SlideShare a Scribd company logo
Tegangan tinggi dalam dunia teknik tenaga
listrik(electric power engineering) adalah semua
tegangan yang dianggap cukup tinggi oleh para
teknisi listrik sehingga diperlukan pengujian dan
pengukuran dengan tegangan tinggi yang
semuannya bersifat khusus dan memerlukan teknik-
teknik tertentu (subyektif), atau dimana gejala-
gejala tegangan tinggi mulai terjadi (obyektif).
Pengertian Tegangan Tinggi
Korona
 Bila dua kawat sejajar yang penampangnya kecil
dibandingkan dengan jarak antar kawat tersebut diberi
tegangan, maka akan terjadi korona.
 Korona terjadi karena adanya ionisasi dalam udara,
yaitu adanya kehilangan elektron dari molekul udara.
Oleh karena lepasnya elektron dan ion, maka jika
disekitarnya terdapat medan listrik, maka elektron-
elektron bebas ini mengalami gaya yang mempercepat
geraknya, sehingga terjadilah tabrakan dengan molekul
lainnya
Faktor yang mempengaruhi terjadinya korona
 1. Kondisi atmosfer
 2. Diameter konduktor
 3. Kondisi permukaan konduktor
 4. Jarak konduktor antar fasa
 5. Tegangan
 Efek korona pada saluran tegangan tinggi tidak dapat
dihilangkan, akan tetapi dapat dikurangi dengan isolasi
yang bagus. Oleh karena itu solasi memiliki peranan yang
sangat penting dalam suatu sistem tenaga listrik. Fungsi
isolator adalah memisahkan bagian yang bertegangan dan
yang tidak bertegangan serta mencegah terjadinya aliran
arus dari kawat penghantar ke bagian bodi menara atau
tiang. Jika tegangan transmisi semakin tinggi, maka
peralatan transmisi dan gardu induk membutuhkan isolasi
yang volumenya semakin banyak agar peralatan mampu
memikul tegangan tinggi tersebut
Dampak Terjadinya Korona
 1. Hilangnya daya karena efek korona
 2. Gangguan radio
 3. Noise
Rugi-rugi Daya Korona
 Ion dan elektron yang bergerak pada udara dapat
bergerak dan memiliki percepatan karena energi
kinetik yang diberikan. Energi kinetik tersebut
didapat dari sistem dan dikatakan energi yang
hilang. Energi yang hilang ini terdisipasi dalam
bentuk panas, suara, dan cahaya. Energi yang
terdisipasi dalam bentuk panas, suara, dan cahaya
inilah yang dimaksud dengan rugi daya korona.
Menurut Formula Peek, Rugi – Rugi Daya Korona Perphasa
Dapat Dihitung Dengan Persamaan Sebagai Berikut :
PK =
keterangan :
δ = Faktor kerapatan udara
f = frekuensi (Hz)
r = Jari-jari kawat (cm)
D = Jarak antara kawat (cm)
V = Tegangan fasa ke netral (kVrms)
Vd = Tegangan disruptif kritis (kVrms)
    5
2
10
25
241 

