SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
The Dangerous Red Bacilli (TBC)
Blok 11 Sistem Respirasi
Tutorial Kelompok 10A
Kelompok 10A
1. Dhaneswara Pradipta S. 1361050058
2. Mawar Suci 1361050067
3. Anastasia Basaria 1361050073
4. Jack Benjamin Nalle 1361050120
5. Iglesia Rawati 1361050160
6. Risky Wulandari 1361050181
7. Benedick Johanes Alvian 1361050223
8. Daniels 1361050243
9. Yeni Rosa Sitohang 1361050247
10. Cindy Fransisca Ticoalu 1361050284
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu mengetahui, memahami,
dan menjelaskan:
1. Definisi & Epidemiologi TBC (1)
2. Klasifikasi TBC (1)
3. Etiologi TBC (1)
4. Patofisiologi TBC (2)
5. Manifestasi Klinik TBC (1)
6. Pemeriksaan TBC (2)
7. Penatalakanaan TBC (1)
8. Komplikasi dan Prognosis TBC (1)
Pasien pria
24tahun
Keluhan: batuk kronik,
susah nafas/dyspneu,
BB↓ skitar 1 bulan
Faktor penyebab:
predisposisi dan
presipitasi
Pemeriksaan:
sputum dan foto
thorax x-ray
Hasil Sputum:
terdapat kuman
mycobakterium
tuberculosis
Hasil Foto
Thorax: Terdapat
cavitas di apex
paru kanan
Diagnosis : TBC
TBC
Definisi &
Epidemiologi
Etiologi dan
Faktor resiko
Patofisiologi
Manifestasi
Klinis
Penatalaksanaan
Pemeriksaan
dan diagnosis
Pem. Fisik
Anamnesis
Pemeriksaan
penungjang
Klasifikasi
Mind Map
1
Definisi TBC (1)
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi
menulura yang diesebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Kuman
batang aerobik dan tahan asam ini, dapat
merupakan organisme patogen maupun
saprofit. Ada beberapa mikobakteri
patogen, dan yang patogenik terhadap
manusia.
Buku ajar Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit by Sylvia A. Price hal 852
Definisi TBC (2)
Tuberkulosis (TB) merupakan contoh lain
infeksi saluran napas bawah. Penyakit ini
disebabkan oleh mikroorganisme
Mycobacterium tuberkulosis, yang
biasanya ditularkan dari satu individu ke
individu lainnya, dan membentuk
kolonisasi di bronkiolus atau alveolus.
Buku Saku Patofisiologi by Elizabeth J.Corwin (EGC) hal 545
Definisi TBC (3)
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit
granulomatosa kronis yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberkulosis.
Penyakit ini biasanya mengenai paru,
tetapi mungkin menyerang semua organ
atau jaringan tubuh. Biasanya bagian
tengah granuloma tuberkular mengalami
nekrosis perkijuan.
Buku Ajar Patologi by Kumar,Cotran, Robbins hal 544
Epidemiologi TBC (1)
Epidemiologi TBC (2)
Epidemiologi TBC (3)
Epidemiologi TBC (4)
2
American Thoracic Society
Klasifika
si
Deskripsi
TB 0 Belum terkena paparan / infeksi
TB 1 Sudah terpapar M. tuberculosis; status infeksi belum diketahui
TB 2 Infeksi laten, ada penyakit (hasil tes tuberculin positif)
TB 3 Tuberkulosis aktif
TB 4 Tuberkulosis inaktif
TB 5 Kemungkinan tuberkulosis, status unknown
3
Etiologi TBC
• Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis
yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis dan menular secara langsung
• Mycobacteriumtuberculosis termasuk bakteri
gram positif dan berbentuk batang.
• Umumnya Mycobacterium tuberculosis
menyerang paru dan sebagian kecil organ tubuh
lain
Mycobacterium tuberculosis
Etiologi TBC
• Kuman ini mempunyai sifat khusus, yakni tahan
terhadap asam pada pewarnaan, hal ini dipakai
untuk identifikasi dahak secara mikroskopis
sehingga disebut sebagai basil tahan asam (BTA)
• Mycobacterium tuberculosis cepat mati dengan
matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup
pada tempat yang gelap dan lembab
• Kuman ini juga memiliki sifat khusus lain nya
yaitu dormant
Etiologi TBC
• Sumber penularan adalah penderita
tuberkulosis BTA positif pada waktu batuk
atau bersin. Penderita menyebarkan
kuman ke udara dalam bentuk droplet
• Droplet yang mengandung kuman dapat
bertahan di udara pada suhu kamar
selama beberapa jam
Droplet terhirup  saluran pernafasan
kuman tuberkulosis masuk ke dalam
tubuh  kuman tuberkulosis menyebar
dari paru kebagian tubuh lainnya melalui
sistem peredaran darah, saluran nafas, atau
penyebaran langsung ke bagian-bagian
tubuh lainnya
Etiologi TBC
Etiologi TBC
• Daya penularan dari seorang penderita
ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari parunya.
• Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan
dahak, makin menular penderita tersebut.
• Bila hasil pemeriksaan dahak negatif (tidak
terlihat kuman), maka penderita tersebut
dianggap tidak menular
Faktor Resiko TBC
Faktor
Resiko
TB
Faktor Umur
Faktor Jenis Kelamin
Faktor Pekerjaan
Kebiasaan Merokok
Pencahayaan
Kondisi Rumah
Kelembapan Udara
Status Gizi
Faktor Resiko TBC
• Faktor umur
Prevalensi tuberkulosis paru tampak meningkat sesuai
dengan peningkatan umur.
Pada wanita prevalensi TB mencapai max umur 40 – 50
tahun
Sedangkan pria prevalensi TB mencapai umur 60 tahun
Di Indonesia diperkirakan 75% penderita TB Paru adalah
kelompok usia produktif yaitu 15-50 tahun.
• Faktor Jenis Kelamin
Pada tahun 1996 jumlah penderita TB Paru laki-laki
hampir dua kali lipat dibandingkan jumlah penderita TB
Paru pada wanita, yaitu 42,34% pada laki-laki dan
28,9 % pada wanita.
Faktor Resiko TBC
• Faktor pekerjaan
