SlideShare a Scribd company logo
1. PENGERTIAN
A. PENGERTIAN KELAS SOSIAL
Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu strata ( lapisan ) orang-orang yang berkedudukan
sama dalam kontinum ( rangkaian kesatuan ) status sosial. Definisi ini memberitahukan
bahwa dalam masyarakat terdapat orang-orang yang secara sendidi-sendidi atau bersama-
sama memiliki kedudukan social yang kurang lebih sama. Mereka yang memiliki kedudukan
kurang lebih sama akan berada pada suatu lapisan yang kurang lebih sama pula.
Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki
status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai
status yang sama, dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau
lebih rendah. Kategori kelas sosial biasanya disusun dalam hierarki, yang berkisar dari
status yang rendah sampai yang tinggi. Dengan demikian, para anggota kelas sosial tertentu
merasa para anggota kelas sosial lainnya mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih
rendah dari pada mereka. Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para
konsumen membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota
kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin
menghindari berbagai produk lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah
produk-produk “kelas yang lebih rendah”.
Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori
yang luas berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas
sosial. Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada faktor-
faktor gaya hidup tertentu ( kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama ) yang
cenderung membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya.
Para individu dapat berpindah ke atas maupun ke bawah dalam kedudukan kelas sosial dari
kedudukan kelas yang disandang oleh orang tua mereka. Yang paling umum dipikirkan oleh
orang-orang adalah gerakan naik karena tersedianya pendidikan bebas dan berbagai
peluang untuk mengembangkan dan memajukan diri.
Dengan mengenal bahwa para individu sering menginginkan gaya hidup dan barang-barang
yang dinikmati para anggota kelas sosial yang lebih tinggi maka para pemasar sering
memasukkan simbol-simbol keanggotaan kelas yang lebih tinggi, baik sebagai produk
maupun sebagai hiasan dalam iklan yang ditargetkan pada audiens kelas sosial yang lebih
rendah.
B. PENGERTIAN STATUS SOSIAL
Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam
masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan
ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status
sosialnya rendah.
C. PENGERTIAN STRATIFIKASI SOSIAL
Stratifikasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara
vertikal atau atas bawah. Contohnya seperti struktur organisasi perusahaan di mana
direktur berada pada strata / tingkatan yang jauh lebih tinggi daripada struktur mandor atau
supervisor di perusahaan tersebut.
D. PENGERTIAN DIFERENSIASI SOSIAL
Diferensiasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara
horisontal atau sejajar. Contohnya seperti pembedaan agama di mana orang yang beragama
islam tingkatannya sama dengan pemeluk agama lain seperti agama konghucu, budha,
hindu, katolik dan kristen protestan.
Kelas sosial dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Kelas Sosial Atas
2. Kelas Sosial Menengah
3. Kelas Sosial Bawah
Kelas sosial atas biasanya mendapat penghormatan atau di hormati oleh kelas sosial
dibawahnya karena beberapa keunggulan yang dimiliki kelas sosial atas misalnya
kedudukan sosialnya maupun kekayaanya. Setiap kelas sosial yang ada, mereka yang ada di
dalamnya biasanya memiliki kebiasaan dan perilaku dan gaya hidup yang sama. Misalnya
kelas sosial atas kebiasaan belanjanya ke Mall atau ke super Market yang ada.
Kelas bawah tentunya akan belanja di warung-warung terdekat dengan pola makan
seadanya bahkan sering kita jumpai mereka makan jauh dari kebutuhan gizi yang
diperlukan. Pola-pola sosial dan gaya hidup telah memberikan kesadaran mereka akan kelas
sosial yang mereka miliki, walaupun mereka tidak menghendaki untuk menduduki kelas
sosial bawah, namun mereka menyadari kelas sosial yang mereka miliki atau digolongkan;
oleh karena itu kesadaran kelas sosial ini akan membawa konsekuensi pola-pola perilaku
yang berbeda antara kelas sosial satu dengan kelas sosial yang lain.
Pola-pola sosial dan gaya hidup masing-masing kelas sosial menjadikan kelas social yang
mereka miliki sebagai sebuah sub-culture dalam suatu struktur social. Seolah-olah setiap
anggota dari kelas sosial tertentu dilihat berbeda dengan anggota kelas sosial yang lain dan
mereka seakan akan mempunyai hak dan kewajiban berbeda dalam kehidupan
masyarakatnya.
Kelas sosial dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu :¬
1. Kelas Sosial Terbuka
Walaupun besar kecilnya kelas sosial tidak dapat diukur, namun secara umum dapat
diketahui bahwa bentuk stratifikasi sosial di mana kelas sosial ada di dalamnya adalah
berbentuk pyramid runcing keatas dengan pembagian kelas sosial atas paling sedikit, disusul
kemudian kelas sosial menengah dan kelas social bawah paling banyak jumlahnya.
Kelas sosial terubuka memungkinkan anggota kelas sosial yang ada berpindah atau bergeser
ke kelas sosial yang lain baik vertilkal ke atas maupun vertical ke bawah. Kelas sosial
terbuka biasanya terdapat pada masyarakat modern dimana keterkaitan dengan adat
semakin kecil, sehingga symbol-simbol adat yang ada sebagai symbol dari kelas sosial
tertentu sudah tidak ada lagi.
Masyarakat modern biasanya menggunakan berbagai simbol-simbol kelas sosialnya dengan
panghasilan dan kekayaan yang dapat di wujudkan dengan gedung mewah maupun mobil
serta pola dan gaya hidup kelas atas.
Batas-batas kelas sosial sebenarnya tidak jelas sekali sehingga sangat mungkin terjadi
interaksi atar kelas atas bawah dengan kelas menengah atas , maupun kelas menengah
bawah dengan kelas bawah atas. Kenyataan semacam ini untuk menunjukan bahwa kelas
sosial adalah konsep sosiologis dan ilmiah yang dalam kenyataan dalam kehidupan
masyarakat tidak ada. Gambaran di atas juga menjelaskan bahwa yang mempengaruhi kelas
sosial juga sangat relative satu dengan yang lain dan kedudukan seseorang dalam
masyarakat adalah hasil totalitas dari kriteria penentuan kelas sosial yang ada. Misalnya
dalam hal pendidikan memiliki gelar S3, namun secara ekonomi masuk kelas menengah,
tetapi pengaruh di dalam kehidupan masyarakat sangat besar; maka mereka masih tetap
digolongkan pada kelas sosial tinggi.
Demikian juga halnya orang yang memiliki gelar sarjana dan belum memilki pekerjaan
maupun penghasilan serta rumah dapat dimasukan ke kelas menengah dan tidak pada kelas
bawah. Relativitas yang ada dalam penentuan kelas sosial bagi seseorang adalah
kompleksitas dan totalitas dari kedudukan sosial yang dimilki dan itu bersumber dari
penilaian masyarakatnya dan bukan penilain dari dirinya sendiri.
Kelas Sosial Tertutup¬
Kelas sosial dikategorikan tertutup manakala sedikit kemungkinan orang bergeser dari kelas
sosial tertentu ke kelas sosial yang lain, baik vertikal ke atas maupun vertikal ke bawah.
Kasta di masyarakat India misalnya merupakan salah satu contoh kelas sosial yang bersifat
tertutup, system kelas sosial kasta tidak memungkinkan orang untuk berpindah kasta apalagi
dari kasta ke kasta atas. Kedudukan sosial seseorang diperoleh melalui jalur keturunan atau
hubungan darah.
Masyarakat tradisional status keluarga sangat menentukan kelas sosial bagi keturunannya.
Kwelas bangsawan biasanya anaknya akan dengan sendirinya anak mereka termasuk kelas
bangsawan dengan symbol-simbol kebangsawanan yang dimiliki dengan gelar ataupun
perilaku yang menunjukan kelasnya.
Simbol-simbol kelas sosial yang ada pada masyarakat tradisional seperti pakaian dengan
perhiasan mas intan permata, pakaian berbulu , maupun urnamen gading gajah dan lain
sebagainya sekarang mulai hilang digantikan dengan symbol-simbol yang lebih bersifat
kekayaan dan ekonomis.
2. Klasifikasi Kelas Sosial
Pembagian Kelas Sosial terdiri atas 3 bagian yaitu:
a. Berdasarkan Status Ekonomi.
1) Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:
dan;
- Golongan sangat kaya
- Golongan kaya
- Golongan miskin
Aristoteles menggambarkan ketiga kelas tersebut seperti piramida:
1. Golongan Sangat Kaya
2. Golongan Kaya
3. Golongan Miskin
Ket :
Golongan pertama : merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari
pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
Golongan kedua : merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat.
Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya.
Golongan ketiga : merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan
rakyat biasa.
2) Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni:
a. Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
b. Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah.
c. Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi.
Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.
Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis
karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan
demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan
kapitalis atau borjuis dan golongan proletar.
3) Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas
yakni:
a. Kelas sosial atas lapisan atas ( Upper-upper class)
b. Kelas sosial atas lapisan bawah ( Lower-upper class)
c. Kelas sosial menengah lapisan atas ( Upper-middle class)
d. Kelas sosial menengah lapisan bawah ( Lower-middle class)
e. Kelas sosial bawah lapisan atas ( Upper lower class)
f. Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah ( Lower-lower class)
1. Upper-upper class
2. Lower-upper class
3. Upper-middle class
4. Lower-middle class
5. Upper-lower class
6. Lower-lower class
Kelas sosial pertama : keluarga-keluarga yang telah lama kaya.
Kelas sosial kedua : belum lama menjadi kaya
Kelas sosial ketiga : pengusaha, kaum profesional
Kelas sosial keempat : pegawai pemerintah, kaum semi profesional, supervisor, pengrajin
terkemuka
Kelas sosial kelima : pekerja tetap (golongan pekerja)
Kelas sosial keenam : para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman, orang
bergantung pada tunjangan.
4) Dalam masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni:
1. Kelas puncak (top class)
2. Kelas menengah berpendidikan (academic middle class)
Kelas menengah ekonomi (economic middle class)
3. Kelas pekerja (workmen dan Formensclass)
4. Kelas bawah (underdog class)
b. Berdasarkan Status Sosial
Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya.
Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial
yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status
sosial yang rendah.
Contoh :
Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria,
Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba.
Sebagai tanda pengenalannya dapat kita temukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus
dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar
Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek
dipakai oleh kasta Sudra.
1. Definisi Kelas Sosial
Berdasarkan karakteristik Stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas
atau golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti yang
sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok dalam
masyarakat. Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan
dasar pelapisan masyarakat tersebut.
