SlideShare a Scribd company logo
Struktur Modal Seluruh Dunia:
“The Roles of Firm and Country
Specific Determinants”
Kelompok 3
Oleh:
Dian chandra Jani 3103011051
Nathania 3103011079
Syandi 3103011260
Latar belakang
penelitian – penelitian terdahulu:
• (Demirgüç - Kunt dan Maksimovic , 1999; Booth, Demirgüç - Kunt dan Maksimovic, 2001;
Claessens , Djankov dan Nenova , 2001; bancel dan Mittoo , 2004) menemukan bahwa
struktur modal suatu perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor spesifik perusahaan
tetapi juga oleh faktor – faktor spesifik Negara.
• Demirgüç - Kunt dan Maksimovic ( 1999) membandingkan struktur modal perusahaan dari
19 negara maju dan 11 negara-negara berkembang, menemukan bahwa perbedaan
institusional antara negara maju dan berkembang terdapat variasi dalam penggunaan utang
jangka panjang. Serta mengamati bahwa beberapa faktor kelembagaan di n
egara berkembang mempengaruhi besar kecilnya hutang pada masing–masing perusahaan
• Sebuah analisis dari sepuluh negara berkembang, Booth et al.(2001) menemukan
keputusan struktur modal perusahaan-perusahaan di negara-negara ini dipengaruhi oleh
faktor-faktor spesifik perusahaan yang sama seperti pada negara-negara maju. Namun,
mereka menemukan ada perbedaan dalam cara penggunaan hutang dipengaruhi oleh
faktor-faktor spesifik negara seperti pertumbuhan GDP dan pengembangan pasar modal.
• Balai et al . ( 2004) menganalisis sampel perusahaan besar terdaftar dari delapan negara
Eropa. Mereka mengamati variasi dalam faktor-faktor penentu struktur modal dan
menyarankan variasi ini bisa menjadi karena variabel tertentu pada negara yang berbeda.
Mengapa Penelitian Perlu Dilakukan?
• Penelitian – penelitian tedahulu ini mendorong penulis artikel
melakukan analisis terhadap faktor – faktor spesifik Negara
dan factor spesifik perusahaan yang berpengaruh terhadap
keputusan struktur modal dalam sebuah perusahaan terutama
dalam kaitannya dengan penggunaan hutang / leverage.
• Dalam analisis dampak langsung dari faktor-faktor spesifik
negara, peneliti mengamati bahwa faktor-faktor tertentu
seperti tingkat pertumbuhan GDP, pengembangan pasar
obligasi dan perlindungan hak kreditur secara signifikan
menjelaskan variasi dalam struktur modal lintas negara.
Analisis dampak tidak langsung juga menunjukkan variabel
spesifik perusahaan secara signifikan dipengaruhi oleh
beberapa variabel spesifik negara tetapi dalam cara yang
berbeda .
Permasalahan yang dihadapi
• Apakah ada pengaruh faktor spesifik perusahaan
terhadap penggunaan hutang dalam lintas negara?
• Apakah ada dampak langsung dan tidak langsung
dari faktor-faktor spesifik negara terhadap struktur
modal perusahaan, khusunya penggunaan hutang?
• Apakah ada kesetaraan koefisien determinan
spesifik perusahaan di seluruh negara?
Teori yang melandasi
• Teori struktur modal oleh Modigliani dan Miller (teori MM) :
Berpendpat bahwa Struktur modal tidak relevan atau tidak
mempengaruhi nilai perusahaan.
• MM mengajukan beberapa asumsi untuk membangun teori mereka
(Brigham dan Houston, 2001, p.31) yaitu:
a. tidak terdapat agency cost.
b. tidak ada pajak.
c. Investor dapat berhutang dengan tingkat suku bunga yang sama
dengan perusahaan
d. Investor mempunyai informasi yang sama seperti manajemen
mengenai prospek perusahaan di masa depan
e. Tidak ada biaya kebangkrutan
f. Earning Before Interest and Taxes (EBIT) tidak dipengaruhi oleh
penggunaan dari hutang.
g. Para investor adalah price-takers.
h. Jika terjadi kebangkrutan maka aset dapat dijual pada harga
pasar (market value).
Trade of theory
Diungkapkan oleh Myers (2001), “Perusahaan akan
berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu, dimana
penghematan pajak (tax shields) dari tambahan hutang
sama dengan biaya kesulitan keuangan (financial
distress)” (p.81). Biaya kesulitan keuangan (Financial
distress) adalah biaya kebangkrutan (bankruptcy costs)
atau reorganization, dan biaya keagenan (agency costs)
yang meningkat akibat dari
turunnya kredibilitas suatu perusahaan.
Teori keagenan
Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan William
H. Meckling pada tahun 1976, manajemen merupakan
agen dari pemegang saham sebagai pemilik perusahaan.
Para pemegang saham berharap agen akan bertindak atas
kepentingan mereka sehingga mendelegasikan wewenang
kepada agen. Untuk dapat melakukan fungsinya dengan
baik, manajemen harus diberikan insentif dan pengawasan
yang memadai. Pengawasan dapat dilakukan melalui cara-
cara seperti pengikatan agen, pemeriksaan laporan
keuangan, dan pembatasan terhadap keputusan yang
dapat diambil manajemen. Kegiatan pengawasan tentu
saja membutuhkan biaya yang disebut dengan biaya
agensi
Pecking order theory
• Menurut Myers (1984), pecking order theory menyatakan bahwa
”Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat
hutangnya rendah, dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi
memiliki sumber dana internal yang berlimpah.”
• Menurut pecking order theory dikutip oleh Smart, Megginson, dan Gitman
(2004, p.458-459), terdapat skenario urutan (hierarki) dalam memilih sumber
pendanaan, yaitu :
a. perusahaan lebih memilih untuk menggunakan sumber dana dari dalam
atau pendanaan internal daripada pendanaan eksternal
b. Jika pendanaan eksternal diperlukan
c. Terdapat kebijakan deviden yang konstan
d. Untuk mengantisipasi kekurangan persediaan kas karena adanya
kebijakan deviden yang konstan dan fluktuasi dari tingkat keuntungan, serta
kesempatan investasi, maka perusahaan akan mengambil portofolio
investasi yang lancar tersedia.
HIPOTESIS
• Efek khusus perusahaan
Hypothesis F1: Struktur aktiva memberi pengaruh positif terhadap
hutang
Hypothesis F2: Resiko binis memberikan pengaruh negative terhadap
leverage
Hypothesis F3: Ukuran perusahaan memberikan pengaruh positif
terhadap hutang
Hypothesis F4: Pajak memberiakan pengaruh postif terhadap hutang
Hypothesis F5: peluang pertumbuhan memberikan pengaruh negative
terhadap hutang
Hypothesis F6:Profitabilitas memberikan pengaruh negatif terhadap
hutang
Hypothesis F7: Likuiditas memberikan pengaruh negative terhadap
hutang
• Kesetaraan koefisien spesifik perusahaan
Hypothesis EC1: Koefisien Struktur aktiva setara diseluruh negara
Hypothesis EC2: Koefisien Resiko setara diseluruh negara
Hypothesis EC3: Koefisien ukuran setara diseluruh negara
Hypothesis EC4: Koefisien pajak setara diseluruh negara
Hypothesis EC5: Koefisien peluang pertumbuhan setara diseluruh
negara
Hypothesis EC6: Koefisien Profitabilitas setara diseluruh negara
Hypothesis EC7: Koefisien Likuiditas setara diseluruh negara
Hypothesis EC8: Koefisien seluruh variable spesifik perusahaan
berkesinambungan setara diseluruh negara
• Dampak spesifik Negara secara langsung
Hypothesis D1: Struktur Pasar Obligasi( Penegakan
standar, Hak perlindungan kreditor, dan
perkembangan pasar obligasi)memberikan efek postif
terhadap hutang.
Hypothesis D2: Struktur Pasar Saham(Penegakan
