SlideShare a Scribd company logo
KRITERIA DASAR
PERENCANAAN
STRUKTUR
BANGUNAN TAHAN
GEMPA
- REKAYASA GEMPA -
KELAS : C
HELLO!
SAYA
NOVIKE DIAN UTAMI
NIM : 19.1003.222.01.1148
PENDAHULUAN
1
.
Besarnya beban gempa yang bekerja pada struktur bangunan,
tergantung dari banyak variabel.
Agar beban gempa pada struktur bangunan yang diperhitungkan
tidak terlalu besar dan arahnya cukup dapat diperkirakan, serta
distribusi beban gempa dapat dilakukan dengan cara yang
sederhana, maka ketentuan yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan struktur bangunan di daerah rawan gempa adalah :
tata letak dari struktur, perencanaan kapasitas (capacity design)
dengan konsep strong column – weak beam, serta pendetailan
yang baik dari elemen-elemen struktur.
Distribusi dari massa, kekakuan dan kekuatan disepanjang tinggi bangunan
diusahakan seragam dan menerus
Struktur bangunan harus mempunyai bentuk yang sederhana, kompak dan simetris
Struktur bangunan tidak boleh terlalu langsing, baik pada denahnya maupun
potongannya, serta mempunyai kekakuan yang cukup
Beberapa kriteria dasar yang dapat dipakai sebagai acuan untuk
merencanakan tata letak struktur bangunan di daerah rawan gempa adalah :
Elemen-elemen vertikal dari struktur (kolom) harus dibuat lebih kuat dari elemen-
elemen horisontal dari struktur (balok), agar sendi plastis terbentuk terlebih dahulu
pada balok-balok (strong column – weak beam)
ANALISIS STRUKTUR
TERHADAP BEBAN
GEMPA
2
.
Untuk struktur-struktur bangunan gedung lainnya
yang tidak begitu mudah untuk diperkirakan
perilakunya terhadap pengaruh gempa (struktur
dengan bentuk yang tidak beraturan), harus di
analisis dengan prosedur analisis dinamik.
Perubahan-perubahan bentuk yang terjadi pada
struktur akibat beban gempa yang bersifat dinamik,
akan menyebabkan simpangan-simpangan yang
tidak beraturan, sehingga gaya-gaya inersia yang
ditimbulkan oleh pengaruh gempa menjadi tidak
beraturan pula
Analisis Dinamik
Analisis statik hanya boleh dilakukan
untuk struktur-struktur bangunan dengan
bentuk yang sederhana dan beraturan
atau simetris, yang tidak menunjukkan
perbandingan yang menyolok dalam
perbandingan antara berat dan kekakuan
pada tingkat- tingkatnya
Analisis Statik
PENGARUH
BEBAN GEMPA
HORIZONTAL
2.1
Kombinasi pembebanan yang perlu ditinjau untuk merencanakan
kekuatan dari kolom-kolom struktur adalah :
Beban gravitasi + 100% beban gempa arah X + 30% beban gempa arah Y
Beban gravitasi + 30% beban gempa arah X + 100% beban gempa arah Y
PENGARUH BEBAN
GEMPA VERTIKAL
2.2
koefisien y
bergantung pada
Wilayah Gempa
tempat struktur
bangunan berada
Faktor Respon Gempa vertikal Cv dapat dihitung
menurut persamaan Cv = y .Am.I
I adalah Faktor
Keutamaan
struktur bangunan
Besarnya harga
untuk koefisien
y adalah 0,5
sampai 0,8
Faktor Respon
Gempa vertikal Cv
dengan beban
gravitasi
Am adalah
percepatan
tanah
maksimum
Komponen vertikal gerakan tanah akibat gempa relatif akan semakin besar,
jika semakin dekat dengan pusat gempa dari lokasi yang ditinjau. Percepatan
gerakan tanah ditetapkan sebagai perkalian koefisien y dengan percepatan tanah
maksimum Am. Karena itu, semakin tinggi kegempaan suatu wilayah gempa,
semakin dekat wilayah tersebut dengan sumber gempa, maka koefisien y
nilainya akan meningkat. Perhitungan beban gempa kearah vertikal akibat
pergerakan tanah, tidak tergantung pada waktu getar alami dan tingkat daktilitas
struktur.
PENGARUH BEBAN
GRAVITASI VERTIKAL
2.3
Beban gravitasi vertikal pada struktur bangunan dapat terdiri dari kombinasi
antara beban mati dan beban hidup. Beban-beban hidup yang bekerja pada
struktur bangunan pada umumnya dapat direduksi pada saat dilakukan analisis
beban gempa pada struktur tersebut, sehubungan dengan kecilnya kemungkinan
bekerjanya beban hidup penuh dan pengaruh beban gempa penuh secara
bersamaan pada struktur secara keseluruhan. Tujuan mereduksi beban hidup ini
adalah untuk mendapatkan desain struktur yang cukup ekonomis. Besarnya beban
mati dan beban hidup dapat dihitung dengan mengacu pada standar pembebanan
yang berlaku.
BEBAN GEMPA
STATIK
EKUIVALEN
3
.
Dalam analisis respons dinamik terhadap pengaruh gempa,
suatu struktur gedung dimodelkan sebagai suatu sistem Banyak
Derajat Kebebasan (BDK). Dengan menerapkan metoda
Analisis Ragam, persamaan-persamaan gerak dari sistem BDK
tersebut yang berupa persamaan-persamaan diferensial orde dua
simultan yang saling terikat, dapat dilepaskan saling
keterikatannya sehingga menjadi persamaan-persamaan gerak
terlepas sistem Satu Derajat Kebebasan (SDK).
Analisis Beban Gempa Nominal Statik Ekivalen merupakan
metode pendekatan dari sifat-sifat dinamik yang sebenarnya
dari beban gempa yang bekerja pada struktur. Struktur- struktur
yang tidak begitu mudah untuk diperkirakan perilakunya
terhadap beban gempa, struktur-struktur dengan tinggi tingkat
lebih dari 40 meter, atau struktur-struktur gedung yang tidak
beraturan dengan ketinggian tingkat kurang dari 40 meter, harus
dianalisis dengan prosedur analisis dinamik.
C : nilai Faktor
Respon Gempa dari
Respon Spektrum
Gempa Rencana
untuk waktu getar
alami fundamental
struktur T
Berdasarkan pedoman gempa yang berlaku di Indonesia yaitu Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
Struktur Rumah dan Gedung (SNI 03-1726-2002), besarnya Beban Gempa Nominal (V) yang bekerja
pada struktur bangunan, ditentukan menurut persamaan :
struktur bangunan
gedung berperilaku
elastik penuh harga
R=1,6, untuk bangunan
gedung yang berperilaku
daktail penuh harga
R=8,5
Wt : jumlah dari
beban mati
ditambah beban
hidup yang
direduksi
I adalah Faktor
Keutamaan
Struktur
R : Faktor Reduksi
Gempa yg besarnya
tergantung dr
besarnya tingkat
daktilitas struktur
(a) Struktur fleksibel : Struktur
portal, periode getar panjang
Penggunaan dinding geser
pada sistem struktur sering tidak
dapat dihindari, khususnya pada
