REFLEKS PADA BAYI
PENGERTIAN
Refleks pada bayi merupakan gerakan primitif yang tak terkontrol atau gerakan
involuntary terhadap rangsangan dari luar. Reflek primitif adalah aksi refleks yang berasal
dari dalam pusat sistem saraf yang ditunjukkan oleh bayi baru lahir normal namun secara
neurologis tidak lengkap seperti pada orang dewasa dalam menanggapi rangsang tertentu.
Beberaapa refleks primitif, diantaranya sebagai berikut :
REFLEKS SUCKING
Refleks sucking atau mengisap merupakan kemampuan
dasar bayi untuk bertahan hidup karena refleks ini adalah rute
pengenalan bayi terhadap makanan. Selain itu, refleks ini
adalah respon otomatis dan bukan merupakan tanda jelas
bahwa bayi kelaparan. Mekanisme refleks sucking meruakan
gabungan dari tekanan positif dan negatif. Dimana akan
terbentuk tekanan negatif di dalam mulut sehingga timbul aksi
menghisap. Sementara itu, lidah akan menimbulkan tekanan positif dengan menekan
ke arah atas dan sedikit ke arah depan dalam setiap aksi menghisap (Yudanto, 2014).
Cara pemeriksaan refleks ini adalah dengan meletakkan bayi di tempat tidur atau
tempat yang nyaman. Kemudian letakkan jari tangann di sekitar bibir bayi, lalu
perhatikan reaksinya. Bayi akan secera sendirinya menghisap-hisap jari yang didekatkan
tadi. Bila taka ada respons, menunjukkan ada kelainan pada susunan saraf. (Bennet,
2013)
Reflek ini muncul 20-30 menit stelah kelahiran dan secara umum ada pada
semua jenis mamalia dan dimulai sejak lahir. Refleks ini belum timbul bila kelahiran
terjadi sebelum minggu ke 32 dan belum akan sempurna bila bayi lahir sebelum usia 36
minggu, sehingga sering kita temui bayi-bayi prematur dengan kemampuan menghisap
yang lemah. Reflek ini kemudian akan menghilang seiring dengan usia bayi. (Bennet,
2013)
RESPON ROOTING
Refleks rooting atau refleks mencari adalah cara
alami untuk membantu bayi untuk menemukan payudara
ibu. Refleks rooting muncul ketika pipi bayi disentuh atau
dibelai sepanjang sisi mulutnya, maka bayi akan
mengubah kepalanya dan membuka mulutnya ke arah sisi
tersentuh saat ia berusaha sesuatu untuk mengisap.
Untuk mendapatkan respons ini dengan membaringkan bayi dengan tangan di
dada. Pemeriksa harus menyentuh sudut mulut atau pipi bayi. Repons normal kepala
berpaling ke sisi yang sama dan membuka mulut untuk menggapai jari. Jika hanya bibir
atas yang disentuh, kepala akan retrofleksi; jika hanya bibir bawah disentuh, maka
rahang akan turun.
Refleks ini menghilang pada umur 3-4 bulan, tetapi bisa menetap sampai
umur 12 bulan khususnya selama tidur. Tidak adanya refleks, menunjukkan adanya
gangguan neurologi berat (Hidayat, 2008).
REFLEKS GRASPIN
a. Refleks Palmar Grasp
Refleks graspin adalah refleks mengenggam bayi,
dimana menghilang pada bayi umur 6-8 bulan
(Muhlisin, 2014). Bayi atau anak ditidurkan dalam posisi
supinasi, kepala menghadap ke depan dan tangan
dalam keadaan setengah fleksi. Dengan memakai jari telunjuk pemeriksa menyentuh
sisi luar ulnar menuju bagian tengah telapak tangan secara cepat dan hati-hati ambil
menekan permukaan telapak tangan.
Reflex Palmar Grasp dikatakan positif apabila didapatkan fleksi seluruh jari
(memegang tangan pemeriksa). Reflex Palmar Grasp asimetri menunjukkan adanya
kelemahan otot-otot fleksor jari tangan yang dapat disebabkan akibat adanya palsi
pleksus brakhialis inferior disebut “Klumpke’s Paralyse”. (Hidayat, 2008).
b. Refleks Plantar Graps
Cara menstimulasi:
Bayi atau anak ditidurkan dalam posisi supinasi kemudian ibu jari tangan
pemeriksa menekan pangkal ibu jari bayi atau anak di daerah palmar.
