Partial discharge (PD) atau biasa juga disebut dengan peluahan merupakan fenomena peluahan muatan elektrik yang bisa menjembatani system isolasi baik secara sebagian maupun menyeluruh di dalam suatu bahan dielektrik. Fenomena tersebut timbul diakibatkan oleh banyak factor diantaranya adalah kualitas bahan dielektrik, celah/rongga dalam bahan dielektrik, maupun adanya kerusakan ataupun ketidak sempurnaan dalam proses pengerjaan. Apabila fenomena partial discharge terjadi secara terus menerus maka akan menimbulkan panas berlebih pada daerah tertentu yang nantinya akan merusak bahan isolasi dan mengarah kepada terjadinya kegagalan system.
Pengertian korona berdasarkan American Standards Association adalah peluahan sebagian (partial discharge) ditandai dengan timbulnya cahaya violet karena terjadi ionisasi udara disekitar permukaan konduktor ketika gradien tegangan permukaan konduktor melebihi nilai kuat medan kritis disruptifnya. Terjadinya korona juga ditandai dengan suara mendesis (hissing) dan bau ozone (O3). Korona makin nyata kelihatan pada bagian yang kasar, runcing dan kotor. Peristiwa korona semakin sering terjadi jika pada saluran transmisi diterapkan tegangan yang lebih tinggi daripada tegangan kritis dan ketika udara yang lembab serta cuaca buruk. Peristiwa korona menimbulkan rugi-rugi penyaluran, merusak bahan isolasiserta gejala tegangan tinggi berupa Audible Noise (AN) dan Radio Interference (RI).
Mekanisme breakdown adalah sebuah fenomena yang komplek di dalam bentuk padat dan tergantung pada variasi tegangan dan waktu penerapannya.
Pada prinsipnya mekanisme kegagalan (breakdown) dalam zat padat sama dengan proses yang terjadi di gas dan udara. Suatu zat padat tergantung dari cara dan kondisi pengukuran.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Partial discharge (PD) atau biasa juga disebut dengan peluahan merupakan fenomena peluahan muatan elektrik yang bisa menjembatani system isolasi baik secara sebagian maupun menyeluruh di dalam suatu bahan dielektrik. Fenomena tersebut timbul diakibatkan oleh banyak factor diantaranya adalah kualitas bahan dielektrik, celah/rongga dalam bahan dielektrik, maupun adanya kerusakan ataupun ketidak sempurnaan dalam proses pengerjaan. Apabila fenomena partial discharge terjadi secara terus menerus maka akan menimbulkan panas berlebih pada daerah tertentu yang nantinya akan merusak bahan isolasi dan mengarah kepada terjadinya kegagalan system.
Pengertian korona berdasarkan American Standards Association adalah peluahan sebagian (partial discharge) ditandai dengan timbulnya cahaya violet karena terjadi ionisasi udara disekitar permukaan konduktor ketika gradien tegangan permukaan konduktor melebihi nilai kuat medan kritis disruptifnya. Terjadinya korona juga ditandai dengan suara mendesis (hissing) dan bau ozone (O3). Korona makin nyata kelihatan pada bagian yang kasar, runcing dan kotor. Peristiwa korona semakin sering terjadi jika pada saluran transmisi diterapkan tegangan yang lebih tinggi daripada tegangan kritis dan ketika udara yang lembab serta cuaca buruk. Peristiwa korona menimbulkan rugi-rugi penyaluran, merusak bahan isolasiserta gejala tegangan tinggi berupa Audible Noise (AN) dan Radio Interference (RI).
Mekanisme breakdown adalah sebuah fenomena yang komplek di dalam bentuk padat dan tergantung pada variasi tegangan dan waktu penerapannya.
Pada prinsipnya mekanisme kegagalan (breakdown) dalam zat padat sama dengan proses yang terjadi di gas dan udara. Suatu zat padat tergantung dari cara dan kondisi pengukuran.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
mekanisme kegagalan tembus pada gas
Kegagalan tembus pada gas sendiri terdiri dari dua yaitu:
Mekanisme Townsend
Mekanisme strimer (streamer) atau kanal
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Istilah tegangan tembus atau kegagalan listrik (electrical breakdown), atau dadalan elektrik, memiliki sejumlah arti. Istilah ini bisa berarti gangguan pada sebuah sirkuit listrik. Tegangan tembus bisa pula berarti berkurangnya hambatan dengan amat pesat pada sebuah isolator elektrik yang menyebabkan lompatan bunga api listrik di sekeliling atau di sepanjang isolator. Peristiwa ini bisa hanya bersifat sementara (seperti dalam sebuah pengosongan elektrostatik), atau bisa pula menyebabkan pengosongan busur elektrik yang berlangsung terus-menerus jika piranti pelindung gagal merintangi arus dalam sebuah sirkuit daya tinggi.