standar pasar saham, Hak perlindungan para
pemegang saham) memberikan efek negative
terhadap hutang.
Hypothesis D3: Formasi modal memberikan efek
negative terhadap hutang.
• Dampak spesifik Negara secara tidak langsung
Hypothesis I1: Struktur pasar obligasi mengurangi efek biaya
kebangkrutan (struktur aktiva, resiko dan ukuran) pada
hutang.
Hypothesis I2: Formasi Modal mengurangi efek biaya
kebangkrutan (struktur aktiva, resiko dan ukuran) pada
hutang.
Hypothesis I3: Struktur pasar obligasi mengurangi efek biaya
agensi ( kesempatan pertumbuhan dan struktur aktiva)
pada hutang.
Hypothesis I4: Struktur pasar saham mengurangi efek biaya
agensi (peluang pertumbuhan dan struktur aktiva) pada
hutang.
Hypothesis I5: Formasi modal memperkuat efek dari
pendanaan pecking order (profitabilitas dan likuiditas) pada
hutang. Capital
HASIL
Ditemukan bahwa :
• Hampir semua koefisien struktur aktiva secara statistik signifikan dan konsisten dengan
proposisi teoritis ( hipotesis F1).
• Sehubungan dengan risiko perusahaan , hanya ada 14 secara signifikan koefisien regresi
negatif ( hipotesis F2).
• Terdapat 21 koefisien positif yang signifikan untuk ukuran perusahaan, setengah dari jumlah
negara-negara dalam sampel ini sejalan dengan hipotesis bahwa perusahaan-perusahaan
besar memiliki lebih banyak utang (hipotesis F3) .
• Terdapat sepuluh koefisien positif dampak dari pajak perusahaan pada pilihan leverage yang
menghasilkan koefisien signifikan secara statistik di sepuluh negara . Namun, hanya dua dari
sepuluh signifikan koefisien positif (hipotesis F4).
• Kesempatan pertumbuhan menghasilkan 24 koefisien negatif dan signifikan. Negatif ini
hubungan antara peluang pertumbuhan dan leverage perusahaan cenderung untuk
mendukung badan teori (hipotesis F5).
• Dampak dari profitabilitas konsisten dengan asimetris teori informasi yang menunjukkan
bahwa perusahaan-perusahaan menggunakan laba ditahan untuk investasi baru dan
kemudian pindah ke utang dan ekuitas , jika perlu (hipotesis F6).
• Keterbatasan hasil yang signifikan untuk likuiditas meskipun teori konvensional menunjukkan
hubungan negatif antara likuiditas dan leverage (hipotesis F7).
Dampak langsung dan tidak langsung
faktor spesifik negara
• Hipotesis D1: perusahaan yang memiliki lebih banyak pilihan dari pinjaman dan
kreditur lebih bersedia memberikan utang.
• Hipotesis D2: perkembangan pasar saham di mana perusahaan memiliki lebih
banyak pilihan untuk mengurangi biaya ekuitas, peneliti berharap bahwa
perusahaan diinduksi untuk membatasi pengaruh mereka
• Hipotesis D3: Peningkatan pembentukan modal menyiratkan saldo laba lebih
untuk diakumulasi, siap untuk investasi lebih lanjut yang tidak tergantung pada
penggunaan utang dan sebagai hasilnya , penggunaan utang adalah
berpengaruh negatif.
• Hipotesis I1: Terdapat dampak langsung negatif variabel pasar obligasi
terhadap faktor spesifik perusahaan
• Hipotesis I2: Biaya kebangkrutan dapat dikurangi karena dengan dana internal
lebih tersedia, perusahaan menghadapi lebih sedikit ketergantungan pada
penggunaan utang dan biaya kebangkrutan pun berkurang.
• Hipotesis I3 dan I4: Terdapat hubungan negatif antara obligasi dan struktur
variabel pasar saham, peluang pertumbuhan berdampak negatif pada hutang.
• Hipotesis I5: pembentukan modal memiliki dampak memperkuat peran variabel
pembiayaan “pecking order”.
Dampak langsung dari faktor-faktor spesifik negara
• Hasil penelitian dampak langsung variabel spesifik negara
pada leverage disajikan pada Tabel 6. Koefisien regresi
estimasi variabel penjelas ditunjukkan dalam kolom yang
berbeda
• Hal ini menunjukkan bahwa model spesifikasi yang digunakan
menangkap bagian yang baik dari model koefisien variasi di
suatu negara.
• Hasil regresi menunjukkan bahwa leverage perusahaan
secara langsung berkaitan dengan sejumlah faktor spesifik
negara. Faktor-faktor seperti perlindungan hak kreditur,
pengembangan pasar obligasi dan Tingkat pertumbuhan PDB
secara konsisten menunjukkan dampak yang signifikan
secara statistik pada struktur modal.
• Peneliti menemukan bahwa tingkat perkembangan pasar
obligasi memiliki dampak positif terhadap struktur modal.
Dampak tidak langsung dari faktor-
faktor spesifik Negara
• Hasil pada Dampak tidak langsung dari faktor negara ( Persamaan 4 ) disajikan
pada Tabel 7. Regresi koefisien faktor spesifik negara digunakan sebagai variabel
penjelas disajikan dalam berbagai kolom. Sebagai cek ketahanan, peneliti juga
melakukan banyak regresi lain dengan kombinasi variabel penjelas yang berbeda,
tidak ada hasil yang ditemukan bertentangan ( karena itu tidak dilaporkan). Hasil
keseluruhan mendukung klaim bahwa faktor-faktor spesifik negara juga
berdampak pada peran penentu spesifik perusahaan dari struktur modal.
• Peneliti menemukan secara signifikan efek negatif dari variabel yang mewakili
pasar / sistem keuangan berbasis bank dan pasar saham pengembangan (
STDMKTSTOCK ) pada koefisien estimasi struktur aset, mendukung bagian dari
hipotesis I4. Peneliti juga menemukan untuk hipotesis I5 semua koefisien MODAL
secara signifikan negatif untuk kasus profitabilitas dan likuiditas negatif. Serta
mengamati bahwa sistem penegakan hukum suatu negara secara tidak langsung
mempengaruhi struktur modal dalam beberapa cara :
• Dampak negatif pada koefisien ukuran perusahaan menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan relatif kurang penting untuk pilihan leverage perusahaan. Sebagai
ukuran perusahaan adalah proxy reverse dari biaya kepailitan / risiko, penegakan
hukum yang lebih baik kemungkinan akan memaksa peminjam untuk mematuhi
utang pada kontrak mereka. Hasilnya adalah konsisten dengan hipotesis I1. Di sisi
lain , di negara-negara dengan penegakan yang lebih rendah, peran ukuran
perusahaan sebagai proxy untuk pengentasan asimetri informasi adalah lebih
ditingkatkan.
• Perusahaan yang beroperasi di lingkungan dengan penegakan hukum yang
efektif harus mempertimbangkan lebih hati-hati. Penegakan hukum yang lebih
baik , termasuk penurunan tingkat korupsi ,memperkuat peran profitabilitas
dalam membuat utang lebih selaras dengan peran disiplinnya.
• Meskipun peneliti tidak menemukan bukti untuk hipotesis I2 dan I3, peneliti
mengamati beberapa hubungan yang signifikan yang tidak dihipotesiskan tetapi
dapat dijelaskan. Perlindungan yang tepat terhadap pemegang Saham memiliki
efek positif yang signifikan terhadap ukuran koefisien perusahaan dan signifikan
negatif pada koefisien profitabilitas. Ukuran perusahaan dapat menjadi proxy
untuk asimetri informasi : lebih besar perusahaan diharapkan memiliki informasi
yang kurang asimetri. Ketika pemegang saham lebih terlindungi, perusahaan
lebih cenderung untuk dioperasikan sejalan dengan kepentingan pemegang
saham, sehingga memperkuat pengaruh ukuran perusahaan. Di sisi lain,
perlindungan hak pemegang saham lainnya memperkuat dampak negatif dari
