10. · PMU Cost......................................................................... 94
· Pajak................................................................................ 95
Standar Koefisien Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
· Pekerjaan Persiapan......................................................... 96
· Pekerjaan Tanah .............................................................. 99
· Pekerjaan Pondasi............................................................ 101
· Pekerjaan Beton............................................................... 103
· Pekerjaan Penutun Atap .................................................. 113
· Pekerjaan Dinding............................................................ 116
· Pekerjaan Plesteran ......................................................... 117
· Pekerjaan Finishing Siar Pasangan.................................... 119
· Pekerjaan Kayu ................................................................ 120
· Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding............................. 127
· Pekerjaan Langit-Langit.................................................... 130
· Pekerjaan Besi dan Aluminum.......................................... 131
· Pekerjaan Kunci dan Kaca................................................. 132
· Pekerjaan Sanitasi............................................................ 133
· Pekerjaan Pengecatan...................................................... 136
Pekerjaan Cara Perhitungan Analisa Harga Satuan Alat Berat
· Embankment with Material from Borrow Excavation ....... 138
· Embankment with Common Material............................... 142
· Common Excavation ........................................................ 144
· Clearing and Grabbing...................................................... 146
· Sub grade Preparation ..................................................... 148
· Sub base Agregate B ........................................................ 152
· Base Aggregate A............................................................. 155
· Prime Cost ....................................................................... 158
· Tack Cost ......................................................................... 160
· Asphalt Concrete Base AC-Base........................................ 162
· Asphaltic Concrete Binder Course .................................... 166
· Asphaltic Concrete Wearing Course ................................. 170
· Hot Rolled Sheet Wearing HRS- WC.................................. 174
· Hot Rolled Sheet Base HRS-Base ...................................... 178
· Asphalt Treated Base ATB ................................................ 182
11. Contoh Analisis Alat Berat............................................................................... 186
Tebel Faktor Efisiensi Alat................................................................................ 221
Standar Biaya Komponen Bangunan dan Standar Fee Konsultan ......................... 224
Kata Penutup........................................................................................................ 231
12.
13. 1
1.0. JUDUL DOKUMEN
Judul Dokumen ini adalah TIMOR LESTE STANDARD METHOD OF MEASUREMENT – 1
untuk Bangunan Gedung, Edisi Pertama (Januari 2015), disingkat TL-SMM - 1
TL-SMM -1 dibuat untuk dipakai dalam hubungannya dengan General Condition of Contract,
General Specifications atau aturan tambahan lain yang tertera didalam Dokumen Kontrak.
Pekerjaan-pekerjaan harus dberi nomor dan diuraikan dalam Bill of Quantity secara detail agar
memudahkan Kontraktor memberikan harga yang akurat dan metode pengukuran harus
dicantumkan dalam Pembukaan dari Bill of Quantity
Dalam Pembukaan harus mencantumkan metode pengukuran yang lain dari TL-SMM – 1, jika
ada, yang dipakai dalam menghitung Bill of Quantity, khususnya pekerjaan-pekerjaan yang
tidak tercakup dalam TL-SMM - 1.
2.0. TUJUAN
Tujuan dari TL-SMM – 1 adalah mengatur prosedur menghitung Bill of Quantity dan harga
satuan dari suatu proyek konstruksi.
3.0. DEFINISI
3.1. Dalam dokumen ini dan dalam Bill of Quantity yang disusun sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan ini, kata-kata maupun pernyataan berikut mempunyai arti yang
mengacu pada prosedur ini, kecuali ditetapkan lain.
3.2. “Condition of Contract” artinya “General Condition of Contract” yang tertera dalam
Bidding/Contract Documents yang disediakan oleh Owner
3.3. Kata-kata dan pernyataan yang ditetapkan dalam Condition of Contract selanjutnya
mempunyai arti yang sama.
3.4. Semua referensi ke klausul adalah referensi klausul yang diberi nomor dalam Condition
of Contract dan referensi ke paragraph adalah referensi ke nomor yang ada disini
3.5. Kata “Pekerjaan” termasuk didalamnya pekerjaan yang dikerjakan, barang, material dan
jasa yang diperlukan, dan kewajiban, pertanggungan serta risiko yang diperlukan oleh
Kontraktor sesuai Kontrak.
3.6. Pernyataan “Yang diperlukan” berarti seperti yang tercantum dalam gambar dan
Spesifikasi, atau atas perintah Pengawas/Engineer yang sesuai dan relevan dengan
Condition of Contract
3.7. “Day work” berarti metode dalam menilai pekerjaan berdasarkan waktu yang digunakan
oleh pekerja, material yang digunakan pada tempat yang disediakan.
3.8. “Original Ground Surface” berarti permukaan tanah sebelum suatu pekerjaan dimulai
3.9. “Final Excavated Surface” berarti suatu permukaan yang ditandai dalam gambar
dimana pekerjaan galian dikerjakan
3.10. “Commencing Ground Surface” untuk suatu item dalam Bill of Quantity berarti,
permukaan tanah dimana item tersebut dimulai
3.11. “Excavated Ground Surface” untuk suatu item dalam Bill of Quantities berarti,
permukaan dari suatu galian dari item pekerjaan yang akan dikerjakan.
14. 2
4.0. KETENTUAN UMUM
4.1. Satuan Pengukuran
Satuan Pengukuran untuk setiap item harus sesuai dengan item yang tercantum dalam
TL-SMM-1. Satuan Pengukuran yang ditetapkan terhadap suatu jenis pekerjaan dalam
TL-SMM-1 harus diterapkan juga pada semua item yang berkaitan dengan item
tersebut. Sistem: Meter, Kilogram, Second (MKS) yang akan digunakan dalam TL-
SMM -1 ini.
Didalam menulis dimensi atau mendiskripsikan suatu pekerjaan, urutan penulisannya
harus dimulai dari panjang, kemudian lebar, dan tinggi.atau tebal.
Setiap pekerjaan harus dihitung volumenya secara neto, tanpa menambah
sisa/buangan, overlapping, pemadatan, penekanan, perluasan/pelebaran dan lain-lain.
Hal-hal yang tercantum disini ataupun yang tidak tercantum tapi nyata-nyata
mengeluarkan biaya misalnya angkutan, gudang, perijinan, bongkar muat dll akan
dihitung dalam harga satuan pekerjaannya.
Satuan dari setiap pekerjaan, mengikuti satuan yang tercantum dalam butir 5.0
Volume dihitung pembulatan sampai 2 digit di belakang titik, contoh 1,234.78, bukan
1,234.7765
4.2. KODE TL-SMM - 1
Pekerjaan-pekerjaan akan diklasifikasikan dalam berbagai “Sections”, dan selanjutnya
dijabarkan lagi dalam “sub section” dan jenis pekerjaannya seperti yang tercantum
dalam TL-SMM – 1, Bill of Quantity. Tatacara pengkodean seperti yang tertera dibawah
ini:
. Digit Pertama menunjukan “Department”
. Dua digit berikutnya menunjukan“Section”
. Dua digit berikutnya lagi menunjukan“Sub Section”
. Digit selanjutnya menunjukan level pekerjaan yang lebih detail selanjutnya
15. 3
4.3. Sub Seksi
Pekerjaan yang termasuk dalam Sub Seksi ini digunakan untuk keperluan pembayaran
(pay item)
4.4. Aturan Pengukuran
Aturan Pengukuran menjadi pedoman untuk bagaimana cara mengukur suatu pekerjaan,
dan bagaimana metode untuk menghitung kuantitinya. Sebagai tambahan, General
Condition dibawah ini perlu diterapkan juga:
a. Kuantiti dari suatu pekerjaan yang diakui yang berkaitan dengan spesifikasi harus
dihitung dalam dimensi neto sesuai gambar dan dengan metode yang ditetapkan
dalam dokumen ini, kecuali dicantumkan secara khusus dalam penjelasan tambahan
dalam dokumen kontrak. Tidak diijinkan untuk memperhitungkan bulking, shrinkage
ataupun wastage, dalam menghitung kuantiti.
b. Semua pekerjaan harus diukur sesuai dengan gambar dan spesifikasi, dan jika
diperlukan, harus diklasifikasikan dan diukur tersendiri sesuai Bill of Quantity.
c. Kontraktor tidak boleh mengklaim perbedaan volume yang dihitung berdasarkan TL-
SMM -1 dengan kuantiti actual dilapangan, kecuali ada pengecualian untuk item-item
yang spesifik yang tercantum dalam dokumen kontrak.
DEPARTMENT :
Building (B)
Road & Bridge (R)
Irrigation (I)
Harbour (H)
Airport (A)
Transmition Line (T)
SECTION :
Preliminaries
Sub Structures
Upper Structures
Etc………………. (01 to
99)
SUB SECTION:
Foundation
Concrete Column
Brick wall
Etc………………. (01 to
99)
SUBSEQUENT
LEVELS
16. 4
4.5. Definisi
Definisi menjelaskan batasan dan fungsi dari suatu item dalam klasifikasi pekerjaan
dan dalam Bill of Quantities yang disusun menurut TL-SMM - 1
4.6. Cakupan Pengukuran
Cakupan pengukuran menjelaskan tentang cakupan pekerjaan atau material dari suatu
item pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak. Sebagai tambahan pada aturan
cakupan ini, kondisi berikut perlu diterapkan:
a. Bongkar muat dan transportasi material yang berhubungan dengan item pekerjaan
tersebut
b. Semua item pekerjaan dalam TL-SMM – 1 harus dianggap termasuk didalamnya
semua operasi yang diperlukan untuk mewujudkan pekerjaan tersebut sesuai
dokumen kontrak.
c. Tambahan aturan cakupan yang diperlukan untuk dapat memahami secara utuh
TL-SMM – 1 ini akan diberikan terhadap item pekerjaan yang relevan.
4.7. Penjelasan Tambahan
Tambahan aturan cakupan yang diperlukan untuk dapat memahami secara utuh
pekerjaan yang tercakup dalam TL-SMM – 1 ini, akan disediakan terhadap pekerjaan
tertentu yang diperlukan.
5.0 SATUAN DAN SINGKATAN
Berikut ini adalah satuan dan singkatan yang akan digunakan:
Satuan Singkatan
Millimeter mm
Meter m
Millimeter persegi mm2
atau mm2
Meter persegi m2
atau m2
Hektar ha
Meter kubik m3
atau m3
Kilogram kg
Ton ton
Metrik Ton m.ton
Summary sum
Nomor no.
Horse Power hp
Minggu mg.
Liter ltr.
Lump Sum ls
Jam jam.
Hari hr.
17. 5
6.0 TABEL KONVERSI :
Dari Ke Dikalikan
PANJANG
Millimeter Inch 0.03937
Inch Millimeter 25.40005
Meter Foot 3.28084
Foot Meter 0.3048
Meter Yard 1.09361
Yard Meter 0.9144
Kilometer Mile 0.62137
Mile Kilometer 1.60935
BERAT MASSA
Kilogram Pound 2.20462
Pound Kilogram 0.45359
Gram Ounce 0.03527
Ounce Gram 28.34949
Kilogram Quintal 0.01
Milligram Grain 0.01543
Kilogram Hundred Weight 0.01968
Hundred weight Tone 0.0508
Kilogram Tone 0.001
Kilogram Ton 0.00098
Pound Ton 0.00045
Tone Ton 0.98421
Kilogram Seer 1.01605
Kilogram Maund 0.02679
Gram Tola 0.08573
VOLUME
Litre Pint (UK) 1.75975
Litre Gallon (imperial) 0.21997
Litre Gallon (US) 0.26417
Litre Cubic Foot 0.3531
Litre Cubic Meter 0.001
Cubic Foot Liter 28.31682
Milliliter Fluid ounce 0.0352
Gallon Imperial Liter 4.5461
Gallon US Liter 3.78541
Gallon Imperial Gallon US 1.20095
Cubic millimetre Cubic inch 0.00006
Cubic meter Cubic foot 35.31472
Cubic foot Cubic meter 0.02832
Cubic meter Cubic Yard 1.30795
Cubic yard Cubic meter 0.76456
LUAS
Square millimeter Square inch 0.00155
Square inch Square millimeter 645.1613
Square meter Square foot 10.76392
Square foot Square meter 0.0929
Square meter Square yard 1.19599
Square yard Square meter 0.83613
18. 6
Square meter Acre 0.00025
Hectare Acre 2.47105
Acre Hectare 0.40469
Square meter Hectare 0.0001
Square kilometer Square mile 0.3861
Square mile Square kilometer 2.58999
Hectare Square mile 0.00386
Square mile Hectare 258.9989
MASSA/UNIT LUAS
Kilogram per square kilometer Ton per square mile 0.00255
Kilogram per square meter Pound per square foot 0.20482
Pound per square foot Kilogram per square
meter
4.88243
MASSA PER UNIT VOLUME
Kilogram per cubic meter Pound per cubic foot 0.06243
Grams per liter Pound per cubic foot 0.06243
Pound per cubic foot Kilogram per cubic meter 16.01845
Pound per cubic foot Grams per liter 10.01845
Dalam mengkonversi satuan dari system yang satu ke system yang lain, pengukuran harus
diambil 3 digit yang terdekat dalam system MKS, dan 2 digit yang terdekat dalam system
FPS.
