SlideShare a Scribd company logo
NAMA : ADITYA DIAN
NUGRAHA
NIM : 17.1003.222.01.0666
KELAS : T. SIPIL - B
BAB 5.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR
BAGUNAN TAHAN GEMPA
PENDAHULUAN.
Beban gempa merupakan beban yang sangat tidak dapat diperkirakan baik
besarnya, arahnya, maupun saat terjadinya. Besarnya beban gempa yang
bekerja pada struktur bangunan, tergantung dari banyak variabel.
Agar beban gempa pada struktur bangunan yang diperhitungkan tidak terlalu
besar dan arahnya cukup dapat diperkirakan, serta distribusi beban gempa
dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, maka ketentuan yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan struktur bangunan di daerah rawan gempa
adalah : tata letak dari struktur, perencanaan kapasitas (capacity design)
dengan konsep strong column – weak beam, serta pendetailan yang baik dari
elemen-elemen struktur. Dengan memenuhi persyaratan-persyaratan di atas,
maka dapat diharapkan perencanaan struktur di daerah rawan gempa dapat
dilakukan dengan cara yang sederhana, aman, dan ekonomis.
BAB 5.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR
BAGUNAN TAHAN GEMPA
Beberapa kriteria dasar yang dapat dipakai sebagai acuan untuk merencanakan
tata letak struktur bangunan di daerah rawan gempa adalah :
• Struktur bangunan harus mempunyai bentuk yang sederhana, kompak dan
simetris
• Struktur bangunan tidak boleh terlalu langsing, baik pada denahnya maupun
potonganya, serta mempunyai kekakuan yang cukup.
• Distribusi dari massa, kekakuan dan kekuatan disepanjang tinggi bangunan
diusahakan seragam dan menerus.
• Elemen-elemen vertikal dari struktur (kolom) harus dibuat lebih kuat dari
elemen- elemen horisontal dari struktur (balok), agar sendi plastis terbentuk
terlebih dahulu pada balok-balok (strong column – weak beam).
BAB 5.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR
BAGUNAN TAHAN GEMPA
Analisis Struktur Terhadap Beban Gempa
Prosedur analisis yang paling sederhana dan yang langsung dapat digunakan
untuk menentukan pengaruh dari beban gempa terhadap struktur bangunan
adalah prosedur analisis statik. Analisis statik hanya boleh dilakukan untuk
struktur-struktur bangunan dengan bentuk yang sederhana dan beraturan atau
simetris, yang tidak menunjukkan perbandingan yang menyolok dalam
perbandingan antara berat dan kekakuan pada tingkattingkatnya.
Untuk struktur-struktur bangunan gedung lainnya yang tidak begitu mudah untuk
diperkirakan perilakunya terhadap pengaruh gempa (struktur dengan bentuk
yang tidak beraturan), harus di analisis dengan prosedur analisis dinamik.
Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk memperkirakan dengan tepat
pembagian dari gaya-gaya gempa di dalam struktur bangunan ini dengan
analisis statik. Struktur-struktur bangunan yang beraturan, dapat juga dianalisis
dengan prosedur analisis dinamik jika diinginkan.
BAB 5.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR
BAGUNAN TAHAN GEMPA
Pengaruh Beban Gempa Horisontal
Pengaruh beban gempa horisontal dapat
bekerja pada masing-masing arah dari sumbu
utama bangunan, atau pada kedua arah
sumbu utama dari struktur bangunan secara
bersamaan.
Kombinasi pembebanan yang perlu ditinjau
untuk merencanakan kekuatan dari kolom-
kolom struktur adalah :
• Beban gravitasi + 100% beban gempa arah
X + 30% beban gempa arah Y
• Beban gravitasi + 30% beban gempa arah
X + 100% beban gempa arah Y
BAB 5.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR
BAGUNAN TAHAN GEMPA
Pengaruh Beban Gempa Vertikal
Pada umumnya, tinjauan perencanaan struktur terhadap pengaruh beban
gempa arah vertikal ini dapat diabaikan, dengan anggapan bahwa elemen-
elemen dari struktur telah direncanakan berdasarkan beban gravitasi (beban
mati dan beban hidup) yang arahnya vertikal ke bawah.
BAB 5.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR
BAGUNAN TAHAN GEMPA
Pengaruh Beban Gravitasi Vertikal
Beban gravitasi vertikal pada struktur bangunan dapat terdiri dari kombinasi
antara beban mati dan beban hidup. Beban-beban hidup yang bekerja pada
struktur bangunan pada umumnya dapat direduksi pada saat dilakukan analisis
beban gempa pada struktur tersebut, sehubungan dengan kecilnya
kemungkinan bekerjanya beban hidup penuh dan pengaruh beban gempa
penuh secara bersamaan pada struktur secara keseluruhan. Tujuan mereduksi
beban hidup ini adalah untuk mendapatkan desain struktur yang cukup
ekonomis. Besarnya beban mati dan beban hidup dapat dihitung dengan
mengacu pada standar pembebanan yang berlaku.
BAB 5.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR
BAGUNAN TAHAN GEMPABeban Gempa Statik Ekuivalen
Analisis perancangan struktur bangunan terhadap pengaruh beban gempa
secara statik, pada prinsipnya adalah menggantikan gaya-gaya horisontal yang
bekerja pada struktur bangunan akibat pengaruh pergerakan tanah yang