Bila pekerja bekerja di lingkungan yang berdebu paparan
partikel debu di daerah terpapar akan mempengaruhi
terjadinya gangguan pada saluran pernafasan
• Faktor Kebiasaan Merokok
merokok meningkatkan resiko untuk terkena TB paru
sebanyak 2,2 kali.
• Pencahayaan
Untuk memperoleh cahaya cukup pada siang hari,
diperlukan luas jendela kaca minimum 20% luas lantai.
Cahaya ini sangat penting karena dapat membunuh
bakteri-bakteri patogen di dalam rumah
Faktor Resiko TBC
• Kondisi rumah
Lantai dan dinding yang sulit dibersihkan akan
menyebabkan penumpukan debu, sehingga akan dijadikan
sebagai media yang baik bagi berkembangbiaknya
kuman Mycrobacterium tuberculosis.
• Kelembaban udara
Kuman TB Paru akan cepat mati bila terkena sinar
matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup selama
beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab.
• Status Gizi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang dengan
status gizi kurang mempunyai resiko 3,7 kali untuk
menderita TB Paru berat dibandingkan dengan orang yang
status gizinya cukup atau lebih
4,5
PATOFISIOLOGI TUBERKULOSIS
• Penularan tuberculosis paru terjadi karena
kuman dibersinkan atau dibatukkan keluar
menjadi droplet nuclei dalam udara.
• Partikel infeksi ini dapat menetap dalam udara
bebas selama 1-2 jam
• Bila partikel ini terhisap oleh orang sehat maka
ia akan menempel pada paru–paru.
PATOFISIOLOGI TUBERKULOSIS
Infeksi Primer
Terjadi saat seseorang terpapar pertama kali
dengan kuman TB Paru. Droplet yang
terhirup ukurannya sangat kecil, hingga
dapat melewati mukosilier bronkus dan
terus berjalan sampai di alveolus dan
menetap.
PATOFISIOLOGI TUBERKULOSIS
Infeksi Pasca Primer (Post Primary
TB PARU)
TB PARU pasca primer biasanya terjadi
setelah beberapa bulan atau tahun sesudah
infeksi primer, misalnya karena daya tahan
tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau
status gizi buruk.
PATOFISIOLOGI TUBERKULOSIS
PATOFISIOLOGI TUBERKULOSIS
PATOFISIOLOGI TUBERKULOSIS
PATOFISIOLOGI TUBERKULOSIS
Penderita Tb
aktif bersin
Droplet
terhirup
Bakteri
menyebar
*bakteri menyebar dari paru2 melalui istem peredaran darah, saluran nafas, atau penyebaran langsung ke bagian -
bagian tubuh lainnya.
*daya penularan tergantung dari jumlah kuman yg dikeluarkan dari paru
patogenesis
Org yg terinfeksi
bersin dan
mengeluarkan
droplet
Droplet dibawa oleh
silia ke bronkiolus
terminalis dan
alveolus
Makrofag alveolar
menangkap basil
Terjadi peradangan
Interaksi dengan
limfosit T
Differensiasi
makrofag
Granuloma
Kompleks Ghon /
lesi primer
Sekresi sitokin
Aktifasi makrofag u/
membunuh basil
dalamnya
Dapat sembuh total
namun dapat
menjadi dorman
6
Gejala utama TB Paru adalah batuk
lebih dari 4 minggu dengan atau
tanpa sputum, malaise, gejala flu,
demam derajat rendah, nyeri dada,
dan batuk darah.
Manifestasi TBC
Manifestasi TBC
Secara umum ada 4, yaitu:
1. Tahap asimtomitas
2. Gejala TB paru yang khas, kemudian
stagnasi dan regresi
3. Eksaserbasi yang memburuk.
4. Gejala berulang dan menjadi kronik.
7,8
Anamnesis,
Pemeriksaan Fisik,
Pemeriksaan Penunjang,
Diagnosis Penyakit dan DD
9
Prinsip Penatalaksanaan
• Sesegera mungkin untuk menghentikan progresivitas
penyakit.
Prinsip pengobatan sebagai berikut :
1. Pemberian obat antituberkulosis
3. Menghilangkan/ menyingkirkan produk infeksi
Pencegahan
• Vaksinasi BCG
• Kemoprofilaksis
Pengobatan TBC
TERAPI KONSERVATIF
• Pemberian nutrisi yang bergizi
• Pemberian kemoterapi atau terapi anti
tuberkulosa
→Obat anti tuberkulosa yang utama adalah
isoniazid (INH), rifampicin (RMP),
pyrazinamide (PZA), streptomycin (SM) dan
ethambutol (EMB).
• Istirahat tirah baring (bedresting)
TBC
• Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi
2 fase yaitu fase intensif(2-3 bulan) dan
fase lanjutan (4-7 bulan).
• WHO
▫ Katagori :
1. (Utama )Rifampisin, INH,Pirasinamid,
Streptomisin dan Etambutol.
2. Tambahan Kanamisin, Kuinolon,
Makrolide dan Amoksisilin +
AsamKlavulanat,
Nama Obat Dosis Harian
(mg/kgBB/hr)
Efek Samping
Izoniazid 300 - 400mg
10-
20mg/kggbb/hari
(anak)
Hepatitis, neuritis perifer,
hipersensitivitas
Rifampisin <55kg:450mg/hari
>55kg:600
mg/hari
10-
20mg/kgbb/hari
(anak)
Gastrointestinal, hepatitis,
trombositopenia
Pyrazinamid 10 mg
Dewasa 20-
35mg/kg/hari
Toksisitas hepar, artralgia,
gastrointestinal
Ethambutol 1000 mg Neuritis optik, penurunan
visus, hipersensitif,
gastrointestinal
Dosis berdasarkan
berat badan harus
disesuaikan
pertambahan berat
badan.
Semua pasien yang
menerima dosis harus
dipantau langsung
terapinya.
PRZ dan SM tidak
dipakai pada wanita
hamil.
ETB tidak disarankan
untuk pasien anak
karena sulit
diobservasi fungsi
visualnya.
Obat Anti Tuberkulosa (OAT)
OAT (Obat Anti Tuberkulosa)
Standar pengobatan di indonesia berdasarkan program P2TB
paru:
Kategori 1
Untuk penderita baru BTA (+) dan BTA(-)/rontgen (+)
diberikan dalam 2 tahap:
Tahap 1 :
- Rifampisin 450 mg
- Etambutol 750 mg
-INH 300 mg
-Pirazinamid 1.500 mg.
Diberikan setiap hari selama 2 bulan pertama (60 kali).
OAT (Obat Anti Tuberkulosa)
Tahap 2:
- Rifampisin 450 mg,
- INH 600 mg,
diberikan 3 kali seminggu selama 4 bulan (54 kali).
Obat Anti Tuberkulosa
