SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
Teori Konseling Adlerian
Teori Konseling Adlerian
Anggota Kelompok
Anggota Kelompok
Adler berpendapat bahwa manusia
dimotivasi oleh hubungan sosial, bukan
dorongan seksual. Permasalahan
individu pada hakikatnya bersifat sosial.
Dalam tindakan dan interaksi dalam
setiap kelompok, individu
mengekspresikan tujuan mereka, rasa
memiliki, niat mereka dan
keterhubungan sosial. Teori-teori milik
Adler berfokus pada perasaan
inferioritas beserta bagaimana cara
perasaan inferioritas ini mendorong
kreativitas individu.
Rudi adalah seorang mahasiswa yang selalu
merasa kurang mampu dan tidak berarti
dibandingkan dengan teman-temannya. Ia sering
merasa rendah diri karena prestasi akademisnya
yang tidak sebaik teman-temannya. Dalam
pandangan Adlerian, Rudi mungkin mengalami
inferioritas yang mendalam karena dia merasa
tidak mampu memenuhi standar yang dia
tetapkan untuk dirinya sendiri. Dia mungkin
telah mengalami pengalaman traumatis di masa
kecil, seperti merasa tidak diakui atau diabaikan,
yang menyebabkan perasaan inferioritasnya.
Dalam terapi Adlerian, fokus akan diberikan pada
membantu Rudi membangun kepercayaan diri
yang lebih baik dan memahami bahwa nilai sejati
seseorang tidak hanya ditentukan oleh prestasi
akademis.
Dalam Konteks Adlerian atau Psikologi
Individual, konsep persepsi subyektif
mengacu pada cara individu menghadapi
dan memandang dunianya secara pribadi.
Hal ini mencakup cara individu memahami
diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
sekitarnya. Persepsi subjektif merupakan
bagian integral dari pandangan Adlerian
mengenai psikologi individu dan
pembentukan kepribadian.
Seseorang yang merasa rendah diri
mungkin melihat dunia sebagai tempat
yang tidak ramah dan sulit untuk
mencapai kesuksesan. Mereka mungkin
menginterpretasikan tindakan orang lain
sebagai bentuk konfirmasi dari keyakinan
mereka tentang ketidakmampuan mereka.
Dalam pandangan Adler, pengalaman
individu dan bagaimana mereka mengatasi
tantangan hidup mereka dapat
mempengaruhi persepsi mereka terhadap
realitas.
Menurut pendapat Adler, individu
dipandang sebagai sesuatu yang tidak
dapat dibagi, lahir, tumbuh, dan hidup
dalam konteks budaya, sosial, dan
keluarga.
Adler menekankan bahwa kepribadian
manusia menjadi satu kesatuan melalui
pengembangan tujuan hidup, pikiran,
perasaan, keyakinan, sikap, dan tindakan
setiap individu merupakan ekspresi
keunikannya.
Seorang remaja bernama Jono, yang
kehilangan kedua kakinya akibat
kecelakaan Dalam analisis kasus ini,
teori Adlerian digunakan untuk
menjelaskan bagaimana kehilangan
kedua kakinya mempengaruhi
perilaku, perasaan, dan kepribadian
Jono. Adler menganggap bahwa
kepribadian manusia terhubung
dengan lingkungan dan orang lain, dan
kepribadian Jono dapat dibentuk oleh
gaya hidup yang salah yang diikuti
oleh ayahnya.
Adler memperkenalkan konsep kepentingan
sosial atau Gemeinschaftsgefuehl, yaitu
perasaan komunitas dalam tindakan. Menurut
Adler, pengembangan minat sosial atau rasa
tanggung jawab sosial merupakan tujuan
terapi untuk banyak klien. Kepentingan sosial
menjadi arah yang sehat secara mental bagi
perjuangan bawaan menuju kesempurnaan
bagi manusia, sebab ketika minat sosial
seseorang berkembang, kapasitas empati dan
altruisme juga meningkat.
Seorang ibu tunggal yang bekerja keras
membesarkan anak tunggalnya di lingkungan
perkotaan yang padat. Meskipun dia menghadapi
tekanan ekonomi dan tantangan dalam menjaga
keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan
pribadi, dia secara aktif terlibat dalam kegiatan
sosial dan komunitas di sekitarnya. Ibu ini mungkin
menjadi sukarelawan di tempat penitipan anak
setempat, berpartisipasi dalam kelompok dukungan
untuk orang tua tunggal, atau terlibat dalam
inisiatif lingkungan seperti membersihkan taman
kota atau memperjuangkan fasilitas umum yang
lebih baik. Melalui keterlibatannya dalam kegiatan
sosial dan dukungannya terhadap komunitas, ibu
ini tidak hanya merasa didukung dan terhubung
dengan orang lain, tetapi juga merasa memiliki
peran yang bermakna di luar perannya sebagai ibu
tunggal.
Adlerian menekankan kegunaan konstelasi
keluarga, menyelidiki hubungan orang tua,
interaksi orang tua-anak, suasana keluarga, dan
hubungan urutan kelahiran/saudara kandung
(Bitter et al., 2002). Dari semua pengaruh dalam
konstelasi keluarga, Adler paling dikenal karena
konseptualisasi fenomenologisnya tentang
urutan kelahiran dan dampaknya. Penganut
Adler memandang urutan kelahiran sebagai
“sudut pandang yang menguntungkan dalam
memandang kehidupan. Adler mengidentifikasi
lima posisi kelahiran yang ia gambarkan secara
rinci: satu-satunya, tertua, kedua dari dua,
tengah, dan termuda.
Seorang anak pertama dalam keluarga mungkin
merasa tekanan untuk menjadi teladan bagi adik-
adiknya. Mereka mungkin merasa tanggung jawab
untuk mencapai kesuksesan dan memenuhi
harapan orang tua. Namun, tekanan ini juga bisa
membuat mereka merasa tertekan dan kehilangan
kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat
mereka sendiri. Di sisi lain, anak-anak yang lebih
muda mungkin merasa kurang diperhatikan atau
diabaikan oleh orang tua karena fokus yang lebih
besar pada anak pertama. Hal ini bisa membuat
mereka merasa perlu bersaing untuk mendapatkan
perhatian dan pengakuan, atau mungkin
mengembangkan rasa inferioritas karena merasa
tidak sebanding dengan kakak mereka dalam hal
prestasi atau perhatian.
Pendekatan Adlerian memberikan pemahaman yang
dalam tentang sifat manusia, motivasi, dan dinamika
dalam konteks sosial dan individu. Adler menekankan
pentingnya hubungan sosial, perasaan inferioritas,
kesatuan kepribadian, kepentingan sosial, serta
pengaruh urutan kelahiran dalam membentuk
kepribadian dan perilaku seseorang.
www.reallygreatsite.com

