this is shelter step. if you want to khow about shelter you must read this document. this document explain about what more in floating and the others bencana. bagaimana manajemen bencana mulai dari banjir, gempa bumi, longsor tsunami. tanggung jawab petugas yang diterjunkan dalam evakuasi dsb semua tersaji dalam dokumen ini. health worker and job in shelter can read ini here. so you can study from this document before you aplicable what you do.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pengungsian yang mencakup definisi pengungsian, tahapan manajemen bencana, pola penyelenggaraan manajemen pengungsian di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, serta jenis-jenis bantuan yang diberikan kepada para pengungsi seperti bantuan hunian sementara, pangan, non-pangan, sandang, air bersih dan sanitasi, serta pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana. Secara garis besar mencakup siklus manajemen bencana mulai dari mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, hingga pemulihan; serta unsur-unsur penanggulangan kesehatan yang meliputi pencegahan, penyiapan sumber daya, tanggap darurat, dan pemulihan.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dan tahapan penanggulangan bencana longsor. Prinsip-prinsipnya meliputi cepat dan tepat, prioritas, koordinasi, berdaya guna, transparan, kemitraan, pemberdayaan, nondiskriminatif, dan nonproletisi. Tahapan penanggulangannya terdiri dari pencegahan, tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi.
1. Program desa model berfokus pada peningkatan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan infrastruktur, pertanian, pendidikan, dan kesehatan;
2. Intervensi yang dilakukan meliputi pembangunan sarana air bersih, jalan desa, posyandu, kios penjualan, serta pelatihan pertanian dan keterampilan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas upaya kesling dalam bencana di Indonesia, mencakup type bencana, fenomena bencana di Indonesia, dan standar minimum pelayanan kebencanaan serta upaya kesehatan lingkungan. Dokumen ini juga menyajikan hasil survei pengungsian akibat letusan Gunung Sinabung dan analisis kondisi pasokan air bersih, sanitasi, pengendalian vektor, dan promosi kesehatan di lokasi penampungan pengungsi.
BENCANA alam adalah aktivitas alam yang luarbiasa yang menimbulkan kerugian bagi umat manusia. Respons terhadap akibat dari bencana itu harus dilakukan untuk meringankan penderitaan penyintas dan mengurangi jumlah korban. Secara umum, bantuan terbesar diberikan kepada manusia yang terdampak dari bencana tersebut, walaupun tidak menutup kemungkinan ada juga pihak yang memberi perhatian pada penyelamatan hewan, alam atau benda tertentu (misalnya cagar budaya).
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pengungsian yang mencakup definisi pengungsian, tahapan manajemen bencana, pola penyelenggaraan manajemen pengungsian di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, serta jenis-jenis bantuan yang diberikan kepada para pengungsi seperti bantuan hunian sementara, pangan, non-pangan, sandang, air bersih dan sanitasi, serta pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana. Secara garis besar mencakup siklus manajemen bencana mulai dari mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, hingga pemulihan; serta unsur-unsur penanggulangan kesehatan yang meliputi pencegahan, penyiapan sumber daya, tanggap darurat, dan pemulihan.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dan tahapan penanggulangan bencana longsor. Prinsip-prinsipnya meliputi cepat dan tepat, prioritas, koordinasi, berdaya guna, transparan, kemitraan, pemberdayaan, nondiskriminatif, dan nonproletisi. Tahapan penanggulangannya terdiri dari pencegahan, tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi.
1. Program desa model berfokus pada peningkatan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan infrastruktur, pertanian, pendidikan, dan kesehatan;
2. Intervensi yang dilakukan meliputi pembangunan sarana air bersih, jalan desa, posyandu, kios penjualan, serta pelatihan pertanian dan keterampilan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas upaya kesling dalam bencana di Indonesia, mencakup type bencana, fenomena bencana di Indonesia, dan standar minimum pelayanan kebencanaan serta upaya kesehatan lingkungan. Dokumen ini juga menyajikan hasil survei pengungsian akibat letusan Gunung Sinabung dan analisis kondisi pasokan air bersih, sanitasi, pengendalian vektor, dan promosi kesehatan di lokasi penampungan pengungsi.