 Vd
V
D
r
f

Ada Tiga Faktor Yang Mempengaruhi Rugi-rugi
Daya Yang Ditimbulkan Oleh Peristiwa Korona Yaitu
1. Faktor listrik
a. Frekuensi dari supply Frekuensi dapat
memperbesar (menaikkan)arus dan rugi-rugi
daya korona pada saluran transmisi tegangan
tinggi
b. Kuat medan atau gradien tegangan di sekitar
kawat penghantar Rugi-rugi daya korona
merupakan fungsi dari kuat medan atau
gradien tegangan.
2. Faktor cuaca di sekitar kawat penghantar
a. Kerapatan udara dan temperatur Rugi-rugi daya korona
pada kawat penghantar yang melalui daerah dataran
tinggi lebih besar daripada daerah dataran rendah karena
turunnya harga kerapatan udara relatif pada daerah
yang tinggi
b. Hujan, kabut, salju, hujan es Hujan dapat menaikkan rugi-
rugi daya korona karena titik hujan pada permukaan
kawat penghantar dapat mengawali tembus korona lokal,
sedangkan kabut, salju dan hujan es juga dapat menaikkan
rugi-rugi daya korona tetapi efeknya kurang bila
dibandingkan dengan pengaruh hujan
c. Konduktivitas udara (daya hantar udara) Daya hantar ion
dari udara sangat tergantung pada daerah.
3. Faktor dari kawat penghantar
a. Diameter dari kawat penghantar Dengan memperbesar
diameter kawat penghantar maka kuat medan pada
permukaan kawat penghantar akan diperkecil sehingga
rugi-rugi daya korona akan berkurang
b. Jumlah penghantar per phasa Pada penghantar berkas
efek perisaian bersama (mutual shielding effects) dari
sub penghantar akan mengurangi gradien tegangan
masing-masing penghantar yang akan menyebabkan
berkurangnya rugi-rugi daya korona
 Kondisi permukaan kawat penghantar Karena kawat
penghantar beroperasi pada atmosphir normal maka
pada permukaan kawat penghantar akan terdapat
kotoran, minyak dan lain-lain. Pengotoran
permukaan dan ketidakrataan permukaan akan
dapat menyebabkan terjadinya tegangan tembus
yang lebih awal sehingga rugi-rugi daya korona akan
menjadi bertambah besar
d. Pemanasan kawat penghantar karena arus beban
Kawat penghantar yang panas akan mencegah
terjadinya kondensasi uap air, sehingga secara tidak
langsung mencegah terbentuknya titik-titik embun
pada kawat penghantar yang dapat menyebabkan
terjadinya korona dengan tegangan tampak lebih
rendah sehingga rugi-rugi daya korona akan
bertambah besar
e. Konduktivitas material Konduktivitas hanya
tergantung pada temperatur. Pada kawat penghantar
yang panas, kuat medan permukaan konduktor akan
berkurang.
Gejala tegangan tinggi corona menimbulkan empat efek,
yaitu:
 1. Audible Noise (AN) atau suara berisik audio.
Suara berisik ini mirip dengan suara desis.
 2. Radio Interference (RI) atau gangguan
interferensi radio, yaitu penerimaan radio jenis
AM terganggu oleh suara desis corona.
 3. Cahaya kebiruan pada titik terjadinya corona.
 4. Ozonisasi, yaitu timbulnya gas Ozon
Audible Noise (AN)
 Gangguan Berisik (Audible Noise) atau sering
disingkat dengan AN adalah bunyi yang terdengar
terus-menerus baik yang merata,tak teratur serta
tidak nyaman didengar oleh indra pendengaran
manusia normal yang disebabkan oleh suara mesin
industri, transportasi maupun suara akibat korona
pada saluran transmisi. Tingkat AN diukur
dalamsatuan dB (A) yang sesuai dengan satuan
pendengaranmanusia. Besar AN sebanding dengan
peningkatantegangan saluran.
Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnyaAN antara
lain:
a. Gradien tegangan permukaan konduktor
b. Jumlah berkas
c. Diameter konduktor
d. Kondisi atmosfer
e. Jarak lateral objek yang akan dievaluasi AN-nya
dari kawat konduktor
Batas AN menurut kriteria Perry berdasarkan tingkat
kenyamanan masyarakat dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
a. Tanpa teguran : lebih kecil dari 52,5 dB (A)
b. Teguran sedang : 52,5 sampai 59 dB (A)
c. Banyak teguran : lebih besar dari 59 dB (A)
 Audible noise yang dihasilkan oleh korona pada
transmisi daya dianggap terdiri dari dua komponen
besar. Pertama adalah komponen broad-band yang
mempunyai frekuensi tinggi yang mempunyai
keistimewaan dari noise-noise yang berada
disekitarnya. Hubungan phasa yang acak dengan
tekanan gelombang yang dihasilkan oleh tiap
sumber korona sepanjang transmisi digabungkan
dengan frekuensi tinggi yang berguna menyebabkan
gemercik atau percikan, desiran kharakteristik dari
noise transmisi.
Komponen kedua adalah nada asli dengan frekuensi
rendah yangh dilapiskan diatas broad-band noise.
Pelepasan noise menghasilkan ion positif dan ion
negatif, dibawah pengaruh medan listrik ac
disekeliling konduktor, secara berubah-ubah dtarik
dan ditolak dari konduktor. Gerakan ini menentukan
sebuah gelombang bunyi bertekanan yang
mempunyai frekuensi dua kali lebih besar, yaitu 120
Hz untuk sistem 60 Hz. Harmonik yang lebih tinggi
240 Hz mungkin juga ada tetapi secara umum tidak
begitu penting.
Teknik Tegangan Tinggi.pptx