bangunan-bangunan tinggi atau
pada bangunan-bangunan yang
didirikan di wilayah atau zona
gempa yang berat. Fungsi dari
dinding geser disini adalah
untuk membatasi besarnya
simpangan horisontal yang
terjadi pada struktur. (b) Struktur kaku : Struktur portal
dengan dinding geser, periode
getar pendek
WAKTU GETAR
STRUKTUR
3.1
Beban gravitasi + 100% beban gempa arah X + 30% beban gempa arah Y
Beban gravitasi + 30% beban gempa arah X + 100% beban gempa arah Y
 Untuk struktur-struktur bangunan gedung yang berbentuk portal
tanpa unsur pengaku (dinding geser/ shear wall atau bracing) yang
membatasi simpangan :
T empiris = 0,085 H 0,75 ( untuk portal baja ) T
empiris = 0,060 H 0,75 ( untuk portal beton )
 Untuk struktur-struktur bangunan gedung lainnya :
T empiris = 0,009 H/( B ) 0,5
H adalah ketinggian dari struktur bangunan gedung (dalam meter) di ukur dari taraf penjepitan
lateral, dan B adalah panjang dari denah struktur bangunan dalam arah gempa yang ditinjau
(dalam meter).
Waktu getar sebenarnya dari struktur gedung beraturan dalam arah masing-masing
sumbu utama dapat dihitung ulang dengan menggunakan Rumus Rayleigh sebagai
berikut :
Wi = Bagian dari seluruh beban vertikal yang
disumbangkan oleh beban-beban vertikal yang
bekerja pada lantai tingkat ke i (dalam kg) pada
peninjauangempa
Fi = Beban gempa horisontal pada arah yang ditinjau
yang bekerja pada lantai tingkat ke i (dalam kg)
di = Simpangan horisontal pusat berat pada lantai
tingkat ke i (dalam mm) akibat beban gempa
n = Jumlah lantai tingkat pada struktur bangunan gedung
g = Percepatan gravitasi yang ditetapkan sebesar 9810
mm/det2.
PEMBAGIAN BEBAN
GEMPA PADA STRUKTUR
3.2
hi : ketinggian
lantai tingkat ke-i
diukur dari taraf
penjepitan lateral
Wi adalah
berat lantai
tingkat ke-i
n adalah
nomor lantai
tingkat paling
atas
Beban Gempa Nominal Statik Ekuivalen (V) akibat gempa harus didistribusikan di sepanjang
tinggi tingkat gedung menjadi beban-beban horisontal terpusat (Fi), yang bekerja pada masing-masing
lantai tingkat dengan rumus :
Pembagian beban gempa statik ekuivalen (V) horisontal, harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
 Jika perbandingan antara tinggi struktur dan lebar denah bangunan adalah sama atau melebihi
3, maka 0,10 V harus dianggap sebagai beban horisontal terpusat yang bekerja pada pusat
massa lantai puncak bangunan, sedangkan 0,90 V sisanya harus dibagikan menjadi beban-beban
horisontal terpusat menurut rumus di atas.
 Untuk cerobong yang berdiri di atas tanah, 0,20 V harus dianggap sebagai beban horisontal
terpusat yang bekerja pada puncaknya, sedangkan 0,80 V sisanya harus dibagikan menjadi
beban-beban horisontal terpusat menurut rumus di atas.
 Untuk tangki di atas menara, beban horisontal terpusat sebesar V harus dianggap bekerja pada
titik berat seluruh struktur menara dan tangki berikut isinya.
Distribusi beban gempa pada pada masing-masing tingkat bangunan
PROSEDUR ANALISIS
DINAMIK
4
.
Posedur analisis dinamik yang dapat digunakan untuk
menentukan besarnya beban gempa pada struktur seperti yang
tercantum di dalam standar Perencanaan Ketahanan Gempa
Untuk Struktur Rumah dan Gedung (SNI 03-1726-2002),
adalah metode Analisis Ragam Spektrum Respon (Spectral
Modal Analysis) dan Analisis Respon Dinamik Riwayat Waktu
(Time History Analysis).
Analisis dinamik perlu dilakukan pada struktur-struktur
bangunan gedung dengan karakteristik sebagai berikut :
Gedung-gedung dengan konfigurasi struktur sangat tidak
beraturan
Gedung-gedung dengan loncatan-loncatan bidang muka
yang besar
Gedung-gedung dengan kekakuan tingkat yang tidak
merata
Gedung-gedung yang tingginya lebih dari 40 meter
Nilai akhir dari respons dinamik struktur bangunan gedung terhadap
pembebanan gempa dalam suatu arah tertentu, tidak boleh diambil kurang
dari 80% nilai respons ragam yang pertama. Bila respons dinamik struktur
gedung dinyatakan dalam gaya gempa (V), maka persyaratan tersebut
dapat dinyatakan menurut persamaan berikut :
V  0,8 V1
dimana V1 adalah Beban Gempa Nominal.
ANALISIS RAGAM
SPEKTRUM RESPONS
4.1
Perhitungan respons dinamik struktur gedung tidak beraturan terhadap
pembebanan gempa nominal akibat pengaruh Gempa Rencana, dapat dilakukan
dengan metoda Analisis Ragam Spektrum Respons dengan memakai Spektrum
Respons Gempa Rencana yang nilai ordinatnya dikalikan faktor koreksi I/R,
dimana I adalah Faktor Keutamaan, sedangkan R adalah Faktor Reduksi Gempa
dari struktur gedung yang bersangkutan.
Penjumlahan respons ragam getar untuk struktur gedung tidak beraturan
yang memiliki waktu-waktu getar alami yang berdekatan, harus dilakukan
dengan metoda yang dikenal dengan Kombinasi Kuadratik Lengkap (Complete
Quadratic Combination atau CQC). Waktu getar alami harus dianggap
berdekatan, apabila selisih nilainya kurang dari 15%. Untuk struktur gedung
tidak beraturan yang memiliki waktu getar alami yang berjauhan, penjumlahan
respons ragam tersebut dapat dilakukan dengan metoda yang dikenal dengan
Akar Jumlah Kuadrat (Square Root of the Sum of Squares atau SRSS).
dimana V1 adalah gaya gempa sebagai respons dinamik yang pertama saja dan Vt
adalah gaya gempa yang didapat dari hasil analisis ragam spektrum respons yang
telah dilakukan.
Gaya gempa nominal akibat pengaruh Gempa Rencana sepanjang tinggi
struktur gedung hasil dari Analisis Ragam Spektrum Respons dalam suatu arah
tertentu, harus dikalikan nilainya dengan suatu Faktor Skala :
ANALISIS RESPONS
DINAMIK RIWAYAT
WAKTU
4.2
R adalah Faktor
Reduksi Gempa
dari struktur yang
bersangkutan
Untuk Analisis Respons Dinamik Linier Riwayat Waktu terhadap pengaruh Gempa Rencana pada
taraf pembebanan gempa nominal, percepatan muka tanah asli dari gempa masukan harus diskalakan
ke taraf pembebanan gempa nominal tersebut, sehingga nilai percepatan puncaknya A menjadi :
Ao adalah
Percepatan
Puncak Muka
Tanah
I adalah Faktor
Keutamaan dari
