merupakan sebuah alat untuk membaca keberadaan bermacam jenis 
gas dalam suatu tempat, biasanya sensor ini di gunakan dalam sebuah sistem 
keselamatan. Jenis alat sensor ini di gunakan untuk membaca kebocoran gas dan 
menghubungkan kepada sebuah sistem pengaturan untuk menutup segala proses yang 
menyebabkan atau mengalami kebocoran gas tersebut. Sensor gas juga dapat 
membunyikan alarm agar di ketahui oleh pangawas yang berada di sekitar kebocoran 
gas tersebut terjadi agar para pekerja yang berada di area tersebut dapat segera 
mengadakan evakuasi sehingga mencegah sesuatu hal yang lebih buruk. Alat ini sangat 
penting untuk menghindari kejadian-kejadian yang dapat mengancam nyawa pekerja 
maupun hewan atau tumbuhan yang berada di sekitar area tersebut, karena beberapa 
jenis gas bisa sangat membahayakan.
JENIS-JENIS TRANSDUCER 
1. Strain Gage (SG) 
Strain gage adalah sebuah transduser yang mengubah suatu pergeseran mekanis 
menjadi perubahan tahanan. Strain gage merupakan sebuah alat seperti biskuit tipis, yang 
disatukan keberbagai bahan guna mengukur renggangan yang diberikan padanya. Strain 
gage metalik (logam) dibuat dari kawat tahanan berdiameter kecil seperti halnya constanta 
(paduan tembaga dn nikel), atau di-etsa (etched) dari lembaran-lembaran kawat tipis. 
Tahanan dari foil kawat atau logam ini berubah terhadap panjang jika bahan pada gage 
disatukan mengalami tarikan atau tekanan (kompresi). Perubahan tahanan ini sebanding 
dengan renggangan yang diberikan. 
Sensitivitas sebuah strain gage dijelaskan dengan suatu karakteristik yang disebut 
faktor gage (K) yang didefinisikan sebagai perubahan satuan tahanan dibagi dengan 
perubahan satuan panjang, atau 
푘 = 
Δ푅/푅 
Δ푙/푙 
Keterangan : 
K = faktor gage 
R = tahanan gage nominal 
ΔR = perubahan tahan gage 
L = panjang nominal bahan percobaan (kondisi tidak 
terenggang) 
Δl = perubahan panjang bahan percobaan 
Suku Δl / l dalam penyebut persamaan diatas adalah renggangan α, sehingga 
persamaan diatas dapat dituliskan sebagai 
푘 = 
(Δ푅/푅) 
훼 
Hukum hooke memberikan hubungan antara tegangan tegangan geser dan 
renggangan untuk sebuah kurva tegangan geser-renggangan (stress-strain curve) yang linier, 
dinyatakan dalam modulus kekenyalan (elastisitas) dari bahan yang dipasang persatuan luas 
dan renggangan sebagai perpanjangan benda yang tergeser persatuan luas, ditulis sebagai 
휎 = 
푆 
퐸
Keterangan : 
σ = renggangan, Δl / l (tanpa satuan) 
S = tegangan geser, kg/cm2 
E = modulus young, kg/cm2 
Untuk aplikasinya maka sensor tersebut direkatkan pada permukaan yang akan 
dimonitor. Jika benda yang dimonitor bertambah panjang karena ditarik maka sensor 
tersebut juga akan turut bertambah panjang . Ini dapat terjadi karena bagian benda yang 
dimonitor tersebut adalah bagian yang terlemah; dan pada bagian tersebut sensor 
direkatkan secara kuat. perpubahan panjang tersebut proporsional dengan perubahan 
resistansinya dan berbanding terbalik dengan diameter kawat. 
2. Potensiometer 
Transduser potensiometrik adalah sebuah alat elektromekanik yang mengandung 
elemen tahanan yang dihubungkan oleh sebuah kontak geser yang dapat bergerak. Gerakan 
kontak geser menghasilkan suatu perubahan tahanan yang biasa linier, logaritmis, 
eksponensial, dan sebagainya, bergantung pada cara dalam mana kawat tahanan tersebut 
digulungkan. 
Gambar 1. Potensiometer 
3. Alat ukur fluksi dan alat ukur Gauss 
Alat ukur fluksi (fluxmeter) menggunakan mekanisme kumparan putar khusus yang 
tidak 
mempunyai magnet dan potongan kutub. Alat ini ditemapatkan di dalam medan magnet 
yang tidak diketahui dan arus lewat melalui alat ukur. Defleksi alat ukur fluksi bergantung 
pada besarnya arus dan kekuatan medan magnet yang tidsak diketahui. Besarnya arus dapat 
dikontrol dengan sebuah tahanan geser dan dibaca pada sebuah alat ukur untuk defleksi 
standar pada alat ukur fluksi berbanding dengan kuat medan magnet, dan pembacaan arus 
merupakan indikasi langsung dari kuat medan magnet.
Alat ukur gauss (gaussmeter) bekerja dengan prinsip berbeda. Torsi yang dikeluarkan 
oleh induksi magnet terhadap sebuah magnet kecil disetimbangkan oleh torsi pemulih dari 
sebuah pegas spiral. Magnet kecil ini dibawa ke dalam pengaruh medan magnet yang tidak 
diketahui dan diputar untuk penunjukan maksimal sebuah jarum penunjuk yang tersambung 
ke pegas spiral pemulih. Skala instrumen dikalibrasi agar langsung membaca kuat medan 
medan magnet dalam gauss ataupun weber. 
4. Galvanometer balistik 
Defleksi sebuah galvanometer balistik berbanding langsung dengan muatan listrik 
yang mengalir melalui kumparannya. Karena muatan dan fluksi dihubungkan oleh sebuah 
konstanta kesebandingan, defleksi galvanomewter merupakan ukuran fluksi, sehingga untuk 
memeriksa sifat-sifat bahan magnetic, biasanya satu pengukuran fluksi tunggal tidak cukup. 
Susunan pengukuran pada gambar 22 memperbolehkan penetuan lup histerisis dari sebuah 
sample cincin bahan magnetic dengan mengukur fluksi m dengan sebuah galvanometer 
balistik pada nilai gaya magnetisasi yang berlawanan. Lup histerisis diukur dengan cara 
berikut : 
Sakelar mula-mula ditutup dan arus di dalam kumparan primer disetel oleh R1 ke 
suatu nilai maksimal H yang diinginkan. Sakelar S1 dibalik beberapa kali sehingga sample 
berada dalam keadaan berputaer dan defleksi galvanometer balistik terbaca. Nilai ratarata 
dari pengulangan peengukuran memberikan nilai untuk kerapatan fluksi maksimal B. 
sekarang sakelar S2 dibuka yang membuat R2 paralel dengan rangkaian arus dan 
menurunkan gaya magnetisasi dalam jumlah yang kecil. Pengurangan dala kerapatan fluksi B, 
diperoleh dari defleksi galvanometer dan nilai H yang baru diperoleh dari pembacaan alat 
ukur. 
Beberapa pengukuiran dilakukan dengan memanipulasi pembalikan sakelar S1 
sehingga rata-rata B diperoleh. Sekarang S2 ditutup lagi dan sample dikembalikan ke posisi 
mulamula dari magnetisasi maksimal. Sekarang tahanan geser R2 diatur sedikit untuk 
mengurangi arus magnetisasi total, dan suatu susunan pengukuran dilakukan, dimulai dari 
titik awal dari H paling besar. 
5. Transducer induktif 
Dalam transducer induktif pengukuran gaya dilakukan dengan mengubah 
perbandingan induktansi dari sepasang kumparan atau dengan mengubah induktansi 
kumparan tunggal. Dalam masing-masing hal, jangkar feromagenetik yang digerakkan/ 
digeser oleh gaya yang akan diukur mengubah reluktansi rangkaian magnetik. Perubahan 
induktansi yang dihasilkan merupakan ukuran bagi besarnya gaya yang diberikan. Gambar 2 
memperlihatkan variasi senjang udara dengan mengubah posisi jangkar. Perubahan 
induktansi yang dihasilkan merupakan ukuran bagi besarnya gaya yang diberikan.
(a) Kumparan dobel (b) Kumparan tunggal 
Gambar 2. Transducer induktif 
6. Linear Variable Difeferntial Transformer (LVDT) 
LVDT terdiri dari satu kumparan primer dan dua kumparan skunder yang ditempatkan 
pada kedua sisi kumparan primer. Kumparan skunder mempunyai jumlah gulungan yang 
sama tetapi mereka dihubungkan secara seri secara berlawanan sehingga gaya gerak listrik 
(ggl) yan diindusir didalam kumparan skunder tersebut salin berlawanan LVDT 
memanfaatkan perubahan induksi magnit dari kumparan primer ke dua kumparan sekunder. 
Dalam keadaan setimbang, inti magnet terletak ditengah dan kedua kumparan sekunder 
menerima fluks yang sama. dalam keadaan tidak setimbang, Fluks pada satu kumparan naik 
dan yang lainnyaturun. Tegangan yang dihasilkan pada sekunder sebading dengan 
perubahan posisi inti magnetic. 
Gambar 3. (a). Penampang Transformer Differensial. (b)Diagram Skematik LVDT
Transduser Pasif dan Transduser Aktif 
Transduser Pasif (daya dari luar) 
Parameter listrik dan 
kelas transduser 
Prinsip kerja dan sifat alat Pemakaian alat 
Potensiometer 
Perubahan nilai tahanan karena posisi 
kontak bergeser 
Tekanan, 
pergeseran/posisi 
Strain gage 
Perubahan nilai tahanan akibat perubahan 
panjang kawat oleh tekanan dari luar 
Gaya, torsi, posisi 
Transformator selisih 
(LVDT) 
Tegangan selisih dua kumparan primer 
akibat pergeseran inti trafo 
Tekanan, gaya, 
pergeseran 
Gage arus pusar 
Perubahan induktansi kumparan akibat 
perubahan jarak plat 
Pergeseran, ketebalan 
Transduser Aktif (tanpa daya luar) 
Parameter listrik dan 
kelas transduser 
Prinsip kerja dan sifat alat Pemakaian alat 
Sel fotoemisif 
Emisi elektron akibat radiasi yang masuk 
pada permukaan fotemisif 
Cahaya dan radiasi 
Photomultiplier 
Emisi elektron sekunder akibat radiasi yang 
masuk ke katode sensitif cahaya 
Cahaya, radiasi dan 
relay sensitif cahaya 
Termokopel 
Pembangkitan ggl pada titik sambung dua 
logam yang berbeda akibat dipanasi 
Temperatur, aliran 
panas, radiasi 
Generator kumparan 
putar (tachogenerator) 
Perputaran sebuah kumparan di dalam 
medan magnet yang membangkitkan 
tegangan || Kecepatan, getaran 
Piezoelektrik 
Pembangkitan ggl bahan kristal piezo akibat 
gaya dari luar 
Suara, getaran, 
percepatan, tekanan 
Sel foto tegangan 
Terbangkitnya tegangan pada sel foto akibat 
rangsangan energi dari luar 
Cahaya matahari 
Termometer tahanan 
(RTD) 
Perubahan nilai tahanan kawat akibat 
perubahan temperatur || Temperatur, panas 
Hygrometer tahanan 
Tahanan sebuah strip konduktif berubah 
terhadap kandungan uap air 
Kelembaban relatif 
termistor 
Penurunan nilai tahanan logam akibat 
kenaikan temperatur 
Suhu
Sumber : 
http://electrozone94.blogspot.com/2013/08/jenis-jenis-sensor.html 
http://goodarif.wordpress.com/elektronika-dasar/sensor/ 
http://rezha-19.blogspot.com/2013/11/sensor-gerak-pir-carakerja-sensor-gerak.html 
http://id.wikipedia.org/wiki/Sensor 
http://martinciptayogimanurung.blogspot.com/2014/04/jenis -jenis-sensor-dan-penjelasannya. 
html 
http://wahyudinrempas.blogspot.com/2013/06/makalah-komunikasi-data.html