More Related Content

Similar to Teori Konseling Adlerian dari PPT KEL 12.pdf

Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianvarizalamir
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertrina_nurjanah96
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerVivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerVivia Maya Rafica
 
Pendidikan di Sekolah dalam Membentuk Karakter Peserta Didik
Pendidikan di Sekolah dalam Membentuk Karakter Peserta DidikPendidikan di Sekolah dalam Membentuk Karakter Peserta Didik
Pendidikan di Sekolah dalam Membentuk Karakter Peserta DidikNur Rizki
 
PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER
PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDERPSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER
PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDERimanladam
 
terapi adlerian/ psikologi individu
terapi adlerian/ psikologi individuterapi adlerian/ psikologi individu
terapi adlerian/ psikologi individuzakwan azhar
 
Kelompok 1 - Perkembangan Kognitif Remaja.pptx
Kelompok 1 - Perkembangan Kognitif Remaja.pptxKelompok 1 - Perkembangan Kognitif Remaja.pptx
Kelompok 1 - Perkembangan Kognitif Remaja.pptxAqilSh
 
12411-Article Text-30873-1-10-20200203.pdf
12411-Article Text-30873-1-10-20200203.pdf12411-Article Text-30873-1-10-20200203.pdf
12411-Article Text-30873-1-10-20200203.pdfNurWidadHaqiqi
 
Konseling Anak
Konseling AnakKonseling Anak
Konseling AnakNira Nufus
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriSiti Maemunah
 

Similar to Teori Konseling Adlerian dari PPT KEL 12.pdf (20)

Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerian
 
Bahan kajian konseling adlerian
Bahan kajian konseling adlerianBahan kajian konseling adlerian
Bahan kajian konseling adlerian
 