struktur
bangunan
RAGAM GETAR
STRUKTUR
4.3
Pada perhitungan distribusi beban gempa dengan cara analisis dinamik,
struktur bangunan gedung biasanya dimodelkan sebagai sistem BDK dengan
berat atau massa setiap tingkat dipusatkan pada bidang lantainya. Pemodelan
massa bangunan seperti ini disebut model massa terpusat (lumped mass model),
yang bertujuan untuk mengurangi jumlah derajat kebebasan yang terdapat pada
struktur.
Sebagai contoh, pada Gambar diperlihatkan struktur bangunan gedung 5 lantai yang dimodelkan
sebagai bangunan geser dengan massa-massa terpusat pada bidang lantainya. Struktur mendapat
pengaruh gempa pada tanah dasar.
(a). Model struktur portal. (b). Model massa terpusat
Dari hasil analisis dinamik untuk 3 ragam getar (mode shape), didapatkan waktu getar (T) dari struktur
bangunan gedung adalah : T1 = 1,16 detik, T2 = 0,46 detik, dan T3 = 0,31 detik. Ragam getar dari
struktur diperlihatkan pada Gambar di bawah ini.
Ragam getar (mode shape) dari struktur bangunan gedung 5 lantai
PEMILIHAN
CARA ANALISIS
5
.
Pemilihan metode analisis yang akan digunakan untuk perencanaan suatu struktur
bangunan pada umumnya ditentukan berdasarkan bentuk atau konfigurasi dari struktur
bangunan, serta fungsi atau kegunaan dari bangunan yang bersangkutan.
Pada analisis respon dari struktur terhadap gempa, semakin teliti prosedur
perhitungan yang digunakan, akan semakin handal dan ekonomis struktur bangunan
yang direncanakan.
Untuk struktur bangunan yang kecil dan tidak bertingkat, elemen-elemen struktural
dan non-strukturalnya tidak perlu didesain khusus terhadap pengaruh gempa. Dalam
hal ini hanya diperlukan adanya detail struktural yang baik dari elemen-elemen
struktur tersebut, serta harus memenuhi persyaratan minimum seperti yang ditetapkan
dalam standar konstruksi bangunan yang berlaku.
Untuk keperluan analisis perencanaan gempa dari struktur bangunan yang berukuran sedang
atau menengah, dapat dilakukan prosedur analisis statik dengan metode Analisis Beban Gempa
Nominal Statik Ekuivalen.
Untuk struktur bangunan yang besar dan cukup penting, analisis perencanaan terhadap pengaruh
gempa tidak cukup hanya dilakukan dengan analisis statik saja, tetapi harus menggunakan
prosedur analisis dinamik untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Metode analisis dinamik yang sering digunakan dalam praktek perencanaan struktur adalah
metode Analisis Ragam Spektrum Respon. Analisis dinamik perlu dilakukan pada struktur-
struktur dengan karakteristik : bangunan gedung dengan konfigurasi struktur sangat tidak
beraturan, bangunan gedung dengan loncatan-loncatan bidang muka yang besar, bangunan
gedung dengan kekakuan tingkat yang tidak merata, bangunan gedung dengan tingginya lebih
dari 40 meter.
Metoda analisis dinamik ini dapat digunakan untuk menganalisis struktur dengan distribusi
kekakuan dan massa yang tidak merata ke arah vertikal, dengan hasil yang cukup akurat. Selain
Analisis Ragam Spektrum Respon, analisis dinamik dapat juga dilakukan dengan metode
Analisis Respon Dinamik Linier Riwayat Waktu. Untuk struktur bangunan yang sangat besar
atau struktur yang sangat penting, selain analisis dinamik yang bersifat elastis, kadang-kadang
diperlukan juga analisis dinamis yang bersifat inelastis dengan metode Analisis Respon
Dinamik Non-linier Riwayat Waktu untuk memastikan bahwa struktur tersebut cukup aman
terhadap pengaruh gempa kuat.
Untuk keperluan analisis dinamis, baik yang bersifat elastis maupun tidak elastis, pada
umumnya struktur bangunan dimodelkan sebagai bangunan geser dengan sistem massa-massa
yang terpusat (lumped-mass model), dengan tujuan untuk mengurangi jumlah derajat kebebasan
yang ada pada struktur. Model massa terpusat dapat menyederhanakan prosedur perhitungan.
KRITERIA DASAR
PERENCAAN
6
.
Yang perlu diperhatikan oleh seorang perencana struktur di dalam
merancang struktur tahan gempa adalah bahwa, bentuk atau konfigurasi struktur
akan berpengaruh terhadap respons statik maupun respons dinamik dari
struktur, di dalam menerima beban gempa. Jika suatu struktur mempunyai
bentuk atau konfigurasi yang tidak menguntungkan terhadap pengaruh gempa,
maka struktur tersebut tidak akan mempunyai ketahanan yang baik di dalam
menerima beban gempa, meskipun elemen-elemen strukturalnya sudah
direncanakan tahan terhadap pengaruh gempa.
MATERIAL STRUKTUR
6.1
1. Perbandingan antara kekuatan dan berat dari material struktur, harus cukup besar.
2. Material struktur harus mempunyai kemampuan untuk berdeformasi (bersifat
daktail).
3. Sifat degradasi kekuatan dan degradasi kekakuan dari material struktur, harus cukup
rendah.
4. Keseragaman Kekuatan dan Kekakuan
5. Harga yang ekonomis.
Dari sudut pandang rekayasa sipil terhadap perencanaan struktur bangunan tahan
gempa, beberapa kriteria atau persyaratan yang harus dipunyai oleh material dari
struktur agar mampu untuk menahan pengaruh beban gempa adalah :
JENIS STRUKTUR
6.2
1. StrukturBaja (Steel Structure)
2. StrukturKomposit(Composite Structure)
3. StrukturKayu(Wooden Structure)
4. StrukturBeton Bertulang(ReinforcedConcrete Structure)
5. StrukturBeton Pracetak(Precast Concrete Structure)
6. StrukturBeton Prategang(Prestress Concrete Structure)
7. StrukturPasangan Bata (Mansory Structure)
Perilaku dari elemen-elemen struktur bangunan terhadap pengaruh gempa tidak dapat dievaluasi
hanya dari segi material saja. Faktor-faktor lain seperti kontinuitas sambungan, keseragaman
kekakuan, dan detail struktural, harus ikut pula diperhitungkan di dalam mengevaluasi sistem struktur
secara keseluruhan, agar tahan terhadap pengaruh gempa. Dengan memperhatikan kriteria-kriteria di
atas, secara umum tingkat ketahanan suatu sistem struktur bangunan terhadap pengaruh beban gempa
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Pelat Lantai
Pelat LantaiPelat Lantai
Pelat Lantai
Hamdanil Hamdanil
 