Reflex Plantar Grasp dikatakan positif apabila didapatkan fleksi planar seluruh
kaki. Reflex Plantar Grasp negative dijumpai pada bayi atau anak dengan kelainan
pada medulla spinalis bagian bawah. Reflex Plantar Grasp ini dijumpai sejak lahir,
mulai menghilang pada usia 9 bulan dan pada usia 10 bulan sudah menghilang sama
sekali
REFLEKS EXTRUSION
Refleks extrusion adalah respon dorongan lidah bayi,
dimana refleks ini akan muncul jika bibir bayi tersentuh secara
otomaits lidah bayi akan bergerak maju. Refleks ini berperan
menolak jika ada makanan dalam bentuk padat baik dari
payudara atau botol. Refleks ini biasanya hilang ketika usia bayi
3-4 bulan tetapi dapat bertahan lebih lama. Refleks ini sering keliru sebagai tidak suka
makanan. Meskipun hal ini tidak terjadi, dorongan lidah adalah tanda bahwa bayi tidak
siap untuk makan makanan padat (Bennett, 2013).
Cara mengetahui respon ini dengan menyentuh lidah dengan ujung spatel-lidah
atau sendok. Normalnya lidah akan ekstensi (menjulur) ke arah luar bila disentuh
(dengan jari, puting atau benda lain). Ekstensi lidah yang persisten menunjukkan
adanya sindrom down. Ekstrusi lidah secara kontinu atau menjulurkan lidah yang
berulang-ulang terjadi pada kelainan sistem saraf pusat dan kejang
Refleks ini biasanya hilang ketika usia bayi 3-4 bulan tetapi dapat bertahan lebih
lama (Bennet, 2013).
REFLEK TONIC NECK (disebut juga posisi menengadah)
Disebut juga posisi menengadah, reflex tonic neck merupakan suatu tanda awal
koordinasi mata dan kepala bayi yang akan menyiapakan bayi untuk mencapai gerak
sadar.
Cara pengukuran putar kepala dengan cepat kesatu sisi. Kondisi normalnya
adalah bayi melakukan perubahan posisi bila kepala diputar ke satu sisi, lengan dan
tungkai ekstensi ke arah sisi putaran kepala dan fleksi pada sisi yang berlawanan.
Normalnya refleks ini tidak terjadi setiap kali kepala diputar.
Refleks ini muncul pada usia satu bulan, Refleks
ini sangat nyata pada 2 atau 3 bulan dan akan
menghilang pada sekitar usia 6 bulan. Bila menetap
setelah usia 7 bulan kemungkinan ada kelainan otak atau
adanya kerusakan serebral mayor. (Hidayat, 2008).
REFLEK MORO
Releks moro disebut juga refleks kejut.
Refleks ini terdapat pada bayi baru lahir sampai
usia 3 bulan. Refleks ini terkadang disalah
intepretasikansebagai s tanda rasa takut atau
rasa sakit (muhlisin, 2014).
Reflek ini terjadi jika kepala bayi
tiba-tiba terangkat, suhu tubuh bayi berubah secara drastis atau pada saat bayi
dikagetkan oleh suara yang keras. Tetapi paling baik dengan cara memegang dan
meletakkan lengan pemeriksa sepanjang punggung dan kepala bayi. Kemudian, jika tiba-
tiba kepala bayi dijatuhkan sesaat beberapa centimeter ke belakang. Kaki dan tangan
akan melakukan gerakan ekstensi dan lengan akan tersentak ke atas dengan telapak
tangan ke atas dan ibu jarinya bergerak fleksi. Siingkatnya, kedua lengan akan terangkat
dan tangan seperti ingin mencengkeram atau memeluk tubuh dan bayi menangis sangat
keras. (Hidayat, 2008).
