SlideShare a Scribd company logo
TEKNOLOGI FABRIKASI
D2-TEKNIK PENGELASAN
PROSES PENGERJAAN DINGIN
 Proses pengerjaan dingin (cold working) yang merupakan pembentukan plastis logam di bawah suhu
rekristalisasi pada umumnya dilakukan pada suhu kamar, tanpa pemanasan benda kerja. Suhu
rekristalisasi yang dimaksud adalah suhu pada saat bahan logam akan mengalami perubahan struktur
mikro. Perubahan struktur mikro ini akan mengakibatkan perubahan karakteristik bahan logam tersebut.
Cold working sangat baik untuk produksi massal, mengingat diperlukannnya mesin-mesin yang kuat dan
perkakas yang mahal. Produk-produk yang dibuat biasanya harganya sangat rendah. Selain itu, material
yang menjadi sampah relatif lebih kecil daripada proses pemesinan.
 Pada kondisi ini logam yang dideformasi mengalami peristiwa pengerasan regangan (strain-hardening).
Logam akan bersifat makin keras dan makin kuat tetapi makin getas bila mengalami deformasi. Hal ini
menyebabkan relatif kecilnya deformasi yang dapat diberikan pada proses pengerjaan dingin. Bila
dipaksakan suatu perubahan bentuk yang besar, benda kerja akan retak akibat sifat getasnya.
 Keunggulan proses pengerjaan dingin adalah kondisi permukaan benda kerja yang lebih baik daripada yang
diproses dengan pengerjaan panas. Hal ini disebabkan karena tidak adanya proses pemanasan yang dapat
menimbulkan kerak pada permukaan. Keunggulan lainnya adalah naiknya kekerasan dan kekuatan logam
sebagai akibat pengerjaan dingin. Namun hal ini diikuti oleh suatu kerugian, yaitu makin getasnya logam yang
dideformasi dingin. Sifat-sifat logam dapat diubah dengan proses perlakuan panas (heatreatment).
Perubahan sifat menjadi keras dan getas akibat deformasi dapat dilunakkan dan diuletkan kembali dengan
proses anil (annealing).
 Di industri jenis proses pembentukan logam sangat banyak ditemukan. Pengkajian proses-proses
pembentukan tersebut diklasifikasikan dengan berbagai cara, yaitu berdasarkan daerah temperatur
pengerjaan, berdasarkan jenis gaya pembentukan, berdasarkan bentuk benda kerja, dan berdasarkan
tahapan produk. Berdasarkan temperature pengerjaannya, proses pembentukan dapat diklasifikasikan
menjadi dua kelompok besar, yaitu pengerjaan panas (hot working) dan pengerjaan dingin (cold working)
KEUNTUNGAN PROSES PENGERJAAN DINGIN
Keuntungan dari pembentukan dingin di antaranya:
• Tidak dibutuhkan pemanasan.
• Permukaan yang lebih baik.
• Ketelitian yang lebih baik.
• Ukurannya bisa seragam.
• Kekuatan tariknya akan lebih baik dari bahan asalnya.
 Alasan terpenting pada pengerjaan pembentukan dengan cold working ini, yaitu untuk menghasilkan
hasil permukaan dan ketepatan ukuran yang lebih baik dibutuhkan beberapa persiapan spesial yang
diberikan pada logam sebelum proses cold working. Yang pertama, logam harus bebas dari kerak. Ini
untuk menghindari keausan dari perkakas yang digunakan dalam cold working. Kerak dihilangkan
dengan pickling dimana logam dicelupkan ke dalam asam dan kemudian dicuci.
 Persiapan kedua, dalam pesanannya untuk mendapatkan ukuran tebal pelat yang seseragam mungkin
(toleransi kecil) dilakukan proses cold rolling ringan, perlakuan ketiga yaitu diberikannya pada logam
dengan proses annealing ini sesuai keperluan, terutama kalau prosesnya mengadakan deformasi yang
besar. Kadang-kadang logam harus dilakukan padanya proses straightening, yaitu proses pelurusan