Arsitektur kolonial
Arsitektur kolonialArsitektur kolonial
Arsitektur kolonial
renashiru
 
Analisis arah angin
Analisis arah anginAnalisis arah angin
Analisis arah angin
Adhe Nurtsani
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Debora Elluisa Manurung
 
Pasangan batu
Pasangan batuPasangan batu
Pasangan batu
Namaku Anda
 
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore PilePondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
ariffikri12
 
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
WSKT
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
MOSES HADUN
 
Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)
Hasanuddin University
 
Konsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur bajaKonsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur bajaNunu Nurul
 
Timeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturTimeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah Arsitektur
Arsitek 15
 
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGSTRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
oVaRisZar
 
Dinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalDinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non struktural
Fahreza Azhar
 
Tuned Mass Damper
Tuned Mass DamperTuned Mass Damper
Tuned Mass Damper
Rafi Perdana Setyo
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
Mira Pemayun
 
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluPenerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Rabiyatul Adawiyah
 
Sistem struktur rangka ruang (space frame)
Sistem struktur rangka ruang (space frame)Sistem struktur rangka ruang (space frame)
Sistem struktur rangka ruang (space frame)
Ratna Dhani
 
analisa.pptx
analisa.pptxanalisa.pptx
analisa.pptx
FILMINDONESIAFILMSUB
 

What's hot (20)

Pelat Lantai
Pelat LantaiPelat Lantai
Pelat Lantai
 
Arsitektur kolonial
Arsitektur kolonialArsitektur kolonial
Arsitektur kolonial
 
Analisis arah angin
Analisis arah anginAnalisis arah angin
Analisis arah angin
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
 
Pondasi sumuran
Pondasi sumuranPondasi sumuran
Pondasi sumuran
 
Pasangan batu
Pasangan batuPasangan batu
Pasangan batu
 
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore PilePondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
 
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
Pondasi cerucuk
Pondasi cerucukPondasi cerucuk
Pondasi cerucuk
 
Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)
 
Konsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur bajaKonsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur baja
 
Timeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturTimeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah Arsitektur
 
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGSTRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
 
Dinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalDinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non struktural
 
Tuned Mass Damper
Tuned Mass DamperTuned Mass Damper
Tuned Mass Damper
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluPenerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
 
Sistem struktur rangka ruang (space frame)
Sistem struktur rangka ruang (space frame)Sistem struktur rangka ruang (space frame)
Sistem struktur rangka ruang (space frame)
 
analisa.pptx
analisa.pptxanalisa.pptx
analisa.pptx
 

Similar to Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa

Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Tahan Gempa
Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Tahan GempaKriteria Dasar Perencanaan Struktur Tahan Gempa
Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Tahan Gempa
FDTchannel
 
Tugas 2 arbi ardli 17.1003.222.01.0669-kls b
Tugas 2 arbi ardli 17.1003.222.01.0669-kls bTugas 2 arbi ardli 17.1003.222.01.0669-kls b
Tugas 2 arbi ardli 17.1003.222.01.0669-kls b
ArbiArdli
 
Aris septiawan 17.1003.222.01.0659 - ppt tugas rekayasa gempa - kelas b
Aris septiawan   17.1003.222.01.0659 - ppt tugas rekayasa gempa - kelas bAris septiawan   17.1003.222.01.0659 - ppt tugas rekayasa gempa - kelas b
Aris septiawan 17.1003.222.01.0659 - ppt tugas rekayasa gempa - kelas b
arisseptiawan
 
Gempa kriteria dasar struktur tahan gempa
Gempa kriteria dasar struktur tahan gempaGempa kriteria dasar struktur tahan gempa
Gempa kriteria dasar struktur tahan gempa
FristaChristiaYama
 
Kriteria dasar perencanaan struktur bangunan tahan gempa
Kriteria dasar perencanaan struktur bangunan tahan gempaKriteria dasar perencanaan struktur bangunan tahan gempa
Kriteria dasar perencanaan struktur bangunan tahan gempa
NurSeno1
 
