Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar, yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks, dimana kumpulan batuan dari busur kepulauan, batuan bancuh, ofiolit, dan bongkah dari mikrokontinen terbawa bersama proses penunjaman, tubrukan, serta proses tektonik lainnya. Adapun struktur geologi yang berkembang didominasi sesar-sesar mendatar, dimana mekanisme pembentukan struktur geologi Sulawesi bisa dijelaskan dengan model simple shear.
Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar yaitu Eurasia, Pasifik,dan IndoAustralia serta sejumlah lempeng lebih kecil (Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks.
Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar, yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks, dimana kumpulan batuan dari busur kepulauan, batuan bancuh, ofiolit, dan bongkah dari mikrokontinen terbawa bersama proses penunjaman, tubrukan, serta proses tektonik lainnya. Adapun struktur geologi yang berkembang didominasi sesar-sesar mendatar, dimana mekanisme pembentukan struktur geologi Sulawesi bisa dijelaskan dengan model simple shear.
Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar yaitu Eurasia, Pasifik,dan IndoAustralia serta sejumlah lempeng lebih kecil (Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks.
Membahas konsep dasar pengetahuan geografi dimulai dari ruang lingkup, pendekatan, prinsip serta keterampilan geografi dalam kehidupan sehari-hari. Serta contoh-contoh soal.
8. Lempeng Samudera
Lempeng Benua
Berdasarkan gaya
gravitasi,
magnetisme dan
seismik ketebalan
sekitar 20 kilometer,
dan ketebalan
lempeng benua
sekitar 40 kilometer
(Hamilton, 1979).
9.
10. 3 Sistem Tektonik
Sistem Sesar Mentawai
Sistem Sesar Sumatera
Sistem Subduksi Sumatera
Berdasarkan rekonstruksi geologi oleh
Robert Hall (2000), awal pembentukan
wilayah Sumatera dimulai sekitar 50
juta tahun lalu (awal Eosen). Sedikitnya
terdapat 19 Segmen sesar dengan
panjang tiap segmen ±60-200 km; yang
merupakan bagian dari Sistem Sesar
Sumatera (Sumatera Fault System)
dengan panjang ±1900 km. Danau
Toba yang berada di pulau Sumatera
merupakan salah satu bukti nyata
Super Volcano dan merupakan sisa dari
Letusan Kaldera mahadahsyat terbesar
(skala 8 VEI).
11. Kerangka Tektonik Sumatra
Pulau Sumatra terletak di baratdaya
dari Kontinen Sundaland dan
merupakan jalur konvergensi
antara Lempeng Hindia-Australia
yang menyusup di sebelah barat
Lempeng Eurasia/Sundaland.
Konvergensi lempeng
menghasilkan subduksi sepanjang
Palung Sunda dan pergerakan
lateral menganan dari Sistem Sesar
Sumatra.
12. Konfigurasi cekungan pada daerah Sumatra berhubungan
langsung dengan kehadiran dari subduksi yang menyebabkan
non-volcanic fore-arc dan volcano-plutonik back-arc. Sumatra
dapat dibagi menjadi 5 bagian (Darman dan Sidi, 2000):
1. Sunda outer-arc ridge (Punggung Luar-busur Sunda), berada sepanjang
batas cekungan fore-arc Sunda dan yang memisahkan dari lereng trench.
2. Sunda forearc basin (Cekungan depan-busur), terletak diantara
punggungan luar-busur Sunda non-volkanik (Sunda outer-arc ridge)
dengan pegunungan Barisan. Secara umum, ada 2 cekungan depan busur
Sunda, yaitu : cekungan Sibolga di barat laut Sumatera dna Cekungan
Bengkulu di barat daya Sumatera.
3. Sumatera backarc basin (Cekungan Back-arc Sumatra), meliputi Cekungan
Sumatra Utara, Tengah, dan Selatan. Sistem ini berkembang sejalan
dengan depresi yang berbeda pada bagian bawah Bukit Barisan.
4. Barisan mountain range (Pegunungan Barisan), terjadi pada bagian axial
dari pulaunya dan terbentuk terutama pada Perm-Karbon hingga batuan
Mesozoik.
5. Sumatera intra-arc atau Intermontane Basin, dipisahkan oleh uplift
berikutnya dan erosi dari daerah pengendapan terdahulu sehingga
memiliki litologi yang mirip pada fore-arc dan back-arc basin.
13. 1. Sunda outer-arc ridge
(Punggung Luar-busur Sunda)
Sunda outer-arc ridge
(Punggung Luar-busur
Sunda), terletak
sepanjang tepi cekungan
depan-busur Sunda
(Sunda Forearc basin),
merupakan punggung
non-vulkanik yang
memanjang dari Laut
Andaman hingga
tenggara Jawa. Geologi ini
diwakili oleh geologi Nias
dan Pulau Simeulue.
14. 2. Sunda forearc basin
(Cekungan depan-busur)
1. Cekungan Bengkulu
Berdasarkan berbagai kajian geologi, disepakati bahwa Pegunungan
Barisan( dalam hal ini adalah volcanic arc -nya) mulai naik di sebelah
barat Sumatra pada Miosen Tengah. Pengaruhnya kepada Cekungan
Bengkulu adalah bahwa sebelum Misoen Tengah berarti tidakada
forearc basin Bengkulu sebab pada saat itu arc -nya sendiri tidak
ada.Sebelum Miosen Tengah, atau Paleogen, Cekungan Bengkulu
masih merupakan bagian paling barat Cekungan Sumatera Selatan.
Lalu pada periode setelah Miosen Tengah atau Neogen, setelah
Pegunungan Barisan naik, Cekungan Bengkulu dipisahkan dari
Cekungan Sumatera Selatan. Mulai saat itulah,Cekungan Bengkulu
menjadi cekungan forearc dan CekunganSumatera Selatan menjadi
cekungan backarc (belakang busur).
