KOMPOSISI WARNA
Semester Ganjil 2014-2015
DKV - UNINDRA PGRI
Dra. Winny Gunarti, M.Ds.
Kombinasi/Komposisi Warna
Adalah campuran/susunan warna-
warna yang diatur untuk
menciptakan warna-warna
harmonis dalam sebuah desain, atau
untuk tujuan tertentu, dengan
menggunakan dua, tiga atau empat
warna yang saling berdekatan atau
saling berlawanan di dalam
lingkaran warna, yang disebut juga
Skema Warna (Color Scheme)
A. Pengulangan
B. Selaras
C. Kontras
Berdasarkan teori skema warna, maka
dapat dicapai komposisi warna:
A. KOMPOSISI/SKEMA
WARNA
PENGULANGAN
Komposisi Warna Pengulangan
• Menggunakan warna yang sama
lebih dari satu kali, diatur pada
tempat berbeda.
• Pengulangan bisa dibuat teratur
atau tidak teratur. Hanya warnanya
yang berulang, intervalnya tidak.
• Pengulangan menghasilkan
irama/ritme yang menuju pada
suatu kesatuan.
• Dapat berkesan tenang dan halus,
atau membosankan.
B. KOMPOSISI/SKEMA
WARNA SELARAS
Komposisi Warna Selaras
Memberi kesan visual menyenangkan,
kesatuan harmonis, relaks, enak dilihat,
kadang terasa membosankan dan monoton.
Variasi warna selaras,
terdiri atas:
1. Selaras monokromatik
2. Selaras analog
3. Selaras polikromatik
Kombinasi warna yang berasal dari satu warna
tetapi memiliki value dan intensitas yang
berbeda-beda, menggunakan variasi dalam
”lightness” dan ”saturation”.
Monokromatis berkesan bersih dan elegan,
terkadang juga monoton.
1. Skema warna
Selaras
Monokromatis(k)
Karena menggunakan satu warna dasar,
maka ”tone” sangat penting dalam skema
warna monokromatis.
Dari segi value tint atau shade misalnya,
kombinasi monokromatis biru bisa terdiri
dari warna-warna biru tua, biru laut, biru
langit dan biru muda.
Penerapan warna
Selaras Monokromatis
Kombinasi dari warna-
warna yang letaknya
berdekatan atau saling
bersebelahan dalam
lingkaran warna.
Disebut juga sebagai
skema warna
harmonis
2. Skema Warna Selaras Analog(us)
Kombinasi skema warna analog
Adanya kesamaan unsur warna memberikan
kesan harmonis, segar namun tidak terlalu ramai.
Penerapan warna
Selaras Analog:
Komposisi lebih dari satu
warna (poly = banyak),
yang dapat dibuat dari
warna di antara warna
analog, dapat juga diambil
dari warna kontras, lalu
dicampur dengan salah
satu dari deretan nilai
netral (abu-abu).
Dapat dipilih satu warna
dominan, dan satu warna
sebagai aksen.
3. Penerapan Selaras
Polikromatik
http://ankalicious.deviantart.com/art/Bowline-Composition-182622697
MU + U
C. KOMPOSISI/SKEMA
WARNA KONTRAS
Komposisi/Skema Warna Kontras
Komposisi yang membuat
perbedaan menjadi jelas.
Memberi kesan lebih
menonjol dan lebih menarik
perhatian dibandingkan
warna selaras.
Penyusunan warna yang
baik akan menghadirkan
komposisi yang harmonis,
sedangkan jika kurang baik
akan membingungkan dan
melelahkan mata.
Variasi warna kontras:
1. Kontras Komplementer
2. Kontras Split
Komplementer
3. Kontras Triadik
4. Kontras Tetradik
5. Kontras Nilai (kecerahan)
6. Kontras Suhu Warna
7. Kontras Simultan
8. Kontras Saturasi
9. Kontras Ekstensi (proporsi)
1. Skema warna komplementer/kontras
Kombinasi dua
warna yang
letaknya saling
berseberangan
dalam lingkaran
warna.
Saat menggunakan
kombinasi ini,
sebaiknya memilih
satu warna sebagai
warna dominan.
Umumnya kombinasi antara satu
warna primer dengan satu warna
sekunder.