Tugas pertemuan 5 dan 6
Tugas pertemuan 5 dan 6Tugas pertemuan 5 dan 6
Tugas pertemuan 5 dan 6
mamatmtg
 
Tugas 2 aditya dian nugraha - 17.1003.222.01.0666 - kelas b
Tugas 2   aditya dian nugraha - 17.1003.222.01.0666 - kelas bTugas 2   aditya dian nugraha - 17.1003.222.01.0666 - kelas b
Tugas 2 aditya dian nugraha - 17.1003.222.01.0666 - kelas b
AdityaNugraha166
 
Rekayasa gempa irawan saputra 17.1003.222.01.0687 - kelas b
Rekayasa gempa irawan saputra   17.1003.222.01.0687 - kelas bRekayasa gempa irawan saputra   17.1003.222.01.0687 - kelas b
Rekayasa gempa irawan saputra 17.1003.222.01.0687 - kelas b
IrawanSaputra7
 
Tugas 2 Rek. gempa_
Tugas 2 Rek. gempa_Tugas 2 Rek. gempa_
Tugas 2 Rek. gempa_
M Al Muki
 
Tugas 2 m makhfud riyadi kelas c.docx
Tugas 2 m makhfud riyadi kelas c.docxTugas 2 m makhfud riyadi kelas c.docx
Tugas 2 m makhfud riyadi kelas c.docx
MakhfudRiyadi
 
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
cahyaagrounds
 
Tugas ii mk ii c_siti fatimah
Tugas ii mk ii c_siti fatimahTugas ii mk ii c_siti fatimah
Tugas ii mk ii c_siti fatimah
SitiFatimah485
 
Rekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPTRekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPT
DoniAsep2
 
Rekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa pptRekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa ppt
MBAYU2
 
Ipi146549
Ipi146549Ipi146549
Ipi146549
tulus alwin
 
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
Irfan Yusuf
 
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodo
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodoPresentasi konteks7 189-s-restu&widodo
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodoRestu Faizah
 
344296720 sni-gempa-2002-pdf
344296720 sni-gempa-2002-pdf344296720 sni-gempa-2002-pdf
344296720 sni-gempa-2002-pdf
Doby Yuniardi
 
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
Wendo Enyos
 

Similar to Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa (20)

Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Tahan Gempa
Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Tahan GempaKriteria Dasar Perencanaan Struktur Tahan Gempa
Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Tahan Gempa
 
Tugas 2 arbi ardli 17.1003.222.01.0669-kls b
Tugas 2 arbi ardli 17.1003.222.01.0669-kls bTugas 2 arbi ardli 17.1003.222.01.0669-kls b
Tugas 2 arbi ardli 17.1003.222.01.0669-kls b
 
Aris septiawan 17.1003.222.01.0659 - ppt tugas rekayasa gempa - kelas b
Aris septiawan   17.1003.222.01.0659 - ppt tugas rekayasa gempa - kelas bAris septiawan   17.1003.222.01.0659 - ppt tugas rekayasa gempa - kelas b
Aris septiawan 17.1003.222.01.0659 - ppt tugas rekayasa gempa - kelas b
 
Gempa kriteria dasar struktur tahan gempa
Gempa kriteria dasar struktur tahan gempaGempa kriteria dasar struktur tahan gempa
Gempa kriteria dasar struktur tahan gempa
 
Kriteria dasar perencanaan struktur bangunan tahan gempa
Kriteria dasar perencanaan struktur bangunan tahan gempaKriteria dasar perencanaan struktur bangunan tahan gempa
Kriteria dasar perencanaan struktur bangunan tahan gempa
 
Tugas pertemuan 5 dan 6
Tugas pertemuan 5 dan 6Tugas pertemuan 5 dan 6
Tugas pertemuan 5 dan 6
 
Tugas 2 aditya dian nugraha - 17.1003.222.01.0666 - kelas b
Tugas 2   aditya dian nugraha - 17.1003.222.01.0666 - kelas bTugas 2   aditya dian nugraha - 17.1003.222.01.0666 - kelas b
Tugas 2 aditya dian nugraha - 17.1003.222.01.0666 - kelas b
 
Rekayasa gempa irawan saputra 17.1003.222.01.0687 - kelas b
Rekayasa gempa irawan saputra   17.1003.222.01.0687 - kelas bRekayasa gempa irawan saputra   17.1003.222.01.0687 - kelas b
Rekayasa gempa irawan saputra 17.1003.222.01.0687 - kelas b
 
Tugas 2 Rek. gempa_
Tugas 2 Rek. gempa_Tugas 2 Rek. gempa_
Tugas 2 Rek. gempa_
 
Tugas 2 m makhfud riyadi kelas c.docx
Tugas 2 m makhfud riyadi kelas c.docxTugas 2 m makhfud riyadi kelas c.docx
Tugas 2 m makhfud riyadi kelas c.docx
 
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
 
Tugas ii mk ii c_siti fatimah
Tugas ii mk ii c_siti fatimahTugas ii mk ii c_siti fatimah
Tugas ii mk ii c_siti fatimah
 
Gempa kolom
Gempa kolomGempa kolom
Gempa kolom
 
Rekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPTRekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPT
 
Rekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa pptRekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa ppt
 
Ipi146549
Ipi146549Ipi146549
Ipi146549
 
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
 
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodo
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodoPresentasi konteks7 189-s-restu&widodo
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodo
 
344296720 sni-gempa-2002-pdf
344296720 sni-gempa-2002-pdf344296720 sni-gempa-2002-pdf
344296720 sni-gempa-2002-pdf
 
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
 

Recently uploaded

TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
UmiKalsum53666
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 

Recently uploaded (8)

TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 

Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa

  • 2. KELAS : C HELLO! SAYA NOVIKE DIAN UTAMI NIM : 19.1003.222.01.1148
  • 4. Besarnya beban gempa yang bekerja pada struktur bangunan, tergantung dari banyak variabel. Agar beban gempa pada struktur bangunan yang diperhitungkan tidak terlalu besar dan arahnya cukup dapat diperkirakan, serta distribusi beban gempa dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, maka ketentuan yang perlu diperhatikan dalam perencanaan struktur bangunan di daerah rawan gempa adalah : tata letak dari struktur, perencanaan kapasitas (capacity design) dengan konsep strong column – weak beam, serta pendetailan yang baik dari elemen-elemen struktur.
  • 5. Distribusi dari massa, kekakuan dan kekuatan disepanjang tinggi bangunan diusahakan seragam dan menerus Struktur bangunan harus mempunyai bentuk yang sederhana, kompak dan simetris Struktur bangunan tidak boleh terlalu langsing, baik pada denahnya maupun potongannya, serta mempunyai kekakuan yang cukup Beberapa kriteria dasar yang dapat dipakai sebagai acuan untuk merencanakan tata letak struktur bangunan di daerah rawan gempa adalah : Elemen-elemen vertikal dari struktur (kolom) harus dibuat lebih kuat dari elemen- elemen horisontal dari struktur (balok), agar sendi plastis terbentuk terlebih dahulu pada balok-balok (strong column – weak beam)
  • 7. Untuk struktur-struktur bangunan gedung lainnya yang tidak begitu mudah untuk diperkirakan perilakunya terhadap pengaruh gempa (struktur dengan bentuk yang tidak beraturan), harus di analisis dengan prosedur analisis dinamik. Perubahan-perubahan bentuk yang terjadi pada struktur akibat beban gempa yang bersifat dinamik, akan menyebabkan simpangan-simpangan yang tidak beraturan, sehingga gaya-gaya inersia yang ditimbulkan oleh pengaruh gempa menjadi tidak beraturan pula Analisis Dinamik Analisis statik hanya boleh dilakukan untuk struktur-struktur bangunan dengan bentuk yang sederhana dan beraturan atau simetris, yang tidak menunjukkan perbandingan yang menyolok dalam perbandingan antara berat dan kekakuan pada tingkat- tingkatnya Analisis Statik
  • 9. Kombinasi pembebanan yang perlu ditinjau untuk merencanakan kekuatan dari kolom-kolom struktur adalah : Beban gravitasi + 100% beban gempa arah X + 30% beban gempa arah Y Beban gravitasi + 30% beban gempa arah X + 100% beban gempa arah Y
  • 11. koefisien y bergantung pada Wilayah Gempa tempat struktur bangunan berada Faktor Respon Gempa vertikal Cv dapat dihitung menurut persamaan Cv = y .Am.I I adalah Faktor Keutamaan struktur bangunan Besarnya harga untuk koefisien y adalah 0,5 sampai 0,8 Faktor Respon Gempa vertikal Cv dengan beban gravitasi Am adalah percepatan tanah maksimum
  • 12. Komponen vertikal gerakan tanah akibat gempa relatif akan semakin besar, jika semakin dekat dengan pusat gempa dari lokasi yang ditinjau. Percepatan gerakan tanah ditetapkan sebagai perkalian koefisien y dengan percepatan tanah maksimum Am. Karena itu, semakin tinggi kegempaan suatu wilayah gempa, semakin dekat wilayah tersebut dengan sumber gempa, maka koefisien y nilainya akan meningkat. Perhitungan beban gempa kearah vertikal akibat pergerakan tanah, tidak tergantung pada waktu getar alami dan tingkat daktilitas struktur.
  • 14. Beban gravitasi vertikal pada struktur bangunan dapat terdiri dari kombinasi antara beban mati dan beban hidup. Beban-beban hidup yang bekerja pada struktur bangunan pada umumnya dapat direduksi pada saat dilakukan analisis beban gempa pada struktur tersebut, sehubungan dengan kecilnya kemungkinan bekerjanya beban hidup penuh dan pengaruh beban gempa penuh secara bersamaan pada struktur secara keseluruhan. Tujuan mereduksi beban hidup ini adalah untuk mendapatkan desain struktur yang cukup ekonomis. Besarnya beban mati dan beban hidup dapat dihitung dengan mengacu pada standar pembebanan yang berlaku.
  • 16. Dalam analisis respons dinamik terhadap pengaruh gempa, suatu struktur gedung dimodelkan sebagai suatu sistem Banyak Derajat Kebebasan (BDK). Dengan menerapkan metoda Analisis Ragam, persamaan-persamaan gerak dari sistem BDK tersebut yang berupa persamaan-persamaan diferensial orde dua simultan yang saling terikat, dapat dilepaskan saling keterikatannya sehingga menjadi persamaan-persamaan gerak terlepas sistem Satu Derajat Kebebasan (SDK).
  • 17. Analisis Beban Gempa Nominal Statik Ekivalen merupakan metode pendekatan dari sifat-sifat dinamik yang sebenarnya dari beban gempa yang bekerja pada struktur. Struktur- struktur yang tidak begitu mudah untuk diperkirakan perilakunya terhadap beban gempa, struktur-struktur dengan tinggi tingkat lebih dari 40 meter, atau struktur-struktur gedung yang tidak beraturan dengan ketinggian tingkat kurang dari 40 meter, harus dianalisis dengan prosedur analisis dinamik.
  • 18. C : nilai Faktor Respon Gempa dari Respon Spektrum Gempa Rencana untuk waktu getar alami fundamental struktur T Berdasarkan pedoman gempa yang berlaku di Indonesia yaitu Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Rumah dan Gedung (SNI 03-1726-2002), besarnya Beban Gempa Nominal (V) yang bekerja pada struktur bangunan, ditentukan menurut persamaan : struktur bangunan gedung berperilaku elastik penuh harga R=1,6, untuk bangunan gedung yang berperilaku daktail penuh harga R=8,5 Wt : jumlah dari beban mati ditambah beban hidup yang direduksi I adalah Faktor Keutamaan Struktur R : Faktor Reduksi Gempa yg besarnya tergantung dr besarnya tingkat daktilitas struktur