RESPON STEPPING
Tahapan gerak refleks ini merupakan gerakan yang sangat penting yang dilakukan
secara sadar, yaitu berjalan kaki. Walaupun bayi tidak dapat menahan berat tubuhnya,
namun saat tumit kakinya disentuhkan pada suatu permukaan yang rata, bayi akan
terdorong untuk berjalan dengan menempatkan
satu kakinya di depan kaki yang lain. Cara
pengukuran refleks ini pegang bayi sehingga kakinya
sedikit menyentuh permukaan yang keras. Kondisi
normalnya kaki akan bergerak ke atas dan ke bawah
bila sedikit disentuhkan ke permukaan keras.
(Hidayat, 2008).
Reflek ini dijumpai pertama pada usia 4-8 minggu
setelah lahir. Reflek ini akan menghilang sebagai sebuah respon otomatis dan muncul
kembali sebagai kebiasaan secara sadar pada sekitar usia delapan bulan hingga satu
tahun untuk persiapan kemampuan berjalan. Proses belajar berjalan yang
sesungguhnya baru muncul di usia 10-12 bulan.
REFLEK CRAWLING
Refleks crawling merupakan refleks bayi untuk
merangkak. Jika ditengkurapkan ,bayi maju dengan
pelan. Jika ibu atau seseorang menelungkupkan bayi
baru lahir, ia membentuk posisi merangkak dengan ke
dua tangan dan kaki karena saat di dalam rahim kakinya
tertekuk kearah tubuhnya. Apabila gerakan tidak simetris ini menunjukkan adanya
kelainan neurologi atau fraktur tulang panjang.
REFLEK BABINSKY
Refleks babinski pada bayi berupa gerakan jari-jari
mencengkram ketika bagian bawah kaki diusap, indikasi syaraf
berkembang dengan normal.
Cara pengukuran tanda babinski dengan menggores
telapak kaki sepanjang tepi luar, dimulai dari tumit. Kondisi
normalnya jari kaki mengembang dan ibu jari kaki dorsofleksi.
Kondisi patologisnya bila pengembangan jarik kaki dorsofleksi, maka ada tanda lesi
ekstrapiramidal setelah umur 2 tahun (Hidayat, 2008). Refleks ini akan hilang di usia 4
bulan (Puribunda, 2009)
1. Refleks Blinking
Refleks blinking merupakan gerakan seperti
menutup dan mengejapkan mata. Refleks ini berfungsi
untuk melindungi mata dari cahaya dan benda-benda
asing, seperti jika bayi terkena sinar atau hembusan angin,
matanya akan menutup atau dia akan mengerjapkan
matanya (Puribunda, 2009).
Bayi akan mengedipkan mata/menutup matanya
bila ada sorotan cahaya ke mata bayi, hembusan udara atau pengetukan batang hidung
saat mata bayi terbuka (Hidayat, 2008). Bayi berkedip pada pemunculan sinar terang
yang tiba – tiba atau pada pandel atau obyek kearah kornea, harus menetapkan
sepanjang hidup. Bayi akan berkedip bila dilakukan 4 sampai 5 kali ketukan pertama
pada batang hidung. Jika bayi terus berkedip menandakan kemungkinan gangguan
neurologis. Jika reflek ini tidak ada maka menunjukkan adanya kerusakan pada saraf
cranial
Reflek ini muncul sejak lahir dan pola perkembangannya menetap
(permanen)/sepanjang hidup.
DAFTAR PUSATAKA
Bennett, Rowena. 2013. Infant Reflexes May Confuse Parents. Baby Care Advice. Online,
(www.babycareadvice.com) Diupdate September 2013, Diakses 29 november 2015
Hidayat, Aziz Alimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Ed.1. Jakarta : Salemba
Medika
Muhlisin, Ahmad. Refleks Primitif Pada Bayi. Online, (http://www.medikus.com) Diakses 2 Desember
2014
Puribunda. 2009. Enam Belas Refleks pada Bayi yang Harus Dekenali Sejak Lahir. Onilne,
(http://www.puribunda.com) Diakses 1 Desember 2015
Yudanto. 2014. Perkembangan Gerak Refleks. Online,
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Yudanto,%20S.Pd.%20Jas.%20M.Pd./M
ATERI%20PM%207.%20PERKEMBANGAN%20GERAK%20REFLEKS.pdf) Diakses 1 Desember
2015

Tm refleks bayi

  • 1.
