Format penulisan makalah:
-Kata pengantar & Daftar isi
-Footnote
-Penomoran halaman yang berbeda (Kata pengantar & Daftar isi memakai i,ii,iii)
-Format Kertas yang berbeda (portrait & landscape)
-Ukuran margin 4,3,3,3
-Format text times new roman ukuran 12, spasi 1,5
-Gambar & tabel
Makalah pancasila mengenai kebudayaan sekaten dan grebek maulud dalam hal peranannya di ideologi pancasila saat ini yang merupakan salah hal yang fundamental bagi negara ini.
Paragraf pertama menjelaskan latar belakang pentingnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi manusia. Paragraf berikutnya membahas tentang pentingnya norma, kebiasaan, dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat untuk menjaga ketertiban dan menghindari konflik antar kepentingan manusia. Tulisan ini membahas aspek-aspek penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Makalah ini membahas tentang perkembangan budaya bangsa Indonesia dan eksistensinya dalam kehidupan bangsa yang pluralistik. Budaya Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan, kontak antar budaya, dan pluralitas bangsa Indonesia. Globalisasi berdampak pada merosotnya budaya Indonesia, tetapi upaya pelestarian budaya perlu dilakukan. Keanekaragaman budaya di Indonesia perlu dihargai sebagai aset bangsa.
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi nasional di Indonesia, termasuk definisi integrasi politik, antropologis, dan nasional secara umum. Juga membahas syarat dan ancaman integrasi nasional, serta dasar hukum bela negara.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebu...Tri Adnyana
Budaya adalah cara hidup yang dipelajari dan dimiliki bersama oleh kelompok orang dan diwariskan ke generasi berikutnya. Budaya terbentuk dari unsur-unsur kompleks seperti agama, politik, adat istiadat, bahasa, seni, dan bangunan. Budaya lokal adalah budaya yang dimiliki penduduk asli suatu daerah sebagai warisan, tetapi sering tergeser oleh budaya populer yang diproduksi media massa untuk konsumsi massal
Makalah pancasila mengenai kebudayaan sekaten dan grebek maulud dalam hal peranannya di ideologi pancasila saat ini yang merupakan salah hal yang fundamental bagi negara ini.
Paragraf pertama menjelaskan latar belakang pentingnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi manusia. Paragraf berikutnya membahas tentang pentingnya norma, kebiasaan, dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat untuk menjaga ketertiban dan menghindari konflik antar kepentingan manusia. Tulisan ini membahas aspek-aspek penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Makalah ini membahas tentang perkembangan budaya bangsa Indonesia dan eksistensinya dalam kehidupan bangsa yang pluralistik. Budaya Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan, kontak antar budaya, dan pluralitas bangsa Indonesia. Globalisasi berdampak pada merosotnya budaya Indonesia, tetapi upaya pelestarian budaya perlu dilakukan. Keanekaragaman budaya di Indonesia perlu dihargai sebagai aset bangsa.
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi nasional di Indonesia, termasuk definisi integrasi politik, antropologis, dan nasional secara umum. Juga membahas syarat dan ancaman integrasi nasional, serta dasar hukum bela negara.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebu...Tri Adnyana
Budaya adalah cara hidup yang dipelajari dan dimiliki bersama oleh kelompok orang dan diwariskan ke generasi berikutnya. Budaya terbentuk dari unsur-unsur kompleks seperti agama, politik, adat istiadat, bahasa, seni, dan bangunan. Budaya lokal adalah budaya yang dimiliki penduduk asli suatu daerah sebagai warisan, tetapi sering tergeser oleh budaya populer yang diproduksi media massa untuk konsumsi massal
Tulisan ini membahas tentang pentingnya melestarikan budaya Indonesia untuk meningkatkan martabat bangsa. Penulis menjelaskan konsep budaya dan beberapa aspek pentingnya, serta menganalisis unsur-unsur budaya Indonesia yang perlu dilestarikan agar tetap mempertahankan identitas nasional.
Nilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesiametalujay
Makalah ini membahas tentang nilai-nilai Pancasila yang berakar dari budaya bangsa Indonesia. Pancasila mencerminkan kebudayaan Indonesia yang bersifat pluralistik dan teosentris. Nilai-nilai kebudayaan seperti persatuan dan ketuhanan tertuang dalam lima sila Pancasila yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia.