BENCANA alam adalah aktivitas alam yang luarbiasa yang menimbulkan kerugian bagi umat manusia. Respons terhadap akibat dari bencana itu harus dilakukan untuk meringankan penderitaan penyintas dan mengurangi jumlah korban. Secara umum, bantuan terbesar diberikan kepada manusia yang terdampak dari bencana tersebut, walaupun tidak menutup kemungkinan ada juga pihak yang memberi perhatian pada penyelamatan hewan, alam atau benda tertentu (misalnya cagar budaya).
Laporan fieldtrip mencakup pengamatan kondisi pertanian berkelanjutan di beberapa lokasi di Desa Tulungrejo. Mahasiswa mengamati karakteristik lansekap, kualitas air, biodiversitas, dan aspek sosioekonomi untuk menilai tingkat keberlanjutan lahan. Hasilnya menunjukkan lansekap yang terfragmentasi dengan campuran hutan, kebun, dan lahan pertanian semusim serta cadangan karbon rendah pada sebagian lahan.
PERLINDUNGAN
DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP.
Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia.
Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Setiap orang berhak mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup.
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHANMuhammad Nasrullah
Dokumen tersebut membahas mengenai pembuangan sampah sarap, sisa toksik dan pepejal serta sistem kumbahan yang selamat. Ia menjelaskan berbagai jenis sampah dan cara pelupusannya, termasuk di daerah perkampungan dan perkotaan. Dokumen juga membahas mengenai jenis tandas dan sistem pembuangan limbahnya.
Standard minimum-penanganan-pasca-bencanaFahlevi Qalbi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang standar minimum kebutuhan pascabencana yang mencakup standar umum, standar pokok kebutuhan dalam situasi bencana, serta standar kebutuhan air, sanitasi, pangan, dan penanganan masalah gizi di tempat pengungsian.
Workshop sosialisasi Gerakan Nasional Bersih Negeriku (GNBN) dan perencanaan penggunaan dana BOS triwulan I tahun 2013 di SMP IT Nurul Yaqin Sorong membahas latar belakang, tujuan dan sasaran GNBN, hasil yang diharapkan, pembentukan organisasi GNBN, rencana kegiatan, pelaksanaan program, sarana prasarana, dan instrumen pengamatan.
Dokumen tersebut membahas tentang hak dan kewajiban masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009, serta menjelaskan konsep kearifan lokal dan contoh-contoh kearifan lokal di Indonesia dalam mengelola lingkungan hidup secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut merupakan laporan penilaian sanitasi rumah yang meliputi tujuan, metode pengumpulan data, kriteria penilaian, dan cara penilaian rumah. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan lingkungan perumahan dan masalah yang perlu diselesaikan. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi lapangan, lalu dirangkum dalam kartu rumah. Rumah dinilai berdasarkan sarana sanitasi, kondisi rumah
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit yang ditularkan oleh lalat dan tindakan pengendaliannya. Lalat dapat menularkan penyakit seperti kolera, tipus, dan disentri melalui kontak dengan kotoran manusia atau hewan yang terinfeksi. Untuk mengendalikan penyakit ini perlu dilakukan survei kepadatan lalat, perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan, serta pemberantasan lalat secara langsung menggunak
Lebaran 2022 akan dihadiri 85 juta pemudik yang diperkirakan akan menghasilkan 35 juta kilogram sampah tambahan selama dua minggu mudik dan balik, menyebabkan pemerintah merencanakan berbagai kegiatan seperti edukasi mudik minim sampah dan penyediaan tempat sampah terpilah untuk menanggulangi lonjakan sampah.
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman PisangKKNBerbahSleman
[OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan ) dengan Budidaya Tanaman Pisang]
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman dan persamaan persepsi mengenai bagaimana mengelola lingkungan pekarangan menjadi sumber penghidupan baik dari segi kemandirian pangan dan peningkatan ekonomi. Budidaya yang dipertimbangkan adalah tanaman hortikultura jenis tanaman buah, yakni pisang (Musa paradisiaca). Tanaman pisang merupakan tanaman yang serbaguna , mulai dari akar (rhizome) sampai daun dapat dimanfaatkan oleh manusia.
