SlideShare a Scribd company logo
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1. Latar Belakang 
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dari 
jalannya suatu organisasi/perusahaan. Pengelolaan yang baik dari karyawan 
ini akan sangat mempengaruhi aspek keberhasilan kerja. Jika karyawan dapat 
diorganisir dengan baik, diharapkan organisasi atau perusahaan dapat 
menjalankan semua proses usaha dengan baik pula. 
Masalah subyektifitas dalam penilaian kinerja karyawan merupakan hal 
yang hampir tidak bisa dihindari. Penilaian secara kuantitatif sering dianggap 
mengecewakan karena sulitnya mengukur parameter-parameter yang ada. Di 
lain pihak manajemen dan karyawan membutuhkan proses penilaian kinerja 
yang rutin dan cepat sehingga dapat memberikan umpan balik dan perbaikan 
yang cepat di lingkungan kerja. 
Upaya penentuan secara objektif kenaikan jabatan karyawan ini akan 
sangat bermanfaat untuk memotivasi karyawan supaya dapat bekerja dengan 
baik. Upaya untuk penentuan kenaikan jabatan karyawan ini terdiri dari 
sejumlah kriteria yang perlu untuk dipertimbangkan dengan adanya sejumlah 
alternatif karyawan. Untuk penyelesaian permasalahan ini dapat dilakukan 
dengan merancang suatu aplikasi yang menggunakan metode Simple Additive 
Weighting (SAW). Pengisian bobot kriteria akan dilakukan oleh pihak 
manajemen perusahaan. Sedangkan pengisian bobot tiap alternatif untuk
masing-masing kriteria dapat dilakukan oleh pihak manajemen maupun 
2 
stakeholder perusahaan lainnya yang berkepentingan. 
Masalah evaluasi kerja, perencanaan karir atau promosi jabatan dalam 
perusahaan penting dilakukan karena berkaitan dengan prestasi yang dicapai 
oleh setiap karyawan. Dengan melakukan proses penilaian, maka prestasi 
yang dicapai setiap karyawan dengan nilai baik sekali, baik, cukup, atau 
kurang bisa diketahui. 
Proses evaluasi kinerja karyawan untuk promosi jabatan, khususnya 
dalam proses pengelolaan data penilaian pada Muara Group merupakan 
penilaian yang kurang akurat dikarenakan penumpukan dokumen dan berkas 
penilaian kinerja karyawan didalam arsip yang tidak terstruktur. Bagian 
Personalia atau HRD (Human Resource Departement) perusahaan harus 
mengecek ulang dan mengumpulkan data-data karyawan sesuai dengan 
kriteria yang dibutuhkan. Sehingga, proses pengambilan keputusan mengenai 
promosi jabatan membutuhkan waktu yang cukup lama. 
Proses penilaian yang lengkap harus menunggu dalam jangka waktu 
yang tak tentu dikarenakan data penilaian yang selalu berpindah tangan antara 
pihak kepala seksi dan kepala bagian terkait, serta kepala cabang. Penilaian 
masih berdasarkan ingatan, hal ini menyebabkan pihak penilai terkait merasa 
kesulitan ketika melihat data karyawan yang dominan dalam kinerjanya. 
Sehingga, terkadang ada karyawan yang mendapatkan promosi jabatan hanya 
melihat pada kriteria pertama saja, tetapi karyawan tersebut belum tentu
unggul pada beberapa kriteria-kriteria lain. Namun, terkadang ada juga 
karyawan yang tidak lulus pada kriteria pertama, tetapi Ia dilihat dari 
kelebihan-kelebihan pada kriteria-kriteria selanjutnya. Serangkaian kriteria 
yang berurutan tersebut bertujuan untuk mengurangi subjektifitas proses 
3 
pengambilan keputusan akibat banyaknya alternatif. 
Di Maluku Utara khususnya di Kota Ternate terdapat sebuah 
Perusahaan yang bernama Muara Group yang terletak atau berkantor di 
Gedung Ternate Mall di Jl. Merdeka No. 19 Kel Santiong merupakan 
perusahaan yang bergerak pada usaha penyedia jasa, penjualan fashion, dan 
Swalayan. 
Muara Group mempunyai kurang lebih dua ratus karyawan yang 
tersebar dibeberapa unit, diantaranya, Muara Departement Store, Muara 
Mart, Muara Fashion, Muara Hotel, Gudang Induk Soasio yang juga 
mempunyai tugas dan fungsi masing-masing, mulai dari Pramuniaga, Junior 
Supervisor (Jr Spv), Supervisor (SPV), Kepala Gudang, dan Store Manager 
(SM). Untuk dapat menduduki jabatan Store Manager selalu menggunakan 
Metode Kebijakan Pemilik Perusahaan, dimana kriteria yang digunakan 
adalah siapa yang disenangi dan sudah lama bekerja yang ditunjuk untuk 
menduduki jabatan Store Manager, hanya Junior Supervisor dan Supervisor 
yang dilakukan penilaian dengan mengisi score pada form penilaian yang di 
lakukan Store Manager. 
Untuk itu agar dapat meningkatkan kualitas kinerja karyawan 
khususnya Supervisor yang baik dan dapat menunjang kemajuan perusahaan
khususnya di Muara Group, maka dipandang perlu dilakukannya perbaikan 
sebuah sistem atau pengelolaanya dengan baik dan terarah, maka penulis 
mengajukan judul penelitian “Sistem Pendukung Keputusan Penilaian 
Kinerja Supervisor untuk Promosi Store Manager dengan Metode Simple 
Additive Weighting (SAW)” agar dapat mengevaluasi kinerja-kinerja 
karyawan yang dapat dipromosikan pada jabatan-jabatan tertentu khususnya 
4 
untuk Store Manager pada Muara Group. 
1.2. Rumusan Masalah 
Untuk dapat memfokuskan pemahaman mengenai maksud latar 
belakang diatas, maka perlu penulis merumuskannya, antara lain : 
1) Bagaimana perusahaan menentukan Supervisor yang berkualitas yang 
dapat dipromosikan pada jabatan Store Manager. 
2) Bagaimana perusahaan menentukan secara objektif karyawan yang dapat 
menduduki jabatan Store Manager. 
3) Mempermudah pihak perusahaan khususnya Muara Group dalam 
mengelola data dan melakukan penilaian kinerja karyawan khususnya 
Supervisor. 
4) Mempermudah pihak perusahaan dalam mengambil keputusan mengenai 
Supervisor yang berhak dilakukan promosi jabatan. 
5) Mempermudah pihak perusahaan untuk menyampaikan informasi yang 
berkaitan dengan penilaian kinerja Supervisor yang layak dilakukan 
promosi jabatan pada Muara Group secara cepat dan akurat.
6) Memberikan informasi dengan cepat kepada Supervisor yang telah 
dinyatakan layak menerima promosi jabatan untuk segera mempersiapkan 
5 
data-data yang dibutuhkan. 
7) Memberikan informasi yang akurat tentang penilaian kinerja Supervisor 
yang pantas di promosikan sebagai Store Manager pada unit-unit yang 
membutuhkan. 
8) Pedoman bagi mahasiswa lain untuk mengembangkannya. 
1.3. Batasan Masalah 
Mengingat luasnya permasalahan yang berkaitan dengan penentuan 
kenaikan jabatan karyawan dengan metode Simple Additive Weigthing (SAW) 
ini maka peneliti merasa perlu untuk membatasi ruang lingkup permasalahan 
yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu antara lain: 
1. Kriteria yang digunakan adalah kriteria yang ditentukan oleh pihak 
manajemen perusahaan yang terdiri dari hasil Leadership, Penguasaan 
Barang Dagangan, Personality, Umum dan lain-lain. 
2. Alternatif yang digunakan dalam proses perbandingan adalah Supervisor 
yang bekerja pada perusahaan minimal selama 1 tahun. 
3. Penentuan bobot dari tiap Supervisor untuk masing-masing kriteria 
dilakukan oleh General Manager. 
4. Karyawan dengan hasil bobot global paling tinggi yang akan 
diprioritaskan untuk dapat menduduki Jabatan Store Manager.
6 
1.4. Tujuan Penelitian 
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini diantaranya : 
1. Bagaimana perusahaan dapat menentukan karyawan yang harus 
menduduki jabatan tertentu sesuai kebutuhan, khususnya menentukan 
seorang Kepala Toko atau Store Manager pada tiap-tiap unit yang 
membutuhkan. 
2. Sebagai media penentu untuk Perusahaan dalam memilih dan 
menentukan Supervisor yang berkualitas menduduki jabatan Store 
Manager. 
3. Untuk dapat memberikan informasi data-data Supervisor yang pernah 
dipromosikan sebagai Store Manager kepada pihak yang 
membutuhkan. 
1.5. Manfaat Penelitian 
Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini, diantaranya : 
1. Membantu perusahaan mengetahui kualitas Sumber Daya Manusia 
(SDM) yang dapat membantu perusahaan dalam pengelolaanya. 
2. Memacu Karyawan khususnya Supervisor berlomba menunjukkan 
Kinerja yang pantas untuk dipromosikan. 
3. Penilaian Supervisor dapat dilakukan secara berkala oleh pihak yang 
Operasional.
4. Document atau data penilaian yang telah diarsipkan dapat dilihat 
kapan saja sesuai kebutuhan perusahaan melalui personalia ataupun 
7 
pada bagian HRD (Human Resource Departement). 
1.6. Keaslian Penelitian 
Aplikasi yang dirancang belum pernah ada yang menggunakannya dan 
baru pertama kalinya digunakan pada tempat penelitian sesuai hasil survey 
dan wawancara (interview) penulis pada tempat penelitian. 
1.7. Metodologi Penelitian 
Dalam perancangan sebuah sistem dibutuhkan data dan informasi untuk 
menjadi bahan analisa perancangan sistem. Ada beberapa metode yang 
digunakan dalam penelitian ini, antara lain : 
a. Wawancara (Interview) 
Metode yang dilakukan penulis dalam rangka untuk mendapatkan data 
dan informasi dari perusahaan yaitu dengan melakukan wawancara atau 
tanyajawab langsung dengan Supervisor dan Store Manager, serta 
Opertional Manager untuk mendapatkan data dan informasi yang 
dibutuhkan sesuai dengan fakta dilapangan. 
b. Observasi 
Observasi atau melakukan pengamatan langsung di tempat kerja atau 
dilapangan agar mendapatkan informasi atau data yang sesuai fakta
dilapangan dan yang dapat menunjang dalam pembuatan laporan 
8 
nantinya. 
c. Studi Literatur 
Metode Studi Literatur adalah cara yang di gunakan penulis dalam 
rangka memperoleh informasi dari beberapa sumber bacaan dan media 
Internet serta berbagai dokumen yang bisa dipergunakan dalam 
menunjang penulis dalam menyelesaikan laporan ini dan sebagai 
referensi dalam penyusunan dan pembuatan Aplikasi. 
1.8. Sistematika Penulisan 
BAB I PENDAHULUAN 
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, 
batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan 
sistematika penulisan. 
BAB II LANDASAN TEORI 
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai berbagai konsep dasar dan teori-teori 
yang berkaitan dengan judul penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang 
berguna dalam proses analisis permasalahan. 
BAB III GAMBARAN UMUM 
Bab ini menguraikan tentang deskripsi dan kondisi tempat penelitian. 
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 
Bab ini memaparkan analisis dan perancangan sistem dimulai dari 
perancangan basis data yang meliputi pembuatan Entity Relationship
Diagram (ERD) dan Data Flow Diagram (DFD) sebagai alat untuk 
9 
membantu dalam pembuatan dan analisis sistem. 
BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 
Dalam bab ini merupakan implementasi dari hasil analisis dan perancangan 
yang telah dibuat. 
BAB VI PENUTUP 
Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari proses 
pengembangan sistem dan beberapa saran untuk perbaikan sistem yang 
dihasilkan untuk masa yang akan datang.
10 
BAB II 
LANDASAN TEORI 
2.1 Definisi Sistem, Informasi, Sistem Informasi 
2.1.1 Definisi Sistem 
Sistem menurut sejarahnya berasal dari bahasa yunani yaitu 
“sistema” yang berarti kesatuan, yakni keseluruhan dari bagian-bagian 
yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Kata “Sistema” 
tersebut yang pada akhirnya dikembangkan menjadi berbagai macam 
defenisi yang bervariasi sesuai dengan bidang ilmu atau bidang kajian 
masing – masing, namun pada intinya masih tetap sama yaitu kumpulan 
dari sub-sub sistem yang saling berhubungan dan bekerja sama 
(Rohmat, 2013). 
Untuk bisa memahami sistem secara umum maka lebih dulu kita 
memahami definisi dari sistem, maka disini disebutkan berbagai 
definisi sistem baik itu dari sudut prosedurnya (sistem abstrak) maupun 
dari komponennya (sistem fisik). 
Sistem sebagai urut-urutan operasi klerikel (tulis menulis), 
biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih 
departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang 
seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. (Jogiyanto, 2005).
