SlideShare a Scribd company logo
Nama : Azizulhusna Hanifa
NIM : 2205056065
Kelas : Manajemen B
Tugas Mandiri Falsafah Kesatuan Ilmu
UNITY OF SCIENCES
Unity secara bahasa artinya kesatuan, sedangkan sciences adalah ilmu pengetahuan.
Jadi yang dimaksud Unity of Sciences adalah kesatuan ilmu pengetahuan, tidak adanya
dikotomi ilmu (semua ilmu hakikatnya sama). Dalam Wikipedia, menyebutkan bahwa “The
unity of science is a thesis in philosophy of science that says that all the sciences form a unified
whole”( Kesatuan ilmu pengetahuan adalah sebuah tesis dalam filsafat ilmu yang mengatakan
bahwa semua ilmu membentuk suatu kesatuan yang utuh). Dengan kata lain semua ilmu adalah
sebuah pengembangan dan berasal dari hal yang sama. Sehingga, para ilmuan barat di masa
silam menyebutkan bahwa semua ilmu pengetahuan yang ada merupakan sebuah filsafat.
Dalam tinjauan Islam, paradigma unity of sciences ini menegaskan bahwa semua ilmu pada
dasarnya adalah satu kesatuan yang berasal dari dan bermuara pada Allah melalui wahyu-Nya
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, semua ilmu sudah semestinya
saling berdialog dan bermuara pada satu tujuan dan selalu berjalan beriringan. Hal ini
semestinya berlaku tidak hanya untuk ilmu Agama saja melainkan juga ilmu pengetahuan.
Sehingga sudah semestinya agama dan ilmu pengetahuan selalu berjalan beriringan dan tidak
bertentangan satu sama lainnya.
Hakikatnya semua ilmu berasal dari Allah SWT dan manusia sebagai pelaksana atau
modifikator di dunia. Ilmu agama seperti ilmu fiqih, tauhid, tafsir, hadist, dan lain-lain disebut
juga ilmu akhirat. Sedangkan ilmu sains seperti biologi, fisika, kimia, kedokteran, dan lain-lain
disebut sebagai ilmu dunia atau ilmu umum. Ilmu agama dan ilmu umum tidak dapat
dipisahkan, oleh karena itu adanya dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum menjadi
penyebab kemunduran umat islam. Paradigma kesatuan ilmu unity of science merupakan solusi
untuk menghindari adanya dikotomi antara ilmu agama dan ilmu sains yang menjadi penyebab
kemunduran umat islam.
Berbicara tentang hubungan antara Sains dengan Agama tidak akan lepas
membicarakan pula tentang bagaimana kedua hal ini saling berkaitan di masa silam. Hubungan
sains dan agama dari abad ke abad mengalami pasang surut. Ada masa di mana Islam dan sains
terhubung secara harmonis ada pula konflik yang terjadi dalam hubungan Islam dan sains.
Contoh hubungan agama dan sains yang berlangsung harmonis pada masa kejayaan peradaban
islam. Istilah sains dalam Islam, sebenarnya berbeda dengan sains dalam pengertian Barat
modern saat ini, jika sains di Barat saat ini difahami sebagai satu-satunya ilmu, dan agama di
sisi lain sebagai keyakinan, maka dalam Islam ilmu bukan hanya sains dalam pengertian Barat
modern, sebab agama juga merupakan ilmu, artinya dalam Islam disiplin ilmu agama
merupakan sains.
Agama mencakup nilai-nilai, sedangkan sains berhubungan dengan fakta. Dibedakan
berdasarkan masalah yang ditelaah, domain yang dirujuk dan metode yang digunakan. Agama
dan sains adalah dua domain yang terpisah yakni agama atau Tuhan hanya dapat dikenal
sebagaimana yang diwahyukan, tidak dapat diketahui kecuali melalui penyingkapan diri.
Sedangkan sains dapat dikenali melalui fenomena dan empiris. Sains dibangun berdasarkan
pengamatan dan penalaran manusia, sedangkan teologi berdasarkan wahyu. Sains dan agama
ditafsirkan sebagai dua bahasa yang tidak saling berkaitan karena fungsi masing-masing
berbeda. Sains dan agama merupakan dua entitas yang berbeda, namun keduanya sama-sama
memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan manusia. Agama dan Sains tidak selamanya
berada dalam pertentangan dan ketidaksesuaian. Banyak ilmuwan yang berusaha mencari
hubungan antara keduanya. Islam adalah agama yang sangat menganjurkan umatnya untuk
mengerahkan segala kemampuannya dalam menggunakan akalnya serta memikirkan segala
apa yang ada di alam semesta ini.
Tetapi diluar hal tersebut jika kita mengkaji secara mendalam tentang Unity of