diakibatkan gempa, dengan gaya-gaya statik yang ekuivalen.
Tujuan dari analisis statik adalah untuk menyederhanaan prosedur perhitungan.
Prosedur analisis statik yang sering digunakan pada praktek perencanaan
struktur bangunan gedung, adalah Analisis Beban Gempa Nominal Statik
Ekuivalen.
Analisis Beban Gempa Nominal Statik Ekivalen merupakan metode
pendekatan dari sifat-sifat dinamik yang sebenarnya dari beban gempa yang
bekerja pada struktur.
Besarnya beban Gempa Nominal statik ekuivalen yang digunakan untuk
perencanaan struktur ditentukan oleh tiga hal, yaitu oleh besarnya Gempa
Rencana, oleh tingkat daktilitas yang dimiliki struktur, dan oleh nilai faktor
tahanan lebih yang terkandung di dalam struktur.
BAB 5.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR
BAGUNAN TAHAN GEMPA
Beban Gempa Statik Ekuivalen
Berdasarkan pedoman gempa yang berlaku di Indonesia yaitu Perencanaan
Ketahanan Gempa Untuk Struktur Rumah dan Gedung (SNI 03-1726-2002).,
besarnya Beban Gempa Nominal (V) yang bekerja pada struktur bangunan,
ditentukan menurut persamaan :
Dimana, I adalah Faktor Keutamaan Struktur, C adalah nilai Faktor Respon
Gempa yang didapat dari Respon Spektrum Gempa Rencana untuk waktu
getar alami fundamental struktur T, dan W ditetapkan sebagai jumlah dari
beban mati ditambah beban hidup yang direduksi. R adalah Faktor Reduksi
Gempa yang besarnya tergantung dari besarnya tingkat, t daktilitas struktur.
Untuk struktur bangunan gedung yang berperilaku elastik penuh harga R=1,6,
sedangkan untuk bangunan gedung yang berperilaku daktail penuh harga
R=8,5.
BAB 5.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR
BAGUNAN TAHAN GEMPA
Beban Gempa Statik Ekuivalen
Beban gempa yang bekerja pada struktur bangunan
merupakan gaya inersia. Besarnya gaya inersia ini
tergantung dari banyak faktor. Berat atau massa
bangunan dan percepatan gempa merupakan faktor
yang paling utama. Faktor-faktor lainnya yang juga
mempengaruhi besarnya beban gempa pada struktur
adalah bagaimanan cara massa dari bangunan
tersebut terdistribusi, kekakuan dari sistem struktur
bangunan, kondisi tanah di dasar bangunan,
mekanisme redaman pada struktur bangunan, dan
perilaku dari getaran gempa. Faktor yang terakhir ini
paling sulit ditentukan secara tepat karena sifatnya
yang acak (random). Periode atau waktu getar struktur
yang besarnya dipengaruhi oleh massa dan kekakuan
struktur, merupakan faktor penting yang mempengaruhi
respon struktur terhadap getaran gempa. Struktur yang
kaku dengan periode getar yang pendek, misalnya
struktur portal dengan dinding geser, akan menerima
beban gempa yang lebih besar dibandingkan struktur
yang fleksibel dengan periode getar yang panjang,
misalnya struktur portal biasa.
BAB 5.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR
BAGUNAN TAHAN GEMPAWaktu Getar Struktur
Untuk keperluan analisis pendahuluan, waktu getar alami (T) dari struktur bangunan
gedung (dalam detik) dapat ditentukan dengan rumus pendekatan atau rumus
empirissebagai berikut :
• Untuk struktur-struktur bangunan gedung yang berbentuk portal tanpa unsur
pengaku
(dinding geser/ shear wall atau bracing) yang membatasi simpangan :
T empiris = 0,085 H 0,75 ( untuk portal baja )
T empiris = 0,060 H 0,75 ( untuk portal beton )
• Untuk struktur-struktur bangunan gedung lainnya :
T empiris = 0,009 H/( B ) 0,5
dimana H adalah ketinggian dari struktur bangunan gedung (dalam meter) di ukur dari
taraf
penjepitan lateral, dan B adalah panjang dari denah struktur bangunan dalam arah
gempa
yang ditinjau (dalam meter).
BAB 5.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR
BAGUNAN TAHAN GEMPA
Waktu Getar Struktur
Setelah didapatkan gaya-gaya gempa pada struktur dengan menggunakan T empiris,
waktu getar sebenarnya dari struktur gedung beraturan dalam arah masing-masing
sumbu utama dapat dihitung ulang dengan menggunakan Rumus Rayleigh sebagai
berikut :
BAB 5.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR
BAGUNAN TAHAN GEMPA
Pembagian Beban Gempa Pada Struktur
Beban Gempa Nominal Statik Ekuivalen (V) akibat gempa harus didistribusikan di
sepanjang tinggi tingkat gedung menjadi beban-beban horisontal terpusat (F), yang
bekerja pada masing-masing lantai tingkat (Gambar 4), dengan rumus :
BAB 5.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR
BAGUNAN TAHAN GEMPA
Pembagian Beban Gempa Pada Struktur
Pembagian beban gempa statik ekuivalen (V)
horisontal, harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
• Jika perbandingan antara tinggi struktur dan
lebar denah bangunan adalah sama atau
melebihi 3, maka 0,10 V harus dianggap
sebagai beban horisontal terpusat yang
bekerja pada pusat massa lantai puncak
bangunan, sedangkan 0,90 V sisanya harus
dibagikan menjadi beban-beban horisontal
terpusat menurut rumus di atas.
• Untuk cerobong yang berdiri di atas tanah,
0,20 V harus dianggap sebagai beban