Adapun pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau 
komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen 
11 
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 
Sistem merupakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna 
mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau 
penjadwalan produksi (Norman dkk, 2005). 
Pendekatan yang lebih menekankan pada prosedurnya sebagai 
berikut : suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur 
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan 
suatu kegiatan atau untuk menyelesaiakan suatu sasaran tertentu (Jerry 
dkk, dalam Jogiyanto, 2005). 
Sistem sebagai kumpulan/group dari bagian/komponen apapun 
baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan 
bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu 
(Azhar, 2007). 
Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, 
bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima 
input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur 
(James, 2005). 
2.1.2 Ciri-Ciri Sistem 
Sistem yang baik adalah sebuah sistem yang mempunyai tujuan, 
batas, subsistem, input, proses, output dan feed back (umpan balik)
secara jelas. Ciri-ciri sistem dibagi menjadi beberapa point yaitu : 
Tujuan, Batas, Subsistem, Input, Proses, Output, dan feedback 
12 
(Azhar,2007). 
2.1.3 Tujuan Sistem 
Sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas 
dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah 
yang terstruktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas 
dan terukur serta menggunakan langkah-langkah terstruktur 
kemungkinan besar sistem itu akan bisa mencapai tujuannya sesuai 
dengan apa yang telah menjadi tujuannya. 
2.1.4 Batas Sistem 
Batas sistem merupakan hal penting yang harus ditentukan dari 
awal karena dengan batas sistem lebih mudah untuk di definisikan dan 
dimengerti. Tanpa adanya batas sistem, sistem akan meluas hingga kita 
susah untuk mendeskripsikan. Batas sistem untuk menentukan sub-sub 
sistem mana yang masuk kedalam sistem dan sub-sub sistem mana 
yang tidak terlibat dalam sistem. 
Batas pada sebuah sistem dibagi menjadi dua yaitu batas 
nyata/fisik dan non fisik, sebagai contoh batas fisik pada sistem Belajar 
Mengajar adalah dinding yang membatasi antara lingkungan internal 
dan lingkungan eksternal adapun batas non fisiknya adalah
pengelompokan komponen-komponen yang masuk didalam sistem dan 
komponen-komponen yang tidak dimasukan kedalam sistem atau 
13 
komponen yang berada diluar sistem. 
2.1.5 Subsistem 
Secara sederhana subsistem merupakan komponen-komponen 
atau sistem-sistem yang lebih kecil yang ada didalam sistem itu sendiri. 
Penentuan sub sistem merupakan hal yang penting untuk memberi 
batasan antara lingkungan dalam dengan lingkungan luar. Dengan 
menentukan sub-sub sistem dengan baik atau tepat maka sistem itu 
akan lebih mudah untuk difahami dan diklasifikasikan. 
2.1.6 Input 
Input merupakan semua kegiatan (pencatatan, pengetikan, 
pengeditan) atau memasukkan data baik data fisik ataupun non 
fisik/logic. Input fisik merupakan berkas-berkas,data-data 
laporan,benda-benda dll. Sedangkan input logic bisa berupa data atau 
flasdisk, disket, CD, dan tempat penyimpanan lainnya. 
2.1.7 Proses 
Proses adalah suatu kegiatan ang merubah input sehingga 
`menjadi output yang memilki nilai tambah atau lebih bergun lagi. 
Dalam hal ini input dan output yang dimaksud adalah data menjadi 
informasi.
Proses (pemrosesan) sangatlah penting untuk diperhatikan 
karena dengan proses yang tidak terstruktur maka hasilnya juga susah 
untuk menjadi maksimal tapi jika langkah-langkah yang dilakukan 
dalam proses sangat terstruktur, efektif dan efisien maka sesuatu yang 
14 
dihasilkan maka akan lebih sempurna atau berkualitas. 
2.1.8 Output 
Output merupakan hasil dari input yang diproses, output sering 
disebut sebagai informasi. Yang membedakan output dengan input 
adala kalau output nilainya sudah tambah dan lebih bermanfaat bagi 
pengguna. 
2.1.9 Feedback 
Feedback atau umpan balik atau memberi makna kembali, 
merupakan sebuah kegiatan yang memasukkan output kembali kedalam 
input. Dalam hal ini output disebut sebagai informasi dan input adalah 
data. 
2.2 Model Umum Sistem 
Sistem merupakan suatu kegiatan yang memproses input sehingga 
menjadi output, input yang masuk akan memiliki peran yang sangat penting 
karena dengan inputan yang sesuai maka akan memudahkan dalam 
pemrosesan inputan tadi, dengan metode pemrosesan yang efektif dan efisien, 
jelas akan menghasilkan output sesuai dengan keinginan. Jika output sudah
sesuai dengan keinginan maka output tersebut sudah barang tentu akan sesuai 
dengan kebutuhan. Adapun model sistem secara umum adalah sebagai berikut 
15 
: 
INPUT 
PROSES 
OUTPUT 
Gambar 2.1 Gambaran Umum Sistem (Gordon B Davis, 1984) 
2.3 Konsep Sistem dalam Sistem Informasi 
Sistem merupakan kumpulan sub-sub sistem yang terkoneksi dan 
berkolaborasi untuk suatu tujuan tertentu dengan memproses input sehingga 
menghasilkan output yang mempunyai nilai lebih. Konsep dasar sistem 
sangat berarti ketika yang diolah data sehingga menghasilkan sebuah 
informasi. 
Sistem merupakan cikal bakalnya sebuah sistem informasi, dengan 
adanya sistem maka munculah istilah sistem informasi. Sistem merupakan 
kumpulan dari sub-sub sistem yang selanjutnya diolah agar memiliki nilai 
tambah dan bermanfaat bagi pengguna itulah yang disebut sebagai sistem 
informasi. 
Untuk dapat menghasilkan sebuah sistem informasi yang 
berkualitas maka harus memperhatikan sistem dengan baik, pemrosesan 
dengan optimal dan efisien sehingga mampu memberikan output dengan tepat
atau dengan kata lain, dengan inputan data yang baik dilakukan dengan 
proses yang sesuai maka hasilnya berupa informasi yang sesuai dengan 
16 
pengguna. 
2.4 Definisi Informasi 
Informasi merupakan suatu elemen dan sumber daya yang sangat 
penting dan berharga bagi suatu perusaan, di samping sumber daya yang lain 
seperti uang, manusia, dan mesin. Informasi adalah hasil pengolahan data 
yang memberikan arti dan manfaat. (Azar, 2007). 
Informasi merupakan hasil olahan data, dimana data tersebut sudah 
diproses dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna untuk 
pengambilan keputusan (Kusrini, 2007). 
Informasi juga diartikan sebagai himpunan dari data yang relevan 
dengan yang satu atau beberapa orang dalam suatu waktu. 
Data terdiri atas fakta dan angka yang biasanya tidak bermanfaat karena 
volumenya yang besar dan sifatnya yang masih belum diolah (Raymond, 
2007). 
Dari beberapa definisi diatas bisa disimpulkan bahwa Informasi adalah 
data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi 
pengguna. Adapun data adalah representasi dari fakta atau gambaran 
mengenai suatu objek atau kejadian.
17 
2.4.1 Ciri-ciri Informasi 
Sebuah informasi yang berualitas adalah informasi yang secara 
umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, 
sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi 
yang lengkap, saat dibutuhkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain 
tergantung dari personalnya. 
Ciri-ciri informasi yang berkualitas menurut (Reymond, 2007) 
adalah sebagai berikut : 
1. Akurasi 
Data yang dimasukkan dan proses yang digunakan dalam sistem 
harus sesuai dengan prosedur sehingga informasi yang dihasilkan 
bisa benar-benar akurat. Misalkan informasi yang berkenaan 
dengan akuntansi/matematik kalau 5 x 5 = 25, maka jika nilai 5 itu 
diganti dengan 10 yang akhirnya menjadi 10 x 10, maka hasilnya 
harus 100. Pada intinya akurasi merupakan tingkat keakuratan 
sebuah informasi 
2. Relevansi 
Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang 
berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan 
untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya 
sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah 
yang dihadapi.
18 
3. Ketepatan Waktu 
Kalau saat ini kita membutuhkan suatu informasi, maka informasi 
yang kita butuhkan itu bisa kita dapatkan saat ini juga karena 
informasi yang kita butuhkan saat ini bisa jadi sudah tidak kita 
butuhkan satu menit yang akan datang, karena pentingnya suatu 
informasi hampir semua pengguna membutuhkan informasi yang 
up to date (terkini), maka dari itu informasi yang dihasilkan dari 
sistem tersebut sebisa mungkin bisa disajikan saat itu juga. 
4. Kelengkapan 
Kelengkapan informasi bisa ditunjukkan dari menjawab informasi 
tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna. Jika 
informasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh 
pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan 
informasi seperti itulah yang benar-benar dibutuhkan oleh 
pengguna. 
Akurasi 
Lengkap Relevansi 
Tepat Waktu 
Gambar 2.2 Kerangka Kualitas Sistem Informasi
19 
2.4.2 Transformasi Data Kedalam Informasi 
Data merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan 
pemilihan data yang tepat ditambah lagi denga proses yang akurat, 
maka akan memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan 
kebutuhan. Hal yang tak kalah pentingnya untuk dibahas pada bagian 
ini adalah sebuah data bisa menjadi informasi. 
Penyimpanan 
Data PROSES Informasi 
Gambar 2.3 Transformasi Data Menjadi Informasi 
Data bisa dianalogikan sesuatu yang masih mentah, baik softcopy 
(data-data di komputer) maupun hardcopy (hasil print, buku, fotocopy) 
yang masih harus diproses lagi untuk menjadi lebih berarti dan 
memiliki nilai tambah. 
Untuk bisa menjadi sebuah informasi data-data itu diolah/diproses 
dengan berbagai langkah-langkah sesuai dengan kebutuhannya, setelah 
diproses adakalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan 
pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flashdisk, cd, kertas dll).
20 
2.5 Definisi Sistem Informasi 
Sistem informasi merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling 
teritegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan 
cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki 
nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna. 
Selain defiisi sistem informasi diatas, ada beberapa definisi yang telah 
ditulis oleh para ahli diantaranya : 
Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang 
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, harian, mendukung 
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan 
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan 
(Robert A. Leitch dalamYogiyanto, 2005). 
Sistem informasi merupakan kumpulan dari subsistem apapun baik 
phisik taupu non phisik yang saling berhubugan satu sama lain dan bekerja 
sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengelola data 
menjadi informasi yang berarti dan berguna (Azar Susanti, 2007). 
Sistem Informasi adalah cara yang terorganisir untuk mengumpulkan, 
memasukkan, dan memproses daa dan menyimpannya, mengelola, 
mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau 
organisasi untuk mencapai tujuan (Rudi Tantra, 2012). 
Pada masa sekarang secara umum diakui bahwa pengetahuan sistem 
informasi sangat penting bagi seorang menejer karena sebagian besar 
organisasi perlu sistem informasi untuk bertahan dan berkembang. Sistem
informasi dapat membantu perusahaan memperluas jangkauan mereka ke 
lokasi yang jauh untuk mecawarkan produk dan layanan baru dan 
membentuk kembali pekerjaan dan aliran kerja dan mungkin sangat 
21 
mengubah cara mereka melakukan bisnis. 
2.5.1 Komponen-Komponen Sistem Informasi 
Komponen-komponen sistem informasi merupakan sub-sub 
sistem yang berada dalam sistem informasi itu sendiri, komponen ini 
bisa dilihat dari dua sisi yaitu sistem informasi manual dan sistem 
informasi berbasis komputer. 
Komponen sistem informasi manual adalah sebuah sistem 
informasi yang cara pemrosesannya masih manual, tanpa 
menggunakan alat yang namanya komputer atau alat elektronik 
lainnya. Yang termasuk dalam sistem informasi manual adalah : 
1. Data 
2. Alat pemrosesan manual 
3. Informasi 
Pada zaman yang semakin global ini segala sesuatu 
membutuhkan kecepatan, keakuratan dan efisiensi, maka dari itu 
seluruh proses bisnis di dunia mulai meninggalkan sistem informasi 
manual dan berpindah dengan menggunakan sistem informasi 
komputerisasi. 
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang 
disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu
sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu 
dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai 
22 
sasarannya. Blok bangunan tersebut terdiri dari (Jogiyanto, 2005) : 
a. Blok Masukan (Input Block) 
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. 
Input disini termasuk metode-metode dan media untuk 
menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa 
dokumen-dokumen dasar. 
b. Blok Model (Model Block) 
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model 
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang 
tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk 
menghasilkan keluaran yang diinginkan. 
c. Blok Keluaran (Output Block) 
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan 
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk 
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 
d. Blok Teknologi (Technology Block) 
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan 
model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan 
mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem 
secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi
(Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan 
23 
perangkat keras (Hardware). 
e. Blok Basis Data (Database Block) 
Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang 
saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di 
perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk 
memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan 
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan 
DBMS (Database Management Systems). 
f. Blok Kendali (Controls Block) 
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk 
meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat 
dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat 
langsung cepat diatasi. 