Bisa kombinasi satu warna
“hangat” dengan warna “dingin”.
Kombinasi warna komplementer
dalam proporsi yang tepat akan
menghasilkan warna netral,
seperti abu-abu atau cokelat.
Warna komplementer memberi
kesan dramatis, menyenangkan,
menarik perhatian, dan terlihat
lebih “hidup”, lebih “kuat”, dan
“menyala”.
Warna
primer
Warna
sekunder
Warna
hangat
Warna
dingin
Penerapan warna
Kontras Komplementer
warna primer dan warna sekunder
Warna hangat dan warna dingin
2. Skema warna Split Komplementer
Kombinasi tiga warna dari
satu warna berseberangan
dengan dua warna lain yang
letaknya berdekatan, atau
mengapit warna yang letaknya
tepat berseberangan dengan
warna tersebut.
Suatu kombinasi warna-warna
yang kontras, namun tidak
sekontras dan “sekuat” warna
komplementer.
Memberi kesan lebih “kaya
warna” dan “lebih hidup”.
Kombinasi warna split komplementer
B + MO + KO
H + MO + MU U + KH + KO
O + BU + BH
M + BH + KH
K + MU + BU
Penerapan warna
kontras
split komplementer:
B + MO + KO
3. Skema warna Triadik
Kombinasi tiga warna yang
berjarak sama dan
membentuk segitiga sama
sisi dalam lingkaran warna.
Warna triadik tidak
sekontras warna
komplementer, tapi lebih
seimbang dan harmonis.
Memberi kesan visual yang
kuat, dengan tampilan
lebih “kaya warna”.
Kombinasi warna Triadik
M + B + K MU + KO + BH
H + O + U BU + MO + KH
3 warna primer
3 warna sekunder
3 warna tersier
3 warna tersier
Penerapan
warna Kontras
Triadik:
M+ K + B
4. Skema warna Tetradik
Kombinasi empat warna dari
warna komplementer ganda
(double complementary).
Sebuah kombinasi yang
paling kaya, namun agak
sulit menjadikannya
harmonis, jika
menggunakannya secara
equal.
Penting untuk menetapkan
satu warna dominan atau
melemahkan/melunakkan
warna-warna lainnya.
Kombinasi warna Tetradik
Merah
Hijau
Biru
Oranye
Kuning
Ungu
Biru
Oranye
Kuning
Ungu
Merah
Hijau
Lainnya: KO + MO + BU + BH dan KO + KH + MU + BU
jika ditarik garis dari keempat warna tersebut, akan
terbentuk persegi panjang.
Penerapan warna
Kontras Tetradik:
M + H + O + B
K + U + O + B
5. Penerapan kontras
nilai (kecerahan)
Kontras yang berhubungan
dengan value yaitu terang
gelap, bayangan, gradasi,
hitam-putih
Mattise : The Dance II
Berhubungan
dengan
Hangat/panas
dinginnya warna.
6. Penerapan
kontras Suhu
Warna
7. Penerapan Kontras
Simultan
Kontras simultan terjadi
karena bila melihat warna-
warna tertentu mata secara
serempak (simultan) menuntut
warna-warna lawannya yang
belum tampak, maka secara
spontan warna-warna itu
timbul dengan sendirinya.
Warna yang satu menonjolkan
warna lainnya. Dalam hal ini,
warna latar sangat penting.
8. Penerapan Kontras Saturasi
Komposisi warna-
warna kontras di
antara:
warna-warna murni,
warna-warna kuat
atau redup, atau
warna yang
saturasinya
maksimal.
9. Penerapan Kontras Ekstensi (proporsi)
Komposisi kontras antara warna
cerah dengan warna suram. Salah
satu warna menjadi isi dari bidang
warna lainnya, menyangkut daerah
warna dalam suatu bidang komposisi.
Biasanya kontras jumlah atau
proporsi antara besar kecilnya
warna atau banyak sedikitnya suatu
warna dibanding lawannya.
Untuk mendapatkan proporsi yang
baik dituntut suatu perimbangan yang
kuantitatif. besar kecil
banyak sedikit
Rasio yang dibuat Goethe ini
hanya berlaku bagi komposisi
warna yang tingkat
kemurniannya maksimal.