horisontal terpusat yang bekerja pada
puncaknya, sedangkan 0,80 V sisanya harus
dibagikan menjadi beban-beban horisontal
terpusat menurut rumus di atas.
• Untuk tangki di atas menara, beban horisontal
terpusat sebesar V harus dianggap bekerja
pada titik berat seluruh struktur menara dan
tangki berikut isinya.
BAB 5.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR
BAGUNAN TAHAN GEMPA
Prosedur Analisis Dinamik
Analisis dinamik perlu dilakukan pada struktur-struktur
bangunan gedung dengan karakteristik sebagai berikut :
Gedung-gedung dengan konfigurasi struktur sangat tidak beraturan
Gedung-gedung dengan loncatan-loncatan bidang muka yang besar
Gedung-gedung dengan kekakuan tingkat yang tidak merata
Gedung-gedung yang tingginya lebih dari 40 meter
Perencanaan Ketahanan
Gempa Untuk Struktur Rumah dan Gedung (SNI 03-1726-2002), adalah metode
Analisis Ragam Spektrum Respon (Spectral Modal Analysis) dan Analisis Respon
Dinamik Riwayat Waktu (Time History Analysis).
BAB 5.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR
BAGUNAN TAHAN GEMPA
Ragam Getar Struktur
Pada perhitungan distribusi beban gempa
dengan cara analisis dinamik, struktur
bangunan gedung biasanya dimodelkan
sebagai sistem BDK dengan berat atau
massa setiap tingkat dipusatkan pada
bidang lantainya. Pemodelan massa
bangunan seperti ini disebut model
massa terpusat (lumped mass model),
yang bertujuan untuk mengurangi jumlah
derajat kebebasan yang terdapat pada
struktur.
Sebagai contoh, pada Gambar 7.4
diperlihatkan struktur bangunan gedung 5
lantai yang dimodelkan sebagai
bangunan geser dengan massa-massa
terpusat pada bidang lantainya. Struktur
mendapat pengaruh gempa pada tanah
dasar.
BAB 5.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR
BAGUNAN TAHAN GEMPA
Pemilihan Cara Analisis
Untuk keperluan analisis perencanaan gempa dari struktur bangunan yang
berukuran sedang atau menengah, dapat dilakukan prosedur analisis statik
dengan metode Analisis Beban Gempa Nominal Statik Ekuivalen. Dalam hal
ini disarankan untuk memeriksa gaya gaya gempa yang bekerja pada
struktur dengan menggunakan Spektrum Respon Gempa Rencana yang
sesuai dengan wilayah gempa serta kondisi tanah dasar dimana struktur
bangunan tersebut akan didirikan. Untuk struktur bangunan yang besar dan
cukup penting, analisis perencanaan terhadap pengaruh gempa tidak cukup
hanya dilakukan dengan analisis statik saja, tetapi harus menggunakan
prosedur analisis dinamik untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
BAB 5.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR
BAGUNAN TAHAN GEMPA
Kriteria Dasar Perencanaan
Pada tahap awal dari perencanaan (preliminary design) struktur bangunan
gedung
tahan gempa, konfigurasi dari denah bangunan, material struktur dan bentuk
atau sistem struktur, harus ditentukan terlebih dahulu. Pemilihan ini akan
mempengaruhi tahap selanjutnya dari prosedur perencanaan struktur
bangunan tahan gempa. Material-material untuk struktur bangunan,
mempunyai sifat atau karakteristik yang berlainan dalam menerima pengaruh
beban gempa yang bersifat dinamik, oleh karena itu meterial dari struktur
harus dipilih sedemikian rupa sehingga didapatkan sistem struktur yang
ekonomis dan cukup aman terhadap pengaruh beban-beban yang bekerja
selama umur rencananya.
BAB 5.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR
BAGUNAN TAHAN GEMPA
Material Struktur
Dari sudut pandang rekayasa sipil terhadap perencanaan struktur bangunan
tahan gempa, beberapa kriteria atau persyaratan yang harus dipunyai oleh
material dari struktur agar mampu untuk menahan pengaruh beban gempa
adalah :
1. Perbandingan antara kekuatan dan berat dari material struktur, harus
cukup besar.
2. Material struktur harus mempunyai kemampuan untuk berdeformasi
(bersifat daktail).
3. Sifat degradasi kekuatan dan degradasi kekakuan dari material struktur,
harus cukup rendah.
4. Keseragaman Kekuatan dan Kekakuan
5. Harga yang ekonomis.
BAB 5.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR
BAGUNAN TAHAN GEMPA
Jenis Struktur
secara umum tingkat ketahanan suatu sistem struktur bangunan terhadap
pengaruh beban gempa dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Struktur Baja (Steel Structure)
2. Struktur Komposit (Composite Structure)
3. Struktur Kayu (Wooden Structure)
4. Struktur Beton Bertulang (Reinforced Concrete Structure)
5. Struktur Beton Pracetak (Precast Concrete Structure)
6. Struktur Beton Prategang (Prestress Concrete Structure)
7. Struktur Pasangan Bata (Mansory Structure)
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Rekayasa gempa irawan saputra 17.1003.222.01.0687 - kelas b
Rekayasa gempa irawan saputra   17.1003.222.01.0687 - kelas bRekayasa gempa irawan saputra   17.1003.222.01.0687 - kelas b
Rekayasa gempa irawan saputra 17.1003.222.01.0687 - kelas b
IrawanSaputra7
 
Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa
Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan GempaKriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa
Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa
NovikeDianUtami
 
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
cahyaagrounds
 
Tugas ii mk ii c_siti fatimah
Tugas ii mk ii c_siti fatimahTugas ii mk ii c_siti fatimah
Tugas ii mk ii c_siti fatimah
SitiFatimah485
 
Ipi146549
Ipi146549Ipi146549
Ipi146549
tulus alwin
 
Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3
Debora Elluisa Manurung
 
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVEREVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
Edi Supriyanto
 
Sistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momenSistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momen
Debora Elluisa Manurung
 
Tugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitasTugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitas
Manaser sawaki
 
363 599-1-pb
363 599-1-pb363 599-1-pb
363 599-1-pb
LeElaa Dezella
 
344296720 sni-gempa-2002-pdf
344296720 sni-gempa-2002-pdf344296720 sni-gempa-2002-pdf
344296720 sni-gempa-2002-pdf
Doby Yuniardi
 
Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2
Debora Elluisa Manurung
 
Seismic
SeismicSeismic
Seismic
robert220191
 
Analisa pada bangunan gedung bertingakat
Analisa pada bangunan gedung bertingakatAnalisa pada bangunan gedung bertingakat
Analisa pada bangunan gedung bertingakat
eidhy setiawan eidhy Edy
 
Bab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserBab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserKetut Swandana
 
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
Irfan Yusuf
 
pelat sni 2013
pelat sni 2013pelat sni 2013
pelat sni 2013
Shaleh Afif Hasibuan
 

What's hot (20)

Rekayasa gempa irawan saputra 17.1003.222.01.0687 - kelas b
Rekayasa gempa irawan saputra   17.1003.222.01.0687 - kelas bRekayasa gempa irawan saputra   17.1003.222.01.0687 - kelas b
Rekayasa gempa irawan saputra 17.1003.222.01.0687 - kelas b
 
Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa
Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan GempaKriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa
Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa
 
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
 
Tugas ii mk ii c_siti fatimah
Tugas ii mk ii c_siti fatimahTugas ii mk ii c_siti fatimah
Tugas ii mk ii c_siti fatimah
 
Ipi146549
Ipi146549Ipi146549
Ipi146549
 
Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3
 
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVEREVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
 
Sistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momenSistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momen
 
konsep-struktur-beton-tahan-gempa
konsep-struktur-beton-tahan-gempakonsep-struktur-beton-tahan-gempa
konsep-struktur-beton-tahan-gempa
 
Tugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitasTugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitas
 
363 599-1-pb
363 599-1-pb363 599-1-pb
363 599-1-pb
 
344296720 sni-gempa-2002-pdf
344296720 sni-gempa-2002-pdf344296720 sni-gempa-2002-pdf
344296720 sni-gempa-2002-pdf
 
780 1487-1-sm
780 1487-1-sm780 1487-1-sm
780 1487-1-sm
 
Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2
 
Seismic
SeismicSeismic
Seismic
 
Analisa pada bangunan gedung bertingakat
Analisa pada bangunan gedung bertingakatAnalisa pada bangunan gedung bertingakat
Analisa pada bangunan gedung bertingakat
 
Bab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserBab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geser
 
126 182-1-pb
126 182-1-pb126 182-1-pb
126 182-1-pb
 
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
 
pelat sni 2013
pelat sni 2013pelat sni 2013
pelat sni 2013
 

Similar to Tugas 2 aditya dian nugraha - 17.1003.222.01.0666 - kelas b

Rekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPTRekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPT
DoniAsep2
 
Rekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa pptRekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa ppt
MBAYU2
 
Sni 03-1726-2003-gempa
Sni 03-1726-2003-gempaSni 03-1726-2003-gempa
Sni 03-1726-2003-gempa
muhammad iqbal
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
UmiKalsum53666
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
Versa Apriana
 
Materi kuliah rekayasa_gempa
Materi kuliah rekayasa_gempaMateri kuliah rekayasa_gempa
Materi kuliah rekayasa_gempa
yuni helmi
 
Its paper-19365-3107100032-paper
Its paper-19365-3107100032-paperIts paper-19365-3107100032-paper
Its paper-19365-3107100032-paper
jiemmy4free
 
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodo
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodoPresentasi konteks7 189-s-restu&widodo
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodoRestu Faizah
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...
Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...
Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...
AnggunSindy
 
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptxELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
AndreaHiden
 
Dinamika dan rekayasa gempa
Dinamika dan rekayasa gempa Dinamika dan rekayasa gempa
Dinamika dan rekayasa gempa
RitaHardiantiAris
 
Structure Evaluation of Multi-Story Building With Pushover Analysis due to Fu...
Structure Evaluation of Multi-Story Building With Pushover Analysis due to Fu...Structure Evaluation of Multi-Story Building With Pushover Analysis due to Fu...
Structure Evaluation of Multi-Story Building With Pushover Analysis due to Fu...
RizqullahRafi1
 
revisi-ppt-gempa-bab-5.pptx
revisi-ppt-gempa-bab-5.pptxrevisi-ppt-gempa-bab-5.pptx
revisi-ppt-gempa-bab-5.pptx
darmadi ir,mm
 
Beban Gempa Pada Jembatan
Beban Gempa Pada JembatanBeban Gempa Pada Jembatan
Beban Gempa Pada Jembatan
NovikeDianUtami
 
13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx
13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx
13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx
MEmilAminullah20052
 

Similar to Tugas 2 aditya dian nugraha - 17.1003.222.01.0666 - kelas b (18)

Rekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPTRekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPT
 
Rekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa pptRekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa ppt
 
Gempa kolom
Gempa kolomGempa kolom
Gempa kolom
 
vol3.1.2
vol3.1.2vol3.1.2
vol3.1.2
 
Sni 03-1726-2003-gempa
Sni 03-1726-2003-gempaSni 03-1726-2003-gempa
Sni 03-1726-2003-gempa
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
 
Makala bangunan
Makala bangunanMakala bangunan
Makala bangunan
 
Materi kuliah rekayasa_gempa
Materi kuliah rekayasa_gempaMateri kuliah rekayasa_gempa
Materi kuliah rekayasa_gempa
 
Its paper-19365-3107100032-paper
Its paper-19365-3107100032-paperIts paper-19365-3107100032-paper
Its paper-19365-3107100032-paper
 
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodo
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodoPresentasi konteks7 189-s-restu&widodo
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodo
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...
Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...
Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...
 
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptxELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
 
Dinamika dan rekayasa gempa
Dinamika dan rekayasa gempa Dinamika dan rekayasa gempa
Dinamika dan rekayasa gempa
 
Structure Evaluation of Multi-Story Building With Pushover Analysis due to Fu...
Structure Evaluation of Multi-Story Building With Pushover Analysis due to Fu...Structure Evaluation of Multi-Story Building With Pushover Analysis due to Fu...
Structure Evaluation of Multi-Story Building With Pushover Analysis due to Fu...
 
revisi-ppt-gempa-bab-5.pptx
revisi-ppt-gempa-bab-5.pptxrevisi-ppt-gempa-bab-5.pptx
revisi-ppt-gempa-bab-5.pptx
 
Beban Gempa Pada Jembatan
Beban Gempa Pada JembatanBeban Gempa Pada Jembatan
Beban Gempa Pada Jembatan
 
13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx
13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx
13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx
 

Recently uploaded

RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 

Recently uploaded (11)

RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 

Tugas 2 aditya dian nugraha - 17.1003.222.01.0666 - kelas b

  • 1. NAMA : ADITYA DIAN NUGRAHA NIM : 17.1003.222.01.0666 KELAS : T. SIPIL - B
  • 2. BAB 5. KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR BAGUNAN TAHAN GEMPA PENDAHULUAN. Beban gempa merupakan beban yang sangat tidak dapat diperkirakan baik besarnya, arahnya, maupun saat terjadinya. Besarnya beban gempa yang bekerja pada struktur bangunan, tergantung dari banyak variabel. Agar beban gempa pada struktur bangunan yang diperhitungkan tidak terlalu besar dan arahnya cukup dapat diperkirakan, serta distribusi beban gempa dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, maka ketentuan yang perlu diperhatikan dalam perencanaan struktur bangunan di daerah rawan gempa adalah : tata letak dari struktur, perencanaan kapasitas (capacity design) dengan konsep strong column – weak beam, serta pendetailan yang baik dari elemen-elemen struktur. Dengan memenuhi persyaratan-persyaratan di atas, maka dapat diharapkan perencanaan struktur di daerah rawan gempa dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, aman, dan ekonomis.
  • 3. BAB 5. KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR BAGUNAN TAHAN GEMPA Beberapa kriteria dasar yang dapat dipakai sebagai acuan untuk merencanakan tata letak struktur bangunan di daerah rawan gempa adalah : • Struktur bangunan harus mempunyai bentuk yang sederhana, kompak dan simetris • Struktur bangunan tidak boleh terlalu langsing, baik pada denahnya maupun potonganya, serta mempunyai kekakuan yang cukup. • Distribusi dari massa, kekakuan dan kekuatan disepanjang tinggi bangunan diusahakan seragam dan menerus. • Elemen-elemen vertikal dari struktur (kolom) harus dibuat lebih kuat dari elemen- elemen horisontal dari struktur (balok), agar sendi plastis terbentuk terlebih dahulu pada balok-balok (strong column – weak beam).
  • 4. BAB 5. KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR BAGUNAN TAHAN GEMPA Analisis Struktur Terhadap Beban Gempa Prosedur analisis yang paling sederhana dan yang langsung dapat digunakan untuk menentukan pengaruh dari beban gempa terhadap struktur bangunan adalah prosedur analisis statik. Analisis statik hanya boleh dilakukan untuk struktur-struktur bangunan dengan bentuk yang sederhana dan beraturan atau simetris, yang tidak menunjukkan perbandingan yang menyolok dalam perbandingan antara berat dan kekakuan pada tingkattingkatnya. Untuk struktur-struktur bangunan gedung lainnya yang tidak begitu mudah untuk diperkirakan perilakunya terhadap pengaruh gempa (struktur dengan bentuk yang tidak beraturan), harus di analisis dengan prosedur analisis dinamik. Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk memperkirakan dengan tepat pembagian dari gaya-gaya gempa di dalam struktur bangunan ini dengan analisis statik. Struktur-struktur bangunan yang beraturan, dapat juga dianalisis dengan prosedur analisis dinamik jika diinginkan.
  • 5. BAB 5. KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR BAGUNAN TAHAN GEMPA Pengaruh Beban Gempa Horisontal Pengaruh beban gempa horisontal dapat bekerja pada masing-masing arah dari sumbu utama bangunan, atau pada kedua arah sumbu utama dari struktur bangunan secara bersamaan. Kombinasi pembebanan yang perlu ditinjau untuk merencanakan kekuatan dari kolom- kolom struktur adalah : • Beban gravitasi + 100% beban gempa arah X + 30% beban gempa arah Y • Beban gravitasi + 30% beban gempa arah X + 100% beban gempa arah Y
  • 6. BAB 5. KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR BAGUNAN TAHAN GEMPA Pengaruh Beban Gempa Vertikal Pada umumnya, tinjauan perencanaan struktur terhadap pengaruh beban gempa arah vertikal ini dapat diabaikan, dengan anggapan bahwa elemen- elemen dari struktur telah direncanakan berdasarkan beban gravitasi (beban mati dan beban hidup) yang arahnya vertikal ke bawah.
  • 7. BAB 5. KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR BAGUNAN TAHAN GEMPA Pengaruh Beban Gravitasi Vertikal Beban gravitasi vertikal pada struktur bangunan dapat terdiri dari kombinasi antara beban mati dan beban hidup. Beban-beban hidup yang bekerja pada struktur bangunan pada umumnya dapat direduksi pada saat dilakukan analisis beban gempa pada struktur tersebut, sehubungan dengan kecilnya kemungkinan bekerjanya beban hidup penuh dan pengaruh beban gempa penuh secara bersamaan pada struktur secara keseluruhan. Tujuan mereduksi beban hidup ini adalah untuk mendapatkan desain struktur yang cukup ekonomis. Besarnya beban mati dan beban hidup dapat dihitung dengan mengacu pada standar pembebanan yang berlaku.
