Dokumen tersebut membahas tentang SMK Rujukan sebagai sekolah menengah kejuruan unggul yang bertugas sebagai pusat pembelajaran dan penjamin mutu bagi SMK-SMK lainnya. Dokumen ini menjelaskan strategi peningkatan mutu SMK Rujukan melalui pemanfaatan sumber daya, integrasi TIK, dan efisiensi proses pembelajaran. Dokumen ini juga menetapkan target pembinaan 1650 SMK Rujukan di seluruh Indonesia.
Smk rujukan mendukung mutu smk dimasa mendatanggatothp
informasi dari PSMK tentang rujukan mendukung mutu smk, diskusi dgn p Mustagfirin di PSMK tgl 6 febuari 2014, termasuk menjajagi sinergi dan mendorong smk mempunyai 2 - 3 bahasa asing, dan bersinergi dengan smk di asia tenggara. selain itu smk pesantren perlu di sinergikan antar pesantren-smk rujukan akan menjadi salah satu rujukan di tahun 2014, di siapkan permen yg mendukung hal tersebut. seamolec akan pro aktif bersinergi dan simulasi digital akan di kembangkan semaksimal mungkin..
Smk rujukan mendukung mutu smk dimasa mendatanggatothp
informasi dari PSMK tentang rujukan mendukung mutu smk, diskusi dgn p Mustagfirin di PSMK tgl 6 febuari 2014, termasuk menjajagi sinergi dan mendorong smk mempunyai 2 - 3 bahasa asing, dan bersinergi dengan smk di asia tenggara. selain itu smk pesantren perlu di sinergikan antar pesantren-smk rujukan akan menjadi salah satu rujukan di tahun 2014, di siapkan permen yg mendukung hal tersebut. seamolec akan pro aktif bersinergi dan simulasi digital akan di kembangkan semaksimal mungkin..
Sebagai contoh, guru dapat membelajarkan tentang keanekaragaman hayati melalui aktivitas penjelajahan di sekitar lingkungan sekolah. Aktivitas peserta didik dipandu dengan menggunakan tanda jejak, dan seterusnya. juga sebagai kesempatan bagi guru untuk memberikan penguatan, refleksi, dan tindak lanjut dari proses pembelajaran yang dilakukan selama 120 menit. Agar aktivitas “latihan” dapat berjalan dengan baik dan lancar, perlu dibuat sebuah perencanaan sebagai rambu-rambu dalam menjalankan model aktualisasi.
Tentunya, hal ini juga akan memudahkan guru kelas dalam melakukan persiapan hingga pelaksanaan latihan.
Rencana Membina (RM) identik dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) muatan pelajaran. Rencana membina dikembangkan berdasarkan silabus yang telah dibuat sebelumnya.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. Latar Belakang
1. Efektifitas pembinaan SMK yang terkait dengan Mutu, relevansi,
akses, kelembagaan, peserta didik dan proses pembelajaran;
2. Dorongan dari eksternal : MEA 2015, Sertifikasi Kompetensi,
Persaingan, kebutuhan industri, dan tuntutan masyarakat;
3. Responsi kepercayaan masyarakat yang makin memilih SMK;
4. Revitalisasi SMK baik dibidang program keahlian, SDM,
manajemen, dan kebutuhan lokal;
5. Perlunya wadah keunggulan di SMK sebagai bagian dari layanan
prima kepada masyarakat;
6. Membangun sinergitas antara pemerintah dengan pemerintah
provinsi, Kab/kota, industri dan masyarakat.