More Related Content

What's hot

SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Telekomunikasi, intenet dan...
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Telekomunikasi, intenet dan...SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Telekomunikasi, intenet dan...
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Telekomunikasi, intenet dan...DedenKrisdyanto
 
PPT AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANET
PPT AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANETPPT AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANET
PPT AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANETmbryan810
 
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiKomunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiSigit Muhammad
 
Power Point Presentasi Komunikasi Data
Power Point Presentasi Komunikasi DataPower Point Presentasi Komunikasi Data
Power Point Presentasi Komunikasi Datadodolbetawi
 
Rifko Yuliawan - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Rifko Yuliawan - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan KomputerRifko Yuliawan - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Rifko Yuliawan - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputerbelajarkomputer
 
Komunikasi data
Komunikasi dataKomunikasi data
Komunikasi data5104
 
Media transmisi dan komunikasi data
Media transmisi dan komunikasi dataMedia transmisi dan komunikasi data
Media transmisi dan komunikasi dataMuhammad Syarif
 
presentasi koneksi internet
presentasi koneksi internetpresentasi koneksi internet
presentasi koneksi internetcarloshutabarat
 
Miswanto - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Miswanto - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan KomputerMiswanto - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Miswanto - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputerbelajarkomputer
 
JARINGAN DAN KOMUNIKASI DATA
JARINGAN DAN KOMUNIKASI DATAJARINGAN DAN KOMUNIKASI DATA
JARINGAN DAN KOMUNIKASI DATAHamzah Adi
 
Helda Fitriani - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Helda Fitriani - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan KomputerHelda Fitriani - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Helda Fitriani - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputerbelajarkomputer
 
01 pendahuluan komunikasi data
01 pendahuluan komunikasi data01 pendahuluan komunikasi data
01 pendahuluan komunikasi dataFerry Satriawan
 
PERANGKAT INTERNET
 PERANGKAT INTERNET PERANGKAT INTERNET
PERANGKAT INTERNETieckkavie
 
Presentasi modul 8 komunikasi data
Presentasi modul 8 komunikasi dataPresentasi modul 8 komunikasi data
Presentasi modul 8 komunikasi dataParis Dkc
 
Pengertian komunikasi data
Pengertian komunikasi dataPengertian komunikasi data
Pengertian komunikasi dataAnindia Septa
 

What's hot (19)

SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Telekomunikasi, intenet dan...
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Telekomunikasi, intenet dan...SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Telekomunikasi, intenet dan...
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Telekomunikasi, intenet dan...
 
PPT AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANET
PPT AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANETPPT AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANET
PPT AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANET
 
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiKomunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
 
Power Point Presentasi Komunikasi Data
Power Point Presentasi Komunikasi DataPower Point Presentasi Komunikasi Data
Power Point Presentasi Komunikasi Data
 
Rifko Yuliawan - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Rifko Yuliawan - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan KomputerRifko Yuliawan - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Rifko Yuliawan - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
 
Jaringan
JaringanJaringan
Jaringan
 
Komunikasi data
Komunikasi dataKomunikasi data
Komunikasi data
 
3.1. memahami hubungan komputer ke jaringan
3.1. memahami hubungan komputer ke jaringan3.1. memahami hubungan komputer ke jaringan
3.1. memahami hubungan komputer ke jaringan
 
Media transmisi dan komunikasi data
Media transmisi dan komunikasi dataMedia transmisi dan komunikasi data
Media transmisi dan komunikasi data
 
Presentasi bab 9
Presentasi bab 9Presentasi bab 9
Presentasi bab 9
 
presentasi koneksi internet
presentasi koneksi internetpresentasi koneksi internet
presentasi koneksi internet
 
Miswanto - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Miswanto - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan KomputerMiswanto - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Miswanto - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
 
JARINGAN DAN KOMUNIKASI DATA
JARINGAN DAN KOMUNIKASI DATAJARINGAN DAN KOMUNIKASI DATA
JARINGAN DAN KOMUNIKASI DATA
 
Helda Fitriani - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Helda Fitriani - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan KomputerHelda Fitriani - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Helda Fitriani - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
 