Sciences, seharusnya antara agama dan sains haruslah menjadi hal yang sejalan dan beriringan
bukan berlawanan seperti dua sisi mata koin yang berbeda. Agama dan Sains merupakan sama-
sama sumber kebenaran yang berangkat dari sudut pandang yang berbeda dan metode yang
berbeda pula. Jika sains adalah kebenaran yang diperoleh dari fakta dan penilitian yang empiris
(bukti). Agama adalah kebenaran yang didasarkan melalui kepercayaan / keimanan yang
didasari firman Tuhan di dalam Al Qur’an. Al-Qur’an bukanlah kitab sains, tetapi segala
pengetahuan tentang sains hendaknya dirujukkan kedalam Al-Qur’an. Al-Qur’an secara
eksplisit telah menerangkan tentang segala apa yang ada dan terjadi dibumi ini dan dengan
sains lah kita membuktikannya. Selain berbicara tentang agama dan keimanan, di beberapa
surat di dalam Al Qur’an juga disinggung tentang beberapa peristiwa dan keadaan alam
semesta yang bersifat ilmu pengetahuan. Dan faktanya memang semua hal yang berkaitan
dengan sains yang dijelaskan di dalam Al Qur’an nyatanya bersifat fakta setelah dibuktikan di
masa sekarang.
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, tentang apa itu Unity of
Sciences, kemudian bagaimana hubungan yang terjadi antara agama dan ilmu pengetahuan.
Dapat diketahui bahwa konsep tentang Unity of Sciences sangatlah penting. Dengan
mengetahui dan mempelajari Unity of Sciences kita dapat tahu bahwa berbagai ilmu
pengetahuan adalah sebuah hal yang berangkat dari satu kesatuan yang berasal dan bersumber
dari dan bermuara pada Allah melalui wahyu-Nya baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, semua ilmu sudah semestinya saling berdialog dan bermuara pada
satu tujuan dan selalu berjalan beriringan. Hal ini semestinya berlaku tidak hanya untuk ilmu
Agama saja melainkan juga ilmu pengetahuan. Sehingga sudah semestinya agama dan ilmu
pengetahuan selalu berjalan beriringan dan tidak bertentangan satu sama lainnya.
Pentingnya Unity of Sciences harusnya dapat membuat kita sadar bahwa semua ilmu
pengetahuan yang ada merupakan hal yang sangat penting. Tidak lagi mengkotak-kotakkan
bagian-bagian dari ilmu-ilmu pengetahuan. Selayaknya kita dapat mengetahui dan menguasai
berbagai dari cabang ilmu pengetahuan. Meskipun fokus kita hanyalah salah satu saja,
sepatutnya dapat mengetahui ilmu lainnya dalam kaitannya dengan Unity of Sciences.
Prinsip-Prinsip Paradigma Kesatuan Ilmu
Paradigma Kesatuan Ilmu (unity of science) memiliki lima prinsip dalam
pengembangannya yaitu:
1. Integrasi.
Prinsip ini menyakini bahwa pengetahuan terkadang bersumber dari nabi.
Selain itu ada pengetahuan yang bersumber dari penjelajahan akal manusia. Dan
disamping itu ada pengetahuan yang diperoleh dari eksplorasi alam sekitar.
2. Kolaborasi.
Dalam hal ini terdapat kekurangan yang dialami oleh ilmu-ilmu modern yaitu
coraknya yang bersifat sekularistik. Sehingga dengan demikian ilmu-ilmu modern
dianggap melupakan aspek penting dari ilmu yaitu mengantarkan pengkajinya untuk
mengenal Tuhan. Sedangkan pada ilmu modern, paradigmanya adalah terlalu
antroposentris sehingga manusia dianggap sebagai pusat semesta dan melupakan aspek
metafisik. Maka dari itu, ilmu modern harus dipadukan secara kolaboratif dengan nilai-
nilai Islam yang telah dibawa oleh nabi.
3. Dialektika.
Pada prinsip dialektis ini, menerapkan adanya dialog antara ilmu wahyu
(revealed sciences), ilmu modern (modern sciences), dan kearifan lokal (local wisdom).
Adanya ketiga ilmu ini meniscayakan adanya dialog sehingga ilmu tidak berjalan
sendiri-sendiri. Ilmu modern butuh bimbingan wahyu. Sedangkan wahyu
membutuhkan aktualisasi dalam bentuk eksplorasi alam. Sedangkan kearifan lokal
perlu diperkuat dengan bantuan ilmu-ilmu yang lain.
4. Prospektif.
Prinsip ini meyakini bahwa paradigma kesatuan ilmu ini akan melahirkan ilmu-
ilmu baru yang lebih membela kemanusiaan dan etika. Sehingga ilmu-ilmu baru
tersebut dapat bermanfaat bagi manusia. Di samping itu, kelestarian alam juga menjadi
poin penting bagi prospek bangsa di masa depan.
5. Pluralistik.