Kategori 2
• Tahap 2
Obat tahap kedua diberikan hanya pada
kasus resisten pengobatan.
• Yang termasuk sebagai OAT tahap kedua
antara lain: levofloksasin,moksifloksasin,
etionamid, tiasetazon,kanamisin
OAT (Obat Anti Tuberkulosa)
Adapula rekomendasi terbaru
Untuk penganganan MDR-TB,yaitu dengan
kombinasi 5 obat, antara lain:
1) salah satudari OAT lini pertama yang diketahui
sensitif melalui hasil kultur resistensi,
2) OAT injeksi untuk periode minimal selama 6 bulan,
3) kuinolon,
4) sikloserin atau etionamid,
5) antibiotik lainnya seperti klavulanat dan klofazimin
Durasi pemberian OAT setidaknya selama 18–24
bulan
OBAT REAKSI TAK
DIKEHENDAKI
CARA MENCEGAH
Rifampisin Nausea, anoreksia, nyeri
lambung, diare
Obat diberikan setalah makan
Tingginya serum transaminase
2-8mingu pertama dari
pengobatan hepatitis
Berikan rifampisin dengan
hati2 selama fase hepatitis
Kemerahn pada kulit kepala
dan gatal
Yakinkan penderita dan
teruskan pengobatan
Purpura trombositopenik,
anemia hemolitik dan
kegagalan akut(sangat jarang)
Rifampisin dientikan dan tak
boleh digantikan dengan
preparat yang lain
Demam menggigil sudah
makan obat tjd 3-6bulan
setalah pengobatan
Beri dosis intermien 2x
seinggu. Obat dosis tinggi tak
dikurangi dan berikan dengan
dosis 3xseminggu
Isoniazid Paresthesia, rasa terbakar pada
tangan dan kaki, neuropati
perifer
Berikan piridoksin dengan
isoniazid bila dosis isoniazid
melebihi 14mg/kgbb
Etambutol Kebutaan dan buta warna biru,
neuritis retrobulbar
Usahakan dosis dibawah 15mg
10
Komplikasi TBC
• komplikasi paru
• komplikasi ekstra paru
• cor pulmonal
Kuman TB masuk
alveola
Ditangkap dan
dicerna oleh
makrofag
Makrofag rusak
Makrofag menarik
monosit
Membentuk
tuberkel kecil
(fokus Ghon)
Kelenjar getah
bening di hilus
Kelenjar getah
bening di hilus
Membentuk fokus
limfadenopati
Kuman menyebar
melalui saluran
limfe dan
pembuluh darah
Tersangkut di
berbagai organ
tubuh
Patogenesis Komplikasi
Komplikasi
TBC
Komplikasi
paru
Komplikasi
ekstra paru
Komplikasi
COR
pulmonale
Komplikasi paru
• Atelektasis
• Hemoptisis
• Fibrosis
• Bronkiektasis
• Pneumotoraks
• gagal napas
Gejala
KELAINAN GEJALA
Atelektasis Dipsneu, takikardi dan sering
sianosis, perbedaan gerak
Hemoptisis Batuk dengan darah ringan sampai
masif
Fibrosis sesak nafas, mudah lelah, batuk,
biasanya tanpa dahak, nyeri dada
(kadang-kadang).
Bronkiektasis Batuk menahun dengan sputum,
ditemukan jari-jari tabuh
Pneumotoraks Batuk, sesak, iktus kordis bergeser
Gagal nafas Hiperkapnia, hipoksemia
,takikardia, gelisah, berkeringat
,sianosis, batuk dan berdahak
Komplikasi ekstra paru
TBC ekstra paru berat :
• Meningtis
• Millier
• Perikarditis
• Peritionitis
• Pleuritis eksudativa duplex
• TBC tulang belakang
• TBC Usus
• TBC saluran kencing dan alat
kelamin
TBC ekstra paru ringan:
• TBC kelenjar Limphe
• Pleuritis dengan
eksudativa unilateral
• Efusi pleura
• Tulang ( kecuali tulang
belakang ), sendi , dan
kelenjar adrenal.
PROGNOSIS TBC
• Prognosis umumnya baik jika infeksi terbatas di
paru, kecuali jikadisebabkan oleh strain resisten
obat atau terjadi pada pasien berusialanjut,
dengan debilitas, atau mengalami gangguan
kekebalan, yangberisiko tinggi menderita
tuberkulosis milier
[Patologi vol. 2, Robbins, dkk]
“Adanya hubungan antara gejala yang
dialami pasien dengan TB dan BTA”
Pembuktian Hipotesis
Hipotesis kami terbukti kebenarannya atas apa yang
telah kami diskusikan dan pelajari bersama. Bahwa
gejala batuk kronik dan kehilangan BB selama 1 bulan
merupakan gejala tepat pasien terkena tbc. Ditambah
lagi dengan pemeriksaan sputum dan foto thoraks dapat
terlihat hasil positif terkena penyakit TBC.
Berdasarkan hasil pemeriksaan menyeluruh, yang meliputi
anamnesis (yang juga mencakup tanda dan gejala serta
riwayat penyakit), maka pasien didiagnosis menderita
tuberkulosis jika telah menunjukkan gejala gejalanya.
Pasien harus minum obat secara teratur dan melanjutkan
terapi pengobatan hingga dinyatakan benar sembuh.
Pasien harus sabar dan taat. Anggota keluarga harus
memeriksakan dahaknya dan gar harus memperhatikan
serta motifasi pasien tetap konsisten dalam menjalani
pengobatan.
Kesimpulan
 Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Mitchell RN (2007). Robbins Basic
Pathology (ed. 8th). Saunders Elsevier.
 Sylvia A. Price, Lorraine M. Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit (ed. 6). EGC
 Warrel, D. A., Cox, Timothy M., Firth, John D. 2005. Oxford Textbook of
Medicine. Oxford: Oxford University Press
 Anonim, 1998, Buku Saku Kedokteran Dorland edisi 25, Penerbit ECG,
Jakarta
 Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta
 Boushey H.A., 2001, Obat-obat Asma dalam Katzung, B.G., Farmakologi
Dasar & Klinik, Ed.I, diterjemahkan oleh Sjbana, D., dkk, Salemba
Medika, Jakarta
 Mulia, yuiyanti J, 20002, Perkembangan patogenesis dan pengobatan
asma bronchial. Penerbit EGC, trisakti, Jakarta
 Tanjung, dudut.2003. Asuhan Keperawatan Asma Bronchial.USU
Digital library.Sumatra Utara
 Adnyana, I Ketut dkk, 2008. ISO Farmakoterapi. PT.ISFI.Jakarta
• Harrison’s principles of internal medicine vol 1
• IPD Jilid 3
Referensi
Terimakasih 