    REFLEKS PADA BAYI PENGERTIAN Reflekspada bayi merupakan gerakan primitif yang tak terkontrol atau gerakan involuntary terhadap rangsangan dari luar. Reflek primitif adalah aksi refleks yang berasal dari dalam pusat sistem saraf yang ditunjukkan oleh bayi baru lahir normal namun secara neurologis tidak lengkap seperti pada orang dewasa dalam menanggapi rangsang tertentu. Beberaapa refleks primitif, diantaranya sebagai berikut : REFLEKS SUCKING Refleks sucking atau mengisap merupakan kemampuan dasar bayi untuk bertahan hidup karena refleks ini adalah rute pengenalan bayi terhadap makanan. Selain itu, refleks ini adalah respon otomatis dan bukan merupakan tanda jelas bahwa bayi kelaparan. Mekanisme refleks sucking meruakan gabungan dari tekanan positif dan negatif. Dimana akan terbentuk tekanan negatif di dalam mulut sehingga timbul aksi menghisap. Sementara itu, lidah akan menimbulkan tekanan positif dengan menekan ke arah atas dan sedikit ke arah depan dalam setiap aksi menghisap (Yudanto, 2014). Cara pemeriksaan refleks ini adalah dengan meletakkan bayi di tempat tidur atau tempat yang nyaman. Kemudian letakkan jari tangann di sekitar bibir bayi, lalu perhatikan reaksinya. Bayi akan secera sendirinya menghisap-hisap jari yang didekatkan tadi. Bila taka ada respons, menunjukkan ada kelainan pada susunan saraf. (Bennet, 2013) Reflek ini muncul 20-30 menit stelah kelahiran dan secara umum ada pada semua jenis mamalia dan dimulai sejak lahir. Refleks ini belum timbul bila kelahiran terjadi sebelum minggu ke 32 dan belum akan sempurna bila bayi lahir sebelum usia 36 minggu, sehingga sering kita temui bayi-bayi prematur dengan kemampuan menghisap yang lemah. Reflek ini kemudian akan menghilang seiring dengan usia bayi. (Bennet, 2013)
  • 2.
    RESPON ROOTING Refleks rootingatau refleks mencari adalah cara alami untuk membantu bayi untuk menemukan payudara ibu. Refleks rooting muncul ketika pipi bayi disentuh atau dibelai sepanjang sisi mulutnya, maka bayi akan mengubah kepalanya dan membuka mulutnya ke arah sisi tersentuh saat ia berusaha sesuatu untuk mengisap. Untuk mendapatkan respons ini dengan membaringkan bayi dengan tangan di dada. Pemeriksa harus menyentuh sudut mulut atau pipi bayi. Repons normal kepala berpaling ke sisi yang sama dan membuka mulut untuk menggapai jari. Jika hanya bibir atas yang disentuh, kepala akan retrofleksi; jika hanya bibir bawah disentuh, maka rahang akan turun. Refleks ini menghilang pada umur 3-4 bulan, tetapi bisa menetap sampai umur 12 bulan khususnya selama tidur. Tidak adanya refleks, menunjukkan adanya gangguan neurologi berat (Hidayat, 2008). REFLEKS GRASPIN a. Refleks Palmar Grasp Refleks graspin adalah refleks mengenggam bayi, dimana menghilang pada bayi umur 6-8 bulan (Muhlisin, 2014). Bayi atau anak ditidurkan dalam posisi supinasi, kepala menghadap ke depan dan tangan dalam keadaan setengah fleksi. Dengan memakai jari telunjuk pemeriksa menyentuh sisi luar ulnar menuju bagian tengah telapak tangan secara cepat dan hati-hati ambil menekan permukaan telapak tangan. Reflex Palmar Grasp dikatakan positif apabila didapatkan fleksi seluruh jari (memegang tangan pemeriksa). Reflex Palmar Grasp asimetri menunjukkan adanya
  • 3.
