Metode spektrofotometri serapan atom (atomic absorption spectroscopy/AAS) digunakan untuk menganalisis logam pada konsentrasi rendah dengan mengukur absorpsi radiasi oleh atom logam bebas. Teknik ini memanfaatkan absorpsi cahaya oleh atom logam pada panjang gelombang khasnya."
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) merupakan metode analisis kuantitatif yang digunakan untuk mendeteksi logam dalam sampel dengan mengukur absorpsi radiasi oleh atom-atom logam yang dihasilkan dari proses atomisasi sampel cair menggunakan nyala api atau furnace. SSA bekerja berdasarkan prinsip absorpsi radiasi oleh atom logam pada panjang gelombang khasnya.
Sejarah singkat tentang serapan atom pertama kali diamati oleh Frounhofer, yang pada saat itu menelaah garis-garis hitam pada spectrum matahari. Sedangkan yang memanfaatkan prinsip serapan atom pada bidang analisis adalah seorang Australia bernama Alan Walsh di tahun 1995.
Metode spektrofotometri serapan atom (atomic absorption spectroscopy/AAS) digunakan untuk menganalisis logam pada konsentrasi rendah dengan mengukur absorpsi radiasi oleh atom logam bebas. Teknik ini memanfaatkan absorpsi cahaya oleh atom logam pada panjang gelombang khasnya."
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) merupakan metode analisis kuantitatif yang digunakan untuk mendeteksi logam dalam sampel dengan mengukur absorpsi radiasi oleh atom-atom logam yang dihasilkan dari proses atomisasi sampel cair menggunakan nyala api atau furnace. SSA bekerja berdasarkan prinsip absorpsi radiasi oleh atom logam pada panjang gelombang khasnya.
Sejarah singkat tentang serapan atom pertama kali diamati oleh Frounhofer, yang pada saat itu menelaah garis-garis hitam pada spectrum matahari. Sedangkan yang memanfaatkan prinsip serapan atom pada bidang analisis adalah seorang Australia bernama Alan Walsh di tahun 1995.
Dokumen tersebut merangkum prinsip dasar dan cara kerja Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) untuk analisis kuantitatif logam dalam sampel. Terdapat penjelasan mengenai prinsip kerja, komponen instrumen, teknik atomisasi (nyala dan furnace), serta metode analisis kuantitatif menggunakan kurva kalibrasi dan standar adisi.
1. Spektroskopi emisi atom (AES) adalah studi tentang radiasi yang dipancarkan oleh atom tereksitasi dan ion monoatomik. 2. Prinsip AES didasarkan pada emisi sinar dengan panjang gelombang karakteristik untuk unsur yang dianalisa. 3. Prinsip AES memanfaatkan eksitasi atom oleh sumber energi untuk memancarkan radiasi yang mengidentifikasi unsur.
Spektroskopi Serapan Atom (AAS) adalah metode analisis yang menggunakan prinsip serapan cahaya oleh atom logam pada panjang gelombang tertentu untuk menentukan konsentrasi logam dalam sampel. AAS memiliki kelebihan dapat menganalisis konsentrasi logam berat dalam sampel secara akurat dan pada kadar rendah. Komponen utama AAS adalah unit atomisasi, sumber radiasi berupa lampu katoda berongga, dan sistem pen
Dokumen tersebut membahas tentang spektroskopi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara materi dan radiasi elektromagnetik. Ada dua jenis spektroskopi yaitu spektroskopi atom dan molekul yang berbeda dalam dasar energinya."
Dokumen tersebut membahas tentang spektrofotometri serapan atom dan fotometri nyala. Metode-metode ini memanfaatkan serapan dan emisi cahaya oleh atom logam dalam larutan untuk mengidentifikasi dan mengukur konsentrasi logam tersebut. Alat yang digunakan meliputi sumber cahaya, monokromator, dan detektor untuk mengukur serapan cahaya oleh atom-atom logam.
Spektrofotometer adalah alat yang mengukur absorpsi radiasi elektromagnetik oleh sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Ia terdiri dari sumber cahaya, monokromator, kompartemen sampel, detektor, dan pembaca. Spektrofotometer UV-Vis menggunakan dua sumber cahaya dan dapat menganalisis zat berwarna atau tidak berwarna dengan mengacu pada hukum Beer-Lambert.