#KKN PPM UGM 2021 Periode II
#Unit 2021-YO045
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sumber daya alam, termasuk sumber daya tanah, air, hayati, dan lainnya. Ditekankan pentingnya mengelola sumber daya secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek regenerasi, pemanfaatan optimal, dan meminimalkan dampak negatif pengelolaan terhadap lingkungan.
Peraturan ini mengatur tentang tata cara dan persyaratan pengenaan tarif nol rupiah untuk kegiatan tertentu di kawasan konservasi. Kegiatan yang dapat dikenakan tarif nol rupiah antara lain penelitian mahasiswa, kegiatan sosial masyarakat lokal, kegiatan keagamaan, dan pemanfaatan hasil hutan untuk bencana alam. Persyaratan yang harus dipenuhi meliputi surat keterangan domisili, proposal kegiatan, dan pemberit
Peraturan Menteri, Pekerjaan Umum, Permen PU, Prasarana, Sarana, Persampahan,...Penataan Ruang
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan teknis pengumpulan sampah dan penyediaan Tempat Pengolahan Sementara (TPS) dan/atau Tempat Pengolahan Sementara 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Beberapa poin pentingnya adalah pemilahan sampah minimal 5 jenis, persyaratan wadah sampah seperti label dan kriteria, serta metode pengumpulan sampah berdasarkan jenisnya.
Penyiapan lahan tanpa bakar untuk pencegahan kebakaran lahan dan hutanCIFOR-ICRAF
Dokumen tersebut membahas tentang penyiapan lahan tanpa membakar sebagai upaya pencegahan kebakaran lahan dan hutan. Metode penyiapan lahan tanpa bakar yang direkomendasikan adalah tebas imas atau manual karena lebih ramah lingkungan dibandingkan metode mekanis dan membakar. Teknik tebas imas melibatkan penebangan pohon, penumpukan biomassa, dan pembuatan perigi sebagai salah satu kearifan lokal. Penyiapan lahan den
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & BayamShofi Asriani
Laporan ini membahas tentang praktikum hidroponik yang dilakukan oleh siswa SMK Bina Nasional Informatika. Laporan menjelaskan tentang pengertian hidroponik, teknik-tekniknya seperti larutan statis dan alir serta agregat media, alat dan bahan yang digunakan, cara kerja praktikum, serta kesimpulan bahwa hidroponik adalah metode tanam tanpa tanah menggunakan larutan nutrisi.
Laporan fieldtrip mencakup pengamatan kondisi pertanian berkelanjutan di beberapa lokasi di Desa Tulungrejo. Mahasiswa mengamati karakteristik lansekap, kualitas air, biodiversitas, dan aspek sosioekonomi untuk menilai tingkat keberlanjutan lahan. Hasilnya menunjukkan lansekap yang terfragmentasi dengan campuran hutan, kebun, dan lahan pertanian semusim serta cadangan karbon rendah pada sebagian lahan.
PERLINDUNGAN
DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP.
Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia.
Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Setiap orang berhak mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup.
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHANMuhammad Nasrullah
Dokumen tersebut membahas mengenai pembuangan sampah sarap, sisa toksik dan pepejal serta sistem kumbahan yang selamat. Ia menjelaskan berbagai jenis sampah dan cara pelupusannya, termasuk di daerah perkampungan dan perkotaan. Dokumen juga membahas mengenai jenis tandas dan sistem pembuangan limbahnya.
Standard minimum-penanganan-pasca-bencanaFahlevi Qalbi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang standar minimum kebutuhan pascabencana yang mencakup standar umum, standar pokok kebutuhan dalam situasi bencana, serta standar kebutuhan air, sanitasi, pangan, dan penanganan masalah gizi di tempat pengungsian.
Workshop sosialisasi Gerakan Nasional Bersih Negeriku (GNBN) dan perencanaan penggunaan dana BOS triwulan I tahun 2013 di SMP IT Nurul Yaqin Sorong membahas latar belakang, tujuan dan sasaran GNBN, hasil yang diharapkan, pembentukan organisasi GNBN, rencana kegiatan, pelaksanaan program, sarana prasarana, dan instrumen pengamatan.
