Pengorganisasian merupakan proses merancang struktur organisasi secara formal dengan membagi tugas secara jelas antar anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien. Proses ini mencakup pembagian dan spesialisasi pekerjaan serta pengalokasian sumber daya secara tepat. Struktur organisasi yang terbentuk melalui pengorganisasian membantu mengatur aliran kerja dan koordinasi antar unit dalam organisasi.
Struktur dan Desain Organisasi_edited.pptxEvaHanyFanida
Materi ini membahas tentang pentingnya menyusun Struktur dan Desain Organisasi. Struktur dan desain organisasi merupakan elemen kunci dalam kesuksesan suatu entitas, baik itu perusahaan, pemerintahan, lembaga nirlaba, atau bahkan organisasi sosial. Mereka menjadi landasan untuk mengarahkan, mengelola, dan mengoptimalkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Dalam era yang terus berubah dan kompetitif seperti sekarang, memiliki struktur dan desain organisasi yang tepat adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu organisasi. Dalam paragraf ini, kita akan menggali lebih dalam tentang mengapa struktur dan desain organisasi sangat penting dan bagaimana mereka dapat memengaruhi kinerja dan perkembangan jangka panjang suatu entitas.
Pertama-tama, struktur organisasi memainkan peran kunci dalam menentukan tugas dan tanggung jawab setiap individu di dalam organisasi. Dengan menentukan siapa yang bertanggung jawab atas apa, struktur ini membantu mencegah tumpang tindih tanggung jawab dan memastikan bahwa setiap bagian dari organisasi memiliki peran yang jelas. Tanpa struktur yang tepat, organisasi mungkin menghadapi masalah dalam hal efisiensi dan akuntabilitas. Oleh karena itu, struktur organisasi yang baik adalah fondasi untuk pencapaian tujuan organisasi.
Selanjutnya, desain organisasi mengacu pada cara organisasi itu sendiri diatur dan dihubungkan satu sama lain. Ini mencakup bagaimana departemen dan unit berinteraksi, komunikasi antar tingkat hierarki, serta aliran informasi dan keputusan. Desain organisasi yang baik dapat meningkatkan koordinasi, kolaborasi, dan komunikasi di seluruh organisasi. Ini dapat menciptakan suasana kerja yang lebih efisien dan produktif, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing organisasi di pasar.
Selain itu, struktur dan desain organisasi juga memengaruhi budaya organisasi. Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai, norma, dan perilaku yang dianut oleh anggota organisasi. Struktur organisasi yang fleksibel dan terbuka cenderung mendukung budaya inovasi dan adaptasi, sementara struktur yang lebih kaku dapat menciptakan budaya yang lebih hierarkis dan formal. Oleh karena itu, pemilihan struktur dan desain organisasi yang tepat dapat membantu menciptakan budaya yang mendukung tujuan dan nilai organisasi.
Selanjutnya, struktur dan desain organisasi juga memainkan peran penting dalam pengembangan karyawan. Mereka dapat memberikan jalur karier yang jelas, peluang pengembangan, dan panduan untuk karyawan dalam mencapai tujuan mereka. Dengan struktur dan desain yang tepat, organisasi dapat membantu karyawan merencanakan dan mencapai pertumbuhan karier mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan retensi bakat dan motivasi.
Tidak kalah pentingnya, struktur dan desain organisasi dapat memengaruhi fleksibilitas dan adaptabilitas organisasi.
Struktur dan Desain Organisasi_edited.pptxEvaHanyFanida
Materi ini membahas tentang pentingnya menyusun Struktur dan Desain Organisasi. Struktur dan desain organisasi merupakan elemen kunci dalam kesuksesan suatu entitas, baik itu perusahaan, pemerintahan, lembaga nirlaba, atau bahkan organisasi sosial. Mereka menjadi landasan untuk mengarahkan, mengelola, dan mengoptimalkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Dalam era yang terus berubah dan kompetitif seperti sekarang, memiliki struktur dan desain organisasi yang tepat adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu organisasi. Dalam paragraf ini, kita akan menggali lebih dalam tentang mengapa struktur dan desain organisasi sangat penting dan bagaimana mereka dapat memengaruhi kinerja dan perkembangan jangka panjang suatu entitas.