POWER POINT SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM.pptNadiaRusding
Spektrofotometri Serapan Atom merupakan salah satu teknik analisis spektroskopi atom yang mengukur intensitas sinar yang diserap oleh atom. Teknik ini memanfaatkan proses absorpsi energi cahaya oleh atom untuk berpindah ke keadaan tereksitasi sebagai dasar untuk analisis kualitatif dan kuantitatif suatu unsur. Absorbansi yang diukur berhubungan linier dengan konsentrasi analit berdasarkan Hukum Lambert-Beer.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Dokumen tersebut merangkum prinsip dasar dan cara kerja Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) untuk analisis kuantitatif logam dalam sampel. Terdapat penjelasan mengenai prinsip kerja, komponen instrumen, teknik atomisasi (nyala dan furnace), serta metode analisis kuantitatif menggunakan kurva kalibrasi dan standar adisi.
1. Spektroskopi emisi atom (AES) adalah studi tentang radiasi yang dipancarkan oleh atom tereksitasi dan ion monoatomik. 2. Prinsip AES didasarkan pada emisi sinar dengan panjang gelombang karakteristik untuk unsur yang dianalisa. 3. Prinsip AES memanfaatkan eksitasi atom oleh sumber energi untuk memancarkan radiasi yang mengidentifikasi unsur.
Spektroskopi Serapan Atom (AAS) adalah metode analisis yang menggunakan prinsip serapan cahaya oleh atom logam pada panjang gelombang tertentu untuk menentukan konsentrasi logam dalam sampel. AAS memiliki kelebihan dapat menganalisis konsentrasi logam berat dalam sampel secara akurat dan pada kadar rendah. Komponen utama AAS adalah unit atomisasi, sumber radiasi berupa lampu katoda berongga, dan sistem pen
Dokumen tersebut membahas tentang spektroskopi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara materi dan radiasi elektromagnetik. Ada dua jenis spektroskopi yaitu spektroskopi atom dan molekul yang berbeda dalam dasar energinya."
Dokumen tersebut membahas tentang spektrofotometri serapan atom dan fotometri nyala. Metode-metode ini memanfaatkan serapan dan emisi cahaya oleh atom logam dalam larutan untuk mengidentifikasi dan mengukur konsentrasi logam tersebut. Alat yang digunakan meliputi sumber cahaya, monokromator, dan detektor untuk mengukur serapan cahaya oleh atom-atom logam.
Spektrofotometer adalah alat yang mengukur absorpsi radiasi elektromagnetik oleh sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Ia terdiri dari sumber cahaya, monokromator, kompartemen sampel, detektor, dan pembaca. Spektrofotometer UV-Vis menggunakan dua sumber cahaya dan dapat menganalisis zat berwarna atau tidak berwarna dengan mengacu pada hukum Beer-Lambert.
POWER POINT SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM.pptNadiaRusding
Spektrofotometri Serapan Atom merupakan salah satu teknik analisis spektroskopi atom yang mengukur intensitas sinar yang diserap oleh atom. Teknik ini memanfaatkan proses absorpsi energi cahaya oleh atom untuk berpindah ke keadaan tereksitasi sebagai dasar untuk analisis kualitatif dan kuantitatif suatu unsur. Absorbansi yang diukur berhubungan linier dengan konsentrasi analit berdasarkan Hukum Lambert-Beer.
Similar to spektroskopi atomik aas aes daaan afsssss (20)
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. SPEKTROSKOPI
• Spektroskopi merupakan cabang ilmu yang
berhubungan dengan gelombang
elektromagnetik yang diterjemahkan ke dalam
komponen-komponen panjang gelombang untuk
menghasilkan spektra, merupakan plot beberapa
fungsi dari intensitas radian versus panjang
gelombang atau frekuensi.
3. PERAN SPEKTROSKOPI
• Membedakan struktur molekular.
• Indentifikasi molekul yang tidak diketahui
• Mendeteksi molekul yang sudah diketahui
• Mengukur konsentrasi
5. PERBEDAAN S.ATOMIK DAN
S.MOLEKULER
Spektroskopi
molekuler
Spesi: molekul
Metode: spektroskopi
UV/visible dan
spektroskopi
,inframerah.