Dokumen tersebut membahas tentang hak dan kewajiban masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009, serta menjelaskan konsep kearifan lokal dan contoh-contoh kearifan lokal di Indonesia dalam mengelola lingkungan hidup secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut merupakan laporan penilaian sanitasi rumah yang meliputi tujuan, metode pengumpulan data, kriteria penilaian, dan cara penilaian rumah. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan lingkungan perumahan dan masalah yang perlu diselesaikan. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi lapangan, lalu dirangkum dalam kartu rumah. Rumah dinilai berdasarkan sarana sanitasi, kondisi rumah
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit yang ditularkan oleh lalat dan tindakan pengendaliannya. Lalat dapat menularkan penyakit seperti kolera, tipus, dan disentri melalui kontak dengan kotoran manusia atau hewan yang terinfeksi. Untuk mengendalikan penyakit ini perlu dilakukan survei kepadatan lalat, perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan, serta pemberantasan lalat secara langsung menggunak
Lebaran 2022 akan dihadiri 85 juta pemudik yang diperkirakan akan menghasilkan 35 juta kilogram sampah tambahan selama dua minggu mudik dan balik, menyebabkan pemerintah merencanakan berbagai kegiatan seperti edukasi mudik minim sampah dan penyediaan tempat sampah terpilah untuk menanggulangi lonjakan sampah.
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman PisangKKNBerbahSleman
[OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan ) dengan Budidaya Tanaman Pisang]
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman dan persamaan persepsi mengenai bagaimana mengelola lingkungan pekarangan menjadi sumber penghidupan baik dari segi kemandirian pangan dan peningkatan ekonomi. Budidaya yang dipertimbangkan adalah tanaman hortikultura jenis tanaman buah, yakni pisang (Musa paradisiaca). Tanaman pisang merupakan tanaman yang serbaguna , mulai dari akar (rhizome) sampai daun dapat dimanfaatkan oleh manusia.
#KKN PPM UGM 2021 Periode II
#Unit 2021-YO045
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sumber daya alam, termasuk sumber daya tanah, air, hayati, dan lainnya. Ditekankan pentingnya mengelola sumber daya secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek regenerasi, pemanfaatan optimal, dan meminimalkan dampak negatif pengelolaan terhadap lingkungan.
Peraturan ini mengatur tentang tata cara dan persyaratan pengenaan tarif nol rupiah untuk kegiatan tertentu di kawasan konservasi. Kegiatan yang dapat dikenakan tarif nol rupiah antara lain penelitian mahasiswa, kegiatan sosial masyarakat lokal, kegiatan keagamaan, dan pemanfaatan hasil hutan untuk bencana alam. Persyaratan yang harus dipenuhi meliputi surat keterangan domisili, proposal kegiatan, dan pemberit
Peraturan Menteri, Pekerjaan Umum, Permen PU, Prasarana, Sarana, Persampahan,...Penataan Ruang
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan teknis pengumpulan sampah dan penyediaan Tempat Pengolahan Sementara (TPS) dan/atau Tempat Pengolahan Sementara 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Beberapa poin pentingnya adalah pemilahan sampah minimal 5 jenis, persyaratan wadah sampah seperti label dan kriteria, serta metode pengumpulan sampah berdasarkan jenisnya.
Penyiapan lahan tanpa bakar untuk pencegahan kebakaran lahan dan hutanCIFOR-ICRAF
Dokumen tersebut membahas tentang penyiapan lahan tanpa membakar sebagai upaya pencegahan kebakaran lahan dan hutan. Metode penyiapan lahan tanpa bakar yang direkomendasikan adalah tebas imas atau manual karena lebih ramah lingkungan dibandingkan metode mekanis dan membakar. Teknik tebas imas melibatkan penebangan pohon, penumpukan biomassa, dan pembuatan perigi sebagai salah satu kearifan lokal. Penyiapan lahan den
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & BayamShofi Asriani
Laporan ini membahas tentang praktikum hidroponik yang dilakukan oleh siswa SMK Bina Nasional Informatika. Laporan menjelaskan tentang pengertian hidroponik, teknik-tekniknya seperti larutan statis dan alir serta agregat media, alat dan bahan yang digunakan, cara kerja praktikum, serta kesimpulan bahwa hidroponik adalah metode tanam tanpa tanah menggunakan larutan nutrisi.