profitabilitas pada leverage karena perusahaan harus lebih peduli pada kinerja
mereka agar sesuai dengan kepentingan pemegang saham.
• Tabel 6 dan 7 menunjukkan peran yang signifikan berbagai faktor spesifik
negara, tidak hanya secara langsung menentukan pengaruh perusahaan, tetapi
juga mempengaruhi cara faktor-faktor spesifik perusahaan mempengaruhi
pilihan struktur modal perusahaan. Peneliti menemukan bahwa faktor penegak
hukum terkait dan variabel karakteristik pembangunan ekonomi negara
cenderung menunjukkan dampak terbesar, baik secara langsung maupun tidak
langsung
Pengujian
• Data :
Penelitian ini menggunakan sampel mencakup 42 negara yang dibagi
sama rata antara negara maju dan negara berkembang, sampel akhir
terdiri dari 59.225 pengamatan terhadap 11.845 perusahaan, kecuali
perusahaan keuangan dan utilitas. Periode sampel antara tahun
1997-2001.
Data leverage dan variabel spesifik perusahaan dikumpulkan dari
COMPUSTAT Global database.
Sedangkan variabel spesifik suatu negara dikumpulkan dari berbagai
sumber, terutama World Development Indicators files and Financial
Structure Database of the World Bank.
Beberapa variabel spesifik negara diambil dari penelitian sebelumnya
termasuk La Porta et al (1998) , Claessens dan Klapper ( 2002) dan
Berkowitz et al ( 2003).
• Untuk menghitung rasio leverage ( LEV ) dari suatu
perusahaan, peneliti mengukur dengan nilai buku utang
jangka panjang. Peneliti menggunakan rasio utang jangka
panjang karena utang jangka pendek sebagian besar
terdiri dari perdagangan kredit yang berada di bawah
pengaruh faktor-faktor penentu yang sama sekali
berbeda, pemeriksaan rasio total utang kemungkinan
akan menghasilkan hasil yang dapat diandalkan
• Peneliti mempertimbangkan sejumlah variabel
karakteristik makro - ekonomi, hukum dan pengembangan
keuangan negara termasuk obligasi dan struktur pasar
saham, tingkat pembentukan modal dan tingkat
pertumbuhan GDP . Pemilihan beberapa variabel tertentu
negara lain terkait dengan tata kelola perusahaan
terutama didasarkan pada La Porta et al . ( 1998) dan
Claessens et al . ( 1999 ), proxy penegakan hukum,
perlindungan hak pemegang saham / kreditur suatu
negara dan sistem keuangan berbasis bank pasar .
Faktor penentu leverage perusahaan didefinisikan sebagai berikut :
• TANG : Tangibility didefinisikan sebagai aktiva tetap bersih atas nilai buku total aset.
• RISIKO : Risiko Bisnis didefinisikan sebagai deviasi standar operasi penghasilan atas nilai
buku total aset selama periode sampel.
• SIZE : Ukuran perusahaan sebagai logaritma natural dari total penjualan.
• PAJAK : Tarif Pajak perusahaan adalah tingkat pajak rata-rata per tahun langsung.
• PERTUMBUHAN : sebagai nilai pasar total aset lebih dari nilai buku total aset.
• PROFIT : sebagai pendapatan operasional atas nilai buku total aset.
• CAIR : Likuiditas didefinisikan sebagai total aktiva lancar dibagi dengan jumlah kewajiban
lancar.
Peneliti juga membangun dua variabel baru untuk digunakan sebagai alternatif analisis regresi.
Variabel-variabel baru :
• STDMKTSTOCK , menggambarkan tingkat orientasi pasar saham negara, dihitung sebagai
rata-rata nilai normalized MKTBASE
• STDENFOR, menunjukkan perkembangan negara hukum sistem penegakan , dihitung
sebagai rata-rata nilai normal dari peradilan , rule , hukum dan korupsi.
Pengujian :
• Dalam analisis spesifik leverage perusahaan, peneliti
menguji kerangka teoritis konvensional pada struktur
modal perusahaan.Perusahaan dipengaruhi hutang
sebagai variabel dependen dan faktor spesifik
perusahaan sebagai variabel penjelas untuk masing-
masing 42 negara, dalam data ditetapkan sebagai
berikut :
= + + + +
+ + + +
Dimana :
i = menunjukkan suatu perusahaan
j = menunjukkan suatu negara
Uji yang dilakukan menggunakan :
• Model regresi tak terbatas (di mana semua koefisien
diperbolehkan untuk bervariasi di seluruh negara) :
menguji hipotesis nol bahwa setiap faktor spesifik
perusahaan memiliki koefisien sama di seluruh negara.
Prosedur meliputi tujuh tes yang berbeda untuk
memeriksa apakah satu atau lebih dari tujuh koefisien
faktor spesifik perusahaan yaitu tangibility (hipotesis
EC1), risiko bisnis (EC2), ukuran perusahaan (EC3),
perpajakan (EC4), pertumbuhan (EC5), profitabilitas
(EC6) dan likuiditas (EC7) memiliki nilai yang sama
untuk semua negara dengan tujuh model terbatas
misalnya untuk tangibility hipotesis nol , kita membatasi
bahwa koefisien tangibility adalah sama untuk semua
negara, tetapi koefisien lain dari risiko bisnis, ukuran
perusahaan, dll dapat bervariasi.
• Model regresi tunggal terbatas(tujuh koefisien faktor
spesifik perusahaan tidak dapat bervariasi pada semua
negara) : menggunakan pendekatan yang sama, peneliti
menguji hipotesis nol bahwa semua koefisien spesifik
perusahaan dari 42 negara memiliki nilai yang sama (
hipotesis EC8 ). Tes ini penting karena memungkinkan
seseorang untuk memutuskan apakah diterima
menggunakan model tunggal untuk perusahaan-
perusahaan di semua negara. Dengan kata lain, jika
hanya EC8 tidak ditolak, dapat mengasumsikan bahwa
koefisien spesifik perusahaan sama di seluruh negara.
Tes (dari EC1 ke EC7 ) memberikan bukti tambahan
untuk lebih mengkonfirmasi penolakan atau penerimaan
EC8 dan dalam hal penolakan EC8 membantu untuk
menunjukkan faktor-faktor spesifik perusahaan yang
mungkin sebagian besar mempengaruhi penolakan
tersebut .
• Uji F-statistik(memberikan bukti apakah akan
menolak atau menerima hipotesis tersebut) dengan
rumus:
Dimana :
N : jumlah pengamatan
J : jumlah regressor yang dihilangkan dalam model terbatas
K : jumlah regressor yang tersisa dalam model terbatas
SR dan SUR : menunjukkan jumlah residual kuadrat dari model
terbatas dan tak terbatas.
kesimpulan
• Penelitian dilakukan untuk menyelidiki sampai sejauh mana faktor-faktor spesifik
tersebut mempengaruhi struktur modal perusahaan beroperasi dalam suatu negara
tertentu..
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor spesifik perusahaan seperti struktur aset,
ukuran perusahaan, risiko, pertumbuhan dan profitabilitas berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal lintas negara dan konsisten dengan prediksi teori struktur
modal konvensional.
• Hasil analisis dalam mengukur dampak langsung dari faktor-faktor spesifik suatu
negara terhadap leverage perusahaan menunjukkan bahwa tingkat perlindungan
hak kreditur, pengembangan pasar obligasi dan GDP memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap struktur modal perusahaan.
• Sedangkan dampak tidak langsung menunjukkan pentingnya penegakan hukum
seperti perlindungan hak kreditur/pemegang saham dan langkah-langkah makro-
ekonomi seperti pembentukan modal dan tingkat pertumbuhan GDP.
• Faktor spesifik suatu negara mempengaruhi keputusan struktur modal perusahaan .
• Faktor spesifik yang dimiliki suatu negara mempengaruhi pilihan “leverage” di
seluruh dunia dan berguna untuk memperhitungkan faktor-faktor dalam analisis
struktur modal suatu negara.

