2. PH tanah 5,6 – 7,5
Suhu 23 – 30 oC
CH = 1000 - 1.800 mm/thn
Jenis tanah : lempung berpasir – medium
Dataran rendah – menengah (50 - 600 mdpl)
Mendapatkan sinar matahari yg cukup
Syarat Tumbuh :
4. Pembajakan dan garu
Tanah dibajak sedalam 30-40
cm, kemudian dikeringkan
selama 7 hari. Bersihkan dr
gulma saat pengolahan lahan.
PENGOLAHAN LAHAN
5. Pada tanah yang pH-nya masam (dibawah 5) perlu dilakukan
pengapuran. Pengapuran dilakukan dengan menyebar rata di
permukaan guludan. Diperlukan sebanyak 2 ton /ha untuk
menaikkan 1 strip pH Tanah.
PEMBERIAN KAPUR (PENGAPURAN)
PEMBERIAN KAPUR (PENGAPURAN)
6. Buat lubang tanam dgn cara ditugal, jarak 20 x 75 cm.
Kemudian masukkan 1-2 benih per lubang dgn
kedalaman 4-5 cm, dan tutup kembali dgn
tanah/kompos yg sudah matang. Dan di buatkan
pembibitan pada tempat yg kosong.
PENANAMAN
8. PENYULAMAN
Bila tanaman sudah berumur 5-7
HST maka dilakukan penyulaman
dengan mengganti bibit tanaman
yg mati dgn bibit baru. Dan
dilakukan penjarangan bagi benih
yg tumbuh terlalu rapat.
9. Tujuan : Membersihkan gulma
Mengurangi serangan HPT
Mengurangi persaingan makanan (unsur hara)
Menjaga kualitas buah
Kimiawi
PENGENDALIAN GULMA
Setelah selesai penyulaman, lalu dilakukan
penyiangan pada umur 14 dan 30 HST secara
mekanis (fisik) dengan cangkul.
Penyiangan
Pembumbunan
Lakukan pembumbunan pada usia 14 dan 30
HST. Pembumbunan dilakukan dgn cara
mengumpulkan tanah disekitar lahan tanam
kemudian diletakkan dibawah tanaman shg
berbentuk gundukan, untuk menguatkan
tanaman jagung supaya kokoh dan tdk
roboh.
10. PENGAIRAN / IRIGASI TANAMAN
Pengairan dilakukan apabila tanah kering, pada fase vegetatif
dan fase generatif tanaman (tergantung keadaan lahan). Dan
diberi drainase untuk membuang kelebihan air (terutama pd
musim penghujan).
13. Gejala serangan Lalat
bibit (Atherigona sp.)
Pengendalian : Menggunakan
Insektisida berbahan aktif Dimehipo
atau Karbosulfan.
1. Lalat bibit (Atherigona sp.)
Larva Lalat bibit
(Atherigona sp.)
Imago Lalat bibit
(Atherigona sp.)
14. 2. Semut dan rayap
Gejala serangan
-Memakan benih yang ditanam sehingga benih tidak
bisa tumbuh atau tumbuh tidak sempurna
-Rayap kadang memakan akar tanaman sehingga
tanaman mati
Semut Rayap
Pengendalian : Menggunakan
Insektisida berbahan aktif BPMC
dan Lamda Sihalotrin.
15. 3. Lundi (kumbang tanah)
Ciri-ciri hama:
Larva
- Biasa berada dalam tanah
- Berwarna putih
- Mempunyai tiga pasang kaki
Imago
- Berbentuk kumbang
-Meletakkan telur dalam tanah
Gejala serangan
-Memotong batang jagung yang baru tumbuh
sehingga tanaman mati.
Pengendalian : Menggunakan
Insektisida berbahan aktif Diazinon
16. 4. Orong-orong (Gryllotalpa sp.)
Ciri-ciri hama:
Larva
- Biasa berada dalam tanah
- Berwarna coklat
- Mempunyai tiga pasang kaki
Gejala serangan
-Memotong batang jagung yang baru tumbuh
dan memakan daun dan batang muda
sehingga tanaman mati.
Pengendalian : Menggunakan
Insektisida berbahan aktif Lamda
Sihalotrin dan BPMC
17. 5. Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
Ciri-ciri hama:
Larva
- Biasa berada dalam tanah
- Berwarna coklat kehitaman
- Mempunyai tujuh pasang kaki
Gejala serangan
- Hama ini menyerang tanaman umur 1-3
minggu, dengan cara menyerang pangkal
batang pada waktu malam hari, siang hari
ulat bersembunyi dalam tanah.
Pengendalian : Menggunakan
Insektisida berbahan aktif
Diazinon/Karbofuran di sebar di
baris tanaman. Dan di semprot dgn
menggunakan metomil 40 %.
18. 6. Wereng jagung
Ciri-ciri hama:
- Berwarna hijau, coklat dan hitam
- Mempunyai tiga pasang kaki
Gejala serangan
-Menghisap cairan tanaman sehingga daun
tanaman menjadi transparan dan kering
Pengendalian : Menggunakan
Insektisida berbahan aktif Lamda
Sihalotrin + Imidakloprid (di mix)
19. 7. Kutu daun (Aphids sp.)
