Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ta'rif, macam-macam ta'rif, dan syarat-syarat ta'rif. Secara umum, ta'rif didefinisikan sebagai pengertian atau batasan suatu objek yang dijelaskan secara lisan atau tulisan untuk memperoleh pemahaman yang jelas. Ada dua macam ta'rif yaitu ta'rif bill had dan ta'rif birrasm. Sedangkan syarat-syarat ta'rif antara lain harus jelas, tidak men
4. PENGERTIAN TA’RIF
Takrif (al-ta’rif) secara etimologis berarti pengertian
atau batasan sesuatu. Takrif juga disebut dengan al’qaul al-
syarih (ungkapan yang menjelaskan). (Sambas, 1996: 65)
01
Ta’rif secara lughawi adalah memperkenalkan,
memberitahukan sampai jelas dan terang mengenai sesuatu. Secara
mantiki, ta’rif adalah teknik menerangkan baik dengan tulisan
maupun lisan, yang dengannya diperoleh pemahaman yang jelas tentang
sesuatu yang diterangkan atau diperkenalkan. (Baihaqi, 2007: 47)
Lafadz ta’rif, berasal dari bahasa Arab yang berarti memberi
tahu, memperkenalkan. Maksudnya adalah dengan ta’rif, kita dapat
mengenal sesuatu dengan lengkap dan sempurna.itulah sebabnya ta’rif
dapat disamakan pengertiannya dengan rumusan, pengertian, atau
definisi dalam bahasa Indonesia. (Djalil, 2010: 18)
5. Mu’arif adalah sesuatu yang
dengan menegtahuinya, menjadi sebab
mengetahui perkara yang didefinisikan
(Mua’rif). Mu’arif juga dikenal juga
dengan ta’rif atau naql syarih.(Azka dan
Huda, 2012: 55)
6. MACAM-MACAM TA’RIF
02
1. TA’RIF BILL HAD
Ta’rif ini dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Hadd Tam yaitu apabila ta’rif ini menggunakan semua kulli dzati yang dekat, yang daripadanya tersusun
hakikat sesuatu yang dimaksud.
b. Had Naqish yaitu apabila ta’rif menggunakan kulli dzati yang dekat atau sebagian kulli dzati yang jauh atau
hanya menggunakan sebagian kulli yang dekat saja.
2. TA’RIF BIRRASM
Ta’rif birrasm ada dua macam, yaitu :
a. Rasm Tam yaitu apabila ta’rif itu menggunakan sebagian kulli dzati yang dekat dan sebagian kulli ‘irdhi yang
khasshah atau menggunakan kulli ‘irdhi yang khasshah.
b. Rasm Naqish apabila ta’rif itu menggunakan kulli dzati yang jauh dan sebagian kulli ‘irdhi yang khasshah
atau menggunakan kulli ‘irdhi yang khasshah saja.
7. Yang termasuk ta’rif khasshah adalah :
a. Ta’rif Al-Lafdzi, yaitu ta’rif yang
menerapkan lafadz dengan lafadz yang
lebih jelas.
b. Ta’rif Bill Mitsal, yaitu ta’rif dengan
contoh.
8. SYARAT-SYARAT TA’RIF
03
1. Harus Jamik.
2. Harus Manik.
3. Tidak boleh mengakibatkan kemustahilan.
4. Harus lebih jelas dan lebih muah diterima oleh akal.
5. Tidak boleh menyalahi aturan bahasa.
6. Tidak boleh menggunakan lafadza majaz tanpa pertunjukan qarinah.
7. Tidak boleh menggunakan lafadza mustarak, tanpa ada qarinah yang menunjuk pada satu arti.
8. Tidak boleh mengandung lafadza yang ghaib, yaitu lafadz yang tidak terang maknanya atau
dilalahnya.