Makalah ini membahas tentang falsafah budaya bangsa Indonesia. Budaya nasional merupakan kebudayaan yang dikemas dari beragam budaya lokal di seluruh Indonesia, diperkuat oleh semangat Bhinneka Tunggal Ika. Identitas nasional bangsa terbentuk dari pengalaman sejarah bersama yang menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan memberi warna kepribadian bangsa. Faktor-faktor seperti etnisitas, wilayah, bahasa, agama, dan tekn
Makalah ini membahas tentang pendidikan kewarganegaraan. Mencakup tujuan pendidikan kewarganegaraan untuk membentuk warga negara yang baik, hak dan kewajiban negara menurut UUD 1945, serta perkembangan pendidikan pendahuluan bela negara sejak masa Orde Lama hingga Reformasi. Tulisan ini menyimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan bertujuan membentuk warga negara yang memiliki komitmen terhadap HAM dan
Dokumen tersebut membahas lima faktor utama perbedaan budaya, yaitu orientasi individual dan kolektif, budaya konteks tinggi dan rendah, jarak kuasa, budaya maskulin dan feminin, serta penghindaran ketidakpastian. Dokumen tersebut juga menjelaskan ciri-ciri masing-masing faktor perbedaan budaya tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik warga negara yang demokratis dan tujuan pendidikan kewarganegaraan. Karakteristik warga negara yang demokratis meliputi rasa hormat dan tanggung jawab, bersikap kritis, membuka diskusi dan dialog, serta bersifat terbuka dan rasional. Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah membentuk warga negara yang memiliki pemahaman cita-cita nasional, mampu mengambil keputusan,
Rencana pembelajaran semester mata kuliah Multikulturalisme dan Integrasi Nasional membahas tentang tujuan, materi, strategi, evaluasi, dan tagihan perkuliahan yang meliputi analisis pluralisme, multikulturalisme, konflik antar kelompok, integrasi sosial, dan pendidikan multikultural di Indonesia.
Makalah ini membahas tentang pengertian kebudayaan, teori, karakteristik, unsur-unsur, bentuk, dan wujud kebudayaan. Kebudayaan merupakan sistem pengetahuan yang meliputi ide dan gagasan dalam pikiran manusia, yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dan artefak. Unsur-unsur kebudayaan meliputi peralatan hidup, ekonomi, sosial, bahasa, seni, pengetahuan, dan religi.
Makalah ini membahas tentang pengertian kebudayaan, teori, karakteristik, unsur-unsur, bentuk, dan wujud kebudayaan. Kebudayaan merupakan sistem pengetahuan yang meliputi ide dan gagasan dalam pikiran manusia, yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dan artefak. Unsur-unsur kebudayaan meliputi peralatan hidup, ekonomi, sosial, bahasa, seni, pengetahuan, dan religi.
Makalah ini membahas tentang kesadaran mempertahankan budaya Indonesia di era globalisasi. Terdapat 3 bab utama yang membahas tentang latar belakang, konsep budaya dan kesadaran budaya, serta tingkat-tingkat kesadaran budaya. Makalah ini bertujuan untuk memahami pentingnya melestarikan budaya bangsa di tengah arus globalisasi.
Tulisan ini membahas tentang pentingnya melestarikan budaya Indonesia untuk meningkatkan martabat bangsa. Penulis menjelaskan konsep budaya dan beberapa aspek pentingnya, serta menganalisis unsur-unsur budaya Indonesia yang perlu dilestarikan agar tetap mempertahankan identitas nasional.
Nilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesiametalujay
Makalah ini membahas tentang nilai-nilai Pancasila yang berakar dari budaya bangsa Indonesia. Pancasila mencerminkan kebudayaan Indonesia yang bersifat pluralistik dan teosentris. Nilai-nilai kebudayaan seperti persatuan dan ketuhanan tertuang dalam lima sila Pancasila yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia.
Makalah ini membahas tentang falsafah budaya bangsa Indonesia. Budaya nasional merupakan kebudayaan yang dikemas dari beragam budaya lokal di seluruh Indonesia, diperkuat oleh semangat Bhinneka Tunggal Ika. Identitas nasional bangsa terbentuk dari pengalaman sejarah bersama yang menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan memberi warna kepribadian bangsa. Faktor-faktor seperti etnisitas, wilayah, bahasa, agama, dan tekn
Makalah ini membahas tentang pendidikan kewarganegaraan. Mencakup tujuan pendidikan kewarganegaraan untuk membentuk warga negara yang baik, hak dan kewajiban negara menurut UUD 1945, serta perkembangan pendidikan pendahuluan bela negara sejak masa Orde Lama hingga Reformasi. Tulisan ini menyimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan bertujuan membentuk warga negara yang memiliki komitmen terhadap HAM dan
Dokumen tersebut membahas lima faktor utama perbedaan budaya, yaitu orientasi individual dan kolektif, budaya konteks tinggi dan rendah, jarak kuasa, budaya maskulin dan feminin, serta penghindaran ketidakpastian. Dokumen tersebut juga menjelaskan ciri-ciri masing-masing faktor perbedaan budaya tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik warga negara yang demokratis dan tujuan pendidikan kewarganegaraan. Karakteristik warga negara yang demokratis meliputi rasa hormat dan tanggung jawab, bersikap kritis, membuka diskusi dan dialog, serta bersifat terbuka dan rasional. Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah membentuk warga negara yang memiliki pemahaman cita-cita nasional, mampu mengambil keputusan,
Rencana pembelajaran semester mata kuliah Multikulturalisme dan Integrasi Nasional membahas tentang tujuan, materi, strategi, evaluasi, dan tagihan perkuliahan yang meliputi analisis pluralisme, multikulturalisme, konflik antar kelompok, integrasi sosial, dan pendidikan multikultural di Indonesia.