Suhu rendah
Fase padat, cair
Spektroskopi
atomik
Spesi: atom
Metode:
flame AAS, flame AFS,
flame AES, elektrotermal
AAS, elektrotermal AFS,
dll.
Suhu tinggi karena
diperlukan untuk proses
atomasi (pelepasan ikatan
kimia)
Fase gas
6. PETA KONSEP
JENIS:
1. AAS
2. AES
3. AFS
Spektroskopi
Atomik
1. Definisi
2. pendahuluan
Metode:
1. Flame
2. Elektrotermal
3. IPC
Aplikasi:
1. Lingkungan
2. Industri
7. SPEKTROSKOPI ATOMIK
• Teknik analisis kuantitatifdan kualitatif dari unsur-unsur
dimana lebih dari 70 unsur dapat dianalisis.
• Spektroskopi Atomik adalah teknik yang digunakan
untuk mengidentifikasi unsur anorganik dalam spesi
atom
• Ciri khas S. Atomik adalah bahwa dalam s. atomik,
sampel harus diatomkan terlebih dahulu
• Pemakaiannya luas di berbagai bidang,
karena :
1. Prosedurnya paling selektif
2. Spesifik
3. Sensitivitas tinggi yaitu dalam kisaran ppm sampai
ppb
4. Waktu yang diperlukan cepat
8. TEKNIK SPEKTROSKOPI
ATOM
Didasarkan pada :
Absorpsi
Emisi
Fluoresensi
Dari radiasi elektromagnetik oleh partikel partikel atom. Ketiga
teknik analisis tersebut menghasilkan data spektrum atom
pada daerah ultra violet-sinar tampak dan daerah sinar X
Untuk mendapatkan spektrum UV dan sinar tampak, sampel
perlu diatomisasi. Molekul sampel diuraikan dan dirubah
menjadi partikel atom berbentuk gas.
10. 1. AES (ATOMIC EMISSION
SPECTROSCOPY)
• Atomic emission spectroscopy (AES) adalah
teknik spektroskopi yang memanfaatkan
panjang gelombang foton yang dipancarkan oleh
atom selama masa transisinya dari fase eksitasi
menuju fase istirahat.
• Kurang akurat dan memiliki ketilitian rendah
untuk perhitungan bersifat kuantitatif. Karena
tidak semua atom tereksitasi berelaksasi pada
saat yang bersamaan
11. ABSORPSI DAN EMISI
RADIASI
BILA SUATU MOLEKUL
MENGABSORPSI (MENYERAP)
ENERGI (KALOR)
ENERGI MOLEKUL MENINGKAT
MOLEKUL TERPROMOSI KE
KEADAAN TEREKSITASI
MENGEMISIKAN SEBUAH FOTON
ENERGINYA MENURUN
MOLEKUL DALAM KEADAAN DASAR
(GROUND STATE)
Energi
12. • Pada AES, eksitasi terhadap sampel tidak dilakukan dengan
melakukan penyorotan. Tetapi eksitasi atom dilakukan
dengan memberikan kalor atau tegangan listrik (arc)
13. PRINSIP KERJA
• FLAME EMISSION
SPECTROSCOPY
Sampel akan dibakar
menggunakan flame atau api
hingga menjadi gas. Panas dari
flame akan menguapkan larutan
dan memutus ikatan kimia untuk
membentuk atom yang bebas.
Energy panas juga mengeksitasi
atom ke excited state yang akan
mengemisikan cahaya ketika
atomatom tersebut kembali ke
ground state. Setiap elemen
mengemisikan panjang
gelombang yang spesifik dan
terdispersi melalui grating atau
• INDUCTIVE COUPLED PLASMA
ATOMIC EMISSION
SPECTROSCOPY
Teknik ini menggunakan ICP
untuk menghasilkan atom yang
tereksitasi dan ion yang
menghasilkan radiasi
elektromagnetik dari berbagai
variasi panjang gelombang.
Setiap elemen pada table periodic
memiliki panjang gelombang
yang khas.