More Related Content

Similar to Struktur Modal Seluruh Dunia: “The Roles of Firm and Country Specific Determinants”

Analisis Pengaruh Earnings Management dan Institutional Environment Terhadap ...
Analisis Pengaruh Earnings Management dan Institutional Environment Terhadap ...Analisis Pengaruh Earnings Management dan Institutional Environment Terhadap ...
Analisis Pengaruh Earnings Management dan Institutional Environment Terhadap ...
Ekaputra Sananto
 
theory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTURE
theory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTUREtheory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTURE
theory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTURE
DGT
 
5. manajemen struktur modal
5. manajemen struktur modal5. manajemen struktur modal
5. manajemen struktur modal
dianpipit
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
DeaIvana1
 
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
MahendraDicky
 
BAB II RAFI.docx
BAB II RAFI.docxBAB II RAFI.docx
BAB II RAFI.docx
WarnetQwerty
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Salsabila P A
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Salsabila P A
 
Pengaruh struktur kepemilikan, pajak, dan pertumbuhan perusahaan terhadap pem...
Pengaruh struktur kepemilikan, pajak, dan pertumbuhan perusahaan terhadap pem...Pengaruh struktur kepemilikan, pajak, dan pertumbuhan perusahaan terhadap pem...
Pengaruh struktur kepemilikan, pajak, dan pertumbuhan perusahaan terhadap pem...
lorenasimamora19
 
capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03
capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03
capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03
SalsadilaJannati
 
Financial leverage on firm investment
Financial leverage on firm investmentFinancial leverage on firm investment
Financial leverage on firm investment
Yusuf Darismah
 
struktur modal
struktur modalstruktur modal
struktur modal
FebryChristi1
 
Pelaporan Dan Pengungkapan Keuangan
Pelaporan Dan Pengungkapan KeuanganPelaporan Dan Pengungkapan Keuangan
Pelaporan Dan Pengungkapan Keuangan
guest24ff33
 
Powerpoint proposal
Powerpoint proposalPowerpoint proposal
Powerpoint proposal
EmilyaAmel
 
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai PerusahaanPengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Trisnadi Wijaya
 
Gcg theory of the firm
Gcg theory of the firmGcg theory of the firm
Gcg theory of the firm
Lenny Rosadiawan
 