19. 7
7.0 METODE PENGUKURAN
Seksi 01: Persiapan
Seksi 02: Struktur bawah
Seksi 03: Struktur atas
Seksi 04: Dinding
Seksi 05: Pintu dan Jendela
Seksi 06: Plafon
Seksi 07: Lantai
Seksi 08: Atap
Seksi 09: Pekerjaan Finishing
TOTAL PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR (01 s/d 09)……….. (A)
Seksi 10: Pekerjaan Mekanikal
Seksi 11: Pekerjaan Listrik
TOTAL PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL (10 s/d 11) ,…… (B)
TOTAL NET BIAYA BANGUNAN, ………………………………. C = (A+B)
Seksi 12: Pekerjaan Luar
Seksi 13: Pembersihan lapangan
TOTAL NET BIAYA PROYEK,………………………………D = (C+12+13)
Seksi 14: Furnitures
Seksi 15: Peralatan
Seksi 16: Biaya Umum
Seksi 17: Profit
Section 18: Provisional Sum
Seksi 19: Contingency
Seksi 20: Fee konsultan
Seksi 21: PMU Cost
Seksi 22: Pajak
TOTAL GROSS BIAYA PROYEK, …… E =D+ (14 s/d 22)
20. 8
7.1. PERSIAPAN: (B-01)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN
SATUAN PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-01-01 PEMBONGKAR
AN
Pembongkaran
adalah
pekerjaan
membongkar
bangunan lama
yang terdapat
dalam lokasi
bangunan yang
akan dibangun
Jika dalan BOQ
diuraikan jenis
pekerjaan bongkaran,
maka dalam
memberikan harga
satuan dipisahkan
menurut BOQ, dengan
satuan ls
Harga satuan sudah
termasuk peralatan,
tenaga kerja serta
perijinan, pengamanan,
serta pembuangan
ketempat pembuangan
yang ditetapkan
B-01-02
PEMBERSIHAN
LAPANGAN
Pembersihan
lapangan adalah
membersihkan
lapangan dari
kotoran,
sampah, pohon
diameter lebih
kecil dari 15 cm
Dihitung dalam satuan
m2
Harga satuan sudah
termasuk peralatan,
tenaga kerja serta
perijinan, pengamanan,
serta pembuangan
ketempat pembuangan
yang ditetapkan
B-01-03 MOBILISASI Mobilisasi
adalah suatu
kegiatan awal
untuk
memobilisasi
alat, tenaga
kerja, fasilitas,
perijinan yang
diperlukan
sebelum proyek
dimulai secara
fisik.
Setiap jenis alat,
tenaga kerja, fasilitas
dan perijinan harus
dirinci quantity, serta
specificationnya
sedemikian rupa agar
memudahkan dalam
menghitung
harga/biaya
mobilisasinya. Satuan
unitnya adalah ls
Dalam menghitung
harga /biaya mobilisasi
dari setiap item, harus
sudah termasuk
didalamnya biaya
transport, bongkar muat,
ijin-ijin, biaya sewa/beli,
serta biaya social
lainnya.
B-01-04 DEMOBILISASI Demobilisasi
adalah suatu
kegiatan akhir
untuk
mendemobilisasi
alat, tenaga
kerja, fasilitas
yang sudah
tidak digunakan
lagi di proyek
Setiap jenis alat,
tenaga kerja, fasilitas
dan perijinan harus
dirinci quantity, serta
specificationnya
sedemikian rupa agar
memudahkan dalam
menghitung
harga/biaya
demobilisasinya.
Satuan unitnya adalah
ls
Dalam menghitung
harga /biaya
demobilisasi dari setiap
item, harus sudah
termasuk didalamnya
biaya transport, bongkar
muat, ijin-ijin, biaya
sewa/beli, serta biaya
social lainnya
B-01-05 PEKERJAAN Pembersihan Pembersihan dan Pembersihan lapangan
21. 9
PEMBERSIHAN
DAN
PERATAAN
LAPANGAN
lapangan adalah
membersihkan
lahan di
lapangan tempat
bangunan akan
didirikan.
peratan lapangan
diukur luas area daerah
pelaksanaan dengan
satuan ukuran m2.
dilakukan dengan
membersihkan tanah
dari humus, rumput,
semak-semak sampai
pada akar-akarnya,
pembuangan lumpur,
puing-puing, kotoran,
pemindahan batu, dan
penutupan lubang pada
seluas lokasi
pelaksanaan.
B-01-06 PEKERJAAN
PEMBUATAN
FOTO
DOKUMENTASI
Pembuatan foto
dokumentasi
menunjukkan
kondisi fisik
lahan/bangunan
pada saat
tertentu
Pembuatan foto diukur
dengan satuan ls
Pembuatan foto
dokumentasi dilakukan
minimal dari empat titik
pandang pengambilan
yang sama, pertama kali
dilakukan pada kondisi
fisik lapangan 0%
Pembuatan
foto/dokumentasi yang
kedua kali dan
seterusnya sesuai
dengan ketentuan
B-01-07 PEKERJAAN
PAGAR
SEMENTARA
DAN POS JAGA
Pagar
sementara
dibuat pada
sekeliling lokasi
untuk
pengamanan
Pintu masuk
sementara
dibuat pada
tempat tertentu
pada pagar.
Pos jaga dibuat
pada pintu
masuk.
Pagar sementara
diukur panjang pagar
dengan satuan ukuran
m.
Pintu masuk sementara
diukur panjang pintu
dengan satuan ukuran
m.
Pos jaga diukur luas
bangunan dengan
satuan ukuran m2.
Pagar sementara
pengamanan pada
sekeliling lokasi, kuat,
kaku dan tahan lama
sesuai dengan
spesifikasi.
Pintu masuk terbuat dari
rangka kayu kelas III
ukuran 5/7 cm dengan
penutup seng BJLS 30
dengan lebar yang
cukup untuk
memudahkan mobilisasi.
Pos jaga terbuat dari
kayu kelas III dengan
atap seng BJLS 30
B-01-08 PEKERJAAN
PAPAN NAMA
PROYEK
Papan nama
proyek adalah
papan dengan
tulisan yang
memberikan
Papan nama proyek
diukur dengan satuan
bh.
Papan nama proyek
dibuat dengan ukuran
dan jenis bahan sesuai
gambar perencanaan
detail dan spesifikasi
22. 10
keterangan
tentang proyek
teknik
Papan nama proyek
dipasang dilapangan
tempat bangunan
didirikan pada tempat
yang mudah dilihat oleh
masyarakat sebelum
pekerjaan dilaksanakan
sampai pekerjaan
selesai
B-01-09 PEKERJAAN
PENENTUAN
TITIK DUGA
Penentuan titik
duga adalah
penetuan titik
pada patok yang
menunjukan
elevasi ± 0.00
Patok titik duga diukur
dengan satuan bh
Titik duga dibuat dengan
memasang patok
permanen dilapangan
tempat bangunan akan
didirikan sesuai dengan
gambar perencanaan
detail atau sesuai
kesepakatan antara
Kontraktor dan
Pengawas lapangan.
Patok titik duga
dipasang kokoh dan
dijaga kedudukannya
supaya tidak berubah
selama pekerjaan
berlangsung, serta tidak
boleh dibongkar
sebelum mendapat ijin
dari Pengawas.
B-01-10 PEKERJAAN
PENGUKURAN
DAN
PEMASANGAN
BOUWPLANK
Bouwplank
adalah alat
bantu untuk
menentukan
letak as
bangunan
Bouwplank diukur
panjang keliling luar
bangunan dengan
satuan ukuran m.
Termasuk semua
peralatan yang
dibutuhkan antara lain,
theodolite, tenaga
surveyor, dan semua
bahan yan di perlukan.
Harus cukup kuat dan di
pelihara sampai semua
as bangunan telah
terpasang secara
permanen.
B-01-11 PEKERJAAN
PEMBUATAN
KANTOR
PROYEK
Kantor proyek
adalah
bangunan
sementara
tempat semua
unsur pelaksana
proyek
Kantor proyek diukur
luas bangunan dengan
satuan ukuran m2.
Kantor proyek dilengkapi
dengan furniture seperti
meja, kursi, lemari, file
cabinet, white board,
obat-obatan untuk
pertolongan pertama
pada kecelakaan (P3K),
23. 11
melakukan
kegiatan
pelaksanaan,
pengawasan,
monitoring dan
evaluasi
kegiatan
pelaksanaan
pekerjaan
buku harian, buku
direksi, buku tamu, alat
tulis dan kertas (ATK),
dan lain-lainnya.
B-01-12 PEKERJAAN
PEMBUATAN
LOS KERJA
DAN GUDANG
1. Los kerja
adalah
bangunan
tempat
melaksanakan
pekerjaan.
2. Gudang
adalah
bangunan untuk
menyimpan alat
dan material.
Los kerja dan gudang
diukur luas bangunan
dengan satuan ukuran
m2.
Gudang dan los kerja
dilengkapi dengan
peralatan bantu yang
diperlukan sesuai
dengan persyaratan
dalam spesifikasi
B-01-13 PEKERJAAN
PENYEDIAAN
AIR DAN
TENAGA
LISTRIK
1. Penyediaan
air adalah air
bersih guna
kebutuhan air
kerja, air minum
untuk para
pekerja, serta air
bersih untuk
kebutuhan
kamar mandi
dan WC.
2. Tenaga listrik
adalah untuk
keperluan
penerangan dan
pelaksanaan
pekerjaan.
1. Penyediaan air
diukur dengan satuan
ls.
2. Penyediaan tenaga
listrik diukur dengan
satuan ls.
Harus sudah termasuk
semua peralatan dan
perijinan yang
diperlukan untuk
memungkinkan
kebutuhan air dan listrik
sementara di proyek
dapat terpenuhi.
24. 12
7.2. STRUKTUR BAWAH: (B-02)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-02-01 GALIAN TANAH Galian tanah
adalah
pekerjaan
galian tanah
yang
diperuntukan
bagi
penempatan
pondasi
bangunan,
saluran,
septictank,
basement
Volume galian dihitung
mengacu pada lebar dan
tinggi pondasi dari muka
tanah asal, dipisahkan
menurut jenis tanah yang
digali dan kedalamannya,
dengan satuan m3.
Volume tanah
pembuangan dihitung
volume padatnya bukan
volume lepas (loose),
dalam satuam m3.
Volume untuk pekerjaan
meratakan, memiringkan,
merapikan, memadatkan
dan pekerjaan lainnya
untuk dasar galian
dihitung dalam satuan m2.
Termasuk dalam
pekerjaan galian
adalah semua
peralatan dan tenaga
kerja yang diperlukan
sesuai metode kerja
dan pengamanan
lereng yang diperlukan
serta penyimpanan
sementara atau
pembuangan keluar
site.
B-02-02 TIMBUNAN
TANAH
KEMBALI
Timbunan
tanah kembali
adalah
pekerjaan
penimbunan
kembali lubang
pondasi
dengan
menggunakan
tanah bekas
galian.
Volume timbunan kembali
dihitung volume padat
sesuai dengan volume
yang dipadatkan dalam
satuan m3.
Termasuk dalam
pekerjaan timbunan
adalah semua
peralatan dan tenaga
kerja yang dibutuhkan
sesuai dengan metode
kerja dan spesifikasi
B-02-03 TIMBUNAN
TANAH
Timbunan
tanah adalah
pekerjaan
penimbunan
dengan
menggunakan
tanah yang
didatangkan
dari luar.
Volume timbunan dihitung
volume padat sesuai
dengan volume yang
dipadatkan dalam satuan
m3.
Termasuk dalam
pekerjaan timbunan
adalah semua bahan,
peralatan dan tenaga
kerja yang dibutuhkan
sesuai dengan metode
kerja dan spesifikasi
25. 13
B-02-04 LAPISAN
KEDAP AIR
(WATERPROOF
ING)
Lapisan kedap
air adalah
pekerjaan
pelapisan
kedap air yang
dipasang untuk
mencegah
rembesan/
aliran air.
Lapisan kedap air
dipasang pada konstruksi
yang berhubungan
dengan air dan dihitung
dalam m2 luas bersih.
Harga untuk lapisan
kedap air yang
berbentuk membrane
harus diperhitungkan
sambungan/overlap
dan sealent-nya.
B-02-05 PONDASI Pondasi adalah
konstruksi
pendukung
utama gedung,
dapat berupa
pondasi
dangkal (batu
kali, beton
bertulang)
ataupun
pondasi dalam
(tiang pancang,
tiang bor dll)
a. Pondasi dangkal,
dihitung sesuai dengan
gambar dan spesifikasi,
dengan satuan m3.
b. Pondasi dalam, dihitung
sesuai gambar dan
spesifikasi, dengan
satuan titik/buah
.Pondasi dalam dapat
berupa tiang pancang
atau tiang bor dan jenis
lainnya. Test daya
dukung pondasi
dihitung per-titik dengan
persyaratan sesuai
spesifikasi. Pondasi
dalam dapat terbuat
dari beton atau baja
a. Pondasi dangkal
termasuk
didalamnya semua
peralatan dan
tenaga kerja yang
dibutuhkan,
sehingga pondasi
tersebut dapat
terpasang pada
tempatnya.
b. Pondasi dalam
termasuk
didalamnya
peralatan dan
tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk
menempatkan
pondasi pada
posisinya, termasuk
test daya dukung
dan pemotongan
kepala tiang yang
tidak diperlukan,
sehingga siap untuk
dilanjutkan dengan
pekerjaan pile cap
B-02-06 PILE CAP Pile cap adalah
bagian
konstruksi
pondasi yang
berfungsi
sebagai
penyatu
pondasi-
dalam, untuk
menyalurkan
beban dari
kolom ke
pondasi
Pile cap terdiri dari
konstruksi beton bertulang
dengan ukuran tertentu
sesuai gambar dan
spesifikasi. Dalam
menghitung volume beton
tidak perlu dikurangi
dengan volume besi yang
dikandung.
Volume beton, besi
tulangan dan formwork
harus dihitung secara
terpisah merupakan satu
item tersendiri. Volume
beton dalam m3, volume
besi tulangan dalam kg,
Termasuk didalamnya
semua peralatan dan
tenaga kerja yang
diperlukan untuk
mengadakan beton,
transportnya dan
pengecoran serta
curingnya.
Untuk besi tulangan
sudah harus termasuk
pemotongan,
pembengkokan, kawat
pengikat, penyangga
tulangan, kait, panjang
penyaluran dan
pemasangan pada
26. 14
dan volume formwork
dalam m2
posisinya.
Untuk formwork sudah
harus termasuk
assembling dan
pemasangannya serta
konstruksi
pendukungnya
(scaffolding)
B-02-07 TIE BEAM Tie beam
adalah bagian
konstruksi
pondasi yang
berfungsi
sebagai
penyalur beban
pada pile
cap/pondasi
dari kolom, dan
pengikat antar
pile cap.
Tie beam terdiri dari
konstruksi beton bertulang
dengan ukuran tertentu
sesuai gambar dan
spesifikasi. Dalam
menghitung volume beton,
tidak perlu dikurangi
dengan volume besi yang
dikandung.Panjang tie
beam dihitung dari tepi
pile cap/kolom yang satu
ketepi pile cap/kolom
lainnya,.