Prinsip ini menyakini adanya pluralitas realitas, metode, dan pendekatan semua
aktivitas keilmuan.
Strategi Paradigma Kesatuan Ilmu
Strategi yang dilakukan dalam mengaplikasikan Paradigma Kesatuan Ilmu (Unity of
Science) meliputi tiga hal:
1. Humanisasi Ilmu-Ilmu Keislaman
Maksud dari humanisasi ilmu-ilmu keislaman adalah merekonstruksi ilmu-ilmu
keislaman agar semakin menyentuh dan memberi solusi bagi persoalan nyata
kehidupan manusia. Di sini ada perpaduan antara nilai-nilai Islam dengan ilmu modern.
Hal ini adalah dengan menyuntikkan nilai Islam kepada ilmu modern yang dianggap
sekuler. Dengan humanisasi, diharapkan dapat memberikan solusi terhadap masalah
yang dihadapi masyarakat. Dengan humanisasi, ilmu keislaman dapat berkembang
dengan baik dan tidak terkesan teosentris an sich.
2. Spiritualisasi Ilmu-ilmu Modern
Strategi spiritualisasi ilmu-ilmu modern meliputi segala upaya membangun
ilmu pengetahuan baru yang didasarkan pada kesadaran kesatuan ilmu yang
kesemuanya bersumber dari ayat-ayat Allah baik yang diperoleh melalui para nabi,
eksplorasi akal, maupun ekplorasi alam
3. Revitalisasi Local Wisdom
Revitalisasi local wisdom dalam strategi pengembangan paradigma kesatuan
ilmu pengetahuan ini merupakan penguatan kembali ajaran-ajaran luhur bangsa.
Strategi revitalisasi local wisdom terdiri dari semua usaha untuk tetap setia pada ajaran
luhur budaya lokal dan pengembangannya guna penguatan karakter bangsa.
Kesatuan Ilmu (Unity of Sciences) juga dipilih oleh UIN Walisongo sebagai paradigma.
Dengan paradigma ini, UIN Walisongo mengidealkan bahwa ilmu yang satu dengan yang lain
semestinya bekerja sama mengantarkan pengkajinya untuk mengenal Allah sebagai Dzat yang
Maha Mengetahui. Dalam UIN Walisongo terdapat simbol falsafah integrasi sains dan agama
yang dijabarkan salam bentuk pola intan berlian. Dalam intan berlian, semua berpusat pada
Allah, dimana Allah menjadi sumber utama dalam segala ilmu pengetahuan. Ilmu agama
maupun ilmu pengetahuan bersumber dari Allah. Sedangkan ayat-ayat Qur‟aniyah dan
Kauniyah adalah turunan dari Allah untuk dikaji oleh manusia terhadap keduanya. Pendalaman
terhadap ayat-ayat Allah melahirkan lima gugus keilmuan yang akan dikembangkan oleh UIN
Walisongo Semarang yaitu ilmu agama dan humaniora, ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu kealaman,
ilmu matematika dan sains computer, serta ilmu profesi dan terapan. Pada prinsip pengetahuan
tersebut, UIN Walisongo meletakkan wahyu sebagai pusat ilmu. Sedangkan ilmu kealaman
berada di pinggirannya. Wahyu secara langsung adalah apa yang disampaikan oleh Nabi
Muhammad melalui Al-Qur’an. Sedangkan wahyu secara tidak langsung adalah eksplorasi dari
manusia ketika ia menyadari dirinya dan alam semesta yang ia tempati.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Unity of Sciences atau wahdatul ulum
adalah sebuah pandangan yang menjelaskan bahwa semua ilmu yang ada di muka bumi
merupakan sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Semua ilmu pengetahuan yang ada
di muka bumi ini bersumber dari Allah SWT. Selain itu, antara ilmu pengetahuan dan agama
adalah sebuah hal yang seharusnya berjalan beriringan. Agama dan Sains merupakan sama-
sama sumber kebenaran yang berangkat dari sudut pandang yang berbeda dan metode yang
berbeda pula. Jika sains adalah kebenaran yang diperoleh dari fakta dan penilitian yang empiris
(bukti). Agama adalah kebenaran yang didasarkan melalui kepercayaan / keimanan yang
didasari firman tuhan di dalam Al Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA
Andrian, Nova. dkk. (2019). Prinsip-prinsip Unity of Science. Semarang: UIN Walisongo.
Mahmudi. (2020). Paradigma Kesatuan Ilmu UIN Walisongo dalam Perspektif Scientia
Sacra S.H. Nasr. Semarang: UIN Walisongo.
Suyetno, Hadi. (2016). Unity of sciences. Diakses pada 22 Oktober 2022 dari
https://hadisuyetno.wordpress.com/2016/06/04/unity-of-sciences/
Hidayat, Saifullah. (2016). Paradigma Kesatuan Ilmu Unity of Science. Diakses pada 22
Oktober 2022 dari https://unityofscience.org/paradigma-kesatuan-ilmu-unity-of-science/

