Kelas sosial dibagi menjadi tiga bagian utama berdasarkan status ekonomi, yaitu kelas atas, menengah dan bawah. Status sosial seseorang ditentukan oleh hak dan kewajiban sosialnya dalam masyarakat. Peranan sosial seseorang harus sesuai dengan status sosial yang dimilikinya.
Dokumen tersebut membahas tentang pelapisan sosial dan persamaan derajat. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa pelapisan sosial terjadi karena perbedaan status sosial antar individu dalam masyarakat, dan terdapat berbagai teori mengenai pelapisan sosial. Dokumen juga menjelaskan bahwa persamaan derajat dijamin oleh undang-undang yang memberikan hak yang sama bagi semua orang tanpa kecuali.
Dokumen tersebut membahas tentang stratifikasi sosial, yaitu perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat. Dibahas pula definisi stratifikasi sosial menurut para ahli, faktor penyebab, dasar pembentuk, status, sifat, dan wujud stratifikasi sosial secara ekonomi, sosial, dan politik.
Dokumen tersebut membahas tentang stratifikasi sosial yang merupakan pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara hirarkis. Terdapat dua tipe sistem lapisan sosial yaitu yang terjadi secara alami dan yang disengaja disusun. Lapisan sosial dapat ditentukan berdasarkan ukuran kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan. Sistem lapisan dapat bersifat tertutup atau terbuka ter
Kelas sosial dibagi menjadi tiga bagian utama berdasarkan status ekonomi, yaitu kelas atas, menengah dan bawah. Status sosial seseorang ditentukan oleh hak dan kewajiban sosialnya dalam masyarakat. Peranan sosial seseorang harus sesuai dengan status sosial yang dimilikinya.
Dokumen tersebut membahas tentang pelapisan sosial dan persamaan derajat. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa pelapisan sosial terjadi karena perbedaan status sosial antar individu dalam masyarakat, dan terdapat berbagai teori mengenai pelapisan sosial. Dokumen juga menjelaskan bahwa persamaan derajat dijamin oleh undang-undang yang memberikan hak yang sama bagi semua orang tanpa kecuali.
Dokumen tersebut membahas tentang stratifikasi sosial, yaitu perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat. Dibahas pula definisi stratifikasi sosial menurut para ahli, faktor penyebab, dasar pembentuk, status, sifat, dan wujud stratifikasi sosial secara ekonomi, sosial, dan politik.
Dokumen tersebut membahas tentang stratifikasi sosial yang merupakan pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara hirarkis. Terdapat dua tipe sistem lapisan sosial yaitu yang terjadi secara alami dan yang disengaja disusun. Lapisan sosial dapat ditentukan berdasarkan ukuran kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan. Sistem lapisan dapat bersifat tertutup atau terbuka ter
STRATIFIKASI MASYARAKAT DI LINGKUNGAN SOSIALdiah halimah
Dalam masyarakat di mana kita tinggal, kita dapat menjumpai orang-orang yang termasuk golongan kaya, sedang, dan miskin. Penggolongan tersebut menunjukkan bahwa di dalam masyarakat terdapat tingkatan-tingkatan yang membedakan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain.
Dalam sosiologi, pengelompokan masyarakat berdasarkan tingkatan-tingkatan tertentu itu disebut dengan stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial secara umum dapat diartikan sebagai pembedaan atau pengelompokan anggota masyarakat secara vertikal. Stratifikasi sosial merupakan gejala sosial yang sifatnya umum pada setiap masyarakat
Stratifikasi sosial memiliki berbagai konsekuensi dalam berbagai aspek kehidupan manusia seperti peluang hidup, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan gaya hidup. Kelas sosial atas cenderung memiliki akses yang lebih baik dalam berbagai aspek tersebut dibandingkan kelas sosial bawah. Stratifikasi sosial juga dapat menimbulkan konflik antar kelas sosial dan kelompok sosial akibat perbed
Stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial yang tersusun secara bertingkat berdasarkan faktor-faktor seperti kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan. Terbentuknya stratifikasi sosial dapat disebabkan oleh etnis maupun faktor-faktor sosial lainnya dan dapat bersifat terbuka atau tertutup. Stratifikasi sosial memiliki berbagai fun
Stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas berdasarkan faktor ekonomi, politik, dan jabatan. Terdapat kelas tinggi dan rendah yang didefinisikan oleh status, peran, dan dasar seperti kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan pengetahuan. Sistem pelapisan dapat bersifat tertutup atau terbuka tergantung kesempatan mobilitas sosial antar kelas.
Stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara vertikal berdasarkan kriteria seperti kekayaan, kekuasaan, keturunan, dan pendidikan. Bentuk-bentuk stratifikasi sosial meliputi stratifikasi tertutup, terbuka, dan campuran. Stratifikasi sosial menimbulkan konsekuensi seperti terbentuknya kelas sosial, kesenjangan sosial, dan polarisasi kekuasaan.
Dokumen tersebut membahas tentang stratifikasi dan mobilitas sosial. Stratifikasi sosial dijelaskan sebagai pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas berdasarkan faktor seperti kekayaan, kekuasaan, dan ilmu pengetahuan. Ada dua jenis stratifikasi, yaitu tertutup dan terbuka. Mobilitas sosial adalah perpindahan status sosial antar kelas, yang dapat berupa horizontal maupun vertikal naik atau turun kelas
Stratifikasi sosial adalah proses pembagian masyarakat menjadi kelas-kelas berdasarkan kriteria ekonomi, sosial, dan politik seperti kekayaan, status sosial, dan kekuasaan. Proses ini menghasilkan hierarki kelas dalam masyarakat.
Sistem Pelapisan sosial dimasyarakat. Dalam Pemerintahan Stratifikasi sosial sengaja di ciptakan untuk membedakan dan pembagian tugas dan wewenang. Sehingga diharapakan tujuan organisasi mudah dan cepat dicapai.
Dokumen tersebut membahas tentang stratifikasi sosial, yaitu sistem pembagian masyarakat ke dalam lapisan-lapisan berdasarkan kriteria ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan harta. Terdapat tiga jenis sistem stratifikasi yaitu perhambaan, kasta dan kelas sosial. Dokumen juga membahas mobilitas sosial antar lapisan dan jenis stratifikasi sosial yang tertutup dan terbuka.