Kelas Sosial atau Golongan sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk
menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi.
Jadi, definisi Kelas Sosial atau Golongan Sosial ialah:
Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi.
3. Pengertian Status Sosial
Setiap individu dalam masyarakat memiliki status sosialnya masing-masing. Status
merupakan perwujudan atau pencerminan dari hak dan kewajiban individu dalam tingkah
lakunya. Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi, peringkat
seseorang dalam kelompok masyarakatnya.
Pada semua sistem sosial, tentu terdapat berbagai macam kedudukan atau status, seperti
anak, isteri, suami, ketua RW, ketua RT, Camat, Lurah, Kepala Sekolah, Guru dsbnya.
Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat adalah kedudukan
(status) dan peranan ( role). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam pelapisan
masyarakat. Kedudukan dan peranan seseorang atau kelompok memiliki arti penting dalam
suatu sistem sosial.
Apa itu sistem sosial ?
Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik dan tingkah laku
individu-individu dalam masyarakat dan hubungan antara individu dan masyarakatnya.
Status atau kedudukan adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok
masyarakat.
c. Berdasarkan Status Politik
Secara politik, kelas sosial didasarkan pada wewenang dan kekuasaan. Seseorang yang
mempunyai wewenang atau kuasa umumnya berada dilapisan tinggi, sedangkan yang tidak
punya wewenang berada dilapisan bawah. Kelompok kelas sosial atas antara lain:
- pejabat eksekutif, tingkat pusat maupun desa.
- pejabat legislatif, dan
- pejabat yudikatif.
Pembagian kelas-kelas sosial dapat kita lihat dengan jelas pada hirarki militer.
A. Kelas Sosial Atas (perwira) Dari pangkat Kapten hingga Jendral
B. Kelas sosial menengah (Bintara) Dari pangkat Sersan dua hingga Sersan mayor
C. Kelas sosial bawah (Tamtama) Dari pangkat Prajurit hingga Kopral kepala
4. Cara Memperoleh Status
Bagaimana cara individu memperoleh statusnya? Cara-cara memperoleh status atau
kedudukan adalah sbb:
a. Ascribed Status adalah keuddukan yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha. Status ini
sudah diperoleh sejak lahir.
Contoh: Jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan, dsb.
b. Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja.
Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur,
camat, ketua OSIS dsb.
c. Assigned Status merupakan kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan status
melalui usaha. Status ini diperolah melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain,
atas jasa perjuangan sesuatu untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat.
Contoh: gelar kepahlawanan, gelar pelajar teladan, penganugerahan Kalpataru dsb.
5. Akibat Adanya Status Sosial
Kadangkala seseorang/individu dalam masyarakat memiliki dua atau lebih status yang
disandangnya secara bersamaan. Apabila status-status yang dimilikinya tersebut
berlawanan akan terjadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan timbul
apa yang dinamakan Konflik Status. Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial
seseorang adalah timbulnya konflik status.
Macam-macam Konflik Status:
a. Konflik Status bersifat Individual:
Konflik status yang dirasakan seseorang dalam batinnya sendiri.
Contoh: - Seorang wanita harus memilih sebagai wanita karier atau ibu rumah tangga
- Seorang anak harus memilih meneruskan kuliah atau bekerja.
b. Konflik Status Antar Individu:
Konflik status yang terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain, karena
status yang dimilikinya.
Contoh: - perebutan warisan antara dua anak dalam keluarga
- Tono beramtem dengan Tomi gara-gara sepeda motor yang dipinjamnya dari kakak
mereka.
c. Konflik Status Antar Kelompok:
Konflik kedudukan atau status yang terjadi antara kelompok yang satu dengan kelompok
yang lain.
Contoh: Peraturan yang dikeluarkan satu departemen bertentangan dengan peraturan
departemen yang lain. DPU (Dinas Pekerjaan Umum) yang punya tanggung jawab terhadap
jalan-jalan raya, kadang terjadi konflik dengan PLN (Perusahaan LIstrik Negara) yang
melubangi jalan ketika membuat jaringan listrik baru. Pada waktu membuat jaringan baru
tersebut, kadangkala pula berkonflik dengan TELKOM karena merusak jaringan telpon dan
dengan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) karena membocorkan pipa air. Keempat
Instansi tersebut akan saling berbenturan dalam melaksanakan statusnya masing-masing.
6. Pengertian Peranan Sosial
a. Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status (kedudukan). Apabila seseorang
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia
telah menjalankan peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang
yang memiliki kedudukan atau status. Antara kedudukan dan peranan tidak dapat
dipisahkan. Tidak ada peranan tanpa kedudukan. Kedudukan tidak berfungsi tanpa peranan,
Contoh:
Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja.
Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur,
camat, ketua OSIS dsb.
- Dalam rumah tangga, tidak ada peranan Ayah jika seorang suami tidak mempunyai anak.
- Seseorang tidak bisa memberikan surat Tilang (bukti pelanggaran) kalau dia bukan polisi.
Peranan merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang, karena dengan peranan yang
dimilikinya ia akan dapat mengatur perilaku dirinya dan orang lain. Seseorang dapat
memainkan beberapa peranan sekaligus pada saat yang sama, seperti seorang wanita dapat
mempunyai peranan sebagai Konflik peranan timbul ketika seseorang harus memilih salah
satu diantara peranannya misalnya sebagai ibu atau sebagai karyawan kantor.
b.
Konflik Peranan Konflik peranan timbul apabila seseorang harus memilih peranan dari dua
atau lebih status yang dimilikinya. Pada umumnya konflik peranan timbul ketika seseorang
dalam keadaan tertekan, karena merasa dirinya tidak sesuai atau kurang mampu
melaksakan peranan yang diberikan masyarakat kepadanya. Akibatnya, ia tidak
melaksanakan peranannya dengan ideal/sempurna.
Contoh: Ibu Tati sebagai seorang ibu dan guru di suatu sekolah. Ketika puterinya sakit, ia
harus memilih untuk masuk mengajar atau mengantarkan anaknya ke dokter. Pada saat ia
memutuskan membawa anaknya ke dokter, dalam dirinya terjadi konflik karena pada saat
yang sama dia harus berperanan sebagai guru mengajar dikelas.
isteri, ibu, karyawan kantor sekaligus (lihat g 7. Tiga Cakupan Peranan Sosial
Peranan sosial dapat mencakup tiga hal berikut:
1. Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan dengan posisi atau tempat seseorang
dalam masyarakat.
Contoh: Sebagai seorang pemimpin harus dapat menjadi panutan dan suri teladan para
anggotanya, karena dalam diri pemimpin tersebut tersandang aturan/norma-norma yang
sesuai dengan posisinya.
2. Peranan merupakan konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam
masyarakat.
Contoh: seorang ulama, guru dan sebagainya, harus bijaksana, baik hati, sabar,
membimbing dan menjadi panutan bagi para muridnya.
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi truktur sosial
masyarakat.
Contoh: Suami, isteri, karyawan, pegawai negeri, dsb, merupakan peranperan dalam
masyarakat yang membentuk struktur/susunan masyarakat.
8. Fungsi Peranan Sosial
Peranan memiliki beberapa fungsi bagi individu maupun orang lain. Fungsi tersebut antara
lain:
1. Peranan yang dimainkan seseorang dapat mempertahankan kelangsungan struktur
masyarakat, seperti peran sebagai ayah atau ibu.
2. Peranan yang dimainkan seseorang dapat pula digunakan untuk membantu mereka yang
tidak mampu dalam masyarakat. Tindakan individu tersebut memerlukan pengorbanan,
seperti peran dokter, perawat, pekerja sosial, dsb.
Perilaku konsumen berdasarkan status dan kelas sosial ( Perilaku Konsumen )
Perilaku konsumen berdasarkan status dan kelas sosial
Bab I
Pendahuluan
Pengartian perilaku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer
behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in
when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Pengertian tersebut
berarti roses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini
melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-
barang dan jasa-jasa. Sedangkan menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer
behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing,
using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they
needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang
diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan
mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi
untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap
yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum
pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada
tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah
pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk,
dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran
yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator,
influencer, buyer, payer atau user.
Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok
yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi,
psikografi, dan perilaku.
Prilaku perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh salah satunya kelas dan status social
Tujuan
Untuk menjelaskan tentang pengaruh pngeruh kelas social budaya berdasarkan kelas dan
status soisial agar makalah ini bermanfaat bagi pembacanya.
Rumusan masalah
Apa Pengertian kelas dan status social
dampak yang ditimbulkan karena adanya status sosial?
akbiat dari pengaruh perbedaan kelas social untuk perilaku konsumen
BAB II
Pembahasan
2.1 Definisi status dan kelas social
A. pengertian kelas sosial
Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu strata ( lapisan ) orang-orang yang berkedudukan
sama dalam kontinum ( rangkaian kesatuan ) status sosial. Definisi ini memberitahukan
bahwa dalam masyarakat terdapat orang-orang yang secara sendidi-sendidi atau bersama-
sama memiliki kedudukan social yang kurang lebih sama. Mereka yang memiliki kedudukan
kurang lebih sama akan berada pada suatu lapisan yang kurang lebih sama pula.
Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki
status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status
yang sama, dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih
rendah. Kategori kelas sosial biasanya disusun dalam hierarki, yang berkisar dari status yang
rendah sampai yang tinggi. Dengan demikian, para anggota kelas sosial tertentu merasa para
anggota kelas sosial lainnya mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih rendah dari
pada mereka. Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen
membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas sosial
mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari
berbagai produk lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk
“kelas yang lebih rendah”.
Dalam lingkungan masyarakat kita melihat bahwa ada pembeda-bedaan yang berlaku dan
diterima secara luas oleh masyarakat. Di sekitar kita ada orang yang menempati jabatan
tinggi seperti gubernur dan wali kota dan jabatan rendah seperti camat dan lurah. Di sekolah
ada kepala sekolah dan ada staf sekolah. Di rt atau rw kita ada orang kaya, orang biasa saja
dan ada orang miskin.
Perbedaan itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan tanggung jawab sosial saja, namun juga
