2. REFERENSI
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 tentang
Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
• Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 18 Tahun 2020
tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona
Virus Disease (Covid-19);
• Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 89 Tahun 2020 tentang
Pengendalian Transportasi dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease
2019 (Covid-19) pada Transportasi Udara;
• Surat Edaran Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia nomor SR.04.03/III/6689/2020 tentang Pelaksanaan
Angkutan Udara dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019
(Covid-19);
• Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia nomor PM 41 Tahun 2020 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18 Tahun 2020 tentang
Pengendalian Transportasi dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease
2019 (Covid-19);
• Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor SE 13 Tahun 2020 tentang Operasional
Transportasi Udara dalam Masa Kegiatan Masyarakat Produktif dan Aman dari Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19).
4. KATEGORI
PENUMPANG
SR.04.03/III/6689/2020 :
• Pimpinan Lembaga tinggi Negara Republik Indonesia dan tamu kenegaraan;
• Operasional kedutaan besar, konsulat jendral, dan konsulat asing, serta perwakilan organisasi
internasional di Indonesia;
• Operasional penerbangan khusus repatriasi (repatriasi flight) yang melakukan pemulangan warna
negara Indonesia maupun warga negara asing;
• Operasional penegakan hukum, ketertiban, dan pelayanan darurat;
• Operasional instansi pemerintahan dan swasta yang melakukan tugas kedinasan;
• Operasional angkutan kargo;
• Operasional lainnya berdasarkan izin Direktur Jenderal Perhubungan Udara:
• Atau mengikuti peraturan, kebijakan, dan ketentuan daerah setempat.
5. SYARAT
PERJALANAN
• Surat Pernyataan Perjalanan yang dikeluarkan oleh NAM Air;
• Surat Keterangan Perjalanan Dinas Instansi;
• Surat Keterangan Kesehatan Bebas Covid-19 maksimal berlaku tujuh
(7) hari;
• Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert Card / HAC) yang
tersedia;
• Mematuhi ketentuan / protokol kesehatan setempat;
NAM Air tidak bertanggung jawab terhadap hukum, dan/atau kerugian apapun yang mungkin timbul karena
penumpang tidak mematuhi protokol Kesehatan setempat tersebut.
8. BAB 2
PANDUAN PENGENDALIAN
AKTIVITAS
PEMESANANAN & PENERBITAN TIKET
• Pemesanan dan penerbitan di TTO, ATO, atau
OTA;
• Menggunakan masker dan menjaga jarak;
• Syarat perjalanan penumpang lengkap;
• Mengingatkan penumpang agar datang
maksimal 3 jam sebelum ETD.
PHYSICAL DISTANCING
OPTIMALISASI CHECK-IN ONLINE
Dapat disosialisasi ke penumpang di Bandar
Udara keberangkatan, dan juga melalui media
promosi online NAM Air.
9. PHYSICAL DISTANCING
SAAT BOARDING :
• Ground staff wajib memakai masker, sarung tangan sekali pakai, dan
membawa hand sanitizer;
• Memastikan dan mengingatkan penumpang memakai masker saat
check-in;
• Ingatkan penumpang untuk tidak berkerumun;
• Jarak minimal 1 meter;
• Suhu tubuh penumpang maksimal 38˚C atau berlaku cancellation;
• Garbarata / 1 Pintu : Boarding dari belakang depan
• 2 Pintu : Boarding seat 1-11 melalui pintu depan, 12-21 pintu
belakang;
• Penyobekan boarding pass harus memperhatikan antrian di Garbarata;
• Di garbarata : jarak penumpang 1-meter dengan queue line;
• VIP & CIP tetap ikut protokol;
• Petugas wajib menegur dengan sopan untuk penumpang yang
melanggar protokol.