Makalah ini membahas tentang pengertian kebudayaan, teori, karakteristik, unsur-unsur, bentuk, dan wujud kebudayaan. Kebudayaan merupakan sistem pengetahuan yang meliputi ide dan gagasan dalam pikiran manusia, yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dan artefak. Unsur-unsur kebudayaan meliputi peralatan hidup, ekonomi, sosial, bahasa, seni, pengetahuan, dan religi.
Makalah ini membahas tentang pengertian kebudayaan, teori, karakteristik, unsur-unsur, bentuk, dan wujud kebudayaan. Kebudayaan merupakan sistem pengetahuan yang meliputi ide dan gagasan dalam pikiran manusia, yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dan artefak. Unsur-unsur kebudayaan meliputi peralatan hidup, ekonomi, sosial, bahasa, seni, pengetahuan, dan religi.
Makalah ini membahas tentang kesadaran mempertahankan budaya Indonesia di era globalisasi. Terdapat 3 bab utama yang membahas tentang latar belakang, konsep budaya dan kesadaran budaya, serta tingkat-tingkat kesadaran budaya. Makalah ini bertujuan untuk memahami pentingnya melestarikan budaya bangsa di tengah arus globalisasi.
Makalah ini membahas tentang perkembangan budaya bangsa Indonesia dan eksistensinya dalam kehidupan bangsa yang pluralistik. Budaya Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan, kontak antar budaya, dan pluralitas bangsa Indonesia. Globalisasi berdampak pada merosotnya budaya daerah namun perlu dijaga keberagamannya sebagai aset bangsa.
Makalah ini membahas tentang kebudayaan dari perspektif antropologi dan sosiologi. Terdiri dari tujuh mahasiswa yang menyusun makalah ini dibawah bimbingan dosen pembimbing. Makalah ini membahas tentang pengertian kebudayaan, unsur-unsur, teori, bentuk, dan dampak budaya asing.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu sosial budaya dasar (ISBD) dan peran bidan dalam masyarakat. ISBD merupakan salah satu kelompok mata kuliah wajib yang bertujuan untuk membentuk kepribadian mahasiswa dan meningkatkan pemahaman tentang masalah-masalah sosial dan budaya. Sedangkan bidan berperan penting dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak dengan memberikan pelayanan kesehatan dan menggerakan masyar
Konflik antar organisasi kemasyarakatan di Bandung semakin memanas. Perselisihan antara Pemuda Pancasila dan Buah Batu Corps bermula dari penganiayaan dan kini berlanjut dengan pembacokan, perusakan properti, dan intimidasi terhadap wartawan. Upaya hukum dan pantauan keamanan terus dilakukan untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian ditetapkan melalui peraturan pemerintah untuk membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Tulisan ini membahas latar belakang dan tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam rangka menghadapi tantangan zaman dan dinamika bangsa Indonesia saat ini.
Makalah ini membahas tentang manusia dan kebudayaan, meliputi peranan manusia sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan, pengaruh budaya terhadap lingkungan, proses dan perkembangan budaya, serta perubahan kebudayaan.
Makalah ini membahas tentang pengertian dan makna Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila memiliki lima sila yaitu ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Makalah ini juga menjelaskan latar belakang sejarah, landasan,
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban norma 28
Makalah ini membahas tentang ideologi-ideologi di dunia yang menjadi dasar kesinambungan antara hak dan kewajiban. Beberapa ideologi yang dijelaskan antara lain kapitalisme, marxisme, sosialisme, komunisme, anarkisme, fasisme, liberalisme, konservatisme, individualisme, nasionalisme, dan pancasila."