More Related Content

Similar to ppt_Blok_11_Respiratory_Penyakit_Tuberku.pptx (20)

Makalah TBC
Makalah TBCMakalah TBC
Makalah TBC
 
Penanganan terkini tuberkulosis atau tb
Penanganan terkini tuberkulosis atau tbPenanganan terkini tuberkulosis atau tb
Penanganan terkini tuberkulosis atau tb
 
Copy sendiri
Copy sendiriCopy sendiri
Copy sendiri
 
Askep hiv
Askep hivAskep hiv
Askep hiv
 
Lp tb paru
Lp tb paruLp tb paru
Lp tb paru
 
Kelompok 2 tbc bu umi
Kelompok 2 tbc bu umiKelompok 2 tbc bu umi
Kelompok 2 tbc bu umi
 
ASKEP TB.docx
ASKEP TB.docxASKEP TB.docx
ASKEP TB.docx
 
Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluanLaporan pendahuluan
Laporan pendahuluan
 
Askep TB.docx
Askep TB.docxAskep TB.docx
Askep TB.docx
 
Materi penyuluhan tuberculosis (tbc)
Materi penyuluhan tuberculosis (tbc)Materi penyuluhan tuberculosis (tbc)
Materi penyuluhan tuberculosis (tbc)
 
TBC
TBCTBC
TBC
 
Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA
Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA
Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA
Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA
Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA
 
Junted kues
Junted kuesJunted kues
Junted kues
 
Makalah tb 2
Makalah tb 2Makalah tb 2
Makalah tb 2
 
Makalah tuberculosis
Makalah tuberculosisMakalah tuberculosis
Makalah tuberculosis
 
Makalah tbc pada anak
Makalah tbc pada anakMakalah tbc pada anak
Makalah tbc pada anak
 
Makalah tbc pada anak
Makalah tbc pada anakMakalah tbc pada anak
Makalah tbc pada anak
 
Satuan acara penyuluha1 tbc
Satuan acara penyuluha1 tbcSatuan acara penyuluha1 tbc
Satuan acara penyuluha1 tbc
 
Askep tb paru
Askep tb paruAskep tb paru
Askep tb paru
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 

