Software reuse merupakan penggunaan kembali kode, template, prosedur, fungsi, dan asset perangkat lunak yang ada untuk membangun perangkat lunak baru dalam rangka mempercepat proses pengembangan, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas perangkat lunak. Beberapa teknik reuse meliputi penggunaan library, komponen, objek, dan fungsi serta penerapan standar antarmuka pengguna untuk meningkatkan konsistensi dan kepercayaan pengguna. Mes
2. Software reuse, disebut juga code reuse
adalah penggunaan software yang sudah
ada, atau pengetahuan software (software
knowledge) untuk membangun software
baru.
3. Software engineering lebih difokuskan pada
pembangunan software secara asli, tapi
sekarang untuk mendapatkan hasil software
yang lebih baik, lebih cepat dan harga
murah, kita membutuhkan mengadopsi
proses yang didasarkan pada konsep
software reuse.
5. Item dari reusable software atau software
knowledge disebut sebagai software asset.
Asset adalah desain, model tes, kebutuhan
– kebutuhan, arsitektur, dan lain
sebagainya.
6. Sebuah aplikasi besar pada sebuah sistem
mungkin digunakan tanpa merubah ke
sistem lain atau membangun aplikasi yang
mirip.
9. Mungkin yang paling dikenal baik dari
software reuse adalah code. Ide dari
penggunaan ulang code ialah sebagian atau
keseluruhan program computer yg ditulis
suatu ketika lalu digunakan oleh program
lain yang di tulis kemudian.
10. Penggunaan ulang code adalah teknik yg
umum dilakukan untuk menghemat waktu
dan energi untuk mengurangi pekerjaan.
Contoh yang umum dari software reuse
adalah Teknik penggunaan software library.
11. Pembuat program baru bisa menggunakan
kode pada software library untuk melakukan
tugas tertentu, bukan sebaliknya dengan
menulis penuh program untuk melakukan
tugas / operasi yg diinginkan. Implementasi
dari libarary sering kali memberi keuntungan
dalam menyelesaikan kasus yang tidak
biasa.
12. Meningkatkan kepercayaan
Software yang akan digunakan kembali telah
di tes dan dicoba pada sistemnya, sehingga
lebih bisa dipercaya dari software baru. awal
pembuatan dari software mendeteksi
berbagai kesalahan desain dan
implementasi. Ini kemudian diperbaiki, yang
megurangi tingkat kegagalan saat software
di gunakan kembali.
13. Mengurangi Resiko
Jika sotware telah ada, ada pengurangan
biaya dalam pembuatan software. Ini adalah
factor yang penting untuk manajemen
proyek untuk mengurang estimasi biaya
proyek disisi kesalahan software. Hal ini
lebih terlihat saat sejumlah besar komponen
software digunakan kembali.
14. Lebih Efektif untuk Para Spesialis
Para spesialis tidak perlu melakukan
pekerjaan yang sama pada proyek berbeda.
Para spesialis bisa menggunakan software
sebelumnya dengan mengkapsulasi program
mereka.
15. Standar pelaksanaan
Beberapa standar, seperti standar user interface,
bisa diimplementasikan sebagai standard reusable
component. Sebagai contoh interface menu bisa
diimplementasikan memggunakan reusable
component, semua aplikasi menyajikan format
menu yang sama. Standar interface ini
meningkatkan keyakinan user untuk mengurangi
kesalahan ketika medapati interface yang familiar.
16. Percepatan Pengembangan
Membawa software ke pasaran secepat
mungkin adalah lebih penting dari semua
biaya pengembangan. Reuse softrware
dapat mempercepat produksi karena waktu
pengembangan dan pengesahan software
bisa dikurangi.
17. Meningkatkan Biaya Perawatan
Biaya perawatan mungkin akan bertambah
saat reuse elemen dari suatu sistem
memjadi semakin tidak sesuai dengan
perubahan system.
18. Kekurangan Tool Pendukung
Toolset mungkin tidak support pembangunan
software dengan model reuse. Ini mungkin
sulit atau tidak mungkin untuk mengintegrasi
tool – tool ini dengan sistem component
library.