Teori stratifikasi sosial-fungsional menjelaskan bahwa stratifikasi sosial diperlukan untuk memotivasi individu menduduki posisi yang penting untuk kelangsungan masyarakat meski kurang menyenangkan, dengan memberikan hadiah seperti penghasilan dan prestise yang tinggi. Teori ini mendapat kritik karena tidak semua posisi penting mendapat imbalan setinggi itu, dan banyak orang yang mampu tetapi tidak pernah diber
Sekolah dan masyarakat merupakan 2 entiti yang saling memerlukan serta komplimen antara satu sama lain. Ia merupakan satu disiplin ilmu yang sangat penting untuk pengetahuan dan perkembangan masyarakat Malaysia.
Antara tajuk-tajuk yang telah saya ringkaskan ialah :
unit 1 : Pengenalan sekolah dan masyarakat
unit 3 : Teori kajian sosial
unit 4 : Pendidikan Moden
unit 6 : Stratifikasi Sosial
Berikut link yang saya sertakan adalah untuk unit 6 iaitu Stratifikasi Sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur sosial dan diferensiasi sosial dalam masyarakat. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, jenis, proses terbentuknya, dan konsekuensi dari struktur sosial dan diferensiasi sosial. Juga dibahas mengenai pengertian dan unsur-unsur stratifikasi sosial serta sifat stratifikasi sosial yang terbuka dan tertutup.
Topik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti Sosialcikgutika
Dokumen tersebut membahas tentang stratifikasi sosial dalam masyarakat tradisional dan modern. Ia menjelaskan berbagai teori stratifikasi sosial seperti teori Karl Marx dan Max Weber. Dokumen juga menjelaskan jenis-jenis stratifikasi sosial serta dampaknya terhadap pendidikan seperti perbedaan fasilitas sekolah dan pencapaian akademik. Selain itu, dibahas pula tentang mobilitas sosial antara dan dalam generasi.
STRATIFIKASI MASYARAKAT DI LINGKUNGAN SOSIALdiah halimah
Dalam masyarakat di mana kita tinggal, kita dapat menjumpai orang-orang yang termasuk golongan kaya, sedang, dan miskin. Penggolongan tersebut menunjukkan bahwa di dalam masyarakat terdapat tingkatan-tingkatan yang membedakan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain.
Dalam sosiologi, pengelompokan masyarakat berdasarkan tingkatan-tingkatan tertentu itu disebut dengan stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial secara umum dapat diartikan sebagai pembedaan atau pengelompokan anggota masyarakat secara vertikal. Stratifikasi sosial merupakan gejala sosial yang sifatnya umum pada setiap masyarakat
Stratifikasi sosial memiliki berbagai konsekuensi dalam berbagai aspek kehidupan manusia seperti peluang hidup, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan gaya hidup. Kelas sosial atas cenderung memiliki akses yang lebih baik dalam berbagai aspek tersebut dibandingkan kelas sosial bawah. Stratifikasi sosial juga dapat menimbulkan konflik antar kelas sosial dan kelompok sosial akibat perbed
Stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial yang tersusun secara bertingkat berdasarkan faktor-faktor seperti kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan. Terbentuknya stratifikasi sosial dapat disebabkan oleh etnis maupun faktor-faktor sosial lainnya dan dapat bersifat terbuka atau tertutup. Stratifikasi sosial memiliki berbagai fun
Stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas berdasarkan faktor ekonomi, politik, dan jabatan. Terdapat kelas tinggi dan rendah yang didefinisikan oleh status, peran, dan dasar seperti kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan pengetahuan. Sistem pelapisan dapat bersifat tertutup atau terbuka tergantung kesempatan mobilitas sosial antar kelas.
Stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara vertikal berdasarkan kriteria seperti kekayaan, kekuasaan, keturunan, dan pendidikan. Bentuk-bentuk stratifikasi sosial meliputi stratifikasi tertutup, terbuka, dan campuran. Stratifikasi sosial menimbulkan konsekuensi seperti terbentuknya kelas sosial, kesenjangan sosial, dan polarisasi kekuasaan.
Dokumen tersebut membahas tentang stratifikasi dan mobilitas sosial. Stratifikasi sosial dijelaskan sebagai pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas berdasarkan faktor seperti kekayaan, kekuasaan, dan ilmu pengetahuan. Ada dua jenis stratifikasi, yaitu tertutup dan terbuka. Mobilitas sosial adalah perpindahan status sosial antar kelas, yang dapat berupa horizontal maupun vertikal naik atau turun kelas
Stratifikasi sosial adalah proses pembagian masyarakat menjadi kelas-kelas berdasarkan kriteria ekonomi, sosial, dan politik seperti kekayaan, status sosial, dan kekuasaan. Proses ini menghasilkan hierarki kelas dalam masyarakat.
Sistem Pelapisan sosial dimasyarakat. Dalam Pemerintahan Stratifikasi sosial sengaja di ciptakan untuk membedakan dan pembagian tugas dan wewenang. Sehingga diharapakan tujuan organisasi mudah dan cepat dicapai.
Dokumen tersebut membahas tentang stratifikasi sosial, yaitu sistem pembagian masyarakat ke dalam lapisan-lapisan berdasarkan kriteria ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan harta. Terdapat tiga jenis sistem stratifikasi yaitu perhambaan, kasta dan kelas sosial. Dokumen juga membahas mobilitas sosial antar lapisan dan jenis stratifikasi sosial yang tertutup dan terbuka.
Teori stratifikasi sosial-fungsional menjelaskan bahwa stratifikasi sosial diperlukan untuk memotivasi individu menduduki posisi yang penting untuk kelangsungan masyarakat meski kurang menyenangkan, dengan memberikan hadiah seperti penghasilan dan prestise yang tinggi. Teori ini mendapat kritik karena tidak semua posisi penting mendapat imbalan setinggi itu, dan banyak orang yang mampu tetapi tidak pernah diber
Sekolah dan masyarakat merupakan 2 entiti yang saling memerlukan serta komplimen antara satu sama lain. Ia merupakan satu disiplin ilmu yang sangat penting untuk pengetahuan dan perkembangan masyarakat Malaysia.