4. ROADMAP PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN KEJURUAN
2010-2014
2010
2011
2012
2014
2009
2013
KONDISI
SMK
8.593
SISWA
3.276.921
GURU*
122,622
KONDISI
SMK
9,164
SISWA
3,737,158
GURU*
135,930
KONDISI
SMK
9,918
SISWA
4,019,157
GURU*
156,268
KONDISI
SMK
10,685
SISWA
4,189,519
GURU
179,000
KONDISI
SMK
11,708
SISWA
4,372,406
GURU
197,000
TARGET
SMK
11,748
SISWA
4,512,063
GURU
219,000
I N T E R V E N S I
1. Pencitraan, 2. Beasiswa, 3. Revitalisasi Sarpras, 3. Pembelajaran Berbasis TIK,
4. Pengembangan Teaching Industry, 5. Penambahan Guru Produktif,
6. Kemitraan dengan PT, 7. Kemitraan dengan Industri, 8. Penambahan RKB/USB
5. JUMLAH SEKOLAH & SISWA SMK NAS (1)
Jumlah SMK
Jml Siswa
Banyak
(600 ke atas)
55%
Jml Siswa
Sedang
(200 - 599)
31%
Jml Siswa
Sedikit
(001 - 199)
14%
Jumlah Siswa
Jml Siswa
Banyak
(600 ke atas)
19%
Jml Siswa
Sedang
(200 - 599)
30%
Jml Siswa
Sedikit
(001 - 199)
51%
Range Siswa Jumlah SMK % Jumlah Siswa %
Jml Siswa Banyak
(600 ke atas)
2,174 18.55 2,242,608 54.94
Jml Siswa Sedang
(200 - 599)
3,531 30.13 1,246,771 30.54
Jml Siswa Sedikit
(001 - 199)
6,016 51.33 592,409 14.51
TOTAL 11,721 100 4,081,788 100
- 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00
Jml Siswa Sedikit
(001 - 199)
Jml Siswa Sedang
(200 - 599)
Jml Siswa Banyak
(600 ke atas)
54.94
30.54
14.51
18.55
30.13
51.33
% SMK % SISWA
6. Bantuan Kepada SMK
2010 - 2014
2010
• RKB = 528 Ruang
• USB = 140 Unit
• RPS = 300 Unit
• Peralatan = 30 Set
• RBOS = 3,8 juta Siswa
• BKM = 345.709 Siswa
• Beasiswa = 20.000 Siswa
• RKB = 1.015 Ruang
• USB = 140 Unit
• RPS = 300 Unit
• Peralatan = 708 Set
• RBOS = 3 juta Siswa
• Beasiswa = 5.000 Siswa
2010
2015
• RKB = 3.100 Ruang
• USB = 23 Unit
• RPS = 250 Unit
• Peralatan = 700 Set
• BOS = 4.3 juta Siswa
• BSM = 550.000 siswa
• Beasiswa = 18.355 Siswa
Ketercapaian 2014 / Kontrak Kinerja
Baseline :
• Siswa SMA:SMK = 60%:40%
• APK SMK = 25 %
• SMK Unggul = 90 Sekolah
• Spektrum keahlian = 121 Kom.
6
2011
2012
• RKB = 528 Ruang
• USB = 55 Unit
• RPS = 27 Unit
• Peralatan = 5.743 Set
• RBOS = 3,3 juta Siswa
• Beasiswa = 180.000 Siswa
2013
2014
• RKB = 1.015 Ruang
• USB = 140 Unit
• RPS = 300 Unit
• Peralatan = 700 Set
• RBOS = 3,87 juta Siswa
• BSM = 617.057 Siswa
• Beasiswa = 14.426 Siswa
• Siswa SMA:SMK = 49%: 51%
• APK SMK = 35 %
• SMK Unggul = 330 Sekolah
• Spektrum keahlian = 128 Kom.
7. Milestone SMK Rujukan s.d 2020
Pembangunan, Pendampingan,
Penguatan dan Produktivitas
2014
• BOS Dikmen
• PMU
• 330 SMK Rujukan
• K13 SMK di kls 10-11
• 650 Buku Kejuruan
• Verifikasi Wilayah
Revitalisasi spektrum SMK
7,5% lulusan berwirausaha
2016
• 500 SMK 4 tahun HOTS*
• Merger 6000 SMK kecil
• UN online semua mapel
• Tabletisasi SMK
Implementasi MEME**
2015
• Revitalisasi SMK 4 tahun
• K13 seluruh kelas
• 1650 SMK Rujukan dibina
• UN online T. Kejuruan
• Sertifikasi lulusan SMK via UKK
2018
2020
• APK SMK 60 % dari SM
• 3500 SMK punya TEFA
• TV SMK on deman SMK
Dwi bahasa.