3. •
•
•
•
•
•
•
Masalah umum:
FAO photo
1. Ketiadaan sumber
2. Konflik mengenai lokasi, prioritas & rancangan
3. Penantian bahan-bahan
4. Kondisi lapangan yang sulit
5. Pemecahan jangka pendek untuk masalah jangka
panjang
6. Pekerjaan lapangan yang tetap
7. Jenis dan strategi berbeda di lokasi yang sama
8. Kepadatan, penyebaran penyakit
9. Pemerkosaan
10. Kegagalan membangun atau memenuhi hunian
5. Std Min Hunian & Penampungan
1. Perencanaan Strategis
2. Perencanaan Fisik
3. Ruang Tinggal yang
tertutup
4. Rancang Bangun
5. Pembangunan
6. Dampak Lingkungan
6. Std Min Bahan Non Pangan:
1. Pakaian dan Peralatan
Tidur
2. Kebersihan Pribadi
3. Alat Masak & Makan
4. Kompor, Bahan Bakar
& Penerangan
5. Alat & Peralatan
7. Std Min Hunian & Penampungan
Solusi-2 tempat hunian dan
penampungan yang sudah ada
diberikan prioritas melalui pemulangan
atau penampungan rumah tangga-
rumah tangga yang terkena dampak
bencana, dan keamanan, kesehatan,
keselamatan, dan kesejahteraan
penduduk yang terkena dampak
bencana dijamin
Std 1: Perencanaan strategis
8. Std Min Hunian & Penampungan
Praktek-2 Perencanaan fisik setempat
sedapat mungkin digunakan untuk
memungkinkan akses dan penggunaan
yang aman dan terjamin terhadap
tempat hunian dan pelayanan-2 dan
sarana-2 dasar, serta untuk
memastikan privasi yang semestinya
dan pembatasan antara tempat hunian
satu rumah tangga dari yang lain
Std 2: Perencanaan Fisik
9. Hunian
Beberapa Indikator kunci :
•Luas area 3.5 - 4.5 m2 per orang.
•Pada cuaca dingin, bahan hunian dan konstruksi
menjamin suhu ruangan optimal
UNHCR photo
Using the Sphere guidelines,
what would be a basic planning
figure for space per person in a
mass shelter like this?
11. Penampungan
Some Key Indicators….
• The appropriate type of temporary settlement required is determined:
reception or transit centre; self-settled camp; planned temporary settlement
or extension of temporary settlement
• …located at a safe distance from possible external threats ..usually not less
than 50 k
• it is accessible by heavy trucks from an all-weather road
• not less than 3 m above anticipated water table in rainy season
• soil suitable for digging and water infiltration
• topography and gradient is suitable for drainage (ideal is between 2 and 4 %,
and should not exceed 7%)
• site provides 45 m2 for each person (includes all infrastructure and access
space except for agricultural crops and livestock)
• adequate firebreaks of at least 2 meters between dwellings, 6 meters
between clusters of dwellings, and 15 m between blocks of clusters.
12. Std Min Hunian & Penampungan
Orang-2 mempunyai naungan tertutup
yang memadai untuk dijadikan tempat
tinggal yang bermartabat. Kegiatan-2
dasar rumah tangga dapat
dilaksanakan secara memuaskan, dan
kegiatan-2 pendukung
penghidupan/mata pencaharian dapat
dilakukan secara semestinya
Std 3: Ruang Tinggal yang Tertutup
13. Std Min Hunian & Penampungan
Rancang bangun tempat hunian dapat
diterima oleh penduduk yang terkena
dampak bencana dan memberikan
kenyamanan suhu yang memadai,
udara segar dan perlindungan dari
cuaca untuk memastikan martabat,
kesehatan, keamanan dan
kesejahteraan penghuninya
Std 4: Rancang Bangun
14. Std Min Hunian & Penampungan
Pendekatan Pembangunan sesuai
dengan praktek-2 pendirian bangunan
setempat yang aman dan
meminimalkan peluang-2 gangguan
penghidupan setempat
Std 5: Pembangunan
15. Std Min Hunian & Penampungan
Dampak negatif terhadap lingkungan
ditekan melalui pengaturan rumah
tangga pengungsi yang terkena
dampak bencana, pengadaan bahan,
dan penggunaan teknik pembangunan
secara seksama
Std 6: Dampak Lingkungan
16. Catatan Panduan :
“satu keluarga dengan 5 orang anggota menerima sekurang-
2nya 1 lembar (4 m X 6 m) plastik.” - p. 191
Apa artinya dalam praktek ?