terjadi akibat perbedaan ciri fisik, keyakinan dan lain-lain. Perbedaan ras, suku, agama,
pendidikan, jenis kelamin, usia atau umur, kemampuan, tinggi badan, cakep jelek, dan lain
sebagainya juga membedakan manusia yang satu dengan yang lain.
Beragamnya orang yang ada di suatu lingkungan akan memunculkan stratifikasi sosial
(pengkelas-kelasan) atau diferensiasi sosial (pembeda-bedaan).
• Arti Definisi / Pengertian Status Sosial :
Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam
masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan
ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status
sosialnya rendah.
• Arti Definisi / Pengertian Kelas Sosial :
Kelas sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi (menurut Barger). Ekonomi dalam hal
ini cukup luas yaitu meliputi juga sisi pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan dan
pekerjaan seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan / perekonomian
individu.
• Arti Definisi / Pengertian Stratifikasi Sosial :
Stratifikasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara vertikal
atau atas bawah. Contohnya seperti struktur organisasi perusahaan di mana direktur berada
pada strata / tingkatan yang jauh lebih tinggi daripada struktur mandor atau supervisor di
perusahaan tersebut.
• Arti Definisi / Pengertian Diferensiasi Sosial :
Diferensiasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara
horisontal atau sejajar. Contohnya seperti pembedaan agama di mana orang yang beragama
islam tingkatannya sama dengan pemeluk agama lain seperti agama konghucu, budha, hindu,
katolik dan kristen protestan.
A. Macam-Macam / Jenis-Jenis Status Sosial
1.Ascribed Status
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta,
golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
2. Achieved Status
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang
dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan,
pekerjaan, dll.
3. Assigned Status
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan
masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan
masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh,
dan sebagainya.
B. Macam-Macam / Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial
1. Stratifikasi Sosial Tertutup
Stratifikasi tertutup adalah stratifikasi di mana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut tidak
dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Contoh stratifikasi sosial tertutup yaitu seperti sistem kasta di India dan Bali serta di Jawa ada
golongan darah biru dan golongan rakyat biasa. Tidak mungkin anak keturunan orang biasa
seperti petani miskin bisa menjadi keturunan ningrat / bangsawan darah biru.
2. Stratifikasi Sosial Terbuka
Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya
dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain.
Misalnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan sebagainya.
Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa merubah penampilan serta strata sosialnya
menjadi lebih tinggi karena berupaya sekuat tenaga untuk mengubah diri menjadi lebih baik
dengan sekolah, kuliah, kursus dan menguasai banyak keterampilan sehingga dia
mendapatkan pekerjaan tingkat tinggi dengan bayaran / penghasilan yang tinggi.
2.2 Dampak dari perbedaan kelas dan status sosial dalam masyarakat
Pengaruh Deferensiasi Social dalam Masyarakat
Deferensiasi social sebagai gejalayang universal dalam kehidupan masyarakat dan
membedakan masyarakat secara horizontal, tentu akan membawa dampak dan pengaruh pada
kehidupan bersama. Pembedaan secara horizontal ini tetap akan membawa konsekuensi bagi
kelompok-kelompok social yang ada. Ikuti penjelasan dampak derensiasi social dalam
masyarakat.
Fanatisme
Pengelompokan masyarakat berdasarkan demensi horizontal inimemiliki dampak pada
fanatisme kelompok yang bersangkutan,. Anggota kelompok memiliki ikatan yang kuat
dengan kelompoknya dan sekaligus membedakan dirinya dengan kelompok lain. Misalnya
deferensiasi berdasarkan agama, akan menmimbulkan fanatisme bagi setiap pemeluk agama
yang bersangkutan dan mereka sekaligus membedakan diri dengan kelompok beragama
lainya.
Batas-batas kelompoknya lebih jelas dan batas kelompok yang lain juga jelas oleh karena itu
fanatisme dapat tumbuh dan berkembang sebagai dampak dari deferensiasi social.
Solidaritas
Solidaritas atau ikatan kebersamaan dapat juga terjadi akibat deferensiasi social yang ada.
Solidaritas tumbuh dan berkembang diantara mereka. Deferensiasi karena suku bangsa atau
etnik akan membuat ikatan mereka se etnik jauh lebih kuat dibandingkan dengan ikatan
mereka diluar etnik. Lebih-lebih bila mereka berada diluar etniknya sebagai pendatang pada
etnik yang berbeda, maka solidaritas diantara mereka akan tumbuh dan berkembang sehingga
rasa solidaritas diantara mereka semakin tinggi.
Mereka merasa satu bagian dari bagian yang besar dan mereka selalu menyatakan bahwa
dirinya adalah bagian dari mereka yang besar tersebut.
Toleransi
Pemahaman akan perbedaan yang horizontal diantara kelompok social yang digolongkan
berdasarkan deferensiasi social akan menumbuhkan toleransi diantara mereka.
Mereka mengetahui perbedaan dan batas-batas social diantara mereka. Batas kelompok
mereka mereka pahami; kesadaran akan kelompoknya juga mereka merasakan. Sisi lain
mereka mengetahui batas-batas dari kelompok deferensiasi social lainya. Pemahaman tentang
dirinya dan pemaahaman terhadap diri orang lain akan menyebabkan tumbuhnya toleransi
diantara mereka. Mereka menghargai apa yang ada pada kelompok lain dan kelompok lain
memahami dan menyadari perbedaan yang ada dalam kelomponya.
Kesadaran akan batas dan perbedaan antara kelompok yang berbeda ini merupakan kesadaran
social yang menumbuhkan rasa mau menghargai perbedaan sebagai wujud toleransi social
yang ada
Pengaruh Startifikasi Sosial dalam Masyarakat
Stratifikasi social adalah pembedaan masyarakat kedalam lapisan-lapisan social berdasatrkan
demensi vertical akan memiliki pengaruh terhadap kehidupan bersama dalam masyarakat.
Ikuti urain tentang dampak stratifikasi social dalam kehidupan masyarakat berikut ini.
Eklusivitas
Stratifikasi social yang membentuk lapisan-lapisan social juga merupakan sub-culture, telah
menjadikan mereka dalam lapisan-lapisan gtertentu menunjukan eklusivitasnya masing-
masing. Eklusivitas dapat berupa gaya hidup, perilaku dan juga kebiasaan mereka yang sering
berbeda antara satu lapisan dengan lapisan yang lain.
Gaya hidup dari lapisan atas akan berbeda dengan gaya hidup lapisan menengah dan bawah.
Demikian juga halnya dengan perilaku masing-masing anggotanya dapat dibedakan; sehingga
kita mengetahui dari kalangan kelas social mana seseorang berasal.
Eklusivitas yang ada sering membatasi pergaulan diantara kelas social tertentu, mereka
enggan bergaul dengan kelas social dibawahnya atau membatasi diri hanya bergaul dengan
kelas yang sanma dengan kelas mereka.
Etnosentrisme
Etnosentrisme dipahami sebagai mengagungkan kelompok sendiri dapat terjadi dalam
stratifikasi social yang ada dalam masyarakat. Mereka yang berada dalam stratifikasi social
atas akan menganggap dirinya adalah kelompok yang paling baik dan menganggap rendah
dan kurang bermartabat kepada mereka yang berada pada stratifikasi social rendah.
Pola perilaku kelas social atas dianggap lebih berbudaya dibandingkan dengan kelas social di
bawahnya.
Sebaliknya kelas social bawah akan memandang mereka sebagai orang boros dan konsumtif
dan menganggap apa yang mereka lakukan kurang manusiawi dan tidak memiliki kesadaran
dan solidaritas terhadap mereka yang menderita. Pemujaan terhadap kelas sosialnya masing-
masing adalah wujud dari etnosentrisme.
Konflik Sosial
Perbedaan yang ada diantara kelas social dapt menyebabkan terjadinya kecemburuan social
maupun iri hati. Jika kesenjangan karena perbedaan tersebut tajam tidak menutup
kemungkinan terjadinya konflik social antara kelas social satu dengan kelas social yang lain.
Misalnya demonstrasi buruh menuntut kenaikan upah atau peningkatan kesejahteraan dari
[perusahaan dimana mereka bekerja adalah salah satu konflik yang terjadi karena stratifikasi
social yang ada dalam masyarakat.
2.3 Pengaruh perbedaankelompok dan kelas sosial terhadap perilaku konsumen
• Kelas Sosial
Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki
status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status
yang sama`dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih
rendah.
Kategori kelas sosial biasanya disusun dalam hierarki, yang berkisar dari status yang rendah
sampai yang tinggi. Dengan demikian, para anggota kelas sosial tertentu merasa para anggota
kelas sosial lainnya mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih rendah dari pada
mereka.
Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen membeli berbagai
produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas sosial mereka sendiri
maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari berbagai produk
lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang lebih
rendah”.
Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori
yang luas berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial.
Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada faktor-faktor
gaya hidup tertentu (kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama) yang cenderung
membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya.
Para individu dapat berpindah ke atas maupun ke bawah dalam kedudukan kelas sosial dari
kedudukan kelas yang disandang oleh orang tua mereka. Yang paling umum dipikirkan oleh
orang-orang adalah gerakan naik karena tersedianya pendidikan bebas dan berbagai peluang
untuk mengembangkan dan memajukan diri.
Dengan mengenal bahwa para individu sering menginginkan gaya hidup dan barang-barang
yang dinikmati para anggota kelas sosial yang lebih tinggi maka para pemasar sering
memasukkan simbol-simbol keanggotaan kelas yang lebih tinggi, baik sebagai produk
maupun sebagai hiasan dalam iklan yang ditargetkan pada audiens kelas sosial yang lebih
rendah.
Kelas sosial merupakan bentuk segmentasi yang hierarkis dan alamiah, dikarenakan aspek
hierarkis kelas sosial begitu penting bagi pemasar dan produsen untuk menentukan konsumen
mana yang akan dituju dari produk yang telah diciptakan, apa untuk status yang lebih tinggi
atau status yang lebih rendah. Memang disini begitu terlihat begitu ada ketidakadilan dan
jarak terhadap konsumen, namun itu semua merupakan segmentasi yang alamiah karena
semua sudah terjadi dan tercipta dengan sendirinya.
Adapun yang merupakan ukuran kelas sosial dari konsumen yang dapat diterima secara luas
dan mungkin merupakan ukuran kelas sosial terbaik terlihat dari pekerjaan, pendidikan dan
penghasilan
Bab IV
Penutup
4.1 Kesimpulan
Pengaruh dari adanya kelas sosial terhadap perilaku konsumen begitu tampak dari pembelian
akan kebutuhan untuk sehari-hari, bagaimana seseorang dalam membeli akan barang
kebutuhan sehari-hari baik yang primer ataupun hanya sebagai penghias dalam kelas sosial
begitu berbeda. Untuk kelas sosial dari status yang lebih tinggi akan membeli barang
kebutuhan yang bermerek terkenal, ditempat yang khusus dan memiliki harga yang cukup
mahal. Sedangkan untuk kelas sosial dari status yang lebih rendah akan membeli barang
kebutuhan yang sesuai dengan kemampuannya dan ditempat yang biasa saja