Materi Akuntansi Internasional Pertemuan 5
Materi Akuntansi Internasional Pertemuan 5Materi Akuntansi Internasional Pertemuan 5
Materi Akuntansi Internasional Pertemuan 5
zakhirwikan2
 
Jurnal 5 (hatta)
Jurnal 5 (hatta)Jurnal 5 (hatta)
Jurnal 5 (hatta)
Tika Tikitik
 
9.struktur modal 2
9.struktur modal 29.struktur modal 2
9.struktur modal 2
Yoyo Sudaryo
 

Similar to Struktur Modal Seluruh Dunia: “The Roles of Firm and Country Specific Determinants” (20)

Analisis Pengaruh Earnings Management dan Institutional Environment Terhadap ...
Analisis Pengaruh Earnings Management dan Institutional Environment Terhadap ...Analisis Pengaruh Earnings Management dan Institutional Environment Terhadap ...
Analisis Pengaruh Earnings Management dan Institutional Environment Terhadap ...
 
theory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTURE
theory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTUREtheory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTURE
theory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTURE
 
5. manajemen struktur modal
5. manajemen struktur modal5. manajemen struktur modal
5. manajemen struktur modal
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
 
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
 
BAB II RAFI.docx
BAB II RAFI.docxBAB II RAFI.docx
BAB II RAFI.docx
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
 
Pengaruh struktur kepemilikan, pajak, dan pertumbuhan perusahaan terhadap pem...
Pengaruh struktur kepemilikan, pajak, dan pertumbuhan perusahaan terhadap pem...Pengaruh struktur kepemilikan, pajak, dan pertumbuhan perusahaan terhadap pem...
Pengaruh struktur kepemilikan, pajak, dan pertumbuhan perusahaan terhadap pem...
 
capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03
capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03
capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03
 
Financial leverage on firm investment
Financial leverage on firm investmentFinancial leverage on firm investment
Financial leverage on firm investment
 
struktur modal
struktur modalstruktur modal
struktur modal
 
Pelaporan Dan Pengungkapan Keuangan
Pelaporan Dan Pengungkapan KeuanganPelaporan Dan Pengungkapan Keuangan
Pelaporan Dan Pengungkapan Keuangan
 
Powerpoint proposal
Powerpoint proposalPowerpoint proposal
Powerpoint proposal
 
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai PerusahaanPengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
 
Gcg theory of the firm
Gcg theory of the firmGcg theory of the firm
Gcg theory of the firm
 
Kel.10
Kel.10Kel.10
Kel.10
 
Materi Akuntansi Internasional Pertemuan 5
Materi Akuntansi Internasional Pertemuan 5Materi Akuntansi Internasional Pertemuan 5
Materi Akuntansi Internasional Pertemuan 5
 
Jurnal 5 (hatta)
Jurnal 5 (hatta)Jurnal 5 (hatta)
Jurnal 5 (hatta)
 
9.struktur modal 2
9.struktur modal 29.struktur modal 2
9.struktur modal 2
 

Recently uploaded

tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 

Recently uploaded (13)

tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 

Struktur Modal Seluruh Dunia: “The Roles of Firm and Country Specific Determinants”

