Nama buku: "Ringkasan Sifat Puasa, Qiam, Iktikaf & Raya Nabi SAW"
Penulis: Muhammad Fathi Ali
Edisi: Ramadhan 1433H / Ogos 2012M
Jumlah halaman: 68 halaman termasuk kulit
>> http://ansarul-hadis.blogspot.com/
Nama buku: "Ringkasan Sifat Puasa, Qiam, Iktikaf & Raya Nabi SAW"
Penulis: Muhammad Fathi Ali
Edisi: Ramadhan 1433H / Ogos 2012M
Jumlah halaman: 68 halaman termasuk kulit
>> http://ansarul-hadis.blogspot.com/
The main objective of an intranet solution is to simplify internal communication within a small
business. Unified communication encourages employees to collaborate, work at all levels of small
business. Intranet solution enables one to make more collective decisions while speaking with one
voice all across the small business.
A minimum spanning tree (MST) or minimum weight spanning tree is a subset of the edges of a connected, edge-weighted undirected graph that connects all the vertices together, without any cycles and with the minimum possible total edge weight.
The main objective of an intranet solution is to simplify internal communication within a small
business. Unified communication encourages employees to collaborate, work at all levels of small
business. Intranet solution enables one to make more collective decisions while speaking with one
voice all across the small business.
A minimum spanning tree (MST) or minimum weight spanning tree is a subset of the edges of a connected, edge-weighted undirected graph that connects all the vertices together, without any cycles and with the minimum possible total edge weight.
I don't want your moneyForget about that honeyI just wanna be with you
Fancy things won't get meDiamonds, there are plentyBut there is only one of you
Baby we could be togetherNothing but your love forever
I can be your loverYou can be my loverI won't need nobody but you
Just the way that you moveShows me what you can doI don't need you to proveCause I already knewGive me love, give me love babyI just need your love, need your love babyI don't need you to proveJust keep being you
I dont need your flowersJust your hoursBaby you have bloomed in my heart
So many have tried toBut only you doMake me feel like this, yes you
Baby we could be togetherNothing but your love forever
I can be your loverYou can be my loverI won't need nobody but you
Just the way that you moveShows me what you can doI don't need you to proveCause I already knewGive me love, give me love babyI just need your love, need your love babyI don't need you to proveJust keep being youBaby just(Just keep being you)Babyu just(Just keep being you)
Oh darling I think that we've made itI dont need anything, believe itMy heart feels rich when you're near meThere is no emptiness
You spread your love and I can feel itDeep in my soulI see you've given me much moreThank you for the greatest gift of all
Just the way that you moveShows me what you can doI don't need you to proveCause I already knewGive me love, give me love babyI just need your love, need your love babyI don't need you to proveJust keep being youJust keep being you
Guna untuk memenuhi tugas IPI semester 2 Mata kuliah Ilmu pendidikan islam prodi PAI semester 2 fakultas tarbiyah Institut Agama Islam Alfalah Assunniyyah
1. Tentang susuan yang menjadikan mahram
ََ ََ َننضن َالِع ََّةََننَاََُ َََُِننَ َََنَننَ نيِ َنلَ َََنَضنن َةَشَِعَ ع ننَع
ََِلَتن َالِعخَِى ِ َ َِجالِعض َ.
Dari ‘Aisyah RA, bahwa sesungguhnya Nabi SAW bersabda, “Sekali hisapan dan dua kali
hisapan itu tidak menjadikan mahram”. [HR. Jama’ah kecuali Bukhari]
َََُِنَََََ نضن َالِع ََّةَََاََُ َََنََ نيِ َََُأ ََسًالجَََنلَ ََلعضَفِع َََّة َ ع َع
ََِلَتن َالِع ََ َضن َالِع ََ َ،َِلَتَععضنَِ ََ َضَععضنَِ ََّةَََاَََُمسلم َحالد َ.
Dari Ummu Fadlil, bahwa sesungguhnya ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW,
“Apakah sekali hisapan itu dapat menjadikan mahram ?”. Nabi SAW menjawab, “Tidak dapat
menjadikan mahram sekali susuan dan dua kali susuan, sekali hisapan dan dua kali
hisapan”. [HR. Ahmad dan Muslim]
َِِت َيض ََََىََ،نىَتعَْبَنىََََوَهَ َََََََّ نيِ َىَلَعٌَََّب ََععَ ََلَخَد
َ،ىََنعخ ََِهعَْلَعَتعجن َزَتٌَََةَأََعم َىََِ عتَنَِكَىََّنَ َ،َهللاَنََ َنََِيَََََََُِ
ََعنعضَََىَىعندِاع َنىََُأََعم ََتَعَضعََ ََِهننَ َىَِع ع َىََُأََعم ََتَالَعَزَََع َ ًَض
ََنِلَتَجَالعمَ ع ََ ََ َنضَجَالعمَ ع ََّةََنَاََُ َََََنَ نيِ َََََََُِ.َ عَْتَععضَََ.