Pertama-tama, struktur organisasi memainkan peran kunci dalam menentukan tugas dan tanggung jawab setiap individu di dalam organisasi. Dengan menentukan siapa yang bertanggung jawab atas apa, struktur ini membantu mencegah tumpang tindih tanggung jawab dan memastikan bahwa setiap bagian dari organisasi memiliki peran yang jelas. Tanpa struktur yang tepat, organisasi mungkin menghadapi masalah dalam hal efisiensi dan akuntabilitas. Oleh karena itu, struktur organisasi yang baik adalah fondasi untuk pencapaian tujuan organisasi.
Selanjutnya, desain organisasi mengacu pada cara organisasi itu sendiri diatur dan dihubungkan satu sama lain. Ini mencakup bagaimana departemen dan unit berinteraksi, komunikasi antar tingkat hierarki, serta aliran informasi dan keputusan. Desain organisasi yang baik dapat meningkatkan koordinasi, kolaborasi, dan komunikasi di seluruh organisasi. Ini dapat menciptakan suasana kerja yang lebih efisien dan produktif, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing organisasi di pasar.
Selain itu, struktur dan desain organisasi juga memengaruhi budaya organisasi. Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai, norma, dan perilaku yang dianut oleh anggota organisasi. Struktur organisasi yang fleksibel dan terbuka cenderung mendukung budaya inovasi dan adaptasi, sementara struktur yang lebih kaku dapat menciptakan budaya yang lebih hierarkis dan formal. Oleh karena itu, pemilihan struktur dan desain organisasi yang tepat dapat membantu menciptakan budaya yang mendukung tujuan dan nilai organisasi.
Selanjutnya, struktur dan desain organisasi juga memainkan peran penting dalam pengembangan karyawan. Mereka dapat memberikan jalur karier yang jelas, peluang pengembangan, dan panduan untuk karyawan dalam mencapai tujuan mereka. Dengan struktur dan desain yang tepat, organisasi dapat membantu karyawan merencanakan dan mencapai pertumbuhan karier mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan retensi bakat dan motivasi.
Tidak kalah pentingnya, struktur dan desain organisasi dapat memengaruhi fleksibilitas dan adaptabilitas organisasi.
Desain dan Struktur Organisasi
1. Dimensi Struktur Organisasi
2. Departementalisasi
3. Model-Model Desain Organisasi
4. Implikasi Manajerial Desain Dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
1. Dimensi Struktur Organisasi
2. Departementalisasi
3. Model-Model Desain Organisasi
4. Implikasi Manajerial Desain Dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
1. Dimensi Struktur Organisasi
2. Departementalisasi
3. Model-Model Desain Organisasi
4. Implikasi Manajerial Desain Dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
1. Dimensi Struktur Organisasi
2. Departementalisasi
3. Model-Model Desain Organisasi
4. Implikasi Manajerial Desain Dan Struktur Organisasi
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian adalah suatu proses untuk
merancang struktur formal, mengelompokkan,
mengatur, serta membagi tugas-tugas atau
pekerjaan di antara para anggota organisasi,
agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan
efisien. Proses pengorganisasian meliputi
pembagian dan spesialisasi pekerjaan,
pengalokasian sumber daya, dan koordinasi
dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan
organisasi
3. FUNGSI
PENGORGANISASIAN
Mengidentifikasi dan
mengelompokkan
pekerjaan yang harus
dilakukan
01
Mengalokasikan
sumber daya yang tepat
sesuai sasaran
operasional
02
Membantu
mempermudah
koordinasi antar pihak
di dalam suatu
kelompok
03
Memastikan
produktivitas yang
terukur
05
Membantu membagi
tugas sesuai dengan
kondisi yang terjadi di
perusahaan
04
Membantu mengatur
berbagai macam
kegiatan
06
4. PROSEDUR PROSES
PENGORGANISASIAN
PEMERINCIAN
seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan
untuk mencapai tujuan organisasi
PEMBAGIAN
beban pekerjaan total menjadi kegiatan-
kegiatan yang secara logik dapat dilaksanakan
oleh satu orang
PENGADAAN
pengembangan suatu mekanisme untuk
mengkoordinasikan pekerjaan para anggota
organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan
harmonis
5. Dalam pengorganisasian, manajemen membuat daftar bahan, pekerjaan, dan
sumber daya manusia yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Daftar
itu kemudian dikelompokkan sesuai bagian-bagian yang ada dalam organisasi.
Misalnya, pekerjaan untuk bagian produksi, administrasi, dan pemasaran.
