Dokumen tersebut merangkum tahapan eksplorasi airtanah modern mulai dari identifikasi wilayah menjanjikan, studi geologi dan geofisika, pengeboran uji, pengembangan sumur, hingga pembangunan fasilitas pompa. Metode geofisika yang dijelaskan meliputi geolistrik, gravitasi, magnetik, dan geophysical logging. Studi kasus eksplorasi airtanah di Somalia menggunakan analisis matriks geologi untuk menentukan l
Dokumen tersebut memberikan panduan teknis tentang pemboran sumur uji atau sumur uji produksi. Termasuk spesifikasi peralatan bor, prosedur pemboran, pengambilan sampel, pengujian permeabilitas, pemasangan pipa, dan laporan yang harus diserahkan setelah selesai. Tujuannya adalah untuk mengetahui potensi air tanah dan kondisi geologi/hidrogeologi daerah tersebut.
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBRShopyan Sauri
Dokumen tersebut membahas tentang metode California Bearing Ratio (CBR) untuk menentukan daya dukung tanah dasar jalan dan menghitung tebal lapisan perkerasan yang dibutuhkan. CBR adalah perbandingan beban tes terhadap beban standar yang ditunjukkan dalam persentase, dan digunakan untuk mengetahui kekuatan tanah dasar melalui uji CBR di laboratorium atau lapangan. Uji CBR dapat dilakukan untuk tanah asli, tanah timbun
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaMOSES HADUN
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang metode pelaksanaan pekerjaan jalan yang mencakup beberapa divisi seperti drainase, pekerjaan tanah, perkerasan, dan struktur. Secara garis besar meliputi persiapan lapangan, mobilisasi peralatan, penggalian, penyiapan badan jalan, dan pelaksanaan perkerasan berbutir.
ini adalah bahan ajar dosen teknik pertambangan UNPAR Kalimantan Tengah
bahan ajar yg bagus buat to mahasiswa pertambangan di seluruh indonesia.
silahkan mendownload to bahan ajar anda sekalian.
Dokumen tersebut memberikan panduan teknis tentang pemboran sumur uji atau sumur uji produksi. Termasuk spesifikasi peralatan bor, prosedur pemboran, pengambilan sampel, pengujian permeabilitas, pemasangan pipa, dan laporan yang harus diserahkan setelah selesai. Tujuannya adalah untuk mengetahui potensi air tanah dan kondisi geologi/hidrogeologi daerah tersebut.
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBRShopyan Sauri
Dokumen tersebut membahas tentang metode California Bearing Ratio (CBR) untuk menentukan daya dukung tanah dasar jalan dan menghitung tebal lapisan perkerasan yang dibutuhkan. CBR adalah perbandingan beban tes terhadap beban standar yang ditunjukkan dalam persentase, dan digunakan untuk mengetahui kekuatan tanah dasar melalui uji CBR di laboratorium atau lapangan. Uji CBR dapat dilakukan untuk tanah asli, tanah timbun
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaMOSES HADUN
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang metode pelaksanaan pekerjaan jalan yang mencakup beberapa divisi seperti drainase, pekerjaan tanah, perkerasan, dan struktur. Secara garis besar meliputi persiapan lapangan, mobilisasi peralatan, penggalian, penyiapan badan jalan, dan pelaksanaan perkerasan berbutir.
ini adalah bahan ajar dosen teknik pertambangan UNPAR Kalimantan Tengah
bahan ajar yg bagus buat to mahasiswa pertambangan di seluruh indonesia.
silahkan mendownload to bahan ajar anda sekalian.