ppt_Blok_11_Respiratory_Penyakit_Tuberku.pptx

  • 1. The Dangerous Red Bacilli (TBC) Blok 11 Sistem Respirasi Tutorial Kelompok 10A
  • 2. Kelompok 10A 1. Dhaneswara Pradipta S. 1361050058 2. Mawar Suci 1361050067 3. Anastasia Basaria 1361050073 4. Jack Benjamin Nalle 1361050120 5. Iglesia Rawati 1361050160 6. Risky Wulandari 1361050181 7. Benedick Johanes Alvian 1361050223 8. Daniels 1361050243 9. Yeni Rosa Sitohang 1361050247 10. Cindy Fransisca Ticoalu 1361050284
  • 3. Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan: 1. Definisi & Epidemiologi TBC (1) 2. Klasifikasi TBC (1) 3. Etiologi TBC (1) 4. Patofisiologi TBC (2) 5. Manifestasi Klinik TBC (1) 6. Pemeriksaan TBC (2) 7. Penatalakanaan TBC (1) 8. Komplikasi dan Prognosis TBC (1)
  • 4. Pasien pria 24tahun Keluhan: batuk kronik, susah nafas/dyspneu, BB↓ skitar 1 bulan Faktor penyebab: predisposisi dan presipitasi Pemeriksaan: sputum dan foto thorax x-ray Hasil Sputum: terdapat kuman mycobakterium tuberculosis Hasil Foto Thorax: Terdapat cavitas di apex paru kanan Diagnosis : TBC
  • 5. TBC Definisi & Epidemiologi Etiologi dan Faktor resiko Patofisiologi Manifestasi Klinis Penatalaksanaan Pemeriksaan dan diagnosis Pem. Fisik Anamnesis Pemeriksaan penungjang Klasifikasi Mind Map
  • 6. 1
  • 7. Definisi TBC (1) Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menulura yang diesebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kuman batang aerobik dan tahan asam ini, dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit. Ada beberapa mikobakteri patogen, dan yang patogenik terhadap manusia. Buku ajar Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit by Sylvia A. Price hal 852
  • 8. Definisi TBC (2) Tuberkulosis (TB) merupakan contoh lain infeksi saluran napas bawah. Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme Mycobacterium tuberkulosis, yang biasanya ditularkan dari satu individu ke individu lainnya, dan membentuk kolonisasi di bronkiolus atau alveolus. Buku Saku Patofisiologi by Elizabeth J.Corwin (EGC) hal 545
  • 9. Definisi TBC (3) Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit granulomatosa kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis. Penyakit ini biasanya mengenai paru, tetapi mungkin menyerang semua organ atau jaringan tubuh. Biasanya bagian tengah granuloma tuberkular mengalami nekrosis perkijuan. Buku Ajar Patologi by Kumar,Cotran, Robbins hal 544
  • 14. 2
  • 15. American Thoracic Society Klasifika si Deskripsi TB 0 Belum terkena paparan / infeksi TB 1 Sudah terpapar M. tuberculosis; status infeksi belum diketahui TB 2 Infeksi laten, ada penyakit (hasil tes tuberculin positif) TB 3 Tuberkulosis aktif TB 4 Tuberkulosis inaktif TB 5 Kemungkinan tuberkulosis, status unknown
  • 16. 3
  • 17. Etiologi TBC • Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan menular secara langsung • Mycobacteriumtuberculosis termasuk bakteri gram positif dan berbentuk batang. • Umumnya Mycobacterium tuberculosis menyerang paru dan sebagian kecil organ tubuh lain
  • 19. Etiologi TBC • Kuman ini mempunyai sifat khusus, yakni tahan terhadap asam pada pewarnaan, hal ini dipakai untuk identifikasi dahak secara mikroskopis sehingga disebut sebagai basil tahan asam (BTA) • Mycobacterium tuberculosis cepat mati dengan matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup pada tempat yang gelap dan lembab • Kuman ini juga memiliki sifat khusus lain nya yaitu dormant
  • 20. Etiologi TBC • Sumber penularan adalah penderita tuberkulosis BTA positif pada waktu batuk atau bersin. Penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet • Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam
  • 21. Droplet terhirup  saluran pernafasan kuman tuberkulosis masuk ke dalam tubuh  kuman tuberkulosis menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah, saluran nafas, atau penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya Etiologi TBC
  • 22. Etiologi TBC • Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. • Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut. • Bila hasil pemeriksaan dahak negatif (tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut dianggap tidak menular
  • 23. Faktor Resiko TBC Faktor Resiko TB Faktor Umur Faktor Jenis Kelamin Faktor Pekerjaan Kebiasaan Merokok Pencahayaan Kondisi Rumah Kelembapan Udara Status Gizi
  • 24. Faktor Resiko TBC • Faktor umur Prevalensi tuberkulosis paru tampak meningkat sesuai dengan peningkatan umur. Pada wanita prevalensi TB mencapai max umur 40 – 50 tahun Sedangkan pria prevalensi TB mencapai umur 60 tahun Di Indonesia diperkirakan 75% penderita TB Paru adalah kelompok usia produktif yaitu 15-50 tahun. • Faktor Jenis Kelamin Pada tahun 1996 jumlah penderita TB Paru laki-laki hampir dua kali lipat dibandingkan jumlah penderita TB Paru pada wanita, yaitu 42,34% pada laki-laki dan 28,9 % pada wanita.