14. SPARK AND ARC ATOMIC EMISSION SPECTROSCOPY
Spark atau arc AES digunakan untuk menganalisa elemen logam
pada sampel yang solid. Untuk material yang non-konduktif,
sampel ditaburi dengan bubuk grafit untuk membuatnya
menjadi konduktif. Pada metode arc tradisional, sampel solid
dihancurkan selama analisa. Arus elektik pada arc atau spark
yang dilewatkan pada sampel akan memanaskan sampel ke
temperature tinggi sehingga akan mengeksitasi atomnya. Atom
yang akan dianalisa memiliki karakteristik panjang gelombang
tertentu yang akan terdispersi pada monokromator dan akan
terdeteksi. Karena kondisi dari arc dan spark yang tidak
terkontrol dengan baik, analisa yang dapat dilakukan hanya
kualitatif. Namun, sumber spark yang modern dengan muatan
yang terkontrol dan adanya gas argon dapat menganalisa
kuantitatif.
16. SEJARAH
• Sejarah singkat tentang serapan atom pertama
kali diamati oleh frounhofer
• Sedangkan yang memanfaatkan prinsip serapan
atom pada bidang analisis adalah seorang
australia bernama alan walsh di tahun 1995.
Sebelumnya ahli kimia banyak tergantung pada
cara-cara spektrofotometrik atau metode
spektrografik. Beberapa cara ini dianggap sulit
dan memakan banyak waktu, kemudian kedua
metode tersebut segera diagantikan dengan
spektrometri serapan atom (SSA).
17. Spektrometer serapan atom (SSA) adalah suatu alat
yang digunakan pada metode analisis untuk
penentuan unsur-unsur logam dan metalloid yang
pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya
dengan panjang gelombang tertentu oleh atom
logam dalam keadaan bebas.
18. • Metode AAS berprinsip pada absorbsi cahaya
oleh atom, atom-atom menyerap cahaya
tersebut pada panjang gelombang tertentu,
tergantung pada sifat unsurnya. Misalkan
natrium menyerap pada 589 nm, uranium pada
358,5 nm sedangkan kalium pada 766,5 nm.
• Cahaya pada gelombang ini mempunyai cukup
energy untuk mengubah tingkat energy
elektronik suatu atom. Dengan absorpsi energy,
berarti memperoleh lebih banyak energy, suatu
atom pada keadaan dasar dinaikkan tingkat
22. • Apabila cahaya dengan panjang
gelombang tertentu dilewatkan
pada suatu sel/medan yang
mengandung atom-atom bebas
yang bersangkutan maka sebagian
cahaya tersebut akan diserap dan
intensitas penyerapan akan
berbanding lurus dengan
banyaknya atom bebas logam yang
berada pada sel.
• Hukum lambert: bila suatu sumber
sinar monkromatik melewati
medium transparan, maka
intensitas sinar yang diteruskan
23. • Hukum absorpsi sinar (lambert-beer) yang berlaku
pada spektrofotometer absorpsi sinar ultra violet,
sinar tampak maupun infra merah, juga berlaku
pada spektrometri serapan atom (SSA).
Setiap alat aas terdiri atas tiga komponen yaitu:
- Unit atomisasi (atomisasi dengan nyala dan tanpa
nyala)
- Sumber radiasi
- Sistem pengukur fotometri
Aas sangat sensitif dan akurat karena dapat
mengukur hingga bagian per milyar (ppb) dari suatu
27. AFS (ATOMIC FLUORESCENCE
SPECTROSCOPY
• Atomic fluoresence spectroscopy (AFS) adalah
salah satu jenis spektroskopi elektromagnetik
yang menganalisis fluorescence (pancaran) dari
atom sampel.
• Didalamnya meliputi penggunaan sorotan sinar,
biasanya sinar ultraviolet, yang mengeksitasi
elektron dalam atom dan menyebabkannya
memancarkan sinar.
• Alat untuk mengukur fluorescence disebut
fluorometers atau fluorimeter.
28. CONT’D
KEUNTUNGAN FLUOROSCENCE:
+ Mempunyai sensitivitas yang tinggi
+ Spesifikasi tinggi
+ Large linear dynamic system
KERUGIAN FLUOROSCENCE:
- Senyawa fluororesce yang lain harus dihilangkan jika
terjadi over spectra
- Senyawa dengan konsentrasi tinggi akan
mempengaruhi sensitivitas
- Adanya reaksi fotokimia
29. Prinsip kerja
Analisa dari larutan atau
solid membutuhkan atom
sampel yang menguap
atau teratomisasi pada
temperature yang relative
rendah dalam pipa panas,
flame atau graphite
furnace. Sebuah lampu
HCL atau Laser
menghasilkan eksitasi
untuk membawa atom ke
energy yang lebih tinggi.