More Related Content

What's hot

PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
Maulana Ilham Saputra
 
TEGANGAN TEMBUS PADA ZAT CAIR TEKNIK TEGANGAN TINGGI
TEGANGAN TEMBUS PADA ZAT CAIR TEKNIK TEGANGAN TINGGI                   TEGANGAN TEMBUS PADA ZAT CAIR TEKNIK TEGANGAN TINGGI
TEGANGAN TEMBUS PADA ZAT CAIR TEKNIK TEGANGAN TINGGI
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Rio Afdhala
 
DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAI
DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAIDISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAI
DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAI
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Tegangan Tinggi
Tegangan TinggiTegangan Tinggi
Tegangan Tinggiedofredika
 
koordinasi isolasi
koordinasi isolasikoordinasi isolasi
koordinasi isolasi
dini setyadi
 
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Faizin Pass
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
Hastih Leo
 
Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasi
sevirarh
 
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
Simon Patabang
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Rio Afdhala
 
Teknik transformator
Teknik transformatorTeknik transformator
Teknik transformator
Nasaruddin Nasaruddin
 
9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan
Simon Patabang
 
Partiel discharge dan korona
Partiel discharge dan koronaPartiel discharge dan korona
Partiel discharge dan korona
Kornelia Pakiding
 
Transformer
TransformerTransformer
Transformer
mazsrur ojaw
 
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingRegulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Muhammad Kennedy Ginting
 
Buck Boost Converter
Buck Boost ConverterBuck Boost Converter
Buck Boost Converter
Chardian Arguta
 

What's hot (20)

PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
 
TEGANGAN TEMBUS PADA ZAT CAIR TEKNIK TEGANGAN TINGGI
TEGANGAN TEMBUS PADA ZAT CAIR TEKNIK TEGANGAN TINGGI                   TEGANGAN TEMBUS PADA ZAT CAIR TEKNIK TEGANGAN TINGGI
TEGANGAN TEMBUS PADA ZAT CAIR TEKNIK TEGANGAN TINGGI
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAI
DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAIDISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAI
DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAI
 
Tegangan Tinggi
Tegangan TinggiTegangan Tinggi
Tegangan Tinggi
 
koordinasi isolasi
koordinasi isolasikoordinasi isolasi
koordinasi isolasi
 
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
 
Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasi
 
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
 
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
 
6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
Teknik transformator
Teknik transformatorTeknik transformator
Teknik transformator
 
9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan
 
Partiel discharge dan korona
Partiel discharge dan koronaPartiel discharge dan korona
Partiel discharge dan korona
 
Transformer
TransformerTransformer
Transformer
 
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingRegulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
 
Buck Boost Converter
Buck Boost ConverterBuck Boost Converter
Buck Boost Converter
 

Similar to Teknik Tegangan Tinggi.pptx

PARTIEL DISCHARGE DAN KORONA
PARTIEL DISCHARGE DAN KORONAPARTIEL DISCHARGE DAN KORONA
PARTIEL DISCHARGE DAN KORONA
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
sofyan_inawan
 
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rJbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rAzis Nurrochma Wardana
 
TRANSMISI AC.pptx
TRANSMISI AC.pptxTRANSMISI AC.pptx
TRANSMISI AC.pptx
AndiRaihan4
 
PRESENTASI - TEKNIK TEGANGAN TINGGI - KABEL TENAGA LISTRIK - RAFI REZA & GAL...
PRESENTASI - TEKNIK TEGANGAN TINGGI - KABEL TENAGA LISTRIK -  RAFI REZA & GAL...PRESENTASI - TEKNIK TEGANGAN TINGGI - KABEL TENAGA LISTRIK -  RAFI REZA & GAL...
PRESENTASI - TEKNIK TEGANGAN TINGGI - KABEL TENAGA LISTRIK - RAFI REZA & GAL...
RafiReza4
 