•
•
•
2017
• 1000 SMK dgn Sertifikasi int’l
• e- Pembelajaran
• 2300 Materi animatif online
2014
2020
Target 2019 /
baseline Kontrak Kinerja
60 % APK SMK/SMA/MA 96,0
28,0 % APK SMK 50,0
88,0 % Kebekerjaan Lulusan SMK 95,0
350 SMK Rujukan 1650
* HOTS = High Order Thinking Skills ** MEME = Multi Entry Multi Exit 7
8. Tingkat Kebekerjaan Lulusan SMK
NO INDIKATOR
2010/2011 2011/2012 2012/2013 2013/2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 Jumlah Lulusan 1,010,339 1,086,387 1,169,218 1,241,398
2
Jumlah Lulusan yang
Bekerja
556,797 55% 632,385 58% 730,059 62% 804,674 65%
3
Jumlah Lulusan yang
Bekerja Mandiri
(Wirausaha)
50,153 5% 55,141 5% 61,337 5% 68,028 5%
4
Jumlah Lulusan yang
Bekerja Sambil Kuliah
51,527 5% 56,492 5% 61,968 5% 68,276 5%
5
Jumlah Lulusan yang
Melanjutkan
71,835 7% 79,306 7% 88,860 8% 98,070 8%
10. Definisi, Tujuan, Target dan Sasaran
1. Definisi : SMK Rujukan adalah SMK yang memiliki
kinerja unggul, akses besar, dan efektif dalam
mengelola institusi serta mendampingi SMK aliansinya
dalam pelaksanaan proses pembelajaran bermutu;
2. Tujuan: Peningkatan mutu, akses besar, efektif sebagai
penjamin mutu, dan rela Berbagi Sumber daya;
3. Target : adanya SMK yang dpt dijadikan rujukan
tentang mutu dalam Pengelolaan institusi , proses
pembelajaran, penilaian, layanan prima dan
kebekerjaan siswa SMK.
4. Sasaran : 1650 SMK rujukan yang memiliki @ 3-4 SMK
aliansi.
11. SMK
SMK Rujukan & SMK Aliansi
Rujukan #1
SMK Aliansi 1
SMK Aliansi 2
SMK Aliansi 3
SMK Aliansi 4
SMK
Rujukan # n
SMK Aliansi 1
SMK Aliansi 2
SMK Aliansi 3
SMK Aliansi 4
Sekolah Efektif :
1. Kepemimpinan yang profesional;
2. Visi dan tujuan bersama ;
3. Kultur sekolah dan lingkungan belajar ;
4. Fokus pada kegiatan pembelajaran;
5. Harapan yang tinggi pada hasil
pembelajaran;
6. Penguatan/pengayaan/pemantapan
positif pada sikap;
7. Pemantauan kemajuan belajar ;
8. Menguatkan Hak dan tanggung jawab
peserta didik;
9. Pemberian Materi pembelajaran yang
kaya makna;
10.Pengelolaan institusi sebagai organisasi
pembelajar;
11.Perkuatan kemitraan antara keluarga-sekolah-
industri.