  • 1. Struktur Modal Seluruh Dunia: “The Roles of Firm and Country Specific Determinants” Kelompok 3 Oleh: Dian chandra Jani 3103011051 Nathania 3103011079 Syandi 3103011260
  • 2. Latar belakang penelitian – penelitian terdahulu: • (Demirgüç - Kunt dan Maksimovic , 1999; Booth, Demirgüç - Kunt dan Maksimovic, 2001; Claessens , Djankov dan Nenova , 2001; bancel dan Mittoo , 2004) menemukan bahwa struktur modal suatu perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor spesifik perusahaan tetapi juga oleh faktor – faktor spesifik Negara. • Demirgüç - Kunt dan Maksimovic ( 1999) membandingkan struktur modal perusahaan dari 19 negara maju dan 11 negara-negara berkembang, menemukan bahwa perbedaan institusional antara negara maju dan berkembang terdapat variasi dalam penggunaan utang jangka panjang. Serta mengamati bahwa beberapa faktor kelembagaan di n egara berkembang mempengaruhi besar kecilnya hutang pada masing–masing perusahaan • Sebuah analisis dari sepuluh negara berkembang, Booth et al.(2001) menemukan keputusan struktur modal perusahaan-perusahaan di negara-negara ini dipengaruhi oleh faktor-faktor spesifik perusahaan yang sama seperti pada negara-negara maju. Namun, mereka menemukan ada perbedaan dalam cara penggunaan hutang dipengaruhi oleh faktor-faktor spesifik negara seperti pertumbuhan GDP dan pengembangan pasar modal. • Balai et al . ( 2004) menganalisis sampel perusahaan besar terdaftar dari delapan negara Eropa. Mereka mengamati variasi dalam faktor-faktor penentu struktur modal dan menyarankan variasi ini bisa menjadi karena variabel tertentu pada negara yang berbeda.
  • 3. Mengapa Penelitian Perlu Dilakukan? • Penelitian – penelitian tedahulu ini mendorong penulis artikel melakukan analisis terhadap faktor – faktor spesifik Negara dan factor spesifik perusahaan yang berpengaruh terhadap keputusan struktur modal dalam sebuah perusahaan terutama dalam kaitannya dengan penggunaan hutang / leverage. • Dalam analisis dampak langsung dari faktor-faktor spesifik negara, peneliti mengamati bahwa faktor-faktor tertentu seperti tingkat pertumbuhan GDP, pengembangan pasar obligasi dan perlindungan hak kreditur secara signifikan menjelaskan variasi dalam struktur modal lintas negara. Analisis dampak tidak langsung juga menunjukkan variabel spesifik perusahaan secara signifikan dipengaruhi oleh beberapa variabel spesifik negara tetapi dalam cara yang berbeda .
  • 4. Permasalahan yang dihadapi • Apakah ada pengaruh faktor spesifik perusahaan terhadap penggunaan hutang dalam lintas negara? • Apakah ada dampak langsung dan tidak langsung dari faktor-faktor spesifik negara terhadap struktur modal perusahaan, khusunya penggunaan hutang? • Apakah ada kesetaraan koefisien determinan spesifik perusahaan di seluruh negara?
  • 5. Teori yang melandasi • Teori struktur modal oleh Modigliani dan Miller (teori MM) : Berpendpat bahwa Struktur modal tidak relevan atau tidak mempengaruhi nilai perusahaan. • MM mengajukan beberapa asumsi untuk membangun teori mereka (Brigham dan Houston, 2001, p.31) yaitu: a. tidak terdapat agency cost. b. tidak ada pajak. c. Investor dapat berhutang dengan tingkat suku bunga yang sama dengan perusahaan d. Investor mempunyai informasi yang sama seperti manajemen mengenai prospek perusahaan di masa depan e. Tidak ada biaya kebangkrutan f. Earning Before Interest and Taxes (EBIT) tidak dipengaruhi oleh penggunaan dari hutang. g. Para investor adalah price-takers. h. Jika terjadi kebangkrutan maka aset dapat dijual pada harga pasar (market value).
  • 6. Trade of theory Diungkapkan oleh Myers (2001), “Perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu, dimana penghematan pajak (tax shields) dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan (financial distress)” (p.81). Biaya kesulitan keuangan (Financial distress) adalah biaya kebangkrutan (bankruptcy costs) atau reorganization, dan biaya keagenan (agency costs) yang meningkat akibat dari turunnya kredibilitas suatu perusahaan.
  • 7. Teori keagenan Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan William H. Meckling pada tahun 1976, manajemen merupakan agen dari pemegang saham sebagai pemilik perusahaan. Para pemegang saham berharap agen akan bertindak atas kepentingan mereka sehingga mendelegasikan wewenang kepada agen. Untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik, manajemen harus diberikan insentif dan pengawasan yang memadai. Pengawasan dapat dilakukan melalui cara- cara seperti pengikatan agen, pemeriksaan laporan keuangan, dan pembatasan terhadap keputusan yang dapat diambil manajemen. Kegiatan pengawasan tentu saja membutuhkan biaya yang disebut dengan biaya agensi
  • 8. Pecking order theory • Menurut Myers (1984), pecking order theory menyatakan bahwa ”Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat hutangnya rendah, dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana internal yang berlimpah.” • Menurut pecking order theory dikutip oleh Smart, Megginson, dan Gitman (2004, p.458-459), terdapat skenario urutan (hierarki) dalam memilih sumber pendanaan, yaitu : a. perusahaan lebih memilih untuk menggunakan sumber dana dari dalam atau pendanaan internal daripada pendanaan eksternal b. Jika pendanaan eksternal diperlukan c. Terdapat kebijakan deviden yang konstan d. Untuk mengantisipasi kekurangan persediaan kas karena adanya kebijakan deviden yang konstan dan fluktuasi dari tingkat keuntungan, serta kesempatan investasi, maka perusahaan akan mengambil portofolio investasi yang lancar tersedia.
  • 9. HIPOTESIS • Efek khusus perusahaan Hypothesis F1: Struktur aktiva memberi pengaruh positif terhadap hutang Hypothesis F2: Resiko binis memberikan pengaruh negative terhadap leverage Hypothesis F3: Ukuran perusahaan memberikan pengaruh positif terhadap hutang Hypothesis F4: Pajak memberiakan pengaruh postif terhadap hutang Hypothesis F5: peluang pertumbuhan memberikan pengaruh negative terhadap hutang Hypothesis F6:Profitabilitas memberikan pengaruh negatif terhadap hutang Hypothesis F7: Likuiditas memberikan pengaruh negative terhadap hutang
  • 10. • Kesetaraan koefisien spesifik perusahaan Hypothesis EC1: Koefisien Struktur aktiva setara diseluruh negara Hypothesis EC2: Koefisien Resiko setara diseluruh negara Hypothesis EC3: Koefisien ukuran setara diseluruh negara Hypothesis EC4: Koefisien pajak setara diseluruh negara Hypothesis EC5: Koefisien peluang pertumbuhan setara diseluruh negara Hypothesis EC6: Koefisien Profitabilitas setara diseluruh negara Hypothesis EC7: Koefisien Likuiditas setara diseluruh negara Hypothesis EC8: Koefisien seluruh variable spesifik perusahaan berkesinambungan setara diseluruh negara
  • 11. • Dampak spesifik Negara secara langsung Hypothesis D1: Struktur Pasar Obligasi( Penegakan standar, Hak perlindungan kreditor, dan perkembangan pasar obligasi)memberikan efek postif terhadap hutang. Hypothesis D2: Struktur Pasar Saham(Penegakan standar pasar saham, Hak perlindungan para pemegang saham) memberikan efek negative terhadap hutang. Hypothesis D3: Formasi modal memberikan efek negative terhadap hutang.