01 pendahuluan komunikasi data
01 pendahuluan komunikasi data01 pendahuluan komunikasi data
01 pendahuluan komunikasi data
 
PERANGKAT INTERNET
 PERANGKAT INTERNET PERANGKAT INTERNET
PERANGKAT INTERNET
 
Presentasi modul 8 komunikasi data
Presentasi modul 8 komunikasi dataPresentasi modul 8 komunikasi data
Presentasi modul 8 komunikasi data
 
Komunikasi data2
Komunikasi data2Komunikasi data2
Komunikasi data2
 
Pengertian komunikasi data
Pengertian komunikasi dataPengertian komunikasi data
Pengertian komunikasi data
 

Similar to KOMUNIKASI DATA DAN JENIS SENSOR

Komunikasi_data_dan_Jaringan_Komputer (1).pptx
Komunikasi_data_dan_Jaringan_Komputer (1).pptxKomunikasi_data_dan_Jaringan_Komputer (1).pptx
Komunikasi_data_dan_Jaringan_Komputer (1).pptxAkunGame110
 
Trisni Candra - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Trisni Candra - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan KomputerTrisni Candra - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Trisni Candra - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputerbelajarkomputer
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputerimam damo
 
Konsep dasar komunikasi data
Konsep dasar komunikasi dataKonsep dasar komunikasi data
Konsep dasar komunikasi dataYuntika Andini
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...WidyaAyundaPutri
 
Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4Paarief Udin
 
Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4Paarief Udin
 
Sim , pak hapzli ali, yuliana devi, 43216110127, jasa dan provider penyediaan...
Sim , pak hapzli ali, yuliana devi, 43216110127, jasa dan provider penyediaan...Sim , pak hapzli ali, yuliana devi, 43216110127, jasa dan provider penyediaan...
Sim , pak hapzli ali, yuliana devi, 43216110127, jasa dan provider penyediaan...Yuliana Devi
 
teknologi digital kurikulum 2013 (sman 74 jakarta)
teknologi digital kurikulum 2013 (sman 74 jakarta)teknologi digital kurikulum 2013 (sman 74 jakarta)
teknologi digital kurikulum 2013 (sman 74 jakarta)rehanbalqis
 
Teori dasar komunikasi data
Teori dasar komunikasi dataTeori dasar komunikasi data
Teori dasar komunikasi datakhoerul umam
 
WIDE AREA NETWORK
WIDE AREA NETWORKWIDE AREA NETWORK
WIDE AREA NETWORKNur Ana
 
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...vebi yanti arisandy
 

Similar to KOMUNIKASI DATA DAN JENIS SENSOR (20)

Komunikasi_data_dan_Jaringan_Komputer (1).pptx
Komunikasi_data_dan_Jaringan_Komputer (1).pptxKomunikasi_data_dan_Jaringan_Komputer (1).pptx
Komunikasi_data_dan_Jaringan_Komputer (1).pptx
 
komunikasi data
komunikasi datakomunikasi data
komunikasi data
 
komunikasi data
komunikasi datakomunikasi data
komunikasi data
 
Trisni Candra - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Trisni Candra - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan KomputerTrisni Candra - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Trisni Candra - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 
Apa itu Komunikasi Data ?
Apa itu Komunikasi Data ?Apa itu Komunikasi Data ?
Apa itu Komunikasi Data ?
 
Presentasi bab 8
Presentasi bab 8Presentasi bab 8
Presentasi bab 8
 
Modul8PTI
Modul8PTIModul8PTI
Modul8PTI
 
Konsep dasar komunikasi data
Konsep dasar komunikasi dataKonsep dasar komunikasi data
Konsep dasar komunikasi data
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
 
Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4
 
Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4
 
Sim , pak hapzli ali, yuliana devi, 43216110127, jasa dan provider penyediaan...
Sim , pak hapzli ali, yuliana devi, 43216110127, jasa dan provider penyediaan...Sim , pak hapzli ali, yuliana devi, 43216110127, jasa dan provider penyediaan...
Sim , pak hapzli ali, yuliana devi, 43216110127, jasa dan provider penyediaan...
 
teknologi digital kurikulum 2013 (sman 74 jakarta)
teknologi digital kurikulum 2013 (sman 74 jakarta)teknologi digital kurikulum 2013 (sman 74 jakarta)
teknologi digital kurikulum 2013 (sman 74 jakarta)
 
Teori dasar komunikasi data
Teori dasar komunikasi dataTeori dasar komunikasi data
Teori dasar komunikasi data
 
komunikasi data
 komunikasi data komunikasi data
komunikasi data
 
WIDE AREA NETWORK
WIDE AREA NETWORKWIDE AREA NETWORK
WIDE AREA NETWORK
 
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (6)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

