Satuan acara penyuluhan ini membahas tentang pencegahan dan perawatan anak kejang demam. Penyuluhan ini diselenggarakan di POLI ANAK RS Dr. Sardjito Yogyakarta pada 2 April 2005 dengan tujuan membantu orang tua memahami penyakit kejang demam dan perawatannya. Materi penyuluhan mencakup pengertian, penyebab, gejala, pencegahan, komplikasi, dan pengobatan kejang demam. Kegiatan terdiri dari
Modul ini membahas tentang deteksi kegawatdaruratan neonatal, termasuk faktor-faktor
penyebabnya seperti masalah kehamilan dan persalinan, serta kondisi-kondisi seperti
hipotermi, hipertermia, dan infeksi pada bayi baru lahir yang dapat mengancam jiwa bayi.
Modul ini juga menjelaskan cara melakukan deteksi dini terhadap kondisi-kondisi tersebut.
Satuan acara penyuluhan ini membahas tentang pencegahan dan perawatan anak kejang demam. Penyuluhan ini diselenggarakan di POLI ANAK RS Dr. Sardjito Yogyakarta pada 2 April 2005 dengan tujuan membantu orang tua memahami penyakit kejang demam dan perawatannya. Materi penyuluhan mencakup pengertian, penyebab, gejala, pencegahan, komplikasi, dan pengobatan kejang demam. Kegiatan terdiri dari
Modul ini membahas tentang deteksi kegawatdaruratan neonatal, termasuk faktor-faktor
penyebabnya seperti masalah kehamilan dan persalinan, serta kondisi-kondisi seperti
hipotermi, hipertermia, dan infeksi pada bayi baru lahir yang dapat mengancam jiwa bayi.
Modul ini juga menjelaskan cara melakukan deteksi dini terhadap kondisi-kondisi tersebut.
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan kampanye terkait pelaksanaan germas penyuluhan imunisasi dasar lengkap di Puskesmas Tunggal Jaya. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat imunisasi dasar lengkap bagi bayi agar terhindar dari berbagai penyakit. Kegiatannya meliputi persiapan, pelaksanaan penyuluhan, evaluasi, dan pembiayaan yang diatur secara terstruktur
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi neonatus dari kehidupan intrauterin menuju ekstrauterin, yang merupakan masa kritis. Adaptasi ini melibatkan berbagai sistem fisiologis seperti pernapasan, sirkulasi, pencernaan, dan lainnya. Evaluasi neonatus melalui skor Apgar dan pemeriksaan fisik penting untuk menentukan tindakan selanjutnya.
KUNJUNGAN KE PUSKESMAS CITAMIANG KOTA SUKABUMIAzis Iskandar
Kunjungan ke Puskesmas Citamiang Kota Sukabumi membahas 5 penyakit utama di puskesmas tersebut yaitu ISPA, diare, nasofaringitis akut, demam tanpa sebab, dan dermatitis. Makalah ini menjelaskan gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahan masing-masing penyakit.
Satuan acara penyuluhan membahas cara mengatasi demam pada anak, meliputi penjelasan tentang pengertian demam pada anak, penyebabnya, dan cara penanganan yang tepat seperti memberikan minuman, mengompres, dan kapan harus berkonsultasi dengan dokter. Penyuluhan ini bertujuan meningkatkan pemahaman ibu tentang cara menangani demam pada anak dengan benar.
Kb 1 konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus dan bayipjj_kemenkes
Modul ini membahas pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi, meliputi definisi infeksi neonatal, tanda dan gejala sepsis, langkah-langkah promosi kesehatan seperti perawatan ibu hamil dan persalinan bersih, serta manajemen awal pasien dengan dugaan infeksi seperti pemberian antibiotik.
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan kampanye terkait pelaksanaan germas penyuluhan imunisasi dasar lengkap di Puskesmas Tunggal Jaya. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat imunisasi dasar lengkap bagi bayi agar terhindar dari berbagai penyakit. Kegiatannya meliputi persiapan, pelaksanaan penyuluhan, evaluasi, dan pembiayaan yang diatur secara terstruktur
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi neonatus dari kehidupan intrauterin menuju ekstrauterin, yang merupakan masa kritis. Adaptasi ini melibatkan berbagai sistem fisiologis seperti pernapasan, sirkulasi, pencernaan, dan lainnya. Evaluasi neonatus melalui skor Apgar dan pemeriksaan fisik penting untuk menentukan tindakan selanjutnya.