    kelemahan otot-otot fleksorjari tangan yang dapat disebabkan akibat adanya palsi pleksus brakhialis inferior disebut “Klumpke’s Paralyse”. (Hidayat, 2008). b. Refleks Plantar Graps Cara menstimulasi: Bayi atau anak ditidurkan dalam posisi supinasi kemudian ibu jari tangan pemeriksa menekan pangkal ibu jari bayi atau anak di daerah palmar. Reflex Plantar Grasp dikatakan positif apabila didapatkan fleksi planar seluruh kaki. Reflex Plantar Grasp negative dijumpai pada bayi atau anak dengan kelainan pada medulla spinalis bagian bawah. Reflex Plantar Grasp ini dijumpai sejak lahir, mulai menghilang pada usia 9 bulan dan pada usia 10 bulan sudah menghilang sama sekali REFLEKS EXTRUSION Refleks extrusion adalah respon dorongan lidah bayi, dimana refleks ini akan muncul jika bibir bayi tersentuh secara otomaits lidah bayi akan bergerak maju. Refleks ini berperan menolak jika ada makanan dalam bentuk padat baik dari payudara atau botol. Refleks ini biasanya hilang ketika usia bayi 3-4 bulan tetapi dapat bertahan lebih lama. Refleks ini sering keliru sebagai tidak suka makanan. Meskipun hal ini tidak terjadi, dorongan lidah adalah tanda bahwa bayi tidak siap untuk makan makanan padat (Bennett, 2013). Cara mengetahui respon ini dengan menyentuh lidah dengan ujung spatel-lidah atau sendok. Normalnya lidah akan ekstensi (menjulur) ke arah luar bila disentuh (dengan jari, puting atau benda lain). Ekstensi lidah yang persisten menunjukkan adanya sindrom down. Ekstrusi lidah secara kontinu atau menjulurkan lidah yang berulang-ulang terjadi pada kelainan sistem saraf pusat dan kejang Refleks ini biasanya hilang ketika usia bayi 3-4 bulan tetapi dapat bertahan lebih lama (Bennet, 2013). REFLEK TONIC NECK (disebut juga posisi menengadah)
  • 4.
    Disebut juga posisimenengadah, reflex tonic neck merupakan suatu tanda awal koordinasi mata dan kepala bayi yang akan menyiapakan bayi untuk mencapai gerak sadar. Cara pengukuran putar kepala dengan cepat kesatu sisi. Kondisi normalnya adalah bayi melakukan perubahan posisi bila kepala diputar ke satu sisi, lengan dan tungkai ekstensi ke arah sisi putaran kepala dan fleksi pada sisi yang berlawanan. Normalnya refleks ini tidak terjadi setiap kali kepala diputar. Refleks ini muncul pada usia satu bulan, Refleks ini sangat nyata pada 2 atau 3 bulan dan akan menghilang pada sekitar usia 6 bulan. Bila menetap setelah usia 7 bulan kemungkinan ada kelainan otak atau adanya kerusakan serebral mayor. (Hidayat, 2008). REFLEK MORO Releks moro disebut juga refleks kejut. Refleks ini terdapat pada bayi baru lahir sampai usia 3 bulan. Refleks ini terkadang disalah intepretasikansebagai s tanda rasa takut atau rasa sakit (muhlisin, 2014). Reflek ini terjadi jika kepala bayi tiba-tiba terangkat, suhu tubuh bayi berubah secara drastis atau pada saat bayi dikagetkan oleh suara yang keras. Tetapi paling baik dengan cara memegang dan meletakkan lengan pemeriksa sepanjang punggung dan kepala bayi. Kemudian, jika tiba- tiba kepala bayi dijatuhkan sesaat beberapa centimeter ke belakang. Kaki dan tangan akan melakukan gerakan ekstensi dan lengan akan tersentak ke atas dengan telapak tangan ke atas dan ibu jarinya bergerak fleksi. Siingkatnya, kedua lengan akan terangkat dan tangan seperti ingin mencengkeram atau memeluk tubuh dan bayi menangis sangat keras. (Hidayat, 2008). RESPON STEPPING
  • 5.