  • 12. • Dampak spesifik Negara secara tidak langsung Hypothesis I1: Struktur pasar obligasi mengurangi efek biaya kebangkrutan (struktur aktiva, resiko dan ukuran) pada hutang. Hypothesis I2: Formasi Modal mengurangi efek biaya kebangkrutan (struktur aktiva, resiko dan ukuran) pada hutang. Hypothesis I3: Struktur pasar obligasi mengurangi efek biaya agensi ( kesempatan pertumbuhan dan struktur aktiva) pada hutang. Hypothesis I4: Struktur pasar saham mengurangi efek biaya agensi (peluang pertumbuhan dan struktur aktiva) pada hutang. Hypothesis I5: Formasi modal memperkuat efek dari pendanaan pecking order (profitabilitas dan likuiditas) pada hutang. Capital
  • 13. HASIL Ditemukan bahwa : • Hampir semua koefisien struktur aktiva secara statistik signifikan dan konsisten dengan proposisi teoritis ( hipotesis F1). • Sehubungan dengan risiko perusahaan , hanya ada 14 secara signifikan koefisien regresi negatif ( hipotesis F2). • Terdapat 21 koefisien positif yang signifikan untuk ukuran perusahaan, setengah dari jumlah negara-negara dalam sampel ini sejalan dengan hipotesis bahwa perusahaan-perusahaan besar memiliki lebih banyak utang (hipotesis F3) . • Terdapat sepuluh koefisien positif dampak dari pajak perusahaan pada pilihan leverage yang menghasilkan koefisien signifikan secara statistik di sepuluh negara . Namun, hanya dua dari sepuluh signifikan koefisien positif (hipotesis F4). • Kesempatan pertumbuhan menghasilkan 24 koefisien negatif dan signifikan. Negatif ini hubungan antara peluang pertumbuhan dan leverage perusahaan cenderung untuk mendukung badan teori (hipotesis F5). • Dampak dari profitabilitas konsisten dengan asimetris teori informasi yang menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan menggunakan laba ditahan untuk investasi baru dan kemudian pindah ke utang dan ekuitas , jika perlu (hipotesis F6). • Keterbatasan hasil yang signifikan untuk likuiditas meskipun teori konvensional menunjukkan hubungan negatif antara likuiditas dan leverage (hipotesis F7).
  • 14. Dampak langsung dan tidak langsung faktor spesifik negara • Hipotesis D1: perusahaan yang memiliki lebih banyak pilihan dari pinjaman dan kreditur lebih bersedia memberikan utang. • Hipotesis D2: perkembangan pasar saham di mana perusahaan memiliki lebih banyak pilihan untuk mengurangi biaya ekuitas, peneliti berharap bahwa perusahaan diinduksi untuk membatasi pengaruh mereka • Hipotesis D3: Peningkatan pembentukan modal menyiratkan saldo laba lebih untuk diakumulasi, siap untuk investasi lebih lanjut yang tidak tergantung pada penggunaan utang dan sebagai hasilnya , penggunaan utang adalah berpengaruh negatif. • Hipotesis I1: Terdapat dampak langsung negatif variabel pasar obligasi terhadap faktor spesifik perusahaan • Hipotesis I2: Biaya kebangkrutan dapat dikurangi karena dengan dana internal lebih tersedia, perusahaan menghadapi lebih sedikit ketergantungan pada penggunaan utang dan biaya kebangkrutan pun berkurang. • Hipotesis I3 dan I4: Terdapat hubungan negatif antara obligasi dan struktur variabel pasar saham, peluang pertumbuhan berdampak negatif pada hutang. • Hipotesis I5: pembentukan modal memiliki dampak memperkuat peran variabel pembiayaan “pecking order”.
  • 15. Dampak langsung dari faktor-faktor spesifik negara • Hasil penelitian dampak langsung variabel spesifik negara pada leverage disajikan pada Tabel 6. Koefisien regresi estimasi variabel penjelas ditunjukkan dalam kolom yang berbeda • Hal ini menunjukkan bahwa model spesifikasi yang digunakan menangkap bagian yang baik dari model koefisien variasi di suatu negara. • Hasil regresi menunjukkan bahwa leverage perusahaan secara langsung berkaitan dengan sejumlah faktor spesifik negara. Faktor-faktor seperti perlindungan hak kreditur, pengembangan pasar obligasi dan Tingkat pertumbuhan PDB secara konsisten menunjukkan dampak yang signifikan secara statistik pada struktur modal. • Peneliti menemukan bahwa tingkat perkembangan pasar obligasi memiliki dampak positif terhadap struktur modal.
  • 16. Dampak tidak langsung dari faktor- faktor spesifik Negara • Hasil pada Dampak tidak langsung dari faktor negara ( Persamaan 4 ) disajikan pada Tabel 7. Regresi koefisien faktor spesifik negara digunakan sebagai variabel penjelas disajikan dalam berbagai kolom. Sebagai cek ketahanan, peneliti juga melakukan banyak regresi lain dengan kombinasi variabel penjelas yang berbeda, tidak ada hasil yang ditemukan bertentangan ( karena itu tidak dilaporkan). Hasil keseluruhan mendukung klaim bahwa faktor-faktor spesifik negara juga berdampak pada peran penentu spesifik perusahaan dari struktur modal. • Peneliti menemukan secara signifikan efek negatif dari variabel yang mewakili pasar / sistem keuangan berbasis bank dan pasar saham pengembangan ( STDMKTSTOCK ) pada koefisien estimasi struktur aset, mendukung bagian dari hipotesis I4. Peneliti juga menemukan untuk hipotesis I5 semua koefisien MODAL secara signifikan negatif untuk kasus profitabilitas dan likuiditas negatif. Serta mengamati bahwa sistem penegakan hukum suatu negara secara tidak langsung mempengaruhi struktur modal dalam beberapa cara : • Dampak negatif pada koefisien ukuran perusahaan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan relatif kurang penting untuk pilihan leverage perusahaan. Sebagai ukuran perusahaan adalah proxy reverse dari biaya kepailitan / risiko, penegakan hukum yang lebih baik kemungkinan akan memaksa peminjam untuk mematuhi utang pada kontrak mereka. Hasilnya adalah konsisten dengan hipotesis I1. Di sisi lain , di negara-negara dengan penegakan yang lebih rendah, peran ukuran perusahaan sebagai proxy untuk pengentasan asimetri informasi adalah lebih ditingkatkan.
  • 17. • Perusahaan yang beroperasi di lingkungan dengan penegakan hukum yang efektif harus mempertimbangkan lebih hati-hati. Penegakan hukum yang lebih baik , termasuk penurunan tingkat korupsi ,memperkuat peran profitabilitas dalam membuat utang lebih selaras dengan peran disiplinnya. • Meskipun peneliti tidak menemukan bukti untuk hipotesis I2 dan I3, peneliti mengamati beberapa hubungan yang signifikan yang tidak dihipotesiskan tetapi dapat dijelaskan. Perlindungan yang tepat terhadap pemegang Saham memiliki efek positif yang signifikan terhadap ukuran koefisien perusahaan dan signifikan negatif pada koefisien profitabilitas. Ukuran perusahaan dapat menjadi proxy untuk asimetri informasi : lebih besar perusahaan diharapkan memiliki informasi yang kurang asimetri. Ketika pemegang saham lebih terlindungi, perusahaan lebih cenderung untuk dioperasikan sejalan dengan kepentingan pemegang saham, sehingga memperkuat pengaruh ukuran perusahaan. Di sisi lain, perlindungan hak pemegang saham lainnya memperkuat dampak negatif dari profitabilitas pada leverage karena perusahaan harus lebih peduli pada kinerja mereka agar sesuai dengan kepentingan pemegang saham. • Tabel 6 dan 7 menunjukkan peran yang signifikan berbagai faktor spesifik negara, tidak hanya secara langsung menentukan pengaruh perusahaan, tetapi juga mempengaruhi cara faktor-faktor spesifik perusahaan mempengaruhi pilihan struktur modal perusahaan. Peneliti menemukan bahwa faktor penegak hukum terkait dan variabel karakteristik pembangunan ekonomi negara cenderung menunjukkan dampak terbesar, baik secara langsung maupun tidak langsung