KUNJUNGAN KE PUSKESMAS CITAMIANG KOTA SUKABUMIAzis Iskandar
Kunjungan ke Puskesmas Citamiang Kota Sukabumi membahas 5 penyakit utama di puskesmas tersebut yaitu ISPA, diare, nasofaringitis akut, demam tanpa sebab, dan dermatitis. Makalah ini menjelaskan gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahan masing-masing penyakit.
Satuan acara penyuluhan membahas cara mengatasi demam pada anak, meliputi penjelasan tentang pengertian demam pada anak, penyebabnya, dan cara penanganan yang tepat seperti memberikan minuman, mengompres, dan kapan harus berkonsultasi dengan dokter. Penyuluhan ini bertujuan meningkatkan pemahaman ibu tentang cara menangani demam pada anak dengan benar.
Kb 1 konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus dan bayipjj_kemenkes
Modul ini membahas pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi, meliputi definisi infeksi neonatal, tanda dan gejala sepsis, langkah-langkah promosi kesehatan seperti perawatan ibu hamil dan persalinan bersih, serta manajemen awal pasien dengan dugaan infeksi seperti pemberian antibiotik.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
TOR KEJANG DEMAM 2019.doc
1. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK/TOR)
ASKEP KEJANG DEMAM
I. PENDAHULUAN
Kejang demam merupakan salah satu kelainan neurologis yang paling sering
dijumpai pada bayi dan anak.Kejang demam bisa diakibatkan oleh infeksi ekstrakaranial
seperti ISPA,campak,cacar air.Dalam keadaan demam,kenaikan suhu tubuh sebesar 1⁰C
pun bisa mengakibatkan kenaikan metabolisme basal yang mengakibtakan peningkatan
kebutuhan oksigen jaringan sebesar 10 -15 % dan otak sebesar 20 %.Apabila kebutuhan
tersebut tidak terpenuhi maka anak akan kejang.umumnya kejang tidak akan
menimbulkan dampak sisa jika kejang tersebut berlangsung kurang dari 5 menit tetapi
anak harus tetap mendapat penanganan agar tidak terjadi kejang ulang yang biasanya
lebih lama frekuensinya dari kejang pertama.
II.LATAR BELAKANG
Kejang demam merupakan kedaruratan medis yang memerlukan pertolongan
segera.Diagnosa secara dini serta pengelolaan yang tepat sangat diperlukan untuk
menghindari cacat yang lebih parah yang diakibatkan bangkitan kejang yang sering.
Untuk itu tenaga perawat/paramedis dituntut berperan aktif dalam mengatasi keadaan
tersebut serta mampu memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga dan
penderita,yang meliputi aspek promotif,prefentif,kuratif dan rehabilitatif serta terpadu
dan berkesinambungan serta memandang klien sebagai satu kesatuan yang utuh secara
bio,psiko,spiritual.Untuk itu bagian Diklat RS Hermina Galaxy berkewajiban melakukan
diklat berkesinambungan dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang
kompeten,oleh sebab itu untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan
mempunyai kompetensi yang baik dibutuhkan kegiatan pendidikan dan pelatihan maka
disusunlah Kerangka Acuan Kerja Diklat Askep Kejang Demam .
II. TUJUAN
a.Tujuan Umum
Membantu meningkatkan pemahaman perawat dalam penanganan penyakit Kejang
Demam dan penatalaksanaan dan Mengetahui Asuhan Keperawatan pada pasien
Kejang Demam.
2. b.Tujuan Khusus
Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Kejang Demam
Untuk mengetahui Penatalaksanaan Kejang Demam
III. SASARAN
Peserta memahami penatalaksanaan pasien Kejang Demam dan Askep Kejang Demam
IV. PESERTA
Peserta dalam diklat ini adalah seluruh perawat RS Hermina Galaxy
V. METODE PELATIHAN
1. Pre test
2. Ceramah
3. Diskusi, tanya jawab
4. Post test
VI. NARASUMBER / PEMBICARA
PP Kualifikasi Anak : Sr. Erni Trisnowati, AMK
VII. GAMBARAN UMUM MATERI PELATIHAN YANG AKAN DIBERIKAN
1.Pengertian
2.Penatalaksanaan,Tanda dan Gejala
3.Askep
VIII. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Jum’at/ 20-9-2019
Waktu : Pukul 13.00 -15.00
Tempat : Ruang serbaguna Lt 5
IX. PEMBIAYAAN
Honor PP 1 / 90 menit = Rp. 10.000,-
Mengetahui, Bekasi, 20 September 2019
PP I Anak Manager Keperawatan
Sr. Erni Trisnowati, AMK Sr. Dewi Indri N, AMK