10. PHYSICAL DISTANCING
SAAT PENERBANGAN :
• Awak pesawat dengan suhu tubuh 38˚C atau lebih dilarang
bertugas;
• FA wajib menggunakan PPE : Face Shield, Long Sleeve Apron,
Disposable Gloves, Hand Sanitizer;
• Pilot wajib menggunakan masker dan gloves;
• Dalam keadaan darurat, PPE boleh tidak digunakan;
• FA berkoordinasi dengan ground staff untuk meletakan X-Sign;
• FA memastikan seluruh penumpang memakai masker dan segera
duduk;
• Awak pesawat wajib secara periodic mencuci tangan;
• Awak pesawat wajib menjaga etika batuk / bersin;
• FA agar mengurangi interaksi;
• No Inflight Snack (UFN);
• Penggunaan lavatory tetap memperhatikan physical distancing;
11. SEAT MAP BOEING 737-500
• Konfigurasi pengaturan tempat duduk maks. 70% dari seat cap;
• Pada economy seat, X Sign Paper ditempatkan pada tempat duduk yang telah ditentukan;
• Tiga (3) baris paling belakang yaitu section 20-22 ABCDEF sebagai tempat duduk karantina.
12. SEAT MAP ATR 72-600
• Konfigurasi pengaturan tempat duduk maksimal;
• 1A dan 1C sebagai tempat duduk EOB & FOB.
13. Bahasa Indonesia :
”Bapak dan Ibu yang terhormat. Dalam rangka mendukung upaya pencegahan penyebaran Covid-19, kami
mohon agar Bapak dan Ibu duduk sesuai dengan Boarding Pass dan tidak menempati tempat duduk yang
diberi tanda, menggunakan masker selama penerbangan, serta mengisi formulir Kartu Kewaspadaan Kesehatan.
Atas kerja samanya kami ucapkan terima kasih.”
English :
”Ladies and Gentlement. In order to prevent the
spreading of Covid-19, would you please have a seat
according to the boarding pass and do not sit on the
marked seats, wearing mask during flight, and please
complete the Health Alert Card form. Thank you for
your kind attention.”
ADDITIONAL WELCOME
ANNOUNCEMENT
14. FA WAJIB MEMBERIKAN TEGURAN
DENGAN SOPAN APABILA ADA
YANG TIDAK MEMATUHI KETENTUAN
PHYSICAL DISTANCING DAN PROTOKOL
KESEHATAN
15. PHYSICAL DISTANCING
SAAT ARRIVAL :
• Ground staff wajib menggunakan masker dan
gloves;
• FA mengatur disembark dengan memperhatikan
physical distancing;
• Apabila menggunakan APB, tetap menjaga jarak
minimal 1-meter;
• Boleh keluar dari pesawat bersamaan apabila
keluarga;
• FA dan petugas untuk memastikan penumpang
tetap menggunakan masker.
16. PERSIAPAN SEBELUM PENERBANGAN
• Ground staff memastikan ketersediaan
Thermometer Gun dan berfungsi dengan
baik;
• FA 1 menerima 1 buah Thermo Gun dan
mengisi form penerimaan dan memastikan
berfungsi dengan baik;
PENGUKURAN SUHU TUBUH
PENUMPANG
SAAT BOARDING
Apabila ada penumpang yang terlihat kurang
(tidak) sehat, FA segera melapor ke ground staff.
17. Bahasa Indonesia :
”Bapak dan Ibu yang terhormat. Sesuai dengan PM 18 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam
Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Peraturan Dirjen Perhubungan
Udara nomor KP 89 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam Rangka Pencegahan Penyebaran
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pada Transportasi Udara, beberapa saat lagi awak kabin kami akan
melakukan pengukuran suhu tubuh menggunakan Thermo Gun, kami mohon kerjasamanya, terima kasih.”
English :
”Ladies and Gentlement. In acoordance to PM 18 tahun
2020 and KP 89 Tahun 2020 regarding covid 19, in a
few moment we will check your body themperature
using Thermo Gun, we thank you for your cooperation.”
TEMP CHECK ANNOUNCEMENT
30 min prior landing
18. 1. FA WAJIB MEMAKAI PPE TERLEBIH DAHULU
SEBELUM MELAKUKAN PENGUKURAN SUHU TUBUH
PENUMPANG.
2. IKUTI PETUNJUK FAM CHAPTER 3.1.3 (CONTAGIOUS
DISEASE ONBOARD) ATAU TEMPAT DUDUK
KARANTINA.
19. PENGUKURAN SUHU
TUBUH
SAAT ARRIVAL :
• FA melaporkan apabila ada
penumpang dengan suhu > 38˚C;
• FA memeriksa kinerja Thermo Gun.