(Harris and Bennett, 2001)
12. KRITERIA SMK RUJUKAN
1. Memiliki peserta didik > 1000 siswa
2. guru produktif yg cukup ~ > 75
3. lahan yg siap dikembangkan>5000 m2;
4. jaringan kerja sama industri > 100 industri;
5. fasilitas sarana dasar yg baik;
6. Letak sekolah di lokasi strategis;
7. kinerja baik, khususnya dalam bidang kebekerjaan,
dan nilai UN;
8. Memiliki fasilitas dan kemampuan sebagai TUK;
9. Para siswanya berkarakter baik.
13. Peta SMK Rujukan di Indonesia
1. 1650 SMK Rujukan tersebar diseluruh
Indonesia, dan hanya 14 Kabupaten yang
belum memiliki SMK yang belum bisa
ditentukan SMK Rujukan;
2. Penyebaran SMK Rujukan bervariasi antara
1– 8 di setiap satu kabupaten/kota;
14. Fungsi – Fungsi SMK Rujukan
1. Sebagai SMK yang unggul, efektif dan berakses besar;
2. Tempat TUK dan ujian online teori kejuruan;
3. Sebagai SMK ICT Center;
4. Pusat pengembangan bahan ajar SMK;
5. Pusat promosi lulusan SMK dan kerjasama industri;
6. Fasilitasi pendampingan mutu guru SMK aliansi;
7. Pengembangn bahan ajar SMK;
8. Pendamping bagi USB SMK Negeri dan swasta;
16. Strategi Peningkatan Mutu SMK Rujukan
Tatakelola
SMK
Rujukan
(Berbagi)
Sumberdaya
(Sentuhan)
TIK
(Integrasi)
Proses
Efisiensi &Efektivitas
(Mengurangi Input,
Meningkatkan Hasil)
1. Sinergi (Resource sharing) dalam Pemnafaatan fasilitas, Jaringan
16
kerjasama, Kebekerjaan, TUK- Sertifikasi, PTK dan Materi
Pembelajaran.
2. Integrasi sistem informasi dan manajemen pengembangan
manajemen kelembagaan dan Pembelajaran.
3. TIK penerapan sistem “on line” , pendataan dan sistem informasi.
4. Intervensi usaha untuk peningkatan kualifikasi dan kompentensi PTK,
Peserta Didik dan peran serta masyarakat/ DUDI.
17. Pengembangan SMK Rujukan
1. Pemetaan SMK berprestasi di tiap kab. / Kota.
2. Memberdayakan 1650 SMK rujukan diseluruh Indonesia
3. Semua SMK unggul yang pernah dibina oleh Direktorat Pembinaan
SMK berpotensi menjadi kandidat SMK Rujukan.
4. Menjadikan SMK Rujukan sebagai klaster pembinaan bagi SMK di
sekitarnya (3-4 SMK aliansi tiapklaster );
5. Mendukung peningkatan akses SMK klaster menjadi 2500 – 3000
siswa per klaster;
6. Mengembangkan SMK rujukan sebagai penjamin mutu proses
pembelajaran, SKL, sertifikasi dan kebekerjaan pada klasternya;
7. Mengembangkan SMK Rujukan sebagai frontline dari pencitraan
dan external communication SMK kepada industri dan masyarakat.