16. Subduksi oblique dan pengaruh
sistem mendatar Sumatra
menjadikan kompleksitas regim
stress dan pola strain pada Sumatra
(Darman dan Sidi, 2000).
Karakteristik Awal Tersier Sumatra
ditandai dengan pembentukkan
cekungan-cekungan belakang busur
sepanjang Pulau Sumatra, yaitu
Cekungan Sumatra Utara, Cekungan
Sumatra Tengah, dan Cekungan
Sumatra Selatan
17. Cekungan Sumatera Utara
(North Sumatera Basin)
Cekungan Sumatera Utara terletak diantara paparan
sunda yang berada di daerah lepas pantai sebelah
timur laut, dan Pegunungan Barisan yang terletak di
sebelah barat daya. Cekungan sumatera Utara
secara tektonik terdiri dari berbagai elemen yang
berupa tinggian, cekungan maupun peralihannya,
dimana cekungan ini terjadi setelah berlangsungnya
gerakan tektonik pada zaman Mesozoikum atau
sebelum mulai berlangsungnya pengendapan
sedimen tersier dalam cekungan Sumatera Utara.
18. Cekungan Sumatera Tengah
(Central Sumatera Basin)
Cekungan Sumatra tengah merupakan cekungan sedimentasi tersier
penghasil hidrokarbon terbesar di Indonesia. Ditinjau dari posisi
tektoniknya, Cekungan Sumatra tengah merupakan cekungan belakang
busur.
Cekungan Sumatra tengah ini relatif memanjang Barat laut-Tenggara,
dimana pembentukannya dipengaruhi oleh adanya subduksi lempeng
Hindia-Australia dibawah lempeng Asia .Batas cekungan sebelah Barat
daya adalah Pegunungan Barisan yang tersusun oleh batuan pre-
Tersier, sedangkan ke arah Timur laut dibatasi oleh paparan Sunda.
Batas tenggara cekungan ini yaitu Pegunungan Tigapuluh yang
sekaligus memisahkan Cekungan Sumatra tengah dengan Cekungan
Sumatra selatan. Adapun batas cekungan sebelah barat laut yaitu
Busur Asahan, yang memisahkan Cekungan Sumatra tengah dari
Cekungan Sumatra utara
19. Cekungan Sumatera Selatan
( South Sumatera basin)
Menurut Salim dkk (1995) Cekungan Sumatra Selatan merupakan cekungan belakang
busur karena berada di belakang Pegunungan Barisan sebagai volcanic-arc-nya.
Geologi Cekungan Sumatera Selatan adalah suatu hasil kegiatan tektonik yang
berkaitan erat dengan penunjaman Lempeng Indi-Australia, yang bergerak ke arah
utara hingga timurlaut terhadap Lempeng Eurasia yang relatif diam.
Cekungan Sumatera Selatan terbentuk dari hasil penurunan (depression) yang
dikelilingi oleh tinggian-tinggian batuan Pratersier. Pengangkatan Pegunungan Barisan
terjadi di akhir Kapur disertai terjadinya sesar-sesar bongkah (block faulting). Selain
Pegunungan Barisan sebagai pegunungan bongkah (block mountain) beberapa
tinggian batuan tua yang masih tersingkap di permukaan adalah di Pegunungan
Tigapuluh, Pegunungan Duabelas, Pulau Lingga dan Pulau Bangka yang merupakan
sisa-sisa tinggian "Sunda Landmass", yang sekarang berupa Paparan Sunda.
Tektonik dan struktur geologi daerah Cekungan Sumatera Selatan dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok, yaitu, Zone Sesar Semangko, zone perlipatan yang berarah
baratlaut-tenggara dan zona sesar-sesar yang berhubungan erat dengan perlipatan
serta sesar-sesar Pratersier yang mengalami peremajaa.
20. 4. Pegunungan Barisan
(Barisan mountain range)
1. Aceh
Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar dihimpit oleh
dua patahan aktif, yaitu Darul Imarah dan Darussalam.
Patahan ini terbentuk sebagai akibat dari adanya pengaruh
tekanan tektonik secara global dan lahirnya kompleks
subduksi sepanjang tepi barat Pulau Sumatera serta
pengangkatan Pegunungan Bukit Barisan. Daerah-daerah yang
berada di sepanjang patahan tersebut merupakan wilayah
yang rawan gempa bumi dan tanah longsor, disebabkan oleh
adanya aktivitas kegempaan dan kegunungapian yang tinggi.
Banda Aceh sendiri merupakan suatu dataran hasil amblesan
sejak Pliosen, hingga terbentuk sebuah graben. Dataran yang
terbentuk tersusun oleh batuan sedimen, yang berpengaruh
besar jika terjadi gempa bumi di sekitarnya.
21. 2. Danau Toba
Danau Toba terletak di pusat
suatu puncak topografi
dengan panjang 300 km,
dengan beda tinggi berkisar
2.000m di dalam peta
topografi Sumatra Utara.
Puncak morfologi ini
biasanya disebut Batak
Tumor yang sejajar dengan
arah memanjang Pulau
Sumatra.
22. 3. Penunjaman yang terjadi di sebelah barat Sumatra tidak
benar-benar tegak lurus terhadap arah pergerakan Lempeng
India-Australia dan Lempeng Eurasia. Lempeng Eurasia
bergerak relatif ke arah tenggara, sedangkan Lempeng India-
Australia bergerak relatif ke arah timurlaut. Karena tidak tegak
lurus inilah maka Pulau Sumatra dirobek sesar mendatar (garis
jingga) yang dikenal dengan nama Sesar Semangko.