  • 25. Faktor Resiko TBC • Faktor pekerjaan Bila pekerja bekerja di lingkungan yang berdebu paparan partikel debu di daerah terpapar akan mempengaruhi terjadinya gangguan pada saluran pernafasan • Faktor Kebiasaan Merokok merokok meningkatkan resiko untuk terkena TB paru sebanyak 2,2 kali. • Pencahayaan Untuk memperoleh cahaya cukup pada siang hari, diperlukan luas jendela kaca minimum 20% luas lantai. Cahaya ini sangat penting karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam rumah
  • 26. Faktor Resiko TBC • Kondisi rumah Lantai dan dinding yang sulit dibersihkan akan menyebabkan penumpukan debu, sehingga akan dijadikan sebagai media yang baik bagi berkembangbiaknya kuman Mycrobacterium tuberculosis. • Kelembaban udara Kuman TB Paru akan cepat mati bila terkena sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup selama beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab. • Status Gizi Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang dengan status gizi kurang mempunyai resiko 3,7 kali untuk menderita TB Paru berat dibandingkan dengan orang yang status gizinya cukup atau lebih
  • 27. 4,5
  • 28. PATOFISIOLOGI TUBERKULOSIS • Penularan tuberculosis paru terjadi karena kuman dibersinkan atau dibatukkan keluar menjadi droplet nuclei dalam udara. • Partikel infeksi ini dapat menetap dalam udara bebas selama 1-2 jam • Bila partikel ini terhisap oleh orang sehat maka ia akan menempel pada paru–paru.
  • 29. PATOFISIOLOGI TUBERKULOSIS Infeksi Primer Terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman TB Paru. Droplet yang terhirup ukurannya sangat kecil, hingga dapat melewati mukosilier bronkus dan terus berjalan sampai di alveolus dan menetap.
  • 30. PATOFISIOLOGI TUBERKULOSIS Infeksi Pasca Primer (Post Primary TB PARU) TB PARU pasca primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi buruk.
  • 35. Penderita Tb aktif bersin Droplet terhirup Bakteri menyebar *bakteri menyebar dari paru2 melalui istem peredaran darah, saluran nafas, atau penyebaran langsung ke bagian - bagian tubuh lainnya. *daya penularan tergantung dari jumlah kuman yg dikeluarkan dari paru
  • 36. patogenesis Org yg terinfeksi bersin dan mengeluarkan droplet Droplet dibawa oleh silia ke bronkiolus terminalis dan alveolus Makrofag alveolar menangkap basil Terjadi peradangan Interaksi dengan limfosit T Differensiasi makrofag Granuloma Kompleks Ghon / lesi primer Sekresi sitokin Aktifasi makrofag u/ membunuh basil dalamnya Dapat sembuh total namun dapat menjadi dorman
  • 37.
  • 38. 6
  • 39. Gejala utama TB Paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum, malaise, gejala flu, demam derajat rendah, nyeri dada, dan batuk darah. Manifestasi TBC
  • 40. Manifestasi TBC Secara umum ada 4, yaitu: 1. Tahap asimtomitas 2. Gejala TB paru yang khas, kemudian stagnasi dan regresi 3. Eksaserbasi yang memburuk. 4. Gejala berulang dan menjadi kronik.
  • 42.
  • 43. 9
  • 44. Prinsip Penatalaksanaan • Sesegera mungkin untuk menghentikan progresivitas penyakit. Prinsip pengobatan sebagai berikut : 1. Pemberian obat antituberkulosis 3. Menghilangkan/ menyingkirkan produk infeksi
  • 47. TERAPI KONSERVATIF • Pemberian nutrisi yang bergizi • Pemberian kemoterapi atau terapi anti tuberkulosa →Obat anti tuberkulosa yang utama adalah isoniazid (INH), rifampicin (RMP), pyrazinamide (PZA), streptomycin (SM) dan ethambutol (EMB). • Istirahat tirah baring (bedresting)
  • 48. TBC • Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif(2-3 bulan) dan fase lanjutan (4-7 bulan). • WHO ▫ Katagori : 1. (Utama )Rifampisin, INH,Pirasinamid, Streptomisin dan Etambutol. 2. Tambahan Kanamisin, Kuinolon, Makrolide dan Amoksisilin + AsamKlavulanat,
  • 49. Nama Obat Dosis Harian (mg/kgBB/hr) Efek Samping Izoniazid 300 - 400mg 10- 20mg/kggbb/hari (anak) Hepatitis, neuritis perifer, hipersensitivitas Rifampisin <55kg:450mg/hari >55kg:600 mg/hari 10- 20mg/kgbb/hari (anak) Gastrointestinal, hepatitis, trombositopenia Pyrazinamid 10 mg Dewasa 20- 35mg/kg/hari Toksisitas hepar, artralgia, gastrointestinal Ethambutol 1000 mg Neuritis optik, penurunan visus, hipersensitif, gastrointestinal Dosis berdasarkan berat badan harus disesuaikan pertambahan berat badan. Semua pasien yang menerima dosis harus dipantau langsung terapinya. PRZ dan SM tidak dipakai pada wanita hamil. ETB tidak disarankan untuk pasien anak karena sulit diobservasi fungsi visualnya. Obat Anti Tuberkulosa (OAT)
  • 50. OAT (Obat Anti Tuberkulosa) Standar pengobatan di indonesia berdasarkan program P2TB paru: Kategori 1 Untuk penderita baru BTA (+) dan BTA(-)/rontgen (+) diberikan dalam 2 tahap: Tahap 1 : - Rifampisin 450 mg - Etambutol 750 mg -INH 300 mg -Pirazinamid 1.500 mg. Diberikan setiap hari selama 2 bulan pertama (60 kali).
  • 51. OAT (Obat Anti Tuberkulosa) Tahap 2: - Rifampisin 450 mg, - INH 600 mg, diberikan 3 kali seminggu selama 4 bulan (54 kali).
  • 52. Obat Anti Tuberkulosa Kategori 2 • Tahap 2 Obat tahap kedua diberikan hanya pada kasus resisten pengobatan. • Yang termasuk sebagai OAT tahap kedua antara lain: levofloksasin,moksifloksasin, etionamid, tiasetazon,kanamisin