Antara tajuk-tajuk yang telah saya ringkaskan ialah :
unit 1 : Pengenalan sekolah dan masyarakat
unit 3 : Teori kajian sosial
unit 4 : Pendidikan Moden
unit 6 : Stratifikasi Sosial
Berikut link yang saya sertakan adalah untuk unit 6 iaitu Stratifikasi Sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur sosial dan diferensiasi sosial dalam masyarakat. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, jenis, proses terbentuknya, dan konsekuensi dari struktur sosial dan diferensiasi sosial. Juga dibahas mengenai pengertian dan unsur-unsur stratifikasi sosial serta sifat stratifikasi sosial yang terbuka dan tertutup.
Topik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti Sosialcikgutika
Dokumen tersebut membahas tentang stratifikasi sosial dalam masyarakat tradisional dan modern. Ia menjelaskan berbagai teori stratifikasi sosial seperti teori Karl Marx dan Max Weber. Dokumen juga menjelaskan jenis-jenis stratifikasi sosial serta dampaknya terhadap pendidikan seperti perbedaan fasilitas sekolah dan pencapaian akademik. Selain itu, dibahas pula tentang mobilitas sosial antara dan dalam generasi.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang mobilitas sosial, termasuk definisi, tipe-tipe, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta saluran-saluran mobilitas sosial seperti lembaga pendidikan, ekonomi, dan organisasi.
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP 2).pptxuchiharezpector
Dokumen tersebut membahas tentang struktur sosial dan unsur-unsur pokoknya seperti status sosial, peran sosial, lembaga sosial, kelompok sosial, dan lapisan sosial. Juga dibahas mengenai bentuk-bentuk struktur sosial, elemen dasar struktur sosial, dan perbedaan antara diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial."
Modul ini membahas tentang kelas sosial, status sosial, peranan sosial, dan pengaruhnya. Kelas sosial adalah sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi, yang dibagi menjadi kelas atas, menengah, dan bawah. Status sosial adalah kedudukan seseorang yang diperoleh secara turun-temurun atau diperoleh melalui pendidikan. Peranan sosial adalah pola perilaku yang
Teks tersebut membahas tentang pelapisan sosial, kesamaan derajat, elite dan massa. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa masyarakat terbentuk dari berbagai kelompok sosial yang membentuk pelapisan sosial. Teks juga membahas tentang hak asasi manusia yang dijamin kesamaan derajat di depan hukum. Terakhir, teks membedakan pengertian elite sebagai kelompok minoritas yang berkuasa, dan massa se
Tugas ini membahas lima topik utama yaitu stratifikasi sosial, perubahan sosial, konflik sosial, mobilitas sosial, dan sosiologi. Untuk setiap topik dijelaskan pengertian, konsep, ruang lingkup, dan contohnya. Tujuan tugas ini adalah agar mahasiswa memahami kelima konsep sosiologi tersebut."
Pelapisan sosial adalah sistem penggolongan masyarakat ke dalam lapisan berdasarkan kekayaan, kekuasaan, dan prestise. Terdapat tiga jenis pelapisan: tertutup, terbuka, dan campuran. Persamaan derajat menjamin hak asasi setiap individu. Masalah utama pelapisan sosial adalah konflik antarkelas dan ketidakadilan pelayanan publik berdasarkan status sosial.
Stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat secara vertikal ke dalam lapisan-lapisan berdasarkan faktor seperti kekayaan, pendidikan, kehormatan, dan kekuasaan. Sistem stratifikasi dapat terbuka, tertutup, atau campuran, tergantung apakah masyarakat dapat berpindah strata sosial atau tidak. Fungsi stratifikasi antara lain menentukan status dan peran individu serta mengkoordinasikan masyarak
Makalah ini membahas tentang unsur-unsur stratifikasi sosial yang terdiri dari status dan peran. Status dibagi menjadi status turunan, status yang dicapai, dan status yang diberikan. Peran terdiri atas peran yang melekat dan peran yang dipilih. Unsur-unsur stratifikasi sosial antara lain didasarkan pada pendidikan, pekerjaan, ekonomi, dan senioritas.
Dokumen tersebut membahas tentang mobilitas sosial, yaitu perpindahan status seseorang atau kelompok dalam stratifikasi sosial. Mobilitas sosial dapat berupa mobilitas horizontal antar kelompok sederajat atau mobilitas vertikal ke strata di atas atau di bawah. Faktor-faktor seperti perubahan sosial, gerak populasi, dan pendidikan yang bebas dapat mempengaruhi mobilitas sosial.
Sistem lapisan masyarakat terbentuk karena adanya penghargaan tertentu terhadap hal-hal seperti kekayaan, kekuasaan, ilmu pengetahuan dalam suatu masyarakat. Lapisan masyarakat dapat berupa kelas ekonomis, politis, atau yang didasarkan pada jabatan tertentu, dan ketiganya saling mempengaruhi. Faktor-faktor seperti kepandaian, umur, keturunan, dan harta dapat menentukan kedudukan se
Bab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fixRezaWahyuni5
BAB 3 membahas tentang perbedaan sosial di masyarakat, kesetaraan untuk mencapai kepentingan umum, dan relasi antarkelompok yang menciptakan harmoni sosial. Topik utama mencakup partikularisme kelompok, kesetaraan di mata hukum, serta solidaritas antarmasyarakat seperti gotong royong.
SOSIOLOGI BAB 3 kesetaraan sosial dalam masyarakat indonesia kelas 11.
Statussosial dan kasta
1. 1. PENGERTIAN
A. PENGERTIAN KELAS SOSIAL
Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu strata ( lapisan ) orang-orang yang berkedudukan
sama dalam kontinum ( rangkaian kesatuan ) status sosial. Definisi ini memberitahukan
bahwa dalam masyarakat terdapat orang-orang yang secara sendidi-sendidi atau bersama-
sama memiliki kedudukan social yang kurang lebih sama. Mereka yang memiliki kedudukan
kurang lebih sama akan berada pada suatu lapisan yang kurang lebih sama pula.
Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki
status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai
status yang sama, dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau
lebih rendah. Kategori kelas sosial biasanya disusun dalam hierarki, yang berkisar dari
status yang rendah sampai yang tinggi. Dengan demikian, para anggota kelas sosial tertentu
merasa para anggota kelas sosial lainnya mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih
rendah dari pada mereka. Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para
konsumen membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota
kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin
menghindari berbagai produk lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah
produk-produk “kelas yang lebih rendah”.
Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori
yang luas berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas
sosial. Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada faktor-
faktor gaya hidup tertentu ( kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama ) yang
cenderung membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya.
Para individu dapat berpindah ke atas maupun ke bawah dalam kedudukan kelas sosial dari
kedudukan kelas yang disandang oleh orang tua mereka. Yang paling umum dipikirkan oleh
orang-orang adalah gerakan naik karena tersedianya pendidikan bebas dan berbagai
peluang untuk mengembangkan dan memajukan diri.
Dengan mengenal bahwa para individu sering menginginkan gaya hidup dan barang-barang
yang dinikmati para anggota kelas sosial yang lebih tinggi maka para pemasar sering
memasukkan simbol-simbol keanggotaan kelas yang lebih tinggi, baik sebagai produk
maupun sebagai hiasan dalam iklan yang ditargetkan pada audiens kelas sosial yang lebih
rendah.
B. PENGERTIAN STATUS SOSIAL
Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam
masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan
ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status
sosialnya rendah.
C. PENGERTIAN STRATIFIKASI SOSIAL
Stratifikasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara
vertikal atau atas bawah. Contohnya seperti struktur organisasi perusahaan di mana
direktur berada pada strata / tingkatan yang jauh lebih tinggi daripada struktur mandor atau
supervisor di perusahaan tersebut.
D. PENGERTIAN DIFERENSIASI SOSIAL
Diferensiasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara
horisontal atau sejajar. Contohnya seperti pembedaan agama di mana orang yang beragama
islam tingkatannya sama dengan pemeluk agama lain seperti agama konghucu, budha,
2. hindu, katolik dan kristen protestan.
Kelas sosial dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Kelas Sosial Atas
2. Kelas Sosial Menengah
3. Kelas Sosial Bawah
Kelas sosial atas biasanya mendapat penghormatan atau di hormati oleh kelas sosial
dibawahnya karena beberapa keunggulan yang dimiliki kelas sosial atas misalnya
kedudukan sosialnya maupun kekayaanya. Setiap kelas sosial yang ada, mereka yang ada di
dalamnya biasanya memiliki kebiasaan dan perilaku dan gaya hidup yang sama. Misalnya
kelas sosial atas kebiasaan belanjanya ke Mall atau ke super Market yang ada.
Kelas bawah tentunya akan belanja di warung-warung terdekat dengan pola makan
seadanya bahkan sering kita jumpai mereka makan jauh dari kebutuhan gizi yang
diperlukan. Pola-pola sosial dan gaya hidup telah memberikan kesadaran mereka akan kelas
sosial yang mereka miliki, walaupun mereka tidak menghendaki untuk menduduki kelas
sosial bawah, namun mereka menyadari kelas sosial yang mereka miliki atau digolongkan;
oleh karena itu kesadaran kelas sosial ini akan membawa konsekuensi pola-pola perilaku
yang berbeda antara kelas sosial satu dengan kelas sosial yang lain.
Pola-pola sosial dan gaya hidup masing-masing kelas sosial menjadikan kelas social yang
mereka miliki sebagai sebuah sub-culture dalam suatu struktur social. Seolah-olah setiap
anggota dari kelas sosial tertentu dilihat berbeda dengan anggota kelas sosial yang lain dan
mereka seakan akan mempunyai hak dan kewajiban berbeda dalam kehidupan
masyarakatnya.
Kelas sosial dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu :¬
1. Kelas Sosial Terbuka
Walaupun besar kecilnya kelas sosial tidak dapat diukur, namun secara umum dapat
diketahui bahwa bentuk stratifikasi sosial di mana kelas sosial ada di dalamnya adalah
berbentuk pyramid runcing keatas dengan pembagian kelas sosial atas paling sedikit, disusul
kemudian kelas sosial menengah dan kelas social bawah paling banyak jumlahnya.
Kelas sosial terubuka memungkinkan anggota kelas sosial yang ada berpindah atau bergeser
ke kelas sosial yang lain baik vertilkal ke atas maupun vertical ke bawah. Kelas sosial
terbuka biasanya terdapat pada masyarakat modern dimana keterkaitan dengan adat
semakin kecil, sehingga symbol-simbol adat yang ada sebagai symbol dari kelas sosial
tertentu sudah tidak ada lagi.
Masyarakat modern biasanya menggunakan berbagai simbol-simbol kelas sosialnya dengan
panghasilan dan kekayaan yang dapat di wujudkan dengan gedung mewah maupun mobil
serta pola dan gaya hidup kelas atas.
Batas-batas kelas sosial sebenarnya tidak jelas sekali sehingga sangat mungkin terjadi
interaksi atar kelas atas bawah dengan kelas menengah atas , maupun kelas menengah
bawah dengan kelas bawah atas. Kenyataan semacam ini untuk menunjukan bahwa kelas
sosial adalah konsep sosiologis dan ilmiah yang dalam kenyataan dalam kehidupan
masyarakat tidak ada. Gambaran di atas juga menjelaskan bahwa yang mempengaruhi kelas
sosial juga sangat relative satu dengan yang lain dan kedudukan seseorang dalam
masyarakat adalah hasil totalitas dari kriteria penentuan kelas sosial yang ada. Misalnya
dalam hal pendidikan memiliki gelar S3, namun secara ekonomi masuk kelas menengah,
tetapi pengaruh di dalam kehidupan masyarakat sangat besar; maka mereka masih tetap
digolongkan pada kelas sosial tinggi.
Demikian juga halnya orang yang memiliki gelar sarjana dan belum memilki pekerjaan
maupun penghasilan serta rumah dapat dimasukan ke kelas menengah dan tidak pada kelas
bawah. Relativitas yang ada dalam penentuan kelas sosial bagi seseorang adalah
kompleksitas dan totalitas dari kedudukan sosial yang dimilki dan itu bersumber dari
3. penilaian masyarakatnya dan bukan penilain dari dirinya sendiri.
Kelas Sosial Tertutup¬
Kelas sosial dikategorikan tertutup manakala sedikit kemungkinan orang bergeser dari kelas
sosial tertentu ke kelas sosial yang lain, baik vertikal ke atas maupun vertikal ke bawah.