SETELAH PENERBANGAN :
• FA mengembalikan Thermo Gun ke Flops;
• Pergantian crew, serah terima Thermo Gun
disertai dengan foto.
20. JENIS-JENIS MASKER :
Masker Bedah / Surgical
Mask
Masker Kain
PEMAKAIAN MASKER
MITIGASI PEMAKAIAN MASKER :
• Station Manager memastikan seluruh personil memakai masker;
• Petugas wajib mengingatkan penumpang untuk memakai masker;
• Penumpang tidak memakai masker, penerbangannya akan dibatalkan;
• Petugas dan penumpang menggunakan masker secara benar.
21. TATA CARA MEMAKAI
MASKER
• Masker kain harus dicuci terlebih dahulu
menggunakan sabun dan air;
• Cuci tangan sebelum memakai masker;
• Pastikan hidung, mulut, dan dagu tertutup;
• Bagian berwarna di bagian luar wajah;
• Nilon pembentuk hidung harus ditekan;
• Lapisi dengan tissue;
• Jangan menyentuh masker dengan tangan;
• Lepas masker dengan menyentuh tali dan segera
buang, langsung cuci tangan;
• Gunakan hanya 1 kali, apabila rusak segera ganti;
• Cuci masker setelah dipakai
22. STERILISASI PESAWAT DENGAN
CAIRAN STANDAR WHO
BAGIAN PESAWAT YANG
DISTERILKAN :
• Flight Deck;
• Lavatories, termasuk pintu,
pegangan toilet, wastafel dan
tempat sampah;
• Sandaran kursi, head rest, alas
makan dan pegangannya;
• Pegangan pembuka rak bagasi
kabin (luggage storage bin handle);
• Overhead lighting, ventilasi udara
dan call button;
• Seatbelts;
• Jendela dan penutup jendela; dan
• Baggage & cargo compartment.
23. STERILISASI PESAWAT
DENGAN CAIRAN
STANDAR WHO
MITIGASI PENYEMPROTAN :
1. Dilakukan setiap daily inspection;
2. Tim penyemprot melakukan short
briefing terlebih dahulu;
3. Tim wajib mengenakan APD lengkap;
4. Tim melakukan physical distancing;
5. Setelah disemprot, agar dilap
menggunakan kain bersih.
24. PENUMPANG TERINDIKASI COVID-19 :
• Penumpang wajib memakai masker dan segera dipindahkan;
• Pendamping atau orang lain yang dekat penumpang ikut pindah;
• FA 1 menginstruksikan FA lainnya untuk menyediakan layanan untuk penumpang tersebut;
• FA yang menangani sebaiknya yang sudah kontak, dan wajib memakai PPE lengkap;
• FA yang kontak tersebut agar mengurangi interaksi dengan awak pesawat lainnya;
• Louver Individual Air Conditioner area karantina dimatikan.
PENANGANAN KONDISI
DARURAT COVID-19
25. PENUMPANG MENINGGAL MENDADAK :
• Apabila terjadi di Bandara Keberangkatan agar info KKP setempat;
• Saat Inflight, FA berkomunikasi dengan PIC;
• Saat Arrival, Station Manager atau ground staff menghubungi KKP setempat;
• Apabila korban memang positif Covid-19, semua orang di sekitar ybs berstatus ODP.
PENANGANAN KONDISI
DARURAT COVID-19
27. PERSYARATAN YANG HARUS DILENGKAPI :
• Dokumen pendukung harus lengkap;
1. Surat Keterangan dari Kemenkes
2. Release dari Badan Karantina Bandara setempat
3. Form khusus Covid-19
4. Form Shipper Declaration for DG
5. Dokumentasi saat pengemasan (foto atau video)
• Pengangkutan harus sesuai dengan ketentuan DG di NAM Air;
• Sampel tidak boleh diangkut di kabin penumpang.
SYARAT PENGANGKUTAN
SAMPEL COVID-19
KETENTUAN PENGEMASAN :
• Kemasan mampu menahan rembesan atau bocoran akibat guncangan;
• Kemasan harus terdiri dari :
1. Kemasan Utama
2. Kemasan Pendukung
3. Kemasan Luar yang Keras
4. Kemasan Luar Tambahan
• Kemasan harus lulus drop test, apabila rusak menjadi tanggung jawab
pengirim;
• Paket kiriman diletakkan di kompartemen kargo dengan sirkulasi udara yang
memadai;
• Disertai Acceptance Checklist & NOTOC.