    Tahapan gerak refleksini merupakan gerakan yang sangat penting yang dilakukan secara sadar, yaitu berjalan kaki. Walaupun bayi tidak dapat menahan berat tubuhnya, namun saat tumit kakinya disentuhkan pada suatu permukaan yang rata, bayi akan terdorong untuk berjalan dengan menempatkan satu kakinya di depan kaki yang lain. Cara pengukuran refleks ini pegang bayi sehingga kakinya sedikit menyentuh permukaan yang keras. Kondisi normalnya kaki akan bergerak ke atas dan ke bawah bila sedikit disentuhkan ke permukaan keras. (Hidayat, 2008). Reflek ini dijumpai pertama pada usia 4-8 minggu setelah lahir. Reflek ini akan menghilang sebagai sebuah respon otomatis dan muncul kembali sebagai kebiasaan secara sadar pada sekitar usia delapan bulan hingga satu tahun untuk persiapan kemampuan berjalan. Proses belajar berjalan yang sesungguhnya baru muncul di usia 10-12 bulan. REFLEK CRAWLING Refleks crawling merupakan refleks bayi untuk merangkak. Jika ditengkurapkan ,bayi maju dengan pelan. Jika ibu atau seseorang menelungkupkan bayi baru lahir, ia membentuk posisi merangkak dengan ke dua tangan dan kaki karena saat di dalam rahim kakinya tertekuk kearah tubuhnya. Apabila gerakan tidak simetris ini menunjukkan adanya kelainan neurologi atau fraktur tulang panjang. REFLEK BABINSKY Refleks babinski pada bayi berupa gerakan jari-jari mencengkram ketika bagian bawah kaki diusap, indikasi syaraf berkembang dengan normal. Cara pengukuran tanda babinski dengan menggores telapak kaki sepanjang tepi luar, dimulai dari tumit. Kondisi normalnya jari kaki mengembang dan ibu jari kaki dorsofleksi.
  • 6.
    Kondisi patologisnya bilapengembangan jarik kaki dorsofleksi, maka ada tanda lesi ekstrapiramidal setelah umur 2 tahun (Hidayat, 2008). Refleks ini akan hilang di usia 4 bulan (Puribunda, 2009) 1. Refleks Blinking Refleks blinking merupakan gerakan seperti menutup dan mengejapkan mata. Refleks ini berfungsi untuk melindungi mata dari cahaya dan benda-benda asing, seperti jika bayi terkena sinar atau hembusan angin, matanya akan menutup atau dia akan mengerjapkan matanya (Puribunda, 2009). Bayi akan mengedipkan mata/menutup matanya bila ada sorotan cahaya ke mata bayi, hembusan udara atau pengetukan batang hidung saat mata bayi terbuka (Hidayat, 2008). Bayi berkedip pada pemunculan sinar terang yang tiba – tiba atau pada pandel atau obyek kearah kornea, harus menetapkan sepanjang hidup. Bayi akan berkedip bila dilakukan 4 sampai 5 kali ketukan pertama pada batang hidung. Jika bayi terus berkedip menandakan kemungkinan gangguan neurologis. Jika reflek ini tidak ada maka menunjukkan adanya kerusakan pada saraf cranial Reflek ini muncul sejak lahir dan pola perkembangannya menetap (permanen)/sepanjang hidup.
  • 7.
    DAFTAR PUSATAKA Bennett, Rowena.2013. Infant Reflexes May Confuse Parents. Baby Care Advice. Online, (www.babycareadvice.com) Diupdate September 2013, Diakses 29 november 2015 Hidayat, Aziz Alimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Ed.1. Jakarta : Salemba Medika Muhlisin, Ahmad. Refleks Primitif Pada Bayi. Online, (http://www.medikus.com) Diakses 2 Desember 2014 Puribunda. 2009. Enam Belas Refleks pada Bayi yang Harus Dekenali Sejak Lahir. Onilne, (http://www.puribunda.com) Diakses 1 Desember 2015 Yudanto. 2014. Perkembangan Gerak Refleks. Online, (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Yudanto,%20S.Pd.%20Jas.%20M.Pd./M ATERI%20PM%207.%20PERKEMBANGAN%20GERAK%20REFLEKS.pdf) Diakses 1 Desember 2015