َمسلم َحالد
Dan dalam satu riwayat (dikatakan), ‘Aisyah berkata : Seorang ‘Arab gunung masuk ke
tempat Nabi SAW, sedang Nabi SAW berada di rumahku. Lalu ia berkata, “Ya Rasulullah,
sesungguhnya aku mempunyai seorang istri, kemudian aku menikah lagi dengan seorang
perempuan lain, tetapi istriku yang pertama itu merasa pernah menyusui istriku yang kedua
ini sekali atau dua kali susuan”. Kemudian Nabi SAW bersabda, “Tidak dapat menjadikan
mahram, sekali hisapan dan tidak (pula) dua kali hisapan”. [HR. Ahmad dan Muslim].
ََضننَفعيَ نىَحنَبَ ََةَأََننعم َََننَمَ ََََهللاََُعوننسَََنلَ َََنَضنن َةَشَِعَ ع ننَع
َِننَهعَْلَعَلخعندنَيََنِلنَكََ َ.اََِعننَضَََ ََننعالَخًَِالَِِنن ََس عتَعننَضعََََََِ ننعلَتَب
ََضَعَِضنَِحالد َ.
2. Dari ‘Aisyah RA, bahwasanya Rasulullah SAW pernah menyuruh istri Abu Hudzaifah (supaya
menyusui Salim) maka Salim ia susui sebanyak lima kali susuan. Dan Salim keluar-masuk
rumahnya sebab penyusuan tersebut. [HR. Ahmad].
َيض ََََىََ نَمَاةَأََنعم ََىًِعونَمََونَهَ ًَِالَِِن َنىَسنيَ َََُضَفعيَ َِحَبَ َ نلَ
َنىًَََنالجَََنىنيَ ََُ ع َمََِلَكََ َ. ًدعيَزَََََ نيِ َىنيَ َََُِالَكَ،َََِ عنَ ع
ََهللاََُزنعنَ َنىنتَحَنهَى ََعَْمََثَََ ََ َهَيعب َِسنيِ َِهَعَدََضنَْلَهَِجِعََ َنزنَع
َ عوننالَلععََُعنمنََِ علَِننََََهللاََدننعيَعَننهللا َسع َ ََوننَهعمَهَشِننَبَئَعمهعوننععد َنلننَج
َ.عمَهَشِننَبنىَآنََِ َ ع دَنَََ.عمْعَِْ َوننَمََ ََ عيَّدننِ َنىَََعمْن َوعخَِننَََعمهََِنَبآ
ن ََس عَََِنَجَََ.َ عيََّدِن َنىٌَََخَ ََ ًَِىعوَالَََ.ٌبَ َهََِعمَلععَيعمََِ ع َالَََضَلعه
ََ نَمََ َنىَعَمَىَ
عنأَيَ ًدنََِ ًَِالَِِن َىَسَََنَِني،َكَهللاََُعوسََََِيََ عتَََََِِ
ََضَفعيَ ىَحَبََََِنَمَعمَهعْنَََنلَجََ َنزَعََهللاََُزعنَ َعدَ ََ َىَلعضََىَن َََيََ
ََ ََضنََِزعيَالَبََنِلََََْ.اََِعنَضَََ ََعالَخََهعَْعَضعََ ََََََََُِ،َتعالَلَعَ عدَََهَدنَِ
ََضَعَِضنَِ ََ َمحالد َ َِالوطأ َََى .َمل
Dan dalam satu riwayat lain (dikatakan) : Sesungguhnya Abu Hudzaifah mengangkat Salim
(sebagai anak angkatnya), sedang Salim adalah bekas hamba seorang perempuan Anshar,
sebagaimana Nabi SAW mengangkat Zaid. Di jaman jahiliyah orang laki-laki yang dijadikan
anak angkat, maka orang-orang menganggap dan memanggilnya sebagai anaknya dan dia
mewarisi hartanya, sehingga Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan (ayat) [Panggillah mereka
(anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka. Itulah yang lebih adil
pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggillah
mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. (QS. Al-Ahzaab : 5)].
Kemudian mereka dikembalikan kepada ayah-ayah mereka, maka bagi yang tidak diketahui
siapa ayahnya (dianggap sebagai) maula dan saudara seagama. Kemudian datanglah
Sahlah, lalu ia bertanya, “Ya Rasulullah, kami memandang Salim sebagai anak yang ikut
hidup bersamaku dan bersama Abu Hudzaifah, ia masuk (rumah kami) dan melihatku tidak
berkudung (di rumah), padahal Allah telah menurunkan (ayat) kepada mereka sebagaimana
telah engkau ketahui, yang demikian itu bagaimana ?”. Kemudian Nabi SAW bersabda,
3. “Susuilah ia lima kali susuan. Dengan begitu, maka (menjadilah Salim) berstatus sebagai
anak susuan”. [HR. Malik dalam Al-Muwaththa’ dan Ahmad].
Keterangan :
Dari hadits-hadits diatas bisa diambil kesimpulan bahwa menyusu yang bisa menjadikan
sebagai anak susu itu paling sedikit adalah lima kali susuan.