Tegangan impuls diperlakukan dalam pengujian tegangan tinggi untuk mensimulasi terpaan akibat tegangan lebih dalam dan luar serta untuk meneliti mekanisme tembus. Umumnya tegangan impuls dibangkitkan dengan meliuahkan
muatan kapasitor tegangan tinggi (melalui sela) pada suatu rangkaian resistor dan
kapasitor, untuk itu sering digunakan rangkaian pengali tegangan. Nilai puncak dari tegangan impuls dapat ditentukan dengan bantuan sela ukur atau dengan rangkaianelektronik yang dikombinasikan dengan pembagi tegangan.
Dalam laboratorium diperlukan tegangan tinggi bolak-balik untuk percobaan dan
pengujian dengan arus bolak-balik serta untuk membangkitkan tegangan tinggi searah
dan pulsa.
Trafo uji yang biasa digunakan untuk keperluan tersebut memiliki daya
yang lebih rendah serta perbandingan belitan yang jauh lebih besar daripada trafo daya.
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.
Teori mengenai kegagalan dalam zat cair dewasa ini kurang banyak diketahui dibandingkan dengan teori kegagalan gas atau zat padat. Hal tersebut disebabkan karena sampai saat ini belum didapatkan teori yang dapat menjelaskan proses kegagalan dalam zat cair yang benar-benar sesuai antara keadaan secara teoritis dengan keadaan sebenarnya.
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
Tugas Pertemuan 1 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Addo Suryo 062.13.027
Andrew Jussac 062.13.029
Rio Afdhala 062.13.019
Thesar Pramanda 062.13.033
Partial discharge (peluahan parsial) adalah peristiwa pelepasan/loncatan bunga api listrik yang terjadi pada suatu bagian isolasi (pada rongga dalam atau pada permukaan) sebagai akibat adanya beda potensial yang tinggi dalam isolasi tersebut.
mekanisme kegagalan tembus pada gas
Kegagalan tembus pada gas sendiri terdiri dari dua yaitu:
Mekanisme Townsend
Mekanisme strimer (streamer) atau kanal
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Istilah tegangan tembus atau kegagalan listrik (electrical breakdown), atau dadalan elektrik, memiliki sejumlah arti. Istilah ini bisa berarti gangguan pada sebuah sirkuit listrik. Tegangan tembus bisa pula berarti berkurangnya hambatan dengan amat pesat pada sebuah isolator elektrik yang menyebabkan lompatan bunga api listrik di sekeliling atau di sepanjang isolator. Peristiwa ini bisa hanya bersifat sementara (seperti dalam sebuah pengosongan elektrostatik), atau bisa pula menyebabkan pengosongan busur elektrik yang berlangsung terus-menerus jika piranti pelindung gagal merintangi arus dalam sebuah sirkuit daya tinggi.
Tegangan impuls diperlakukan dalam pengujian tegangan tinggi untuk mensimulasi terpaan akibat tegangan lebih dalam dan luar serta untuk meneliti mekanisme tembus. Umumnya tegangan impuls dibangkitkan dengan meliuahkan
muatan kapasitor tegangan tinggi (melalui sela) pada suatu rangkaian resistor dan
kapasitor, untuk itu sering digunakan rangkaian pengali tegangan. Nilai puncak dari tegangan impuls dapat ditentukan dengan bantuan sela ukur atau dengan rangkaianelektronik yang dikombinasikan dengan pembagi tegangan.
Dalam laboratorium diperlukan tegangan tinggi bolak-balik untuk percobaan dan
pengujian dengan arus bolak-balik serta untuk membangkitkan tegangan tinggi searah
dan pulsa.
Trafo uji yang biasa digunakan untuk keperluan tersebut memiliki daya
yang lebih rendah serta perbandingan belitan yang jauh lebih besar daripada trafo daya.