Dua faktor yang menentukan
kekuatan warna adalah
kecemerlangan dan proporsinya
(perbandingannya).
9 : 8 : 6 : 3 : 4 : 6
Kuning : jingga : merah : ungu : biru : hijau
Terima Kasih

studi-warna-komposisi-warna.ppt

  • 1.
    KOMPOSISI WARNA Semester Ganjil2014-2015 DKV - UNINDRA PGRI Dra. Winny Gunarti, M.Ds.
  • 2.
    Kombinasi/Komposisi Warna Adalah campuran/susunanwarna- warna yang diatur untuk menciptakan warna-warna harmonis dalam sebuah desain, atau untuk tujuan tertentu, dengan menggunakan dua, tiga atau empat warna yang saling berdekatan atau saling berlawanan di dalam lingkaran warna, yang disebut juga Skema Warna (Color Scheme)
  • 3.
    A. Pengulangan B. Selaras C.Kontras Berdasarkan teori skema warna, maka dapat dicapai komposisi warna:
  • 4.
  • 5.
    Komposisi Warna Pengulangan •Menggunakan warna yang sama lebih dari satu kali, diatur pada tempat berbeda. • Pengulangan bisa dibuat teratur atau tidak teratur. Hanya warnanya yang berulang, intervalnya tidak. • Pengulangan menghasilkan irama/ritme yang menuju pada suatu kesatuan. • Dapat berkesan tenang dan halus, atau membosankan.
  • 7.
  • 8.
    Komposisi Warna Selaras Memberikesan visual menyenangkan, kesatuan harmonis, relaks, enak dilihat, kadang terasa membosankan dan monoton. Variasi warna selaras, terdiri atas: 1. Selaras monokromatik 2. Selaras analog 3. Selaras polikromatik
  • 9.
    Kombinasi warna yangberasal dari satu warna tetapi memiliki value dan intensitas yang berbeda-beda, menggunakan variasi dalam ”lightness” dan ”saturation”. Monokromatis berkesan bersih dan elegan, terkadang juga monoton. 1. Skema warna Selaras Monokromatis(k)
  • 11.
    Karena menggunakan satuwarna dasar, maka ”tone” sangat penting dalam skema warna monokromatis. Dari segi value tint atau shade misalnya, kombinasi monokromatis biru bisa terdiri dari warna-warna biru tua, biru laut, biru langit dan biru muda.
  • 12.
  • 14.
    Kombinasi dari warna- warnayang letaknya berdekatan atau saling bersebelahan dalam lingkaran warna. Disebut juga sebagai skema warna harmonis 2. Skema Warna Selaras Analog(us)
  • 15.
    Kombinasi skema warnaanalog Adanya kesamaan unsur warna memberikan kesan harmonis, segar namun tidak terlalu ramai.
  • 16.
  • 19.
    Komposisi lebih darisatu warna (poly = banyak), yang dapat dibuat dari warna di antara warna analog, dapat juga diambil dari warna kontras, lalu dicampur dengan salah satu dari deretan nilai netral (abu-abu). Dapat dipilih satu warna dominan, dan satu warna sebagai aksen. 3. Penerapan Selaras Polikromatik http://ankalicious.deviantart.com/art/Bowline-Composition-182622697 MU + U
  • 20.
  • 21.
    Komposisi/Skema Warna Kontras Komposisiyang membuat perbedaan menjadi jelas. Memberi kesan lebih menonjol dan lebih menarik perhatian dibandingkan warna selaras. Penyusunan warna yang baik akan menghadirkan komposisi yang harmonis, sedangkan jika kurang baik akan membingungkan dan melelahkan mata. Variasi warna kontras: 1. Kontras Komplementer 2. Kontras Split Komplementer 3. Kontras Triadik 4. Kontras Tetradik 5. Kontras Nilai (kecerahan) 6. Kontras Suhu Warna 7. Kontras Simultan 8. Kontras Saturasi 9. Kontras Ekstensi (proporsi)
  • 22.
    1. Skema warnakomplementer/kontras Kombinasi dua warna yang letaknya saling berseberangan dalam lingkaran warna. Saat menggunakan kombinasi ini, sebaiknya memilih satu warna sebagai warna dominan.
  • 23.