Kasta di masyarakat India misalnya merupakan salah satu contoh kelas sosial yang bersifat
tertutup, system kelas sosial kasta tidak memungkinkan orang untuk berpindah kasta apalagi
dari kasta ke kasta atas. Kedudukan sosial seseorang diperoleh melalui jalur keturunan atau
hubungan darah.
Masyarakat tradisional status keluarga sangat menentukan kelas sosial bagi keturunannya.
Kwelas bangsawan biasanya anaknya akan dengan sendirinya anak mereka termasuk kelas
bangsawan dengan symbol-simbol kebangsawanan yang dimiliki dengan gelar ataupun
perilaku yang menunjukan kelasnya.
Simbol-simbol kelas sosial yang ada pada masyarakat tradisional seperti pakaian dengan
perhiasan mas intan permata, pakaian berbulu , maupun urnamen gading gajah dan lain
sebagainya sekarang mulai hilang digantikan dengan symbol-simbol yang lebih bersifat
kekayaan dan ekonomis.
2. Klasifikasi Kelas Sosial
Pembagian Kelas Sosial terdiri atas 3 bagian yaitu:
a. Berdasarkan Status Ekonomi.
1) Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:
dan;
- Golongan sangat kaya
- Golongan kaya
- Golongan miskin
Aristoteles menggambarkan ketiga kelas tersebut seperti piramida:
1. Golongan Sangat Kaya
2. Golongan Kaya
3. Golongan Miskin
Ket :
Golongan pertama : merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari
pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
Golongan kedua : merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat.
Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya.
Golongan ketiga : merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan
rakyat biasa.
2) Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni:
a. Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
b. Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah.
c. Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi.
Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.
Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis
karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan
demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan
kapitalis atau borjuis dan golongan proletar.
4. 3) Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas
yakni:
a. Kelas sosial atas lapisan atas ( Upper-upper class)
b. Kelas sosial atas lapisan bawah ( Lower-upper class)
c. Kelas sosial menengah lapisan atas ( Upper-middle class)
d. Kelas sosial menengah lapisan bawah ( Lower-middle class)
e. Kelas sosial bawah lapisan atas ( Upper lower class)
f. Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah ( Lower-lower class)
1. Upper-upper class
2. Lower-upper class
3. Upper-middle class
4. Lower-middle class
5. Upper-lower class
6. Lower-lower class
Kelas sosial pertama : keluarga-keluarga yang telah lama kaya.
Kelas sosial kedua : belum lama menjadi kaya
Kelas sosial ketiga : pengusaha, kaum profesional
Kelas sosial keempat : pegawai pemerintah, kaum semi profesional, supervisor, pengrajin
terkemuka
Kelas sosial kelima : pekerja tetap (golongan pekerja)
Kelas sosial keenam : para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman, orang
bergantung pada tunjangan.
4) Dalam masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni:
1. Kelas puncak (top class)
2. Kelas menengah berpendidikan (academic middle class)
Kelas menengah ekonomi (economic middle class)
3. Kelas pekerja (workmen dan Formensclass)
4. Kelas bawah (underdog class)
b. Berdasarkan Status Sosial
Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya.
Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial
yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status
sosial yang rendah.
Contoh :
Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria,
Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba.
Sebagai tanda pengenalannya dapat kita temukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus
dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar
Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek
dipakai oleh kasta Sudra.
1. Definisi Kelas Sosial
Berdasarkan karakteristik Stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas
5. atau golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti yang
sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok dalam
masyarakat. Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan
dasar pelapisan masyarakat tersebut.
Kelas Sosial atau Golongan sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk
menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi.
Jadi, definisi Kelas Sosial atau Golongan Sosial ialah:
Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi.
3. Pengertian Status Sosial
Setiap individu dalam masyarakat memiliki status sosialnya masing-masing. Status
merupakan perwujudan atau pencerminan dari hak dan kewajiban individu dalam tingkah
lakunya. Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi, peringkat
seseorang dalam kelompok masyarakatnya.
Pada semua sistem sosial, tentu terdapat berbagai macam kedudukan atau status, seperti
anak, isteri, suami, ketua RW, ketua RT, Camat, Lurah, Kepala Sekolah, Guru dsbnya.
Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat adalah kedudukan
(status) dan peranan ( role). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam pelapisan
masyarakat. Kedudukan dan peranan seseorang atau kelompok memiliki arti penting dalam
suatu sistem sosial.
Apa itu sistem sosial ?
Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik dan tingkah laku
individu-individu dalam masyarakat dan hubungan antara individu dan masyarakatnya.
Status atau kedudukan adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok
masyarakat.
c. Berdasarkan Status Politik
Secara politik, kelas sosial didasarkan pada wewenang dan kekuasaan. Seseorang yang
mempunyai wewenang atau kuasa umumnya berada dilapisan tinggi, sedangkan yang tidak
punya wewenang berada dilapisan bawah. Kelompok kelas sosial atas antara lain:
- pejabat eksekutif, tingkat pusat maupun desa.
- pejabat legislatif, dan
- pejabat yudikatif.
Pembagian kelas-kelas sosial dapat kita lihat dengan jelas pada hirarki militer.
A. Kelas Sosial Atas (perwira) Dari pangkat Kapten hingga Jendral
B. Kelas sosial menengah (Bintara) Dari pangkat Sersan dua hingga Sersan mayor
C. Kelas sosial bawah (Tamtama) Dari pangkat Prajurit hingga Kopral kepala
4. Cara Memperoleh Status
Bagaimana cara individu memperoleh statusnya? Cara-cara memperoleh status atau
kedudukan adalah sbb:
a. Ascribed Status adalah keuddukan yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha. Status ini
sudah diperoleh sejak lahir.
Contoh: Jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan, dsb.
b. Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja.
Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur,
camat, ketua OSIS dsb.
c. Assigned Status merupakan kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan status
melalui usaha. Status ini diperolah melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain,
6. atas jasa perjuangan sesuatu untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat.
Contoh: gelar kepahlawanan, gelar pelajar teladan, penganugerahan Kalpataru dsb.
5. Akibat Adanya Status Sosial
Kadangkala seseorang/individu dalam masyarakat memiliki dua atau lebih status yang
disandangnya secara bersamaan. Apabila status-status yang dimilikinya tersebut
berlawanan akan terjadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan timbul
apa yang dinamakan Konflik Status. Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial
seseorang adalah timbulnya konflik status.