2.5.2 Karakter Sistem informasi 
Karakteristik sistem informasi dapat diklasifikasikan dalam 
beberapa karakter, antara lain : 
1. Sistem informsi memiliki komponen yang berupa subsistem 
yang merupakan elemen-elemen yang lebih kecil yang 
membentuk sistem informasi tersebut misalnya bagian input, 
proses, output. Contoh input adalah salesman memasukan data 
penjualan bulan ini, maka disana terdapat manusia yang 
melakukan pekerjaan input dengan menggunakan hardware
keyboard dan menggunakan interface sebuah aplikasi laporan 
penjualan yang sudah di sediakan oleh sistem informasi tersebut. 
2. Ruang lingkup sistem informasi yaitu rung lingkup yang 
ditentukan dari awal pembuatan yang meupakan gari bats 
lingkup kerja sistem tersebut sehingga sistem informasi tersebut 
24 
tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya. 
3. Tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan 
dan dicapai dengan menggunakan sistem informasi tersebut, 
sebuah informasi dianggap berhasil apabila dapat mencapai 
tujuan tersebut. 
4. Lingkungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar 
ruang lingkup sistemm informasi yang dapat mempengaruhi 
sistem informasi, hal ini urut dipertimbangkan pada saat 
perencanaan sistem informasi. (Wijaksono, 2013) 
2.6 Pengambilan Keputusan 
Pengambilan keputusan adalah pemilihan beberapa tindakan alternatif 
yang ada untuk mencapai satu atau beberapa tujuan yang telah diterapkan 
(Turban, 2005). Pada dasarnya pengambilan keputusan merupakan suatu 
bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih, 
yang prosesnya melalui mekanisme tertentu dengan harapan akan 
menghasilkan suatu keputusan yang terbaik (Simon,1980).
Penyelesaian masalah adalah suatu bentuk aktifis dimana individu 
atau organisasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan harus membuat 
seleksi dari beberapa langkah alternatif untuk mencapai tujuan tersebut 
(Gass, 1985). Penyelesaian masalah dengan alternatif ini dilakukan oleh 
25 
pengambil keputusan. 
Pengambilan keputusan adalah seorang individu yang tidak merasa 
puas dengan situasi yang ada atau dengan prospek situasi mendatang dan 
yang mempunyai otoritas untuk berinisiatif dalam mengambil langkah untuk 
menanggulangi keadaan tersebut (Kuswardani,2006). 
Keputusan merupakan kegiatan memilih suatu strategi atau tindakan 
dalam pemecahan masalah tersebut. Tindakan memilih strategi atau aksi yang 
diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik atas sesuatu itu disebut 
pengambilan keputusan. Tujuan dari keputusan adalah untuk mencapai target 
atau aksi tertentu yang harus dilakukan. 
Kriteria atau ciri-ciri dari keputusan adalah : 
1. Banyak pilihan atau alternatif 
2. Ada kendala atau syarat 
3. Mengikuti suatu pola atau model tingkah laku, baik yang terstruktur 
maupun tidak terstruktur 
4. Banyak input atau variabel 
5. Ada faktor risiko 
6. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan (kusrini,2007:7)
26 
2.6.1 Proses Pengambilan Keputusan 
Pengambilan keputusan meliputi empat tahap yang saling 
berhubungan dan berurutan (Simon, 1980). Empat proses tersebut 
adalah : 
1. Intelligence 
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari 
lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data 
masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka 
mengidentifikasi masalah. 
2. Design 
Tahap ini adalah proses menemukan, mengembangkan, dan 
menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini 
meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi, dan 
menguji kelayakan solusi. 
3. Choice 
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai 
alternatif tindakan yang mungkin akan dijalankan. Tahap ini 
meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi solusi yang sesuai 
untuk model yang telah dibuat. Solusi dari model merupakan nilai 
spesifik untuk variabel hasil pada alternatif yang dipilih. 
4. Implementation 
Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang 
telah diambil. Pada tahap ini diperlukan untuk menyusun
serangkian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan 
dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan 
27 
(Brigida, 2013). 
2.7 Sistem Pendukung Keputusan 
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Suport Sistem (DSS) 
merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, 
pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu 
pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang 
tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara langsung bagaimana 
keputusan seharusnya dibuat (Alter, 2002). 
Decision Suport Sistem (DSS) lebih ditujukan untuk mendukung 
manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi 
yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. Decision 
Suport Sistem (DSS) tidak dimaksudkan untuk mengotomatisasikan 
pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang 
memungkinkan pengambilan keputusan untuk melakukan berbagai analisis 
menggunakan model-model yang tersedia. (Kusrini, 2007: 15). 
2.7.1 Jenis-jenis Keputusan 
Keputusan tak terprogram: bersifat “baru tidak terstruktur dan 
jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani 
masalah ini karena belum pernah ada sebelumnya, atau karena sifat
dan struktur persisnya tidak terlihat atau rumit, atau karena begitu 
28 
pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus 
Keputusan-keputusan yang dibuat pada dasarnya 
dikelompokkan dalam dua jenis, antara lain (Herber A. Simon) : 
1. Keputusan Terprogram 
Keputusan ini bersifat berulang dan rutin sampai batas hingga suatu 
prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga 
keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai 
sesuatu yang baru) tiap kali terjadi. 
2. Keputusan Tak Terprogram 
Keputusan ini bersifat baru tidak terstruktur dan jarang konsekuen. 
Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena 
belum pernah ada sebelumnya, atau karena sifat dan struktur 
persisnya tidak terlihat atau rumit, atau karena begitu pentingnya 
sehingga memerlukan perlakukan yang sangat khusus 
(aiiazz_secret, 2012). 
2.7.2 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan 
Karakteristik yang diharapkan ada di DSS (Turban, 2005) : 
1. Dukungan kepada pengambil keputusan, terutama pada situasi 
semi terstruktur dan tak terstruktur, dengan menyertakan 
penilaian manusia dan informasi terkomputerisasi. Masalah-
masalah tersebut tidak bisa dipecahkan oleh sistem komputer 
29 
lain atau oleh metode atau alat kuantitatif standar. 
2. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak 
sampai manajer ini. 
3. Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang kurang 
terstruktur sering memerlukan keterlibatan individu dari 
departemen dan tingkat organisasional yang berbeda atau 
bahkan dari organisasi lain. 
4. Dukungan untuk keputusan indenpenden dan/atau sekuensial. 
Keputusan bisa dibuat satu kali, beberapa kali, atau berulang 
(dalam interval yang sama). 
5. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan : 
inteligend, desain, pilihan, dan implementasi. 
6. Dukungan diberbagai proses dan gaya pengambilan keputusan 
(Kusrini, 2007:20). 
2.7.3 Komponen Sistem Pendukung Keputusan 
Aplikasi sistem pendukung keputusan terdiri dari beberapa 
subsistem, yaitu : 
1. Subsistem Manajemen Data 
Subsistem Manajemen Data memasukkan satu database yang 
berisi data yang relevan untuk situasi dan kondisi. Dikelola oleh 
perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Database/ 
Database Management System (DBMS).
30 
2. Subsistem Manajemen Model 
Subsistem Manajemen Model dari Sistem Pendukung Keputusan 
terdiri dari basis model berisi rutin dan statistik khusus, keuangan, 
forecasting ilmu manajemen dan model kuantitatif lainnya yang 
memberikan kapabilitas analisis pada sebuah sistem pendukung 
keputusan. 
3. Subsistem Antarmuka Pengguna (Dialog) 
Istilah antarmuka pengguna mencakup semua aspek komunikasi 
antara pengguna dan sistem. Cakupannya tidak hanya perangkat 
keras dan perangkat lunak, tetapi juga faktor-faktor yang 
berkaitan dengan kemudahan pengguna. 
4. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan (Knowledge Base) 
Subsistem ini mendukung semua subsistem lain atau bertindak 
sebagai suatu komponen independen yang memberikan 
intelegensi untuk memperbesar pengetahuan si pengambil 
keputusan. Subsistem ini dapat diinterkoneksikan dengan 
repositori pengetahuan perusahaan organisasional (Sulung, 2011). 
2.7.4 Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan 
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 
1. Kegiatan Intelijen 
Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan 
untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara 
berpikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan 
sebuah sistem informasi, dimana informasi, dimana informasi 
yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun 
eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil keputusan 
31 
dengan tepat. 
2. Kegiatan Merancang 
Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk 
menemukan, mengembangkan, dan menganalisa berbagai 
alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap 
perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi 
serangkaian kegiatan alternative. Pertimbangan-pertimbangan 
utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan 
ini. 
3. Kegiatan Memilih dan Menelaah 
Kegiatan Memilih dan Menelaah ini digunakan untuk memilih 
satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan 
melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih 
(Sulung, 2011). 
2.8 SAW (Simple Additive Weighting) 
Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah suatu 
metode yang digunakan untuk mencari alternative optimal dari sejumlah 
alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari Multiple Attribute Decision
Making (FMADM) adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, 
kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi 
32 
alternatif yang sudah diberikan. 
Metode SAW adalah salah satu metode dari Multiple Attribute Decision 
Making (FMADM) yang paling sering digunakan. Metode ini merupakan 
dasar dari sebagian metode FMADM yang seperti AHP dan PROMETHEE 
yang menghitung nilai akhir alternatif yang diberikan. Metode SAW sering 
juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW 
adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif 
pada semua atribut. 
Konsep dasar metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah mencari 
penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua 
atribut. Metode Simple Additive Weighting (SAW) membutuhkan proses 
normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat 
diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Metode ini 
merupakan metode yang paling terkenal dan paling banyak digunakan dalam 
menghadapi situasi Multiple Attribute Decision Making (MADM). MADM itu 
sendiri merupakan suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif 
optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. 
Metode Simple Additive Weighting (SAW) ini mengharuskan pembuat 
keputusan menentukan bobot bagi setiap atribut. Skor total untuk alternatif 
diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian antara rating (yang 
dapat dibandingkan lintas atribut) dan bobot tiap atribut. Rating tiap atribut
haruslah bebas dimensi dalam arti telah melewati proses normalisasi matriks 
33 
sebelumnya. 
Langkah Penyelesaian Simple Additive Weighting (SAW) sebagai berikut : 
1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam 
pengambilan keputusan, yaitu Ci. 
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. 
3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian 
melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan 
dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga 
diperoleh matriks ternormalisasi R. 
4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari 
perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga 
diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) 
sebagai solusi. 
Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah : 
Dimana : 
rij = rating kinerja ternormalisasi 
Maxij = nilai maksimum dari setiap baris dan kolom 
Minij = nilai minimum dari setiap baris dan kolom 
Xij = baris dan kolom dari matriks
34 
Dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada 
atribut Cj; i =1,2,…m dan j = 1,2,…,n. 
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai : 
Dimana : 
Vi = Nilai akhir dari alternatif 
wj = Bobot yang telah ditentukan 
rij = Normalisasi matriks 
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih 
terpilih (aeroyid, 2014). 
Contoh Kasus : 
Kriteria penilaian Supervisor yang layak untuk dijadikan Store Manager 
adalah sebagai berikut: 
1. Kepemimpinan/Leadership 
2. Penguasaan Barang Dagangan/Produk Knowledge 
3. Kepribadian/Personality 
4. Umum dan Lain-Lain 
Bobot: 
1. Sangat Penting (SP) = 4 
2. Penting (P) = 3 
3. Cukup Penting (CP) = 2 
4. Kurang Penting (KP) = 1
Tabel-tabel dibawah ini adalah dimana setiap tabel mempunyai kriteria 
masing-masing dan dengan nilai dan bobotnya. Untuk lebih jelasnya 
mengenai nilai di masing-masing tabel kriteria dapat dilihat pada tabel-tabel 
35 
berikut : 
Tabel 2.1 Kriteria dan Bobot Kepemimpinan/Leadership (C1) 
Kepemimpinan/Leadership Bobot 
Nilai >=85 dan <=100 3 
Nilai >=70 dan <=84 2 
Nilai >=50 dan <=69 1 
Nilai >=0 dan <=49 0 
Tabel 2.2 Kriteria dan Bobot Penguasaan Barang Dagangan/Product 
Knowledge (C2) 
Penguasaan Barang Dagangan/Product Knowledge Bobot 
Nilai >=85 dan <=100 3 
Nilai >=70 dan <=84 2 
Nilai >=50 dan <=69 1 
Nilai >=0 dan <=49 0 
Tabel 2.3 Kriteria dan Bobot Personality/Kepribadian (C3) 
Personality/Kepribadian Bobot 
Nilai >=85 dan <=100 3 
Nilai >=70 dan <=84 2 
Nilai >=50 dan <=69 1 
Nilai >=0 dan <=49 0 
Tabel 2.4 Kriteria dan Bobot Umum dan Lain-lain (C4) 
Umum dan Lain-lain Bobot 
Nilai >=85 dan <=100 3 
Nilai >=70 dan <=84 2 
Nilai >=50 dan <=69 1 
Nilai >=0 dan <=49 0
36 
Tabel 2.5 Data Evaluasi/Penilaian Staff 
Nama Spv 
KRITERIA 
C1 C2 C3 C4 
Spv 1 (A1) 65 76 80 77 
Spv 2 (A2) 60 71 75 88 
Spv 3 (A3) 98 76 87 67 
Spv 4 (A4) 83 80 65 89 
Spv 5 (A5) 79 88 60 68 
Dari tabel penilaian, maka dapat dibuat tabel rating kecocokan setiap 
alternatif pada setiap kriteria. 