KOMUNIKASI DATA DAN JENIS SENSOR

  • 1. Tugas Komunikasi Data “Komunikasi Data dan Jenis-jenis Sensor” Oleh : Andy Rivai (12/330353/TK/39527) Hery Irdiantoro (12/330419/TK/39578) Irham Rosyadi (12/333365/TK/39742) Sigit Arif A. (12/333365/TK/39742) Teguh Setiawan (12/333365/TK/39742) JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2014
  • 2. KOMUNIKASI DATA Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputerkomputerdan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melaluimedia komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan baguan vital dari suatu masyarakat informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain. Komponen Komunikasi Data 1. Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data 2. Penerima, adalah piranti yang menerima data 3. Data, adalah informasi yang akan dipindahkan 4. Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan data 5. Protokol, adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan hubungan. Gambar. Komunikasi data Tujuan dari komunikasi data adalah sebagai berikut : 1. Memunkinkan pengiriman data dalam jumalh besar efisien, tanpa kesalahan dan ekomis dari suatu tempat ketempat yang lain. 2. Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan perlatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use). 3. Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupu sentralisasi. 4. Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai mcam sistem komputer.
  • 3. 5. Mengurangi waktu untuk pengelolaan data. 6. Mendapatkan da langsung dari sumbernya. 7. Mempercepat penyebarluasan informasi. Berikut beberapa tipe jaringan Komunikasi: 1. LAN (Local Area Network) LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antar komputer yang dihubungkan bias mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasnya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampi 100 Mbps. LAN menjadi populer karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya yang dapat digunakan itu misalnya suatu mainframe, file server, printer, dan sebagainya. 2. MAN (Metropolitan Area Network) MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps. 3. WAN (Wide Area Network) WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas,seperti hubungan dari suatu kota ke kota yang lain didalm suatu Negara. Cakupan WAN bias meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bias bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan untuk transmisi sangat tinggi,dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan public. 4. GAN (Global Area Network) GAN merupakan suatau jarinagn yang menghubungkan Negara-negara diseluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100 Gbps dan cakupannya mencakupi ribuan kilometer.
  • 4. Jenis-Jenis Komunikasi Data Secara umum jenis-jenis komunikasi data dibagi atau digolongkan menjadi dua macam yaitu : 1. Infrakstruktur Terrestrial Aksesnya dengan menggunakan media kabel dan nirkabel. Untuk membangun infrakstuktur terrestrial ini membutuhkan biaya yang tinggi, kapasitas bandwitch yang terbatas, biaya yang tinggi dikarenakan dengan menggunakan kabel tidak dipengaruhi oleh factor cuaca jadi sinyal yang diguakan cukup kuat. 2. Melalui satelit Menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses satelit lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan dibangunnya infrastruktur terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk melangsungnkan proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun Outage) dan yang paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali. Walaupun ada sistem komunikasi bergerak selular teresterial, sistem ini hanya efisien untuk melayani daerah berpenduduk padat. Sistem selular konvensional, secara ekonomis tidak memungkinkan untuk komunikasi bergerak di daerah pedesaan, dimana kepadatan populasi dan kebutuhan akan komunikasi bergerak sangat rendah. Pemanfaatan sistem komunikasi satelit telah memberikan kemampuan bagi manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai penjuru dunia secara simultan tanpa memperhatikan jarak . Komponen dasar dari transmisi satelit adalah stasiun bumi, yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, satelit kadang-kadang disebut transponder. Satelit menerima sinyal dari stasiun bumi (up-link), memperkuatsinyal tersebut, mengubah frekuensi, dan mentransmisikan kembali data kestasiun bumi penerima yang lain (down-link). Bila perubahan dalam frekuensi terjadi maka up-link tidak akan menganggu down-link. Dalam transmisi satelit, terjadi penundaan atau delay, karena sinyal harus berjalan keluar ke ruang angkasa dan kembali lagi ke bumi. Waktu delay biasanya adalah 0,5 detik. Ada juga delay tambahan yang disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan sinyal untuk berjalan ke sepanjang stasiun bumi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, satelit menggunakan frekuensi yang berbeda untuk menerima dan mentransmisi. Jangkauan frekuensi adalah antara 4 sampai 6 GHz, yang juga disebut C-band; 12 sampai 14 GHz disebut Ku-band dan 20 sampai 30 GHz. Bila nilai frekuensi turun, maka ukuran dish-antena yang dibutuhkan untuk menerima dan mentransmisi sinyal harus bertambah besar. Ku-band digunakan untuk mentransmisi program televisi antara jaringan dan stasiun televisi perseorangan. Karena sinyal yang ada dalam Ku-band mempunyai frekuensi yang lebih tinggi maka panjang gelombangnya diperpendek. Hal ini memungkinkan stasiun penerima dan transmisi untuk mengkonsentrasikan sinyal dan menggunakan dish-antena yang lebih kecil Keamanan merupakan masalah bagi komunikasi satelit, sebab sangat mudah untuk menangkap
  • 5. transmisinya, karena ia berjalan melalui udara terbuka. Dalam beberapa hal, pengurai (scrambler) digunakan untuk mendistorsi sinyal sebelum ia dikirimkan ke satelit dan penyusun (descrambler) yang ada pada stasiun penerima digunakan untuk menghasilkan kembali sinyal asli Jenis Sistem Komunikasi Data 1. Sistem komunikasi offline Sistem komunikasi offline adalah proses pengiriman data dengan menggunakan telekomunikasi ke pusat pengolahan data tetapi akan diproses dulu oleh terminal kemudian dengan menggunakan modem dikirim melalui telekomunikasi dan langsung dip roses oleh CPU data disimpan pada disket, magnetik tape dn lain-lain. Peralatan yang diperlukan dalam sistem komunikasi ini antara lain : A. Terminal Merupakan suatu 1/0 device untuk mengirim data dan menerima data jarak jauh dengan fasilitas telekomunikasi. Peralatan terminal adalah magnetic tape unit, disk dirivepaper tape. B. Jalur komunikasi Jalurnya merupakan fasilitas komunikasi seperti telepon, telegraf, telex dll. C. Modem Suatu alat yang mengalihkan data dari sistem kode digital kedalam sistem kode analog. 2. Sistem Komunikasi Online Data yang dikirim melalui terminal computer bisa langsung diperoleh dan diproses oleh computer. Sistem komunikasi on line ini memungkinkan untuk mengirimkan data ke pusat computer, diproses satu pusat computer. Perusahaan yang pertama mempelopori yaitu American Airlines berlaku komunikasi dua arah. Merupakan komunikasi data degan kecepatan tinggi. Sistm ini memerlukan suatu teknik dalam hal sistem disain dan pemrograman karena pusat computer dibutuhkan suatu bank data atau database. Time sharing sistem Tekhnik online sistem oleh beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu yang diperlukan pemakai karena perkembangan proses CPU lebihcepat sedangkan input dan output tidak dapat mngimbangi. Distributed data processing sistem Merupakan sistem yang sering digunakan sekarang sebagai perkembangan dari time sharing sistem. Sebagai sistem dapat didefinisikan sebagai sistem computer interaktf