More Related Content

Similar to Tugas Artikel FKI.docx

5822-Article Text-16968-3-10-20200531.pdf
5822-Article Text-16968-3-10-20200531.pdf5822-Article Text-16968-3-10-20200531.pdf
5822-Article Text-16968-3-10-20200531.pdf
TaufikRahman392594
 
artikel ilmiah falsafah kesatuan ilmu Wanda Hamidah (5).docx
artikel ilmiah falsafah kesatuan ilmu Wanda Hamidah (5).docxartikel ilmiah falsafah kesatuan ilmu Wanda Hamidah (5).docx
artikel ilmiah falsafah kesatuan ilmu Wanda Hamidah (5).docx
WandaWanda37
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
Septian Muna Barakati
 
Tugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnya
Tugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnyaTugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnya
Tugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnya
Joko Supono
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
Warnet Raha
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
Warnet Raha
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
Septian Muna Barakati
 
Hakekat Ilmu : Mencari Alternatif Kebenaran Baru
Hakekat Ilmu : Mencari Alternatif Kebenaran BaruHakekat Ilmu : Mencari Alternatif Kebenaran Baru
Hakekat Ilmu : Mencari Alternatif Kebenaran BaruAli Murfi
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmu
ayu Naoman
 
_PPT Konsep dan Prinsip Sains dalam Islam.pdf
_PPT Konsep dan Prinsip Sains dalam Islam.pdf_PPT Konsep dan Prinsip Sains dalam Islam.pdf
_PPT Konsep dan Prinsip Sains dalam Islam.pdf
DamarErlangga2
 
Revisi pid klmpk 11
Revisi pid klmpk 11Revisi pid klmpk 11
Revisi pid klmpk 11
muhammadfaridfaizal
 
Kelompok 1 Islam dan ilmu pengetahuan.pptx
Kelompok 1 Islam dan ilmu pengetahuan.pptxKelompok 1 Islam dan ilmu pengetahuan.pptx
Kelompok 1 Islam dan ilmu pengetahuan.pptx
rismarei36
 
Artikel FKI.docx
Artikel FKI.docxArtikel FKI.docx
Artikel FKI.docx
AzizahFebriana1
 
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docxArtikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
MetaFitriani1
 
TAUHID SEBAGAI FONDASI UTAMA EKONOMI ISLAM.pptx
TAUHID SEBAGAI FONDASI UTAMA EKONOMI ISLAM.pptxTAUHID SEBAGAI FONDASI UTAMA EKONOMI ISLAM.pptx
TAUHID SEBAGAI FONDASI UTAMA EKONOMI ISLAM.pptx
anggi752567
 