  • 19. (a) Struktur fleksibel : Struktur portal, periode getar panjang Penggunaan dinding geser pada sistem struktur sering tidak dapat dihindari, khususnya pada bangunan-bangunan tinggi atau pada bangunan-bangunan yang didirikan di wilayah atau zona gempa yang berat. Fungsi dari dinding geser disini adalah untuk membatasi besarnya simpangan horisontal yang terjadi pada struktur. (b) Struktur kaku : Struktur portal dengan dinding geser, periode getar pendek
  • 21. Beban gravitasi + 100% beban gempa arah X + 30% beban gempa arah Y Beban gravitasi + 30% beban gempa arah X + 100% beban gempa arah Y
  • 22.  Untuk struktur-struktur bangunan gedung yang berbentuk portal tanpa unsur pengaku (dinding geser/ shear wall atau bracing) yang membatasi simpangan : T empiris = 0,085 H 0,75 ( untuk portal baja ) T empiris = 0,060 H 0,75 ( untuk portal beton )
  • 23.  Untuk struktur-struktur bangunan gedung lainnya : T empiris = 0,009 H/( B ) 0,5 H adalah ketinggian dari struktur bangunan gedung (dalam meter) di ukur dari taraf penjepitan lateral, dan B adalah panjang dari denah struktur bangunan dalam arah gempa yang ditinjau (dalam meter).
  • 24. Waktu getar sebenarnya dari struktur gedung beraturan dalam arah masing-masing sumbu utama dapat dihitung ulang dengan menggunakan Rumus Rayleigh sebagai berikut : Wi = Bagian dari seluruh beban vertikal yang disumbangkan oleh beban-beban vertikal yang bekerja pada lantai tingkat ke i (dalam kg) pada peninjauangempa Fi = Beban gempa horisontal pada arah yang ditinjau yang bekerja pada lantai tingkat ke i (dalam kg) di = Simpangan horisontal pusat berat pada lantai tingkat ke i (dalam mm) akibat beban gempa n = Jumlah lantai tingkat pada struktur bangunan gedung g = Percepatan gravitasi yang ditetapkan sebesar 9810 mm/det2.
  • 26. hi : ketinggian lantai tingkat ke-i diukur dari taraf penjepitan lateral Wi adalah berat lantai tingkat ke-i n adalah nomor lantai tingkat paling atas Beban Gempa Nominal Statik Ekuivalen (V) akibat gempa harus didistribusikan di sepanjang tinggi tingkat gedung menjadi beban-beban horisontal terpusat (Fi), yang bekerja pada masing-masing lantai tingkat dengan rumus :
  • 27. Pembagian beban gempa statik ekuivalen (V) horisontal, harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :  Jika perbandingan antara tinggi struktur dan lebar denah bangunan adalah sama atau melebihi 3, maka 0,10 V harus dianggap sebagai beban horisontal terpusat yang bekerja pada pusat massa lantai puncak bangunan, sedangkan 0,90 V sisanya harus dibagikan menjadi beban-beban horisontal terpusat menurut rumus di atas.  Untuk cerobong yang berdiri di atas tanah, 0,20 V harus dianggap sebagai beban horisontal terpusat yang bekerja pada puncaknya, sedangkan 0,80 V sisanya harus dibagikan menjadi beban-beban horisontal terpusat menurut rumus di atas.  Untuk tangki di atas menara, beban horisontal terpusat sebesar V harus dianggap bekerja pada titik berat seluruh struktur menara dan tangki berikut isinya.
  • 28. Distribusi beban gempa pada pada masing-masing tingkat bangunan
  • 30. Posedur analisis dinamik yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya beban gempa pada struktur seperti yang tercantum di dalam standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Rumah dan Gedung (SNI 03-1726-2002), adalah metode Analisis Ragam Spektrum Respon (Spectral Modal Analysis) dan Analisis Respon Dinamik Riwayat Waktu (Time History Analysis).
  • 31. Analisis dinamik perlu dilakukan pada struktur-struktur bangunan gedung dengan karakteristik sebagai berikut : Gedung-gedung dengan konfigurasi struktur sangat tidak beraturan Gedung-gedung dengan loncatan-loncatan bidang muka yang besar Gedung-gedung dengan kekakuan tingkat yang tidak merata Gedung-gedung yang tingginya lebih dari 40 meter
  • 32. Nilai akhir dari respons dinamik struktur bangunan gedung terhadap pembebanan gempa dalam suatu arah tertentu, tidak boleh diambil kurang dari 80% nilai respons ragam yang pertama. Bila respons dinamik struktur gedung dinyatakan dalam gaya gempa (V), maka persyaratan tersebut dapat dinyatakan menurut persamaan berikut : V  0,8 V1 dimana V1 adalah Beban Gempa Nominal.
  • 34. Perhitungan respons dinamik struktur gedung tidak beraturan terhadap pembebanan gempa nominal akibat pengaruh Gempa Rencana, dapat dilakukan dengan metoda Analisis Ragam Spektrum Respons dengan memakai Spektrum Respons Gempa Rencana yang nilai ordinatnya dikalikan faktor koreksi I/R, dimana I adalah Faktor Keutamaan, sedangkan R adalah Faktor Reduksi Gempa dari struktur gedung yang bersangkutan.
  • 35. Penjumlahan respons ragam getar untuk struktur gedung tidak beraturan yang memiliki waktu-waktu getar alami yang berdekatan, harus dilakukan dengan metoda yang dikenal dengan Kombinasi Kuadratik Lengkap (Complete Quadratic Combination atau CQC). Waktu getar alami harus dianggap berdekatan, apabila selisih nilainya kurang dari 15%. Untuk struktur gedung tidak beraturan yang memiliki waktu getar alami yang berjauhan, penjumlahan respons ragam tersebut dapat dilakukan dengan metoda yang dikenal dengan Akar Jumlah Kuadrat (Square Root of the Sum of Squares atau SRSS).
  • 36. dimana V1 adalah gaya gempa sebagai respons dinamik yang pertama saja dan Vt adalah gaya gempa yang didapat dari hasil analisis ragam spektrum respons yang telah dilakukan. Gaya gempa nominal akibat pengaruh Gempa Rencana sepanjang tinggi struktur gedung hasil dari Analisis Ragam Spektrum Respons dalam suatu arah tertentu, harus dikalikan nilainya dengan suatu Faktor Skala :
  • 38. R adalah Faktor Reduksi Gempa dari struktur yang bersangkutan Untuk Analisis Respons Dinamik Linier Riwayat Waktu terhadap pengaruh Gempa Rencana pada taraf pembebanan gempa nominal, percepatan muka tanah asli dari gempa masukan harus diskalakan ke taraf pembebanan gempa nominal tersebut, sehingga nilai percepatan puncaknya A menjadi : Ao adalah Percepatan Puncak Muka Tanah I adalah Faktor Keutamaan dari struktur bangunan