6 m
4m x 6m = 24 m2
24m2 5 people = 4.8 m2 per p.
> 4.5m2 - the Sphere indicator, cukup ?
Tidak cukup, mengapa ?
17. A = ± 3.5 m2/p
A = ± 4.0 m2/p
A = ± 3.0 m2/p
Tergantung : konteks, iklim, tradisi, & bagaimana
menggunakannya ! Indikator luas hunian, bukan m2 lembar plastik
19. Example -
One Tent -
Size = 17.5 M
2
= 1 Dwelling
Shelter Space per
Person = 3.5 M 2 (if
there are 5 in the
family)
5
M
3.5 M
Storage
Cooking/Heating
Storage
A Dwelling
20. A Cluster/RT = 16 KK/80 orang
40
m
40 m
2 m
5
M
3.5 M
Storage
Cooking/Heating
Storage
21. A Block/RW = 16 clusters = 1250 orang
6
m
between
clusters
220 m
180
m
zone for latrines
22. A Sector/desa = 4 Blocks = 5000 orang
455 m
375
m
15 m between blocks
Water Point
25. Std Min Barang bantuan non pangan
Orang-2 yang terkena dampak
bencana mempunyai pakaian, selimut,
dan perlengkapan tidur yang memadai
untuk memastikan martabat,
keselamatan dan kesejahteraan
mereka
Std 1: Pakaian dan Perlengkapan tidur
26. Standard Pakaian
Beberapa Indikator Kunci :
• Masyarakat mempunyai akses selimut
• Bayi < 2th minimum memiliki 1 set pakaian dan
bahan kebersihan sesuai dengan budaya, cuaca, dan
musim
• Setiap orang sekurang-2nya memiliki 1 set pakaian
dengan ukuran memadai, sesuai dengan budaya,
cuaca, dan musim
• Semua wanita mendapatkan keperluan “kewanitaan”
secara teratur
• .
27. Std Min Barang bantuan non pangan
Setiap rumah tangga yang terkena
dampak bencana mempunyai akses
yang memadai terhadap sabun dan
barang-2 lainnya untuk memastikan
kebersihan, kesehatan, martabat dan
kesejahteraan pribadi
Std 2: Kebersihan Pribadi
28. Std Min Barang bantuan non pangan
Setiap rumah tangga yang terkena
dampak bencana mempunyai akses
terhadap piranti untuk memasak dan
makan
Std 3: Piranti memasak dan Makan
29. Std Min Barang bantuan non pangan
Masing-2 rumah tangga yang terkena dampak
bencana mempunyai akses terhadap sarana-2
memasak bersama atau 1 kompor dan akses
terhadap pasokan bahan bakar untuk
keperluan memasak dan untuk menjaga
kehangatan. Masing-2 rumah tangga juga
mempunyai akses terhadap cara-2 yang
sesuai untuk menyediakan penerangan
buatan yang berkelanjutan untuk memastikan
keamanan pribadi
Std 4: Kompor, Bahan Bakar & Penerangan
30. Std Min Barang bantuan non pangan
Masing-2 rumah tangga yang terkena dampak
bencana yang bertanggungjawab untuk
pembangunan atau pemeliharaan dan
penggunaan tempat hunian mereka secara
aman mempunyai akses terhadap piranti dan
peralatan yang diperlukan
Std 5: Piranti dan Peralatan