Macam-macam Konflik Status:
a. Konflik Status bersifat Individual:
Konflik status yang dirasakan seseorang dalam batinnya sendiri.
Contoh: - Seorang wanita harus memilih sebagai wanita karier atau ibu rumah tangga
- Seorang anak harus memilih meneruskan kuliah atau bekerja.
b. Konflik Status Antar Individu:
Konflik status yang terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain, karena
status yang dimilikinya.
Contoh: - perebutan warisan antara dua anak dalam keluarga
- Tono beramtem dengan Tomi gara-gara sepeda motor yang dipinjamnya dari kakak
mereka.
c. Konflik Status Antar Kelompok:
Konflik kedudukan atau status yang terjadi antara kelompok yang satu dengan kelompok
yang lain.
Contoh: Peraturan yang dikeluarkan satu departemen bertentangan dengan peraturan
departemen yang lain. DPU (Dinas Pekerjaan Umum) yang punya tanggung jawab terhadap
jalan-jalan raya, kadang terjadi konflik dengan PLN (Perusahaan LIstrik Negara) yang
melubangi jalan ketika membuat jaringan listrik baru. Pada waktu membuat jaringan baru
tersebut, kadangkala pula berkonflik dengan TELKOM karena merusak jaringan telpon dan
dengan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) karena membocorkan pipa air. Keempat
Instansi tersebut akan saling berbenturan dalam melaksanakan statusnya masing-masing.
6. Pengertian Peranan Sosial
a. Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status (kedudukan). Apabila seseorang
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia
telah menjalankan peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang
yang memiliki kedudukan atau status. Antara kedudukan dan peranan tidak dapat
dipisahkan. Tidak ada peranan tanpa kedudukan. Kedudukan tidak berfungsi tanpa peranan,
Contoh:
Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja.
Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur,
camat, ketua OSIS dsb.
- Dalam rumah tangga, tidak ada peranan Ayah jika seorang suami tidak mempunyai anak.
- Seseorang tidak bisa memberikan surat Tilang (bukti pelanggaran) kalau dia bukan polisi.
7. Peranan merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang, karena dengan peranan yang
dimilikinya ia akan dapat mengatur perilaku dirinya dan orang lain. Seseorang dapat
memainkan beberapa peranan sekaligus pada saat yang sama, seperti seorang wanita dapat
mempunyai peranan sebagai Konflik peranan timbul ketika seseorang harus memilih salah
satu diantara peranannya misalnya sebagai ibu atau sebagai karyawan kantor.
b.
Konflik Peranan Konflik peranan timbul apabila seseorang harus memilih peranan dari dua
atau lebih status yang dimilikinya. Pada umumnya konflik peranan timbul ketika seseorang
dalam keadaan tertekan, karena merasa dirinya tidak sesuai atau kurang mampu
melaksakan peranan yang diberikan masyarakat kepadanya. Akibatnya, ia tidak
melaksanakan peranannya dengan ideal/sempurna.
Contoh: Ibu Tati sebagai seorang ibu dan guru di suatu sekolah. Ketika puterinya sakit, ia
harus memilih untuk masuk mengajar atau mengantarkan anaknya ke dokter. Pada saat ia
memutuskan membawa anaknya ke dokter, dalam dirinya terjadi konflik karena pada saat
yang sama dia harus berperanan sebagai guru mengajar dikelas.
isteri, ibu, karyawan kantor sekaligus (lihat g 7. Tiga Cakupan Peranan Sosial
Peranan sosial dapat mencakup tiga hal berikut:
1. Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan dengan posisi atau tempat seseorang
dalam masyarakat.
Contoh: Sebagai seorang pemimpin harus dapat menjadi panutan dan suri teladan para
anggotanya, karena dalam diri pemimpin tersebut tersandang aturan/norma-norma yang
sesuai dengan posisinya.
2. Peranan merupakan konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam
masyarakat.
Contoh: seorang ulama, guru dan sebagainya, harus bijaksana, baik hati, sabar,
membimbing dan menjadi panutan bagi para muridnya.
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi truktur sosial
masyarakat.
Contoh: Suami, isteri, karyawan, pegawai negeri, dsb, merupakan peranperan dalam
masyarakat yang membentuk struktur/susunan masyarakat.
8. Fungsi Peranan Sosial
Peranan memiliki beberapa fungsi bagi individu maupun orang lain. Fungsi tersebut antara
lain:
1. Peranan yang dimainkan seseorang dapat mempertahankan kelangsungan struktur
masyarakat, seperti peran sebagai ayah atau ibu.
2. Peranan yang dimainkan seseorang dapat pula digunakan untuk membantu mereka yang
tidak mampu dalam masyarakat. Tindakan individu tersebut memerlukan pengorbanan,
seperti peran dokter, perawat, pekerja sosial, dsb.
Perilaku konsumen berdasarkan status dan kelas sosial ( Perilaku Konsumen )
Perilaku konsumen berdasarkan status dan kelas sosial
Bab I
Pendahuluan
Pengartian perilaku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer
behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in
when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Pengertian tersebut
berarti roses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini
8. melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-
barang dan jasa-jasa. Sedangkan menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer
behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing,
using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they
needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang
diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan
mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi
untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap
yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum
pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada
tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah
pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk,
dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran
yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator,
influencer, buyer, payer atau user.
Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok
yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi,
psikografi, dan perilaku.
Prilaku perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh salah satunya kelas dan status social
Tujuan
Untuk menjelaskan tentang pengaruh pngeruh kelas social budaya berdasarkan kelas dan
status soisial agar makalah ini bermanfaat bagi pembacanya.
Rumusan masalah
Apa Pengertian kelas dan status social
dampak yang ditimbulkan karena adanya status sosial?
akbiat dari pengaruh perbedaan kelas social untuk perilaku konsumen
BAB II
Pembahasan
2.1 Definisi status dan kelas social
A. pengertian kelas sosial
Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu strata ( lapisan ) orang-orang yang berkedudukan
sama dalam kontinum ( rangkaian kesatuan ) status sosial. Definisi ini memberitahukan
bahwa dalam masyarakat terdapat orang-orang yang secara sendidi-sendidi atau bersama-
sama memiliki kedudukan social yang kurang lebih sama. Mereka yang memiliki kedudukan
kurang lebih sama akan berada pada suatu lapisan yang kurang lebih sama pula.
Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki
status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status
yang sama, dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih
rendah. Kategori kelas sosial biasanya disusun dalam hierarki, yang berkisar dari status yang
rendah sampai yang tinggi. Dengan demikian, para anggota kelas sosial tertentu merasa para
9. anggota kelas sosial lainnya mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih rendah dari
pada mereka. Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen
membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas sosial
mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari
berbagai produk lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk
“kelas yang lebih rendah”.
Dalam lingkungan masyarakat kita melihat bahwa ada pembeda-bedaan yang berlaku dan
diterima secara luas oleh masyarakat. Di sekitar kita ada orang yang menempati jabatan
tinggi seperti gubernur dan wali kota dan jabatan rendah seperti camat dan lurah. Di sekolah
ada kepala sekolah dan ada staf sekolah. Di rt atau rw kita ada orang kaya, orang biasa saja
dan ada orang miskin.
Perbedaan itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan tanggung jawab sosial saja, namun juga
terjadi akibat perbedaan ciri fisik, keyakinan dan lain-lain. Perbedaan ras, suku, agama,
pendidikan, jenis kelamin, usia atau umur, kemampuan, tinggi badan, cakep jelek, dan lain
sebagainya juga membedakan manusia yang satu dengan yang lain.
Beragamnya orang yang ada di suatu lingkungan akan memunculkan stratifikasi sosial
(pengkelas-kelasan) atau diferensiasi sosial (pembeda-bedaan).
• Arti Definisi / Pengertian Status Sosial :
Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam
masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan
ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status
sosialnya rendah.
• Arti Definisi / Pengertian Kelas Sosial :
Kelas sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi (menurut Barger). Ekonomi dalam hal
ini cukup luas yaitu meliputi juga sisi pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan dan
pekerjaan seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan / perekonomian
individu.
• Arti Definisi / Pengertian Stratifikasi Sosial :
Stratifikasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara vertikal
atau atas bawah. Contohnya seperti struktur organisasi perusahaan di mana direktur berada
pada strata / tingkatan yang jauh lebih tinggi daripada struktur mandor atau supervisor di
perusahaan tersebut.
• Arti Definisi / Pengertian Diferensiasi Sosial :
Diferensiasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara
horisontal atau sejajar. Contohnya seperti pembedaan agama di mana orang yang beragama
islam tingkatannya sama dengan pemeluk agama lain seperti agama konghucu, budha, hindu,
katolik dan kristen protestan.
A. Macam-Macam / Jenis-Jenis Status Sosial
1.Ascribed Status
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta,
golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
2. Achieved Status
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang
dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan,
pekerjaan, dll.
3. Assigned Status
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan
10. masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan
masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh,
dan sebagainya.
B. Macam-Macam / Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial
1. Stratifikasi Sosial Tertutup
Stratifikasi tertutup adalah stratifikasi di mana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut tidak
dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Contoh stratifikasi sosial tertutup yaitu seperti sistem kasta di India dan Bali serta di Jawa ada
golongan darah biru dan golongan rakyat biasa. Tidak mungkin anak keturunan orang biasa
seperti petani miskin bisa menjadi keturunan ningrat / bangsawan darah biru.
2. Stratifikasi Sosial Terbuka
Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya
dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain.
Misalnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan sebagainya.
Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa merubah penampilan serta strata sosialnya
menjadi lebih tinggi karena berupaya sekuat tenaga untuk mengubah diri menjadi lebih baik
dengan sekolah, kuliah, kursus dan menguasai banyak keterampilan sehingga dia
mendapatkan pekerjaan tingkat tinggi dengan bayaran / penghasilan yang tinggi.
2.2 Dampak dari perbedaan kelas dan status sosial dalam masyarakat
Pengaruh Deferensiasi Social dalam Masyarakat
Deferensiasi social sebagai gejalayang universal dalam kehidupan masyarakat dan
membedakan masyarakat secara horizontal, tentu akan membawa dampak dan pengaruh pada
kehidupan bersama. Pembedaan secara horizontal ini tetap akan membawa konsekuensi bagi
kelompok-kelompok social yang ada. Ikuti penjelasan dampak derensiasi social dalam
masyarakat.
Fanatisme
Pengelompokan masyarakat berdasarkan demensi horizontal inimemiliki dampak pada
fanatisme kelompok yang bersangkutan,. Anggota kelompok memiliki ikatan yang kuat
dengan kelompoknya dan sekaligus membedakan dirinya dengan kelompok lain. Misalnya
deferensiasi berdasarkan agama, akan menmimbulkan fanatisme bagi setiap pemeluk agama
yang bersangkutan dan mereka sekaligus membedakan diri dengan kelompok beragama
lainya.
Batas-batas kelompoknya lebih jelas dan batas kelompok yang lain juga jelas oleh karena itu
fanatisme dapat tumbuh dan berkembang sebagai dampak dari deferensiasi social.
Solidaritas
Solidaritas atau ikatan kebersamaan dapat juga terjadi akibat deferensiasi social yang ada.
Solidaritas tumbuh dan berkembang diantara mereka. Deferensiasi karena suku bangsa atau
etnik akan membuat ikatan mereka se etnik jauh lebih kuat dibandingkan dengan ikatan
mereka diluar etnik. Lebih-lebih bila mereka berada diluar etniknya sebagai pendatang pada
etnik yang berbeda, maka solidaritas diantara mereka akan tumbuh dan berkembang sehingga
rasa solidaritas diantara mereka semakin tinggi.
Mereka merasa satu bagian dari bagian yang besar dan mereka selalu menyatakan bahwa
dirinya adalah bagian dari mereka yang besar tersebut.
Toleransi
Pemahaman akan perbedaan yang horizontal diantara kelompok social yang digolongkan
berdasarkan deferensiasi social akan menumbuhkan toleransi diantara mereka.