dengan rol bila pelat atau kawat yang digunakan kurang lurus.
 Beberapa contoh proses pembentukan logam untuk pengerjaan dingin dapat dilihat pada gambar
berikut. Gambar ini memperlihatkan mulai dari proses pemotongan yang aplikasinya tidak hanya pada
proses pemotongan pelat (pre cutting) tetapi juga proses ini terjadi pada proses blanking. Proses
blanking ini cukup dikenal di kalangan industri yang berarti penembukan atau pelubangan. Penembukan
sederhana ini dapat dicontohkan pada pembuatan ring pelat untuk pemasangan baut dan mur. Ring
pelat yang dihasilkan dari proses blanking ini menggunakan dies dan punch sesuai dengan bentuk ring
pelat yang diinginkan.
Gambar disamping memperlihatkan
proses pemotongan pelat dengan gaya
geser, pemotongan ini aplikasinya dapat
dilihat pada gunting tangan maunpun
gunting mesin tenaga hidrolik.
Proses pemotongan
 Pada disamping merupakan gambar pada proses
blanking atau penembukan. Penembukan dilakukan
dengan menggunakan punch dan dies.
 Gambar proses blanking dengan sistem
penembukan lubang melalui penahan
pegas pada dies. Proses ini menggunakan
penekan stopper untuk menahan pelat
pada saat proses penembukan
berlangsung.
Proses penembukan
Proses penembukan
dgn penahan pegas
 Gambar di atas menunjukkan terjadinya
proses bending atau pembengkokkan
untuk pelat-pelat pada arah memanjang.
Dies dan punch yang digunakan berbentuk
sudut yang diinginkan
Proses pembengkokan Proses pembengkokan U
 Pelat yang berbentuk U merupakan
hasil bending dengan menggunakan
dies persegi dan punch. Turunnya
punch disesuaikan dengan
kedalaman U yang dinginkan.
 Proses berikutnya merupakan proses squeezing
untuk berbagai macam keperluan. Aplikasi
proses ini diperlihatkan pada diatas untuk
pembuatan tutup-tutup botol yang menggunakan
lambang atau simbol. Simbol ini berbentuk
timbul. Punch yang digunakan pada proses ini
mempunyai bentuk simbol dari hasil
pembentukan yang diinginkan.
Proses squeezing
Proses squeezing tutup botol
 Proses ini biasanya juga dengan produksi
yang cukup besar. Tutup-tutup botol ini
digunakan dari bahan pelat baja lunak dan
dilapisi dengan bahan tahan karat, supaya
bahan makanan yang ada dalam botol
tidak terkontaminasi dengan karat.
 Pembentukan pada gambar di atas
merupakan proses penguatan tepi
pada pelat. Proses ini bertujuan untuk
memberikan kekakuan pada tepi
pelat.
Proses penguatan tepi
Proses pengerjaan dingin menurut DeGarmo terbagi
dalam 4 kelompok besar sebagai berikut:
1. Squeezing (mengepres)
2. Bending (melengkungkan)
3. Shearing (memotong)
4. Drawing (menarik)
KLASIFIKASI COLD WORKING
BERDASARKAN DEGARMO
 Pengaruh pengerjaan dingin terhadap sifat bahan logam, pada daerah di bawah temperatur
rekristalisasi, deformasi akan menyebabkan naiknya kekerasan, naiknya kekuatan, tetapi disertai
dengan turunnya keuletan. Secara makro kenaikan kekuatannya dapat diperoleh dengan mengadakan
uji mekanik, misalnya uji tarik.
 Kekerasan dan kekuatan bahan yang dikerjakan menjadi meningkat, dan kondisi ini dapat dianggap
sebagai hal yang positif, akan tetapi karena disertai dengan berkurangnya keuletan logam, logam
menjadi getas, sehingga logam akan makin sukar dibentuk, dan pada suatu saat menjadi rapuh
sehingga tidak dapat dideformasi lagi.
 Untuk mengembalikan ke sifat-sifatnya semula, yaitu lunak dan ulet perlu dilakukan proses pemanasan
terhadap benda kerja yang telah mengalami pengerjaan dingin.