Atomic fluorescent akan
terdispersi dan dideteksi
oleh monokromator dan
33. 1 .LAMPU KATODA
• Lampu katoda merupakan sumber cahaya pada AAS.
Lampu katoda memiliki masa pakai atau umur
pemakaian selama 1000 jam. Lampu katoda pada setiap
unsur yang akan diuji berbeda-beda tergantung unsur
yang akan diuji, seperti lampu katoda cu, hanya bisa
digunakan untuk pengukuran unsur cu. Lampu katoda
terbagi menjadi dua macam, yaitu :
• Lampu katoda monologam : digunakan untuk mengukur
1 unsur
• Lampu katoda multilogam : digunakan untuk
pengukuran beberapa logam sekaligus, hanya saja
harganya lebih mahal.
36. A. FLAME ATOMIZER
• Definisi:
Flame atomizer merupakan perangkat s.
Atomik yang proses pengatomannya
dilakukan melalui pemanasan media api.
Flame atomizer dapat digunakan untuk aes,
dan aas
37. FLAME ATOMIZER
• Bentuk umumnya dari atomizer flame adalah
sebuah pipa konsentrik, dimana sampel larutan
dihisap ke dalam pipa kapilernya aspiration
39. Nebulization - Pengubahan sampel cairan menjadi fine spray /
aerosol
Desolvation - Padatan atom dicampur dengan gaseous fuel
(bahan bakar gas)
Volatilization - Padatan atom dirubah menjadi uap di dalam flame.
FLAME ATOMIZATION
40. PENGARUH SUHU TERHADAP
ATOMIZER FLAME
• Suhu semakin tinggi meningkatkan
jumlah populasi atom di dalam flame, dan
meningkatkan sensitivitasnya.
• Suhu flame menentukan jumlah relatif
dari atom yang tereksitasi ataupun yang
tidak tereksitasi di dalam sebuah flame.
41. MONOKROMATOR
• Berfungsi mengisolasi salah satu garis resonansi
atau radiasi dari sekian banyak spectrum yang
dahasilkan oleh lampu hollow cathode atau
untuk merubah sinar polikromatis menjadi sinar
monokromatis sesuai yang dibutuhkan oleh
pengukuran.
• Macam-macam monokromator yaitu prisma,
kaca untuk daerah sinar tampak, kuarsa untuk
daerah uv, rock salt (kristal garam) untuk daerah
ir dan kisi difraksi.
42. MONOKROMATOR
• Diperlukan untuk memilih
satu dari beberapa garis
emisi (lemitted)
• Karena biasanya terpisah
dengan baik dari garis
spektra yang diinginkan,
maka dengan mudah bisa
dipakai suatu
monokromator untuk
mengeliminasi gangguan
interferensi ini.
44. DETECTOR
• Dikenal dua macam detector, yaitu detector foton dan detector panas.
Detector panas biasa dipakai untuk mengukur radiasi inframerah
• Detector berfungsi untuk mengukur intensitas radiasi yang diteruskan
dan telah diubah menjadi energy listrik oleh fotomultiplier. Hasil
pengukuran detector dilakukan penguatan dan dicatat oleh alat
pencatat yang berupa printer dan pengamat angka.
Ada dua macam deterktor sebagai berikut:
- Detector cahaya atau detector foton
Detector foton bekerja berdasarkan efek fotolistrik, dalam halini setiap
foton akan membebaskan elektron (satu foton satu electron) dari
bahan yang sensitif terhadap cahaya. Bahan foton dapat berupa si/ga,
ga/as, cs/na.
- Detector infra merah dan detector panas
Detector infra merah yang lazim adalah termokopel. Efek termolistrik
akan timbul jika dua logam yang memiliki temperatur berbeda
disambung jadi satu.
45. 2. ELECTROTHERMAL ATOMIZER
Definisi:
Electrothermal atomizer adalah metode S.
Atomik yang proses atomisasinya
menggunakan pemanasan oleh arus listrik.