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Terowongan adalah sebuah tembusan di bawah permukaan tanah atau gunung yang umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya. Terowongan digunakan untuk lalu lintas kendaraan atau pejalan kaki, serta mengalirkan air, saluran pembuangan, pembangkit listrik, dan kabel telekomunikasi. Pembuatan terowongan melibatkan penyelidikan geoteknik, perencanaan, dan metode konstruksi seperti pengg
Dokumen tersebut merupakan metode pelaksanaan pekerjaan peningkatan jalan oleh CV. Bina Konstruksi pada tahun 2013. Meliputi pekerjaan persiapan, tanah, perkerasan berbutir dan aspal, serta struktur. Pekerjaan dimulai dari mobilisasi peralatan, pembuatan job mix design, relokasi utilitas, dan berbagai pekerjaan tanah seperti galian dan timbunan. Dilanjutkan dengan pekerjaan perkerasan berbutir dan as
Tahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa IndukJoy Irman
Pelatihan Pelaksanaan Konstruksi atau Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi, (B) Tahap Pra Konstruksi, (C) Pelaksanaan Konstruksi/Pembangunan, dan (D) Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstruksi. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Metode seismik refraksi digunakan untuk menentukan struktur geologi di bawah permukaan dan jenis batuan dengan memanfaatkan sifat pembiasan gelombang seismik. Data diperoleh berupa waktu tempuh gelombang dari sumber ke geophone. Data dianalisis menggunakan metode T-X untuk menentukan kecepatan gelombang di setiap lapisan dan kedalaman batas antar lapisan.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode penelitian geoteknik lapangan untuk menentukan sifat tanah dan bawah tanah meliputi pemboran, pensonderan, dan penggalian."
Dokumen tersebut membahas proses perencanaan dan pelaksanaan konstruksi jembatan, meliputi analisis kebutuhan, perencanaan detail, pengendalian mutu beton, pemasangan girder dan pekerjaan struktur lainnya seperti abutmen dan oprit.
Dokumen tersebut menjelaskan teknik pengambilan sampel tanah dan analisis mikrobiologis terhadap sampel tersebut. Beberapa teknik pengambilan sampel tanah yang disebutkan adalah menggunakan sekop, bor tanah, serta pengambilan sampel pada berbagai kedalaman tanah dan zona rhizosfir. Analisis mikrobiologis yang umum dilakukan terhadap sampel tanah antara lain perhitungan jumlah mikroorganisme dan
Dokumen tersebut membahas tahapan dan alat-alat yang digunakan dalam proyek pembangunan dermaga, dimulai dari persiapan lahan, pengerukan, pemancangan tiang, pengecoran, hingga pemasangan struktur lainnya. Beberapa alat utama yang disebutkan adalah kapal keruk, excavator, truk, pompa beton, campuran beton truk, ponton crane, dan crane."
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Terowongan adalah sebuah tembusan di bawah permukaan tanah atau gunung yang umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya. Terowongan digunakan untuk lalu lintas kendaraan atau pejalan kaki, serta mengalirkan air, saluran pembuangan, pembangkit listrik, dan kabel telekomunikasi. Pembuatan terowongan melibatkan penyelidikan geoteknik, perencanaan, dan metode konstruksi seperti pengg
Dokumen tersebut merupakan metode pelaksanaan pekerjaan peningkatan jalan oleh CV. Bina Konstruksi pada tahun 2013. Meliputi pekerjaan persiapan, tanah, perkerasan berbutir dan aspal, serta struktur. Pekerjaan dimulai dari mobilisasi peralatan, pembuatan job mix design, relokasi utilitas, dan berbagai pekerjaan tanah seperti galian dan timbunan. Dilanjutkan dengan pekerjaan perkerasan berbutir dan as
Tahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa IndukJoy Irman
Pelatihan Pelaksanaan Konstruksi atau Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi, (B) Tahap Pra Konstruksi, (C) Pelaksanaan Konstruksi/Pembangunan, dan (D) Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstruksi. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Metode seismik refraksi digunakan untuk menentukan struktur geologi di bawah permukaan dan jenis batuan dengan memanfaatkan sifat pembiasan gelombang seismik. Data diperoleh berupa waktu tempuh gelombang dari sumber ke geophone. Data dianalisis menggunakan metode T-X untuk menentukan kecepatan gelombang di setiap lapisan dan kedalaman batas antar lapisan.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode penelitian geoteknik lapangan untuk menentukan sifat tanah dan bawah tanah meliputi pemboran, pensonderan, dan penggalian."