Tabel 2.6 Tabel Rating Kecocokan 
Alternatif 
KRITERIA 
C1 (Max) C2 (Max) C3 (Max) C4 (Max) 
A1 1 2 2 2 
A2 1 2 2 3 
A3 3 2 3 1 
A4 2 2 1 3 
A5 2 3 1 1 
Langkah-langkah penyelesaian: 
1. Vektor bobot : W = [(4), (3), (2), (1)] 
2. Matrik Keputusan X berdasarkan kriteria bobot: 
X = 
{ 
1 2 2 2 
1 2 2 3 
3 2 3 1 
2 2 1 3 
2 3 1 1 
}
37 
3. Normalisasi Matriks X menggunakan persamaan 1: 
Alternatif A1 
r11 = 
1 
Max (1;1;3;2;2) 
= 0,33 
r12 = 
2 
Max (2;2;2;2;3) 
= 0,67 
r13 = 
2 
Max (2;2;3;1;1) 
= 0,67 
r14 = 
2 
Max (2;3;1;3;1) 
= 0,67 
Alternatif A2 
r21 = 
1 
Max (1;1;3;2;2) 
= 0,33 
r22 = 
2 
Max (2;2;2;2;3) 
= 0,67 
r23 = 
2 
Max (2;2;3;1;1) 
= 0,67 
r24 = 
3 
Max (2;3;1;3;1) 
= 1,00 
Alternatif A3 
r31 = 
3 
Max (1;1;3;2;2) 
= 0,33 
r32 = 
2 
Max (2;2;2;2;3) 
= 0,67 
r33 = 
3 
Max (2;2;3;1;1) 
= 1,00 
r34 = 
1 
Max (2;3;1;3;1) 
= 0,33 
Alternatif A4 
r41 = 
2 
Max (1;1;3;2;2) 
= 0,67 
r42 = 
2 
Max (2;2;2;2;3) 
= 0,67 
r43 = 
1 
Max (2;2;3;1;1) 
= 0,33 
r44 = 
3 
Max (2;3;1;3;1) 
= 1,00 
Alternatif A5 
r51 = 
2 
Max (1;1;3;2;2) 
= 0,67 
r52 = 
3 
Max (2;2;2;2;3) 
= 1,00 
r53 = 
1 
Max (2;2;3;1;1) 
= 0,33 
r54 = 
1 
Max (2;3;1;3;1) 
= 0,33
Dari hasil perhitungan di atas maka didapat matriks ternormalisasi R, 
38 
yaitu: 
R = 
{ 
0,33 0,67 0,67 0,67 
0,33 0,67 0,67 1,00 
1,00 0,67 1,00 0,33 
0,67 0,67 0,33 1,00 
0,67 1,00 0,33 0,33 
} 
4. Mencari alternative terbaik menggunakan persamaan 2: 
V1 = (0,33 x 4) + (0,67 x 3) + (0,67 x 2) + (0,67 x 1) = 5,33 
V2 = (0,33 x 4) + (0,67 x 3) + (0,67 x 2) + (1,00 x 1) = 5,67 
V3 = (1,00 x 4) + (0,67 x 3) + (1,00 x 2) + (0,33 x 1) = 8,33 
V4 = (0,67 x 4) + (0,67 x 3) + (0,33 x 2) + (1,00 x 1) = 6,33 
V5 = (0,67 x 4) + (1,00 x 3) + (0,33 x 2) + (0,33 x 1) = 6,67 
V3 merupakan peringkat pertama karena memiliki nilai yang lebih besar 
dari nilai yang lain, V3 merupakan nilai preferensi dari alternatif A3, 
sehingga A3 atau dalam kasus ini Supervisor A3 yang menjadi alternatif 
terbaik untuk dijadikan Store Manager. 
2.9 Perancangan Basis Data 
Basis data (Database) merupakan kumpulan file yang saling berelasi, 
relasi tersebut biasa ditunjukan dengan kunci dari tiap-tiap file yang ada. 
Suatu database menujukan suatu kumpulan data yang dipakai dalam satu 
lingkup instansi pemerintah, swasta atau organisasi.
Perancangan basis data merupakan langka untuk menentukan basis 
39 
data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. 
Komponen penting yang ada dalam perancangan basis data antara lain: 
a) Entitas merupakan objek atau kejadian yang mewakili sesuatu yang 
nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Pada model rasional, 
entitas akan menjadi tabel. 
b) Atribut merupakan item data yang menjadi bagian dari suatu entitas 
atau yang mendiskripsikan karakteristik (property) dari entitas. 
c) Field adalah sebuah unit data yang berisi satu atau lebih karakter (byte). 
Field merupakan unit terkecil dari informasi berharga dalam database. 
setiap field memiliki nama field yang menggambarkan jenis data yang 
harus dimasukkan ke dalam field. Contoh field adalah nama pertama, 
alamat jalan, atau jenis kelamin. 
d) Record adalah sekumpulan field-field yang saling berkaitan 
menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap, satu record 
mewakili satu data atau informasi tentang seseorang misalnya, NIM, 
nama, jurusan. 
e) Data value (nilai atau isi data) adalah data aktual atau informasi yang 
disimpan pada setiap data elemen atau atribut. 
f) File adalah kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang 
elemen yang sama, atribut yang sama namun berbeda-beda data 
valuenya.
g) Integritas referensi adalah aturan-aturan yang mengatur hubungan 
antara kunci primer (Primary key) dan kunci tamu (Foregin key) tujuan 
integritas referensial adalah untuk menjamin agar elemen dalam satu 
tabel yang menunjuk kesuatu pengenal unik pada suatu baris pada tabel 
40 
lain benar-benar menunjuk kesuatu nilai yang memang ada. 
h) Kunci Kandidat adalah kunci secara unik (tidak mungkin kembar) dapat 
dipakai untuk mengidentifikasikan suatu baris (nilai atribut) dalam 
tabel. 
i) Hubungan adalah asosiasi atau kaitan antara dua entitas. 
j) Domain adalah himpunan nilai yang berlaku bagi suatu atribut. 
k) Kunci Primer (primary key) adalah kunci kandidat yang dipilih sebagai 
kunci utama untuk mengidentifikasikan baris dalam tabel. 
l) kunci tamu (foregin key) adalah sembarang atribut yang menunjuk ke 
kunci primer pada tabel. 
2.10 Data Flow Diagram (DFD) 
Data Flow Diagram (DFD) adalah model dari sistem untuk 
menggambarkan pembagian sistem ke model yang lebih kecil. Salah satu 
keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai atau user 
yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan 
dikerjakan. (Ladjamudin Bin Al-Bahra, 2005: 64).
41 
Simbol-simbol yang digunakan pada penggambaran DFD yaitu : 
Tabel 2.7. Simbol Data Flow Diagram (DFD) 
Simbol Keterangan 
Kesatuan Luar Simbol kesatuan luar (External Entity) 
memisahkan suatu sistem denganlingkungan 
luarnnya. Kesatuan luar (External Entity) 
merupakan kesatuan (External) dilingkungan 
luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi 
atau sistem luarnya yang akan memberikan 
input atau menerima ouput dari sistem. 
Arus Data Aliran data merupakan suatu simbol yang 
berupa masukan untuk proses dan keluaran dari 
proses dengan keluaran kususdari sumber ke 
tujuan. 
Proses 
Kegiatan yang dilakukan oleh orang. Mesin 
ataupun komputer dari hasil suatu arus data 
yang masuk kedalam proses untuk 
menghasilkan arus data yang keluar dari proses. 
Penyimpanan Data 
Merupakan simbol untuk proses menyimpanan 
data untuk proses atau keluaran dari proses. 
2.11 Definisi Entity Relational Diagram (ERD) 
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model jaringan 
yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak. 
Entity Relationship Diagram (ERD) juga menggambarkan hubungan antara 
entitas yang memiliki sejumlah atribut dengan entitas yang lain dalam suatu 
sistem yang terintegrasi. Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan 
oleh perancang sistem untuk memodelkan data yang nantinya akan 
dikembangkan menjadi basis data (database). Berikut simbol-simbol ERD :
42 
Tabel 2.8 Entity Relationship Diagram (ERD) 
Nama dan Simbol Keterangan 
Entitas 
Yaitu kumpulan dari objek yang dapat 
diidentifikasikan secara unik 
Relasi 
Hubungan yang terjadi antara satu atau 
lebih entitas. Jenis hubungan antara lain 
: satu ke satu, satu ke banya, dan banyak 
ke banyak. 
Atribut 
Karekteristik dari entity atau relasi yang 
merupakan penjelasan detail tentang 
entitas 
Link Hubungan antara entity dengan 
atributnya dan himpunan entitas dengan 
himpunan relasinya. 
2.12 Derajat Relasi 
Model relasi ini berdasarkan persepsi dunia nyata diantaranya 
himpunan objek dasar dan relasi antara entitas. Entitas dapat 
diartikan sebagai objek dan diidentifikasikan secara unik, dan 
objeknya dapat berbentuk orang, barang dan sebagainya. Derajat 
relasi (kardinalitas) relasi menunjukkaan maksimum entitas yang 
dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. 
Kardinalitas yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A 
dan B dapat berupa satu ke satu (one to one), satu ke banyak (one to 
many), banyak ke satu (many to one) dan (many to many) banyak ke 
banyak (Yakub, 2012: 63-65) : 
1. Satu ke satu (One to One), berarti setiap entitas pada himpunan 
entitas A berhubungan dengan satu entitas pada himpunan satu 
entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada
himpunan entitas B berhubungan dengan satu entitas himpunan 
43 
entitas B. 
A B 
Entitas 1 Relasi 1 Entitas 
Gambar 2.4 Kardinalitas Satu ke Satu 
2. Satu ke Banyak (One to Many), berarti setiap entitas pada 
himpunan entitas A dan dapat berhubungan dengan banyak 
entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, setiap 
entitas pada himpunan entitas berhubungan dengan paling 
banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A. 
A B 
Entitas 1 Relasi N Entitas 
Gambar 2.5 Kardinalitas Satu ke Banyak 
3. Banyak ke Satu (Many to One), berarti setiap entitas pada 
himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan 
satu entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya, dimana 
ssetiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan 
paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B. 
A B 
Entitas N Relasi 1 Entitas 
Gambar 2.6 Kardinalitas Banyak ke Satu
4. Banyak ke Banyak (Many to Many), berarti setiap entitas pada 
himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas 
pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, dimana 
setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan 
44 
dengan banyak entitas pada himpunan entitas A. 
A B 
Entitas M Relasi N Entitas 
Gambar 2.7 Kardinalitas Banyak ke Banyak 
2.13 FlowChart 
Flowchart merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis 
yang menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah 
yang disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta urutannya dengan 
menghubungkan masing masing langkah tersebut menggunakan tanda 
panah. Diagram ini bisa memberi solusi selangkah demi selangkah untuk 
penyelesaian masalah yang ada di dalam proses atau algoritma tersebut. 
Berikut adalah simbol Flowchart yang digunakan : 
Tabel 2.9. Simbol Flowchart 
Simbol Keterangan 
Simbol yang menggambarkan permulaan atau 
akhir dari suatu program 
Simbol yang menunjukan pengolahan yang 
tidak dilakukan oleh computer 
Simbol kondisi yang akan menimbulkan 
beberapa kondisi
45 
Tempat penyimpanan suatu proses dari program 
Input atau output yang tertulis pada sebuah kertas 
Simbol manual input, memasukkan data secara 
manual dengan menggunakan online keyboard 
Aliran data merupakan suatu simbol yang berupa 
masukan untuk proses dan keluaran dari proses 
dengan keluaran khusus dari sumber ke tujuan. 
menyatakan suatu tindakan atau proses yang 
dilakukan oleh computer 
Untuk menyimpan data 
2.14 Microsoft Visual Studio 2010 
Visual Basic adalah bahasa pemrograman komputer yaitu berupa 
perintah atau instruksi-instruksi yang dapat dimengerti komputer untuk 
menjalankan suatu tugas tertentu. 
Secara umum, visual basic adalah bahasa pemrograman yang paling 
mudah dimengerti dan banyak digunakan. 
Visual basic adalah pemrograman berbasis Windows, dimana dalam 
tingkat dasar untuk melakukan pemrograman visual basic cukup sederhana 
yaitu dengan mengatur menu dan menggunakan bahasa Inggris sederhana 
sebagai bahasa pemrogramannya. 