Filsafat kesatuan ilmu.pptx
Filsafat kesatuan ilmu.pptxFilsafat kesatuan ilmu.pptx
Filsafat kesatuan ilmu.pptx
EarlyKirana
 
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MSKumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
khoinurfaisila
 

Similar to Tugas Artikel FKI.docx (20)

5822-Article Text-16968-3-10-20200531.pdf
5822-Article Text-16968-3-10-20200531.pdf5822-Article Text-16968-3-10-20200531.pdf
5822-Article Text-16968-3-10-20200531.pdf
 
artikel ilmiah falsafah kesatuan ilmu Wanda Hamidah (5).docx
artikel ilmiah falsafah kesatuan ilmu Wanda Hamidah (5).docxartikel ilmiah falsafah kesatuan ilmu Wanda Hamidah (5).docx
artikel ilmiah falsafah kesatuan ilmu Wanda Hamidah (5).docx
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Tugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnya
Tugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnyaTugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnya
Tugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnya
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Hakekat Ilmu : Mencari Alternatif Kebenaran Baru
Hakekat Ilmu : Mencari Alternatif Kebenaran BaruHakekat Ilmu : Mencari Alternatif Kebenaran Baru
Hakekat Ilmu : Mencari Alternatif Kebenaran Baru
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmu
 
_PPT Konsep dan Prinsip Sains dalam Islam.pdf
_PPT Konsep dan Prinsip Sains dalam Islam.pdf_PPT Konsep dan Prinsip Sains dalam Islam.pdf
_PPT Konsep dan Prinsip Sains dalam Islam.pdf
 
Revisi pid klmpk 11
Revisi pid klmpk 11Revisi pid klmpk 11
Revisi pid klmpk 11
 
Kelompok 1 Islam dan ilmu pengetahuan.pptx
Kelompok 1 Islam dan ilmu pengetahuan.pptxKelompok 1 Islam dan ilmu pengetahuan.pptx
Kelompok 1 Islam dan ilmu pengetahuan.pptx
 
Artikel FKI.docx
Artikel FKI.docxArtikel FKI.docx
Artikel FKI.docx
 
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docxArtikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
 
TAUHID SEBAGAI FONDASI UTAMA EKONOMI ISLAM.pptx
TAUHID SEBAGAI FONDASI UTAMA EKONOMI ISLAM.pptxTAUHID SEBAGAI FONDASI UTAMA EKONOMI ISLAM.pptx
TAUHID SEBAGAI FONDASI UTAMA EKONOMI ISLAM.pptx
 
Filsafat kesatuan ilmu.pptx
Filsafat kesatuan ilmu.pptxFilsafat kesatuan ilmu.pptx
Filsafat kesatuan ilmu.pptx
 
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MSKumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
 

Recently uploaded

Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
opkcibungbulang
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
moh3315
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 