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.
Teori mengenai kegagalan dalam zat cair dewasa ini kurang banyak diketahui dibandingkan dengan teori kegagalan gas atau zat padat. Hal tersebut disebabkan karena sampai saat ini belum didapatkan teori yang dapat menjelaskan proses kegagalan dalam zat cair yang benar-benar sesuai antara keadaan secara teoritis dengan keadaan sebenarnya.
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
Tugas Pertemuan 1 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Addo Suryo 062.13.027
Andrew Jussac 062.13.029
Rio Afdhala 062.13.019
Thesar Pramanda 062.13.033
Partial discharge (peluahan parsial) adalah peristiwa pelepasan/loncatan bunga api listrik yang terjadi pada suatu bagian isolasi (pada rongga dalam atau pada permukaan) sebagai akibat adanya beda potensial yang tinggi dalam isolasi tersebut.
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
Tugas Pertemuan 3 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Anggita Mentari Putri 062.13.004
Vera Irene M. S. 062.13.007
Dandy Nurwidi N. 062.13.011
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
Tugas Pertemuan 3 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Addo Suryo 062.13.027
Andrew Jussac 062.13.029
Rio Afdhala 062.13.019
Thesar Pramanda 062.13.033
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
Tugas Pertemuan 5 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Addo Suryo 062.13.027
Andrew Jussac 062.13.029
Rio Afdhala 062.13.019
Thesar Pramanda 062.13.033
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
Tugas Individu Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Addo Suryo 062.13.027
Andrew Jussac 062.13.029
Rio Afdhala 062.13.019
Thesar Pramanda 062.13.033
Jaringan distribusi tegangan rendah merupakan bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380 Volt.. Jaringan distribusi tegangan rendah dimulai dari sumber yang disebut Gardu Distribusi mulai dari panel hubung bagi TR keluar didistribusikan. Umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan diizinkan ± 5% - 10% dari tegangan operasi.
Keselamatan, Kesehatan, Kerja & Lingkungan Instalasi Kelistrikan (K3L Listrik):
Slide ini disiapkan untuk Pelatihan Peningkatan Angkatan Tenaga Kerja Lokal Di Kecamatan Baula dan Pomala, Kolaka (Kerjasama PT Vale Indonesia, BLK Kolaka, dan Akademi Teknik Soroako). Pokok Bahasan berisi: Tujuan pembelajaran, Pendahuluan, Bahaya Listrik, Jenis bahaya listrik, Metoda proteksi listrik, Kondisi yang salah, Analisa keselamatan kerja, Prosedur kerja standard, Uji pengetahuan. Pelatihan dilaksanakan pada Tanggal 16-21 Januari 2023 di Pomala, Kolaka.
Wassalam
Ir. Duddy Arisandi, S.T., M.T.
2. Definisi Partial Discharge
• Partial discharge, sesuai International Technical Commission (IEC) International
Standard 60270, 2000 bahwa partial discharge adalah "Localized electrical discharge
that only partially bridges the insulation between conductors and which can or cannot
occur adjacent to conductor“.
• Partial discharge merupakan akibat yang timbul dari konsentrasi electrical stress
pada titik tertentu baik itu didalam ataupun dipermukaan suatu isolasi.
• Salah satu contoh efek yang ditimbulkan adalah timbulnya korona, dimana korona
merupakan salah satu bentuk partial discharge yang terjadi didalam media gas (udara)
disekitar konduktor.
3. Gejala Partial Discharge
• Partial discharge biasanya menimbulkan beberapa efek diataranya suara desis,
cahaya, panas dan reaksi kimia.
• Partial discharge merupakan arcing (lompatan) listrik yang sangat cepat sekali dan
yang terjadi pada lapisan suatu bidang berisolasi sering memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.
• Waktu impuls dari PD biasanya lebih kecil dari 10 nano detik
4. Proses Terjadinya Discharge
• Adanya bidang microskopik (celah) yang terjadi pada suatu bidang pada isolasi yang
disebabkan karena adanya "Water Tree", umur isolasi itu sendiri, pemasangan yang
kurang baik atau proses pabrikasi yang tidak sempurna.