Fungsi Visual Basic adalah untuk membuat program berbasis 
Windows mulai yang sederhana sampai pemrograman yang lebih kompleks. 
Contohnya adalah pembuatan aplikasi kasir atau perpustakaan.
46 
Adapun Kelebihan dan Kekurangan Visual Basic Net antara lain : 
a. Kelebihan : 
1. Mengatasi semua masalah yang sulit disekitar pengembangan 
aplikasi berbasis windows. 
2. Mempunyai fasilitas penanganan Bug yang hebat dan Real Time 
Background Compiler. 
3. Windows Form designer memungkinkan develover memperoleh 
aplikasi dekstop dalam waktu singkat. 
4. Menyediakan bagi Develover pemrograman data akses ActiveX Data 
Object (ADO). 
5. Menghasilkan “Visual Basic untuk Web”. Menggunakan form web 
yang dapat dengan mudah membangun Thin-Client aplikasi 
berbasiskan web yang secara cerdas dapat berjalan di browser dan 
Platform manapun. 
b. Kekurangan : 
1. Tidak memiliki database sendiri dan biasanya visual basic 
mengunakan database seperti : Mysql, Sql Server dan Microsoft 
Access. 
2. Tidak punya pendukung untuk membuat report dari bawaan visual 
basic sendiri. 
3. Aplikasi yang dibuat dengan Visual Basic Net harus menggunakan 
Net Framework untuk menjalankannya
4. Visual Basic .NET bukan merupakan bahasa pemprograman yang 
open source, sehingga akan sulit bagi programmer untuk lebih 
47 
mendalami Visual Basic .NET secara lebih independen. 
Program Microsoft Visual Studio memiliki bagian-bagian utama yang 
memiliki tugas dan fungsi-fungsi, bagian tersebut adalah : 
1. Menu Bar 
Menampilkan berbagai menu dalam Visual Basic untuk membangun 
pemograman Net. 
Gambar 2.8 Menu Bar Visual Basic 2010 
2. Toolbar 
Merupakan sebuah tombol jalan pintas yang terdapat pada menu bar. 
Gambar 2.9 Toolbar Visual Basic 2010 
3. Form 
Merupakan area untuk mendesain, meletakan dan menyusun komponen-komponen 
visual basic dalam membangun aplikasi. 
Gambar 2.10 Form Designer Visual Basic 2010
48 
4. Toolbox 
Berisi komponen-komponen yang digunakan untuk objek dalam program. 
Gambar 2.11 Toolbox Visual Basic 2010 
5. Solution Explorer 
Merupakan bagian-bagian yang berfungsi untuk menampilkan item-item 
penyusun sebuah proyek atau solution. 
Gambar 2.12 Solution Explorer Visual Basic 2010 
6. Form View Code 
Merupakan area tempat menuliskan code dari sebuah objek atau form. 
Gambar 2.13 Form View Code Visual Basic 2010
49 
7. Page Tabs 
Digunakan untuk berpindah antara tampilan desain/kode dari form satu ke 
form lain yang sedang aktif (terbuka). 
Gambar 2.14 Page Tabs Visual Basic 2010 
8. Properties 
Berfungsi untuk melihat nilai properti dari sebuah objek atau class. 
Gambar 2.15 Properties Visual Basic 2010 
9. Error List 
Menampilkan pesan error jika terdapat kesalahan. 
Gambar 2.16 Error List Visual Basic 2010 
2.15 Crystal Reports 
Crystal Reports merupakan salah satu paket program yang 
digunakan untuk membuat dan menerjemahkan informasi yang terkandung 
dalam database ke dalam berbagai jenis laporan. Crystal Reports dirancang
untuk membuat laporan yang dapat digunakan dengan berbagai bahasa 
pemrograman berbasis Windows, seperti Visual Basic, Visual C/C++, 
Visual Interdev, dan Borland Delphi. Beberapa kelebihan yang dimiliki 
50 
program Crystal Reports, antara lain: 
a. Pembuatan laporan dengan Crystal Reports tidak terlalu rumit dan 
banyak melibatkan kode program. 
b. Program Crystal Reports banyak digunakan karena mudah terintegrasi 
dengan bahasa lain. 
c. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format paket 
program lain, seperti Microsoft Office, Adobe Acrobat Reader, HTML, 
dan sebagainya. 
Dalam membuat suatu laporan, data merupakan komponen yang sangat 
vital dan mutlak disediakan. Umumnya data-data tersebut disimpan dalam 
sebuah database. Terdapat dua model untuk mengambil data yang ada di 
database guna ditampilkan di laporan, yaitu : 
1. Pull Mode 
Proses yang terjadi adalah driver akan melakukan koneksi ke database 
dan menarik data yang ada didalam database tersebut sesuai dengan 
permintaan. Dengan model ini, diantara koneksi dalam database dengan 
perintah SQL akan menghasilkan data yang ditangani oleh Crystal 
Reports. Umumnya model ini digunakan pada laporan yang pengambilan 
datanya berasal dari sebuah database, dimana koneksinya tidak 
mengalami perubahan atau tidak memerlukan pengkodean.
51 
2. Push Mode 
Koneksi ke database digunakan untuk mengambil data dan 
mengisikan data tersebut ke dalam dataset. Data yang berada dalam 
dataset selanjutnya ditampilkan pada laporan. Dengan metode ini 
memungkinkan untuk membangun koneksi yang terbagi (sharing) ke 
dalam aplikasi dan membagi data sebelum Crystal Reports menerimanya. 
Laporan yang telah dibuat dengan Crystal Reports masih belum 
terlihat bentuk tampilan datanya. Untuk itu dibutuhkan kontrol lain yang 
dipasang di form yaitu CrystalReportsViewer. 
2.16 PhpMyAdmin 
PhpMyAdmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam 
bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk menangani administrasi 
MySQL melalui Jejaring Jagat Jembar atau bisa di sebut World Wide Web 
(www). Phpmyadmin mendukung berbagai operasi MySQL, diantaranya 
mengelola basis data, tabel-tabel, bidang (fields), relasi, indeks, pengguna, 
perijinan, dan lain-lain. Pada dasarnya, mengelola basis data dengan MySQL 
harus dilakukan dengan cara mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai 
command line untuk setiap maksud tertentu. 
Jika seseorang ingin membuat basis data maka ketikkan baris perintah 
yang sesuai untuk membuat basis data. Untuk membukanya, 
menggunakan browser dan ketikkan alamat http://localhost/phpmyadmin,
maka akan muncul halaman phpMyAdmin. Di situ nantinya seseorang bisa 
52 
membuat basis data baru, dan mengelolahnya. 
2.17 XAMPP 
Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri atau localhost, 
yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQLdatabase, dan 
penerjemahbahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. 
Nama XAMPP merupakan singkatan dari X, Apache, MySQL, PHP dan 
Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, 
merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani 
tampilan halaman web yang dinamis. 
X : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi,seperti Windows, 
Linux, Mac OS, dan Solaris. 
A : Apache, merupakan aplikasi webserver. Tugas utama Apache adalah 
menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode 
PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web. jika diperlukan juga 
berdasarkan kode PHP yang dituliskan,maka dapat saja suatu 
database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk 
mendukung halaman web yang dihasilkan. 
M : MySQL, merupakan aplikasi database server. Perkembangannya 
disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query 
Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk 
mengolah database. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan
mengelola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL 
untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data yang berada 
53 
dalam database. 
P : PHP, bahasa pemrograman web. Bahasa pemrograman PHP 
merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat 
server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk membuat 
halaman web yang bersifat dinamis. Sistem manajemen basis data 
yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL. namun PHP 
juga mendukung sistem manajement database Oracle, Microsoft 
Access, Interbase, d-base, PostgreSQL, dan sebagainya. 
P : Perl, bahasa pemrograman. 
2.18 Supervisor 
Penyelia atau lebih dikenal dengan istilah Inggrisnya supervisor 
adalah seseorang yang diberikan tugas dalam sebuah perhimpunan 
perusahaan sebagaimana ia mempunyai kuasa dan wewenang untuk 
mengeluarkan perintah kepada rekan kerja bawahannya. 
Kata "supervisor" berasal dari bahasa Inggris yang berarti, one who 
supervises or has charge and direction of: seseorang yang menyelia atau 
yang mempunyai wewenang untuk memberi arahan; atau bisa juga berarti, a 
program that controls the execution of other programs: suatu tatacara yang 
mengendalikan pelaksanaan tatacara lainnya.
Peran kerja penyelia berada di tingkat madya, yaitu di antara para 
atasan perancang kebijakan dan di antara para pegawai pelaksana langkah-langkah 
kebiasaan di lapangan. Dengan kegunaan kerja yang berada di antara 
itu, maka tugas utama penyelia ialah untuk melakukan penyeliaan terhadap 
para pegawai pelaksana langkah-langkah kebiasaan kegiatan niaga 
perusahaan sehari-hari. Penyelia adalah tingkat kepemimpinan yang tidak 
boleh merancang kebijakan yang bersifat laku-baik (strategic), tetapi hanya 
boleh menerjemahkan dan menyampaikan kebijakan laku-baik atasannya 
kepada para bawahan untuk dikerjakan dengan berhasilguna (effective) dan 
mampu menghasilkan (productive). Oleh karena itu, seorang penyelia harus 
memiliki kemampuan yang bermutu tinggi dan mencakup keterampilan 
membina hubungan baik di antara atasan dan bawahan, keterampilan terhadap 
kegunaan dan peran kerja agar mampu bekerja dengan baik, berdaya cipta 
(creative), berhasilguna, bermutu, mampu menghasilkan, berdayaguna 
(efficient), berturut kerja (synergetic), dan cerdas melakukan penyeliaan 
terhadap bawahan; keterampilan kecerdasan jiwa batiniah (emotional 
54 
intelligence) serta pola pikir yang membina watak baik (wikipedia, 2011). 
2.19 Store Manager 
Store Manager adalah Pemimpin dalam suatu organisasi pada sebuah 
toko atau swalayan. Store Manager berbeda dengan Pemimpin yang pada 
umumnya menyangkut dengan tipe dan caranya mengatur sebuah Toko. 
Adapun perbedaan Store Manager dapat dilihat dari tanggung jawabnya.
Dalam suatu bisnis toko retail, kemajuan dan kelancaran operasional 
toko dipengaruhi oleh kecakapan seorang Manager toko. Manager toko 
merupakan orang yang penting di suatu toko dan merupakan representasi 
manajemen perusahaan di garis depan. Karena itu seorang Manager toko 
harus mengerti dan memahami tugas dan tanggung jawabnya agar operasional 
toko dapat berjalan dengan lancar dang menghasilkan profit yang maksimal 
55 
bagi perusahaan. 
Tugas dan tanggung jawab seorang Store Manager sangat kompleks. 
Oleh karena itu, mengetahui tugas dan tanggung jawab utama seorang Store 
Manager menjadi suatu keharusan agar dia bisa menyusun skala prioritas dari 
tugas-tugasnya tersebut. 
2.19.1 Tanggung jawab Store Manager 
Store Manager mempunyai tanggung jawab di dalam sebuah 
toko yang dipimpinnya, antara lain : 
1. Sales dan Profitability 
Store Manager tahu bahwa mereka harus mencapai target 
penjualan yang ditetapkan, namun hanya sedikit sekali yang 
menyadari bahwa mereka harus memperoleh profit atau laba dari 
hasil usahanya. Seharusnya seorang Store Manager sadar betul 
bahwa kesehatan tokonya diukur dari profit yang dihasilkan, bukan 
semata-mata hanya dari omzet. Penjualan itu penting karena 
merupakan tujuan dari adanya suatu toko, akan tetapi profit adalah 
tujuan utama dari sebuah bisnis. Apalah artinya suatu penjualan
yang banyak tetapi profit yang sedikit, apalagi tanpa profit sama 
sekali. Profitabilitas sangat ditentukan ole jumlah sales yang 
diperoleh dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Untuk 
memperoleh profit yang maksimal, seorang Store Manager harus 
56 
memiliki kemampuan yang baik dalam hal pengendalian biaya. 
2. Penanganan Inventory 
Toko ritel adalah bisnis yang tergantung dari ketersediaan inventori 
atau barang dagangan. Bahkan boleh dikatakan bahwa inventori 
adalah jantung dari sebuah toko ritel. Seorang Store Manager harus 
memiliki kemampuan yang baik dalam hal penanganan inventori, 
sebab hal ini sangat mempengaruhi omzet toko yang dipimpinnya. 
Perlu kecakapan analisa yang baik untuk memperhatikan Inventory 
Turn Over (ITO) agar barang yang tersedia di tokonya dapat cepat 
dikonversi menjadi uang. 
3. Pengendalian Sumber Daya Manusia 
Kemampuan store manager dalam mengendalikan sumber daya 
manusia adalah tanggung jawab yang mungkin paling sulit 
dilakukan. Karena pengendalian sumber daya ini membutuhkan 
kemampuan penunjang yang sangat komplek meliputi kemampuan 
komunikasi, manajerial, psikologi, melatih,dan memotivasi,dan 
melakukan evaluasi.