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Tugas 5 tik
1. i
MAKALAH KEBUDAYAAN
Disusun oleh:
Revani Kartika Pujianti
031117023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2017
2. ii
https://syair79.files.wordpress.com/2009/04/makalah-kebudayaan.doc
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang perkembangan
budaya bangsa Indonesia dan eksistensinya dalam kehidupan bangsa yang
pluralistik.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
BOGOR, 19 OKTOBER 2017
PENULIS
3. iii
https://syair79.files.wordpress.com/2009/04/makalah-kebudayaan.doc
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................II
DAFTAR ISI........................................................................III
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG ..........................................................1
RUMUSAN MASALAH......................................................2
TUJUAN...............................................................................2
MANFAAT...........................................................................2
BAB II KERANGKA TEORI
DEFINISI KEBUDAYAAN.................................................3
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN .....................................4
KEBUDAYAAN BANGSA INDONESIA..........................5
BAB III PEMBAHASAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUDAYAAN...................................................................9
BANGSA YANG MULTIKULTURAL SEBAGAI TANTANGAN
KEBUDAYAAN BANGSA INDONESIA..........................9
KONDISI BUDAYA INDONESIA
PADA ERA GLOBALISASI................................................11
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN.....................................................................13
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat sekarang ini telah banyak pengalaman
yang diperoleh bangsa kita tentang kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam
negara Republik Indonesia, pedoman acuan bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara itu adalah nilai-nilai dan norma-norma yang termaktub dalam Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945, sebagai sumber dan disain bagi terbentuknya
kebudayaan nasional.
Namun kita juga telah melihat bahwa, khususnya dalam lima tahun terakhir, telah
terjadi krisis pemerintahan dan tuntutan reformasi (tanpa platform yang jelas)
yang menimbulkan berbagai ketidakmenentuan dan kekacauan. Acuan kehidupan
bernegara (governance) dan kerukunan sosial (social harmony) menjadi
berantakan dan menumbuhkan ketidakpatuhan sosial (social disobedience). Dari
sinilah berawal tindakan-tindakan anarkis, pelanggaran-pelanggaran moral dan
etika, tentu pula tak terkecuali pelanggaran hukum dan meningkatnya kriminalitas.
Di kala hal ini berkepanjangan dan tidak jelas kapan saatnya krisis ini akan
berakhir, para pengamat hanya bisa mengatakan bahwa bangsa kita adalah
“bangsa yang sedang sakit”, suatu kesimpulan yang tidak pula menawarkan solusi.
Timbul pertanyaan: mengapa bangsa kita dicemooh oleh bangsa lain? Mengapa
pula ada sejumlah orang Indonesia yang tanpa canggung dan tanpa merasa risi
dengan mudah berkata, “Saya malu menjadi orang Indonesia” dan bukannya
secara Negara menantang dan mengatakan, “Saya siap untuk mengangkat
Indonesia dari keterpurukan ini”? Mengapa pula wakil-wakil rakyat dan para
pemimpin malahan saling tuding sehingga menjadi bahan olok-olok orang
banyak? Mengapa pula banyak orang, termasuk kaum intelektual, kemudian
menganggap Pancasila harus “disingkirkan” sebagai dasar Negara? Kaum
intelektual yang sama di masa lalu adalah penatar gigih, bahkan “manggala”
dalam pelaksanaan Penataran P-4. Pancasila adalah “asas bersama” bagi bangsa
ini (bukan “asas tunggal”). Di samping itu, makin banyak orang yang kecewa
6. 2
https://syair79.files.wordpress.com/2009/04/makalah-kebudayaan.doc
berat terhadap, bahkan menolak, perubahan UUD 1945 (lebih dari sekedar
amandemen) sehingga perannya sebagai pedoman dan acuan kehidupan
berbangsa dan bernegara dapat diibaratkan sebagai menjadi lumpuh.
Perjalanan panjang Negara enam dasawarsa kemerdekaan Indonesia telah
memberikan banyak pengalaman kepada warganegara tentang kehidupan
berbangsa dan bernegara. Nation and character building sebagai cita-cita
membentuk kebudayaan nasional belum dilandasi oleh suatu strategi budaya yang
nyata (padahal ini merupakan konsekuensi dari dicetuskannya Proklamasi
Kemerdekaan sebagai “de hoogste politieke beslissing” dan diterimanya Pancasila
sebagai dasar Negara dan UUD 1945 sebagai dasar Negara).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas maka permasalahan yang dibahas
dalam makalah ini bagaimana perkembangan budaya bangsa Indonesia dan
eksistensinya dalam kehidupan bangsa yang pluralistik.
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana
perkembangan budaya bangsa Indonesia dan eksistensinya dalam kehidupan
bangsa yang pluralistik.
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai patokan
bagi masyarakat untuk tetap mengembangkan dan mempertahankan budaya
bangsa dalam proses globalisasi budaya.
7. 3
https://syair79.files.wordpress.com/2009/04/makalah-kebudayaan.doc
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Definisi Kebudayaan
Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai
makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan
lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya.