28. SYARAT PENGANGKUTAN
SAMPEL COVID-19
KETENTUAN PAKET KIRIMAN :
• Kemasan utama harus kedap air dan tidak lebih dari 50 ml;
• Kemasan pendukung harus kedap air (Kaleng / Botol);
• Dilengkapi bahan penyerap (kapas, busa);
• Dilengkapi bahan penahan (gabus);
• Kemasan luar keras volume tidak lebih dari 2 ltr (coolbox);
• Kemasan luar tambahan harus menahan bocor (sterofoam).
29. PROSES PENANGANAN PAKET
KIRIMAN SAMPEL COVID-19
BANDARA ASAL (ORIGIN) :
• Petugas harus menggunakan APD (hazmat suite, masker, dan
sarung tangan);
• Petugas harus didampingi perwakilan dari Kemenkes;
• Sampel diterima oleh petugas ber-license DG type A;
• Apabila ada kerusakan kemasan, harus dikembalikan ke
pengirim;
• Penempatan paket kiriman di DG Store;
• Seluruh petugas harus di semprot disinfektan setelah bertugas.
BANDARA TRANSIT :
• Petugas bandara origin menginfokan detil pengiriman kepada petugas bandara transit;
• Petugas harus menggunakan APD (hazmat suite, masker, dan sarung tangan);
• Sampel diterima oleh petugas ber-license DG type A;
• Melakukan pendataan kargo datang
• Apabila ada kerusakan kemasan, harus diinfokan Kembali ke bandara origin, dan tidak dapat diberangkatkan;
• Penempatan paket kiriman di DG Store;
• Seluruh petugas harus di semprot disinfektan setelah bertugas.
30. PENANGANAN
IRREGULARITIES
SAAT TERJADI KETERLAMBATAN /
POSTPONED :
• Sampel harus selalu disimpan di DG Store
sesuai dengan ketentuan Divisi Cargo PT
NAM Air;
• Petugas Bandara Origin / Transit wajib
menginformasikan kepada pengirim
terkait dengan kejadian tidak terduga
tersebut.
32. SESUAI LAMPIRAN B - ICAO Annex 6
(ICAO, 2020)
• Serbuk kering yang mengubah tumpahan cairan kecil
menjadi gel steril (dry powder);
• Disinfektan untuk membersihkan permukaan (germicidal
disinfectant for surface cleaning);
• Tisu disinfektan (skin wipes);
• Masker wajah / pelindung mata (terpisah atau kombinasi);
• Pelindung wajah transparan (face shield);
• Sarung tangan sekali pakai;
• Kain atau celemek pelindung (protective apron);
• Handuk besar yang memiliki daya serap (large absorbent
towel);
• Sendok pengeruk (pick-up scoop with scraper);
• Kantong pembuangan limbah (bio-hazard disposal waste
bag);
• Kertas instruksi yang terdiri dari gambar dan kegunaan dari
alat-alat UPK tersebut.
UNIVERSAL
PRECAUTION KIT (UPK)
33. HEALTH
SELF-MONITORING
UNTUK AWAK PESAWAT, FOO, DAN
GROUND STAFF
• Selama pandemi, tes alkohol diganti dengan
pengamatan oleh FOO pada saat briefing;
• Pengukuran suhu tubuh minimal 2x dalam sehari;
• Memonitor gejala Covid-19;
• Prosedur baku mengacu pada peraturan Kementerian
Kesehatan;
• Awak pesawat yang terinfeksi atau terindikasi terinfeksi
dilarang bertugas;
• Selalu membiasakan diri untuk cuci tangan
rutin;
• Meminimalisir menyentuh permukaan benda
di Bandara;
• Ground staff yang membuang sampah wajib
memakai masker dan sarung tangan;
34. SETIAP PETUGAS, UNIT, DAN KARYAWAN PT NAM AIR DIWAJIBKAN UNTUK MELAKUKAN PENGAWASAN
LAIN-LAIN