More Related Content

Similar to Teknologi Fabrikasi-2.pptx

Hot working jadi.pptx
Hot working jadi.pptxHot working jadi.pptx
Hot working jadi.pptx
Ipan Imade
 
Kelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptxKelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptx
filmgan1
 
Proses pembentukan baja
Proses pembentukan bajaProses pembentukan baja
Proses pembentukan baja
lukman hakim
 
Makalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukanMakalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukan
12luthfi
 
Manufacturing process in bolt company
Manufacturing process in bolt companyManufacturing process in bolt company
Manufacturing process in bolt company
scanny16
 
Mekanikal Material
Mekanikal MaterialMekanikal Material
Mekanikal Material
oiua
 
Mechanical
MechanicalMechanical
Mechanical
oiua
 
penyemperitan sejuk/cold extrusion
penyemperitan sejuk/cold extrusionpenyemperitan sejuk/cold extrusion
penyemperitan sejuk/cold extrusion
Mierza Ieza
 
Pembentukan
PembentukanPembentukan
Pembentukan
Suhada Amir
 
Cold and hot working
Cold and hot workingCold and hot working
Cold and hot working
Feliks Sitopu
 
MATERIAL TECHNOLOGY 2 - CHAPTER 6
MATERIAL TECHNOLOGY 2 - CHAPTER 6MATERIAL TECHNOLOGY 2 - CHAPTER 6
MATERIAL TECHNOLOGY 2 - CHAPTER 6
Asraf Malik
 
1.Teknik Pembentukan Logam.ppt
1.Teknik Pembentukan Logam.ppt1.Teknik Pembentukan Logam.ppt
1.Teknik Pembentukan Logam.ppt
budi278112
 
Proses manufaktur
Proses manufakturProses manufaktur
Proses manufaktur
TryanaSihombing
 
Proses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan LogamProses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan Logam
Ahmad Faozi
 
Proses pembentukan
Proses pembentukanProses pembentukan
Proses pembentukan
12luthfi
 
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
M Arif
 
Pembentukan 1 2
Pembentukan 1 2Pembentukan 1 2
Pembentukan 1 2
Candra Pradana
 
TM 7-teknik-manufaktur.pdf
TM 7-teknik-manufaktur.pdfTM 7-teknik-manufaktur.pdf
TM 7-teknik-manufaktur.pdf
DedenNurAlam
 
salah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptxsalah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptx
iwen2
 
Acuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentukAcuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentuk
Nurul Rosli
 

Similar to Teknologi Fabrikasi-2.pptx (20)

Hot working jadi.pptx
Hot working jadi.pptxHot working jadi.pptx
Hot working jadi.pptx
 
Kelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptxKelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptx
 
Proses pembentukan baja
Proses pembentukan bajaProses pembentukan baja
Proses pembentukan baja
 
Makalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukanMakalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukan
 
Manufacturing process in bolt company
Manufacturing process in bolt companyManufacturing process in bolt company
Manufacturing process in bolt company
 
Mekanikal Material
Mekanikal MaterialMekanikal Material
Mekanikal Material
 
Mechanical
MechanicalMechanical
Mechanical
 
penyemperitan sejuk/cold extrusion
penyemperitan sejuk/cold extrusionpenyemperitan sejuk/cold extrusion
penyemperitan sejuk/cold extrusion
 
Pembentukan
PembentukanPembentukan
Pembentukan
 
Cold and hot working
Cold and hot workingCold and hot working
Cold and hot working
 
MATERIAL TECHNOLOGY 2 - CHAPTER 6
MATERIAL TECHNOLOGY 2 - CHAPTER 6MATERIAL TECHNOLOGY 2 - CHAPTER 6
MATERIAL TECHNOLOGY 2 - CHAPTER 6
 
1.Teknik Pembentukan Logam.ppt
1.Teknik Pembentukan Logam.ppt1.Teknik Pembentukan Logam.ppt
1.Teknik Pembentukan Logam.ppt
 
Proses manufaktur
Proses manufakturProses manufaktur
Proses manufaktur
 
Proses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan LogamProses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan Logam
 