Dengan demikian, kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-
petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian
model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan digunakannya secara
selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-
laku dan tindakan-tindakannya.
Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia
sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan
menginterpretasikan lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi
tingkah lakunya.
Sebagai pengetahuan, kebudayaan adalah suatu satuan ide yang ada dalam kepala
manusia dan bukan suatu gejala (yang terdiri atas kelakuan dan hasil kelakuan
manusia). Sebagai satuan ide, kebudayaan terdiri atas serangkaian nilai-nilai,
norma-norma yang berisikan larangan-larangan untuk melakukan suatu tindakan
dalam menghadapi suatu lingkungan sosial, kebudayaan, dan alam, serta berisi
serangkaian konsep-konsep dan model-model pengetahuan mengenai berbagai
tindakan dan tingkah laku yang seharusnya diwujudkan oleh pendukungnya dalam
menghadapi suatu lingkungan sosial, kebudayaan, dan alam. Jadi nilai-nilai
tersebut dalam penggunaannya adalah selektif sesuai dengan lingkungan yang
dihadapi oleh pendukungnya
Dari berbagai sisi, kebudayaan dapat dipdang sebagai: (1) Pengetahuan yang
diyakini kebenarannya oleh masyarakat yang memiliki kebudayaan tersebut; (2)
Kebudayaan adalah milik masyarakat manusia, bukan daerah atau tempat yang
mempunyai kebudayaan tetapi manusialah yang mempunyai kebudayaan; (3)
Sebagai pengetahuan yang diyakini kebenarannya, kebudayaan adalah pedoman
menyeluruh yang mendalam dan mendasar bagi kehidupan masyarakat yang
8. 4
https://syair79.files.wordpress.com/2009/04/makalah-kebudayaan.doc
bersangkutan; (4) Sebagai pedoman bagi kehidupan, kebudayaan dibedakan dari
kelakuan dan hasil kelakuan; karena kelakuan itu terwujud dengan mengacu atau
berpedoman pada kebudayaan yang dipunyai oleh pelaku yang bersangkutan.
Sebagai pengetahuan, kebudayaan berisikan konsep-konsep, metode-metode,
resep-resep, dan petunjuk-petunjuk untuk memilah (mengkategorisasi) konsep-
konsep dan merangkai hasil pilahan untuk dapat digunakan sebagai pedoman
dalam menginterpretasi dan memahami lingkungan yang dihadapi dan dalam
mewujudkan tindakan-tindakan dalam menghadapi dan memanfaatkan lingkungan
dan sumber-sumber dayanya dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan untuk
kelangsungan hidup. Dengan demikian, pengertian kebudayaan sebagai pedoman
bagi kehidupan adalah sebagai pedoman dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan
hidupnya.
B. Unsur-Unsur Kebudayaan
Untuk lebih mendalami kebudayaan perlu dikenal beberapa masalah lain yang
menyangkut kebudayaan antara lain unsur kebudayaan. Unsur kebudayan dalam
kamus besar Indonesia berarti bagian dari suatu kebudayaan yang dapat
digunakan sebagai suatu analisi tertentu. Dengan adanya unsur tersebut,
kebudayan disini lebih mengandung makna totalitas dari pada sekedar
perjumlahan usur-unsur yang terdapat di dalamnya. Unsur kebudayaan terdiri atas
:
1. System regili dan upacaru keagamaan merupakan produk manusia sebagai
homoriligius. manusia yang mempunyai kecerdasan ,pikiran ,dan perasaan luhur
,tangapan bahwa kekuatan lain mahabesar yang dapat “menghitam-putikan”
kehidupannya.
2. System organisasi kemasyarakatan merupakan produk manusia sebagia
homosocius.manusia sadar bahwa tubuh nay lemah.namun, dengan akalnya
manusia membuat kekuatan dengan menyusun organisasi kemasyarakatan yang
merupakan tempat berkerja sama untuk mencapai tujuan baersama,yaitu
meningatkan kesejahtraan hidupnya.
9. 5
https://syair79.files.wordpress.com/2009/04/makalah-kebudayaan.doc
3. System mata pencarian yang merupakan produk dari manusia sebagai
homoeconomicus manjadikan tinkat kehudupan manusia secara umum terus
meningkat.contoh bercocok tanam, kemudian berternak ,lalu mengusahakan
kerjinan, dan berdagang.