More Related Content

What's hot

STRATIFIKASI MASYARAKAT DI LINGKUNGAN SOSIAL
STRATIFIKASI MASYARAKAT DI LINGKUNGAN SOSIALSTRATIFIKASI MASYARAKAT DI LINGKUNGAN SOSIAL
STRATIFIKASI MASYARAKAT DI LINGKUNGAN SOSIAL
diah halimah
 
Ilmu sosial budaya
Ilmu sosial budayaIlmu sosial budaya
Ilmu sosial budaya
ramdinaeka
 
Sosiologi Konsekuensi "Stratifikasi Sosial"
Sosiologi Konsekuensi "Stratifikasi Sosial"Sosiologi Konsekuensi "Stratifikasi Sosial"
Sosiologi Konsekuensi "Stratifikasi Sosial"
Dedi Saputra
 
Ppt antropologi kel.6
Ppt antropologi kel.6Ppt antropologi kel.6
Ppt antropologi kel.6
renda puspitasari
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
Chaerul Uman
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial
Fikri zia
 
Stratifikasi sosial presentasi
Stratifikasi sosial presentasiStratifikasi sosial presentasi
Stratifikasi sosial presentasi
Yuga Parsadaan
 
stratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosialstratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosial
suher lambang
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
alifia eri damayanti
 
Materi Kuliah Stratifikasi Sosial
Materi Kuliah Stratifikasi  SosialMateri Kuliah Stratifikasi  Sosial
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
cik noorlyda
 
Stratifikasi sosial by vicho
Stratifikasi sosial by vichoStratifikasi sosial by vicho
Stratifikasi sosial by vichoVicho Taidi
 
Stratifikasi sosial 2016
Stratifikasi sosial 2016Stratifikasi sosial 2016
Stratifikasi sosial 2016
Muchlis Soleiman
 
Starifikasi Sosial: Teori stratifikasi
Starifikasi Sosial: Teori stratifikasiStarifikasi Sosial: Teori stratifikasi
Starifikasi Sosial: Teori stratifikasi
Yaser Lopekabausirah
 
Lapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosialLapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosial
Kania Jatnika
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
syifaa noordin
 
Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)
Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)
Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)
Sakina Mawardah
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
Yayasan Negeri
 
Ilmu sosial dasar - Pertemuan 3.1
Ilmu sosial dasar - Pertemuan 3.1Ilmu sosial dasar - Pertemuan 3.1
Ilmu sosial dasar - Pertemuan 3.1Bayu Radityo
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
Westprog
 

What's hot (20)

STRATIFIKASI MASYARAKAT DI LINGKUNGAN SOSIAL
STRATIFIKASI MASYARAKAT DI LINGKUNGAN SOSIALSTRATIFIKASI MASYARAKAT DI LINGKUNGAN SOSIAL
STRATIFIKASI MASYARAKAT DI LINGKUNGAN SOSIAL
 
Ilmu sosial budaya
Ilmu sosial budayaIlmu sosial budaya
Ilmu sosial budaya
 
Sosiologi Konsekuensi "Stratifikasi Sosial"
Sosiologi Konsekuensi "Stratifikasi Sosial"Sosiologi Konsekuensi "Stratifikasi Sosial"
Sosiologi Konsekuensi "Stratifikasi Sosial"
 
Ppt antropologi kel.6
Ppt antropologi kel.6Ppt antropologi kel.6
Ppt antropologi kel.6
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial
 
Stratifikasi sosial presentasi
Stratifikasi sosial presentasiStratifikasi sosial presentasi
Stratifikasi sosial presentasi
 
stratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosialstratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosial
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
 
Materi Kuliah Stratifikasi Sosial
Materi Kuliah Stratifikasi  SosialMateri Kuliah Stratifikasi  Sosial
Materi Kuliah Stratifikasi Sosial
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
 
Stratifikasi sosial by vicho
Stratifikasi sosial by vichoStratifikasi sosial by vicho
Stratifikasi sosial by vicho
 
Stratifikasi sosial 2016
Stratifikasi sosial 2016Stratifikasi sosial 2016
Stratifikasi sosial 2016
 
Starifikasi Sosial: Teori stratifikasi
Starifikasi Sosial: Teori stratifikasiStarifikasi Sosial: Teori stratifikasi
Starifikasi Sosial: Teori stratifikasi
 
Lapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosialLapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosial
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
 
Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)
Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)
Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
 