Pengantar_tegangan_tinggi.ppt
Pengantar_tegangan_tinggi.pptPengantar_tegangan_tinggi.ppt
Pengantar_tegangan_tinggi.ppt
FahmiSyawaliRizky
 
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Anggita Mentari
 
04. transmisi.pdf
04. transmisi.pdf04. transmisi.pdf
04. transmisi.pdf
manueltavares33
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Antena_dan_Propagsi_Gelombang_GELOMBANG.pdf
Antena_dan_Propagsi_Gelombang_GELOMBANG.pdfAntena_dan_Propagsi_Gelombang_GELOMBANG.pdf
Antena_dan_Propagsi_Gelombang_GELOMBANG.pdf
KadekYoga7
 
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIKTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Parameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasaParameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasa
Diana Fauziyah
 
transmisi.ppt
transmisi.ppttransmisi.ppt
transmisi.ppt
ZulfitraNozai1
 
Presentation grounding K3 Listrik
Presentation grounding K3 Listrik Presentation grounding K3 Listrik
Presentation grounding K3 Listrik
Dzul Fiqri
 
Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk
odhimay
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Rio Afdhala
 
Partial discharge
Partial dischargePartial discharge
Partial discharge
teguhzakariaa
 

Similar to Teknik Tegangan Tinggi.pptx (20)

PARTIEL DISCHARGE DAN KORONA
PARTIEL DISCHARGE DAN KORONAPARTIEL DISCHARGE DAN KORONA
PARTIEL DISCHARGE DAN KORONA
 
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
 
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rJbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
 
TRANSMISI AC.pptx
TRANSMISI AC.pptxTRANSMISI AC.pptx
TRANSMISI AC.pptx
 
PRESENTASI - TEKNIK TEGANGAN TINGGI - KABEL TENAGA LISTRIK - RAFI REZA & GAL...
PRESENTASI - TEKNIK TEGANGAN TINGGI - KABEL TENAGA LISTRIK -  RAFI REZA & GAL...PRESENTASI - TEKNIK TEGANGAN TINGGI - KABEL TENAGA LISTRIK -  RAFI REZA & GAL...
PRESENTASI - TEKNIK TEGANGAN TINGGI - KABEL TENAGA LISTRIK - RAFI REZA & GAL...
 
Pengantar_tegangan_tinggi.ppt
Pengantar_tegangan_tinggi.pptPengantar_tegangan_tinggi.ppt
Pengantar_tegangan_tinggi.ppt
 
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
04. transmisi.pdf
04. transmisi.pdf04. transmisi.pdf
04. transmisi.pdf
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Pentanahan netral
Pentanahan netralPentanahan netral
Pentanahan netral
 
Antena_dan_Propagsi_Gelombang_GELOMBANG.pdf
Antena_dan_Propagsi_Gelombang_GELOMBANG.pdfAntena_dan_Propagsi_Gelombang_GELOMBANG.pdf
Antena_dan_Propagsi_Gelombang_GELOMBANG.pdf
 
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIKTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Parameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasaParameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasa
 
transmisi.ppt
transmisi.ppttransmisi.ppt
transmisi.ppt
 
Presentation grounding K3 Listrik
Presentation grounding K3 Listrik Presentation grounding K3 Listrik
Presentation grounding K3 Listrik
 
Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
Konduktor dan isolator
Konduktor dan isolatorKonduktor dan isolator
Konduktor dan isolator
 
Partial discharge
Partial dischargePartial discharge
Partial discharge
 

Recently uploaded

TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 

Recently uploaded (10)

TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 

Teknik Tegangan Tinggi.pptx

  • 1.
  • 2. Tegangan tinggi dalam dunia teknik tenaga listrik(electric power engineering) adalah semua tegangan yang dianggap cukup tinggi oleh para teknisi listrik sehingga diperlukan pengujian dan pengukuran dengan tegangan tinggi yang semuannya bersifat khusus dan memerlukan teknik- teknik tertentu (subyektif), atau dimana gejala- gejala tegangan tinggi mulai terjadi (obyektif). Pengertian Tegangan Tinggi
  • 3. Korona  Bila dua kawat sejajar yang penampangnya kecil dibandingkan dengan jarak antar kawat tersebut diberi tegangan, maka akan terjadi korona.  Korona terjadi karena adanya ionisasi dalam udara, yaitu adanya kehilangan elektron dari molekul udara. Oleh karena lepasnya elektron dan ion, maka jika disekitarnya terdapat medan listrik, maka elektron- elektron bebas ini mengalami gaya yang mempercepat geraknya, sehingga terjadilah tabrakan dengan molekul lainnya
  • 4. Faktor yang mempengaruhi terjadinya korona  1. Kondisi atmosfer  2. Diameter konduktor  3. Kondisi permukaan konduktor  4. Jarak konduktor antar fasa  5. Tegangan
  • 5.  Efek korona pada saluran tegangan tinggi tidak dapat dihilangkan, akan tetapi dapat dikurangi dengan isolasi yang bagus. Oleh karena itu solasi memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu sistem tenaga listrik. Fungsi isolator adalah memisahkan bagian yang bertegangan dan yang tidak bertegangan serta mencegah terjadinya aliran arus dari kawat penghantar ke bagian bodi menara atau tiang. Jika tegangan transmisi semakin tinggi, maka peralatan transmisi dan gardu induk membutuhkan isolasi yang volumenya semakin banyak agar peralatan mampu memikul tegangan tinggi tersebut
  • 6. Dampak Terjadinya Korona  1. Hilangnya daya karena efek korona  2. Gangguan radio  3. Noise
  • 7. Rugi-rugi Daya Korona  Ion dan elektron yang bergerak pada udara dapat bergerak dan memiliki percepatan karena energi kinetik yang diberikan. Energi kinetik tersebut didapat dari sistem dan dikatakan energi yang hilang. Energi yang hilang ini terdisipasi dalam bentuk panas, suara, dan cahaya. Energi yang terdisipasi dalam bentuk panas, suara, dan cahaya inilah yang dimaksud dengan rugi daya korona.
  • 8. Menurut Formula Peek, Rugi – Rugi Daya Korona Perphasa Dapat Dihitung Dengan Persamaan Sebagai Berikut : PK = keterangan : δ = Faktor kerapatan udara f = frekuensi (Hz) r = Jari-jari kawat (cm) D = Jarak antara kawat (cm) V = Tegangan fasa ke netral (kVrms) Vd = Tegangan disruptif kritis (kVrms)     5 2 10 25 241    Vd V D r f 
  • 9. Ada Tiga Faktor Yang Mempengaruhi Rugi-rugi Daya Yang Ditimbulkan Oleh Peristiwa Korona Yaitu 1. Faktor listrik a. Frekuensi dari supply Frekuensi dapat memperbesar (menaikkan)arus dan rugi-rugi daya korona pada saluran transmisi tegangan tinggi b. Kuat medan atau gradien tegangan di sekitar kawat penghantar Rugi-rugi daya korona merupakan fungsi dari kuat medan atau gradien tegangan.
  • 10. 2. Faktor cuaca di sekitar kawat penghantar a. Kerapatan udara dan temperatur Rugi-rugi daya korona pada kawat penghantar yang melalui daerah dataran tinggi lebih besar daripada daerah dataran rendah karena turunnya harga kerapatan udara relatif pada daerah yang tinggi b. Hujan, kabut, salju, hujan es Hujan dapat menaikkan rugi- rugi daya korona karena titik hujan pada permukaan kawat penghantar dapat mengawali tembus korona lokal, sedangkan kabut, salju dan hujan es juga dapat menaikkan rugi-rugi daya korona tetapi efeknya kurang bila dibandingkan dengan pengaruh hujan c. Konduktivitas udara (daya hantar udara) Daya hantar ion dari udara sangat tergantung pada daerah.