  • 53. OAT (Obat Anti Tuberkulosa) Adapula rekomendasi terbaru Untuk penganganan MDR-TB,yaitu dengan kombinasi 5 obat, antara lain: 1) salah satudari OAT lini pertama yang diketahui sensitif melalui hasil kultur resistensi, 2) OAT injeksi untuk periode minimal selama 6 bulan, 3) kuinolon, 4) sikloserin atau etionamid, 5) antibiotik lainnya seperti klavulanat dan klofazimin Durasi pemberian OAT setidaknya selama 18–24 bulan
  • 54. OBAT REAKSI TAK DIKEHENDAKI CARA MENCEGAH Rifampisin Nausea, anoreksia, nyeri lambung, diare Obat diberikan setalah makan Tingginya serum transaminase 2-8mingu pertama dari pengobatan hepatitis Berikan rifampisin dengan hati2 selama fase hepatitis Kemerahn pada kulit kepala dan gatal Yakinkan penderita dan teruskan pengobatan Purpura trombositopenik, anemia hemolitik dan kegagalan akut(sangat jarang) Rifampisin dientikan dan tak boleh digantikan dengan preparat yang lain Demam menggigil sudah makan obat tjd 3-6bulan setalah pengobatan Beri dosis intermien 2x seinggu. Obat dosis tinggi tak dikurangi dan berikan dengan dosis 3xseminggu Isoniazid Paresthesia, rasa terbakar pada tangan dan kaki, neuropati perifer Berikan piridoksin dengan isoniazid bila dosis isoniazid melebihi 14mg/kgbb Etambutol Kebutaan dan buta warna biru, neuritis retrobulbar Usahakan dosis dibawah 15mg
  • 55. 10
  • 56. Komplikasi TBC • komplikasi paru • komplikasi ekstra paru • cor pulmonal
  • 57. Kuman TB masuk alveola Ditangkap dan dicerna oleh makrofag Makrofag rusak Makrofag menarik monosit Membentuk tuberkel kecil (fokus Ghon) Kelenjar getah bening di hilus Kelenjar getah bening di hilus Membentuk fokus limfadenopati Kuman menyebar melalui saluran limfe dan pembuluh darah Tersangkut di berbagai organ tubuh Patogenesis Komplikasi
  • 58.
  • 60. Komplikasi paru • Atelektasis • Hemoptisis • Fibrosis • Bronkiektasis • Pneumotoraks • gagal napas
  • 61. Gejala KELAINAN GEJALA Atelektasis Dipsneu, takikardi dan sering sianosis, perbedaan gerak Hemoptisis Batuk dengan darah ringan sampai masif Fibrosis sesak nafas, mudah lelah, batuk, biasanya tanpa dahak, nyeri dada (kadang-kadang). Bronkiektasis Batuk menahun dengan sputum, ditemukan jari-jari tabuh Pneumotoraks Batuk, sesak, iktus kordis bergeser Gagal nafas Hiperkapnia, hipoksemia ,takikardia, gelisah, berkeringat ,sianosis, batuk dan berdahak
  • 62. Komplikasi ekstra paru TBC ekstra paru berat : • Meningtis • Millier • Perikarditis • Peritionitis • Pleuritis eksudativa duplex • TBC tulang belakang • TBC Usus • TBC saluran kencing dan alat kelamin TBC ekstra paru ringan: • TBC kelenjar Limphe • Pleuritis dengan eksudativa unilateral • Efusi pleura • Tulang ( kecuali tulang belakang ), sendi , dan kelenjar adrenal.
  • 63. PROGNOSIS TBC • Prognosis umumnya baik jika infeksi terbatas di paru, kecuali jikadisebabkan oleh strain resisten obat atau terjadi pada pasien berusialanjut, dengan debilitas, atau mengalami gangguan kekebalan, yangberisiko tinggi menderita tuberkulosis milier [Patologi vol. 2, Robbins, dkk]
  • 64. “Adanya hubungan antara gejala yang dialami pasien dengan TB dan BTA” Pembuktian Hipotesis Hipotesis kami terbukti kebenarannya atas apa yang telah kami diskusikan dan pelajari bersama. Bahwa gejala batuk kronik dan kehilangan BB selama 1 bulan merupakan gejala tepat pasien terkena tbc. Ditambah lagi dengan pemeriksaan sputum dan foto thoraks dapat terlihat hasil positif terkena penyakit TBC.
  • 65. Berdasarkan hasil pemeriksaan menyeluruh, yang meliputi anamnesis (yang juga mencakup tanda dan gejala serta riwayat penyakit), maka pasien didiagnosis menderita tuberkulosis jika telah menunjukkan gejala gejalanya. Pasien harus minum obat secara teratur dan melanjutkan terapi pengobatan hingga dinyatakan benar sembuh. Pasien harus sabar dan taat. Anggota keluarga harus memeriksakan dahaknya dan gar harus memperhatikan serta motifasi pasien tetap konsisten dalam menjalani pengobatan. Kesimpulan
  • 66.  Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Mitchell RN (2007). Robbins Basic Pathology (ed. 8th). Saunders Elsevier.  Sylvia A. Price, Lorraine M. Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses- Proses Penyakit (ed. 6). EGC  Warrel, D. A., Cox, Timothy M., Firth, John D. 2005. Oxford Textbook of Medicine. Oxford: Oxford University Press  Anonim, 1998, Buku Saku Kedokteran Dorland edisi 25, Penerbit ECG, Jakarta  Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta  Boushey H.A., 2001, Obat-obat Asma dalam Katzung, B.G., Farmakologi Dasar & Klinik, Ed.I, diterjemahkan oleh Sjbana, D., dkk, Salemba Medika, Jakarta  Mulia, yuiyanti J, 20002, Perkembangan patogenesis dan pengobatan asma bronchial. Penerbit EGC, trisakti, Jakarta  Tanjung, dudut.2003. Asuhan Keperawatan Asma Bronchial.USU Digital library.Sumatra Utara  Adnyana, I Ketut dkk, 2008. ISO Farmakoterapi. PT.ISFI.Jakarta • Harrison’s principles of internal medicine vol 1 • IPD Jilid 3 Referensi

