Lahirnya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional telah membuka babak baru bagi Pengawas Sekolah. Hal ini selaras dengan tema yang diusung oleh APSI (Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia) Pusat pada tanggal 9 sd 11 Maret 2023 "Babak Baru Peran Pengawas Sekolah yang Adaptif dan Inovatif Pasca Permenpan-RP Nomor 1 Tahun 2023 Tentang Jabatan Fungsional" Pengawas Sekolah bukan lagi sebagai pengedali administrasi namun sebagai pendamping bagi sekolah binaannya. Sebagaimana dimaksudkan pada Permenpan-RP No 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya yang telah dicabut oleh Permenpan-RB Nomor 1 Tahun 2023 tersebut, bahwa tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial yang meliputi pembinaan, pemantauan, penilaian, dan pembingan dan pelatihan (Bimlat). Tugas pokok ini menjadi babak lama bagi Pengawas Sekolah. Babak baru tugas Pengawas Sekolah adalah melaksanakan kegiatan pendanpingan dalam peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah binaan, meliputi 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan kerja, pendampingan perencanaan program sekolah, pendampingan pelaksanaan program sekolah, dan pelaporan kinerja yang bersiklus. Artinya, hasil pelaporan kinerja akan digunakan untuk dasar penyusunan perencanaan kerja berikutnya. Tugas pokok Pengawas Sekolah babak lama, adalah menyusun Program Kepengawasan dan Program Bimlat, selanjutnya dilaksanakan dan dilaporkan. Hasil kegiatan tersebut berupa 8, 10, dan 12 dokumen/laporan untuk Pengawas Sekolah Muda, Madya, dan Utama. Babak baru tidak membedakan jumlah luaran kerja Pengawas Sekolah. Semua jenjang mulai dari pengawas ahli pertama, muda, madya, dan utama jumlah luaran atau produk kinerjanya sama yang berbeda adalah tingkat kompleksitas karena disesuaikan dengan tingkatan jenjang jabatan. Tugas pokok babak baru meliputi 4 (empat), yaitu perencanaan kerja, pendampingan perencanaan program sekolah, pendampingan pelaksanaan program sekolah, dan pelaporan kinerja. Pada tulisan ini lebih menggambarkan praktikk baik menerapkan babak baru sebagai pengawas sekolah ahli utama. Upaya melakukan pendampingan penguatan perubahan berbasis rapor pendidikan selama 3 (tigas) bulan telah mulai menampakkan hasilnya. Peningkatan kemampuan sekolah dalam membuat keputusan dan tindakan yang tepat guna meningkatkan mutu pendidikan di sekolah mulai tampak. Pendampingan yang lebih intensif dan berkelanjutan tentunya diperlukan agar program sekolah dapat disusun dengan lebih baik dan tepat sasaran. Diperlukan pula upaya untuk mengubah mindset warga sekolah melalui berbagai kegiatan yang ada rekomendasi rapor pendidikan. Kegiatan Identifikasi, Refleksi, dan Benahi (IRB) yang ada di rekomendasi hasil rapor pendidikan sangat membantu tugas pengawas sekolah babak baru mengarahkan sekolah menuju perbaikan yang lebih spesifik dan berdampak nyata. Selain itu, dalam proses pendampingan perlu diperhatikan juga as