Volume beton, besi
tulangan dan formwork
harus dihitung secara
terpisah merupakan satu
item tersendiri. Volume
beton dalam m3, volume
besi tulangan dalam kg,
dan volume formwork
dalam m2
Termasuk didalamnya
semua peralatan dan
tenaga kerja yang
diperlukan untuk
mengadakan beton,
transportnya dan
pengecoran serta
curingnya.
Untuk besi tulangan
sudah harus termasuk
pemotongan,
pembengkokan, kawat
pengikat, penyangga
tulangan, kait, panjang
penyaluran dan
pemasangan pada
posisinya.
Untuk formwork sudah
harus termasuk
assembling dan
pemasangannya serta
konstruksi
pendukungnya
(scaffolding)
27. 15
7.3. STRUKTUR ATAS: (B-03)
Untuk struktur beton bertulang, dalam BOQ nya harus dihitung secara terpisah antara beton, besi
tulangan dan bekistingnya. Beton harus dipisahkan sesuai mutu yang ditetapkan dalam spesifikasi, besi
tulangan dipisahkan sesuai diameter dan mutunya, dan bekisting dipisahkan sesuai jenis bahannya dan
fungsinya. Untuk besi anyaman (wire mesh), dihitung dalam m2, luas bersih. Sambungan/overlapping
dimasukan dalam harga satusn pekerjaan. Untuk struktur baja, dalam BOQ nya harus dihitung secara
terpisah sesuai fungsinya,misalnya kolom, balok ,dan ukuran profilnya.
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-03-01 KOLOM Kolom adalah
bagian
konstruksi
vertical dari
suatu
bangunan yang
menopang
balok-balok
Kolom dihitung dengan
batas ketinggian setiap
lantai , diukur dari tepi atas
lantai ke tepi atas lantai
diatasnya., dengan satuan
m3.
Volume beton, besi
tulangan dan formwork
harus dihitung secara
terpisah merupakan satu
item tersendiri. Volume
beton dalam m3, volume
besi tulangan dalam kg,
dan volume formwork
dalam m2
Termasuk didalamnya
semua peralatan dan
tenaga kerja yang
diperlukan untuk
mengadakan beton,
transportnya dan
pengecoran serta
curingnya.
Untuk besi tulangan
sudah harus termasuk
pemotongan,
pembengkokan, kawat
pengikat, penyangga
tulangan, kait, panjang
penyaluran dan
pemasangan pada
posisinya.
Untuk formwork sudah
harus termasuk
assembling dan
pemasangannya serta
konstruksi
pendukungnya
(scaffolding)
B-03-02 BALOK (BEAM) Balok (beam)
adalah bagian
konstruksi
horizontal yang
memikul
dinding, plat
lantai dan
tangga dari
suatu
bangunan
Beton balok dihitung
dengan batas panjang dari
tepi kolom ke tepi kolom
lainnya., tinggi balok
dihitung sampai bagian
atas dari plat lantai yang
dipikulnya, dengan satuan
m3.
Tulangan balok dihitung,
dalam satuan kg.
Formwork dihitung luas
bidang sentuh dengan
balok betonnya, dalam
satuan m2.
Termasuk didalamnya
semua peralatan dan
tenaga kerja yang
diperlukan untuk
mengadakan beton,
transportnya dan
pengecoran serta
curingnya.
Untuk besi
tulangansudah harus
termasuk
pemotongan,
pembengkokan, kawat
pengikat, penyangga
28. 16
Perancah/scaffolding
dihitung terpisah sesuai
metode kerja, dengan
satuan ls.
tulangan, kait, panjang
penyaluran dan
pemasangan pada
posisinya.
Untuk formwork sudah
harus termasuk
assembling dan
pemasangannya serta
konstruksi
pendukungnya
(scaffolding)
B-03-03 PLAT LANTAI Plat lantai
adalah bagian
konstruksi yang
akan memikul
langsung
beban-beban
hidup maupun
beban mati dari
suatu
konstruksi
Beton lantai dihitung
dengan batas panjang dan
lebar yang diukur dari tepi
balok ke tepi balok
pendukungnya lainnya.
tebal dihitung sesuai
gambar dan spesifikasi,
dengan satuan m3.
Lubang sparing pipa,
kabel pada lantai tidak
dihitung sebagai
pengurangan volume.
Tulangan lantai dihitung,
dalam satuan kg.
Formwork dihitung luas
bidang sentuh dengan plat
betonnya, dalam satuan
m2.
Perancah/scaffolding
dihitung terpisah sesuai
metode kerja, dengan
satuan ls.
Termasuk didalamnya
semua peralatan dan
tenaga kerja yang
diperlukan untuk
mengadakan beton,
transportnya dan
pengecoran serta
curingnya.
Untuk besi tulangan
sudah harus termasuk
pemotongan,
pembengkokan, kawat
pengikat, penyangga
tulangan dan
pemasangan pada
posisinya. Serta kait
dan panjang
penyaluran yang
dibutuhkan.
Untuk formwork sudah
harus termasuk
assembling dan
pemasangannya serta
konstruksi
pendukungnya
(scaffolding)
B-03-04 KONSTRUKSI
BAJA
Konstruksi baja
adalah struktur
pemikul beban
bangunan
seperti halnya
beton (balok
dan kolom)
namun terdiri
dari konstruksi
baja profil
tertentu sesuai
gambar dan
spesifikasi
Struktur baja harus
dihitung terpisah menurut
fungsi dan ukuran
profilnya masing-masing,
dengan panjang bersih
sesuai gambar/spesifikasi
dengan satuan kg.
Plat sambungan harus
sudah termasuk dalam
perhitungan berat profil.
Bout dan las harus
dihitung terpisah sebagai
item tersendiri, bout dalam
satuan kg dan las dalam
satuan m.
Termasuk didalamnya
semua peralatan dan
tenaga kerja yang
diperlukan untuk
memfabrikasi,
mengangkut dan
memasang dilapangan
pada posisinya.
Tidak dibedakan
antara konstruksi baja
fabrikasi dan
konstruksi baja yang
dibuat dilapangan.
29. 17
B-03-05 BETON PRE-
CAST
Beton pre-cast
adalah struktur
pemikul beban
bangunan
seperti halnya
beton (balok
dan kolom)
namun terdiri
dari beton
precast dengan
ukuran tertentu
sesuai gambar
dan spesifikasi.
Beton precast dihitung
dalam satuan unit menurut
tipe dan ukuran masing-
masing sesuai gambar
dan spesifikasi.
Dianjurkan agar BOQ nya
dipisahkan menurut fungsi
strukturnya misalnya:
kolom, balok, plat, tangga,
dll.
Untuk beton precast yang
tidak structural, dihitung
terpisah misalnya :saluran,
kerb, list dll
Termasuk didalamnya
semua peralatan dan
tenaga kerja yang
diperlukan untuk
memfabrikasi,
mengangkut dan
memasang dilapangan
pada posisinya
B-03-06 BETON PRE-
STRESSED
Beton pre-
stressed adalah
konstruksi
beton mutu
tinggi yang
bertulang biasa
dan bertulang
kabel/strand
yang
ditegangkan
untuk
menambah
daya
dukungnya.
Beton pre-
stressed dapat
dengan cara
pre-tension
ataupun post
tension
Beton prestressed dihitung
dalam unit menurut tipe
dan ukuran masing-
masing sesuai gambar
dan spesifikasi
Termasuk didalamnya
semua peralatan dan
tenaga kerja yang
diperlukan untuk
memfabrikasi,
mengangkut , men
stress, grouting dan
memasang dilapangan
pada posisinya
30. 18
7.4. DINDING: (B-04)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-04-01 DINDING
BATAKO,
BATU BATA
Dinding
batako/bata
adalah dinding
pada bangunan
baik dipasang
pada bagian
luar maupun
bagian dalam
sebagai dinding
pemisah
ruangan.
Dinding batako/bata
dihitung dalam satuan m2,
dengan panjang, lebar,
tinggi yang diukur dari tepi
balok/kolom ketepi balok
/kolom lainnya. Lubang
pintu dan jendela harus
mejadi factor pengurang
dalam menghitung luas
dinding. Lubang sparing
pipa atau kabel pada
dinding tidak dihitung
sebagai factor pengurang.
Jika dalam dinding batako
diberikan tulangan besi,
maka besinya dihitung
tersendiri dalam satuan kg
sesuai diameter nya.
Jika terdapat glass blocks
pada dinding maka
dihitung per-buah sesuai
ukurannya.
Untuk batako yang
dipasang pada tread
ataupun riser dari tangga,
maka dihitung per- m-
panjang
Termasuk didalamnya
semua peralatan dan
tenaga kerja yang
diperlukan untuk
mengaduk mortar,
mengangkut dan
memasang dinding
pada
posisinya,termasuk
siar/alur sesuai
gambar dan
spesifikasi
B-04-02 PLESTERAN
DAN ACIAN
Plesteran
adalah bagian
pekerjaan
penutup
pasangan
dinding
batako/bata/bet
on.
Acian adalah
bagian
pekerjaan
penghalusan
permukaan
pekerjaan
plesteran agar
siap di cat
dasar/plamur
Plesteran dihitung dalam
m2, dan dipisahkan
itemnya sesuai mutu
campuran masing-masing.
Pekerjaan acian
dipisahkan dari item
plesteran, dan dhitung
dalam satuan m2.
Termasuk didalamnya
semua peralatan dan
tenaga kerja yang
diperlukan untuk
mengaduk mortar,
mengangkut dan
memasang plesteran
pada posisinya sesuai
gambar dan
spesifikasi
B-04-03 CURTAIN
WALL
Curtian wall
adalah dinding
Kerangka alluminium
dihitung dalam satuan m
Termasuk didalamnya
semua peralatan dan
31. 19
kaca dengan
kerangka
alluminium
yang dipasang
pada bagian
dinding luar
gedung
sesuai profil yang
digunakan.
Kaca dihitung dalam
satuan m2 menurut ukuran
bersih lubang yang
ditutupnya, sesuai jenis
dan ketebalannya.
Pekerjaan penggantung
dan pengunci,
hiasan.dekorasi dan yang
terkait harus dihitung
tersendiri dalam buah
tenaga kerja serta
bahan pelengkap
(sealent dll) yang
diperlukan untuk
fabrikasi, assembling
dan pemasangan di
lapangan pada
posisinya
7.5. PINTU DAN JENDELA: (B-05)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-05-01 PINTU/
JENDELA
Pintu /jendela
adalah bagian
pekerjaan
penutup
ruangan, yang
dapat terdiri
dari kayu, kaca,
metal atau
lainnya.
Kusen kayu dihitung per-
m3 sesuai jenis dan
ukurannya.
Kusen metal dihitung
dalam satuan meter
panjang (m’) sesuai jenis
dan ukurannya
Rangka daun pintu/jendela
kayu dan metal dihitung
per-m2, sesuai jenis dan
ukurannya.
Semua volume dihitung
volume bersih sesuai
gambar, sisa pemotongan
tidak boleh dimasukan
dalam volume.
Kaca dihitung luas (m2)
bersih seluas lubang yang
ditutupnya, overlaping dan
list tidak boleh dihitung
dalam luasan.
Untuk kaca louvre dihitung
dalam satuam meter
panjang (m).
Untuk pintu jendela yang
pengdaannya secara unit
lengkap, dapat dihitung
dalam unit
Termasuk didalamnya
semua peralatan dan
tenaga kerja serta
bahan pelengkap
(sealent dll) yang
diperlukan untuk
fabrikasi, assembling
dan pemasangan di
lapangan pada
posisinya.
Engsel, kunci dan alat-
alat
penggantung/pengunc
i lainnya harus
dihitung terpisah
dalam buah, sesuai
jenis,dan
spesifikasinya.
B-05-02 PARTISI Partisi adalah
dinding
pemisah
ruangan, yang
Dalam menghitung kuantiti
partisi harus dipisahkan
antara kuantiti rangka dan
kuantiti penutup rangka.
Termasuk didalamnya
semua peralatan dan
tenaga kerja serta
bahan pelengkap
32. 20
dapat terdiri
dari rangka
kayu, metal
dan penutup
kayu, kaca,
gypsum atau
lainnya.
Jika rangka kayu maka
harus dihitung dalam m3
sesuai ukuran dan jenis
kayunya.
Jika rangka metal, maka
harus dihitung dalam m’
sesuai jenis dan ukuran
profilnya.
Untuk penutup rangka
yang terdiri dari kayu,
kaca, gypsum atau lainnya
harus dihitung per-m2
Semua volume dihitung
volume bersih sesuai
gambar, sisa pemotongan
tidak boleh dimasukan
dalam volume
(sealent dll) yang
diperlukan untuk
fabrikasi, assembling
dan pemasangan di
lapangan pada
posisinya
7.6. PLAFON: (B-06)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-06-01 PLAFON/CEILI
NG (LANGIT-
LANGIT)
Pekerjaan
plafon adalah
bagian
pekerjaan
penutup bagian
atas ruangan,
yang dapat
terdiri dari
rangka kayu,
metal dan
penutup kayu,
kaca, gypsum,
acoustic board
atau lainnya.
Dalam menghitung kuantiti
plafon harus dipisahkan
antara kuantiti rangka dan
kuantiti penutup rangka.
Jika rangka kayu maka
harus dihitung dalam m3
sesuai ukuran dan jenis
kayunya.
Jika rangka metal, maka
harus dihitung dalam m’
sesuai jenis dan ukuran
profilnya.
Untuk penutup rangka
yang terdiri dari kayu,
kaca, gypsum, acoustic
atau lainnya harus dihitung
per-m2
Semua volume dihitung
volume bersih sesuai
gambar, sisa pemotongan
tidak boleh dimasukan
dalam volume.
Lubang untuk lampu,
diffuser, sprinkler, loud
speaker dll tidak boleh
dihitung sebagai factor
pengurang dalam
menghitung kuantiti.