Gejala serangan :
Hama ini menyerang tanaman bagian daun
atas dan bunga, terutama pada saat
bunga mulai mekar, dengan cara
menghisap cairan daun dan bunga.
Aphids sp.
Gejala serangan Aphids sp.
Pengendalian : Menggunakan
Insektisida berbahan Imidakloprid
dan Abamectin.
20. 8. Ulat Grayak (Spodoptera litura)
Larva Ulat Grayak (S. litura)
Ciri-ciri hama:
Larva
- Biasa berada dalam tanah
- Berwarna coklat kehitaman
- Mempunyai tujuh pasang kaki
Gejala serangan
-Memotong batang jagung yang baru
tumbuh dan memakan daun dan
batang muda sehingga tanaman
mati.
-Memakan daun-daun tanaman
jagung
Pengendalian :
Menggunakan Insektisida
berbahan metomil /
emamektin
21. Ciri-ciri hama :
Larva berwarna kehitaman dengan kepala menonjol
berwarna hitam.
Gejala serangan :
Hama ini menyerang daun
sangat cepat dan hanya meninggalkan tulang daunnya
saja.
Proses regenerasi ulat cepat.
9. Ulat Daun (Leucania unipuncta)
Pengendalian :
Menggunakan Insektisida
berbahan metomil /
emamektin benzoat
22. 10. Penggerek batang (Ostrinia fumacalis)
Ciri-ciri hama:
Larva
- Biasa berada dalam batang tanaman
- Berwarna merah muda
Gejala serangan
- Hama ini biasanya menyerang tanaman menjelang berbunga dengan
cara menggerek batang, tanda-tanda terjadinya serangan yaitu
adanya serbuk berwarna putih berserakan di sekitar permukaan daun.
Gejala serangan Ostrinia fumacalis
Larva Ostrinia fumacalis
Pengendalian :
Menggunakan Insektisida
berbahan metomil /
emamektin
23. 11. Belalang daun (Locusta migratoria)
Belalang Locusta
Gejala serangan L. migratoria
Pengendalian :
Menggunakan Insektisida
berbahan aktif Lamda
Sihalotrin, dan Beta Siflutrin
24. 12. Ulat penggerek buah (Heliothis armigera)
Ciri-ciri hama:
- Larva muda berwarna
hijau bercorak hitam
- Larva tua berwarna
kehitaman
Gejala serangan
- Merusak tongkol
jagung dan memakan
biji, biasanya dimakan
dari pucuk tongkol
- Gejala lebih lanjut
tongkol menjadi busuk
Heliothis armigera
Pengendalian :
Menggunakan Insektisida
berbahan metomil /
emamektin
25. 13. Tikus sawah (Mus musculus)
Gejala serangan :
Hama ini menyerang
tanaman dengan memakan
daun dan tongkol jagung
Pengendalian :
-Sanitasi lahan
-Gropyokan
-Pemberian umpan beracun
Mus musculus
Gejala serangan tikus.
26. PENYAKIT - PENYAKIT TANAMAN
JAGUNG MANIS
PENYAKIT - PENYAKIT TANAMAN
JAGUNG MANIS
27. Gejala :
Penyakit ini sangat membahayakan
bagi tanaman jagung karena dapat
mengakibatkan gagal panen. Tanda-
tandanya daun berwarna kuning
keputihan sejajar dengan urat
daun , pada bagian bawah daun
terdapat konidia berwarna seperti
butiran tepung.
Pengendalian :
Seed treatment menggunakan fungisida perlakuan benih
(metalaksil), menggunakan benih yang tahan, dan tanaman
yang terserang dicabut lalu dibakar.
1. Bulai (Peronosclerospora maydis)
28. 2. Karat daun (Pucinia graminis)
Gejala :
Pada daun muncul bercak-
bercak tak beraturan
berwarna coklat seperti karat
besi, gejala lebih lanjut daun
akan mengering
Pengendalian :
Menggunakan Fungisida
berbahan Mankozeb /
Benomil
29. 3. Hawar daun (Helmithosporium sp.)
Gejala :
Pada daun dan pelepah muncul
bercak-bercak melebar tak
beraturan berwarna coklat,
gejalalebih lanjut daun akan
mengering
Pengendalian :
Menggunakan Fungisida
berbahan Mankozeb /
Klorotalonil
30. 4. Gosong bengkak (Ustilago maydis)
Gejala :
Biji-biji jagung menjadi
membesar berwarna putih
dan didalamnya terdapat
spora jamur berwarna hitam
Pengendalian :
Menggunakan Fungisida
berbahan Mankozeb /
Klorotalonil
31. Panen
Panen
Jagung Manis bisa dipanen
setelah berumur 70 - 73 HST,
tergantung jenis varietasnya.
Buah yg bisa dipanen adalah
buah yg berwarna kuning
mengkilat dan masih blm
keras.
32. Tips Agar tanaman terhindar dari
serangan hama dan penyakit :
Lakukan pengolahan tanah dengan benar.
Amati tanaman dalam setiap perkembangannya.
Lakukan pemupukan sesuai kebutuhan.
Lakukan pergiliran tanaman agar siklus
pertumbuhan hama dan penyakit terputus.
Lakukan penanggulangan OPT sesuai
sasarannya.