Diri sosial
Diri sosialDiri sosial
Diri sosial
 
Teori Alfred Adler
Teori Alfred AdlerTeori Alfred Adler
Teori Alfred Adler
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
 
psikologi individual adler 1
psikologi individual adler 1psikologi individual adler 1
psikologi individual adler 1
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
Pendidikan di Sekolah dalam Membentuk Karakter Peserta Didik
Pendidikan di Sekolah dalam Membentuk Karakter Peserta DidikPendidikan di Sekolah dalam Membentuk Karakter Peserta Didik
Pendidikan di Sekolah dalam Membentuk Karakter Peserta Didik
 
PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER
PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDERPSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER
PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER
 
Konsep diri
Konsep diriKonsep diri
Konsep diri
 
NEO-PSIKOANALISA Alfred alder
NEO-PSIKOANALISA Alfred alderNEO-PSIKOANALISA Alfred alder
NEO-PSIKOANALISA Alfred alder
 
terapi adlerian/ psikologi individu
terapi adlerian/ psikologi individuterapi adlerian/ psikologi individu
terapi adlerian/ psikologi individu
 
Kelompok 1 - Perkembangan Kognitif Remaja.pptx
Kelompok 1 - Perkembangan Kognitif Remaja.pptxKelompok 1 - Perkembangan Kognitif Remaja.pptx
Kelompok 1 - Perkembangan Kognitif Remaja.pptx
 
Self & self esteem
Self & self esteemSelf & self esteem
Self & self esteem
 
Hakikat Manusia
Hakikat ManusiaHakikat Manusia
Hakikat Manusia
 
12411-Article Text-30873-1-10-20200203.pdf
12411-Article Text-30873-1-10-20200203.pdf12411-Article Text-30873-1-10-20200203.pdf
12411-Article Text-30873-1-10-20200203.pdf
 
Konseling Anak
Konseling AnakKonseling Anak
Konseling Anak
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep Diri
 