Ilmu sosial dasar - Pertemuan 3.1
Ilmu sosial dasar - Pertemuan 3.1Ilmu sosial dasar - Pertemuan 3.1
Ilmu sosial dasar - Pertemuan 3.1
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Similar to Statussosial dan kasta

jurnal nilam.docx
jurnal nilam.docxjurnal nilam.docx
jurnal nilam.docx
anditurnip
 
Topik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti Sosial
Topik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti SosialTopik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti Sosial
Topik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti Sosial
cikgutika
 
Tugas isd 2
Tugas isd 2Tugas isd 2
Tugas isd 2
RizkyariestaH
 
Mobilitas Sosial
Mobilitas SosialMobilitas Sosial
Mobilitas Sosial
Dewi Annisa
 
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP 2).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP 2).pptxPPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP 2).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP 2).pptx
uchiharezpector
 
Kelas sosial, status sosial, peranan sosial dan pengaruhnya
Kelas sosial, status sosial, peranan sosial dan pengaruhnyaKelas sosial, status sosial, peranan sosial dan pengaruhnya
Kelas sosial, status sosial, peranan sosial dan pengaruhnya
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Struktur Masyarakatp xxxxxxxxxxxxxxx.ppt
Struktur Masyarakatp xxxxxxxxxxxxxxx.pptStruktur Masyarakatp xxxxxxxxxxxxxxx.ppt
Struktur Masyarakatp xxxxxxxxxxxxxxx.ppt
WiraUdytamaFHUnmas
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial
UFDK
 
Kelompok 5 stratifikasi sosial agb a
Kelompok 5 stratifikasi sosial agb aKelompok 5 stratifikasi sosial agb a
Kelompok 5 stratifikasi sosial agb ahelenapakpahan
 
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat
Pelapisan sosial dan kesamaan derajatPelapisan sosial dan kesamaan derajat
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat
ibnu aqil
 
makalah sosiologi
makalah sosiologimakalah sosiologi
makalah sosiologi
NuansaPuttyImani
 
presentasi sosial dasar.pptx
presentasi sosial dasar.pptxpresentasi sosial dasar.pptx
presentasi sosial dasar.pptx
fikri926454
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial
HaikalNasa
 
M9_Stratifikasi dan diferensiasi.pptx
M9_Stratifikasi dan diferensiasi.pptxM9_Stratifikasi dan diferensiasi.pptx
M9_Stratifikasi dan diferensiasi.pptx
AyuNilaRatna
 
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Maulida Al Jazari
 
Makalah unsur unsur stratifikasi sosial
Makalah unsur unsur stratifikasi sosialMakalah unsur unsur stratifikasi sosial
Makalah unsur unsur stratifikasi sosial
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Mobilitas Sosial
Mobilitas SosialMobilitas Sosial
Mobilitas Sosial
Sam Michael
 
IV-Stratifikasi Sosial.ppt
IV-Stratifikasi Sosial.pptIV-Stratifikasi Sosial.ppt
IV-Stratifikasi Sosial.ppt
UcupRambo
 
Bab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fix
Bab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fixBab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fix
Bab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fix
RezaWahyuni5
 
SOSIOLOGI BAB 3 kesetaraan sosial dalam masyarakat indonesia kelas 11.
SOSIOLOGI BAB 3 kesetaraan sosial dalam masyarakat indonesia kelas 11.SOSIOLOGI BAB 3 kesetaraan sosial dalam masyarakat indonesia kelas 11.
SOSIOLOGI BAB 3 kesetaraan sosial dalam masyarakat indonesia kelas 11.
MariaHelena822816
 

Similar to Statussosial dan kasta (20)

jurnal nilam.docx
jurnal nilam.docxjurnal nilam.docx
jurnal nilam.docx
 
Topik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti Sosial
Topik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti SosialTopik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti Sosial
Topik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti Sosial
 
Tugas isd 2
Tugas isd 2Tugas isd 2
Tugas isd 2
 
Mobilitas Sosial
Mobilitas SosialMobilitas Sosial
Mobilitas Sosial
 
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP 2).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP 2).pptxPPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP 2).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP 2).pptx
 
Kelas sosial, status sosial, peranan sosial dan pengaruhnya
Kelas sosial, status sosial, peranan sosial dan pengaruhnyaKelas sosial, status sosial, peranan sosial dan pengaruhnya
Kelas sosial, status sosial, peranan sosial dan pengaruhnya
 
Struktur Masyarakatp xxxxxxxxxxxxxxx.ppt
Struktur Masyarakatp xxxxxxxxxxxxxxx.pptStruktur Masyarakatp xxxxxxxxxxxxxxx.ppt
Struktur Masyarakatp xxxxxxxxxxxxxxx.ppt
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial
 
Kelompok 5 stratifikasi sosial agb a
Kelompok 5 stratifikasi sosial agb aKelompok 5 stratifikasi sosial agb a
Kelompok 5 stratifikasi sosial agb a
 
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat
Pelapisan sosial dan kesamaan derajatPelapisan sosial dan kesamaan derajat
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat
 
makalah sosiologi
makalah sosiologimakalah sosiologi
makalah sosiologi
 
presentasi sosial dasar.pptx
presentasi sosial dasar.pptxpresentasi sosial dasar.pptx
presentasi sosial dasar.pptx
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial
 
M9_Stratifikasi dan diferensiasi.pptx
M9_Stratifikasi dan diferensiasi.pptxM9_Stratifikasi dan diferensiasi.pptx
M9_Stratifikasi dan diferensiasi.pptx
 
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
 
Makalah unsur unsur stratifikasi sosial
Makalah unsur unsur stratifikasi sosialMakalah unsur unsur stratifikasi sosial
Makalah unsur unsur stratifikasi sosial
 
Mobilitas Sosial
Mobilitas SosialMobilitas Sosial
Mobilitas Sosial
 
IV-Stratifikasi Sosial.ppt
IV-Stratifikasi Sosial.pptIV-Stratifikasi Sosial.ppt
IV-Stratifikasi Sosial.ppt
 
Bab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fix
Bab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fixBab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fix
Bab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fix
 
SOSIOLOGI BAB 3 kesetaraan sosial dalam masyarakat indonesia kelas 11.
SOSIOLOGI BAB 3 kesetaraan sosial dalam masyarakat indonesia kelas 11.SOSIOLOGI BAB 3 kesetaraan sosial dalam masyarakat indonesia kelas 11.
SOSIOLOGI BAB 3 kesetaraan sosial dalam masyarakat indonesia kelas 11.
 