Pengorganisasian juga memastikan setiap pekerjaan dilakukan oleh bagian yang
sesuai bidang pekerjaannya. Misalnya, pencatatan keuangan dikerjakan oleh
bagian akunting. Pengorganisasian juga memastikan tiap bagian langsung
bekerja secara berkesinambungan satu sama lain. Pembagian kerja yang efektif
membantu menghindari tumpang tindih tugas dan memastikan bahwa setiap
tugas ditangani oleh orang yang paling mampu melakukannya. Selain itu,
pembagian kerja yang jelas dan terorganisir memungkinkan anggota tim fokus
pada tugas yang mereka tangani, sehingga meningkatkan produktivitas.
6. • Tiap satuan organisasi memiliki rincian aktivitas yang
jelas.
• Tiap pejabat/ petinggi memiliki rincian tugas yang
jelas.
• Jumlah tugas dibagi secara merata di antara
anggota tim.
• Departementalisasi: pengelompokkan kerja.
• Pemerincian tugas pekerjaan.
• Bagan organisasi formal.
• Rantai perintah dan kesatuan perintah.
• Tingkat-tingkat hirarki manajemen.
• Saluran komunikasi.
• Penggunaan komite.
PRINSIP DAN KOMPONEN PENTING
DALAM PEMBAGIAN KERJA DALAM
ORGANISASI
7. Departementalisasi atau pengelompokan kerja
adalah proses pengelompokkan aktivitas menjadi
sejumlah departemen dalam sebuah organisasi
untuk membantu mengatur struktur organisasi.
8. TUJUAN
Untuk pembebanan biaya
overhead pabrik dengan adil dan
teliti.
1
Untuk pengendalian biaya
overhead pabrik yang lebih baik.
2 Untuk pembuatan keputusan
oleh manajemen.
3
9. DEPARTEMENTALISASI
FUNGSIONAL
karyawan dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang mereka
lakukan. Organisasi fungsional ini merupakan bentuk dasar
departementalisasi. Kekurangan departementalisasi fungsional
adalah struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-
fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas
yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan
menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta
kurang inovatif.
10. DEPARTEMENTALISASI
DIVISIONAL
karyawan dikelompokkan berdasarkan produk, wilayah (geografis),
langganan, dan proses atau peralatan. Kekurangan
departementalisasi divisional adalah dapat menimbulkan tidak
konsistennya kebijakan antara divisi-divisi serta muncul masalah
duplikasi sumberdaya dan peralatan yang tidak perlu.
11. Karenanya dibutuhkan sebuah struktur dalam
organisasi. Struktur organisasi adalah sistem yang
digunakan untuk mendefinisikan hierarki dalam
sebuah organisasi dengan tujuan menetapkan
cara sebuah organisasi dapat beroperasi untuk
mencapai tujuannya
12. STRUKTUR ORGANISASI
Bagian-bagian dalam
organisasi yang memiliki tugas
dan tanggung jawab yang
spesifik. Contohnya,
departemen personalia,
pemasaran, produksi,
pembelian, dan divisi umum.
1. DEPARTEMEN
Posisi atau peran yang
dipegang oleh seseorang
dalam organisasi. Jabatan
pada struktur organisasi
bermacam-macam,
tergantung skala, kebutuhan,
dan jenis perusahaan.
2. JABATAN
Bagian-bagian dalam
organisasi yang dibentuk
berdasarkan kriteria tertentu,
seperti produk, pasar,
geografis, atau proses
3. DIVISI
13. STRUKTUR ORGANISASI
Garis hubungan antara atasan
dengan bawahan dalam
struktur organisasi. Dalam
struktur organisasi lini,
hubungan antara atasan
dengan bawahan terjadi
secara langsung dan vertikal
4. GARIS
KOMANDO
Garis yang menunjukkan
kewenangan dan tanggung
jawab dari setiap jabatan
dalam organisasi
5. GARIS
WEWENANG
Garis yang menunjukkan
hubungan antara departemen
atau divisi dalam organisasi.
6. GARIS
FUNGSI
14. Setiap jenis struktur organisasi memiliki kelebihan
dan kekurangan yang berbeda dan hanya dapat
berfungsi untuk perusahaan atau organisasi dalam
situasi tertentu atau pada titik tertentu dalam
siklus hidupnya[. Oleh karena itu, organisasi harus
memilih struktur yang paling sesuai untuk tujuan,
ukuran, dan lingkungan bisnis mereka.