19. Sindrome Not-Invented-here
Beberapa software engineer kadang –
kadang lebih suka menulis ulang reuse
component sebagian dengan alasan dapat
meningkatkan kegunaan reusable
component, sebagian melakukan dengan
kepercayaan bahwa fakta menulis original
software adalah lebih menantang dari
menggunakan software orang lain.
20. Membuat & Merawat Komponen Library
Menyusun sejumlah reusable componenet
library dan menjamin pengembang bisa
mengunakan library ini bisa menjadi mahal.
Teknik umum kita untuk mengklasifikasi,
mengkatalog, dan megambil komponen
software adalah belum tepat.
21. Menemukan, Mengerti dan Mengadaptasikan
Komponen Reusable
Komponen software harus ditemukan di library,
dimengerti dan, kadang, diadaptasikan untuk
bekerja di lingkungan baru. Engineer harus
yakin untuk menemukan komponen di library
sebelum mereka akan menyertakan komponen
sebagai bagian dari proses pembangunan
software mereka.
22. Software library adalah contoh yang bagus
sebagai abstraksi. Programmer mungkin
memutuskan untuk membuat abstraksi
internal sehingga bagian dari program
mereka bisa digunakan kembali, atau
mungkin membuat library untuk digunakan
sendiri.
23. Untuk penggunaan code yang sudah ada,
beberapa hal seperti interface, atau jalur
komunikasi, harus didefinisikan. Ini umumnya
termasuk penggunaan subroutine, object, class,
atau prototype.
Praktik seperti ini di formalisasi dan distandarisasi
oleh software product line engineering. Praktek
yang umum adalah pengunaan versi terdahulu dari
program yg ada sebagai titik mulai dari versi
selajutnya juga disebut dengan software reuse.
24. Meskipun reuse sering disederhanakan
sebagai sebuah komponen sistem, ada
banyak pendekatan berbeda untuk
menggunakan kembali software. Reuse
dimungkinkan untuk selang level dari fungsi
simple sampai aplikasi komplit. landscape
reuse memberi landasan pemahaman dalam
pengaplikasian reuse.
25.
26. Abstraksi umum yang terjadi dalam
memperesentasikan aplikasi dalam sebuah
desain yang menunjukkan astraksi umum,
objek konkret dan interaksi.
27. System dibangun dengan mengintegrasikan
komponen yang sesuai dengan model
standar komponen.
28. Koleksi dari abstrak dan class konkret yang
bisa diadaptasikan dan diperluas untuk
membuat aplikasi system.
29. Kebijaksaaan sistem yang bisa disatukan
dengan mendefisniskan seset interface dan
menyediakan akses ke kebijaksanaan
system ini melalui interface.
30. Sistem yang dibangun dengan
menghubungkan share service yang
mungkin disediakan pihak luar.
31. Sebuah tipe aplikasi yang umum pada
arsitekture software sehingga bisa
diadaptasiakan dengan cara berbeda utuk
costumer berbeda.
32. Library Class dan function yang
mengimplementasikan code yang siap
digunakan.
33. Sebuah generator system yang bisa
menghsilkan system atau software dengan
menspesifikasikan type parameter / hasil
yang diinginkan.
34. Beberapa meyebut penggunaan ulang kode
adalah termasuk juga mengkopi beberapa
atau sebagian code dari program yang
sudah ada ke program baru dapat membuat
kebutuhan memory lebih besar.
35. Banyak penelitian yg telah dilakukan untuk
membuat reuse lebih cepat, mudah, lebih
sistematik, dan dalam sebuah kesatuan proses
normal pemrograman. Ini adalah tujuan utama
dibalik penemuan pemrograman berbasis objek
(object oriented programaing), dimana menjadi
salah satu bentuk yang paling umum dari
penggunaan ulang program yang formal
(formalized reuse). Dimana kemudian
melahirkan penemuan yang disebut generic
programming.
36. Alat terbaru yang lain disebut dengan
software generator, program yang bisa
membuat program baru dari sebuah tipe
yang ditentukan. Didasarkan pada
sekumpulan parameter yang user pilih.
Bidang study dari system seperti ini disebut
generative progrmaing dan net progrmaing.