Pekerjaan insulation harus
Termasuk didalamnya
semua peralatan dan
tenaga kerja serta
bahan pelengkap
(kawat penggantung)
yang diperlukan untuk
fabrikasi, assembling
dan pemasangan di
lapangan pada
posisinya.
Lis plafon, sound
barriers, heat barriers
yang diperlukan harus
dihitung sebagai
bagian tersendiri
sesuai spesifikasi dan
gambar.
33. 21
dihitung terpisah
merupakan item tersendiri
dalam satuan m2, dengan
ukuran sesuai
gambar/spesifikasi
7.7. LANTAI: ( B-07)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-07-01 LANTAI Lantai adalah
penutup bagian
bawah ruangan
yang dapat
terdiri dari
keramik,
granite, vinyl,
carpet, atau
lainnya
Lantai diukur dalam
satuan m2, sesuai gambar
design lantai, dalam jenis
dan ukuran yang sesuai
dengan gambar dan
spesifikasi. Plint
(skirting),tread dan riser
pada tangga, diukur dalam
satuan m’
Termasuk didalamnya
semua peralatan dan
tenaga kerja serta
bahan perekat/mortar
yang diperlukan untuk
pemotongan dan
pemasangan di
lapangan pada
posisinya, termasuk
pemolesan sampai
dicapai permukaan
yang disyaratkan.
7.8. ATAP: (B-08)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-08-01 PENUTUP
ATAP
Penutup Atap
adalah bagian
konstruksi
penutup atap
bangunan agar
terhindar dari
panas, hujan,
debu, dll, yang
dapat terdiri dari
beton, seng,
genteng, sirap,
atau bahan
penutup atap
lainnya.
Termasuk seluruh bagian
bidang atap tetapi tidak
termasuk
bubungan/nok/ridge
capping, talang, jurai
luar/dalam, yang dihitung
tersendiri.
Bidang atap dihitung
dalam satuan m2,
sedangkan bubungan,
talang, jurai, dihitung
dalam satuan m.
Termasuk didalam
perhitungan atap,
semua peralatan dan
tenaga kerja serta alat
bantu (paku, sekerup,
Lem) yang diperlukan
untuk menempatkan
atap pada posisinya.
Jika diperlukan lapisan
lain pada atap
misalnya
waterproofing, cat,
insulation atau
lainnya, maka harus
dihitung tersendiri
dalam satuan m2
B-08-02 RANGKA
ATAP
Rangka atap
adalah bagian
Rangka atap kayu
dihitung dalam satuan m3,
Termasuk didalamnya
semua peralatan dan
34. 22
struktur atap
yang memikul
beban atap yang
dapat terdiri dari
beton, baja
berat, baja
ringan, kayu dan
lainnya.
dan dihitung sesuai
panjang bersih yang
terdapat dalam gambar.
Sisa potongan kayu tidak
boleh dimasukan sebagai
kuantiti dari rangka atap.
Rangka atap baja
ringan/berat, dihitung
dalam satuan kg atau m,
menurut panjang bersih
sesuai gambar dan
bentuk/besaran profilnya.
Rangka atap beton,
dihitung per-m3 sesuai
panjang bersih dalam
gambar.(lihat pek.beton)
tenaga kerja yang
dibutuhkan, alat bantu
seperti paku, bout,
rivet, keling, yang
diperlukan untuk
memasang rangka
pada posisinya.
7.9. PEKERJAAN AKHIR: (B-09)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-09-01 CAT,
PELITUR,
PERNIS
Cat, pelitur,
pernis adalah
bagian
pekerjaan
finishing akhir
pada bidang
plesteran, kayu,
guna menutup
bidangnya agar
Nampak bersih,
rapih dan indah.
Kuantiti bidang cat, pernis,
pelitur dihitung sesuai
bidang yang dilapisi dalam
satuan m2.
Untuk list, pegangan
tangga/railing, dan bagian
yang lebarnya lebih kecil
dari 30 cm , dihitung
dalam satuan m.
Termasuk didalamnya
peralatan, tenaga
kerja serta pekerjaan-
pekerjaan awal yang
diperlukan (amplas,
cat dasar, plamur,
meni dll)
B-09-02 PEKERJAAN
METAL
Yang dimaksud
dengan
pekerjaan metal
disini adalah
pekerjaan non
struktural dari
metal misalnya
pekerjaan tralis,
railing,
ballustrade,dll
Pekerjaan metal disini
dihitung sesuai bidang
cakupannya, dalam satuan
m2, atau meter panjang
(m)
Termasuk didalamnya
semua peralatan,
tenaga kerja serta
peralatan bantu untuk
memfabrikasi, meng
assembling dan
memasang pada
posisinya dalam
keadaan finish, rapih,
indah
35. 23
7.10. PEKERJAAN MEKANIKAL: (B-10)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-10-01 GENERATOR
DIESEL
Pembangkit
listrik yang
menggunakan
mesin diesel
sebagai
penggerak mula
(prime mover)
yang
mempunyai
fungsi
menghasilkan
energi mekanis
yang diperlukan
untuk memutar
rotor generator.
Dihitung dalam satuan
unit, sesuai dengan
kapasitas yang tercantum
dalam gambar/spesifikasi
Termasuk didalamnya
semua pekerjaan yang
berhubungan dengan
unit generator diesel ,
instalasi dan peralatan
pembantunya, antara
lain Panel Outdor dan
Indoor, ATS
/AMF(Automatic
Transfer Switch/
Automatik Main
Falure), sehingga
generator diesel dapat
terpasang pada
posisinya dan
menghasilkan tenaga
listrik. Termasuk juga
commissioning testing,
manual untuk
operasinal dan
maintenance
B-10-02 TRANSFORM
ATOR
Transformator
adalah suatu
mesin listrik
yang tetap atau
bergerak
berfungsi
menimbulkan
energi listrik dari
sistem primer ke
sistem sekunder
dimana pada
umumnya
disertai
perubahan-
perubahan
harga tegangan
atau arus
dengan
frekwensi yang
konstan melalui
suatu
gandengan
magnetik dan
berdasarkan
konduksi
elektromagnetik.
Dihitung dalam satuan
unit, sesuai dengan
kapasitas yang tercantum
dalam gambar/spesifikasi
Termasuk didalamnya
semua pekerjaan yang
berhubungan dengan
Transformator ,
instalasi dan peralatan
proteksi, antara lain
Lighting Arester, Cut
Out dan Panel
Distribusi, sehingga
Transformator dapat
terpasang pada
posisinya dan
menghasilkan tenaga
listrik. Termasuk juga
commissioning testing,
manual untuk
operasinal dan
maintenance
36. 24
B-10-03 UNINTERRUP
TIBLE POWER
SUPPLY (UPS)
UPS adalah
suatu unit
lengkap yang
berfungsi
sebagai
cadangan
penyedia tenaga
listrik sementara
jika terjadi
pemutusan arus
listrik secara
tiba-tiba
Dihitung dalam satuan
unit, sesuai dengan
kapasitas yang tercantum
dalam gambar/spesifikasi
Termasuk didalamnya
semua pekerjaan yang
berhubungan dengan
unit UPS sets,
instalasi dan peralatan
pembantunya,
sehingga UPS dapat
terpasang pada
posisinya dan
menghasilkan tenaga
listrik. Termasuk juga
commissioning test,
manual untuk
operasinal dan
maintenance
B-10-04 AIR
CONDITIONIN
G (AC)
Air Conditioning
(AC) adalah
seperangkat alat
yang mampu
menkondisikan
suhu ruangan
sesuai
kebutuhan.
Seperangkat
alat tersebut
diantaranya
kompresor,
kondensor, orife
tube,
evaporator, dan
katup expansi
Dihitung dalam satuan unit
dan sub unit sebagai
pelengkap/pendukung
antara lain : kompresor,
kondensor, orife tube,
evaporator, dan katup
expansi
dll, yang memungkinkan
seluruh system AC dapat
berfungi baik untuk
menghasilkan suhu
ruangan yang
direncanakan sesuai
spesifikasi dan gambar.
Termasuk didalamnya
semua pekerjaan yang
berhubungan dengan
unit AC sets, instalasi
dan peralatan
pembantunya,
sehingga AC dapat
terpasang pada
posisinya dan
menghasilkan suhu
ruangan yang
disyaratkan.Termasuk
juga commissioning
test, manual untuk
operasinal dan
maintenance
B-10-05 PEMADAM
KEBAKARAN
(FIRE
FIGHTING)
Pemadam
kebakaran
adalah suatu
system instalasi
pemadam
kebakaran yang
dapat terdiri dari
berbagai system
antara lain : Fire
Hydrand &
Hosereel
System,
Sprinkler
System,
Gaseous
Extinguishing
System,
Audio/visual
advisory system,
Automatic Fire
Dihitung dalam satuan unit
dan sub unit sebagai
pendukung antara lain:
pemipaan, pompa,
instalasi listrik dll, untuk
memungkinkan
pemadaman dini dapat
berjalan baik sesuai
dengan gambar dan
spesifikasi yang
ditetapkan.
Termasuk didalamnya
semua pekerjaan yang
berhubungan dengan
unit Pemadam
Kebakaran, instalasi
dan peralatan
pembantunya,
sehingga dapat
terpasang pada
posisinya dan
menghasilkan kinerja
yang disyaratkan..
Termasuk juga
commissioning test,
manual untuk
operasinal dan
maintenance
37. 25
Alarm &
Detection
System,
Portable Hand
Operated
System, lengkap
dengan instalasi
listrik dan
system
pengontrolan.
B-10-06 ALAT
PEMADAM
API RINGAN
(APAR)
Alat Pemadam
Api Ringan
(Apar) adalah
alat
perlindungan
kebakaran aktif
yang digunakan
untuk
memadamkan
api atau
mengendalikan
kebakaran kecil,
umumnya dalam
situasi darurat.
Dihitung dalam satuan unit Termasuk didalamnya
semua pekerjaan yang
berhubungan dengan
unit Pemadam
Kebakaran, instalasi
dan peralatan
pembantunya,
sehingga dapat
terpasang pada
posisinya dan
menghasilkan kinerja
yang disyaratkan..
B-10-07 SISTEM
PERPINDAHA
N
HORIZONTAL
DAN
VERTICAL
(LIFT &
ESCALATOR)
Sistem
perpindahan
horizontal dan
vertical dalam
gedung adalah
suatu system
perpindahan
yang
memungkinkan
orang atau
barang dapat
dipindahkan
secara
horizontal dan
vertical, yang
dapat terdiri dari
: Lift, Escalator
ataupun
Conveyor dll
Dihitung dalam satuan unit
dan sub unit sebagai
pendukung antara lain:
pekerjaan sipil (pondasi,
ruang mesin, rangka
peluncur, instalasi listrik
dll, untuk memungkinkan
perpindahan orang/barang
dapat berjalan baik sesuai
dengan gambar dan
spesifikasi yang
ditetapkan.
Termasuk didalamnya
semua pekerjaan yang
berhubungan dengan
unit system
perpindahan, instalasi
dan peralatan
pembantunya
sehingga dapat
terpasang pada
posisinya dan
menghasilkan kinerja
yang disyaratkan.
Termasuk juga testing,
commissioning,
manual untuk
operasinal dan
maintenance.
B-10-08 BUILDING
AUTOMATION
Building
Automation
adalah suatu
system
otomatisasi
terintegrasi
dalam gedung
yang berfungsi
untuk
Dihitung dalam satuan unit
dan sub unit sebagai
pendukung antara lain: IT
system, CCTV, electrical
system, security system,
acces control system dll,
untuk memungkinkan
system otomatis dapat
berjalan baik sesuai
Termasuk didalamnya
semua pekerjaan yang
berhubungan dengan
unit system otomatis,
instalasi dan peralatan
pembantunya,
sehingga dapat
terpasang pada
posisinya dan
38. 26
mengintegrasika
n seluruh
system yang
ada dalam
gedung secara
otomatis
sehingga dapat
bekerja secara
terintegrasi
dengan gambar dan
spesifikasi yang
ditetapkan.
menghasilkan kinerja
yang disyaratkan.
Termasuk juga
commissioning test,
manual untuk
operasional dan
maintenance
B-10-09 INSTALAI AIR
BERSIH
Instalasi air
bersih adalah
suatu system
yang
memungkinkan
dapatnya
tersedia air
bersih
didalam/diluar
gedung secara
cukup dan
Sehat.
Fitting artinya
semua asesoris
yang digunakan
untuk
penyambungan
pipa misalnya
elbow, bends,
tees, unions,
sockets, pompa,
nipples dll.
Semua pipa dan
fittingnya harus
diklasifikasikan
sesuai dengan
tipe, diameter,
metode
penyambungan
dan
pemasangannya
.
Panjang pipa harus diukur
sepanjang garis sumbunya
dalam meter panjang (m1
),
termasuk panjang fitting
nya, untuk pipa dengan
diameter dibawah 3”
Diameter pipa adalah
diameter dalam
Untuk pipa diatas diameter
3” , maka fittingnya
dihitung tersendiri dengan
satuan buah (No).
Untuk sumber air bersih
dari sumur dangkal /
sumur dalam, atau dari
instalasi kota, dihitung
tersendiri dengan satuan
unit. Pompa dihitung
dalam unit.
Termasuk didalamnya
pekerjaan memotong,
membengkok pipa dan
fittingnya, testing,
penembusan pada
dinding/lantai.
Untuk fitting diatas
diameter 3”, harga
satuannya harus
dimasukan dalam
harga satuan
fittingnya.
Untuk biaya sumber
air (sumur, instalasi
kota), harus sudah
termasuk semua
peralatan, perijinan
yang diperlukan,
B-10-10 INSTALASI
AIR KOTOR
Instalasi air
kotor adalah
suatu system
untuk
menyalurkan
semua air kotor
didalam/diluar
gedung secara
lancar dan
terarah.
Fitting artinya
semua asesoris
Panjang pipa harus diukur
sepanjang garis sumbunya
dalam meter panjang (m’),
termasuk panjang fitting
nya, untuk pipa dengan
diameter dibawah 3”
Diameter pipa adalah
diameter dalam
Untuk pipa diatas diameter
3”, maka fittingnya dihitung
tersendiri dengan satuan
buah (No.).