57 
4. Pengendalian Aset 
Tujuan dari pengendalian aset ini adalah untuk memastikan bahwa 
semua aset yang ada di toko berfungsi sebagaimana mestinya 
sehingga mendukung pencapaian tujuan operasional toko. Aset 
yang menjadi tanggung jawab Store Manager adalah : 
a. Tangible aset, yaitu aset yang berwujud seperti equipment 
dan gedung. 
b. Intangible aset, yaitu aset yang tak berwujud seperti image 
perusahaan, merk, service. 
5. Customer Service 
Every business is a “service” business. Jargon ini 
mengindikasikan tentang betapa pentingnya pelayanan kepada 
pelanggan, karena service inilah yang menentukan loyalitas, 
kepuasan, dan kenyamanan pelanggan dalam berbelanja. Pada 
akhirnya tentu saja menentukan omzet penjualan. Oleh karena itu 
seorang Store Manager bertanggung jawab dalam menentukan dan 
melaksanakan bentuk service yang dilakukan oelh semua timnya. 
Service bukan hanya menentukan omzet penjualan saja, akan tetapi 
lebih jauh lagi adalah bahwa hal tersebut menentukan citra dan 
brand awareness toko yang dipimpinnya. Dan brand image tak lain 
merupakan aset bisnis yang harus dijaga dan dikendalikan 
(yosepsugianto, 2011).
58 
2.20 Kriteria Penilaian 
Adapun data yang diperoleh penulis yang digunakan Operasional 
Muara Group dalam menilai ataupun mengevaluasi kinerja Supervisor 
pada unit-unit tertentu untuk dapat dipromosikan nantinya pada jabatan 
Store Manager adalah sebagai berikut : 
A. Leadership / Kepemimpinan 
1. Kemampuan Memimpin 
2. Kemampuan membuat Rencana 
3. Kemampuan Mendelegasikan Tugas 
4. Kemampuan Mengelola atau Menejerial 
5. Kemampuan Mengkoordinir Pekerjaan 
6. Kemampuan Mengendalikan Personil 
7. Kemampuan Mengambil Sikap Tegas 
8. Kemampuan Mengambil Keputusan Cepat dan Tepat 
9. Kemampuan Mengatasi Masalah yang timbul baik internal maupun 
eksternal. 
10. Kemampuan Menjalankan Aturan dan Tata Tertib Perusahaan 
B. Penguasaan Barang Dagangan / Product Knowledge 
1. Penguasaan merek barang dagangan. 
2. Penguasaan stock barang menurut merek. 
3. Penguasaan stock barang laku atau tidak laku 
4. Penguasaan administrasi Counter 
5. Penguasaan Penjualan atau Sale
59 
6. Penguasaan Acara Promosi 
7. Penguasaan Display 
8. Penguasaan Counter atau Lapangan. 
9. Penguasaan Competitor atau saingan 
10. Hubungan Koordinasi 
C. Personality atau Kepribadian 
1. Disiplin Kerja 
2. Penampilan atau Performance 
3. Hubungan Kerja Koordinasi 
4. Kesehatan Fisik 
5. Kerajinan, Ketekunan dan Kepatuhan 
6. Tanggung jawab Pekerjaan 
7. Inisiatif 
8. Agresif 
9. Kejujuran 
10. Niat Kerja atau Kemauan Kerja 
D. Umum dan lain-lain 
1. Penguasaan ekspedisi / Gudang 
2. Penguasaan Document 
3. Penguasaan Stock Opname 
4. Kebersihan dan Kerapihan Counter 
5. Penguasaan Iklim atau Toko
60 
BAB III 
GAMBARAN UMUM 
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 
3.1.1 Lokasi 
Penelitian dilakukan pada Muara Group Ternate Mall Ternate, dengan 
alamat Jalan Merdeka No. 19 Kelurahan Gamalama Kecamatan 
Ternate Tengah Kota Ternate. 
3.1.2 Waktu Penelitian 
Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan September – Desember 
2014. 
3.2 Sejarah Singkat Muara Group 
Muara Group adalah usaha Perdagangan Umum, Jasa dan Property 
yang terdiri dari beberapa bidang usaha diantaranya Dept Store, Swalayan, 
Perhotelan, Perkayuan dan Ternate Mall yang dulunya adalah satu-satunya 
pusat perbelanjaan yang terlengkap dengan di dukung fasilitas Escalator dan 
AC yang ada di Maluku Utara khususnya kota Ternate. 
Saat ini Muara Group berkantor di Jln Merdeka no 19 dan memiliki 1 
Swalayan (Muara Mart), 3 toko pakaian (Dept Store), dan Hotel, dengan total 
karyawan kurang lebih 200 orang. Muara Group di pimpin oleh bapak H. 
Ismi Anas yang sekaligus pula sebagai pemilik dari Muara Group ini.
Muara Group di awali dari sebuah kios “AFIS” di pasar Gamalama 
yang dirintis Bapak H, Ismi Anas pada tahun 1983, yang kemudian berubah 
menjadi toko pakaian REMAJA JAYA Dengan jumlah karyawan pada saat 
itu 8 orang, atas kemitraan yang baik dalam berkerja sama dengan pihak 
perbankkan pada saat itu BANK DAGANG NEGARA (BDN), yang 
kemudian pada tahun 1992 beralih menjadi nasabah BANK BUMI DAYA 
(BBD) yang kini menjadi BANK MANDIRI dan atas dukungan pihak 
perbankanlah melalui kredit yang di berikannya, perkembangan toko tersebut 
maju sangat pesat dan tak mampu lagi menampung semua barang 
dagangannya serta untuk peningkatan mutu pelayanan kepada pelangganya, 
maka pada tahun 1991 di putuskan untuk menyewa sebuah toko di jalan 
Nukila Dengan nama toko AMANDA dan guna memperluas lagi usaha 
pakaian ini pada tahun berikutnya yaitu tahun 1992 di sewanya lagi sebuah 
toko yang di beri nama toko RAJAWALI yang juga terletak di jalan Nukila, 
maka hingga saat itu usaha yang di kelola oleh Bapak H, Ismi Anas terbentuk 
61 
atas 3 unit toko pakaian dan memiliki omset penjualan yang cukup baik. 
Atas kesuksesannya usahanya tersebut pada tahun 2001 sejalan Dengan 
berakhirnya masa kontrak / sewa tempat toko AMANDA, Bapak H, Ismi 
Anas mampu menyewa tempat yang lebih besar, sebuah bangunan eks Hotel 
Nirwana di Jalan Pahlawan Revolusi, Dengan masa kontrak / sewa tempat 
selama 5 tahun yang telah berakhir pada bulan Nopember 2006 dan pada 
tahun 2002 muara mengontrak lagi sebagian bangunan tersebut eks hotel 
Elshinta yang letaknya bersebelahan dengan eks hotel Nirwana tersebut, lama
masa kontrak / sewanya selama 10 th yang akan berakhir pada tahun 2012, 
sebagian dari bangunan tersebut di renovasi menjadi Mini Market 
(Swalayan), juga Dept Store dan sebagian lagi tetap di gunakan sebagai Hotel 
dan dari sinilah awal penggunaan nama MUARA untuk semua usaha yang di 
miliki oleh Bapak H. Ismi Anas mulai di legalitaskan oleh SIUP (Surat Izin 
Usaha Perdagangan) No ; 351/28-03/PM/IV/2002 dan TDP (Tanda Daftar 
Perusahaan) No : 280356200113 sejenis usaha perorangan, adapun arti dari 
nama dan logo Muara yang di gunakan, dimana nama tersebut mengambarkan 
harapan dan cita-citanya yang akan membawa kota ternate menjadi maju dan 
menjadi yang terdepan melalui semua usahanya ini yang di lambangkan 
62 
dengan perahu yang sedang berlayar ke lautan luas. 
Tahun demi tahun dilalui dan satu per satu hasil telah di raih maka pada 
tahun 2005 di mulailah pembangunan Mall berlantai 6 (enam) dilengkapi 
basement di atas salah satu tanah asset milik Muara Group yang telah dimiliki 
sejak tahun 2003 seluas lebih dari 1340 M2 terletak di antara jalan St Khairan 
dan Jalan Merdeka, di mana konsep pembangunan Mall ini sebagai pusat 
perbelanjaan juga hiburan keluarga dan pusat bisnis yang modern di kota 
ternate. 
Pada tanggal 18 Oktober 2006 Ternate Mall mulai beroperasi dengan 3 
(tiga) lantai yang sudah dapat di jalankan, dan tanpa fasilitas escalator dan 
AC. Seiring dengan waktu dengan dukungan dari perbankan serta manajemen 
yang profesional yang didatangkan langsung dari Jakarta, maka pada bulan
April 2007 sudah dapat beroperasi semua lantai mulai dari lantai 1 s/d 5 dan 
63 
sudah didukung dengan fasilitas AC dan escalator. 
Untuk mengenalkan lagi di bawah ini adalah usaha-usaha yang di 
miliki oleh Muara group di Ternate yang di pimpin oleh Bapak H. Ismi Anas 
: 
1. MUARA MART : TERNATE MALL Lt.1 & Basement 
2. MUARA DEPT. STORE : TERNATE MALL Lt.2 & 3 
3. MUARA HOTEL : Jl. Pahlawan Pevolusi No 60 Ternate 
4. MUARA COLECTION : Jl. Pahlawan Pevolusi No 60 Ternate 
5. CV. KALUMATA KARYA UTAMA : Jl. St Pedro / Ngade ternate 
6. BMK (Ternate Mall) : Jl. Merdeka No. 19 Ternate 
3.3 Visi dan Misi Muara Group 
3.3.1 Visi 
Visi Muara Group adalah untuk memajukan Kota Ternate agar dapat 
setara dengan kota-kota berkembang lainnya, mulai dari bidang 
infrastruktur, pendidikan dan intelektuallitas masyarakatnya, serta 
membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk mengembangkan 
potensi Sumber Daya Manusia khususnya yang ada di Kota Ternate 
dan sekitarnya. 
3.3.2 Misi 
Misi Muara Group mensejajarkan Kota Ternate dengan kota lainnya 
yang ada di Indonesia Timur serta mengembangkan konsep
Manajemen Modern dalam usahanya yang di dukung oleh Sumber 
64 
Daya Manusia yang handal. 
3.4 Struktur Organisasi 
GENERAL MANAGER 
MANAGER 
OPERASIONAL 
STORE MANAGER 
ASISTEN MANAGER 
DEPARTEMENT STORE 
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Muara Group 
ASISTEN MANAGER 
3.5 Tugas Pokok dan Fungsi 
3.5.1 Tugas Pokok dan Fungsi General Manager 
a. Merencanakan dan mengembangkan kebijakan, strategi dan sistem 
operasional pengelolaan usaha jasa dalam rangka pencapaian 
tujuan perusahaan (profit) serta kepuasan dan keamanan customer - 
tenan dan secara berkala melakukan pengawasan dan evaluasi 
dalam pencapaian target yang diharapkan. 
b. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program-program 
kebijakan, Strategi dan Sistem Operasional dan Pelayanan Jasa 
MUARA MART 
ASISTEN MANAGER 
GUDANG INDUK 
ASISTEN MANAGER 
MUARA HOTEL 
ASISTEN MANAGER 
MUARA COLLECTION
yang telah direncanakan dan secara berkala melaporkan secara 
65 
tertulis kepada atasan. 
c. Membuat Laporan Secara Berkala. 
d. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan usaha jasa jangka 
panjang dan pendek yang berorientasi pada kepuasan customer 
serta mengacu pada peraturan dan tujuan perusahaan. 
e. Menyusun program kerja , budget biaya dan pendapatan setiap unit 
usaha jasa. 
f. Menyusun sistem kinerja manajemen, serta mengkoordinasikan 
dan mengontrol pelaksanaan siklus kinerja managemen, mulai dari 
perencanaan, pembinaan, sampai dengan penilaian, untuk 
memastikan tercapainya target kinerja kepala unit usaha , kinerja 
unit usaha dan kinerja perusahaan. 
g. Menyusun strategi dan program kerja marketing serta melakukan 
promosi pada unit usaha jasa secara berkesinambungan 
h. Memonitor terhadap pencapaian target usaha dan pengendalian 
operasional. 
i. Merencanakan dan mengevaluasi kebutuhan SDM sesuai dengan 
perkembangan organisasi secara tepadu dan efektif. 
j. Mengontrol dan melaporkan aktifitas administrasi dan keuangan 
setiap unit usaha jasa.