18. Pemberdayaan 1650 SMK Rujukan
1. Tiap SMK Rujukan Menyusun SDP (School Development Plan);
2. Tiap SMK Rujukan dibina secara bertahap pencapaian SNP;
3. Setiap SMK Rujukan memiliki fasilitas bersama yang meliputi :
1. Bengkel standard sesuai program keahlian yang dimiliki;
2. Sumber belajar /materi ajar secara online; website tempat coaching guru
3. Perpustakaan
4. Bengkel unggul untuk praktik bersama,
5. jaringan internet yang cukup, server bahan ajar,
6. Tempat pendampingan/Pelatihan guru,;
7. Teaching Factory;
8. Testing center untuk kompetensi, produk dan jasa ; dan
9. Ruang Pamer produk/jasa SMK, dan hubungan industri.
19. PEMBINAAN SMK RUJUKAN
1. Pembinaan Kelembagaan dan
2. leadership 3 x per tahun;
3. Pengembangan Partnership
4. Pencitraan SMK
5. Asessment Lembaga, Guru dan peserta Didik
6. Tempat Bimbingan teknis pelaksanaan
kurikulum 2013
7. Job Matching Bagi lulusan SMK
8. Penyelenggaraan Test kompetensi
9. Pendampingan bagi SMK baru dan kecil;
10.Pelatihan bagi masyarakat
20. Bidang, Program dan Paket keahlian SMK Rujukan
1. SMK Rujukan paling kurang membuka 5 paket
keahlian sesuai spektrum SMK;
2. SMK Rujukan disarankan membuka paket keahlian
di SMK 4 tahun;
3. SMK Rujukan wajib membuka peminatan untuk
paket keahlian yang tingkat kebekerjaannya tinggi;
4. Peminatan di SMK Rujukan terbuka untuk siswa
SMK Rujukan dan siswa Aliansinya;
21. PENGUATAN FASILITAS SMK RUJUKAN
DALAM MEMBENTUK HARD SKILLS & SOFT SKILLS
Kompetensi,Produk,
Jasa dan Tampilan
Bengkel Kerja Cerdas
(Smart Workshop)
Untuk mendukung
advance Training
Fasilitas Kegiatan
Bersama bagi
Siswa dan Guru
pada bidang seni,
olahraga, dan
penguatan softskill
Teaching Factory
sesuai Bidang
Pusat Sumber Belajar:
-Bahan Ajar di Server,
- akses internet
- Perpustakaan
Bengkel Kerja Produktif Standar
Tempat Uji
unggulan
pada tiap Kompetensi Keahlian yang dimiliki
28. ICT menjadi penghela perkembangan teknologi dan pembelajaran di SMK.
Melalui ICT banyak program bisa dilakukan secara serentak, jarak jauh dan waktu
kini.
29.
30.
31.
32.
33. Teaching Factory adalah memasukkan proses pembelajaran dlm proses produksi;
Unit Produksi adalah memasukkan proses produksi dalam proses pembelajaran.
34.
35. 1. HOTS = High Order Thinking Skills adalah kombinasi antara technical Skills/ hard
skills dengan soft skills;
2. HOTS hanya dapat diperoleh melalui kombinasi pembelajaran di kelas, di bengkel, di
industri dan dilapangan;
3. HOTS memerlukan durasi waktu pendidikan yang lebih lama ( 4 tahun ).
36. 1. Methode pembelajaran berubah total sejak ICT masuk di dalam kelas;
2. Materi dan bahan ajar jauh lebih kaya dan bisa diakses saat itu juga serta murid bisa
lebioh cepat mendapatkan dan menyimpulkan informasi di internet;
3. Penelitian menunjukkan , hanya perlu tiga kali bertanya, seseorang adpat menemukan
suatu bahan yang dicari.
37. Pola Teaching
factory serta
Technopark, yaitu
sekumpulan
teaching factory
berada menjadi
kebutuhan SMK di
masa yang akan
datang.
38.
39. Tahapan Pengembangan Teaching Factory di SMK
No Tahun Jumlah
SMK
Rujukan
SMK Rujukan
yang membuka
program 4 Tahun
SMK Rujukan
yang Memiliki
Teaching Factory
SMK Rujukan yang
Terakreditasi
Internasional
1 2014 300 30 60 20
2 2015 800 160 320 75
3 2016 1200 200 500 125
4 2017 1650 240 680 160
5 2018 1700 260 860 180
6 2019 1800 275 1000 210
1. Program SMK 4 Tahun untuk mendukung penyediakan tenaga profesional skill tinggi;
2. Bekerjasama / terakreditasi secara internasional maknanya SMK Rujukan telah diakui dan
diakreditasi oelh industri, lembaga, institusi dan asoisasi profesi internasional;
3. Level kualitas layanan SMK Rujukan terbagi menjadi 3, Standar, Profesional, exellent;
4. Daya tampung siswa SMk Rujukan sampai dengan thn 2019 adalah 2,79 juta atau 49,3%.
5. Bila dijumlah dengan siswa aliansinya, maka jumlah siswa yang dilayani adalah 4,23 Juta atau
74, 8 % dari total populasi siswa SMK 5,65 juta di tahun 2019.