Mereka mengetahui perbedaan dan batas-batas social diantara mereka. Batas kelompok
mereka mereka pahami; kesadaran akan kelompoknya juga mereka merasakan. Sisi lain
11. mereka mengetahui batas-batas dari kelompok deferensiasi social lainya. Pemahaman tentang
dirinya dan pemaahaman terhadap diri orang lain akan menyebabkan tumbuhnya toleransi
diantara mereka. Mereka menghargai apa yang ada pada kelompok lain dan kelompok lain
memahami dan menyadari perbedaan yang ada dalam kelomponya.
Kesadaran akan batas dan perbedaan antara kelompok yang berbeda ini merupakan kesadaran
social yang menumbuhkan rasa mau menghargai perbedaan sebagai wujud toleransi social
yang ada
Pengaruh Startifikasi Sosial dalam Masyarakat
Stratifikasi social adalah pembedaan masyarakat kedalam lapisan-lapisan social berdasatrkan
demensi vertical akan memiliki pengaruh terhadap kehidupan bersama dalam masyarakat.
Ikuti urain tentang dampak stratifikasi social dalam kehidupan masyarakat berikut ini.
Eklusivitas
Stratifikasi social yang membentuk lapisan-lapisan social juga merupakan sub-culture, telah
menjadikan mereka dalam lapisan-lapisan gtertentu menunjukan eklusivitasnya masing-
masing. Eklusivitas dapat berupa gaya hidup, perilaku dan juga kebiasaan mereka yang sering
berbeda antara satu lapisan dengan lapisan yang lain.
Gaya hidup dari lapisan atas akan berbeda dengan gaya hidup lapisan menengah dan bawah.
Demikian juga halnya dengan perilaku masing-masing anggotanya dapat dibedakan; sehingga
kita mengetahui dari kalangan kelas social mana seseorang berasal.
Eklusivitas yang ada sering membatasi pergaulan diantara kelas social tertentu, mereka
enggan bergaul dengan kelas social dibawahnya atau membatasi diri hanya bergaul dengan
kelas yang sanma dengan kelas mereka.
Etnosentrisme
Etnosentrisme dipahami sebagai mengagungkan kelompok sendiri dapat terjadi dalam
stratifikasi social yang ada dalam masyarakat. Mereka yang berada dalam stratifikasi social
atas akan menganggap dirinya adalah kelompok yang paling baik dan menganggap rendah
dan kurang bermartabat kepada mereka yang berada pada stratifikasi social rendah.
Pola perilaku kelas social atas dianggap lebih berbudaya dibandingkan dengan kelas social di
bawahnya.
Sebaliknya kelas social bawah akan memandang mereka sebagai orang boros dan konsumtif
dan menganggap apa yang mereka lakukan kurang manusiawi dan tidak memiliki kesadaran
dan solidaritas terhadap mereka yang menderita. Pemujaan terhadap kelas sosialnya masing-
masing adalah wujud dari etnosentrisme.
Konflik Sosial
Perbedaan yang ada diantara kelas social dapt menyebabkan terjadinya kecemburuan social
maupun iri hati. Jika kesenjangan karena perbedaan tersebut tajam tidak menutup
kemungkinan terjadinya konflik social antara kelas social satu dengan kelas social yang lain.
Misalnya demonstrasi buruh menuntut kenaikan upah atau peningkatan kesejahteraan dari
[perusahaan dimana mereka bekerja adalah salah satu konflik yang terjadi karena stratifikasi
social yang ada dalam masyarakat.
2.3 Pengaruh perbedaankelompok dan kelas sosial terhadap perilaku konsumen
• Kelas Sosial
Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki
status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status
yang sama`dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih
rendah.
Kategori kelas sosial biasanya disusun dalam hierarki, yang berkisar dari status yang rendah
sampai yang tinggi. Dengan demikian, para anggota kelas sosial tertentu merasa para anggota
kelas sosial lainnya mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih rendah dari pada
12. mereka.
Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen membeli berbagai
produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas sosial mereka sendiri
maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari berbagai produk
lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang lebih
rendah”.
Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori
yang luas berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial.
Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada faktor-faktor
gaya hidup tertentu (kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama) yang cenderung
membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya.
Para individu dapat berpindah ke atas maupun ke bawah dalam kedudukan kelas sosial dari
kedudukan kelas yang disandang oleh orang tua mereka. Yang paling umum dipikirkan oleh
orang-orang adalah gerakan naik karena tersedianya pendidikan bebas dan berbagai peluang
untuk mengembangkan dan memajukan diri.
Dengan mengenal bahwa para individu sering menginginkan gaya hidup dan barang-barang
yang dinikmati para anggota kelas sosial yang lebih tinggi maka para pemasar sering
memasukkan simbol-simbol keanggotaan kelas yang lebih tinggi, baik sebagai produk
maupun sebagai hiasan dalam iklan yang ditargetkan pada audiens kelas sosial yang lebih
rendah.
Kelas sosial merupakan bentuk segmentasi yang hierarkis dan alamiah, dikarenakan aspek
hierarkis kelas sosial begitu penting bagi pemasar dan produsen untuk menentukan konsumen
mana yang akan dituju dari produk yang telah diciptakan, apa untuk status yang lebih tinggi
atau status yang lebih rendah. Memang disini begitu terlihat begitu ada ketidakadilan dan
jarak terhadap konsumen, namun itu semua merupakan segmentasi yang alamiah karena
semua sudah terjadi dan tercipta dengan sendirinya.
Adapun yang merupakan ukuran kelas sosial dari konsumen yang dapat diterima secara luas
dan mungkin merupakan ukuran kelas sosial terbaik terlihat dari pekerjaan, pendidikan dan
penghasilan
Bab IV
Penutup
4.1 Kesimpulan
Pengaruh dari adanya kelas sosial terhadap perilaku konsumen begitu tampak dari pembelian
akan kebutuhan untuk sehari-hari, bagaimana seseorang dalam membeli akan barang
kebutuhan sehari-hari baik yang primer ataupun hanya sebagai penghias dalam kelas sosial
begitu berbeda. Untuk kelas sosial dari status yang lebih tinggi akan membeli barang
kebutuhan yang bermerek terkenal, ditempat yang khusus dan memiliki harga yang cukup
mahal. Sedangkan untuk kelas sosial dari status yang lebih rendah akan membeli barang
kebutuhan yang sesuai dengan kemampuannya dan ditempat yang biasa saja