Statussosial dan kasta

  • 1. 1. PENGERTIAN A. PENGERTIAN KELAS SOSIAL Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu strata ( lapisan ) orang-orang yang berkedudukan sama dalam kontinum ( rangkaian kesatuan ) status sosial. Definisi ini memberitahukan bahwa dalam masyarakat terdapat orang-orang yang secara sendidi-sendidi atau bersama- sama memiliki kedudukan social yang kurang lebih sama. Mereka yang memiliki kedudukan kurang lebih sama akan berada pada suatu lapisan yang kurang lebih sama pula. Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama, dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Kategori kelas sosial biasanya disusun dalam hierarki, yang berkisar dari status yang rendah sampai yang tinggi. Dengan demikian, para anggota kelas sosial tertentu merasa para anggota kelas sosial lainnya mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih rendah dari pada mereka. Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang lebih rendah”. Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori yang luas berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial. Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada faktor- faktor gaya hidup tertentu ( kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama ) yang cenderung membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya. Para individu dapat berpindah ke atas maupun ke bawah dalam kedudukan kelas sosial dari kedudukan kelas yang disandang oleh orang tua mereka. Yang paling umum dipikirkan oleh orang-orang adalah gerakan naik karena tersedianya pendidikan bebas dan berbagai peluang untuk mengembangkan dan memajukan diri. Dengan mengenal bahwa para individu sering menginginkan gaya hidup dan barang-barang yang dinikmati para anggota kelas sosial yang lebih tinggi maka para pemasar sering memasukkan simbol-simbol keanggotaan kelas yang lebih tinggi, baik sebagai produk maupun sebagai hiasan dalam iklan yang ditargetkan pada audiens kelas sosial yang lebih rendah. B. PENGERTIAN STATUS SOSIAL Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah. C. PENGERTIAN STRATIFIKASI SOSIAL Stratifikasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara vertikal atau atas bawah. Contohnya seperti struktur organisasi perusahaan di mana direktur berada pada strata / tingkatan yang jauh lebih tinggi daripada struktur mandor atau supervisor di perusahaan tersebut. D. PENGERTIAN DIFERENSIASI SOSIAL Diferensiasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara horisontal atau sejajar. Contohnya seperti pembedaan agama di mana orang yang beragama islam tingkatannya sama dengan pemeluk agama lain seperti agama konghucu, budha,
  • 2. hindu, katolik dan kristen protestan. Kelas sosial dibagi menjadi tiga, yaitu : 1. Kelas Sosial Atas 2. Kelas Sosial Menengah 3. Kelas Sosial Bawah Kelas sosial atas biasanya mendapat penghormatan atau di hormati oleh kelas sosial dibawahnya karena beberapa keunggulan yang dimiliki kelas sosial atas misalnya kedudukan sosialnya maupun kekayaanya. Setiap kelas sosial yang ada, mereka yang ada di dalamnya biasanya memiliki kebiasaan dan perilaku dan gaya hidup yang sama. Misalnya kelas sosial atas kebiasaan belanjanya ke Mall atau ke super Market yang ada. Kelas bawah tentunya akan belanja di warung-warung terdekat dengan pola makan seadanya bahkan sering kita jumpai mereka makan jauh dari kebutuhan gizi yang diperlukan. Pola-pola sosial dan gaya hidup telah memberikan kesadaran mereka akan kelas sosial yang mereka miliki, walaupun mereka tidak menghendaki untuk menduduki kelas sosial bawah, namun mereka menyadari kelas sosial yang mereka miliki atau digolongkan; oleh karena itu kesadaran kelas sosial ini akan membawa konsekuensi pola-pola perilaku yang berbeda antara kelas sosial satu dengan kelas sosial yang lain. Pola-pola sosial dan gaya hidup masing-masing kelas sosial menjadikan kelas social yang mereka miliki sebagai sebuah sub-culture dalam suatu struktur social. Seolah-olah setiap anggota dari kelas sosial tertentu dilihat berbeda dengan anggota kelas sosial yang lain dan mereka seakan akan mempunyai hak dan kewajiban berbeda dalam kehidupan masyarakatnya. Kelas sosial dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu :¬ 1. Kelas Sosial Terbuka Walaupun besar kecilnya kelas sosial tidak dapat diukur, namun secara umum dapat diketahui bahwa bentuk stratifikasi sosial di mana kelas sosial ada di dalamnya adalah berbentuk pyramid runcing keatas dengan pembagian kelas sosial atas paling sedikit, disusul kemudian kelas sosial menengah dan kelas social bawah paling banyak jumlahnya. Kelas sosial terubuka memungkinkan anggota kelas sosial yang ada berpindah atau bergeser ke kelas sosial yang lain baik vertilkal ke atas maupun vertical ke bawah. Kelas sosial terbuka biasanya terdapat pada masyarakat modern dimana keterkaitan dengan adat semakin kecil, sehingga symbol-simbol adat yang ada sebagai symbol dari kelas sosial tertentu sudah tidak ada lagi. Masyarakat modern biasanya menggunakan berbagai simbol-simbol kelas sosialnya dengan panghasilan dan kekayaan yang dapat di wujudkan dengan gedung mewah maupun mobil serta pola dan gaya hidup kelas atas. Batas-batas kelas sosial sebenarnya tidak jelas sekali sehingga sangat mungkin terjadi interaksi atar kelas atas bawah dengan kelas menengah atas , maupun kelas menengah bawah dengan kelas bawah atas. Kenyataan semacam ini untuk menunjukan bahwa kelas sosial adalah konsep sosiologis dan ilmiah yang dalam kenyataan dalam kehidupan masyarakat tidak ada. Gambaran di atas juga menjelaskan bahwa yang mempengaruhi kelas sosial juga sangat relative satu dengan yang lain dan kedudukan seseorang dalam masyarakat adalah hasil totalitas dari kriteria penentuan kelas sosial yang ada. Misalnya dalam hal pendidikan memiliki gelar S3, namun secara ekonomi masuk kelas menengah, tetapi pengaruh di dalam kehidupan masyarakat sangat besar; maka mereka masih tetap digolongkan pada kelas sosial tinggi. Demikian juga halnya orang yang memiliki gelar sarjana dan belum memilki pekerjaan maupun penghasilan serta rumah dapat dimasukan ke kelas menengah dan tidak pada kelas bawah. Relativitas yang ada dalam penentuan kelas sosial bagi seseorang adalah kompleksitas dan totalitas dari kedudukan sosial yang dimilki dan itu bersumber dari
  • 3. penilaian masyarakatnya dan bukan penilain dari dirinya sendiri. Kelas Sosial Tertutup¬ Kelas sosial dikategorikan tertutup manakala sedikit kemungkinan orang bergeser dari kelas sosial tertentu ke kelas sosial yang lain, baik vertikal ke atas maupun vertikal ke bawah. Kasta di masyarakat India misalnya merupakan salah satu contoh kelas sosial yang bersifat tertutup, system kelas sosial kasta tidak memungkinkan orang untuk berpindah kasta apalagi dari kasta ke kasta atas. Kedudukan sosial seseorang diperoleh melalui jalur keturunan atau hubungan darah. Masyarakat tradisional status keluarga sangat menentukan kelas sosial bagi keturunannya. Kwelas bangsawan biasanya anaknya akan dengan sendirinya anak mereka termasuk kelas bangsawan dengan symbol-simbol kebangsawanan yang dimiliki dengan gelar ataupun perilaku yang menunjukan kelasnya. Simbol-simbol kelas sosial yang ada pada masyarakat tradisional seperti pakaian dengan perhiasan mas intan permata, pakaian berbulu , maupun urnamen gading gajah dan lain sebagainya sekarang mulai hilang digantikan dengan symbol-simbol yang lebih bersifat kekayaan dan ekonomis. 2. Klasifikasi Kelas Sosial Pembagian Kelas Sosial terdiri atas 3 bagian yaitu: a. Berdasarkan Status Ekonomi. 1) Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan: dan; - Golongan sangat kaya - Golongan kaya - Golongan miskin Aristoteles menggambarkan ketiga kelas tersebut seperti piramida: 1. Golongan Sangat Kaya 2. Golongan Kaya 3. Golongan Miskin Ket : Golongan pertama : merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan. Golongan kedua : merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya. Golongan ketiga : merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat biasa. 2) Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni: a. Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi. b. Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah. c. Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik. Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau borjuis dan golongan proletar.
  • 4. 3) Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas yakni: a. Kelas sosial atas lapisan atas ( Upper-upper class) b. Kelas sosial atas lapisan bawah ( Lower-upper class) c. Kelas sosial menengah lapisan atas ( Upper-middle class) d. Kelas sosial menengah lapisan bawah ( Lower-middle class) e. Kelas sosial bawah lapisan atas ( Upper lower class) f. Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah ( Lower-lower class) 1. Upper-upper class 2. Lower-upper class 3. Upper-middle class 4. Lower-middle class 5. Upper-lower class 6. Lower-lower class Kelas sosial pertama : keluarga-keluarga yang telah lama kaya. Kelas sosial kedua : belum lama menjadi kaya Kelas sosial ketiga : pengusaha, kaum profesional Kelas sosial keempat : pegawai pemerintah, kaum semi profesional, supervisor, pengrajin terkemuka Kelas sosial kelima : pekerja tetap (golongan pekerja) Kelas sosial keenam : para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman, orang bergantung pada tunjangan. 4) Dalam masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni: 1. Kelas puncak (top class) 2. Kelas menengah berpendidikan (academic middle class) Kelas menengah ekonomi (economic middle class) 3. Kelas pekerja (workmen dan Formensclass) 4. Kelas bawah (underdog class) b. Berdasarkan Status Sosial Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang rendah. Contoh : Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria, Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya dapat kita temukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek dipakai oleh kasta Sudra. 1. Definisi Kelas Sosial Berdasarkan karakteristik Stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas
  • 5. atau golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti yang sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut. Kelas Sosial atau Golongan sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi. Jadi, definisi Kelas Sosial atau Golongan Sosial ialah: Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi. 3. Pengertian Status Sosial Setiap individu dalam masyarakat memiliki status sosialnya masing-masing. Status merupakan perwujudan atau pencerminan dari hak dan kewajiban individu dalam tingkah lakunya. Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi, peringkat seseorang dalam kelompok masyarakatnya. Pada semua sistem sosial, tentu terdapat berbagai macam kedudukan atau status, seperti anak, isteri, suami, ketua RW, ketua RT, Camat, Lurah, Kepala Sekolah, Guru dsbnya. Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan ( role). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam pelapisan masyarakat. Kedudukan dan peranan seseorang atau kelompok memiliki arti penting dalam suatu sistem sosial. Apa itu sistem sosial ? Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik dan tingkah laku individu-individu dalam masyarakat dan hubungan antara individu dan masyarakatnya. Status atau kedudukan adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat. c. Berdasarkan Status Politik Secara politik, kelas sosial didasarkan pada wewenang dan kekuasaan. Seseorang yang mempunyai wewenang atau kuasa umumnya berada dilapisan tinggi, sedangkan yang tidak punya wewenang berada dilapisan bawah. Kelompok kelas sosial atas antara lain: - pejabat eksekutif, tingkat pusat maupun desa. - pejabat legislatif, dan - pejabat yudikatif. Pembagian kelas-kelas sosial dapat kita lihat dengan jelas pada hirarki militer. A. Kelas Sosial Atas (perwira) Dari pangkat Kapten hingga Jendral B. Kelas sosial menengah (Bintara) Dari pangkat Sersan dua hingga Sersan mayor C. Kelas sosial bawah (Tamtama) Dari pangkat Prajurit hingga Kopral kepala 4. Cara Memperoleh Status Bagaimana cara individu memperoleh statusnya? Cara-cara memperoleh status atau kedudukan adalah sbb: a. Ascribed Status adalah keuddukan yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha. Status ini sudah diperoleh sejak lahir. Contoh: Jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan, dsb. b. Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja. Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur, camat, ketua OSIS dsb. c. Assigned Status merupakan kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan status melalui usaha. Status ini diperolah melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain,
  • 6. atas jasa perjuangan sesuatu untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat. Contoh: gelar kepahlawanan, gelar pelajar teladan, penganugerahan Kalpataru dsb. 5. Akibat Adanya Status Sosial Kadangkala seseorang/individu dalam masyarakat memiliki dua atau lebih status yang disandangnya secara bersamaan. Apabila status-status yang dimilikinya tersebut berlawanan akan terjadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan timbul apa yang dinamakan Konflik Status. Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial seseorang adalah timbulnya konflik status. Macam-macam Konflik Status: a. Konflik Status bersifat Individual: Konflik status yang dirasakan seseorang dalam batinnya sendiri. Contoh: - Seorang wanita harus memilih sebagai wanita karier atau ibu rumah tangga - Seorang anak harus memilih meneruskan kuliah atau bekerja. b. Konflik Status Antar Individu: Konflik status yang terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain, karena status yang dimilikinya. Contoh: - perebutan warisan antara dua anak dalam keluarga - Tono beramtem dengan Tomi gara-gara sepeda motor yang dipinjamnya dari kakak mereka. c. Konflik Status Antar Kelompok: Konflik kedudukan atau status yang terjadi antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Contoh: Peraturan yang dikeluarkan satu departemen bertentangan dengan peraturan departemen yang lain. DPU (Dinas Pekerjaan Umum) yang punya tanggung jawab terhadap jalan-jalan raya, kadang terjadi konflik dengan PLN (Perusahaan LIstrik Negara) yang melubangi jalan ketika membuat jaringan listrik baru. Pada waktu membuat jaringan baru tersebut, kadangkala pula berkonflik dengan TELKOM karena merusak jaringan telpon dan dengan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) karena membocorkan pipa air. Keempat Instansi tersebut akan saling berbenturan dalam melaksanakan statusnya masing-masing. 6. Pengertian Peranan Sosial a. Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status (kedudukan). Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia telah menjalankan peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status. Antara kedudukan dan peranan tidak dapat dipisahkan. Tidak ada peranan tanpa kedudukan. Kedudukan tidak berfungsi tanpa peranan, Contoh: Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja. Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur, camat, ketua OSIS dsb. - Dalam rumah tangga, tidak ada peranan Ayah jika seorang suami tidak mempunyai anak. - Seseorang tidak bisa memberikan surat Tilang (bukti pelanggaran) kalau dia bukan polisi.
  • 7. Peranan merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang, karena dengan peranan yang dimilikinya ia akan dapat mengatur perilaku dirinya dan orang lain. Seseorang dapat memainkan beberapa peranan sekaligus pada saat yang sama, seperti seorang wanita dapat mempunyai peranan sebagai Konflik peranan timbul ketika seseorang harus memilih salah satu diantara peranannya misalnya sebagai ibu atau sebagai karyawan kantor. b. Konflik Peranan Konflik peranan timbul apabila seseorang harus memilih peranan dari dua atau lebih status yang dimilikinya. Pada umumnya konflik peranan timbul ketika seseorang dalam keadaan tertekan, karena merasa dirinya tidak sesuai atau kurang mampu melaksakan peranan yang diberikan masyarakat kepadanya. Akibatnya, ia tidak melaksanakan peranannya dengan ideal/sempurna. Contoh: Ibu Tati sebagai seorang ibu dan guru di suatu sekolah. Ketika puterinya sakit, ia harus memilih untuk masuk mengajar atau mengantarkan anaknya ke dokter. Pada saat ia memutuskan membawa anaknya ke dokter, dalam dirinya terjadi konflik karena pada saat yang sama dia harus berperanan sebagai guru mengajar dikelas. isteri, ibu, karyawan kantor sekaligus (lihat g 7. Tiga Cakupan Peranan Sosial Peranan sosial dapat mencakup tiga hal berikut: 1. Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Contoh: Sebagai seorang pemimpin harus dapat menjadi panutan dan suri teladan para anggotanya, karena dalam diri pemimpin tersebut tersandang aturan/norma-norma yang sesuai dengan posisinya. 2. Peranan merupakan konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat. Contoh: seorang ulama, guru dan sebagainya, harus bijaksana, baik hati, sabar, membimbing dan menjadi panutan bagi para muridnya. 3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi truktur sosial masyarakat. Contoh: Suami, isteri, karyawan, pegawai negeri, dsb, merupakan peranperan dalam masyarakat yang membentuk struktur/susunan masyarakat. 8. Fungsi Peranan Sosial Peranan memiliki beberapa fungsi bagi individu maupun orang lain. Fungsi tersebut antara lain: 1. Peranan yang dimainkan seseorang dapat mempertahankan kelangsungan struktur masyarakat, seperti peran sebagai ayah atau ibu. 2. Peranan yang dimainkan seseorang dapat pula digunakan untuk membantu mereka yang tidak mampu dalam masyarakat. Tindakan individu tersebut memerlukan pengorbanan, seperti peran dokter, perawat, pekerja sosial, dsb. Perilaku konsumen berdasarkan status dan kelas sosial ( Perilaku Konsumen ) Perilaku konsumen berdasarkan status dan kelas sosial Bab I Pendahuluan Pengartian perilaku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Pengertian tersebut berarti roses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini
  • 8. melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang- barang dan jasa-jasa. Sedangkan menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan. perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan. Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user. Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku. Prilaku perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh salah satunya kelas dan status social Tujuan Untuk menjelaskan tentang pengaruh pngeruh kelas social budaya berdasarkan kelas dan status soisial agar makalah ini bermanfaat bagi pembacanya. Rumusan masalah Apa Pengertian kelas dan status social dampak yang ditimbulkan karena adanya status sosial? akbiat dari pengaruh perbedaan kelas social untuk perilaku konsumen BAB II Pembahasan 2.1 Definisi status dan kelas social A. pengertian kelas sosial Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu strata ( lapisan ) orang-orang yang berkedudukan sama dalam kontinum ( rangkaian kesatuan ) status sosial. Definisi ini memberitahukan bahwa dalam masyarakat terdapat orang-orang yang secara sendidi-sendidi atau bersama- sama memiliki kedudukan social yang kurang lebih sama. Mereka yang memiliki kedudukan kurang lebih sama akan berada pada suatu lapisan yang kurang lebih sama pula. Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama, dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Kategori kelas sosial biasanya disusun dalam hierarki, yang berkisar dari status yang rendah sampai yang tinggi. Dengan demikian, para anggota kelas sosial tertentu merasa para