6. Teaching Factory meliputi semua bidang seperti : Perhotelan, Pertanian, kelautan, Restourant;
Produk mesin dan teknologi, ICT, Keuangan, produk kimia dan Kesehatan.
41. 1. Pengembangan kelembagaan SMK
1. Memasukkan Pengembangan SMK Rujukan ke dalam
perencanaan pembangunan ekonomi, sosial,dan pengembangan
industri, yang menyesuaian dengan ukuran SMK Rujukan sesuai
kebutuhan Masyarakat;
2. Meningkatkan investasi di SMK Rujukan;
3. Mendukung mekanisme multi-channel investasi;
4. Fasilitasi pelatihan dan peningkatan kualitas guru SMK Rujukan
dan aliansinya;
5. Melaksanakan standar kualifikasi lulusan berbasis KKNI;
6. Membangun sistem penjaminan mutu lulusan SMK Rujukan dan
aliansinya;
7. Menggandeng industri yang dapat terlibat dalam evaluasi
kualitas SMK Rujukan dan laiansinya;
8. Mendampingi SMK Rujukan sebagai lembaga BLUD.
42. 2. Ranah garap yang ditangani SMK Rujukan
1. meningkatkan kapabilitas SMK Rujukan sehingga menjadi
lembaga pendidikan yang berperspektif sebagai pendidikan
berkelanjutan;
2. memperbaiki tata kelola dan perluasan keterlibatan pemangku
kepentingan;
3. memperluas cakupan SMK Rujukantermasuk untuk kalangan
kurang mampu dan di remote area;
4. pengukuran keterampilan dan pemantauan ketercapaian kinerja
dilakukan secara tersistem yang kredibel;
5. pengembangan teknologi pembelajaran dan keterampilan kerja
lulusan SMK Rujukan dengan nilai tambah optimal ;
6. Pengembangan dan adopsi keterampilan pada sektor-sektor yang
pertumbuhannya sangat tinggi.
43. 3. Membangun partnership antara sekolah
dengan dunia bisnis
1. Membuat mekanisme pembelajaran di SMK Rujukan
yang didukung oleh pemerintah, bimbingan dari
industri, dan keterlibatan masyarakat;
2. Mempromosikan kerjasama sekolah- industri dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan;
3. Mendorong industri dan perusahaan menjalankan
SMK Rujukan;
4. Mendorong SMK Rujukan terlibat dalam pelatihan
karyawan perusahaan;
44. 4. Pengembangan fasilitas Pendidikan SMK Rujukan
1. Menfasilitasi SMK Rujukan sehingga menjadi pusat-Pusat unggulan
layanan pendidikan kejuruan yang bermutu;
2. Menfasilitasi SMK Rujukan dengan sarana pengembangan soft skill,
perpustakaan dan jaringan internet berkecepatan tinggi;
3. Menfasilitasi SMK Rujukan dengan sarpras yang mendukung program
keunggulan daerah;
4. Mengembangkan SMK sebagai TUK sehingga mampu sebagai
pelaksana sertifikasi bagi siswa SMK Rujukan dan Aliansinya serta bagi
masyarakat;
5. Mendukung pengembangan Teaching factory/TEFA di SMK Rujukan;
6. Menfasilitasi SMK Rujukan sebagai tempat pendampingan guru SMK
Aliansi;
7. SMK Rujukan memiliki asrama yang dapat menampung siswa dari luar
daerah dan guru tamu;
45. 5. Meningkatkan kualitas Guru Kejuruan
1. Melatih "guru dengan double kompetensi“;
2. Memberlakukan peraturan keharusan praktik
pengalaman kerja bagi guru SMK Rujukan;
3. Mendampingi SMK Rujukan dalam penyempurnaan
sistem kepegawaian di sekolah sehingga dapat
mempekerjakan guru ahli yang berpengalaman kerja
agar bisa mengajar di SMK sebagai guru tamu paruh
waktu;
4. SMK Rujukan sebagai “hub” untuk pelaksanaan praktik
mengajar bagi guru muda produktif di SMK;