Termasuk didalamnya
pekerjaan memotong,
membengkok pipa dan
fittingnya, testing,
penembusan pada
dinding/lantai.
Untuk fitting diatas
diameter 3”, harga
satuannya harus
dimasukan dalam
harga satuan
fittingnya.
39. 27
yang digunakan
untuk
penyambungan
pipa misalnya
elbow, bends,
tes, unions,
sockets, nipples
dll.
Semua pipa dan
fittingnya harus
diklasifikasikan
sesuai dengan
tipe, diameter,
metode
penyambungan
dan
pemasangannya
.
Untuk pipa/saluran beton ,
dihitung sepanjang garis
sumbunya dalam m’
Untuk sanitair fittings
dihitung tersendiri dalam
satuan unit sesuai gambar
dan spesifikasi.
B-10-11 (WWTP/STP) WWTP /STP
(waste water
treatment plant /
sewerage
treatment plant)
adalah : unit
pengolah air
limbah menjadi
air yang layak
dibuang ke
perairan umum
Dihitung dalam satuan unit
dan sub unit
Termasuk didalamnya
bangunan, instalasi
pengolah dan alat
bantu lainnya serta
manual operasional &
pemeliharaan
7.11. PEKERJAAN LISTRIK: (B-11)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-11-01 INSTALASI
LISTRIK
Instalai listrik
adalah
pemasangan
peralatan
instalasi dalam
gedung mulai
dari Panel
distribusi atau
papan hubung
bagi (kotak
MCB) sampai
ke titik lampu,
stop kontak atau
titik beban
lainnya
Panjang kabel diukur
sesuai dengan diagram
pengkabelan, dipisahkan
sesuai diameter dan jenis
kabel yang digunakan,
dalam satuan meter
panjang (m’).
Untuk lampu, sakelar, stop
kontak, dihitung terpisah
sesuai jenis dan
ukurannya dalam satuan
buah (No.), cable trunking
dalam meter panjang (m’)
Termasuk didalamnya
semua penghantar
dan peralatan lainnya
yang diperlukan, as
built drawing,
operation dan manual,
merger, dan
commissioning test.
40. 28
B-11-02 INSTALASI
PENANGKAL
PETIR
Instalasi
penangkal petir
adalah suatu
instalasi yang
dipasang diluar
gedung untuk
menangkal
petir., dapat
dengan system
Franklin
ataupun dengan
system radio
aktif atau
lainnya
Diukur dalam satuan unit Lengkap dengan
instalasi pengkabelan
beserta peralatan
penangkal petir,
pembumian serta
commissioning test.
B-11-03 SOUND
SYSTEM
Sound system
adalah suatu
system tata
suara didalam
dan diluar
gedung yang
memungkinkan
suara/bunyi
tersalurkan
didalam
ataupun diluar
gedung
Diukur dalam satuan unit
sesuai gambar dan
spesifikasi
Lengkap dengan
segala kelengkapan
yang diperlukan, dan
pemasangan pada
tempatnya sesuai
rencana.
B-11-04 INSTALASI IT Instalasi IT
adalah instalasi
terpadu jaringan
Informasi dan
Teknologi yang
memungkinkan
terjalinnya
informasi
dengan
menggunakan
teknologi
Diukur dalam satuan unit
sesuai gambar dan
spesifikasi
Lengkap dengan
segala perijinan dan
kelengkapan yang
diperlukan dan
dipasang pada posisi
yang direncanakan.
41. 29
7.12. PEKERJAAN LUAR: (B-12)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-12-01 PAGAR
KELILING
Pagar keliling
adalah pagar
sekeliling
bangunan yang
dipasang untuk
keperluan
keamanan dan
kenyamanan
gedung., yang
dapat terdiri dari
batu, besi atau
kombinasi batu
dan besi
Pagar dihitung dalam
satuan panjang m’
Pintu pagar dihitung dalam
satuan unit
Termasuk semua
konstruksi pembantu
(pondasi rel, kunci,
pengecatan dll,
pengangkutan dan
pemasangan di posisi
yang sesuai gambar
dan spesifikasi.
B-12-02 JALAN DAN
PARKIR
Jalan dan parkir
dalam halaman
banguan
Jalan dan parkir diukur
dalam m2 sesuai gambar
dan spesifikasi. Batu
pinggir (kerb) diukur dalam
m’.
Termasuk pemberian
tanda-tanda lalu lintas
yang diperlukan
B-12-03 LANDSCAPIN
G
Pekerjaan
pertamanan
didalam
halaman
Diukur luas dalam m2
sesuai gambar dan
spesifikasi untuk rumput
dipisahkan dari bunga-
bunga dan pohon yang
dihitung dalam buah/unit
Termasuk pemberian
pupuk dan
pemeliharaan agar
dapat tumbuh dengan
baik
B-12-04 FITTING DAN
PERALATAN
Fitting dan
peralatan
penunjang,
misalnya alat-
alat bermain,
banku-banku
tempat duduk
dan alat main
lainnya
Dihitung per-unit sesuai
macam dan jenisnya
Termasuk konstruksi
pendukung, dan
peralatan penunjang
lainnya.
B-12-05 DRAINAGE Suatu system
pembuangan air
kotor dan air
hujan diluar
gedung yang
terintegras
dengan saluran
drainage dalam
gedung
Saluran dan gorong-
gorong dihitung dalam
satuan m’, manhole dan
sejenisnya dihitung dalam
unit
Termasuk pekerjaan
galian, pasangan dan
timbunan yang
diperlukan
42. 30
B-12-06 WWTP/STP WWTP/STP
adalah
pekerjaan
pengolahan air
kotor ataupun
kotoran
septictank
Dihitung dalam satuan unit
dan sub unit
Termasuk pekerjaan
sipil, mekanikal,
elektrikal yang
diperlukan dan
septictanknya. Serta
saluran penghubung
ke drainage kota.
7.13. PEMBERSIHAN AKHIR LAPANGAN: (B-13)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-13-01 PEMBERSIHAN
AKHIR
LAPANGAN
Adalah
pekerjaan
pembersihan
setelah
bangunan
selesai
dibangun dan
lapangan
disiapkan untuk
melanjutkan
pekerjaan diluar
bangunan
Diukur luasnya dalam m2 ,
lapangan yang disiapkan
untuk membangun fasilitas
luar gedung antara lain
parkir, taman dll
Termasuk didalamnya
menggali, mengurug
dan meratakan
lapangan agar siap
dibangun diatasnya
bangunan/fasilitas luar
gedung dan juga
membuang keluar
segala sampah
konstruksi dan
material sisa yang
berada dilapangan.
7.14. FURNITURE: (B-14)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-14-01 FURNITURE Furniture adalah
pengadaan dan
pemasangan
semua peralatan
furniture yang
diperlukan untuk
setiap ruangan
Dihitung dalam satuan
unit sesuai gambar dan
spesifikasi
Termasuk peralatan
bantu yang diperlukan
dan mendudukannya
pada posisi yang
ditentukan.
7.15. PERALATAN: (B-15)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN
SATUAN PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-15-01 PERALATAN Adalah semua
peralatan khusus
Dihitung dalam satuan
unit lengkap
Termasuk semua
peralatan pendukung
43. 31
yang tidak
tercantum dalam
item pekerjaan lain
misalnya,
peralatan dapur,
gondola,peralatan
kesehatan, boiler
dan lainnya
yang diperlukan, agar
peralatan tersebut
dapat terpasang pada
tempatnya dan
berfungsi dengan baik,
termasuk testing dan
commisioningnya.
7.16. BIAYA UMUM: (B-16)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-16-01 BIAYA UMUM Biaya Umum
adalah biaya
yang
dikeluarkan
selain biaya fisik
proyek agar
proyek dapat
berjalan lancar
selama masa
pembangunan
Diuraikan secara jelas
biaya apa saja antara lain :
biaya asuransi, biaya
peresmian, biaya social,
biaya keamanan, biaya
jaminan bank, dan biaya
lain yang diperlukan
Semua biaya umum
harus dinyatakan
secara jelas dalam
struktur biaya proyek
dan diberlakukan
sebagi pay item.
7.17. PROFIT (B-18)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-17-01 PROFIT Profit adalah
keuntungan
Penyedia Jasa
Konstruksi yang
nilainya
ditetapkan oleh
Pemerintah
Profit dihitung dalam
satuan % sesuai dengan
Ketetapan Pemerintah.
TOTAL NET BIAYA
PROYEK, dapat dilihat
pada : 7.0. METODE
PENGUKURAN
7.18. PROVISIONAL SUM (B-18)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-18-01 PROVISIONAL
SUM
Adalah suatu
nilai tertentu
yang
Ditetapkan oleh owner
dalam nilai USD, dan
termasuk dalam nilai total
Hanya dapat
digunakan atas
perintah tertulis oleh
44. 32
dicadangkan
untuk suatu
pekerjaan
tertentu tapi
belum dapat
dihitung
biayanya pada
saat kontrak
kontrak owner.
7.19. CONTINGENCY (B-19)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-19-01 CONTINGENCY Contingency
adalah suatu
nilai tertentu
yang
dicadangkan
untuk suatu
pekerjaan yang
belum diketahui
penggunaannya.
Ditetapkan oleh owner
dalam nilai USD, dan
termasuk dalam nilai total
kontrak
Hanya dapat
digunakan atas
perintah tertulis oleh
owner.
7.20. FEE KONSULTAN: (B-20)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-20-01 FEE
KONSULTAN
Fee konsultan
adalah fee
konsultan
perencana
ataupun
konsultan
pengawas yang
nilainya
dicantumkan
dalam kontrak
Dihitung sesuai dengan
standar fee untuk
konsultan
Untuk konsultan
perencana, dimulai
dari studi kelayakan,
pra design, detail
design, spesifikasi,
BOQ, gambar detail,
cost estimate, dan
pendampingan pada
saat pre-bid meeting.
Untuk konsultan
pengawas, termasuk
laporan pengawasan
harian, mingguan dan
bulanan, memeriksa
semua gambar kerja,
gambar as buit dan
laporan akhir proyek,
45. 33
7.21. PMU COST: (B-21)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-21-01 PMU COST PMU cost
adalah suatu
dana tertentu
yang
dialokasikan
dalam proyek
untuk keperluan
Project
Management
Unit, dalam
melaksanakan
tugas
pengelolaan
proyek tersebut.
PMU cost dihitung
berdasarkan prosentase
tertentu dikalikan dengan
TOTAL NET BIAYA
PROYEK.
Daftar prosentase PMU
cost untuk berbagai jenis
bangunan dapat dilihat
dalam STANDARD FEE
UNTUK KONSULTANT
TOTAL NET BIAYA
PROYEK, dapat
dilihat pada: 7.0.
METODE
PENGUKURAN
7.22. PAJAK: (B-22)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
B-22-01 PAJAK Pajak disini
adalah pajak
penghasilan
sesuai peraturan
pemerintah
Timor Leste
Dihitung dalam satu
kesatuan (terintegrasi)
dalam Total Gross Biaya
Proyek.
Termasuk dalam
Total Gross Biaya
Proyek yang akan
dicantumkan sebagai
Total Budget Proyek
(Orsamento)
46.
47. 34
8.0. JUDUL DOKUMEN
Judul Dokumen ini adalah TIMOR LESTE STANDARD METHOD OF MEASUREMENT – 2
untuk Bangunan Jalan dan Jembatan, Edisi Pertama (Januari 2015), disingkat TL-SMM - 2
TL-SMM -2 dibuat untuk dipakai dalam hubungannya dengan General Condition of Contract,
General Specifications atau aturan tambahan lain yang tertera didalam Dokumen Kontrak.
Pekerjaan-pekerjaan harus diberi nomor dan diuraikan dalam Bill of Quantity secara detail agar
memudahkan Kontraktor memberikan harga yang akurat dan metode pengukuran harus
dicantumkan dalam Pembukaan dari Bill of Quantity
Dalam Pembukaan harus mencantumkan metode pengukuran yang lain dari TL-SMM – 2, jika
ada, yang dipakai dalam menghitung Bill of Quantity, khususnya pekerjaan-pekerjaan yang
tidak tercakup dalam TL-SMM - 2.
9.0.TUJUAN
Tujuan dari TL-SMM – 2 adalah mengatur prosedur menghitung Bill of Quantity dan harga
satuan dari suatu proyek konstruksi.
10.0.DEFINISI
10.1. Dalam dokumen ini dan dalam Bill of Quantity yang disusun sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan ini, kata-kata maupun pernyataan berikut mempunyai arti yang mengacu
pada prosedur ini, kecuali ditetapkan lain.
10.2. “Condition of Contract” artinya “General Condition of Contract” yang tertera dalam
Bidding/Contract Documents yang disediakan oleh Owner
10.3. Kata-kata dan pernyataan yang ditetapkan dalam Condition of Contract selanjutnya
mempunyai arti yang sama.
10.4. Semua referensi ke klausul adalah referensi klausul yang diberi nomor dalam Condition
of Contract dan referensi ke paragraph adalah referensi ke nomor yang ada disini
10.5. Kata “Pekerjaan” termasuk didalamnya pekerjaan yang dikerjakan, barang, material dan
jasa yang diperlukan, dan kewajiban, pertanggungan serta risiko yang diperlukan oleh
Kontraktor sesuai Kontrak.
10.6. Pernyataan “Yang diperlukan” berarti seperti yang tercantum dalam gambar dan
Spesifikasi, atau atas perintah Pengawas/Engineer yang sesuai dan relevan dengan
Condition of Contract
10.7. “Day work” berarti metode dalam menilai pekerjaan berdasarkan waktu yang digunakan
oleh pekerja, material yang digunakan pada tempat yang disediakan.
10.8. “Original Ground Surface” berarti permukaan tanah sebelum suatu pekerjaan dimulai
10.9. “Final Excavated Surface” berarti suatu permukaan yang ditandai dalam gambar dimana
pekerjaan galian dikerjakan
10.10. “Commencing Ground Surface” untuk suatu item dalam Bill of Quantity berarti,
permukaan tanah dimana item tersebut dimulai
10.11. “Excavated Ground Surface” untuk suatu item dalam Bill of Quantity berarti, permukaan
dari suatu galian dari item pekerjaan yang akan dikerjakan.