  • 6. secara geogrfis dan dengan jalur komunikasi dan mampu memproses data dengan computer lain dalam suatu sistem. Jenis-jenis Transmisi Data 1. Line Configuration (Konfigurasi Jalur) Line configuration mengacu pada bagaimana dua piranti terhubung pada suatu jalur/link. Jalur/link adalah saluran komunikasi fisik yang mentransmisikan data dari satu piranti ke piranti lainnya. Bayangkan saat anda harus melewati jalan raya untuk mencapai tujuan dari rumah anda. Jalan yang anda lewati dapat dianalogikan sebagai jalur/link dalam komunikasi data. Jenis-jenis line configuration antara lain : Point to Point Suatu konfigurasi point to point menyediakan jalur tertentu antara dua piranti. Seluruh kapasitas jalur tersebut didedikasikan untuk transmisi antara dua piranti tersebut. Misalnya saat anda merubah saluran TV menggunakan gelombang infrared dari remote control, anda menggunakan konfigurasi point to point antara remote control dan system kontrol televisi. Multipoint Yaitu saat lebih dari satu piranti berbagi jalur yang sama. 2. Duplexity Duplexity mengacu kepada arah dari aliran sinyal antara dua piranti yang saling berhubungan. Ada dua mode transmisi yaitu half-duplex dan full-duplex. Half Duplex Dalam mode half-duplex tiap piranti dapat mengirim dan menerima data, tapi tidak pada waktu yang sama. Saat suatu piranti mengirim, piranti yang lain dapata menerima dan begitu pula sebaliknya. Mode half-duplex adalah seperti suatu jalan sempit 2 arah. Saat suatu mobil sedang melewatinya, mobil dari arah yang berlawanan harus menunggu. Pada half-duplex semua kapasitas saluran digunakan oleh salah satu piranti yang sedang mengirimkan data. Contoh sistem half-duplex misalnya walkie-talkie. Full Duplex Pada full-duplex setiap piranti dapat mengirim dan menerima data secara bersamaan. Analoginya adalah jalan lebar 2 arah. Kendaraan dari 2 arah yang berlawanan dapat lewat pada saat yang sama. Pada mode ini, sinyal menuju arah yang berlawanan saling berbagi kapasitas jalur. Contoh sistem full-duplex adalah jalur telepon. Saat menggunakan telepon kita dapat berbicara dan mendengarkan pada saat yang bersamaan.
  • 7. 3. Multiplexing Saat kapasitas transmisi (yaitu bandwidth a.ka. jumlah bit yang dapat dikirim per detik) dari suatu media yang menghubungkan dua piranti lebih besar dari yang dibutuhkan, jalur tersebut dapat digunakan bersama. Bayangkan suatu saluran air yang dapat membawa volume air untuk dibagikan ke banyak pelanggan pada satu waktu. Multiplexing adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan transmisi lebih dari satu sinyal secara bersamaan melewati satu jalur data. Jenis-jenis dari multiplexing antara lain : Frequency Division Multiplexing (FDM) FDM adalah suatu teknik analog yang dapat diaplikasikan saat bandwidth dari suatu jalur lebih besar dari total bandwidth dari sinyal yang ditransmisikan. Dalam FDM, sinyal yang dibangkitkan tiap piranti dimodulasi oleh frekuensi pembawa yang berbeda-beda. Sinyal termodulasi ini kemudian dikombinasi ke dalam satu sinyal yang kompleks yang dapat dikirimkan via jalur tersebut. Wave-Division Multiplexing (WDM) WDM memiliki konsep yang sama seperti FDM, tetapi proses multipleksing dan demultipleksingnya dilakukan pada sinyal cahaya yang ditransmisikan melalui jalur fiber-optic (serat kaca). Perbedaannya adalah frekuensi yang digunakan sangat tinggi. Time Division Multiplexing (TDM) TDM adalah suatu proses digital yang dapat diaplikasikan saat data-rate maksimal medium transmisi lebih besar daripada data-rate yang dibutuhkan oleh piranti pengirim dan penerima. Jenis-jenis Kabel pada Komunikasi Data Media kabel lebih baik dari media nirkabel, karena media kabel mampu membawa data dalam jumlah besar tanpa terganggu oleh cuaca, sehingga menghasilkan komunikasi data yang cepat, Contoh: penggunaan transmisi kabel sebagai Backbone yang menghubungkan komunikasi data/Internet antar sebuah pulau, negara di seluruh dunia. Dalam hal ini media nirkabel tidak bisa digunakan, karena kondisi geofrafis bumi yang tidak memungkinkan, seperti cuaca, ombak, air pasang, angin, dll. 1. Twisted Pair (kabel dua kawat) Media Transmisi Twisted Pair dikelompokkan menjadi 2 jenis : UTP (Unsheilded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair) a. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal seperti kabel STP. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering
  • 8. digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang murah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat pelindung satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), pelindung tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik. Kabel UTP dikelompokan menjadi beberapa kategori, mulai kategori 1 sampai 7, masing-masing dengan karakteristik tertentu. Secara singkat kategori-kategori tersebut adalah sebagai berikut.  Category 1: dengan kualitas suara analog sebelumnya dipakai untuk POST (Plain Old Telephone Service) telephone dan ISDN.  Category 2: dengan Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik dipakai untuk token ring network dengan bw 4mbps  Category 3: dengan transmisi data digital hingga 10 megabit per detik dipakai untuk data network dengan frequensi up to 16Mhz dan lebih populer untuk pemakaian 10mbps  Category 4: dengan transmisi data digital hingga 16 megabit per detik frequensi up to 20Mhz dan sering dipakai untuk 16mbps token ring network.  Category 5: dengan transmisi data digital hingga 100 megabit per detik Frequensi up to 100Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan 100Mbps tetap kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network.  Category 5e: transmisi data digital hingga 250 megabit per detik Frequensi dan kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte ethernet network.  Category 6: Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e  Category 6a: Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps  Category 7: di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz. b. Kabel STP (Shielded Twisted Pair) Shielded Twisted Pair/STP adalah kabel tembaga yang memiliki pembungkus pada masing-masing pasangan kabelnya. Pelindung tersebut terdapat pada setiap pasang kabelnya yang dilindungi oleh timah dan setiap pasang kabel tersebut masing-masing dilapisi dengan pelindung. Kabel ini sama dengan UTP, perbedaannya hanya dilapisan pelindungnya, lapisan pelindung tersebut berfungsi untuk melindungi dari interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. 2. Coaxial Cable (kabel koaksial) Kabel Koaksial adalah media penyalur atau transmitor yang bertugas menyalurkan setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyal – sinyal listrik. Kabel ini memiliki kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi yang lebar, sehingga sanggup mentransmisi kelompok kanal frekuensi percakapan atau program televisi. Kabel koaksial biasanya digunakan untuk saluran interlokal yang berjarak relatif dekat yakni dengan
  • 9. jarak maksimum 2.000 km. Kabel jenis ini mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal – sinyal listrik yang lebih besar dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa. Selain itu kabel koaksial memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi. Perambatan energi elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat dari pengaruh interfensi atau gangguan percakapan silang luar karena bentuknya yang sedemikan rupa. Dari sisi ekonomi, sistem penyaluran informasi menggunakan kabel ini memiliki kelemahan yakni dalam hal investasi dan biaya pemeliharaan yang mahal. Kabel Coaxial dikelompokan menjadi beberapa tipe sebagai berikut: a. Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 ) Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 disebut juga thin coaxial merupakan kabel yang menggunakan satu penghantar luar. Diameter kabel sebesar 5 milimeter. Atau kabel ini biasa disebut dengan kabel BNC (British Naval Connector), dimana BNC adalah nama konektor yang dipakai, bukan nama kabelnya. b. Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 ) Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 disebut juga thick coaxial merupakan kabel yang menggunakan dua penghantar luar, sehingga kabel ini cukup tebal. Diameter kabel sebesar 10 milimeter. Biasanya dipakai untuk instalasi antar gedung, Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan Kabel Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar, kabel ini dapat menampung data yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi sebagai backbone jaringan. 3. Optic Fiber (kabel serat optic) Secara garis besar kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan core. Cladding adalah selubung dari inti (core). Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi. Dalam aplikasinya serat optik biasanya diselubungi oleh lapisan resin yang disebut dengan jacket, biasanya berbahan plastik. Lapisan ini dapat menambah kekuatan untuk kabel serat optik, walaupun tidak memberikan peningkatan terhadap sifat gelombang pandu optik pada kabel tersebut. Namun lapisan resin ini dapat menyerap cahaya dan mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari selubung inti. Serta hal ini dapat juga mengurangi cakap silang (cross talk) yang mungkin terjadi. Ada dua jenis kabel serat optic yang biasa digunakan untuk transmisi data. Jenis -jenis kabel serat optic yang dimaksud adalah sebagai berikut. a. SMF (Single-Mode Fiber) SMF mempunyai diameter serat sangat kecil, sekitar 8-10 mikro meter. Dengan ukuran core fiber yang sedemikian kecil, sinar yang mampu dilewatkannya hanyalah satu mode sinar saja. Sinar yang dapat dilewatkan hanyalah sinar dengan panjang gelombang 1310 atau 1550 nanometer. SMF dapat mendukung transmisi data sampai