C. Kebudayaan Bangsa Indonesia
Di masa lalu, kebudayaan nasional digambarkan sebagai “puncak-puncak
kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia”. Namun selanjutnya,
kebudayaan nasional Indonesia perlu diisi oleh nilai-nilai dan norma-norma
nasional sebagai pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di antara
seluruh rakyat Indonesia. Termasuk di dalamnya adalah nilai-nilai yang menjaga
kedaulatan negara dan integritas teritorial yang menyiratkan kecintaan dan
kebanggaan terhadap tanah air, serta kelestariannya, nilai-nilai tentang
kebersamaan, saling menghormati, saling mencintai dan saling menolong antar
sesama warganegara, untuk bersama-sama menjaga kedaulatan dan martabat
bangsa.
Gagasan tentang kebudayaan nasional Indonesia yang menyangkut kesadaran dan
identitas sebagai satu bangsa sudah dirancang saat bangsa kita belum merdeka.
Hampir dua dekade sesudah Boedi Oetomo, Perhimpunan Indonesia telah
menanamkan kesadaran tentang identitas Indonesia dalam Manifesto Politiknya
(1925), yang dikemukakan dalam tiga hakekat, yaitu: (1) kedaulatan rakyat, (2)
kemandirian dan (3) persatuan Indonesia. Gagasan ini kemudian segera direspons
dengan semangat tinggi oleh Sumpah Pemuda pada tahun 1928.
Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan
kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah
penghormatan terhadap Sang Saka Merah-Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya,
Bahasa Nasional, pembentukan TKR yang kemudian menjadi TNI, PNS, sistem
pendidikan nasional, sistem hukum nasional, sistem perekonomian nasional,
sistem pemerintahan dan sistem birokrasi nasional). Di pihak lain, kesadaran
nasional dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan patriotisme.
Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan akan perlunya
10. 6
https://syair79.files.wordpress.com/2009/04/makalah-kebudayaan.doc
memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa
sebagai perjuangan mencapai peradaban, sebagai upaya melepaskan bangsa dari
subordinasi (ketergantungan, ketertundukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing
atau kekuatan asing.
Secara internal manusia dan masyarakat memiliki intuisi dan aspirasi untuk
mencapai kemajuan. Secara internal, pengaruh dari luar selalu mendorong
masyarakat, yang dinilai statis sekali pun, untuk bereaksi terhadap rangsangan-
rangsangan dari lingkungannya. Rangsangan besar dari lingkungan pada saat ini
datang dari media masa, melalui pemberitaan maupun pembentukan opini.
Pengaruh internal dan khususnya eksternal ini merupakan faktor strategis bagi
terbentuknya suatu kebudayaan nasional. Sistem dan media komunikasi menjadi
sarana strategis yang dapat diberi peran strategis pula untuk memupuk identitas
nasional dan kesadaran nasional.
11. 7
DAFTAR RUMAH ADAT DI PULAU SUMATERA
Pulau Sumatera
Nomor Provinsi Nama Rumah Adat
1 Nanggroe Aceh Darussalam Rumoh Aceh
2 Sumatera Utara Rumah Balai Batak Toba
3 Sumatera Barat Rumah Gadang
4 Riau Rumah Salaso Jatuh
5 Kepulauan Riau Rumah Melayu Atap Limas Potong
6 Jambi Rumah Panggung
7 Bengkulu Rumah Bubungan Lima
8 Sumatera Selatan Rumas Limas
9 Bangaka Belitung Rumah Rakit
10 Lampung Rumah Melayu
DAFTAR RUMAH ADAT DI PULAU JAWA
Pulau Jawa
Nomor Provinsi Nama Rumah Adat
1 Jawa Barat Rumah Kasepuhan
2 Banten Rumah Kasepuhan
3 DKI Jakarta Rumah Kebaya
4 Jawa Tengah Rumah Joglo
13. 9
BAB III
PEMBAHASAN
A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebudayaan
Bebera faktor yang mempengaruhi kebudayaan secara garis besar adalah : a)
factor kitaran (lingkungan hidup, geografis mileu) factor lingkungan fisik lokasi
geografis merupakan suatu corak budaya sekelompok masyarakat; b) faktor induk
bangsa ada dua pandangan berbeda mengenai faktor induk bangsa ini, yaitu
pandangan barat dan pandangan timur. Pandangan barat berpendapat bahwa
perbedaan induk bangsa dari beberapa kelompok masyarakat mempunyai pengaru
terhadap suatu corak kebudayaan. Berdasarkan pandangan barat umumnya tingkat
cauca soit dianggap lebih tinggi dari pada bangsa lain,yaitu mingloid dan negroid.
Sedangkan pandangan timur berpendapat bahwa peran ihnduk bukan sebagai
factor yang lebih dulu lahir dan cukup tinggi pada saat bangsa barat masih “ tidur
dalam kegelapan . hal itu lebih jelas ketika dalam abad xx, bangsa jepang yang
dapat diikatakan lebih rendah daripada bangsa barat dan c) fakto saling kontak
antar bangsa. Hubungan antar bangsa yang makin mudah akibat sarana
perhubungan yang makin sempurna menebabkan satu bangsa mudah berhubungan
dengan bangs lain.