48. 35
11.0. KETENTUAN UMUM
11.1. Satuan Pengukuran
Satuan Pengukuran untuk setiap item harus sesuai dengan item yang tercantum dalam
TL-SMM-2. Satuan Pengukuran yang ditetapkan terhadap suatu jenis pekerjaan dalam
TL-SMM-2 harus diterapkan juga pada semua item yang berkaitan dengan item tersebut.
Sistem: Meter, Kilogram, Second (MKS) yang akan digunakan dalam TL-SMM -2 ini.
Didalam menulis dimensi atau mendiskripsikan suatu pekerjaan, urutan penulisannya
harus dimulai dari panjang, kemudian lebar, dan tinggi.atau tebal.
Setiap pekerjaan harus dihitung volumenya secara neto, tanpa menambah sisa/buangan,
overlapping, pemadatan, penekanan, perluasan/pelebaran dan lain-lain. Hal-hal yang
tercantum disini ataupun yang tidak tercantum tapi nyata-nyata mengeluarkan biaya
misalnya angkutan, gudang, perijinan, bongkar muat dll akan dihitung dalam harga
satuan pekerjaannya.
Satuan dari setiap pekerjaan, mengikuti satuan yang tercantum dalam butir 5.0
Volume dihitung pembulatan sampai 2 digit di belakang titik, contoh 1,234.78, bukan
1,234.7765
11.2. Kode TL-SMM – 2
Pekerjaan-pekerjaan akan diklasifikasikan dalam berbagai “Sections”, dan selanjutnya
dijabarkan lagi dalam “sub section” dan jenis pekerjaannya seperti yang tercantum dalam
TL-SMM – 2, Bill of Quantity. Tatacara pengkodean seperti yang tertera dibawah ini:
. Digit Pertama menunjukan “Department”
. Dua digit berikutnya menunjukan“Section”
. Dua digit berikutnya lagi menunjukan“Sub Section”
. Digit selanjutnya menunjukan level pekerjaan yang lebih detail selanjutnya
49. 36
11.3. Sub Seksi
Pekerjaan yang termasuk dalam Sub Seksi ini digunakan untuk keperluan pembayaran
(pay item).
11.4. Aturan Pengukuran
Aturan Pengukuran menjadi pedoman untuk bagaimana cara mengukur suatu pekerjaan,
dan bagaimana metode untuk menghitung kuantitinya. Sebagai tambahan, General
Condition dibawah ini perlu diterapkan juga:
a) Kuantiti dari suatu pekerjaan yang diakui berkaitan dengan spesifikasi harus dihitung
dalam dimensi neto sesuai gambar dan dengan metode yang ditetapkan dalam
dokumen ini, kecuali dicantumkan secara khusus dalam penjelasan tambahan dalam
dokumen kontrak. Tidak diijinkan untuk memperhitungkan bulking, shrinkage
ataupun wastage, dalam menghitung kuantiti.
b) Semua pekerjaan harus diukur sesuai dengan gambar dan spesifikasi, dan jika
diperlukan, harus diklasifikasikan dan diukur tersendiri sesuai Bill of Quantities.
c) Kontraktor tidak boleh mengklaim perbedaan kuantiti yang dihitung berdasarkan TL-
SMM -2 dengan kuantiti actual dilapangan, kecuali ada pengecualian untuk item-item
yang spesifik yang tercantum dalam dokumen kontrak.
DEPARTMENT :
Building (B)
Road & Bridge (R)
Irrigation (I)
Harbour (H)
Airport (A)
Transmition Line (T)
SECTION :
Preliminaries
Sub Structures
Upper Structures
Etc………………. (01 to
99)
SUB SECTION:
Foundation
Concrete Column
Brick wall
Etc………………. (01 to
99)
SUBSEQUENT
LEVELS
50. 37
11.5. Definisi
Definisi menjelaskan batasan dan fungsi dari suatu item dalam klasifikasi pekerjaan dan
dalam Bill of Quantities yang disusun menurut TL-SMM – 2.
11.6. Cakupan Pengukuran
Cakupan pengukuran menjelaskan tentang cakupan pekerjaan atau material dari suatu
item pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak. Sebagai tambahan pada aturan
cakupan ini, kondisi berikut perlu diterapkan:
a) Bongkar muat dan transportasi material yang berhubungan dengan item pekerjaan
tersebut
b) Semua item pekerjaan dalam TL-SMM – 2 harus dianggap termasuk didalamnya
semua operasi yang diperlukan untuk mewujudkan pekerjaan tersebut sesuai
dokumen kontrak.
c) Tambahan aturan cakupan yang diperlukan untuk dapat memahami secara utuh TL-
SMM – 2 ini akan diberikan terhadap item pekerjaan yang relevan.
11.7. Penjelasan Tambahan
Tambahan aturan cakupan yang diperlukan untuk dapat memahami secara utuh
pekerjaan yang tercakup dalam TL-SMM – 2 ini, akan disediakan terhadap pekerjaan
tertentu yang diperlukan.
12.0. SATUAN DAN SINGKATAN
Berikut ini adalah satuan dan singkatan yang akan digunakan:
Satuan Singkatan
Millimeter mm
Meter m
Square millimeter mm2
or mm2
Square meter m2
or m2
Hectare ha
Cubic meter m3
or m3
Kilogram kg
Tone ton
Metric Tone m.ton
Summary sum
Number no.
Horse Power hp
Week wk
Litre ltr
Lump Sum ls
Jam jam
Hari hr
51. 38
13.0. TABEL KONVERSI :
Dari Ke Dikalikan
PANJANG
Millimeter Inch 0.03937
Inch Millimeter 25.40005
Meter Foot 3.28084
Foot Meter 0.3048
Meter Yard 1.09361
Yard Meter 0.9144
Kilometer Mile 0.62137
Mile Kilometer 1.60935
BERAT MASSA
Kilogram Pound 2.20462
Pound Kilogram 0.45359
Gram Ounce 0.03527
Ounce Gram 28.34949
Kilogram Quintal 0.01
Milligram Grain 0.01543
Kilogram Hundred Weight 0.01968
Hundred weight Tone 0.0508
Kilogram Tone 0.001
Kilogram Ton 0.00098
Pound Ton 0.00045
Tone Ton 0.98421
Kilogram Seer 1.01605
Kilogram Maund 0.02679
Gram Tola 0.08573
VOLUME
Litre Pint (UK) 1.75975
Litre Gallon (imperial) 0.21997
Litre Gallon (US) 0.26417
Litre Cubic Foot 0.3531
Litre Cubic Meter 0.001
Cubic Foot Liter 28.31682
Milliliter Fluid ounce 0.0352
Gallon Imperial Liter 4.5461
Gallon US Liter 3.78541
Gallon Imperial Gallon US 1.20095
Cubic millimetre Cubic inch 0.00006
Cubic meter Cubic foot 35.31472
Cubic foot Cubic meter 0.02832
Cubic meter Cubic Yard 1.30795
Cubic yard Cubic meter 0.76456
LUAS
Square millimeter Square inch 0.00155
Square inch Square millimeter 645.1613
Square meter Square foot 10.76392
Square foot Square meter 0.0929
Square meter Square yard 1.19599
Square yard Square meter 0.83613
52. 39
Square meter Acre 0.00025
Hectare Acre 2.47105
Acre Hectare 0.40469
Square meter Hectare 0.0001
Square kilometer Square mile 0.3861
Square mile Square kilometer 2.58999
Hectare Square mile 0.00386
Square mile Hectare 258.9989
MASSA/UNIT LUAS
Kilogram per square
kilometer
Ton per square mile 0.00255
Kilogram per square meter Pound per square foot 0.20482
Pound per square foot Kilogram per square
meter
4.88243
MASSA PER UNIT
VOLUME
Kilogram per cubic meter Pound per cubic foot 0.06243
Grams per liter Pound per cubic foot 0.06243
Pound per cubic foot Kilogram per cubic meter 16.01845
Pound per cubic foot Grams per liter 10.01845
Dalam mengkonversi satuan dari system yang satu ke system yang lain, pengukuran harus
diambil 3 digit yang terdekat dalam system MKS, dan 2 digit yang terdekat dalam system FPS.
53. 40
14.0. METODE PENGUKURAN
Seksi 01: Umum
Seksi 02: Drainase
Seksi 03: Pekerjaan tanah
Seksi 04: Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan
Seksi 05: Pondasi Perkerasan Jalan lapis Pondasi Material Berbutir
Seksi 06: Lapisan Pondasi Berbasis Stabilisasi
Seksi 07: Perkerasan Beraspal (Bituminous Pavement)
Seksi 08: Struktur
Seksi 09: Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor
Seksi 10: Pekerjaan Harian
Seksi 11: Pekerjaan Pemeliharaan Rutin
TOTAL NET BIAYA BANGUNAN, …………………….. (A)
Section 12: Pembersihan Lapangan
TOTAL NET BIAYA PROYEK, …………………………… (B = A + 12)
Seksi 13: Biaya Umum
Seksi 14: Profit
Seksi 15: Provisional Sum
Seksi 16: Contingency
Seksi 17: Fee Konsultan
Seksi 18: PMU Cost
Seksi 19: Pajak
TOTAL GROSS BIAYA PROYEK, …….. C = B+(13+14+15+16+17+18+19)
54. 41
14.1. UMUM: (R-01)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN
SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
R-01-01 MOBILISASI Mobilisasi adalah
suatu kegiatan
awal untuk
memobilisasi
alat, tenaga
kerja, fasilitas,
perijinan yang
diperlukan
sebelum proyek
dimulai secara
fisik.
Setiap jenis alat,
tenaga kerja,
fasilitas dan
perijinan harus
dirinci quantity, serta
specificationnya
sedemikian rupa
agar memudahkan
dalam menghitung
harga/biaya
mobilisasinya.
Satuan unitnya
adalah ls
Dalam menghitung
harga /biaya
mobilisasi dari setiap
item, harus sudah
termasuk didalamnya
biaya transport,
bongkar muat, ijin-ijin,
biaya sewa/beli, serta
biaya social lainnya.
R-01-02 DEMOBILISASI Demobilisasi
adalah suatu
kegiatan akhir
untuk
mendemobilisasi
alat, tenaga
kerja, fasilitas
yang sudah tidak
digunakan lagi di
proyek
Setiap jenis alat,
tenaga kerja,
fasilitas dan
perijinan harus
dirinci quantity, serta
specificationnya
sedemikian rupa
agar memudahkan
dalam menghitung
harga/biaya
demobilisasinya.
Satuan unitnya
adalah ls
Dalam menghitung
harga /biaya
demobilisasi dari
setiap item, harus
sudah termasuk
didalamnya biaya
transport, bongkar
muat, ijin-ijin, biaya
sewa/beli, serta biaya
social lainnya
R-01-03 PENGADAAN
LAHAN UNTUK
BASE CAMP
Pengadaan lahan
untuk base camp
adalah
pengadaan lahan
yang di perlukan
untuk
membangun
base camp
dengan luas
sesuai kontrak.
Pengadaan lahan
untuk base camp
sesuai dengan luas
yang di perlukan
dengan satuan ls.
Termasuk biaya sewa
dan perijinan yang
diperlukan.
R-01-04 PEMBANGUNAN
BASE CAMP
Base camp
adalah fasilitas
sementara yang
harus dibangun
oleh kontraktor
untuk
pelaksanaan
proyek sesuai
Kontrak, meliputi
Masing-masing:
fasilitas harus
dirinci:
a. Field Office
(m2)
b. Tempat
tinggal (m2)
c. Laboratorium
(m2)
Termasuk furniture,
peralatan dan
perlengkapan yang
diperlukan
55. 42
antara lain :
a. Field Office
b. Tempat tinggal
c. Laboratorium
d. Bengkel
e. Gudang
f. Crushing
Plant
g. Instalasi
pencampur
aspal
h. Instalasi
pencampur
beton
i. Casting Yard
j. Accsess
Road
d. Bengkel (m2)
e. Gudang (m2)
f. Crushing Plant
(unit)
g. Instalasi
pencampur
aspal (unit)
h. Instalasi
pencampur
beton (unit)
i. Casting Yard
(m2)
j. Accsess Road
(m2)
Diperhitungkan
dalam satuan ls.
R-01-05 PEMBONGKARAN Pembongkaran
adalah pekrjaan
membongkar
bangunan lama
yang terdapat
dalam lokasi
bangunan yang
akan dibangun
Jika dalan BOQ
diuraikan jenis
pekerjaan
bongkaran, maka
dalam memberikan
harga satuan
dipisahkan menurut
BOQ, dengan
satuan ls
Harga satuan sudah
termasuk peralatan,
tenaga kerja serta
perijinan,
pengamanan, serta
pembuangan
ketempat
pembuangan yang
ditetapkan
R-01-06 RELOKASI
UTILITAS
Relokasi utilitas
adalah
pemindahan
utilitas yang
menghambat
pelaksanan
perkerjaan ke
lokasi yang
ditetapkan.
Relokasi utilitas
meliputi antara
lain :
a. Tiang dan
kabel telpon
b. Tiang dan
kabel Listrik
c. Jaringan
pipa air
bersih
d. Jaringan
pipa gas
e. Jaringan
kabel bawah
tanah
f. Traffic light
Dirinci dalam jenis
dan jumlah dengan
satuan ls.
Termasuk biaya
transport, akomodasi
dan perijinan yang di
perlukan.
56. 43
g. Rambu
lalulintas
h. Pagar
pembatas
14.2. DRAINASE: (R-02)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN
SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
R-02-01 SELOKAN TEPI
JALAN (SIDE
DITCH) DAN
SALURAN AIR
(DRAINAGE
CHANNEL)
Selokan tepi jalan
(side ditch)
adalah saluran
yang
menyalurkan air
yang jatuh di atas
permukaan jalan.
Saluran air
(drainage
channel) adalah
saluran yang
menampung dan
menyalurkan air
dari selokan tepi
jalan.
Selokan tepi jalan
dan saluran air
dihitung dalam
satuan m3.
Termasuk
pembuangan tanah
galian ke lokasi yang
ditetapkan (disposal
area).