  • 9. anggota kelas sosial lainnya mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih rendah dari pada mereka. Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang lebih rendah”. Dalam lingkungan masyarakat kita melihat bahwa ada pembeda-bedaan yang berlaku dan diterima secara luas oleh masyarakat. Di sekitar kita ada orang yang menempati jabatan tinggi seperti gubernur dan wali kota dan jabatan rendah seperti camat dan lurah. Di sekolah ada kepala sekolah dan ada staf sekolah. Di rt atau rw kita ada orang kaya, orang biasa saja dan ada orang miskin. Perbedaan itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan tanggung jawab sosial saja, namun juga terjadi akibat perbedaan ciri fisik, keyakinan dan lain-lain. Perbedaan ras, suku, agama, pendidikan, jenis kelamin, usia atau umur, kemampuan, tinggi badan, cakep jelek, dan lain sebagainya juga membedakan manusia yang satu dengan yang lain. Beragamnya orang yang ada di suatu lingkungan akan memunculkan stratifikasi sosial (pengkelas-kelasan) atau diferensiasi sosial (pembeda-bedaan). • Arti Definisi / Pengertian Status Sosial : Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah. • Arti Definisi / Pengertian Kelas Sosial : Kelas sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi (menurut Barger). Ekonomi dalam hal ini cukup luas yaitu meliputi juga sisi pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan dan pekerjaan seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan / perekonomian individu. • Arti Definisi / Pengertian Stratifikasi Sosial : Stratifikasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara vertikal atau atas bawah. Contohnya seperti struktur organisasi perusahaan di mana direktur berada pada strata / tingkatan yang jauh lebih tinggi daripada struktur mandor atau supervisor di perusahaan tersebut. • Arti Definisi / Pengertian Diferensiasi Sosial : Diferensiasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara horisontal atau sejajar. Contohnya seperti pembedaan agama di mana orang yang beragama islam tingkatannya sama dengan pemeluk agama lain seperti agama konghucu, budha, hindu, katolik dan kristen protestan. A. Macam-Macam / Jenis-Jenis Status Sosial 1.Ascribed Status Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya. 2. Achieved Status Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll. 3. Assigned Status Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan
  • 10. masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya. B. Macam-Macam / Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial 1. Stratifikasi Sosial Tertutup Stratifikasi tertutup adalah stratifikasi di mana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut tidak dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah. Contoh stratifikasi sosial tertutup yaitu seperti sistem kasta di India dan Bali serta di Jawa ada golongan darah biru dan golongan rakyat biasa. Tidak mungkin anak keturunan orang biasa seperti petani miskin bisa menjadi keturunan ningrat / bangsawan darah biru. 2. Stratifikasi Sosial Terbuka Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain. Misalnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan sebagainya. Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa merubah penampilan serta strata sosialnya menjadi lebih tinggi karena berupaya sekuat tenaga untuk mengubah diri menjadi lebih baik dengan sekolah, kuliah, kursus dan menguasai banyak keterampilan sehingga dia mendapatkan pekerjaan tingkat tinggi dengan bayaran / penghasilan yang tinggi. 2.2 Dampak dari perbedaan kelas dan status sosial dalam masyarakat Pengaruh Deferensiasi Social dalam Masyarakat Deferensiasi social sebagai gejalayang universal dalam kehidupan masyarakat dan membedakan masyarakat secara horizontal, tentu akan membawa dampak dan pengaruh pada kehidupan bersama. Pembedaan secara horizontal ini tetap akan membawa konsekuensi bagi kelompok-kelompok social yang ada. Ikuti penjelasan dampak derensiasi social dalam masyarakat. Fanatisme Pengelompokan masyarakat berdasarkan demensi horizontal inimemiliki dampak pada fanatisme kelompok yang bersangkutan,. Anggota kelompok memiliki ikatan yang kuat dengan kelompoknya dan sekaligus membedakan dirinya dengan kelompok lain. Misalnya deferensiasi berdasarkan agama, akan menmimbulkan fanatisme bagi setiap pemeluk agama yang bersangkutan dan mereka sekaligus membedakan diri dengan kelompok beragama lainya. Batas-batas kelompoknya lebih jelas dan batas kelompok yang lain juga jelas oleh karena itu fanatisme dapat tumbuh dan berkembang sebagai dampak dari deferensiasi social. Solidaritas Solidaritas atau ikatan kebersamaan dapat juga terjadi akibat deferensiasi social yang ada. Solidaritas tumbuh dan berkembang diantara mereka. Deferensiasi karena suku bangsa atau etnik akan membuat ikatan mereka se etnik jauh lebih kuat dibandingkan dengan ikatan mereka diluar etnik. Lebih-lebih bila mereka berada diluar etniknya sebagai pendatang pada etnik yang berbeda, maka solidaritas diantara mereka akan tumbuh dan berkembang sehingga rasa solidaritas diantara mereka semakin tinggi. Mereka merasa satu bagian dari bagian yang besar dan mereka selalu menyatakan bahwa dirinya adalah bagian dari mereka yang besar tersebut. Toleransi Pemahaman akan perbedaan yang horizontal diantara kelompok social yang digolongkan berdasarkan deferensiasi social akan menumbuhkan toleransi diantara mereka. Mereka mengetahui perbedaan dan batas-batas social diantara mereka. Batas kelompok mereka mereka pahami; kesadaran akan kelompoknya juga mereka merasakan. Sisi lain
  • 11. mereka mengetahui batas-batas dari kelompok deferensiasi social lainya. Pemahaman tentang dirinya dan pemaahaman terhadap diri orang lain akan menyebabkan tumbuhnya toleransi diantara mereka. Mereka menghargai apa yang ada pada kelompok lain dan kelompok lain memahami dan menyadari perbedaan yang ada dalam kelomponya. Kesadaran akan batas dan perbedaan antara kelompok yang berbeda ini merupakan kesadaran social yang menumbuhkan rasa mau menghargai perbedaan sebagai wujud toleransi social yang ada Pengaruh Startifikasi Sosial dalam Masyarakat Stratifikasi social adalah pembedaan masyarakat kedalam lapisan-lapisan social berdasatrkan demensi vertical akan memiliki pengaruh terhadap kehidupan bersama dalam masyarakat. Ikuti urain tentang dampak stratifikasi social dalam kehidupan masyarakat berikut ini. Eklusivitas Stratifikasi social yang membentuk lapisan-lapisan social juga merupakan sub-culture, telah menjadikan mereka dalam lapisan-lapisan gtertentu menunjukan eklusivitasnya masing- masing. Eklusivitas dapat berupa gaya hidup, perilaku dan juga kebiasaan mereka yang sering berbeda antara satu lapisan dengan lapisan yang lain. Gaya hidup dari lapisan atas akan berbeda dengan gaya hidup lapisan menengah dan bawah. Demikian juga halnya dengan perilaku masing-masing anggotanya dapat dibedakan; sehingga kita mengetahui dari kalangan kelas social mana seseorang berasal. Eklusivitas yang ada sering membatasi pergaulan diantara kelas social tertentu, mereka enggan bergaul dengan kelas social dibawahnya atau membatasi diri hanya bergaul dengan kelas yang sanma dengan kelas mereka. Etnosentrisme Etnosentrisme dipahami sebagai mengagungkan kelompok sendiri dapat terjadi dalam stratifikasi social yang ada dalam masyarakat. Mereka yang berada dalam stratifikasi social atas akan menganggap dirinya adalah kelompok yang paling baik dan menganggap rendah dan kurang bermartabat kepada mereka yang berada pada stratifikasi social rendah. Pola perilaku kelas social atas dianggap lebih berbudaya dibandingkan dengan kelas social di bawahnya. Sebaliknya kelas social bawah akan memandang mereka sebagai orang boros dan konsumtif dan menganggap apa yang mereka lakukan kurang manusiawi dan tidak memiliki kesadaran dan solidaritas terhadap mereka yang menderita. Pemujaan terhadap kelas sosialnya masing- masing adalah wujud dari etnosentrisme. Konflik Sosial Perbedaan yang ada diantara kelas social dapt menyebabkan terjadinya kecemburuan social maupun iri hati. Jika kesenjangan karena perbedaan tersebut tajam tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik social antara kelas social satu dengan kelas social yang lain. Misalnya demonstrasi buruh menuntut kenaikan upah atau peningkatan kesejahteraan dari [perusahaan dimana mereka bekerja adalah salah satu konflik yang terjadi karena stratifikasi social yang ada dalam masyarakat. 2.3 Pengaruh perbedaankelompok dan kelas sosial terhadap perilaku konsumen • Kelas Sosial Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama`dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Kategori kelas sosial biasanya disusun dalam hierarki, yang berkisar dari status yang rendah sampai yang tinggi. Dengan demikian, para anggota kelas sosial tertentu merasa para anggota kelas sosial lainnya mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih rendah dari pada
  • 12. mereka. Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang lebih rendah”. Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori yang luas berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial. Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada faktor-faktor gaya hidup tertentu (kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama) yang cenderung membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya. Para individu dapat berpindah ke atas maupun ke bawah dalam kedudukan kelas sosial dari kedudukan kelas yang disandang oleh orang tua mereka. Yang paling umum dipikirkan oleh orang-orang adalah gerakan naik karena tersedianya pendidikan bebas dan berbagai peluang untuk mengembangkan dan memajukan diri. Dengan mengenal bahwa para individu sering menginginkan gaya hidup dan barang-barang yang dinikmati para anggota kelas sosial yang lebih tinggi maka para pemasar sering memasukkan simbol-simbol keanggotaan kelas yang lebih tinggi, baik sebagai produk maupun sebagai hiasan dalam iklan yang ditargetkan pada audiens kelas sosial yang lebih rendah. Kelas sosial merupakan bentuk segmentasi yang hierarkis dan alamiah, dikarenakan aspek hierarkis kelas sosial begitu penting bagi pemasar dan produsen untuk menentukan konsumen mana yang akan dituju dari produk yang telah diciptakan, apa untuk status yang lebih tinggi atau status yang lebih rendah. Memang disini begitu terlihat begitu ada ketidakadilan dan jarak terhadap konsumen, namun itu semua merupakan segmentasi yang alamiah karena semua sudah terjadi dan tercipta dengan sendirinya. Adapun yang merupakan ukuran kelas sosial dari konsumen yang dapat diterima secara luas dan mungkin merupakan ukuran kelas sosial terbaik terlihat dari pekerjaan, pendidikan dan penghasilan Bab IV Penutup 4.1 Kesimpulan Pengaruh dari adanya kelas sosial terhadap perilaku konsumen begitu tampak dari pembelian akan kebutuhan untuk sehari-hari, bagaimana seseorang dalam membeli akan barang kebutuhan sehari-hari baik yang primer ataupun hanya sebagai penghias dalam kelas sosial begitu berbeda. Untuk kelas sosial dari status yang lebih tinggi akan membeli barang kebutuhan yang bermerek terkenal, ditempat yang khusus dan memiliki harga yang cukup mahal. Sedangkan untuk kelas sosial dari status yang lebih rendah akan membeli barang kebutuhan yang sesuai dengan kemampuannya dan ditempat yang biasa saja