Akibat daripada adanya hubungan ini dapat atau tidak suatu bangsa
mempertahankan jkebudayaanya tergantung pada kebudayaan asing mana yang
lebih kuat maka kebudayaan asli dapat bertahan lebih kuat. Sebaliknya apabila
kebudayaan asli lebih lemah daripada kebudayaan asing maka lenyaplah
kebudayaan aslidan terjadi budaya jajahan yang sifatnuya tiruan.
B. Bangsa Yang Multikultural Sebagai Tantangan Kebudayaan Bangsa
Indonesia
Kita tidak dapat pula mengingkari sifat pluralistik bangsa kita sehingga perlu pula
memberi tempat bagi berkembangnya kebudayaan sukubangsa dan kebudayaan
agama yang dianut oleh warganegara Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan sukubangsa dan kebudayaan agama, bersama-sama dengan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara, mewarnai perilaku dan kegiatan kita.
14. 10
https://syair79.files.wordpress.com/2009/04/makalah-kebudayaan.doc
Berbagai kebudayaan itu berseiringan, saling melengkapi dan saling mengisi,
tidak berdiri sendiri-sendiri, bahkan mampu untuk saling menyesuaikan (fleksibel)
dalam percaturan hidup sehari-hari.
Dalam konteks itu pula maka ratusan suku-sukubangsa yang terdapat di Indonesia
perlu dilihat sebagai aset negara berkat pemahaman akan lingkungan alamnya,
tradisinya, serta potensi-potensi budaya yang dimilikinya, yang keseluruhannya
perlu dapat didayagunakan bagi pembangunan nasional. Di pihak lain, setiap
sukubangsa juga memiliki hambatan budayanya masing-masing, yang berbeda
antara sukubangsa yang satu dengan yang lainnya. Maka menjadi tugas negaralah
untuk memahami, selanjutnya mengatasi hambatan-hambatan budaya masing-
masing sukubangsa, dan secara aktif memberi dorongan dan peluang bagi
munculnya potensi-potensi budaya baru sebagai kekuatan bangsa.
Banyak wacana mengenai bangsa Indonesia mengacu kepada ciri pluralistik
bangsa kita, serta mengenai pentingnya pemahaman tentang masyarakat Indonesia
sebagai masyarakat yang multikultural. Intinya adalah menekankan pada
pentingnya memberikan kesempatan bagi berkembangnya masyarakat
multikultural itu, yang masing-masing harus diakui haknya untuk
mengembangkan dirinya melalui kebudayaan mereka di tanah asal leluhur mereka.
Hal ini juga berarti bahwa masyarakat multikultural harus memperoleh
kesempatan yang baik untuk menjaga dan mengembangkan kearifan budaya lokal
mereka ke arah kualitas dan pendayagunaan yang lebih baik.
Kelangsungan dan berkembangnya kebudayaan lokal perlu dijaga dan dihindarkan
dari hambatan. Unsur-unsur budaya lokal yang bermanfaat bagi diri sendiri
bahkan perlu dikembangkan lebih lanjut agar dapat menjadi bagian dari
kebudayaan bangsa, memperkaya unsur-unsur kebudayaan nasional. Meskipun
demikian, sebagai kaum profesional Indonesia, misi utama kita adalah
mentransformasikan kenyataan multikultural sebagai aset dan sumber kekuatan
bangsa, menjadikannya suatu sinergi nasional, memperkukuh gerak konvergensi,
keanekaragaman. Oleh karena itu, walaupun masyarakat multikultural harus
dihargai potensi dan haknya untuk mengembangkan diri sebagai pendukung
kebudayaannya di atas tanah kelahiran leluhurnya, namun pada saat yang sama,
15. 11
https://syair79.files.wordpress.com/2009/04/makalah-kebudayaan.doc
mereka juga harus tetap diberi ruang dan kesempatan untuk mampu melihat
dirinya, serta dilihat oleh masyarakat lainnya yang sama-sama merupakan
warganegara Indonesia, sebagai bagian dari bangsa Indonesia, dan tanah
leluhurnya termasuk sebagai bagian dari tanah air Indonesia. Dengan demikian,
membangun dirinya, membangun tanah leluhurnya, berarti juga membangun
bangsa dan tanah air tanpa merasakannya sebagai beban, namun karena ikatan
kebersamaan dan saling bekerjasama.