66 
3.5.2 Tugas Pokok dan Fungsi Operasional Manager 
a. Menyusun, mengawasi dan mengevaluasi strategi dan 
kebijakan sistem pendukung pengelolaan usaha jasa dan retail 
untuk jangka pendek dan panjang dengan mengacu pada 
peraturan dan tujuan perusahaan. 
b. Membuat kebijakan kebijakan yang bersifat vital dan strategis 
sebagai pijakan bagi pelaksanaan dan pengembangan setiap 
unit usaha. 
c. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan Rencana 
Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang efektif dan efesien 
untuk menunjang kegiatan operasinal perusahaan. 
d. Mengkoordinasikan dan mengontrol anggaran tenaga kerja agar 
digunakan dengan efektif dan efesien. 
e. Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi SDM 
di setiap unit usaha untuk memastikan berjalan sesuai aturan, 
sistem dan rencana kerja. 
f. Mengkoordinasikan, melakukan perencanaan dan analisa 
keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan 
bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan. 
g. Menganalisa total kebutuhan barang, mengatur penyedian 
pengadaan dan sirkulasi barang sedemikian rupa sehingga 
alokasi barang ke setiap unit usaha dapat memenuhi kebutuhan 
secara efektif, efesien dan tepat waktu.
h. Mengawasi dan mengkoordinir pemberdayaan semua fasilitas 
kerja dan optimalisasi program aplikasi computer untuk 
menunjang aktifitas dan analisa kinerja usaha, serta 
memperhitungkan akurasi, manfaat, kerahasiaan dan nilai/value 
dari data data, sehingga dapat dijadikan sumber informasi 
67 
perkembang perusahaan. 
i. Mengawasi dan mengkoordinir pemanfaatan fasilitas, 
perawatan dan perbaikan sesuai dengan aturan dan ketetapan 
pemeliharaan dan perbaikan, logbook fasilitas dan aturan 
perusahaan yang berlaku. 
J. Memonitor dan melakukan evaluasi terhadap pencapaian target 
usaha setiap unit usaha. 
k. Mengontrol dan melaporkan aktifitas administrasi dan 
keuangan setiap unit usaha. 
3.5.3 Tugas Pokok dan Fungsi Store Manager 
g. Merencanakan dan mengembangkan kebijakan, strategi dan 
Sistem Operasional pengelolaan Muara Mart, dalam rangka 
pencapaian tujuan perusahaan (Profit Oriented) dan secara 
berkala melakukan pengawasan dan evaluasi dalam pencapaian 
target profit yang diharapkan. 
h. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program-program 
kebijakan, strategi dan Sistem Operasional yang telah 
direncanakan dan secara berkala serta membuat pelaporannya.
i. Membuat laporan secara berkala terhadap perkembangan usaha 
68 
Muara Mart. 
j. Menentukan harga jual, produk yang akan dijual, jadwal 
pembelian serta sistem promosi untuk memastikan tercapainya 
target penjualan. 
k. Menyusun strategi dan kebijakan, program kerja pengelolaan toko 
jangka panjang dan pendek sesuai peraturan dan tujuan 
perusahaan. 
l. Memonitor jumlah stok untuk memastikan nilai stok perusahaan 
tidak melebihi target yang telah ditentukan. 
m. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk 
meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target 
yang ditentukan. 
n. Menyusun sistem kinerja manajemen, serta mengkoordinasikan 
dan mengontrol pelaksanaan siklus kinerja manajemen, mulai dari 
perencanaan, pembinaan, sampai dengan penilaian, untuk 
memastikan tercapainya target kinerja Sumber daya Manusia 
(SDM) yang ada. 
i. Merencanakan kebutuhan Sumber daya Manusia (SDM) sesuai 
dengan kebutuhan dan perkembangan organisasi secara tepadu 
dan efektif. 
J. Mengontrol dan melaporkan aktifitas administrasi dan keuangan 
setiap unit usaha retail.
69 
3.5.4 Tugas Pokok dan Fungsi Asisten Manager Muara Mart 
a. Menyusun, melaksanakan, dan mengawasi aktivitas pencapaian 
target penjualan (sales) dan profitabilitas. 
b. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya pengendalian 
persediaan barang dagangan. 
c. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya turn over 
barang dagangan. 
d. Bertanggung jawab terhadab pengendalian Sumber Daya Manusia 
(SDM). 
e. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya penanganan 
asset baik asset berwujud dan tidak berwujud. 
f. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya fungsi 
pelayanan costumer. 
g. Menyusun sistem kinerja Toko, serta mengkoordinasikan dan 
mengontrol pelaksanaan siklus kinerja managemen toko, mulai 
dari perencanaan, pembinaan, sampai dengan penilaian, untuk 
memastikan tercapainya target kinerja para supervisi dan kinerja 
usaha Toko. 
h. Menyusun strategi dan program kerja marketing serta melakukan 
promosi secara berkesinambungan. 
i. Mengontrol dan melaporkan aktifitas Operasional dan 
administrasi keuangan Toko.
70 
3.5.5 Tugas Pokok dan Fungsi Asisten Manager Departemen Store 
a. Menyusun, melaksanakan, dan mengawasi aktivitas pencapaian 
target penjualan (sales) dan profitabilitas 
b. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya pengendalian 
persediaan barang dagangan. 
c. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya turn over 
barang dagangan. 
d. Bertanggung jawab terhadab pengendalian Sumber daya Manusia 
(SDM). 
e. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya penanganan 
aset baik aset berwujud dan tidak berwujud. 
f. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya fungsi 
pelayanan costumer. 
g. Menyusun sistem kinerja Toko, serta mengkoordinasikan dan 
mengontrol pelaksanaan siklus kinerja managemen toko, mulai 
dari perencanaan, pembinaan, sampai dengan penilaian, untuk 
memastikan tercapainya target kinerja para supervisi dan kinerja 
usaha Toko. 
h. Menyusun strategi dan program kerja marketing serta melakukan 
promosi secara berkesinambungan. 
i. Mengontrol dan melaporkan aktifitas operasional dan administrasi 
keuangan Toko.
71 
3.5.6 Tugas Pokok dan Fungsi Asisten Manager Muara Collection 
a. Menyusun, melaksanakan, dan mengawasi aktivitas pencapaian 
target penjualan (sales) dan profitabilitas 
b. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya pengendalian 
persediaan barang dagangan. 
c. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya turn over 
barang dagangan. 
d. Bertanggung jawab terhadab pengendalian Sumber daya Manusia 
(SDM). 
e. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya penanganan 
aset baik aset berujud dan tidak berujud. 
f. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya fungsi 
pelayanan costumer. 
g. Menyusun sistem kinerja Toko, serta mengkoordinasikan dan 
mengontrol pelaksanaan siklus kinerja manajemen toko, mulai 
dari perencanaan, pembinaan, sampai dengan penilaian, untuk 
memastikan tercapainya target kinerja para supervisi dan kinerja 
usaha Toko. 
h. Menyusun strategi dan program kerja marketing serta melakukan 
promosi secara berkesinambungan. 
i. Mengontrol dan melaporkan aktifitas operasional dan administrasi 
keuangan Toko.
72 
3.5.7 Tugas Pokok dan Fungsi Asisten Manager Gudang Induk 
a. Membuat kebijakan kebijakan pengadaan yang bersifat vital dan 
strategis sebagai pijakan bagi pelaksanaan dan pengembangan 
setiap unit usaha. 
b. Menyusun rencana pembelian secara berkala (target stock) 
untuk program jangka pendek dan panjang disesuaikan dengan 
kebutuhan / rencana Perusahaan. 
c. Merencanakan dan mengatur strategi pengadaan dengan 
Marchandising (MD) local dan luar Ternate menyangkut dengan 
pembelian barang dan peralatan untuk menghindari kesalahan 
order dan double order. 
d. Memeriksa, menganalisa dan mengkoordinasikan dengan 
opersional unit terkait ketersediaan stock dan turn over barang 
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 
e. Menganalisa total kebutuhan barang, mengatur penyedian 
pengadaan dan sirkulasi barang sedemikian rupa sehingga 
alokasi barang ke setiap unit usaha dapat memenuhi kebutuhan 
secara efektif, efesien dan tepat waktu. 
f. Melaporkan aktifitas administrasi pengadaan.
73 
3.5.8 Tugas Pokok dan Fungsi Asisten Muara Hotel 
a. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan Muara Hotel 
jangka Panjang dan Pendek yang berorientasi pada kepuasan 
customer serta mengacu pada peraturan dan tujuan perusahaan. 
b. Menyusun program kerja, budget biaya dan pendapatan Muara 
Hotel. 
c. Menyusun sistem kinerja manajemen, serta mengkoordinasikan 
dan mengontrol pelaksanaan siklus kinerja managemen, mulai 
dari perencanaan, pembinaan, sampai dengan penilaian, untuk 
memastikan tercapainya target kerja tiap-tiap bagian di Muara 
Hotel. 
d. Menyusun strategi dan program kerja semua divisi yang ada di 
Muara Hotel serta melakukan promosi secara berkesinambungan 
e. Memonitor terhadap pencapaian target usaha dan pengendalian 
operasional Muara Hotel. 
f. Merencanakan dan mengevaluasi kebutuhan Sumber daya 
Manusia (SDM) sesuai dengan perkembangan organisasi secara 
tepadu dan efektif. 
g. Mengontrol dan melaporkan aktifitas administrasi dan keuangan 
setiap di Muara Hotel.
74 
BAB IV 
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 
4.1 Analisis Sistem 
Suatu sistem akan dirancang oleh satu orang atau sekelompok orang 
yang membentuk tim. Orang yang merancang sistem ini disebut Sistem 
Analis. 
Ada yang mendefinisikan Sistem Analis sebagai berikut : 
1. Seseorang yang menggunakan pengetahuan aplikasi komputer yang 
dimilikinya untuk memecahkan masalah-masalah bisnis, dibawah petunjuk 
Manajer Sistem. 
2. Seorang yang bertanggung jawab menterjemahkan kebutuhan-kebutuhan si 
pemakai sistem (user) ke dalam spesifikasi teknik yang diperlukan oleh 
Programmer dan diawasi oleh Manajemen. 
Fungsi Analisis Sistem diantaranya adalah : 
1. Mengidentifikasikan masalah-masalah dari User 
2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi 
kebutuhan User. 
3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah. 
4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan 
permintaan User (mane3x, 2013).
75 
4.1.1 Analisis Sistem yang Berjalan 
Analisis masalah ini dimulai dari tahapan menganalisa yang 
terjadi pada Perusahaan Muara Group. Sistem yang berjalan sampai 
saat ini adalah pada saat Unit membutuhkan seorang Kepala 
Toko/Store Manager langsung ditunjuk oleh Owner/Pemilik 
Perusahaan melalui keputusan Manajemen, olehnya itu tidak melalui 
tahapan yang istilahnya Profesional, akhirnya kompetensi serta 
kualitas seorang Store Manager tidak dapat tergambarkan disaat terjun 
di lapangan. 
4.1.2 Analisis Sistem yang Diusulkan 
Dari analisis sistem yang berjalan, maka diusulkan sebuah 
sistem komputerisasi yang berbasis Sistem Pendukung Keputusan 
(SPK), yang nantinya dapat membantu pihak Manajemen Muara 
Group untuk mengambil keputusan secara Analitic, yaitu dengan 
menggunakan langkah yang sistematis dan mengupayakan solusi yang 
lebih optimal. Dengan sistem ini pula diharapkan dapat menentukan 
seorang Kepala Toko/Store Manager yang layak dan pantas 
mengemban tugas yang diberikan Manajemen dengan kualitas dan 
kemampuan yang dimilikinya secara profesional.
76 
4.1.3 Analisis Kebutuhan Sistem 
Perangkat Keras dan Perangkat Lunak yang digunakan untuk 
menjalankan program aplikasi yang dibangun memiliki kebutuhan satu 
unit Laptop/Personal Computer dengan spesifikasi sebagai berikut : 
4.3.1 Perangkat Keras (Hardware) 
1. Processor Intel® Pentium® P6200 @2.13GHz 2.13GHz 
2. Hardisk 320 GB 
3. RAM (Randm Acceses Memory) 2.00GB 
4. Monitor 14.0 Inci, Keyboard dan Mouse 
4.3.2 Perangkat Lunak (Software) 
1. Sistem Operasi yang digunakan adalah Windows 7. 
2. Program Visual Basic 2010, di gunakan untuk membuat 
aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. 
3. Cristal Report digunakan untuk membuat laporannya. 
4. Data Base Management System (DBMS) menggunakan 
MySQL. 
4.2 Perancangan Sistem 
Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem 
yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses 
pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem (bowo, 
2010).
Tujuan dari perancangan ini adalah memberikan gambaran yang jelas 
kepada pengguna mengenai rancangan yang telah diusulkan. Berdasarkan 
hasil analisis, rancangan program sistemnya dapat digambarkan pada 
beberapa metode, meliputi Data Flow Diargram (DFD), Entity Relaionship 
Diagram (ERD), Struktur Tabel, Relasi Tabel, sampai pada Perancangan 
77 
Tampilan Program. 
4.2.1 DFD (Data Flow Diagram) 
a. Diagram Konteks 
Diagram koteks merupakan diagram yang terdiri dari suatu 
proses yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram 
konteks adalah level yang paling tinggi dari Data Flow Diagram 
(DFD), yang menggambarkan keseluruhan input ke sistem dan 
output dari sistem. 