Dokumen tersebut membahas proses perencanaan dan pelaksanaan konstruksi jembatan, meliputi analisis kebutuhan, perencanaan detail, pengendalian mutu beton, pemasangan girder dan pekerjaan struktur lainnya seperti abutmen dan oprit.
Dokumen tersebut menjelaskan teknik pengambilan sampel tanah dan analisis mikrobiologis terhadap sampel tersebut. Beberapa teknik pengambilan sampel tanah yang disebutkan adalah menggunakan sekop, bor tanah, serta pengambilan sampel pada berbagai kedalaman tanah dan zona rhizosfir. Analisis mikrobiologis yang umum dilakukan terhadap sampel tanah antara lain perhitungan jumlah mikroorganisme dan
Dokumen tersebut membahas tahapan dan alat-alat yang digunakan dalam proyek pembangunan dermaga, dimulai dari persiapan lahan, pengerukan, pemancangan tiang, pengecoran, hingga pemasangan struktur lainnya. Beberapa alat utama yang disebutkan adalah kapal keruk, excavator, truk, pompa beton, campuran beton truk, ponton crane, dan crane."
Similar to Tahapan dan Pendekatan Teknis dalam Eksplorasi Airtanah.pptx (20)
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
Tahapan dan Pendekatan Teknis dalam Eksplorasi Airtanah.pptx
1. Tahapan dan Teknologi Eksplorasi
Airtanah Modern
Muhammad Haikal Razi (22/507092/STK/01021)
Prodi Doktor Teknik Geologi
Departemen Teknik Geologi. Universitas Gadjah Mada
Eksplorasi dan Pemodelan Geologi
2. Pendekatan Teknik Eksplorasi Airtanah
Tahapan Eksplorasi
Fase 1: Identifikasi favorable zone
• Pengumpulan data pendahuluan
• Akusisi dan interpretasi data penginderaan jauh
• Analisis geologi struktur
• Inventarisasi sumur bor, informasi kualitas dan kuantitas airtanah
• Penentuan imbuhan dan lepasan airtanah
Fase 2: Studi pendahuluan geologi dan geofisika
• Pengembangan target eksplorasi berdasarkan studi pendahuluan geologi
dan geofisika pada fase 1
Fase 3: Studi detail geofisika
Fase 4: Test drilling
Fase 5: Pengeboran sumur produksi dan well development
Fase 6: Pembangunan fasilitas pemompaan
4. Fase 2 & 3: Geofisika Eksplorasi
Metode geofisika eksplorasi airtanah melibatkan penggunaan teknologi dan instrumen geofisika untuk
menentukan sifat fisik bawah permukaan tanah dengan tujuan mengetahui keberadaan, kedalaman, dan kualitas
air tanah. Berikut ini beberapa metode geofisika eksplorasi airtanah yang umum digunakan:
1. Metode geolistrik: Metode ini melibatkan pengukuran resistivitas tanah dengan menggunakan aliran arus listrik. Air
tanah umumnya memiliki konduktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan batuan di sekitarnya, sehingga metode
ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi lokasi dan kedalaman airtanah.
Gambar 1. Konsep dasar metode geolistrik Gambar 2. Contoh penampang geolistrik 2D
(Kresic, 2023)
5. 2. Metode gravitasi: Metode ini melibatkan
pengukuran percepatan gravitasi di atas
permukaan tanah. Metode ini sangat cocok
dimanfaatkan untuk karakterisasi system
cekungan dan rekahan/patahan yang
mengontrol struktur geologi.
3. Metode magnetik: Metode ini melibatkan
pengukuran medan magnetik di atas
permukaan tanah. Air tanah memiliki
magnetisasi yang berbeda dari batuan di
sekitarnya, sehingga perbedaan magnetisasi
dapat digunakan untuk mengidentifikasi
keberadaan dan kedalaman airtanah.