  • 8. BAB 5. KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR BAGUNAN TAHAN GEMPABeban Gempa Statik Ekuivalen Analisis perancangan struktur bangunan terhadap pengaruh beban gempa secara statik, pada prinsipnya adalah menggantikan gaya-gaya horisontal yang bekerja pada struktur bangunan akibat pengaruh pergerakan tanah yang diakibatkan gempa, dengan gaya-gaya statik yang ekuivalen. Tujuan dari analisis statik adalah untuk menyederhanaan prosedur perhitungan. Prosedur analisis statik yang sering digunakan pada praktek perencanaan struktur bangunan gedung, adalah Analisis Beban Gempa Nominal Statik Ekuivalen. Analisis Beban Gempa Nominal Statik Ekivalen merupakan metode pendekatan dari sifat-sifat dinamik yang sebenarnya dari beban gempa yang bekerja pada struktur. Besarnya beban Gempa Nominal statik ekuivalen yang digunakan untuk perencanaan struktur ditentukan oleh tiga hal, yaitu oleh besarnya Gempa Rencana, oleh tingkat daktilitas yang dimiliki struktur, dan oleh nilai faktor tahanan lebih yang terkandung di dalam struktur.
  • 9. BAB 5. KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR BAGUNAN TAHAN GEMPA Beban Gempa Statik Ekuivalen Berdasarkan pedoman gempa yang berlaku di Indonesia yaitu Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Rumah dan Gedung (SNI 03-1726-2002)., besarnya Beban Gempa Nominal (V) yang bekerja pada struktur bangunan, ditentukan menurut persamaan : Dimana, I adalah Faktor Keutamaan Struktur, C adalah nilai Faktor Respon Gempa yang didapat dari Respon Spektrum Gempa Rencana untuk waktu getar alami fundamental struktur T, dan W ditetapkan sebagai jumlah dari beban mati ditambah beban hidup yang direduksi. R adalah Faktor Reduksi Gempa yang besarnya tergantung dari besarnya tingkat, t daktilitas struktur. Untuk struktur bangunan gedung yang berperilaku elastik penuh harga R=1,6, sedangkan untuk bangunan gedung yang berperilaku daktail penuh harga R=8,5.
  • 10. BAB 5. KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR BAGUNAN TAHAN GEMPA Beban Gempa Statik Ekuivalen Beban gempa yang bekerja pada struktur bangunan merupakan gaya inersia. Besarnya gaya inersia ini tergantung dari banyak faktor. Berat atau massa bangunan dan percepatan gempa merupakan faktor yang paling utama. Faktor-faktor lainnya yang juga mempengaruhi besarnya beban gempa pada struktur adalah bagaimanan cara massa dari bangunan tersebut terdistribusi, kekakuan dari sistem struktur bangunan, kondisi tanah di dasar bangunan, mekanisme redaman pada struktur bangunan, dan perilaku dari getaran gempa. Faktor yang terakhir ini paling sulit ditentukan secara tepat karena sifatnya yang acak (random). Periode atau waktu getar struktur yang besarnya dipengaruhi oleh massa dan kekakuan struktur, merupakan faktor penting yang mempengaruhi respon struktur terhadap getaran gempa. Struktur yang kaku dengan periode getar yang pendek, misalnya struktur portal dengan dinding geser, akan menerima beban gempa yang lebih besar dibandingkan struktur yang fleksibel dengan periode getar yang panjang, misalnya struktur portal biasa.
  • 11. BAB 5. KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR BAGUNAN TAHAN GEMPAWaktu Getar Struktur Untuk keperluan analisis pendahuluan, waktu getar alami (T) dari struktur bangunan gedung (dalam detik) dapat ditentukan dengan rumus pendekatan atau rumus empirissebagai berikut : • Untuk struktur-struktur bangunan gedung yang berbentuk portal tanpa unsur pengaku (dinding geser/ shear wall atau bracing) yang membatasi simpangan : T empiris = 0,085 H 0,75 ( untuk portal baja ) T empiris = 0,060 H 0,75 ( untuk portal beton ) • Untuk struktur-struktur bangunan gedung lainnya : T empiris = 0,009 H/( B ) 0,5 dimana H adalah ketinggian dari struktur bangunan gedung (dalam meter) di ukur dari taraf penjepitan lateral, dan B adalah panjang dari denah struktur bangunan dalam arah gempa yang ditinjau (dalam meter).
  • 12. BAB 5. KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR BAGUNAN TAHAN GEMPA Waktu Getar Struktur Setelah didapatkan gaya-gaya gempa pada struktur dengan menggunakan T empiris, waktu getar sebenarnya dari struktur gedung beraturan dalam arah masing-masing sumbu utama dapat dihitung ulang dengan menggunakan Rumus Rayleigh sebagai berikut :
  • 13. BAB 5. KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR BAGUNAN TAHAN GEMPA Pembagian Beban Gempa Pada Struktur Beban Gempa Nominal Statik Ekuivalen (V) akibat gempa harus didistribusikan di sepanjang tinggi tingkat gedung menjadi beban-beban horisontal terpusat (F), yang bekerja pada masing-masing lantai tingkat (Gambar 4), dengan rumus :