Editor's Notes

  1. Definisi & Epidemiologi TBC (1) mawar Klasifikasi TBC (1) dhanes Etiologi TBC (1) beny Patofisiologi TBC (2) tasia,yeni Manifestasi Klinik TBC (1) daniels Pemeriksaan TBC (2) igles,jack Penatalakanaan TBC (1) cindy Komplikasi dan Prognosis TBC (1) riswul
  2. Definisi & Epidemiologi TBC (1) mawar Klasifikasi TBC (1) dhanes Etiologi TBC (1) beny Patofisiologi TBC (2) tasia,yeni Manifestasi Klinik TBC (1) daniels Pemeriksaan TBC (2) igles,jack Penatalakanaan TBC (1) cindy Komplikasi dan Prognosis TBC (1) riswul
  3. Buku ajar Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit by Sylvia A. Price
  4. Prevalensi kasus TBC diambil dari sumber kaiser family foundation thn 2010 menyatakan bahwa Indonesia memasuki urutan 5 besar negara dengan kasus TBC terbanyak bersama dengan India, china, south africa dan pakistan. dengan total angka infeksi mencapai 7juta 169ribu kasus di 22 negara dgn kasus TBC lainnya
  5. WHO selalu mengambil survey tahunan di Indonesia dimulai dari tahun 1990 sampai sekarang karena Indonesia termasuk 5 besar negara dengan kasus penyakit TBC terbanyak di dunia. Bersama dengan negara di afrika selatan, tanzania, kenya, ethiopia, sudan, nigeria, dan negara di asia seperti india, china, mongolia, pakistan, dan negara2 lainnya di asean World: Countries in which surveys of the prevalence of tuberculosis disease have been implemented since 1990 or are planned in the near future (as of 5 Nov 2012)
  6. Prevalensi Kasus penyakit TBC menurut US Global Health Funding terbanyak pada tahun 2013. Selalu diduduki oleh Indonesia, Negara2 di Afrika terutama di afrika Selatan, dan India U.S. Global Health Funding: Bilateral Tuberculosis (TB), FY 2001 to FY 2015
  7. Jumlah kolaborasi dari penyakit TB dan HIV dari tahun 2004-2011 diagram ini menunjukkan peningkatan dari kasus TB pertahunnya bersamaan dengan kasus HIV (ditunjukkan oleh diagram yg berwarna pink) merupakan pasien yang positif terkena Hiv dengan TBC. Diagram bersembur dari data resmi WHO
  8. Definisi & Epidemiologi TBC (1) mawar Klasifikasi TBC (1) dhanes Etiologi TBC (1) beny Patofisiologi TBC (2) tasia,yeni Manifestasi Klinik TBC (1) daniels Pemeriksaan TBC (2) igles,jack Penatalakanaan TBC (1) cindy Komplikasi dan Prognosis TBC (1) riswul
  9. TB 0 : masih dalam pemeriksaan TB 4 : sudah sembuh atau sudah melewati perawatan TB 5 : kemungkinan TBC dapat dikesampingkan (rule out tuberculosis)
  10. Definisi & Epidemiologi TBC (1) mawar Klasifikasi TBC (1) dhanes Etiologi TBC (1) beny Patofisiologi TBC (2) tasia,yeni Manifestasi Klinik TBC (1) daniels Pemeriksaan TBC (2) igles,jack Penatalakanaan TBC (1) cindy Komplikasi dan Prognosis TBC (1) riswul
  11. Definisi & Epidemiologi TBC (1) mawar Klasifikasi TBC (1) dhanes Etiologi TBC (1) beny Patofisiologi TBC (2) tasia,yeni Manifestasi Klinik TBC (1) daniels Pemeriksaan TBC (2) igles,jack Penatalakanaan TBC (1) cindy Komplikasi dan Prognosis TBC (1) riswul
  12. limfosit T CD4 akan mensekresi sitokin seperti interferon-γ
  13. Definisi & Epidemiologi TBC (1) mawar Klasifikasi TBC (1) dhanes Etiologi TBC (1) beny Patofisiologi TBC (2) tasia,yeni Manifestasi Klinik TBC (1) daniels Pemeriksaan TBC (2) igles,jack Penatalakanaan TBC (1) cindy Komplikasi dan Prognosis TBC (1) riswul
  14. Definisi & Epidemiologi TBC (1) mawar Klasifikasi TBC (1) dhanes Etiologi TBC (1) beny Patofisiologi TBC (2) tasia,yeni Manifestasi Klinik TBC (1) daniels Pemeriksaan TBC (2) igles,jack Penatalakanaan TBC (1) cindy Komplikasi dan Prognosis TBC (1) riswul
  15. Definisi & Epidemiologi TBC (1) mawar Klasifikasi TBC (1) dhanes Etiologi TBC (1) beny Patofisiologi TBC (2) tasia,yeni Manifestasi Klinik TBC (1) daniels Pemeriksaan TBC (2) igles,jack Penatalakanaan TBC (1) cindy Komplikasi dan Prognosis TBC (1) riswul
  16. Vaksinasi BCG dapat melindungi anak berumur 15tahun sampai 80%, akan tetapi dapat mengurangi makna dari pemerikssaan tes tuberculin indikasi dari vaksinasi BCG(Bacilus Calmete Guerin) - Pada Negara maju vaksin BCG ditujukan pada orang dengan tes tuberculin yang negative dan pada orang yang punya resiko tinggi -Negara berkembang bcg efektif diberikan pd neonats Catatan yang perlu diketahui : - Pada anak harus dilakukan tes tuberculin. Selain neonates makan anak yg tes tuberculin negative harus tetap diberi vaksi BCG - Tidak diberikan pd pasien imunocompromised termasuk kehamilan dan dermatitis luas - Angka tbc rendah maka vaksin BCG dapat dijadikan program akan tetapi tak boleh diberikan pada penderita HIV positif Kemoprofilaksis primer Diberikan untuk membunuh kuman sebelum kuman punya kemampuan bermultiplikasi dan menimbulkan penyakit . Kemoprofilakssis sekunder Untuk mencegah progresifitas dari penyakit
  17. Fase intensif : kuman secara aktif berada di paru-paru yang ditandai dengan gejala batuk produktif Fase lanjutan : kuman sudah ada yg mulai dorman dan sebagian mati
  18. Isoniazid : menghambat enzimesensial yang penting untuk sintesis asam mikolat dan dinding sel mikobakteri Dapat menghambat hamper semua basil tuberkel, dan bersifat bakterisida terutama yang aktif Rifampisin : Menghambat sintesis DNA bakteri dengan mengikat beta subunit dari DNA dependent –RNA polymerase sehingga mnghambat peningkatan enzim ke DNA dan menghambat transkripsi mRNA Piraziamid : Prodrug yang akan diubah menjadi bentuk aktif (asam pyrazionic) oleh enzim peroksidasenicotinamidase. Asam pyrazionic menghambat aksi sintetase asam lemak1(FAS1) FAS 1 terlibat dalam sintesis asam mikolik rantai pedekyang merupakan structural penting dari dinding sel mikobakteri ke lapisan arabinogalactan Etambutol : Menghambat sintesis metabolism sel sehingga menyebabkan kematian sel Menghambat aksi arabinosyl Streptomisin : - Menghambat sintesis protein pada ribosom mikrobakterium dan bersifat bakterisid terutama di extra
  19. Kategori 1 :murni obat anti tbc
  20. Pemberian yang dikarenakan salah satu dari oat ada yang terbukti resisten pada pemeriksaan kultur bakteri
  21. Definisi & Epidemiologi TBC (1) mawar Klasifikasi TBC (1) dhanes Etiologi TBC (1) beny Patofisiologi TBC (2) tasia,yeni Manifestasi Klinik TBC (1) daniels Pemeriksaan TBC (2) igles,jack Penatalakanaan TBC (1) cindy Komplikasi dan Prognosis TBC (1) riswul