  • 18. Pengujian • Data : Penelitian ini menggunakan sampel mencakup 42 negara yang dibagi sama rata antara negara maju dan negara berkembang, sampel akhir terdiri dari 59.225 pengamatan terhadap 11.845 perusahaan, kecuali perusahaan keuangan dan utilitas. Periode sampel antara tahun 1997-2001. Data leverage dan variabel spesifik perusahaan dikumpulkan dari COMPUSTAT Global database. Sedangkan variabel spesifik suatu negara dikumpulkan dari berbagai sumber, terutama World Development Indicators files and Financial Structure Database of the World Bank. Beberapa variabel spesifik negara diambil dari penelitian sebelumnya termasuk La Porta et al (1998) , Claessens dan Klapper ( 2002) dan Berkowitz et al ( 2003).
  • 19. • Untuk menghitung rasio leverage ( LEV ) dari suatu perusahaan, peneliti mengukur dengan nilai buku utang jangka panjang. Peneliti menggunakan rasio utang jangka panjang karena utang jangka pendek sebagian besar terdiri dari perdagangan kredit yang berada di bawah pengaruh faktor-faktor penentu yang sama sekali berbeda, pemeriksaan rasio total utang kemungkinan akan menghasilkan hasil yang dapat diandalkan • Peneliti mempertimbangkan sejumlah variabel karakteristik makro - ekonomi, hukum dan pengembangan keuangan negara termasuk obligasi dan struktur pasar saham, tingkat pembentukan modal dan tingkat pertumbuhan GDP . Pemilihan beberapa variabel tertentu negara lain terkait dengan tata kelola perusahaan terutama didasarkan pada La Porta et al . ( 1998) dan Claessens et al . ( 1999 ), proxy penegakan hukum, perlindungan hak pemegang saham / kreditur suatu negara dan sistem keuangan berbasis bank pasar .
  • 20. Faktor penentu leverage perusahaan didefinisikan sebagai berikut : • TANG : Tangibility didefinisikan sebagai aktiva tetap bersih atas nilai buku total aset. • RISIKO : Risiko Bisnis didefinisikan sebagai deviasi standar operasi penghasilan atas nilai buku total aset selama periode sampel. • SIZE : Ukuran perusahaan sebagai logaritma natural dari total penjualan. • PAJAK : Tarif Pajak perusahaan adalah tingkat pajak rata-rata per tahun langsung. • PERTUMBUHAN : sebagai nilai pasar total aset lebih dari nilai buku total aset. • PROFIT : sebagai pendapatan operasional atas nilai buku total aset. • CAIR : Likuiditas didefinisikan sebagai total aktiva lancar dibagi dengan jumlah kewajiban lancar. Peneliti juga membangun dua variabel baru untuk digunakan sebagai alternatif analisis regresi. Variabel-variabel baru : • STDMKTSTOCK , menggambarkan tingkat orientasi pasar saham negara, dihitung sebagai rata-rata nilai normalized MKTBASE • STDENFOR, menunjukkan perkembangan negara hukum sistem penegakan , dihitung sebagai rata-rata nilai normal dari peradilan , rule , hukum dan korupsi.
  • 21. Pengujian : • Dalam analisis spesifik leverage perusahaan, peneliti menguji kerangka teoritis konvensional pada struktur modal perusahaan.Perusahaan dipengaruhi hutang sebagai variabel dependen dan faktor spesifik perusahaan sebagai variabel penjelas untuk masing- masing 42 negara, dalam data ditetapkan sebagai berikut : = + + + + + + + + Dimana : i = menunjukkan suatu perusahaan j = menunjukkan suatu negara
  • 22. Uji yang dilakukan menggunakan : • Model regresi tak terbatas (di mana semua koefisien diperbolehkan untuk bervariasi di seluruh negara) : menguji hipotesis nol bahwa setiap faktor spesifik perusahaan memiliki koefisien sama di seluruh negara. Prosedur meliputi tujuh tes yang berbeda untuk memeriksa apakah satu atau lebih dari tujuh koefisien faktor spesifik perusahaan yaitu tangibility (hipotesis EC1), risiko bisnis (EC2), ukuran perusahaan (EC3), perpajakan (EC4), pertumbuhan (EC5), profitabilitas (EC6) dan likuiditas (EC7) memiliki nilai yang sama untuk semua negara dengan tujuh model terbatas misalnya untuk tangibility hipotesis nol , kita membatasi bahwa koefisien tangibility adalah sama untuk semua negara, tetapi koefisien lain dari risiko bisnis, ukuran perusahaan, dll dapat bervariasi.
  • 23. • Model regresi tunggal terbatas(tujuh koefisien faktor spesifik perusahaan tidak dapat bervariasi pada semua negara) : menggunakan pendekatan yang sama, peneliti menguji hipotesis nol bahwa semua koefisien spesifik perusahaan dari 42 negara memiliki nilai yang sama ( hipotesis EC8 ). Tes ini penting karena memungkinkan seseorang untuk memutuskan apakah diterima menggunakan model tunggal untuk perusahaan- perusahaan di semua negara. Dengan kata lain, jika hanya EC8 tidak ditolak, dapat mengasumsikan bahwa koefisien spesifik perusahaan sama di seluruh negara. Tes (dari EC1 ke EC7 ) memberikan bukti tambahan untuk lebih mengkonfirmasi penolakan atau penerimaan EC8 dan dalam hal penolakan EC8 membantu untuk menunjukkan faktor-faktor spesifik perusahaan yang mungkin sebagian besar mempengaruhi penolakan tersebut .
  • 24. • Uji F-statistik(memberikan bukti apakah akan menolak atau menerima hipotesis tersebut) dengan rumus: Dimana : N : jumlah pengamatan J : jumlah regressor yang dihilangkan dalam model terbatas K : jumlah regressor yang tersisa dalam model terbatas SR dan SUR : menunjukkan jumlah residual kuadrat dari model terbatas dan tak terbatas.
  • 25. kesimpulan • Penelitian dilakukan untuk menyelidiki sampai sejauh mana faktor-faktor spesifik tersebut mempengaruhi struktur modal perusahaan beroperasi dalam suatu negara tertentu.. • Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor spesifik perusahaan seperti struktur aset, ukuran perusahaan, risiko, pertumbuhan dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal lintas negara dan konsisten dengan prediksi teori struktur modal konvensional. • Hasil analisis dalam mengukur dampak langsung dari faktor-faktor spesifik suatu negara terhadap leverage perusahaan menunjukkan bahwa tingkat perlindungan hak kreditur, pengembangan pasar obligasi dan GDP memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal perusahaan. • Sedangkan dampak tidak langsung menunjukkan pentingnya penegakan hukum seperti perlindungan hak kreditur/pemegang saham dan langkah-langkah makro- ekonomi seperti pembentukan modal dan tingkat pertumbuhan GDP. • Faktor spesifik suatu negara mempengaruhi keputusan struktur modal perusahaan . • Faktor spesifik yang dimiliki suatu negara mempengaruhi pilihan “leverage” di seluruh dunia dan berguna untuk memperhitungkan faktor-faktor dalam analisis struktur modal suatu negara.