Fase 2 & 3: Geofisika Eksplorasi
Gambar 3. Model 2D dan 3D struktur bawah permukaan berdasarkan
model densitas batuan dari metode gravitasi
6. Fase 2 & 3: Geophysical Logging
• Gamma logging: Teknik ini digunakan untuk mengukur
jumlah radioaktif dalam batuan dan air tanah. Air tanah
memiliki jumlah radioaktif yang lebih rendah
dibandingkan dengan batuan, sehingga teknik ini dapat
digunakan untuk mengidentifikasi kedalaman dan
kualitas airtanah.
• Resistivity logging: Resistivitas air tanah biasanya lebih
rendah dibandingkan dengan batuan di sekitarnya,
sehingga teknik ini dapat digunakan untuk
mengidentifikasi keberadaan dan kedalaman airtanah.
• Self potential logging: Teknik ini digunakan untuk
mengukur perbedaan potensial listrik di sekitar sumur
bor atau lubang pengambilan air tanah.
• Acoustic logging: Teknik ini digunakan untuk mengukur
kecepatan dan refleksi gelombang suara di dalam sumur
bor atau lubang pengambilan air tanah. Gambar 4. Aplikasi geophysical logging (Kresic, 2023)
7. Fase 4: Drilling
1.Direct push drilling: Teknik ini dilakukan dengan cara
mendorong alat bor ke dalam tanah menggunakan tekanan
udara atau hidraulik. Setelah mencapai kedalaman yang
diinginkan, alat bor kemudian ditarik keluar bersama dengan
sampel air tanah. Teknik ini sering digunakan untuk
pengambilan sampel air tanah pada lokasi yang sulit
dijangkau atau terbatas ruangnya.
2.Auger drilling: Teknik ini dilakukan dengan cara memutar
bor spiral ke dalam tanah. Setelah mencapai kedalaman yang
diinginkan, bor kemudian ditarik keluar bersama dengan
sampel air tanah. Teknik ini sering digunakan untuk
pengambilan sampel air tanah pada lokasi dengan kondisi
tanah yang lunak.
Gambar 5. (atas) direct push drilling, (bawah) auger drilling
(Kresic, 2023)
8. 3. Rotary drilling: Teknik ini dilakukan dengan cara
memutar alat bor menggunakan mesin penggerak. Setelah
mencapai kedalaman yang diinginkan, sampel air tanah
dapat diambil menggunakan alat pompa sumur atau alat
pengeboran tambahan seperti casing atau screen. Teknik
ini sering digunakan untuk pengambilan sampel air tanah
pada lokasi dengan kondisi tanah yang keras.
4. Sonic drilling: Teknik ini dilakukan dengan cara
memanipulasi gelombang suara untuk mendorong alat bor
ke dalam tanah. Setelah mencapai kedalaman yang
diinginkan, sampel air tanah dapat diambil menggunakan
alat pompa sumur atau alat pengeboran tambahan seperti
casing atau screen. Teknik ini sering digunakan untuk
pengambilan sampel air tanah pada lokasi dengan kondisi
tanah yang keras dan sulit dijangkau.
Fase 4: Drilling Test
Gambar 6. (atas) ilustrasi proses rotary drilling (bawah) sampel
batuan dari proses drilling (Kresic, 2023)
9. Well development adalah tahap penting setelah pembuatan sumur
bor untuk memastikan agar air tanah yang diambil melalui sumur
tersebut berkualitas baik dan dapat digunakan dengan aman. Berikut
adalah tahapan well development airtanah yang umum dilakukan:
• Pre-development testing: Sebelum well development dimulai,
perlu dilakukan pengujian awal untuk mengetahui kondisi air
tanah, seperti kandungan zat-zat yang terlarut, kekeruhan, dan
tingkat pH-nya. Hasil pengujian ini akan menjadi dasar dalam
menentukan teknik well development yang tepat.