  • 40. Pada perhitungan distribusi beban gempa dengan cara analisis dinamik, struktur bangunan gedung biasanya dimodelkan sebagai sistem BDK dengan berat atau massa setiap tingkat dipusatkan pada bidang lantainya. Pemodelan massa bangunan seperti ini disebut model massa terpusat (lumped mass model), yang bertujuan untuk mengurangi jumlah derajat kebebasan yang terdapat pada struktur.
  • 41. Sebagai contoh, pada Gambar diperlihatkan struktur bangunan gedung 5 lantai yang dimodelkan sebagai bangunan geser dengan massa-massa terpusat pada bidang lantainya. Struktur mendapat pengaruh gempa pada tanah dasar. (a). Model struktur portal. (b). Model massa terpusat
  • 42. Dari hasil analisis dinamik untuk 3 ragam getar (mode shape), didapatkan waktu getar (T) dari struktur bangunan gedung adalah : T1 = 1,16 detik, T2 = 0,46 detik, dan T3 = 0,31 detik. Ragam getar dari struktur diperlihatkan pada Gambar di bawah ini. Ragam getar (mode shape) dari struktur bangunan gedung 5 lantai
  • 44. Pemilihan metode analisis yang akan digunakan untuk perencanaan suatu struktur bangunan pada umumnya ditentukan berdasarkan bentuk atau konfigurasi dari struktur bangunan, serta fungsi atau kegunaan dari bangunan yang bersangkutan. Pada analisis respon dari struktur terhadap gempa, semakin teliti prosedur perhitungan yang digunakan, akan semakin handal dan ekonomis struktur bangunan yang direncanakan. Untuk struktur bangunan yang kecil dan tidak bertingkat, elemen-elemen struktural dan non-strukturalnya tidak perlu didesain khusus terhadap pengaruh gempa. Dalam hal ini hanya diperlukan adanya detail struktural yang baik dari elemen-elemen struktur tersebut, serta harus memenuhi persyaratan minimum seperti yang ditetapkan dalam standar konstruksi bangunan yang berlaku.
  • 45. Untuk keperluan analisis perencanaan gempa dari struktur bangunan yang berukuran sedang atau menengah, dapat dilakukan prosedur analisis statik dengan metode Analisis Beban Gempa Nominal Statik Ekuivalen. Untuk struktur bangunan yang besar dan cukup penting, analisis perencanaan terhadap pengaruh gempa tidak cukup hanya dilakukan dengan analisis statik saja, tetapi harus menggunakan prosedur analisis dinamik untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Metode analisis dinamik yang sering digunakan dalam praktek perencanaan struktur adalah metode Analisis Ragam Spektrum Respon. Analisis dinamik perlu dilakukan pada struktur- struktur dengan karakteristik : bangunan gedung dengan konfigurasi struktur sangat tidak beraturan, bangunan gedung dengan loncatan-loncatan bidang muka yang besar, bangunan gedung dengan kekakuan tingkat yang tidak merata, bangunan gedung dengan tingginya lebih dari 40 meter.
  • 46. Metoda analisis dinamik ini dapat digunakan untuk menganalisis struktur dengan distribusi kekakuan dan massa yang tidak merata ke arah vertikal, dengan hasil yang cukup akurat. Selain Analisis Ragam Spektrum Respon, analisis dinamik dapat juga dilakukan dengan metode Analisis Respon Dinamik Linier Riwayat Waktu. Untuk struktur bangunan yang sangat besar atau struktur yang sangat penting, selain analisis dinamik yang bersifat elastis, kadang-kadang diperlukan juga analisis dinamis yang bersifat inelastis dengan metode Analisis Respon Dinamik Non-linier Riwayat Waktu untuk memastikan bahwa struktur tersebut cukup aman terhadap pengaruh gempa kuat. Untuk keperluan analisis dinamis, baik yang bersifat elastis maupun tidak elastis, pada umumnya struktur bangunan dimodelkan sebagai bangunan geser dengan sistem massa-massa yang terpusat (lumped-mass model), dengan tujuan untuk mengurangi jumlah derajat kebebasan yang ada pada struktur. Model massa terpusat dapat menyederhanakan prosedur perhitungan.
  • 48. Yang perlu diperhatikan oleh seorang perencana struktur di dalam merancang struktur tahan gempa adalah bahwa, bentuk atau konfigurasi struktur akan berpengaruh terhadap respons statik maupun respons dinamik dari struktur, di dalam menerima beban gempa. Jika suatu struktur mempunyai bentuk atau konfigurasi yang tidak menguntungkan terhadap pengaruh gempa, maka struktur tersebut tidak akan mempunyai ketahanan yang baik di dalam menerima beban gempa, meskipun elemen-elemen strukturalnya sudah direncanakan tahan terhadap pengaruh gempa.
  • 50. 1. Perbandingan antara kekuatan dan berat dari material struktur, harus cukup besar. 2. Material struktur harus mempunyai kemampuan untuk berdeformasi (bersifat daktail). 3. Sifat degradasi kekuatan dan degradasi kekakuan dari material struktur, harus cukup rendah. 4. Keseragaman Kekuatan dan Kekakuan 5. Harga yang ekonomis. Dari sudut pandang rekayasa sipil terhadap perencanaan struktur bangunan tahan gempa, beberapa kriteria atau persyaratan yang harus dipunyai oleh material dari struktur agar mampu untuk menahan pengaruh beban gempa adalah :
  • 52. 1. StrukturBaja (Steel Structure) 2. StrukturKomposit(Composite Structure) 3. StrukturKayu(Wooden Structure) 4. StrukturBeton Bertulang(ReinforcedConcrete Structure) 5. StrukturBeton Pracetak(Precast Concrete Structure) 6. StrukturBeton Prategang(Prestress Concrete Structure) 7. StrukturPasangan Bata (Mansory Structure) Perilaku dari elemen-elemen struktur bangunan terhadap pengaruh gempa tidak dapat dievaluasi hanya dari segi material saja. Faktor-faktor lain seperti kontinuitas sambungan, keseragaman kekakuan, dan detail struktural, harus ikut pula diperhitungkan di dalam mengevaluasi sistem struktur secara keseluruhan, agar tahan terhadap pengaruh gempa. Dengan memperhatikan kriteria-kriteria di atas, secara umum tingkat ketahanan suatu sistem struktur bangunan terhadap pengaruh beban gempa dapat diklasifikasikan sebagai berikut :