• Terjadinya stress dan tegangan yang berlebih (over voltage) pada suatu sistem isolasi
dapat mengakibatkan PD didalam bidang mikroskopik tersebut.
• Timbulnya panas dan energi lain yang dilepaskan oleh PD mengakibatkan
pengikisan pada permukaan celah tersebut.
• Erosi atau pengikisan terus menerus akan membentuk celah yang lebih besar pada
bidang isolasi, biasanya disebut "electrical tree".
5. Proses Terjadinya Discharge
• Proses ini akan terus berlanjut hingga menimbulkan "electrical tree bridge" pada
isolasi.
• dan Akhirnya.... terjadilah kegagalan / gangguan pada system isolasi.
8. Partial Discharge Luar
• Ionisasi tumbukan berlangsung dalam gas bilamana tegangan mula terlampaui pada
elektroda yang runcing.
• Dalam medan yang sangat tidak homogen avalan elektron dan ionisasi-photo
menghasilkan saluran tembus yang tidak sempurna, yang harus menyala Kembali
setelah setiap pemadaman peluahan parsial pada saat perpotongan tegangan (pada
tegangan bolak balik).
• Gejala ini, disebut sebagai peluahan parsial luar atau peluahan korona, hal ini
sangan penting juga untuk diketahui terutama dalam perancangan saluran transmisi
tegangan tinggi udara, karena peluhan ini memerlukan energi (rugi korona) dan pulsa
arus yang dihasilkan membangkitkan gelombang elektromagnetik (interferensi radio).
9. Partial Discharge Luar
• Peluahan parsial luar juga dapat terjadi dalam isolator cair atau pada perbatasan
permukaan dari bahan isolasi padat ; pada akhirnya gejala tersebut akan melemahkan
isolasi dan akan mengarah pada terjadinya tembus sempurna.
• Nilai C1 menyatakan kapasitansi yang berkaitan dengan tembus ruang gas dan akan
diluahkan bilamana tegangan nyala Uz dari sela F tercapai. Pembawa muatan yang
terbentuk “wandar” ke dalam medan, menyebabkan konduktivitas tertentu yang
dinyatakan oleh R2 dalam rangkaian ekivalen.
10. Partial Discharge Dalam
• Jika di dalam dielektrik padat atau cairan dari suatu sistim isolasi terdapat rongga
maka kuat medan dalam rongga akan lebih besar dari pada dalam medium
sekelilingnya.
• Bilamana tegangan pada rongga melampau tegangan nyala maka terjadi tembus
parsial.
• Terutama untuk tegangan bolak- balik dengan amplitude yang mencukupi maka
terjadi peluahan yang berbentuk pulsa di dalam rongga.
• Dielektrik sekeliling dapat memburuk akibat pengaruh jangka panjang dari
peluahan parsial ini, dan dengan kondisi tertentu bahkan dapat dirusakkan oleh
tembus sempurna akibat mekanisme erosi.
15. Alat ukur PD dapat digunakan untuk menguji
• Kabel XLPE, sambungan, siku (elbow)
• Tranformator
• Isolator
• Surge Arrester
• Switchgear
• Motor
• Generator
• Peralatan tegangan tinggi
• dll
16. Pola Pengukuran Partial Discharge
Slot discharge dipicu oleh rusaknya semiconductive layer atau kendornya slot wedges; bentuknya
asimetris dengan amplitudo yang
lebih tinggi pada setengah siklus negative; bentuk pattern seperti
segitiga atau trapesium.
17. Pola Pengukuran Partial Discharge
Internal discharge/delamination dipicu oleh thermal aging;
bentuknya simetris; bentuk pattern seperti segitiga
dengan
kenaikan amplitudo yang tajam pada tegangan nol.
18. Korona
• Korona menurut American Standards Association merupakan peluahan sebagian
(partial discharge) yang ditandai dengan timbulnya cahaya violet karena terjadi
ionisasi udara disekitar permukaan konduktor ketika gradien tegangan permukaan
konduktor melebihi nilai kuat medan kritis disruptifnya.
• Terjadinya korona juga ditandai dengan suara mendesis (hissing) dan bau ozone
(O3).
• Korona makin nyata kelihatan pada bagian yang kasar, runcing dan kotor.
• Korona semakin sering terjadi jika pada saluran transmisi diterapkan tegangan yang
lebih tinggi daripada tegangan kritis dan ketika udara yang lembab serta cuaca buruk.