Tugas Artikel FKI.docx

  • 1. Nama : Azizulhusna Hanifa NIM : 2205056065 Kelas : Manajemen B Tugas Mandiri Falsafah Kesatuan Ilmu UNITY OF SCIENCES Unity secara bahasa artinya kesatuan, sedangkan sciences adalah ilmu pengetahuan. Jadi yang dimaksud Unity of Sciences adalah kesatuan ilmu pengetahuan, tidak adanya dikotomi ilmu (semua ilmu hakikatnya sama). Dalam Wikipedia, menyebutkan bahwa “The unity of science is a thesis in philosophy of science that says that all the sciences form a unified whole”( Kesatuan ilmu pengetahuan adalah sebuah tesis dalam filsafat ilmu yang mengatakan bahwa semua ilmu membentuk suatu kesatuan yang utuh). Dengan kata lain semua ilmu adalah sebuah pengembangan dan berasal dari hal yang sama. Sehingga, para ilmuan barat di masa silam menyebutkan bahwa semua ilmu pengetahuan yang ada merupakan sebuah filsafat. Dalam tinjauan Islam, paradigma unity of sciences ini menegaskan bahwa semua ilmu pada dasarnya adalah satu kesatuan yang berasal dari dan bermuara pada Allah melalui wahyu-Nya baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, semua ilmu sudah semestinya saling berdialog dan bermuara pada satu tujuan dan selalu berjalan beriringan. Hal ini semestinya berlaku tidak hanya untuk ilmu Agama saja melainkan juga ilmu pengetahuan. Sehingga sudah semestinya agama dan ilmu pengetahuan selalu berjalan beriringan dan tidak bertentangan satu sama lainnya. Hakikatnya semua ilmu berasal dari Allah SWT dan manusia sebagai pelaksana atau modifikator di dunia. Ilmu agama seperti ilmu fiqih, tauhid, tafsir, hadist, dan lain-lain disebut juga ilmu akhirat. Sedangkan ilmu sains seperti biologi, fisika, kimia, kedokteran, dan lain-lain disebut sebagai ilmu dunia atau ilmu umum. Ilmu agama dan ilmu umum tidak dapat dipisahkan, oleh karena itu adanya dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum menjadi penyebab kemunduran umat islam. Paradigma kesatuan ilmu unity of science merupakan solusi untuk menghindari adanya dikotomi antara ilmu agama dan ilmu sains yang menjadi penyebab kemunduran umat islam. Berbicara tentang hubungan antara Sains dengan Agama tidak akan lepas membicarakan pula tentang bagaimana kedua hal ini saling berkaitan di masa silam. Hubungan sains dan agama dari abad ke abad mengalami pasang surut. Ada masa di mana Islam dan sains terhubung secara harmonis ada pula konflik yang terjadi dalam hubungan Islam dan sains. Contoh hubungan agama dan sains yang berlangsung harmonis pada masa kejayaan peradaban islam. Istilah sains dalam Islam, sebenarnya berbeda dengan sains dalam pengertian Barat modern saat ini, jika sains di Barat saat ini difahami sebagai satu-satunya ilmu, dan agama di sisi lain sebagai keyakinan, maka dalam Islam ilmu bukan hanya sains dalam pengertian Barat modern, sebab agama juga merupakan ilmu, artinya dalam Islam disiplin ilmu agama merupakan sains. Agama mencakup nilai-nilai, sedangkan sains berhubungan dengan fakta. Dibedakan berdasarkan masalah yang ditelaah, domain yang dirujuk dan metode yang digunakan. Agama dan sains adalah dua domain yang terpisah yakni agama atau Tuhan hanya dapat dikenal sebagaimana yang diwahyukan, tidak dapat diketahui kecuali melalui penyingkapan diri. Sedangkan sains dapat dikenali melalui fenomena dan empiris. Sains dibangun berdasarkan pengamatan dan penalaran manusia, sedangkan teologi berdasarkan wahyu. Sains dan agama
  • 2. ditafsirkan sebagai dua bahasa yang tidak saling berkaitan karena fungsi masing-masing berbeda. Sains dan agama merupakan dua entitas yang berbeda, namun keduanya sama-sama memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan manusia. Agama dan Sains tidak selamanya berada dalam pertentangan dan ketidaksesuaian. Banyak ilmuwan yang berusaha mencari hubungan antara keduanya. Islam adalah agama yang sangat menganjurkan umatnya untuk mengerahkan segala kemampuannya dalam menggunakan akalnya serta memikirkan segala apa yang ada di alam semesta ini. Tetapi diluar hal tersebut jika kita mengkaji secara mendalam tentang Unity of Sciences, seharusnya