R-02-02 PASANGAN
BATU DENGAN
ADUKAN SEMEN
DAN PASIR
(MORTARED
STONE WORKS)
Pasangan batu
dengan adukan
semen dan pasir
adalah pekerjaan
pemasangan
penutup dasar
dan dinding
selokan dan
saluran air
dengan
menggunakan
batu dan adukan
semen dan pasir
dengan bentuk
dan dimensi
sesuai gambar
serta material
yang memenuhi
spesifikasi
(mortar stone
work lined ditch).
Pengukuran volume
pekerjaan dengan
satuan m3.
a. Pasangan batu
dengan adukan
semen dan pasir
meliputi :
· Kedua sisi
dinding selokan
dan saluran
· Dasar selokan
dan saluran
b. Pekerjaan ini tidak
termasuk
pekerjaan galian.
R-02-03 GORONG –
GORONG
(CULVERT)
Gorong – gorong
adalah bangunan
persilangan
Volume pekerjaan
gorong – gorong
dihitung dalam
Termasuk pekerjaan
perletakan dan
sambungan gorong-
57. 44
saluran air di
bawah
permukaan jalan
dengan tipe,
bentuk dan
dimensi sesuai
gambar, yang
berfungsi
mengalirkan air
dari sisi yang
satu ke sisi
lainnya.
Jenis gorong -
gorong, antara
lain :
a. Gorong –
gorong pipa
beton tanpa
tulangan.
b. Gorong –
gorong pipa
beton
bertulang.
c. Gorong –
gorong beton
bertulang tipe
“Box”.
d. Gorong –
gorong pelat
beton
bertulang di
atas struktur
stone
masonry.
e. Gorong-
gorong plat
baja
gelombang
satuan m. gorong.
R-02-04 DRAINASE
BAWAH
PERMUKAAN
(SUB - SURFACE
DRAINAGE)
Drainase bawah
permukaan
adalah sistem
drainase yang
dibangun
dibawah
permukaan jalan,
dengan tipe,
bentuk, dimensi,
dan kedalaman
sesuai gambar
serta material
sesuai
spesifikasi.
Volume pekerjaan
drainase bawah
permukaan dihitung
setiap jenis material
yang digunakan
dengan ketentuan
sebagai berikut :
· Material
timbunan
kembali
(backfill) dalam
m3.
· Material
penyaring
(filter) dalam
Termasuk
pemasangan pipa dan
pemadatan timbunan
kembali (backfill), tidak
termasuk pekerjaan
galian dan
pembuangan sisa
galian (disposal).
58. 45
m3.
· Geotekstil
adalah m2
· Pipa
berlubang-
lubang
(Perforated
Pipe) dalam
m.
14.3. PEKERJAAN TANAH: (R-03)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN
SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
R-03-01 GALIAN
(EXCAVATION)
Galian adalah
pekerjaan
penggalian
tanah, batuan,
lumpur dan
perkerasan jalan
dengan
geometrik,
bentuk dan
dimensi sesuai
gambar.
Pekerjaan ini
dihitung dengan
satuan m3.
Pekerjaan galian
termasuk angkutan
pembuangan disposal.
R-03-02 TIMBUNAN Timbunan adalah
pekerjaan
penimbunan
dengan
menggunakan
material sesuai
spesifikasi dan
gambar
perencanaan.
Pekerjaan ini
dihitung dengan
satuan m3 padat.
Pekerjaan timbunan
termasuk antara lain :
a. Pengangkutan,
penghamparan,
dan pemadatan.
b. Uji mutu material
dan kepadatan.
R-03-03 PENYIAPAN
TANAH DASAR
(SUBGRADE
PREPARATION)
Pekerjaan ini
adalah pekerjaan
yang akan
digunakan
sebagai
perletakan
struktur
perkerasan jalan.
Pekerjaan ini
dihitung dengan
satuan m2.
Penyiapan tanah
dasar termasuk antara
lain :
a. Perataan,
pembentukan
(profiling) dan
pemadatan.
b. Uji daya dukung
59. 46
R-03-04 PEKERJAAN
PEMBERSIHAN
DAN PERATAAN
(CLEARING AND
GRUBBING)
Pekerjaan ini
adalah
pengupasan
tanah permukaan
dengan
ketebalan sesuai
spesifikasi.
Pekerjaan ini
dihitung selebar
daerah milik jalan
(Damija/ROW)
sepanjang trase
jalan dengan satuan
m2.
Pekerjaan ini
termasuk antara lain:
a. Pengupasan
permukaan
tanah, termasuk
rumput dan
tumbuh-
tumbuhan serta
tanaman dengan
diameter batang
kurang dari
15cm.
b. Membuang
material
kupasan
kelokasi yang
telah ditentukan.
R-03-05 PENEBANGAN
DAN
PENCABUTAN
AKAR POHON
(TREE
REMOVAL)
Pekerjaan ini
adalah
penebangan dan
pencabutan akar
pohon diameter
15cm atau lebih
yang tumbuh
pada daerah milik
jalan
(Damija/ROW)
sepanjang trase
rencana jalan.
Pekerjaan ini
dihitung dalam
satuan buah dan
diatur sebagai
berikut :
a. Pohon
diklasifikasikan
dengan :
· Diameter 15 -
30 cm
· Diameter 30 –
50 cm
· Diameter 50-
75 cm
· Diameter >
75cm
b. Pada prinsipnya
diameter pohon
diukur pada
ketinggian 1.00m.
Khusus pohon Tali
(sejenis Palm)
yang tumbuh di
Timor Leste diukur
0.30 m dari
permukaan tanah
Pekerjaan ini
termasuk
pembuangannya ke
lokasi yang
ditetapkan.
60. 47
14.4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN: (R-04)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN
SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
R-04-01 PELEBARAN
PERKERASAN
Pekerjaan ini
adalah
memperlebar
perkerasan
sesuai gambar
rencana.
Pekerjaan ini
dihitung dengan
ketentuan sebagai
berikut :
a. Galian
perkerasan
dalam satuan
m2.
b. Lapisan
pondasi
aggregat dalam
satuan m3
padat.
c. Konstruksi
lapisan aspal
beton dalam
satuan m3
padat.
d. Konstruksi jalan
bitumen baru :
m2
e. Penyemprotan
bitumen tack
coat dan prime
coat m2.
Pekerjaan ini
termasuk antara lain:
a. Pengupasan
lapisan
perkerasan
b. Membuang
material kupasan
ke lokasi tertentu.
c. Memadatkan
dasar kupasan.
d. Menghampar dan
memadatkan
lapis pondasi
aggregate.
e. Menghampar dan
memadatkan
lapis aspal beton.
f. Menghampar dan
memadatkan
lapisan bitumen
baru
g. Menghampar
bitumen tack
coat.
h. Pengujian mutu.
R-04-02 BAHU JALAN
(SHOULDERS)
a. Pekerjaan ini
adalah
bagian dari
jalan yang
terletak
sepanjang
sisi luar jalur
lalulintas
dengan
elevasi, lebar
dan
kemiringan
sesuai
gambar.
b. Ada dua tipe
struktur bahu
jalan, yaitu :
· Granular
shoulder
· Bitumino
us paved
shoulder.
Pekerjaan ini
dihitung dengan
satuan sebagai
berikut :
a. Granular
shoulder padat
dalam m3.
b. Bituminous
paved shoulder
padat dalam
m2.
Pekerjaan ini
termasuk antara lain:
a. Granular shoulder
Pengadaan dan
pengangkutan
material,
pengham paran
dan pemadatan
b. Bituminous paved
shoulder
Pencampuran,
pengangkutan
penghamparan
dan pemadatan.
c. Uji mutu material
dan uji mutu hasil
pelaksanaan
61. 48
14.5. PONDASI PERKERASAN JALAN LAPIS PONDASI MATERIAL BERBUTIR (GRANULAR BASE
COURSE): (R-05)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN
SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
R-05-01 LAPISAN
PONDASI
BAWAH (SUB
BASE COURSE)
Lapisan pondasi
bawah adalah
lapis material
berbutir yang
jenis dan
sifatnya
memenuhi
persyaratan
/spesifikasi,
yang dihampar
dan dipadatkan
di atas tanah
dasar dengan
tebal, lebar,
elevasi dan
kemiringan
sesuai gambar
dan
menggunakan
material yang
memenuhi
spesifikasi
Volume pekerjaan
lapis pondasi
bawah dihitung
dengan satuan m3.
Pekerjaan lapis
pondasi bawah
meliputi :
a. Pengadaan,
pengangkutan,
penghamparan,
dan pemadatan.
b. Uji mutu material
dan uji mutu
pelaksanaan.
R-05-02 LAPISAN
PONDASI ATAS
(BASE COURSE)
Lapis pondasi
atas adalah
lapisan material
berbutir yang
jenis dan
sifatnya
memenuhi
persyaratan /
spesifikasi, yang
di hampar dan di
padatkan diatas
lapis pondasi
bawah dengan
tebal, lebar
elevasi dan
kemiringan
sesuai gambar
dan
menggunakan
material yang
memenuhi
spesifikasi
Volume pekerjaan
lapis pondasi atas
dihitung dengan
satuan m3.
Pekerjaan lapis
pondasi atas meliputi :
a. Pengadaan,
pengangkutan,
penghamparan,
dan pemadatan.
b. Uji mutu material
dan mutu
pelaksanaan.
62. 49
R-05-03 LAPIS PONDASI
JALAN TANPA
PENUTUP
ASPAL
Pekerjaan lapis
pondasi jalan
tanpa penutup
aspal adalah
pemasangan
lapis pondasi
agregat yang
memenuhi
persyaratan/spesi
fikasi, diatas
permukaan tanah
dasar yang telah
disiapkan.
Pengukuran volume
pekerjaan
menggunakan
satuan m3.
Pekerjaan ini
mempunyai lingkup
a. Pengadaan,
pengangkutan,
penghamparan
dan pemadatan
material.
b. Uji mutu material
dan mutu
pelaksanaan.
14.6. LAPISAN PONDASI BERBASIS STABILISASI (R-06)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN
SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
R-06-01 LAPIS PONDASI
SEMEN TANAH
(SOIL CEMENT
BASE)
Pekerjaan ini
adalah
pembuatan lapis
pondasi
perkerasan
dengan
menggunakan
tanah yang
memenuhi
persyaratan/
spesifikasi,
dicampur dengan
semen Portland
dengan
komposisi
tertentu setelah
dicampur dan
dipadatkan
mempunyai
kekuatan sesuai
spesifikasi.
Pengukuran volume
pekerjaan
menggunakan
metoda sebagai
berikut:
a. Lapisan pondasi
tanah semen:
m3.
b. Jumlah semen:
tons
Pekerjaan ini
mempunyai lingkup
a. penggemburan,
pencampuran,
penghamparan,
pembentukan
(profiling),
pemadatan.
b. Uji mutu material
dan mutu control
pelaksanaan
R-06-02 LAPIS PONDASI
AGREGAT
SEMEN
Pekerjaan ini
adalah
pembuatan lapis
pondasi
perkerasan
dengan
menggunakan
agregat dicampur
Portland cement
Pengukuran volume
pekerjaan ini
menggunakan
satuan :
- Agregat
material m3.
- Semen
Portland : tons
Lingkup pekerjaan ini
meliputi
a. Pengadaan,
pencampuran,
penghampara
n, pemadatan;
b. Uji mutu
material dan
mutu control
63. 50
yang memenuhi
persyaratan dan
setelah dihampar
dan dipadatkan
mempunyai
kekuatan sesuai
spesifikasi.
pelaksanaan.
R-06-03 STABILISASI
KAPUR (LIME
STABILIZATION)
Stabilisasi kapur
adalah lapis
pondasi yang
dibuat dari
material tanah
kohesif dicampur
kapur (lime)
yang
mempunyai sifat
sesuai
spesifikasi
dengan
komposisi
tertentu,
dihampar dan
dipadatkan
dengan tabal,
elevasi dan
kemiringan
sesuai gambar.
Volume pekerjaan
lapis pondasi
stabilisasi kapur
diukur dengan
satuan
a. Tanah : m3.
b. kapur : ton
Pekerjan lapis pondasi
stabilisasi kapur
meliputi :
a. Pengadaan
material, pencam
puran, pengham
paran, pema
datan dan
perawatan.
b. Uji mutu material
dan uji mutu
pelaksanaan.
R-06-04 STABILISASI
ASPAL
(BITUMINOUS
STABILIZATION)
Stabilisasi aspal
adalah lapis
pondasi yang
dibuat dari
material granular
yang
mempunyai sifat
sesuai
spesifikasi
dicampur
dengan aspal
(proses panas
atau dingin)
dengan
komposisi
tertentu
dihampar dan
dipadatkan
dengan tebal,
elevasi, dan
kemiringan
sesuai gambar.
Volume lapis
pondasi stabilisasi
aspal diukur
dengan satuan
a. Material
granular m3.
b. Bitumen : ton
Pekerjaan lapis
pondasi stabilisasi
aspal meliputi :
a. Pengadaan
material,pencamp
uran, peng
hamparan,dan
pemadatan,
b. Uji mutu material
dan diuji mutu
pelaksanaan.
64. 51
R-06-05 STABILISASI
KIMIA
(CHEMICAL -
STABILIZATION)
Stabilisasi kimia
adalah tanah
yang dicampur
bahan kimia
tertentu yang
ditujukan untuk
meningkatkan
kekuatan dan
kinerja, baik
untuk tanah
dasar (Improved
Subgrade),
lapisan pondasi
bawah ataupun
lapis pondasi
atas.
Lapis stabilization
tanah dengan
bahan kimia
volumenya dihitung
satuan m3.
Pekerjaan stabisasi
tanah dengan bahan
dengan bahan kimia
meliputi :
a. Pengadaan
material,
pencampuran,
pengham -paran
dan pemadatan
serta perawatan.
b. Pengujian mutu
material dan uji
mutu
pelaksanaan.
14.7. PERKERASAN BERASPAL BUTIMINOUS PAVEMENT) : (R-07)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN
SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
R-07-01 LAPISAN RESAP
PENGIKAT
(PRIME COAT)
Lapisan resap
pengikat adalah
pekerjaan
pemberian / pema
sangan lapis tipis
cairan berbasis
bitumen yang di
semprotkan pada
permukaan lapis
pondasi sebelum
lapis perkerasan
beraspal dihampar.