  • 11. 3. Faktor dari kawat penghantar a. Diameter dari kawat penghantar Dengan memperbesar diameter kawat penghantar maka kuat medan pada permukaan kawat penghantar akan diperkecil sehingga rugi-rugi daya korona akan berkurang b. Jumlah penghantar per phasa Pada penghantar berkas efek perisaian bersama (mutual shielding effects) dari sub penghantar akan mengurangi gradien tegangan masing-masing penghantar yang akan menyebabkan berkurangnya rugi-rugi daya korona
  • 12.  Kondisi permukaan kawat penghantar Karena kawat penghantar beroperasi pada atmosphir normal maka pada permukaan kawat penghantar akan terdapat kotoran, minyak dan lain-lain. Pengotoran permukaan dan ketidakrataan permukaan akan dapat menyebabkan terjadinya tegangan tembus yang lebih awal sehingga rugi-rugi daya korona akan menjadi bertambah besar
  • 13. d. Pemanasan kawat penghantar karena arus beban Kawat penghantar yang panas akan mencegah terjadinya kondensasi uap air, sehingga secara tidak langsung mencegah terbentuknya titik-titik embun pada kawat penghantar yang dapat menyebabkan terjadinya korona dengan tegangan tampak lebih rendah sehingga rugi-rugi daya korona akan bertambah besar e. Konduktivitas material Konduktivitas hanya tergantung pada temperatur. Pada kawat penghantar yang panas, kuat medan permukaan konduktor akan berkurang.
  • 14. Gejala tegangan tinggi corona menimbulkan empat efek, yaitu:  1. Audible Noise (AN) atau suara berisik audio. Suara berisik ini mirip dengan suara desis.  2. Radio Interference (RI) atau gangguan interferensi radio, yaitu penerimaan radio jenis AM terganggu oleh suara desis corona.  3. Cahaya kebiruan pada titik terjadinya corona.  4. Ozonisasi, yaitu timbulnya gas Ozon
  • 15. Audible Noise (AN)  Gangguan Berisik (Audible Noise) atau sering disingkat dengan AN adalah bunyi yang terdengar terus-menerus baik yang merata,tak teratur serta tidak nyaman didengar oleh indra pendengaran manusia normal yang disebabkan oleh suara mesin industri, transportasi maupun suara akibat korona pada saluran transmisi. Tingkat AN diukur dalamsatuan dB (A) yang sesuai dengan satuan pendengaranmanusia. Besar AN sebanding dengan peningkatantegangan saluran.
  • 16. Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnyaAN antara lain: a. Gradien tegangan permukaan konduktor b. Jumlah berkas c. Diameter konduktor d. Kondisi atmosfer e. Jarak lateral objek yang akan dievaluasi AN-nya dari kawat konduktor
  • 17. Batas AN menurut kriteria Perry berdasarkan tingkat kenyamanan masyarakat dibedakan menjadi tiga, yaitu: a. Tanpa teguran : lebih kecil dari 52,5 dB (A) b. Teguran sedang : 52,5 sampai 59 dB (A) c. Banyak teguran : lebih besar dari 59 dB (A)
  • 18.  Audible noise yang dihasilkan oleh korona pada transmisi daya dianggap terdiri dari dua komponen besar. Pertama adalah komponen broad-band yang mempunyai frekuensi tinggi yang mempunyai keistimewaan dari noise-noise yang berada disekitarnya. Hubungan phasa yang acak dengan tekanan gelombang yang dihasilkan oleh tiap sumber korona sepanjang transmisi digabungkan dengan frekuensi tinggi yang berguna menyebabkan gemercik atau percikan, desiran kharakteristik dari noise transmisi.
  • 19. Komponen kedua adalah nada asli dengan frekuensi rendah yangh dilapiskan diatas broad-band noise. Pelepasan noise menghasilkan ion positif dan ion negatif, dibawah pengaruh medan listrik ac disekeliling konduktor, secara berubah-ubah dtarik dan ditolak dari konduktor. Gerakan ini menentukan sebuah gelombang bunyi bertekanan yang mempunyai frekuensi dua kali lebih besar, yaitu 120 Hz untuk sistem 60 Hz. Harmonik yang lebih tinggi 240 Hz mungkin juga ada tetapi secara umum tidak begitu penting.