  • 14. BAB 5. KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR BAGUNAN TAHAN GEMPA Pembagian Beban Gempa Pada Struktur Pembagian beban gempa statik ekuivalen (V) horisontal, harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : • Jika perbandingan antara tinggi struktur dan lebar denah bangunan adalah sama atau melebihi 3, maka 0,10 V harus dianggap sebagai beban horisontal terpusat yang bekerja pada pusat massa lantai puncak bangunan, sedangkan 0,90 V sisanya harus dibagikan menjadi beban-beban horisontal terpusat menurut rumus di atas. • Untuk cerobong yang berdiri di atas tanah, 0,20 V harus dianggap sebagai beban horisontal terpusat yang bekerja pada puncaknya, sedangkan 0,80 V sisanya harus dibagikan menjadi beban-beban horisontal terpusat menurut rumus di atas. • Untuk tangki di atas menara, beban horisontal terpusat sebesar V harus dianggap bekerja pada titik berat seluruh struktur menara dan tangki berikut isinya.
  • 15. BAB 5. KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR BAGUNAN TAHAN GEMPA Prosedur Analisis Dinamik Analisis dinamik perlu dilakukan pada struktur-struktur bangunan gedung dengan karakteristik sebagai berikut : Gedung-gedung dengan konfigurasi struktur sangat tidak beraturan Gedung-gedung dengan loncatan-loncatan bidang muka yang besar Gedung-gedung dengan kekakuan tingkat yang tidak merata Gedung-gedung yang tingginya lebih dari 40 meter Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Rumah dan Gedung (SNI 03-1726-2002), adalah metode Analisis Ragam Spektrum Respon (Spectral Modal Analysis) dan Analisis Respon Dinamik Riwayat Waktu (Time History Analysis).
  • 16. BAB 5. KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR BAGUNAN TAHAN GEMPA Ragam Getar Struktur Pada perhitungan distribusi beban gempa dengan cara analisis dinamik, struktur bangunan gedung biasanya dimodelkan sebagai sistem BDK dengan berat atau massa setiap tingkat dipusatkan pada bidang lantainya. Pemodelan massa bangunan seperti ini disebut model massa terpusat (lumped mass model), yang bertujuan untuk mengurangi jumlah derajat kebebasan yang terdapat pada struktur. Sebagai contoh, pada Gambar 7.4 diperlihatkan struktur bangunan gedung 5 lantai yang dimodelkan sebagai bangunan geser dengan massa-massa terpusat pada bidang lantainya. Struktur mendapat pengaruh gempa pada tanah dasar.
  • 17. BAB 5. KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR BAGUNAN TAHAN GEMPA Pemilihan Cara Analisis Untuk keperluan analisis perencanaan gempa dari struktur bangunan yang berukuran sedang atau menengah, dapat dilakukan prosedur analisis statik dengan metode Analisis Beban Gempa Nominal Statik Ekuivalen. Dalam hal ini disarankan untuk memeriksa gaya gaya gempa yang bekerja pada struktur dengan menggunakan Spektrum Respon Gempa Rencana yang sesuai dengan wilayah gempa serta kondisi tanah dasar dimana struktur bangunan tersebut akan didirikan. Untuk struktur bangunan yang besar dan cukup penting, analisis perencanaan terhadap pengaruh gempa tidak cukup hanya dilakukan dengan analisis statik saja, tetapi harus menggunakan prosedur analisis dinamik untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
  • 18. BAB 5. KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR BAGUNAN TAHAN GEMPA Kriteria Dasar Perencanaan Pada tahap awal dari perencanaan (preliminary design) struktur bangunan gedung tahan gempa, konfigurasi dari denah bangunan, material struktur dan bentuk atau sistem struktur, harus ditentukan terlebih dahulu. Pemilihan ini akan mempengaruhi tahap selanjutnya dari prosedur perencanaan struktur bangunan tahan gempa. Material-material untuk struktur bangunan, mempunyai sifat atau karakteristik yang berlainan dalam menerima pengaruh beban gempa yang bersifat dinamik, oleh karena itu meterial dari struktur harus dipilih sedemikian rupa sehingga didapatkan sistem struktur yang ekonomis dan cukup aman terhadap pengaruh beban-beban yang bekerja selama umur rencananya.
  • 19. BAB 5. KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR BAGUNAN TAHAN GEMPA Material Struktur Dari sudut pandang rekayasa sipil terhadap perencanaan struktur bangunan tahan gempa, beberapa kriteria atau persyaratan yang harus dipunyai oleh material dari struktur agar mampu untuk menahan pengaruh beban gempa adalah : 1. Perbandingan antara kekuatan dan berat dari material struktur, harus cukup besar. 2. Material struktur harus mempunyai kemampuan untuk berdeformasi (bersifat daktail). 3. Sifat degradasi kekuatan dan degradasi kekakuan dari material struktur, harus cukup rendah. 4. Keseragaman Kekuatan dan Kekakuan 5. Harga yang ekonomis.
  • 20. BAB 5. KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR BAGUNAN TAHAN GEMPA Jenis Struktur secara umum tingkat ketahanan suatu sistem struktur bangunan terhadap pengaruh beban gempa dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Struktur Baja (Steel Structure) 2. Struktur Komposit (Composite Structure) 3. Struktur Kayu (Wooden Structure) 4. Struktur Beton Bertulang (Reinforced Concrete Structure) 5. Struktur Beton Pracetak (Precast Concrete Structure) 6. Struktur Beton Prategang (Prestress Concrete Structure) 7. Struktur Pasangan Bata (Mansory Structure)