    Umumnya kombinasi antarasatu warna primer dengan satu warna sekunder. Bisa kombinasi satu warna “hangat” dengan warna “dingin”. Kombinasi warna komplementer dalam proporsi yang tepat akan menghasilkan warna netral, seperti abu-abu atau cokelat. Warna komplementer memberi kesan dramatis, menyenangkan, menarik perhatian, dan terlihat lebih “hidup”, lebih “kuat”, dan “menyala”. Warna primer Warna sekunder Warna hangat Warna dingin
  • 24.
  • 25.
    Warna hangat danwarna dingin
  • 27.
    2. Skema warnaSplit Komplementer Kombinasi tiga warna dari satu warna berseberangan dengan dua warna lain yang letaknya berdekatan, atau mengapit warna yang letaknya tepat berseberangan dengan warna tersebut. Suatu kombinasi warna-warna yang kontras, namun tidak sekontras dan “sekuat” warna komplementer. Memberi kesan lebih “kaya warna” dan “lebih hidup”.
  • 28.
    Kombinasi warna splitkomplementer B + MO + KO H + MO + MU U + KH + KO O + BU + BH M + BH + KH K + MU + BU
  • 29.
  • 30.
    B + MO+ KO
  • 31.
    3. Skema warnaTriadik Kombinasi tiga warna yang berjarak sama dan membentuk segitiga sama sisi dalam lingkaran warna. Warna triadik tidak sekontras warna komplementer, tapi lebih seimbang dan harmonis. Memberi kesan visual yang kuat, dengan tampilan lebih “kaya warna”.
  • 32.
    Kombinasi warna Triadik M+ B + K MU + KO + BH H + O + U BU + MO + KH 3 warna primer 3 warna sekunder 3 warna tersier 3 warna tersier
  • 33.
  • 34.
  • 36.
    4. Skema warnaTetradik Kombinasi empat warna dari warna komplementer ganda (double complementary). Sebuah kombinasi yang paling kaya, namun agak sulit menjadikannya harmonis, jika menggunakannya secara equal. Penting untuk menetapkan satu warna dominan atau melemahkan/melunakkan warna-warna lainnya.
  • 37.
    Kombinasi warna Tetradik Merah Hijau Biru Oranye Kuning Ungu Biru Oranye Kuning Ungu Merah Hijau Lainnya:KO + MO + BU + BH dan KO + KH + MU + BU jika ditarik garis dari keempat warna tersebut, akan terbentuk persegi panjang.
  • 38.
  • 39.
    K + U+ O + B
  • 40.
    5. Penerapan kontras nilai(kecerahan) Kontras yang berhubungan dengan value yaitu terang gelap, bayangan, gradasi, hitam-putih
  • 41.
    Mattise : TheDance II Berhubungan dengan Hangat/panas dinginnya warna. 6. Penerapan kontras Suhu Warna
  • 42.
    7. Penerapan Kontras Simultan Kontrassimultan terjadi karena bila melihat warna- warna tertentu mata secara serempak (simultan) menuntut warna-warna lawannya yang belum tampak, maka secara spontan warna-warna itu timbul dengan sendirinya. Warna yang satu menonjolkan warna lainnya. Dalam hal ini, warna latar sangat penting.
  • 44.
    8. Penerapan KontrasSaturasi Komposisi warna- warna kontras di antara: warna-warna murni, warna-warna kuat atau redup, atau warna yang saturasinya maksimal.
  • 46.
    9. Penerapan KontrasEkstensi (proporsi) Komposisi kontras antara warna cerah dengan warna suram. Salah satu warna menjadi isi dari bidang warna lainnya, menyangkut daerah warna dalam suatu bidang komposisi. Biasanya kontras jumlah atau proporsi antara besar kecilnya warna atau banyak sedikitnya suatu warna dibanding lawannya. Untuk mendapatkan proporsi yang baik dituntut suatu perimbangan yang kuantitatif. besar kecil
  • 47.
  • 48.
    Rasio yang dibuatGoethe ini hanya berlaku bagi komposisi warna yang tingkat kemurniannya maksimal. Dua faktor yang menentukan kekuatan warna adalah kecemerlangan dan proporsinya (perbandingannya). 9 : 8 : 6 : 3 : 4 : 6 Kuning : jingga : merah : ungu : biru : hijau
  • 49.