antara agama dan sains haruslah menjadi hal yang sejalan dan beriringan bukan berlawanan seperti dua sisi mata koin yang berbeda. Agama dan Sains merupakan sama- sama sumber kebenaran yang berangkat dari sudut pandang yang berbeda dan metode yang berbeda pula. Jika sains adalah kebenaran yang diperoleh dari fakta dan penilitian yang empiris (bukti). Agama adalah kebenaran yang didasarkan melalui kepercayaan / keimanan yang didasari firman Tuhan di dalam Al Qur’an. Al-Qur’an bukanlah kitab sains, tetapi segala pengetahuan tentang sains hendaknya dirujukkan kedalam Al-Qur’an. Al-Qur’an secara eksplisit telah menerangkan tentang segala apa yang ada dan terjadi dibumi ini dan dengan sains lah kita membuktikannya. Selain berbicara tentang agama dan keimanan, di beberapa surat di dalam Al Qur’an juga disinggung tentang beberapa peristiwa dan keadaan alam semesta yang bersifat ilmu pengetahuan. Dan faktanya memang semua hal yang berkaitan dengan sains yang dijelaskan di dalam Al Qur’an nyatanya bersifat fakta setelah dibuktikan di masa sekarang. Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, tentang apa itu Unity of Sciences, kemudian bagaimana hubungan yang terjadi antara agama dan ilmu pengetahuan. Dapat diketahui bahwa konsep tentang Unity of Sciences sangatlah penting. Dengan mengetahui dan mempelajari Unity of Sciences kita dapat tahu bahwa berbagai ilmu pengetahuan adalah sebuah hal yang berangkat dari satu kesatuan yang berasal dan bersumber dari dan bermuara pada Allah melalui wahyu-Nya baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, semua ilmu sudah semestinya saling berdialog dan bermuara pada satu tujuan dan selalu berjalan beriringan. Hal ini semestinya berlaku tidak hanya untuk ilmu Agama saja melainkan juga ilmu pengetahuan. Sehingga sudah semestinya agama dan ilmu pengetahuan selalu berjalan beriringan dan tidak bertentangan satu sama lainnya. Pentingnya Unity of Sciences harusnya dapat membuat kita sadar bahwa semua ilmu pengetahuan yang ada merupakan hal yang sangat penting. Tidak lagi mengkotak-kotakkan bagian-bagian dari ilmu-ilmu pengetahuan. Selayaknya kita dapat mengetahui dan menguasai berbagai dari cabang ilmu pengetahuan. Meskipun fokus kita hanyalah salah satu saja, sepatutnya dapat mengetahui ilmu lainnya dalam kaitannya dengan Unity of Sciences. Prinsip-Prinsip Paradigma Kesatuan Ilmu Paradigma Kesatuan Ilmu (unity of science) memiliki lima prinsip dalam pengembangannya yaitu: 1. Integrasi. Prinsip ini menyakini bahwa pengetahuan terkadang bersumber dari nabi. Selain itu ada pengetahuan yang bersumber dari penjelajahan akal manusia. Dan disamping itu ada pengetahuan yang diperoleh dari eksplorasi alam sekitar. 2. Kolaborasi. Dalam hal ini terdapat kekurangan yang dialami oleh ilmu-ilmu modern yaitu coraknya yang bersifat sekularistik. Sehingga dengan demikian ilmu-ilmu modern dianggap melupakan aspek penting dari ilmu yaitu mengantarkan pengkajinya untuk mengenal Tuhan. Sedangkan pada ilmu modern, paradigmanya adalah terlalu
  • 3. antroposentris sehingga manusia dianggap sebagai pusat semesta dan melupakan aspek metafisik. Maka dari itu, ilmu modern harus dipadukan secara kolaboratif dengan nilai- nilai Islam yang telah dibawa oleh nabi. 3. Dialektika. Pada prinsip dialektis ini, menerapkan adanya dialog antara ilmu wahyu (revealed sciences), ilmu modern (modern sciences), dan kearifan lokal (local wisdom). Adanya ketiga ilmu ini meniscayakan adanya dialog sehingga ilmu tidak berjalan sendiri-sendiri. Ilmu modern butuh bimbingan wahyu. Sedangkan wahyu membutuhkan aktualisasi dalam bentuk eksplorasi alam. Sedangkan kearifan lokal perlu diperkuat dengan bantuan ilmu-ilmu yang lain. 4. Prospektif. Prinsip ini meyakini bahwa paradigma kesatuan ilmu ini akan melahirkan ilmu- ilmu baru yang lebih membela kemanusiaan dan etika. Sehingga ilmu-ilmu baru tersebut dapat bermanfaat bagi manusia. Di samping itu, kelestarian alam juga menjadi poin penting bagi prospek bangsa di masa depan. 