  • 10. 5000 meter untuk satu segmen kabel. Kecepatan transmisi data maksimum yang dapat didukung sebesar 1000 Mbps. Single mode dapat membawa data dengan lebih cepat dan 50 kali lebih jauh dibandingkan dengan multi mode dan juga dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih besar. Tetapi harga yang harus Anda keluarkan untuk penggunaannya juga lebih besar. Core yang digunakan lebih kecil dari multi mode dengan demikian gangguan-gangguan di dalamnya akibat distorsi dan overlapping pulsa sinar menjadi berkurang. Inilah yang menyebabkan single mode fiber optic menjadi lebih reliabel, stabil, cepat, dan jauh jangkauannya. b. MMF (Multi-Mode Fiber) MMF punya diameter serat yang lebih besar, ada yang 50 mikrometer, 62,5 mikrometer, dan 100 mikrometer. MMF dapat mendukung jangkau transmisi data sampai 2000 meter untuk satu segmen kabel untuk kecepatan transmisi data sampai 100 Mbps dan jangkau 550 meter untuk kecepatan transmisi data 1000 Mbps. Teknologi fiber multimode ini memungkinkan Anda untuk menggunakan LED sebagai sumber cahayanya, sedangkan single mode mengharuskan Anda menggunakan laser sebagai sumber cahayanya. Yang perlu diketahui, LED merupakan komponen yang cukup murah sehingga perangkat yang berperan sebagai sumber cahayanya juga berharga murah. LED tidak kompleks dalam penggunaan dan penanganan serta LED juga tahan lebih lama dibandingkan laser. Jadi teknologi ini cukup berbeda jauh dari segi harga dibandingkan dengan single mode. Manfaat Komunikasi Data Beberapa manfaat dari komunikasi data diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efisien tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang lain. 2. Memunginkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use). Contohnya: seperti yang Bapak lakukan pada saat mengajar di kelas, yaitu tanpa menggunakan kabel interface dapat langsung menghubungkan antara projector dengan Laptop yang kita gunakan. 3. Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupun sentralisasi. 4. Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer. 5. Mengurangi waktu untuk pengelolaan data. 6. Mendapatkan data langsung dari sumbernya. 7. Mempercepat perluasan informasi.
  • 11. JENIS-JENIS SENSOR 1. Sensor Cahaya A. Fotovoltaic (Solar Cell/Fotocell) Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan. Tegangan yang dihasilkan sebanding dengan intensitas cahaya yang mengenai permukaan solar cell. Semakin kuat sinar matahari tegangan dan arus listrik Dc yang dihasilkan semakin besar. Bahan pembuat solar cell adalah silicon, cadmium sullphide, gallium arsenide, dan selenium. Prinsip kerja: Bila cahaya jatuh pada solar cell, depletion layer akan berkurang dan elektron berpindah melalui hubungan “pn”. Besarnya arus yang mengalir sebanding dengan perpindahan elektron yang ditentukan intensitas cahayanya. B. Fotoconductiv Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi perubahan konduktivitas. Kebanyakan komponen ini terbuat dari bahan cadmium selenoide atau cadmium sulfide.  LDR (Light Dependent Resistor) Berfungsi untuk mengubah itensitas cahaya menjadi hambatan listrik. Semakin banyak cahaya yang mengenai permukaan LDR hambatan listrik semakin besar.  Fotodiode Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas dioda. Fotodiode sejenis dengan dioda pada umummya, perbedaannya pada fotodiode ini adalah dipasangnya sebuah lensa pemfokus sinar untuk memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan ”pn”. Prinsip kerja : Energi pancaran cahaya yang jatuh pada pertemuan “pn” menyebabkan sebuah elektron berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Elektron berpindah ke luar dari valensi band meninggalkan hole sehingga membangkitkan pasangan elektron bebas dan hole. C. Fototransistor Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas transistor. Fototransistor sejenis dengan transistor pada umummya. Bedaannya, pada fototransistor dipasang sebuah lensa pemfokus sinar pada kaki basis untuk memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan ”pn”. D. Photo Doida Photo Dioda adalah sebuah dioda yang apabila dikenai cahaya akan memancarkan elctron sehingga akan mengalirkan arus listrik.
  • 12. E. Phototransistor Phototransistor adalah sebuah transistor yang apabila dikenai cahaya akan mengalirkan electron sehingga akan terjadi penguatan arus seperti pada sebuah transistor. F. Optocoupler Optocoupler adalah sebuah komponen kopling berbasis optik. 2. Sensor Tekanan Sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan kawat, dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas penampangnya. 3. Sensor Proximity Sensor proximity merupakan sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik. Biasanya sensor ini tediri dari alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor proximity dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar. 4. Sensor Ultrasonik Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil. Sensor ultrasonic banyak digunakan di berbagai perangkat pengukur jarak. sebagai contoh di dunia robotika sensor ini digunakan sebagai indra utama untuk navigasi robot. sebagai contoh tipe ultra sonic yang banyak digunakan adalah tipe SRF, dan PING pada perinsipnya sensor jarak ultra sonic menggunakan prinsip kerja yang sama, yaitu pngirim sinyal dan penerima sinyal (transmitter and receiver). sensor ini bekerja pada frequency 40 Khz. 5. Sensor Kecepatan (RPM) Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu
  • 13. antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil. 6. Sensor Magnet Sensor Magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun uap. 7. Sensor Penyandi (Encoder) Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu; Pertama, Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar. Kedua, Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja sang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean dalam susunan tertentu. Salah satu aplikasi rotary encoder sebagai sensor posisi digunakan pada Mouse Analog (Mouse yang menggunakan Bola). Kurang lebih Tiga buah Rangkaian Sensor Posisi menggunakan Rotary Encoder. 8. Sensor Suhu Terdapat 4 jenis utama sensor suhu yang umum digunakan, yaitu thermocouple (T/C), resistance temperature detector (RTD), termistor dan IC sensor. Thermocouple pada intinya terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yang disambungkan dan dilebur bersama, dimana terdapat perbedaan yang timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi sebagai pembanding.Resistance Temperature Detector (RTD) memiliki prinsip dasar pada tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dengan tingkat konsisten/kestabilan yang tinggi pada pendeteksian tahanan. Platina adalah bahan yang sering digunakan karena memiliki tahanan suhu, kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas. Termistor adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat suhu meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan perubahan tahan 5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil. Sedangkan IC Sensor
  • 14. adalah sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chipsilikon untuk kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat linear. A. Thermokopel Berfungsi sebagai sensor suhu rendah dan tinggi, yaitu suhu serendah 3000F sampai dengan suhu tinggi yang digunakan pada proses industri baja, gelas dan keramik yang lebih dari 30000F. Thermokopel dibentuk dari dua buah penghantar yang berbeda jenisnyadan dililit bersama. Prinsip Kerja : Jika salah satu bagian pangkal lilitan dipanasi, maka pada kedua ujung penghantar yang lain akan muncul beda potensial (emf). Thermokopel ditemukan oleh Thomas Johan Seebeck tahun 1820 dan dikenal dengan Efek Seebeck. Efek Seebeck: Sebuah rangkaian termokopel sederhana dibentuk oleh 2 buah penghantar yang berbeda jenis (besi dan konstantan), dililit bersama-sama. Salah satu ujung T merupakan measuring junction dan ujung yang lain sebagai reference junction. Reference junction dijaga pada suhu konstan 320F (00C atau 680F (200C). Bila ujung T dipanasi hingga terjadi perbedaan suhu terhadap ujung Tr, maka pada kedua ujung penghantar besi dan konstantan pada pangkal Tr terbangkit beda potensial (electro motive force/emf) sehingga mengalir arus listrik pada rangkaian tersebut. Tegangan keluaran emf (elektro motive force) thermokopel masih sangat rendah, hanya beberapa milivolt. Thermokopel bekerja berdasarkan perbedaan pengukuran. Oleh karena itu jika ukntuk mengukur suhu yang tidak diketahui, terlebih dulu harus diketahui tegangan Vc pada suhu referensi (reference temperature). Bila thermokopel digunakan untuk mengukur suhu yang tinggi makaa akan muncul tegangan sebesar Vh. Tegangan sesungguhnya adalah selisih antara Vc dan Vh yang disebut net voltage (Vnet). Besarnya Vnet ditentukan dengan rumus: Vnet = Vh - Vc Keterangan : Vnet = tegangan keluaran thermokopel Vh = tegangan yang diukur pada suhu tinggi Vc = tegangan referensi B. Thermistor (Thermal Resistor/Thermal Sensitive Resistor) Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi resistansi/hambatan l istrik yang berbanding terbalik dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu, semakin kecil resistansi. C. RTD (Resistance Temperature Detectors) Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi resistansi/hambatan listrik yang sebanding dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu, resistansinya semakin besar. RTD terbuat dari sebuah kumparan kawat platinum pada papan pembentuk dari