• Surging: Teknik ini dilakukan dengan cara mengalirkan air bersih
dari permukaan sumur dengan tekanan tinggi untuk
membersihkan sumur dari endapan yang mungkin terdapat di
dalamnya.
• Bailing: Teknik ini dilakukan dengan cara mengepom air bersih
keluar dari sumur secara bertahap menggunakan pompa vakum.
Tujuannya adalah untuk mengangkat sedimen dan material lain
yang telah mengendap di dalam sumur.
• Pumping: Teknik ini dilakukan dengan cara memompa air bersih
keluar dari sumur dalam jangka waktu yang cukup lama. Tujuannya
adalah untuk mengurangi konsentrasi bahan-bahan yang terlarut
di dalam sumur sehingga air yang dihasilkan menjadi lebih jernih
dan bersih.
Fase 5: Well Development
Gambar 7. Tahapan well development
10. Pengembangan fasilitas pemompaan air tanah adalah
proses perancangan dan pembangunan sistem
pemompaan air tanah yang bertujuan untuk memperoleh
akses ke air tanah secara lebih efisien dan efektif. Proses
pengembangan fasilitas pemompaan air tanah meliputi
beberapa tahapan, antara lain:
1. Studi kelayakan: melakukan studi kelayakan untuk
menentukan jenis dan kapasitas pompa yang
diperlukan, serta menentukan lokasi yang tepat untuk
pembangunan fasilitas pemompaan.
2. Perencanaan: merencanakan sistem pemompaan
yang tepat, termasuk sistem pipa, pompa, dan
kontrol otomatis.
3. Pembangunan: membangun fasilitas pemompaan,
termasuk pemasangan pipa, pompa, dan peralatan
lainnya.
4. Uji coba dan pemeliharaan: melakukan uji coba
untuk memastikan bahwa fasilitas pemompaan
berfungsi dengan baik, serta melakukan
pemeliharaan secara rutin untuk menjaga kinerja
fasilitas pemompaan.
Fase 6: Fasilitas Pemompaan
Gambar 8. Ilustrasi design sumur (Kresic, 2023)
12. Identifikasi Favorable Zone
Geological Matrix Analysis: Matriks pembobotan atau weighting matrix dalam eksplorasi airtanah adalah
salah satu alat atau teknik yang digunakan untuk memperhitungkan berbagai faktor yang
mempengaruhi potensi air tanah di suatu lokasi. Matriks pembobotan digunakan untuk menentukan
tingkat kepentingan setiap faktor yang berpengaruh terhadap potensi air tanah.
Lithology Numerical Weighting
Jurassic limestone 10
Eocene limestone 8
Cretaceous sandstone 8
Tertiary basalt 8
Precambrian granites 4
Precambrian metasediments 3
All others 0
Geologic Structure Numerical Weighting
Significant structure 8
Structure 5
No evident structure 0
Surficial Geology Numerical Weighting
Alluvium-filled 7
Wadi bed wider than
60 m
4
No significant alluvium 0
14. Eksplorasi (Baroma Sites 2)
Pengembangan Kawasan eksplorasi dilakukan atas hasil dari geological
matric analysis, dimana lokasi yang dipilih untuk eksplorasi lebih lanjut
memiliki prospek besar berdasarkan pembobotan.
• Geologi
Berdasarkan peta geologi Kawasan Baroma Sites 2 memiliki 4 patahan
besar, dua diantaranya berada pada litologi Jurrasic limestone dan
Precambrian metamorf.
• Hidrologi
Kawasan Baroma memiliki potensi recharge yang sedang, yang berasal dari
infiltarasi air hujan dari area pegunungan. Namun Kawasan ini hanya
memiliki saluran air permukaan yang rendah
• Geofisika
Investigasi geofisika dilakukan sebanyak dua lintasan untuk
mengkarakterisasi kehadiran zona anomaly sebagai representasi dari
kehadiran patahan dan rekahan. Rekahan di bawah permukaan berfungsi
sebagai porositas skunder dalam system akuifer local.
Gambar 10. Lokasi eksplorasi