5. Pluralistik. Prinsip ini menyakini adanya pluralitas realitas, metode, dan pendekatan semua aktivitas keilmuan. Strategi Paradigma Kesatuan Ilmu Strategi yang dilakukan dalam mengaplikasikan Paradigma Kesatuan Ilmu (Unity of Science) meliputi tiga hal: 1. Humanisasi Ilmu-Ilmu Keislaman Maksud dari humanisasi ilmu-ilmu keislaman adalah merekonstruksi ilmu-ilmu keislaman agar semakin menyentuh dan memberi solusi bagi persoalan nyata kehidupan manusia. Di sini ada perpaduan antara nilai-nilai Islam dengan ilmu modern. Hal ini adalah dengan menyuntikkan nilai Islam kepada ilmu modern yang dianggap sekuler. Dengan humanisasi, diharapkan dapat memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi masyarakat. Dengan humanisasi, ilmu keislaman dapat berkembang dengan baik dan tidak terkesan teosentris an sich. 2. Spiritualisasi Ilmu-ilmu Modern Strategi spiritualisasi ilmu-ilmu modern meliputi segala upaya membangun ilmu pengetahuan baru yang didasarkan pada kesadaran kesatuan ilmu yang kesemuanya bersumber dari ayat-ayat Allah baik yang diperoleh melalui para nabi, eksplorasi akal, maupun ekplorasi alam 3. Revitalisasi Local Wisdom Revitalisasi local wisdom dalam strategi pengembangan paradigma kesatuan ilmu pengetahuan ini merupakan penguatan kembali ajaran-ajaran luhur bangsa. Strategi revitalisasi local wisdom terdiri dari semua usaha untuk tetap setia pada ajaran luhur budaya lokal dan pengembangannya guna penguatan karakter bangsa. Kesatuan Ilmu (Unity of Sciences) juga dipilih oleh UIN Walisongo sebagai paradigma. Dengan paradigma ini, UIN Walisongo mengidealkan bahwa ilmu yang satu dengan yang lain semestinya bekerja sama mengantarkan pengkajinya untuk mengenal Allah sebagai Dzat yang Maha Mengetahui. Dalam UIN Walisongo terdapat simbol falsafah integrasi sains dan agama yang dijabarkan salam bentuk pola intan berlian. Dalam intan berlian, semua berpusat pada Allah, dimana Allah menjadi sumber utama dalam segala ilmu pengetahuan. Ilmu agama maupun ilmu pengetahuan bersumber dari Allah. Sedangkan ayat-ayat Qur‟aniyah dan Kauniyah adalah turunan dari Allah untuk dikaji oleh manusia terhadap keduanya. Pendalaman
  • 4. terhadap ayat-ayat Allah melahirkan lima gugus keilmuan yang akan dikembangkan oleh UIN Walisongo Semarang yaitu ilmu agama dan humaniora, ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu kealaman, ilmu matematika dan sains computer, serta ilmu profesi dan terapan. Pada prinsip pengetahuan tersebut, UIN Walisongo meletakkan wahyu sebagai pusat ilmu. Sedangkan ilmu kealaman berada di pinggirannya. Wahyu secara langsung adalah apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad melalui Al-Qur’an. Sedangkan wahyu secara tidak langsung adalah eksplorasi dari manusia ketika ia menyadari dirinya dan alam semesta yang ia tempati. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Unity of Sciences atau wahdatul ulum adalah sebuah pandangan yang menjelaskan bahwa semua ilmu yang ada di muka bumi merupakan sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Semua ilmu pengetahuan yang ada di muka bumi ini bersumber dari Allah SWT. Selain itu, antara ilmu pengetahuan dan agama adalah sebuah hal yang seharusnya berjalan beriringan. Agama dan Sains merupakan sama- sama sumber kebenaran yang berangkat dari sudut pandang yang berbeda dan metode yang berbeda pula. Jika sains adalah kebenaran yang diperoleh dari fakta dan penilitian yang empiris (bukti). Agama adalah kebenaran yang didasarkan melalui kepercayaan / keimanan yang didasari firman tuhan di dalam Al Qur’an.
  • 5. DAFTAR PUSTAKA Andrian, Nova. dkk. (2019). Prinsip-prinsip Unity of Science. Semarang: UIN Walisongo. Mahmudi. (2020). Paradigma Kesatuan Ilmu UIN Walisongo dalam Perspektif Scientia Sacra S.H. Nasr. Semarang: UIN Walisongo. Suyetno, Hadi. (2016). Unity of sciences. Diakses pada 22 Oktober 2022 dari https://hadisuyetno.wordpress.com/2016/06/04/unity-of-sciences/ Hidayat, Saifullah. (2016). Paradigma Kesatuan Ilmu Unity of Science. Diakses pada 22 Oktober 2022 dari https://unityofscience.org/paradigma-kesatuan-ilmu-unity-of-science/