  • 15. bahan isolator. RTD dapat digunakan sebagai sensor suhu yang mempunyai ketelitian 0,03 0C dibawah 5000C dan 0,1 0C diatas 10000C. D. IC LM 35 Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi tegangan tertentu yang sesuai dengan perubahan suhu. E. Bimetallic Temperature Sensor Sensor ini mengubah mampu besaran suhu menjadi gerakan. sensor ini terbuat dari dua buah logam yang disatukan atau direkatkan menjadi satu. Cara kerja dari sensor ini adalah setiap logam kan mempunyai koefisien muai yang berbeda-beda maka jika dua buah logam yang memiliki koefisien muai yang bebeda disatukan maka gabungan kedua logam itu akan melengkung jika dipanasi. Karena sifatnya yang bisa melengkung jika terkena panas maka bimetal ini sering dipakai sebagai saklar suhu otomatis atau sebagai alat ukur suhu yang analog. Salah satu aplikasi dari Bimetallic temperature sensor ini adalah pada setrikaan listrik pada setrika jika suhu melebihi batas yang telah ditentukan maka setrika akan mati sendiri dan akan ada bunyi "tik", itu sebenarnya adalah Bimetallic temperature sensor yang sedang melengkung. Disini bimetal berfungsi sebagai saklar suhu otomatis yang akan memutus kontak listrik jika suhu setrika melebihi batas yang ditentukan. 9. Sensor Suara Sensor suara adalah sebuah alat yang mampu merubah gelombang Sinusioda suara menjadi gelombang sinus energi listrik. Sensor suara berkerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang juga terdapat sebuah kumparan kecil di balik membran tadi naik & turun. Oleh karena kumparan tersebut sebenarnya adalah ibarat sebuah pisau berlubang-lubang, maka pada saat ia bergerak naik-turun, ia juga telah membuat gelombng magnet yang mengalir melewatinya terpotong-potong. Kecepatan gerak kumparan menentukan kuat-lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya.Prinsip kerja sensor suara yaitu merubah besaran suara menjadi besaran listrik. Komponen yang termasuk dalam Sensor suara yaitu: Microphone Micropone adalah komponen elektronika dimana cara kerjanya yaitu membran yang digetarkan oleh gelombang suara akan menghasilkan sinyal listrik. 10. Sensor gerak (PIR) Sensor gerak atau PIR mempunyai dua bagian utama. Bagian yang pertama pemancar infrared, sedangkan bagian yang kedua yaitu penerima. Bila alat sensor ini ada yang melewatinyan bagian pemancar akan mengirim tanda atau sinyal ke bagian
  • 16. penerima. Selanjutnya, penerima akan memberi perintah pada alat lainnya. Misalnya membuka pintu atau mengeluarkan suara, tergantung sistem aplikasi yang diterapkan. 11. Sensor Level A. Silo Pilot Sensor Level ini akan menurunkan bandulnya dengan timing tertentu kemudian jika bandul tersebut menyentuh material maka bandul akan naik kembali. Dan Level ketinggian material bisa diketahui dari Panjang bandul yang diturunkan tersebut. Bisa juga diperintahkan dari Pusat Kontrol untuk memberikan Command ke Controller jika ingin melakukan pengukuran material menggunakan SiloPilot ini. Penggunaan sensor level di pabrik semen biasanya di pasang di bin material, Silo ataupun untuk mengetahui ketinggian/volume tandon air (water treatment). Silo pilot cocok untuk pengukuran level di pabrik semen karena selain cukup handal sensor ini juga baik untuk pengukuran material bulk seperti semen. B. Level Switch Sensor level switch ini cukup sederhana, sensor ini hanya melakukan pensaklaran biasa, apabila material semen kontak dengan sensor sehingga switch tertekan maka kita cukup menghubungkan kaki NO/NC nya dengan tegangan signal baik itu 24 VDC atau 220 VAC, yang kemudian signal kita dapat teruskan ke controller (PLC/DCS). Sama seperti sensor silo pilot, penggunaan sensor level switch ini biasa di gunakan di pabrik semen. 12. Sensor Getaran Sensor getaran merupakan salah satu sensor yang dapat mengukur getaran suatu benda yang nantinya dimana data tersebut akan diproses untuk kepentingan percobaan ataupun di gunakan untuk mengantisipasi sebuah kemungkinan adanya mara bahaya. Salah satu jenis sensor getaran yang saat ini sering di gunakan adalah accelerometer, alat ini merupakan alat yang dapat berfungsi untuk mengukur percepatan dari sebuah benda. Percepatan tersebut di ukur bukan dengan menggunakan koordinat dari percepatan tersebut, melainkan dengan mengukur percepatan berdasarkan fenomena pergerakan benda yang di hubungkan dengan perubahan massa yang terjadi di dalam alat pengukur tersebut. Berikut akan di ulas secara singkat dan jelas tentang kegunaan dari accelerometer. Accelerometer merupakan sebuah alat sensor getaran yang sering di gunakan demi kepentingan pada sebuah perusahaan ataupun ilmu pengetahuan. Sebuah accelerometer yang sangat sensitive dapat di jadikan sebuah komponen dalam alat peledak seperti misil untuk mengetahui kapan misil itu akan di ledakkan. Alat ini di gunakan untuk mengukur dan memantau getaran dari sebuah mesin yang berputar. Alat ini juga biasanya di gunakan dalam sebuah computer dan kamera digital sehingga memungkinkan gambar pada layar tersebut dapat tetap berposisi seperti yang anda lihat sekarang, alat ini juga bisa di gunakan pada pesawat drone untuk menstabilkan terbang dari pesawat tersebut.
  • 17. 13. Flame Sensor Flame sensor ini dapat mendeteksi nyala api dengan panjang gelombang 760 nm ~ 1100 nm. Dalam banyak pertandingan robot, pendeteksian nyala api menjadi salah satu aturan umum perlombaan yang tidak pernah ketinggalan. Oleh sebab itu sensor ini sangat berguna, yang dapat Anda jadikan 'mata' bagi robot untuk dapat mendeteksi sumber nyala api, atau mencari bola. Cocok digunakan pada robot fire-fighting dan soccer robot. Sensor nyala api ini mempunyai sudut pembacaan 60 derajat, dan beroperasi pada suhu 25 -85 derajat Celcius. Dan tentu saja untuk Anda perhatikan, bahwa jarak pembacaan antara sensor dan objek yang dideteksi tidak boleh terlalu dekat, untuk menghindari kerusakan sensor. 14. Sensor Flow Meter Flow Meter merupakan Sensor yang digunakan untuk mengetahui flow dari suatu material baik solid maupun liquid. Di Dunia Industri terdapat macam-macam jenis dari Sensor Flow ini. Untuk Yang Liquid biasanya menggunakan jenis Turbin, Elektromagnetic, VenturiMeter dan lain-lain. Sedangkan untuk Solid material biasanya digunakan dari kombinasi beberapa peralatan instrument yang dijadikan Flow Meter, contohnya Weigh Feeder. 15. Sensor Gas Sensor Gas merupakan sebuah alat untuk membaca keberadaan bermacam jenis gas dalam suatu tempat, biasanya sensor ini di gunakan dalam sebuah sistem keselamatan. Jenis alat sensor ini di gunakan untuk membaca kebocoran gas dan menghubungkan kepada sebuah sistem pengaturan untuk menutup segala proses yang menyebabkan atau mengalami kebocoran gas tersebut. Sensor gas juga dapat membunyikan alarm agar di ketahui oleh pangawas yang berada di sekitar kebocoran gas tersebut terjadi agar para pekerja yang berada di area tersebut dapat segera mengadakan evakuasi sehingga mencegah sesuatu hal yang lebih buruk. Alat ini sangat penting untuk menghindari kejadian-kejadian yang dapat mengancam nyawa pekerja maupun hewan atau tumbuhan yang berada di sekitar area tersebut, karena beberapa jenis gas bisa sangat membahayakan.