Perkembangan emosi
Perkembangan  emosiPerkembangan  emosi
Perkembangan emosi
 

Teori Konseling Adlerian dari PPT KEL 12.pdf

  • 1. Teori Konseling Adlerian Teori Konseling Adlerian
  • 3. Adler berpendapat bahwa manusia dimotivasi oleh hubungan sosial, bukan dorongan seksual. Permasalahan individu pada hakikatnya bersifat sosial. Dalam tindakan dan interaksi dalam setiap kelompok, individu mengekspresikan tujuan mereka, rasa memiliki, niat mereka dan keterhubungan sosial. Teori-teori milik Adler berfokus pada perasaan inferioritas beserta bagaimana cara perasaan inferioritas ini mendorong kreativitas individu. Rudi adalah seorang mahasiswa yang selalu merasa kurang mampu dan tidak berarti dibandingkan dengan teman-temannya. Ia sering merasa rendah diri karena prestasi akademisnya yang tidak sebaik teman-temannya. Dalam pandangan Adlerian, Rudi mungkin mengalami inferioritas yang mendalam karena dia merasa tidak mampu memenuhi standar yang dia tetapkan untuk dirinya sendiri. Dia mungkin telah mengalami pengalaman traumatis di masa kecil, seperti merasa tidak diakui atau diabaikan, yang menyebabkan perasaan inferioritasnya. Dalam terapi Adlerian, fokus akan diberikan pada membantu Rudi membangun kepercayaan diri yang lebih baik dan memahami bahwa nilai sejati seseorang tidak hanya ditentukan oleh prestasi akademis.
  • 4. Dalam Konteks Adlerian atau Psikologi Individual, konsep persepsi subyektif mengacu pada cara individu menghadapi dan memandang dunianya secara pribadi. Hal ini mencakup cara individu memahami diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitarnya. Persepsi subjektif merupakan bagian integral dari pandangan Adlerian mengenai psikologi individu dan pembentukan kepribadian. Seseorang yang merasa rendah diri mungkin melihat dunia sebagai tempat yang tidak ramah dan sulit untuk mencapai kesuksesan. Mereka mungkin menginterpretasikan tindakan orang lain sebagai bentuk konfirmasi dari keyakinan mereka tentang ketidakmampuan mereka. Dalam pandangan Adler, pengalaman individu dan bagaimana mereka mengatasi tantangan hidup mereka dapat mempengaruhi persepsi mereka terhadap realitas.
  • 5. Menurut pendapat Adler, individu dipandang sebagai sesuatu yang tidak dapat dibagi, lahir, tumbuh, dan hidup dalam konteks budaya, sosial, dan keluarga. Adler menekankan bahwa kepribadian manusia menjadi satu kesatuan melalui pengembangan tujuan hidup, pikiran, perasaan, keyakinan, sikap, dan tindakan setiap individu merupakan ekspresi keunikannya. Seorang remaja bernama Jono, yang kehilangan kedua kakinya akibat kecelakaan Dalam analisis kasus ini, teori Adlerian digunakan untuk menjelaskan bagaimana kehilangan kedua kakinya mempengaruhi perilaku, perasaan, dan kepribadian Jono. Adler menganggap bahwa kepribadian manusia terhubung dengan lingkungan dan orang lain, dan kepribadian Jono dapat dibentuk oleh gaya hidup yang salah yang diikuti oleh ayahnya.
  • 6. Adler memperkenalkan konsep kepentingan sosial atau Gemeinschaftsgefuehl, yaitu perasaan komunitas dalam tindakan. Menurut Adler, pengembangan minat sosial atau rasa tanggung jawab sosial merupakan tujuan terapi untuk banyak klien. Kepentingan sosial menjadi arah yang sehat secara mental bagi perjuangan bawaan menuju kesempurnaan bagi manusia, sebab ketika minat sosial seseorang berkembang, kapasitas empati dan altruisme juga meningkat. Seorang ibu tunggal yang bekerja keras membesarkan anak tunggalnya di lingkungan perkotaan yang padat. Meskipun dia menghadapi tekanan ekonomi dan tantangan dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, dia secara aktif terlibat dalam kegiatan sosial dan komunitas di sekitarnya. Ibu ini mungkin menjadi sukarelawan di tempat penitipan anak setempat, berpartisipasi dalam kelompok dukungan untuk orang tua tunggal, atau terlibat dalam inisiatif lingkungan seperti membersihkan taman kota atau memperjuangkan fasilitas umum yang lebih baik. Melalui keterlibatannya dalam kegiatan sosial dan dukungannya terhadap komunitas, ibu ini tidak hanya merasa didukung dan terhubung dengan orang lain, tetapi juga merasa memiliki peran yang bermakna di luar perannya sebagai ibu tunggal.
  • 7. Adlerian menekankan kegunaan konstelasi keluarga, menyelidiki hubungan orang tua, interaksi orang tua-anak, suasana keluarga, dan hubungan urutan kelahiran/saudara kandung (Bitter et al., 2002). Dari semua pengaruh dalam konstelasi keluarga, Adler paling dikenal karena konseptualisasi fenomenologisnya tentang urutan kelahiran dan dampaknya. Penganut Adler memandang urutan kelahiran sebagai “sudut pandang yang menguntungkan dalam memandang kehidupan. Adler mengidentifikasi lima posisi kelahiran yang ia gambarkan secara rinci: satu-satunya, tertua, kedua dari dua, tengah, dan termuda. Seorang anak pertama dalam keluarga mungkin merasa tekanan untuk menjadi teladan bagi adik- adiknya. Mereka mungkin merasa tanggung jawab untuk mencapai kesuksesan dan memenuhi harapan orang tua. Namun, tekanan ini juga bisa membuat mereka merasa tertekan dan kehilangan kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sendiri. Di sisi lain, anak-anak yang lebih muda mungkin merasa kurang diperhatikan atau diabaikan oleh orang tua karena fokus yang lebih besar pada anak pertama. Hal ini bisa membuat mereka merasa perlu bersaing untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan, atau mungkin mengembangkan rasa inferioritas karena merasa tidak sebanding dengan kakak mereka dalam hal prestasi atau perhatian.
  • 8. Pendekatan Adlerian memberikan pemahaman yang dalam tentang sifat manusia, motivasi, dan dinamika dalam konteks sosial dan individu. Adler menekankan pentingnya hubungan sosial, perasaan inferioritas, kesatuan kepribadian, kepentingan sosial, serta pengaruh urutan kelahiran dalam membentuk kepribadian dan perilaku seseorang.