Electrothermal atomizer umumnya
digunakan untuk AAS dan AFS
Keuntungan: sampel dibutuhkan hanya sedikit
dan dalam konsentrasi sangat rendah
46. CARA KERJA
1. Sampel diinjeksikan kedalam pembakar
grafit. Selanjutnya sampel diuapkan dan
kemudian diabukan.
2. Setelah sampel berbentuk abu. Tegangan
pada pembakar grafit dinaikkan hingga
2000oc hingga 3000oc. Sampel pada saat
ini mengalami atomisasi.
3. Sampel yang mengalami atomisasi
kemudian ditembak dengan lampu hollow
cathode atau flourescense sebelum
47. 3. ICP (INDUCTIVELY COURSED
PLASMA)
ICP adalah metode s. Atomik dengan
menggunakan panas dari plasma sebagai
sumber eksitasi atomnya
Plasma
plasma adalah campuran gas yang memiliki
sifat konduktor yang mengandung
konsentrasi besar dari kation dan elektron
Plasma yang sering digunakan adalah
plasma argon. Karena memiliki nilai
kapasitas dan konduktivitas kalor yang
48. Komponen penghasil plasma:
1. Tiga tabung quartz konsentrik
untuk mengalirkan gas argon (11-
17L/min).
2. Induction coil (kumparan induksi)
bertenaga 2 kw dengan frekuensi
gelombang sumber 27 mhz
3. Tesla coil sebagai pengionisasi
49. Cara kerja:
1. Sampel diinjeksikan melalui tabung quartz
tengah
2. Argon dialirkan melalui tabung quartz
3. Argon yang masuk ke atas alat akan
diionisasi oleh bunga api dari tesla coil
4. Kation argon dan elektron berinteraksi
dengan medan magnet yang dihasilkan
dari induction coil. Akibat interaksi ini,
plasma akan saling bergesekan dan
menghasilkan suhu tinggi
5. Plama diisolasi secara termal oleh aliran
50. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
METODE ICP
• Suhu Sangat Tinggi, Dan Waktu Eksitasi
Lebih Lama Sehingga Ionisasi Lebih
Sempurna
• Tidak Ada Ionization Interference Dan
Chemical Interference
• Sensitif Dan Akurat
51. SYARAT-SYARAT GAS YANG
DAPAT DIGUNAKAN DALAM
ATOMISASI DENGAN NYALA:
• Campuran gas memberikan suhu nyala yang sesuai
untuk atomisasi unsur yang akan dianalisa
• Tidak berbahaya misalnya tidak mudah menimbulkan
ledakan.
• Gas cukup aman, tidak beracun dan mudah
dikendalikan
• Gas cukup murni dan bersih
campuran gas yang paling umum digunakan adalah
udara : C2H2 (suhu nyala 1900 – 2000 ºc), N2O : C2H2
(suhu nyala 2700 – 3000 ºc), udara : propana (suhu
nyala 1700 – 1900 ºc)
53. DALAM DUNIA INDUSTRI
• Spektroskopi atomik sering digunakan untuk
identifikasi kandungan unsur tertentu.
Terutama dalam industri farmasi
• Contoh: untuk mengetahui kandungan
mineral tertentu dalam bahan makanan atau
obat-obatan. Seperti selenium yang
berpotensi sebagai obat kanker
54. UNTUK LINGKUNGAN
• Teknik spektroskopi atomik banyak
digunakan untuk menentukan konsentrasi
pencemar logam berat dalam lingkungan.
• Contohnya untuk mengukur kadar
pencemaran logam berat pada suatu
ekosistem
55. BUKU ACUA
• SKOOG, DOUGLAS A; WEST, DONALD M; HOLLER, F.
1991. FUNDAMENTALS OF ANALYTICAL CHEMISTRY-
SEVENTH EDITION. NEW YORK: SAUNDERS COLLEGE
PUBLISHING
• DAY R.A DAN A.L UNDERWOOD.2002.ANALISIS KIMIA
KUANTITATIF.JAKARTA:ERLANGGA
• HARVEY, DAVID.2000. MODERN ANAYITICAL
CHEMISTRY,USA : MC GRAW HILL
• MENDHAM, J, ET AL. 2000. VOGEL’S TEXTBOOK OF
QUANTITATIVE CHEMICAL ANALYSIS. LONDON:
PRENTICE HALL.