Proses pembentukan
Proses pembentukanProses pembentukan
Proses pembentukan
 
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
 
Pembentukan 1 2
Pembentukan 1 2Pembentukan 1 2
Pembentukan 1 2
 
TM 7-teknik-manufaktur.pdf
TM 7-teknik-manufaktur.pdfTM 7-teknik-manufaktur.pdf
TM 7-teknik-manufaktur.pdf
 
salah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptxsalah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptx
 
Acuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentukAcuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentuk
 

Recently uploaded

Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 

Recently uploaded (20)

Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 

Teknologi Fabrikasi-2.pptx

  • 2. PROSES PENGERJAAN DINGIN  Proses pengerjaan dingin (cold working) yang merupakan pembentukan plastis logam di bawah suhu rekristalisasi pada umumnya dilakukan pada suhu kamar, tanpa pemanasan benda kerja. Suhu rekristalisasi yang dimaksud adalah suhu pada saat bahan logam akan mengalami perubahan struktur mikro. Perubahan struktur mikro ini akan mengakibatkan perubahan karakteristik bahan logam tersebut. Cold working sangat baik untuk produksi massal, mengingat diperlukannnya mesin-mesin yang kuat dan perkakas yang mahal. Produk-produk yang dibuat biasanya harganya sangat rendah. Selain itu, material yang menjadi sampah relatif lebih kecil daripada proses pemesinan.  Pada kondisi ini logam yang dideformasi mengalami peristiwa pengerasan regangan (strain-hardening). Logam akan bersifat makin keras dan makin kuat tetapi makin getas bila mengalami deformasi. Hal ini menyebabkan relatif kecilnya deformasi yang dapat diberikan pada proses pengerjaan dingin. Bila dipaksakan suatu perubahan bentuk yang besar, benda kerja akan retak akibat sifat getasnya.
  • 3.  Keunggulan proses pengerjaan dingin adalah kondisi permukaan benda kerja yang lebih baik daripada yang diproses dengan pengerjaan panas. Hal ini disebabkan karena tidak adanya proses pemanasan yang dapat menimbulkan kerak pada permukaan. Keunggulan lainnya adalah naiknya kekerasan dan kekuatan logam sebagai akibat pengerjaan dingin. Namun hal ini diikuti oleh suatu kerugian, yaitu makin getasnya logam yang dideformasi dingin. Sifat-sifat logam dapat diubah dengan proses perlakuan panas (heatreatment). Perubahan sifat menjadi keras dan getas akibat deformasi dapat dilunakkan dan diuletkan kembali dengan proses anil (annealing).  Di industri jenis proses pembentukan logam sangat banyak ditemukan. Pengkajian proses-proses pembentukan tersebut diklasifikasikan dengan berbagai cara, yaitu berdasarkan daerah temperatur pengerjaan, berdasarkan jenis gaya pembentukan, berdasarkan bentuk benda kerja, dan berdasarkan tahapan produk. Berdasarkan temperature pengerjaannya, proses pembentukan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar, yaitu pengerjaan panas (hot working) dan pengerjaan dingin (cold working)
  • 4. KEUNTUNGAN PROSES PENGERJAAN DINGIN Keuntungan dari pembentukan dingin di antaranya: • Tidak dibutuhkan pemanasan. • Permukaan yang lebih baik. • Ketelitian yang lebih baik. • Ukurannya bisa seragam. • Kekuatan tariknya akan lebih baik dari bahan asalnya.
  • 5.  Alasan terpenting pada pengerjaan pembentukan dengan cold working ini, yaitu untuk menghasilkan hasil permukaan dan ketepatan ukuran yang lebih baik dibutuhkan beberapa persiapan spesial yang diberikan pada logam sebelum proses cold working. Yang pertama, logam harus bebas dari kerak. Ini untuk menghindari keausan dari perkakas yang digunakan dalam cold working. Kerak dihilangkan dengan pickling dimana logam dicelupkan ke dalam asam dan kemudian dicuci.  Persiapan kedua, dalam pesanannya untuk mendapatkan ukuran tebal pelat yang seseragam mungkin (toleransi kecil) dilakukan proses cold rolling ringan, perlakuan ketiga yaitu diberikannya pada logam dengan proses annealing ini sesuai keperluan, terutama kalau prosesnya mengadakan deformasi yang besar. Kadang-kadang logam harus dilakukan padanya proses straightening, yaitu proses pelurusan dengan rol bila pelat atau kawat yang digunakan kurang lurus.
