1. Perangkat Lunak Bahasa Pemrograman
Dosen: S.N.M.P. Simamora, ST., MT.
Program studi: Teknik Komputer
Bandung 2008
Definisi:
Perbedaan antara sistem komputer dengan
komputer adalah:sistem komputer⇒interaksi di
antara komponen devices untuk mendukung
pengolahan proses berbasis komputasi dari
masukan ke pemrosesan menuju keluaran yang
diinginkan. Sedangkan komputer⇒perangkat
mikroelektronika berbasis proses komputasi
(matematika dan logika) yang bekerja berdasar
pada proses integrasi kerja antara hardware,
software, dan brainware.
Berdasarkan level-nya terhadap user/mesin,
Perangkat Lunak (sebuah software)
diklasifikasikan menjadi:
• Perangkat Lunak Sistem Operasi:
perangkat lunak yang digunakan untuk
melakukan fungsi manajemen sistem
komputer sebagai antar-muka antara
perangkat lunak dengan perangkat
keras. Contoh: Windows™, UNIX™,
Macintosh™, DOS™, dsb.
• Perangkat Lunak Bahasa
Pemrograman: perangkat lunak yang
digunakan untuk membangun sebuah
perangkat lunak (biasanya Perangkat
Lunak Aplikasi atau aplikasi program,
namun tidak menutup kemungkinan
perangkat lunak dua jenis yang lain)
dengan tujuan menyelesaikan sebuah
persoalan yang spesifik atau bersifat
khusus pada bidang tertentu. Biasanya
tergolong translator (translating-
generator) bahasa pemrograman.
Contoh: Turbo C++, JDKv1.2.2,
QBASIC, Turbo Pascal, Apache,
PWS.
• Perangkat Lunak Aplikasi
Pemrograman: perangkat lunak yang
digunakan menyelesaikan sebuah
persoalan yang spesifik atau bersifat
khusus pada bidang tertentu. Contoh:
OFFICE2000, VISIO, Aplikasi-aplikasi
Sistem Informasi.
Dua elemen pokok pada Perangkat Lunak
Bahasa Pemrograman, yakni:
Translator (translating-generator): devices atau
perangkat yang digunakan untuk
menerjemahkan entry-value yang disebut
bahasa pemrograman atau script.
Bahasa Pemrograman/script: suatu kode atau
sintaks yang dituliskan agar computer
mengerjakan perintah yang diinginkan oleh
user.
Tiga elemen pokok (pembangun) pada computer
agar dapat bekerja (berjalan) yakni:
Hardware (H/W): piranti (objek) yang
dikeraskan, yang digunakan untuk
mengerjakan seluruh instruksi dalam software.
Software (S/W): piranti (objek) yang
dilunakkan, berisi program (data/instruksi)
untuk memberi sejumlah penugasan kepada
hardware.
Brainware (B/W): piranti (objek) yang meng-
create (membuat) software untuk diisikan
kepada hardware agar hardware dapat
diprogram untuk bekerja.
Klasifikasi translator berdasar level
kedekatannya pada user/mesin, yaitu:
Assembler: translator ini menerjemahkan
kode/sintaks dalam bahasa pemrograman
2. tingkat rendah (low-level programming
language).
Ciri khasnya:
Menerjemahkan sebuah baris kode sumber
sekaligus
Source-code ditulis dengan dasar-dasar
perintah mnemonic-instructions.
Baris kode (code-lines) lebih panjang.
Dihasilkan object-code dan executed-code.
Contoh: Turbo Assembler (TASMv2.0),
Macro Assembler (MASM V6.0)
Compiler: translator yang digunakan untuk
menerjemahkan kode/sintaks dalam bahasa
pemrograman tingkat menengah (middle-level
programming language).
Ciri khasnya:
Menerjemahkan seluruh baris source-code
sekaligus.
Source-code ditulis dengan instruksi panjang
(yang sering disebut sintaks berbasis
pseudo-code).
Baris kode (code-lines) lebih pendek dan
lebih berorientasi pada bahasa alamiah.
Dihasilkan object-code dan executed-code.
Interpreter: translator ini menerjemahkan
kode/sintak dalam bahasa pemrograman
tingkat tinggi (high-level programming language).
Ciri khasnya:
Menerjemahkan source-code baris per
baris.
Source-code ditulis dengan instruksi panjang
(yang sering disebut sintaks berbasis
pseudo-code).
Baris kode (code-lines) lebih pendek dan
berorientasi pada bahasa alamiah.
Tidak pernah dihasilkan executed-code,
maupun object-code.
Hybrid-Compiler/Interpreter: translator ini
menerjemahkan bahasa pemrograman tingkat
menengah/tingkat tinggi; dan membutuhkan
dua translator sekaligus, yakni jenis compiler
untuk menghasilkan object-program (object-code)
dan interpreter untuk menjalankan program
dalam bentuk object-program (object-code)
tersebut.
Ciri khasnya:
Program dijalankan dengan cara proses
interpretasi, sehingga tidak bisa langsung
dijalankan pada prompt sistem operasi.
Dihasilkan object-program (object-code).
Tidak pernah dihasilkan executable-program
(executed-code).
Baris kode (code-lines) lebih pendek dan
berorientasi pada bahasa alamiah.
Menerjemahkan seluruh baris kode sumber
sekaligus, namun dieksekusi baris-per-baris.
Referensi:
Simamora, S.N.M.P., “Diktat Kuliah SK-100
Dasar Komputer dan Pemrograman (2 sks)”,
Departemen SIstem Komputer, Fak.Teknik,
ITHB, Bandung, 2002.
Simamora S.N.M.P., “Diktat Kuliah Sistem
Mikroprosesor (3 sks)”, Jurusan Ilmu
Komputer, F-MIPA, UNAI, Bandung, 2006