  • 18. JENIS-JENIS TRANSDUCER 1. Strain Gage (SG) Strain gage adalah sebuah transduser yang mengubah suatu pergeseran mekanis menjadi perubahan tahanan. Strain gage merupakan sebuah alat seperti biskuit tipis, yang disatukan keberbagai bahan guna mengukur renggangan yang diberikan padanya. Strain gage metalik (logam) dibuat dari kawat tahanan berdiameter kecil seperti halnya constanta (paduan tembaga dn nikel), atau di-etsa (etched) dari lembaran-lembaran kawat tipis. Tahanan dari foil kawat atau logam ini berubah terhadap panjang jika bahan pada gage disatukan mengalami tarikan atau tekanan (kompresi). Perubahan tahanan ini sebanding dengan renggangan yang diberikan. Sensitivitas sebuah strain gage dijelaskan dengan suatu karakteristik yang disebut faktor gage (K) yang didefinisikan sebagai perubahan satuan tahanan dibagi dengan perubahan satuan panjang, atau 푘 = Δ푅/푅 Δ푙/푙 Keterangan : K = faktor gage R = tahanan gage nominal ΔR = perubahan tahan gage L = panjang nominal bahan percobaan (kondisi tidak terenggang) Δl = perubahan panjang bahan percobaan Suku Δl / l dalam penyebut persamaan diatas adalah renggangan α, sehingga persamaan diatas dapat dituliskan sebagai 푘 = (Δ푅/푅) 훼 Hukum hooke memberikan hubungan antara tegangan tegangan geser dan renggangan untuk sebuah kurva tegangan geser-renggangan (stress-strain curve) yang linier, dinyatakan dalam modulus kekenyalan (elastisitas) dari bahan yang dipasang persatuan luas dan renggangan sebagai perpanjangan benda yang tergeser persatuan luas, ditulis sebagai 휎 = 푆 퐸
  • 19. Keterangan : σ = renggangan, Δl / l (tanpa satuan) S = tegangan geser, kg/cm2 E = modulus young, kg/cm2 Untuk aplikasinya maka sensor tersebut direkatkan pada permukaan yang akan dimonitor. Jika benda yang dimonitor bertambah panjang karena ditarik maka sensor tersebut juga akan turut bertambah panjang . Ini dapat terjadi karena bagian benda yang dimonitor tersebut adalah bagian yang terlemah; dan pada bagian tersebut sensor direkatkan secara kuat. perpubahan panjang tersebut proporsional dengan perubahan resistansinya dan berbanding terbalik dengan diameter kawat. 2. Potensiometer Transduser potensiometrik adalah sebuah alat elektromekanik yang mengandung elemen tahanan yang dihubungkan oleh sebuah kontak geser yang dapat bergerak. Gerakan kontak geser menghasilkan suatu perubahan tahanan yang biasa linier, logaritmis, eksponensial, dan sebagainya, bergantung pada cara dalam mana kawat tahanan tersebut digulungkan. Gambar 1. Potensiometer 3. Alat ukur fluksi dan alat ukur Gauss Alat ukur fluksi (fluxmeter) menggunakan mekanisme kumparan putar khusus yang tidak mempunyai magnet dan potongan kutub. Alat ini ditemapatkan di dalam medan magnet yang tidak diketahui dan arus lewat melalui alat ukur. Defleksi alat ukur fluksi bergantung pada besarnya arus dan kekuatan medan magnet yang tidsak diketahui. Besarnya arus dapat dikontrol dengan sebuah tahanan geser dan dibaca pada sebuah alat ukur untuk defleksi standar pada alat ukur fluksi berbanding dengan kuat medan magnet, dan pembacaan arus merupakan indikasi langsung dari kuat medan magnet.
  • 20. Alat ukur gauss (gaussmeter) bekerja dengan prinsip berbeda. Torsi yang dikeluarkan oleh induksi magnet terhadap sebuah magnet kecil disetimbangkan oleh torsi pemulih dari sebuah pegas spiral. Magnet kecil ini dibawa ke dalam pengaruh medan magnet yang tidak diketahui dan diputar untuk penunjukan maksimal sebuah jarum penunjuk yang tersambung ke pegas spiral pemulih. Skala instrumen dikalibrasi agar langsung membaca kuat medan medan magnet dalam gauss ataupun weber. 4. Galvanometer balistik Defleksi sebuah galvanometer balistik berbanding langsung dengan muatan listrik yang mengalir melalui kumparannya. Karena muatan dan fluksi dihubungkan oleh sebuah konstanta kesebandingan, defleksi galvanomewter merupakan ukuran fluksi, sehingga untuk memeriksa sifat-sifat bahan magnetic, biasanya satu pengukuran fluksi tunggal tidak cukup. Susunan pengukuran pada gambar 22 memperbolehkan penetuan lup histerisis dari sebuah sample cincin bahan magnetic dengan mengukur fluksi m dengan sebuah galvanometer balistik pada nilai gaya magnetisasi yang berlawanan. Lup histerisis diukur dengan cara berikut : Sakelar mula-mula ditutup dan arus di dalam kumparan primer disetel oleh R1 ke suatu nilai maksimal H yang diinginkan. Sakelar S1 dibalik beberapa kali sehingga sample berada dalam keadaan berputaer dan defleksi galvanometer balistik terbaca. Nilai ratarata dari pengulangan peengukuran memberikan nilai untuk kerapatan fluksi maksimal B. sekarang sakelar S2 dibuka yang membuat R2 paralel dengan rangkaian arus dan menurunkan gaya magnetisasi dalam jumlah yang kecil. Pengurangan dala kerapatan fluksi B, diperoleh dari defleksi galvanometer dan nilai H yang baru diperoleh dari pembacaan alat ukur. Beberapa pengukuiran dilakukan dengan memanipulasi pembalikan sakelar S1 sehingga rata-rata B diperoleh. Sekarang S2 ditutup lagi dan sample dikembalikan ke posisi mulamula dari magnetisasi maksimal. Sekarang tahanan geser R2 diatur sedikit untuk mengurangi arus magnetisasi total, dan suatu susunan pengukuran dilakukan, dimulai dari titik awal dari H paling besar. 5. Transducer induktif Dalam transducer induktif pengukuran gaya dilakukan dengan mengubah perbandingan induktansi dari sepasang kumparan atau dengan mengubah induktansi kumparan tunggal. Dalam masing-masing hal, jangkar feromagenetik yang digerakkan/ digeser oleh gaya yang akan diukur mengubah reluktansi rangkaian magnetik. Perubahan induktansi yang dihasilkan merupakan ukuran bagi besarnya gaya yang diberikan. Gambar 2 memperlihatkan variasi senjang udara dengan mengubah posisi jangkar. Perubahan induktansi yang dihasilkan merupakan ukuran bagi besarnya gaya yang diberikan.
  • 21. (a) Kumparan dobel (b) Kumparan tunggal Gambar 2. Transducer induktif 6. Linear Variable Difeferntial Transformer (LVDT) LVDT terdiri dari satu kumparan primer dan dua kumparan skunder yang ditempatkan pada kedua sisi kumparan primer. Kumparan skunder mempunyai jumlah gulungan yang sama tetapi mereka dihubungkan secara seri secara berlawanan sehingga gaya gerak listrik (ggl) yan diindusir didalam kumparan skunder tersebut salin berlawanan LVDT memanfaatkan perubahan induksi magnit dari kumparan primer ke dua kumparan sekunder. Dalam keadaan setimbang, inti magnet terletak ditengah dan kedua kumparan sekunder menerima fluks yang sama. dalam keadaan tidak setimbang, Fluks pada satu kumparan naik dan yang lainnyaturun. Tegangan yang dihasilkan pada sekunder sebading dengan perubahan posisi inti magnetic. Gambar 3. (a). Penampang Transformer Differensial. (b)Diagram Skematik LVDT
  • 22. Transduser Pasif dan Transduser Aktif Transduser Pasif (daya dari luar) Parameter listrik dan kelas transduser Prinsip kerja dan sifat alat Pemakaian alat Potensiometer Perubahan nilai tahanan karena posisi kontak bergeser Tekanan, pergeseran/posisi Strain gage Perubahan nilai tahanan akibat perubahan panjang kawat oleh tekanan dari luar Gaya, torsi, posisi Transformator selisih (LVDT) Tegangan selisih dua kumparan primer akibat pergeseran inti trafo Tekanan, gaya, pergeseran Gage arus pusar Perubahan induktansi kumparan akibat perubahan jarak plat Pergeseran, ketebalan Transduser Aktif (tanpa daya luar) Parameter listrik dan kelas transduser Prinsip kerja dan sifat alat Pemakaian alat Sel fotoemisif Emisi elektron akibat radiasi yang masuk pada permukaan fotemisif Cahaya dan radiasi Photomultiplier Emisi elektron sekunder akibat radiasi yang masuk ke katode sensitif cahaya Cahaya, radiasi dan relay sensitif cahaya Termokopel Pembangkitan ggl pada titik sambung dua logam yang berbeda akibat dipanasi Temperatur, aliran panas, radiasi Generator kumparan putar (tachogenerator) Perputaran sebuah kumparan di dalam medan magnet yang membangkitkan tegangan || Kecepatan, getaran Piezoelektrik Pembangkitan ggl bahan kristal piezo akibat gaya dari luar Suara, getaran, percepatan, tekanan Sel foto tegangan Terbangkitnya tegangan pada sel foto akibat rangsangan energi dari luar Cahaya matahari Termometer tahanan (RTD) Perubahan nilai tahanan kawat akibat perubahan temperatur || Temperatur, panas Hygrometer tahanan Tahanan sebuah strip konduktif berubah terhadap kandungan uap air Kelembaban relatif termistor Penurunan nilai tahanan logam akibat kenaikan temperatur Suhu
  • 23. Sumber : http://electrozone94.blogspot.com/2013/08/jenis-jenis-sensor.html http://goodarif.wordpress.com/elektronika-dasar/sensor/ http://rezha-19.blogspot.com/2013/11/sensor-gerak-pir-carakerja-sensor-gerak.html http://id.wikipedia.org/wiki/Sensor http://martinciptayogimanurung.blogspot.com/2014/04/jenis -jenis-sensor-dan-penjelasannya. html http://wahyudinrempas.blogspot.com/2013/06/makalah-komunikasi-data.html