  • 6.  Beberapa contoh proses pembentukan logam untuk pengerjaan dingin dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar ini memperlihatkan mulai dari proses pemotongan yang aplikasinya tidak hanya pada proses pemotongan pelat (pre cutting) tetapi juga proses ini terjadi pada proses blanking. Proses blanking ini cukup dikenal di kalangan industri yang berarti penembukan atau pelubangan. Penembukan sederhana ini dapat dicontohkan pada pembuatan ring pelat untuk pemasangan baut dan mur. Ring pelat yang dihasilkan dari proses blanking ini menggunakan dies dan punch sesuai dengan bentuk ring pelat yang diinginkan. Gambar disamping memperlihatkan proses pemotongan pelat dengan gaya geser, pemotongan ini aplikasinya dapat dilihat pada gunting tangan maunpun gunting mesin tenaga hidrolik. Proses pemotongan
  • 7.  Pada disamping merupakan gambar pada proses blanking atau penembukan. Penembukan dilakukan dengan menggunakan punch dan dies.  Gambar proses blanking dengan sistem penembukan lubang melalui penahan pegas pada dies. Proses ini menggunakan penekan stopper untuk menahan pelat pada saat proses penembukan berlangsung. Proses penembukan Proses penembukan dgn penahan pegas
  • 8.  Gambar di atas menunjukkan terjadinya proses bending atau pembengkokkan untuk pelat-pelat pada arah memanjang. Dies dan punch yang digunakan berbentuk sudut yang diinginkan Proses pembengkokan Proses pembengkokan U  Pelat yang berbentuk U merupakan hasil bending dengan menggunakan dies persegi dan punch. Turunnya punch disesuaikan dengan kedalaman U yang dinginkan.
  • 9.  Proses berikutnya merupakan proses squeezing untuk berbagai macam keperluan. Aplikasi proses ini diperlihatkan pada diatas untuk pembuatan tutup-tutup botol yang menggunakan lambang atau simbol. Simbol ini berbentuk timbul. Punch yang digunakan pada proses ini mempunyai bentuk simbol dari hasil pembentukan yang diinginkan. Proses squeezing Proses squeezing tutup botol  Proses ini biasanya juga dengan produksi yang cukup besar. Tutup-tutup botol ini digunakan dari bahan pelat baja lunak dan dilapisi dengan bahan tahan karat, supaya bahan makanan yang ada dalam botol tidak terkontaminasi dengan karat.
  • 10.  Pembentukan pada gambar di atas merupakan proses penguatan tepi pada pelat. Proses ini bertujuan untuk memberikan kekakuan pada tepi pelat. Proses penguatan tepi Proses pengerjaan dingin menurut DeGarmo terbagi dalam 4 kelompok besar sebagai berikut: 1. Squeezing (mengepres) 2. Bending (melengkungkan) 3. Shearing (memotong) 4. Drawing (menarik)
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.  Pengaruh pengerjaan dingin terhadap sifat bahan logam, pada daerah di bawah temperatur rekristalisasi, deformasi akan menyebabkan naiknya kekerasan, naiknya kekuatan, tetapi disertai dengan turunnya keuletan. Secara makro kenaikan kekuatannya dapat diperoleh dengan mengadakan uji mekanik, misalnya uji tarik.  Kekerasan dan kekuatan bahan yang dikerjakan menjadi meningkat, dan kondisi ini dapat dianggap sebagai hal yang positif, akan tetapi karena disertai dengan berkurangnya keuletan logam, logam menjadi getas, sehingga logam akan makin sukar dibentuk, dan pada suatu saat menjadi rapuh sehingga tidak dapat dideformasi lagi.  Untuk mengembalikan ke sifat-sifatnya semula, yaitu lunak dan ulet perlu dilakukan proses pemanasan terhadap benda kerja yang telah mengalami pengerjaan dingin.