Pengertian Kesulitan Belajar Siswa
Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.
Jenis-Jenis Masalah Belajar Siswa
. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai.
Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan baik.
Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.
Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama
Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.
makalah ini berisi tentang bagaimana cara memotivasi siswa. bukan hanya cara kita juga mengetahui pengertian, motif motivasi, bentuk motivasi, macam-macam motivasi, peran guru dalam motivasi dan fungsi motivasi.
Pengertian Kesulitan Belajar Siswa
Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.
Jenis-Jenis Masalah Belajar Siswa
. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai.
Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan baik.
Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.
Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama
Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.
makalah ini berisi tentang bagaimana cara memotivasi siswa. bukan hanya cara kita juga mengetahui pengertian, motif motivasi, bentuk motivasi, macam-macam motivasi, peran guru dalam motivasi dan fungsi motivasi.
1. RESENSI ARTIKEL JURNAL
Makalah ini disusun guna memenuhi mata kuliah Metodologi
Penelitian
Dosen pengampu: Nurul Faqih Isro’i, M.Pd
Disusun Oleh:
Lala Nopiyanti (1815037)
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN
ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG
2019
2. RESENSI ARTIKEL JURNAL
Judul : Perilaku Mencontek Sebagai Indikasi Gagalnya Efikasi Diri
(Self Efficacy) Anak dalam Pembelajaran
Penulis dan Sumber : Muhammad Nizaar,
https://media.neliti.com/media/publications
Keywords : Curang, Kemanjuran, Uji, dan Hukuman.
Sinopsis : Kebiasaan mencontek bisa terjadi karena adanya kekhawatiran anak
terhadap hasil ujian yang rendah sehingga anak akan berupaya semaksimal
mungkin untuk memperoleh nilai yang baik walaupun dilakukan dengan cara
yang tidak jujur yaitu, menyontek. Secara psikologis sebenarnya anak yang
terbiasa mencontek disebabkan karena hilangnya kepercayaan diri terhadap
kemampuannya. Anak tersebut pasti berpikir nantinya kalau ia isi ujiannya
dengan hasil usahanya sendiri akan membuat nilainya rendah. Jadi disitulah ia
mulai tidak mempunyai kepercayaan diri karena anak tersebut pasti akan
berpikir bahwa ia takut nilainya jatuh drastis, mulai dari itu lah dia mulai
mencontek. Hal ini sangat beralasan karena fungsi kepercayaan diri dalam
pembelajaran bisa membangun komitmen yang kuat, mendorong untuk
melakukan tindakan-tindakan terencana untuk meraih apa yang dia inginkan.
Untuk mencapai kesuksesan pastinya ada prosesnya, dalam prosesnya pasti
ada kepahitan yang akan dialami dan juga ada kemanisan dalam prosesnya
tersebut.
Keunggulan : individu yang memilik efikasi diri yang baik, Memiliki
komitmen yang kuat, Mendorong untuk melakukan tindakan-tindakan
terencana untuk meraih cita-cita, Berani menghadapi tantangan dan
3. konsekuensi yang akan dihadapi dalam proses meraih cita-citanya,
Menghindarkan diri dari sikap yang akan menggagalkanimpian atau cita-
citanya tersebut.
Kelemahan : Kurang percaya diri.
Saran : Jangan pernah lagi berpikir untuk perbuatan yang salah yaitu,
mencontek. Kalian harus belajar dengan giat lagi supaya untuk mencegah diri
dari mencontek. Jika kalian sudah mempunyai materi apa yang akan di
ujiankan untuk besoknya maka kalian insya allah akan bisa menjawab soal-
soal ujiannya dengan usaha kalian sendiri tanpa mencontek kepada orang lain.
Rekomendasi : mencontek sudah tidak asing lagi bagi kalangan dunia
pendidikan. Masalah mencontek sering disandarkan pada nilai hasil ujian.
Kadangkala dijumpai bahwa kebiasaan mencontek, misalnya dalam kelas yang
tengah ujian maupun tengah biasa-biasa saja, dibiarkan begitu saja oleh
gurunya sehingga jarang sekali menjadi suatu pembahasan dalam agenda.