• Korona menimbulkan rugi-rugi penyaluran, merusak bahan isolasi serta gejala
tegangan tinggi berupa Audible Noise (AN) dan Radio Interference (RI).
21. Faktor Penyebab Korona
• Kondisi Atmosfir
• Kondisi Permukaan Konduktor
• Tegangan kerja
• Diemeter Konduktor
• Jarak konduktor antar fasa
22. Faktor Penyebab Korona
• Elektron-elektron yang posisinya dekat dengan kawat
transmisi dipengaruhi oleh adanya medan listrik yang
menuju ke atau menjauhi kawat tersebut.
• Selama gerakannya ini, elektron yang melewati gradient
medan listrik akan bertubrukkan dengan molekul dari
udara, yang kemudian terjadi ionisasi pada molekul
tersebut.
• Karena adanya ionisasi tersebut, maka akan terdapat
ion positif dan elektron yang bebas, yang akan akan
mendorong terjadinya ionisasi lanjutan.
• Proses ini berkelanjutan yang kemudian membentuk
banjiran
elektron (avalance).
23. Faktor Penyebab Korona
Bilamana banjiran elektron ini melintasi dua kawat yang sejajar, maka ia akan
menyebabkan terjadinya perubahan pembagian gradient tegangan-tegangan dari
udara diantara kedua kawat tersebut dan penataan kembali dari gradient ini dapat
menyebabkan harga tegangannya melampaui kekuatan (tegangan breakdown) dari
udara.
24. Faktor Penyebab Korona
• Oleh karena itu korona disifatkan sebagai:
“Terjadinya suatu pelepasan muatan yang bermula pada
permukaan dari suatu kawat bila nilai medan listrik pada
permukaan kawat itu melampaui nilai tertentu”
• Sedangkan nilai tertentu tersebut adalah harga medan listrik
dimana pada saat itu mulai terjadinya pelepasan muatan ke udara
sekitarnya.
• Gejala ini dapat terjadi pada segala macam kawat, tidak peduli
seberapa besar diameter kawat tersebut, asalkan diberi tegangan
yang cukup tinggi.
25. Faktor Penyebab Korona
• Pengukuran dan pengujian korona digunakan sebagai bagian pengujian isolasi
material dan peralatan listrik.
• Pengukuran dan pengujian korona juga dimaksudkan untuk tujuan lain, antara lain
untuk untuk mengetahui sifat alami korona, pengaruhnya pada material dan kinerja
peralatan listrik.
• Korona merupakan salah satu jenis peluahan parsial yang terjadi pada bahan
dielektrik peralatan listrik, dimana peluahan yang terjadi tidak menjembatani ruang
antara elektroda-elektroda yang didiami dielektrik tersebut (peluahan yang tidak
mengakibatkan terjadinya tembus listrik).
26. Pengaruh Korona Pada Peralatan
• Korona yang disertai dengan pembombardiran electron atau ion digabung dengan
pengaruh pemanasan yang intens, dapat membuat erosi pada material, merusak atau
merubah struktur atom atau molekul material, dan menghasilkan material baru yang
tidak ada sebelumnya sebagai akibat proses perubahan struktur.
• Material baru ini dapat bereaksi secara kimiawi dengan beberapa material lain
didaerah dimana korona terjadi.
• Reaksi ini dapat mengakibatkan korosi.
27. Pengaruh Korona Pada Peralatan
• Membersihkan ulang komponen pada sistem tegangan
tinggi seperti switchgear, transformer, motor listrik,
tegangan, busbar, bushing, sambungan kabel dan
lainnya.
• Menghilangkan komponen-komponen yang runcing dan
tidak rata.
• Pada saat pembelian trafo, lebih diutamakan ditekankan
pada manufacturer agar trafo yang akan di buat
mempunyai nilai partial discharge (PD) yang rendah.
28. Daftar pustaka
• [1] M. Ali, “Materi Pelatihan Partial Discharge Peluahan Parsial Muhamad Ali
UNY.pdf.”
• [2] “PARTIAL DISHARGE DAN KORONA.” [Daring]. Tersedia pada:
https://www.slideshare.net/MakmurSaini1/partiel-disharge-dan-korona. [Diakses: 28-
Apr-2020].