C. Kondisi Budaya Indonesia Pada Era Globalisasi
Indonesia merupakan negara yang dapat dikatakan sebagai negara yang kaya akan
budayanya, dengan memiliki keragaman yang cukup bervariasi, dapat digunakan
sebagai penambah indahnya khasanah sebuah negara. Akan tetapi, mampukah
Indonesia pada jaman sekarang tetap mempertahankan integritas kebudayaannya.
Apabila di ulang kembali berbagai peristiwa yang terjadi, banyak kebudayaan
Indonesia yang telah di caplok oleh Negara-negara lain. Hal ini dapat
membuktikan dengan jelas bahwa belum adanya kekuatan hukum yang kuat yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia tentang kebudayaannya. Sehingga akan
menyebabkan kemudahan bagi bangsa lain untuk mengambil dan mengakuinya.
Bukan hanya itu saja, kemajuan teknologi informasi pada masa sekarang ini telah
cepatnya merubah kebudayaan Indonesia menjadi kian merosot. Sehingga
menimbulkan berbagai opini yang tidak jelas, yang nantinya akan melahirkan
sebuah kebingungan di tengah-tengah berbagai perubahan yang berlangsung
begitu rumitnya dan membuat pusing bagi masyarakatnya sendiri.
Dan yang lebih memprihatinkan lagi, banyak kesenian dan bahasa Nusantara yang
dianggap sebagai ekspresi dari bangsa Indonesia akan terancam mati. Sejumlah
warisan budaya yang ditinggalkan oleh nenek moyang sendiri telah hilang entah
kemana. Padahal warisan budaya tersebut memiliki nilai tinggi dalam membantu
keterpurukan bangsa Indonesia pada jaman sekarang.
Sungguh ironis memang apabila ditelaah lebih jauh lagi. Akan tetapi, kita tidak
hanya mengeluh dan menonton saja. Sebagai warga negara yang baik, mesti
mampu menerapkan dan memberikan contoh kepada anak cucu nantinya, agar
17. 13
https://syair79.files.wordpress.com/2009/04/makalah-kebudayaan.doc
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan pada pembahasan di atas maka kesimpulan yang dapat
dipaparkan pada makalah ini adalah sebagai berikut :
Pertama, rakyat Indonesia yang pluralistik merupakan kenyataan, yang harus
dilihat sebagai aset nasional, bukan resiko atau beban. Rakyat adalah potensi
nasional harus diberdayakan, ditingkatkan potensi dan produktivitas fisikal,
mental dan kulturalnya.
Kedua, tanah air Indonesia sebagai aset nasional yang terbentang dari Sabang
sampai Merauke dan dari Miangas sampai Rote, merupakan tempat
bersemayamnya semangat kebhinekaan. Adalah kewajiban politik dan intelektual
kita untuk mentransformasikan “kebhinekaan” menjadi “ketunggalikaan” dalam
identitas dan kesadaran nasional.
Ketiga, diperlukan penumbuhan pola pikir yang dilandasi oleh prinsip mutualisme,
kerjasama sinergis saling menghargai dan memiliki (shared interest) dan
menghindarkan pola pikir persaingan tidak sehat yang menumbuhkan
eksklusivisme, namun sebaliknya, perlu secara bersama-sama berlomba
meningkatkan daya saing dalam tujuan peningkatan kualitas sosial-kultural
sebagai bangsa.
Keempat, membangun kebudayaan nasional Indonesia harus mengarah kepada
suatu strategi kebudayaan untuk dapat menjawab pertanyaan, “Akan kita jadikan
seperti apa bangsa kita?” yang tentu jawabannya adalah “menjadi bangsa yang
tangguh dan entrepreneurial, menjadi bangsa Indonesia dengan ciri-ciri nasional
Indonesia, berfalsafah dasar Pancasila, bersemangat bebas-aktif mampu menjadi
tuan di negeri sendiri, dan mampu berperanan penting dalam percaturan global
dan dalam kesetaraan juga mampu menjaga perdamaian dunia”.
18. 14
https://syair79.files.wordpress.com/2009/04/makalah-kebudayaan.doc
Kelima, yang kita hadapi saat ini adalah krisis budaya. Tanpa segera
ditegakkannya upaya “membentuk” secara tegas identitas nasional dan kesadaran
nasional, maka bangsa ini akan menghadapi kehancuran
B. Saran
Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan kebudayaan yang terbentuk dari
berbagai macam kebudayaan suku dan agama sehingga banyak tantangan yang
selalu merongrong keutuhan budaya itu tapi dengan semangat kebhinekaan
sampai sekarang masih eksis dalam terpaan zaman. Kewajiban kita sebagai anak
bangsa untuk tetap mempertahankannya budaya itu menuju bangsa yang abadi,
luhur, makmur dan bermartabat.