Volume
pekerjaan lapis
resap pengikat
diukur dengan
satuan m2
terpasang yang
di setujui oleh
pemberi tugas.
Pekerjaan
pemasangan lapis
resap pengikat
meliputi :
a. Membersihkan
permukaan lapis
pondasi.
b. Menyemprotkan
cairan bahan lapis
resap pengikat
secara merata
keseluruh
permukaan
dengan porsi
sesuai spesifikasi.
c. Uji mutu bahan
dan hasil
pelaksanaan.
R-07-02 LAPIS PEREKAT
(TACK COAT)
Lapis perekat
adalah pekerjaan
pemberian /
pemasangan cairan
berbasis bitumen
yang jenis dan
sifatnya memenuhi
spesifikasi, yang di
semprotkan
diseluruh
permukaan
Volume
pekerjaan
perekat diukur
dengan satuan
m2 terpasang
dan disetujui
oleh pemberi
tugas.
Pekerjan pemasangan
lapis perekat meliputi :
a. Pembersihan
seluruh permukaan
b. Penyemprotan
lapis perekat
secara merata
keseluruh
permukaan.
c. Uji mutu material
dan pelaksana an.
65. 52
beraspal, sebelum
lapis bersaspal
berikutnya
dihampar.
R-07-03 LAPIS TIPIS
ASPAL PASIR
(SAND SHEET)
Lapis tipis aspal
pasir (terminologi
Indonesia disebut
latasir) adalah
memberikan lapis
diatas permukaan
perkerasan
beraspal atau
permukaan beton
dengan
menggunakan pasir
dan aspal yang
dicampur melalui
proses pemanasan
pada suhu tertentu,
sesuai spesifikasi.
Volume latasir
diukur dengan
satuan m2.
Pekerjaan latasir
meliputi :
a. Pengadaan
material
pencampuran,
penghamparan
dan pemadatan.
b. Sebelum
penghamparan
dilakukan
penyiapan
permukaan
perkerasan yang
Akan dilapis.
· Pembersihan.
· Pemberian
lapis tack coat.
· Uji mutu bahan
dan uji mutu
pelaksanaan.
R-07-04 HOT ROLLED
SHEET
WEARING
COARSE (HRS -
WC)
a. HRS-WC adalah
pekerjaan
pemasangan
lapisan aus yang
bersifat lentur
dengan
menggunakan
komponen
bahan, terdiri
dari aggregat
kasar, aggregate
halus dan aspal
dengan
komposisi
tertentu, yang
dicampur,
dihampar dan
dipadatkan
dalam kondisi
panas.
b. Tebal padat
lapisan HRS-WC
adalah 40mm.
Volume
pekerjaan lapis
HRS –WC
diukur dengan
satun m2.
Pekerjaan HRS –WC
meliputi :
a. Penyiapan
permukaan yang
Akan dilapis.
· Pembersihan.
· Lapis tack
coat.
b. Pengadaan
material,
pencampuran,
penghamparan
dan pemadatan.
c. Uji mutu material
dan pelaksanaan.
66. 53
R-07-05 ASPAL BETON
CAMPURAN
PANAS (HOTMIX
ASPHALTIC
CONCRETE)
Aspal beton
campuran panas
adalah pekerjaan
pembuatan dan
pemasangan
lapisan perkerasan
beraspal diatas
lapis pondasi.
Komposisi terdiri
dari agregat kasar,
agregat halus, filler
dan aspal dengan
komposisi tertentu
yang dicampur,
dihampar dan
dipadatkan dalam
kondisi panas
dengan
tebal sesuai
gambar.
Volume
pekerjaan aspal
beton diukur dan
dihitung dengan
satuan :
· AC –
Base,
dalam m3
· AC -
Binder
(AC –
BC),
dalam m2
· AC –
Wearing
(AC –
WC)
dalam m2
Pekerjaan lapis aspal
beton meliputi :
a. Pengadaan
material,
pencampuran,
penhamparan dan
pemadatan.
b. Uji mutu bahan
dan uji mutu
pelaksanaan.
R-07-06 LAPISAN
PONDASI
ASPAL
CAMPURAN
PANAS
(ASPHALT
TREATED BASE
= ATB, DAN
ASPHALT
TREATED SUB
BASE = ATSB)
a. Lapis pondasi
aspal campuran
panas adalah
lapis pondasi
perkerasan yang
dibuat dari
agregat kasar,
agregat halus
dan aspal
dengan
komposisi
tertentu serta
dicampur,
dihampar dan
dipadatkan
dalam kondisi
panas.
b. Tebal lapis
pondasi
campuran panas
sesuai gambar.
Volume
pekerjaan lapis
pondasi aspal
panas diukur
dengan satuan
m3 lapisan
padat dan
disetujui oleh
pemberi tugas.
Pekerjaan lapis
pondasi campuran
panas meliputi :
a. Pengadaan
material,
pencampuran,
peng hamparan
dan pemadatan.
b. Uji mutu bahan
dan uji mutu
pelaksanaan.
R-07-07 PEKERJAAN
LAPISAN
CAMPURAN
BERASPAL
PANAS (HOT
MIX)
Pelapisan campuran
beraspal panas
adalah pelaksanaan
pekerjaan yang
meliputi pengadaan
lapis padat yang
awet, baik untuk
lapis perata
(leveling), lapis
pondasi (base), dan
lapis aus (wearing),
Pengukuran
volume pekerjaan
lapisan campuran
beraspal panas
dilakukan dengan
metoda sebagai
berikut:
a. Latasir kelas
A, Latasir
kelas B, HRS-
WC, AC-WC,
Pelapisan campuran
beraspal panas
mempunyai lingkup
pekerjaan:
a. Latasir kelas A
(Sand Sheet
Class A-SSA)
tebal minimum
15mm.
b. Latasir kelas B
(Sand Sheet
67. 54
yang terdiri dari
agregat dan bahan
aspal yang
memenuhi
persyaratan/
spesifikasi, yang
dicampur secara
panas di pusat
instalasi pencampur
(Instalasi Asphalt
Mixing Plant) serta
menghampar dan
memadatkan
dengan tebal
tertentu dan
memenuhi garis,
ketinggian dan
potongan
memanjang sesuai
gambar rencana.
dihitung
dengan
satuan meter
persegi luas
terpasang
dalam kondisi
padat.
b. HRS-Base,
AC-BC, dan
AC-Base
dihitung
dengan
satuan meter
kubik, yaitu
tebal dalam
kondisi padat
dikalikan
dengan luas
permukaan
terpasang.
c. HRS-WC,
AC-WC, AC-
BC dan AC-
Base untuk
leveling
dihitung
dengan
satuan ton,
yaitu jumlah
volume
terpasang
dikalikan
dengan berat
per satuan
volume padat.
Class B-SSB)
tebal minimum
20mm.
c. Latastan
sebagai lapis
aus (HRS-
WC), tebal
minimum
30mm.
d. Latastan
sebagai lapis
pondasi (HRS-
Base), tebal
minimum
35mm.
e. Laston
sebagai lapis
aus (Asphaltic
Concrete
Wearing
Course; AC-
WC) tebal
minimum
40mm.
f. Laston
sebagai lapis
Antara
(Asphaltic
Concrete
Binder
Course, AC-
BC) tebal
minimum
50mm.
g. Laston
sebagai lapos
pondasi
(Asphaltic
Concrete
Base, AC-
Base) tebal
minimum
60mm.
R-07-08 PEKERJAAN
LABURAN
ASPAL
(SURFACE
DRESSING)
Pelaburan aspal
adalah pelaksanaan
pekerjaan pelaburan
aspal pada
permukaan lapis
pondasi agregat
kelas A yang sudah
diberi lapis resap
pengikat, atau pada
permukaan aspal
lama, yang
Pengukuran
volume pekerjaan
dilakukan dengan
satuan sebagai
berikut:
a. Agregat
Penutup
Single dan
Double
Surface
Dressing
Pekerjaan laburan
aspal mempunyai
lingkup sebagai
berikut:
a.Laburan aspal 1
lapis (Single surface
dressing), yaitu
laburan aspal yang
ditutup dengan satu
lapis agregat
(chipping).
68. 55
kemudian ditutup
dengan butiran
agregat yang mutu
dan gradasinya
memenuhi
persyaratan/spesifik
asi.
dalam satuan
meter persegi
luas
permukaan
terpasang.
b.Bahan aspal
untuk pelaburan
dihitung volume
yang dibutuhkan
setiap meter
persegi dikalikan
dengan berat per
satuan volume
padat.
b.Laburan aspal dua
lapis (Double surface
dressing), yaitu
laburan aspal yang
ditutup dengan dua
lapis agregat
(chipping), setiap lapis
diberi pengikat aspal.
R-07-09 PERKERASAN
ASPAL
CAMPURAN
DINGIN
(BITUMINOUS
COLD MIX)
Perkerasan aspal
campuran dingin
adalah pekerjaan
pembuatan lapis
perkerasan dengan
menggunakan
agregat dan aspal
cair yang dicampur,
dihampar dan
dipadatkan dalam
keadaan dingin.
Volume
Pekerjaan lapis
perkerasan
campuran dingin
diukur dengan
satuan m3 padat
dan disetujui
oleh pemberi
tugas.
Pekerjaan lapis
perkerasan campuran
dingin meliputi :
a. Pengadaan
material,
pencampuran,
pemeraman,
penghamparan
dan pemadatan.
b. Uji mutu bahan
dan uji mutu
pelaksanaan
R-07-10 PENETRASI
MACADAM
(LAPEN)
Penetrasi macadam
lapis perkerasan
dengan tebal sesuai
gambar, terdiri dari
lapis agregat pokok,
lapis agregat
pengunci dan lapis
agregat penutup,
setiap lapis di
padatkan dan
disemprot dengan
aspal cair yang
sejenis, mutu dan
jumlah yang
disemprotkan sesuai
spesifikasi.
Lapis penetrasi
macadam dapat
berfungsi sebagai
pondasi (tanpa
agregat penutup).
Volume
pekerjaan lapis
penetrasi diukur
/ dihitung
dengan satuan
m3 terpasang
dan padat serta
disetujui oleh
pemilik proyek.
Pekerjaan lapis
penetrasi macadam
meliputi :
a. Pengadaan
material peng
hamparan, dan
pemadatan.
b. Penyemprotan
aspal cair pada
setiap lapisan
yang selesai
dipadatkan.
c. Uji mutu material
dan mutu
pelaksanaan.
69. 56
R-07-11 SURFACE
DRESSING
a. Surface dressing
adalah :
Pemasangan
lapis tipis pada
Permukaan
perkerasan
beraspal lama
(Existing
Pavement),
dengan cara
penyemprotan
cairan Aspal
Panas,kemudian
langsung ditaburi
agregat
(Chipping)yang
sifatnya sesuai
spesifikasi .
b. Ada 2 tipe
Struktur
Surface
Dressing :
· Surface
Dressing satu
lapis (Single
Surface
Dressing).
· Surface
dressing dua
Lapis (Double
Surface
Dressing).
Volume
pekerjaan
surface dressing
dihitung dengan
satuan m2.
Pekerjaan surface
dressing meliputi :
a. Pembersihan
permukaan
perkerasan yang
akan dilapis.
b. Pengadaan
Material
c. Penyemprotan
cairan aspal panas.
d. Penaburan,
perataan dan
pemadatan agregat
(Chipping).
e. Uji mutu Material
dan uji mutu
Pelaksanaan.
R-07-12 PELABURAN
ASPAL
(SANDING)
Pelaburan aspal
adalah pekerjaan
permukaan
perkerasan lama
yang bersifat non
structural dengan
cara meyemprot
cairan aspal panas
merata keseluruh
permukaan,
kemudian ditaburi
dengan pasir kering.
Velume
Pekerjaan
sanding diukur
dengan satuan
m2.
Pekerjaan laburan
aspal meliputi :
a. Pengadaan bahan,
pemanasan aspal,
penyemprotan dan
penebaran pasir.
b. Uji mutu material
dan uji mutu
pelaksanaan.
70. 57
14.8. STRUKTUR: (R-08)
NOMOR
KODE
JENIS
PEKERJAAN
DEFINISI
PEKERJAAN
ATURAN DAN
SATUAN
PEKERJAAN
CAKUPAN
PENGUKURAN
R-08-01 BETON SEMEN
(CEMENT
CONCRETE
Beton semen
adakah
pembuatan
struktur yang
dibuat dari
agregat kasar,
agregat
halus,semen
Portland dengan
atau tanpa bahan
tambah dan air
dicampur dengan
komposisi
tertentu, dicor,
dipadatkan
dengan bentuk
dan dimensi
sesuai gambar.
Volume pekerjaan
beton semen diukur
dengan satuan m3
terpasang dan
disetujui oleh
pemberi tugas.
Pekerjaan beton
semen
meliputi :
a. Pengadaan
material,
pencampuran,
pengecoran,
pemadatan dan
perawatan struktur
beton.
· Tidak bertulang
· Bertulang
· Pratekan
Yang dicor
ditempat
maupun
pracetak.
b. Uji mutu bahan
dan uji mutu
pelaksanaan
R-08-02 BETON
PRATEKAN
(PRESTRESSED
CONCRETE)
Beton pratekan
adalah pekerjaan
pembuatan
struktur dengan
menggunakan
komponen /
elemen beton
pretekan
pracetak
pretension atau
postension
dengan tipe,
bentuk dan
dimensi sesuai
dengan gambar
serta mutu bahan
sesuai
spesifikasi.
Volume pekerjaan
beton pratekan
dihitung dengan
satuan sebagai
berikut :
a. Komponen
jembatan /
Girder: Buah
(Each).
b. Diafragma :
m3.
c. Stressing wire :
kg
Pekerjaan beton
pratekan Meliputi :
a. Fabrikasi,
Pengangkutan,
Penyimpanan,
Pemasangan,
Penyambungan
dan Erection /
Launching
b. Uji mutu bahan
dan uji mutu
Pelaksanaan.