Untuk memperjelas diagram konteks dimaksud, dapat 
dilihat pada gambar dibawah berikut : 
Lakukan Perengkingan 
Tampilkan Perengkingan 
Mengatur Bobot BilFuzzy 
Lihat Normalisasi Matriks 
Lakukan Perengkingan 
Gambar 4.1 Diagram Konteks 
GENERAL 
MANAGER 
SPK Penilaian Kinerja 
Supervisor Untuk Promosi 
Store Manager 
Menggunakan Metode 
SAW 
Admin 
Proses Login 
Proses Login 
Laporan Perengkingan 
Input Data User 
Input Hak Aksses 
Input Data Pegawai 
Konfirmasi Data Pegawai 
Kofirmasi Hak Aksses 
Konfirmasi Data User 
Konfirmasi Login 
User 
Input Data Pegawai 
Konfirmasi Data Pegawai 
Informasi Login 
Tampilkan Perengkingan 
Informasi Normalisasi Matriks 
Konfirmasi Bobot BilFuzzy
78 
b. DFD Level 1 
Diagram level 1 adalah diagram yang menjabarkan lebih detail 
pada prosesyang terjadi pada diagram konteks, seperti pada gambar 
berikut : 
Admin 
Login Data Pemakai 
Data Hak Aksses P 1.3 
Data Pegawai 
Tbl_Pengguna 
Tbl_BilFuzzy 
Tbl_Pegawai 
Data User 
P 1.1 
Login 
PIMPINAN 
Konfirmasi 
P 1.2 
Input Data 
Konfirmasi Pengguna 
P 1.4 
Mengatur Bobot 
BilFuzzy 
P 1.5 
Input Data 
Konfirmasi Pegawai 
P 1.7 
Lakukan 
Perengkingan 
Data BilFuzzy 
Konfirmasi 
Tbl_Nilai_Crisp 
Tampilkan Perengkingan 
Perengkingan 
Lihat Nilai Crisp 
Tampilkan Nilai Crisp 
Lakukan Perengkingan 
Tampilkan Perengkingan 
P 1.8 
Laporan 
Konfirmasi 
Laporan Perengkingan 
User 
Login 
Konfirmasi 
Data Pegawai 
Lakukan Perengkingan 
Konfirmasi 
Input Hak 
Aksses 
Lihat RM 
P 1.6 
Lihat Normalisasi 
Informasi RM Matriks 
P 1.6.1 
Lihat Nilai. 
Crisp 
P 1.6.2 
Lakukan 
Normalisasi 
Matriks 
Lakukan RM 
Tbl_Normalisasi 
Matriis 
Tampilkan RM 
Gambar 4.2 DFD Level 1
79 
c. DFD Level 2 
Data Flow Diagram (DFD) level 2 merupakan turunan dari Data 
Flow Diagram (DFD) level 1, dimana Data Flow Diagram (DFD) 
level 2 lebih detail dalam penjabarannya dibanding dengan Data 
Flow Diagram (DFD) level 1, untuk lebih memperjelas Data Flow 
Diagram (DFD) level 2 dapat dilihat uraian dibawah ini. 
1. DFD Level 2.1 (Proses Login Admin) 
Sebelum masuk ke sistem, terlebih dahulu admin memasukkan 
username dan password yang valid untuk bisa masuk ke sistem 
dan bisa menggunakan program, seperti pada gambar. 
Data Login P 2.1.1 
Admin Input Data Login 
TblUser 
Konfirmasi Pemakai 
Gambar 4.3 DFD Level 2.1 Login Admin 
2. DFD Level 2.2 (Input Data User) 
Data Flow Diagram (DFD) level 2.2 adalah proses dimana 
Admin dapat menambahkan atau meng-input, Simpan, Ubah, 
dan menghapus data Pengguna (User) yang menggunakan 
program untuk menjalankan program. Seperti pada gambar 
berikut.
80 
Admin 
Input Data Pengguna 
Konfirmasi 
Simpan Data Pengguna 
Ubah Data Pengguna 
Konfirmasi 
Konfirmasi 
TblPengguna 
Konfirmasi 
P 2.2.2 
Simpan 
P 2.2.3 
Ubah 
P 2.2.4 
Hapus 
Hapus Data Pengguna 
P 2.2.1 
Input 
Gambar 4.4 DFD Level 2.2 Input Data Pengguna (User) 
3. DFD Level 2.3 (Input Data Supervisor) 
Data Flow Diagram (DFD) level 2.3 merupakan proses 
dimana Admin memasukkan data Supervisor ke sistem, dan 
selanjutnya bisa diubah dan menghapus data Supervisor yang 
tidak dibutuhkan lagi. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat 
pada gambar 4.5 dibawa ini.
81 
Admin 
Simpan Data Supervisor 
Ubah Data Supervisor 
Konfirmasi 
Ubah Data Supervisor 
Konfirmasi 
Tbl_Supervisor 
Konfirmasi 
P 2.3.2 
Simpan 
P 2.3.3 
Ubah 
P 2.3.4 
Hapus 
Konrfirmasi 
Hapus Data Supervisor 
User Hapus Supervisor 
Konfirmasi 
Simpan Supervisor 
Konfirmasi 
Tbl_Nilai_Crisp 
P 2.3.1 
Input 
Input Data Supervisor 
Konfirmasi 
Input Data Supervisor 
Konfirmasi 
Gambar 4.5 DFD Level 2.3 Input Data Supervisor 
4. DFD Level 2.4 Proses Data BilFuzzy 
Proses Data BilFuzzy adalah dimana Admin meng-input nilai 
yang nantinya di proses pada proses perangkingan. Untuk lebih 
jelasnya dapat di lihat pada gambar berikut.
82 
Admin 
Ubah Nilai BilFuzzy 
TblBilFuzzy 
Perengkingan TblPerengkingan 
P 2.4.1 
Ubah Nilai 
Konfirmasi BilFuzzy 
Gambar 4.6 Proses Data BilFuzzy 
5. DFD Level 2.5 Proses Perangkingan 
Proses perangkingan dilakukan oleh Admin atau User yang 
mempuyai akses untuk melakukan perangkingan. Proses 
perangkingan melakukan pengambilan nilai dari beberapa 
tabel, diantaranya TblNilaiCrisp, TblNormalisasiMatriks, 
TabelBilFuzy, kemudian di simpan pada tabel Perangkingan, 
seperti pada gambar dibawah ini. 
Admin 
Nilai Crisp TblNilaiCrisp 
TblNormalisasiMatriks 
Bilangan Fuzzy 
P 2.5.3 
Lakukan 
Perengkingan 
Lakukan Perengkingan 
Tampilkan Perengkingan 
TblBilFuzzy 
Perengkingan 
Normalisasi Matriks 
User 
Lakukan Perengkingan 
Tampilkan Perengkingan 
Gambar 4.7 Proses Perangkingan
JabatanDirencanakan 
NilaiProdukKnowledge 
83 
4.2.2 ERD ( Entity Relationship Diagram) 
ERD ( Entity Relationship Diagram) merupakan suatu bentuk yang 
didasarkan pada dunia nyata yang tersusun atas objek-objek dasar yang 
disebut entitas yang saling berhubungan antara entitas yang satu 
dengan yang lain pada sebuah database, seperti gambar dibawah ini. 
Pengguna N Menginput I Data Supervisor 
KdPengguna* 
NamaLengkap 
NamaPengguna 
Password 
KdSupervisor 
NamaSupervisor 
Usia 
JenisKelamin Agama 
N 
Memiliki 
Perengkingan 
(Metode SAW) 
- 
Normalisasi 
Matriks R 
KdSupervisor 
NmSupervisor 
JabatanSekarang 
NilaiPersonality 
NilaiUmum 
RxWC1 
TglMasuk 
TglMulaiOJT 
NilaiLeadership 
RxWC2 
RxWC3 
RxWC4 
- 
Memiliki 
- 
NilaiTotal 
Nilai Crisp 
KdSupervisor 
NmSupervisor 
C1 
C2 
C3 
C4 
- 
Bilangan Fuzzy 
KdSupervisor 
SangatPenting 
Penting 
CukupPenting 
KurangPenting 
NmSupervisor 
RC1 
RC2 
RC3 
RC4 
- 
- Memiliki - 
Level 
Gambar 4.8 ERD (Entity Relationship Diagram)
84 
4.2.3 Struktur Tabel 
Untuk menganalisis setiap informasi yang terdapat pada tabel dapat 
dilihat pada struktur tabel, seperti pada struktur-struktur tabel berikut : 
1. Tabel Pengguna 
Tabel pengguna adalah tabel dimana seluruh pengguna di tampung 
dalam satu tabel yaitu TblPengguna dan berhak mengelola sistem 
dalam aplikasi, untuk lebih jelas dapat di lihat struktur tabel pada 
tabel 4.1 berukut. 
Tabel 4.1 Data Pengguna 
Field Name Data Type Size Primary Key 
KdPengguna 
varchar 
6 
Yes 
NmLengkap 
varchar 
40 
No 
NmPengguna 
varchar 
25 
No 
Pass 
varchar 
12 
No 
LvlPengguna 
varchar 
15 
No 
2. Tabel Supervisor 
Tabel Supervisor terdiri dari beberapa field yang 
mengidentifiksikan tentang data Supervisor, dimana setiap data 
Supervisor di-input dan di simpan pada Tbl_Supervisor, seperti 
pada tabel 4.2 dibawah ini :
85 
Tabel 4.2 Tabel Supervisor 
Field Name Data Type Size 
Primary 
Key 
KdSupervisor 
NmSupervisor 
Usia 
JenisKelamin 
Agama 
TglMasuk 
Jabatan 
JabatanDirencanakan 
TglOJT 
Varchar 
varchar 
varchar 
varchar 
varchar 
date 
varchar 
varchar 
date 
5 
40 
20 
20 
15 
- 
35 
35 
- 
Yes 
No 
No 
No 
No 
No 
No 
No 
No 
3. Tabel Evaluasi 
Tabel Evaluasi merupakan tabel yang digunakan untuk menyimpan 
data-data Supervisor yang nantinya dilakukan promosi, seperti 
pada struktur tabel 4.3 berikut : 
Tabel 4.3 Tabel Evaluasi 
Field Name Data Type Size 
Primary 
Key 
KdSupervisor 
NmSupervisor 
TglMasuk 
Jabatan 
JabatanDirencanakan 
TglOJT 
NilaiLeadership 
NilaiPenguasaan 
NilaiPersonality 
NilaiUmum 
Varchar 
varchar 
date 
varchar 
varchar 
date 
int 
int 
int 
int 
5 
40 
- 
35 
35 
- 
5 
5 
5 
5 
Yes 
No 
No 
No 
No 
No 
No 
No 
No 
No
86 
4. Tabel Hak Akses 
Tabel hak akses merupakan tabel penyimpanan semua hak akses 
semua pengguna dengan field yag ada dalam tabel, seperti tabel 4.4 
dibawah ini : 
Tabel 4.4 Tabel Hak Akses 
Field Name Data Type Size Primary Key 
LvlPengguna 
HakAkses 
Pengguna 
GantiPass 
Bobot 
Supervisor 
EvaluasiSupervisor 
Normalisasi 
Perangkingan 
LapSupervisor 
LapEvaluasi 
LapKeputusan 
Varchar 
int 
int 
int 
int 
int 
int 
int 
int 
int 
int 
int 
15 
1 
1 
1 
1 
1 
1 
1 
1 
1 
1 
1 
Yes 
No 
No 
No 
No 
No 
No 
No 
No 
No 
No 
No 
5. Tabel Nilai Crisp 
Tabel nilai Crisp adalah tabel penyimpanan kode dan nama 
Supervisor serta kriteria-kriteria dan mempunyai beberapa field, 
seperti tampak pada tabel 4.5 dibawah ini :
87 
Tabel 4.5 Tabel Nilai Crisp 
Field Name Data Type Size Primary Key 
KdSupervisor 
NmSupervisor 
C1 
C2 
C3 
C4 
Varchar 
varchar 
int 
int 
int 
int 
6 
40 
2 
2 
2 
2 
Yes 
No 
No 
No 
No 
No 
4.2.4 Relasi Tabel 
Relasi tabel digunakan untuk menggambarkan hubungan antara 
Field kunci (*primary key) suatu tabel dengn field kunci tamu (foreign 
key) pada Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Supervisor 
untuk promosi Store Manager, seperti pada gambar 4.9 dibawah ini 
Gambar 4.9 Relasi Tabel
88 
4.3 Perancangan Tampilan Program 
Perancangan tampilan program merupakan proses atau tahapan yang 
sangat penting dalam membuat sebuah apliksi, proses pembuatan sebuah 
aplikasi bisa dikatakan menarik apabila antar mukanya sederhana dan mudah 
dipahami serta menarik perhatian pengguna (User). Berikut ini adalah 
rancangan tampilan aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk 
nantinya digunakan pengguna (User): 
4.3.1 Tampilan Form Login 
Form Login merupakan tampilan pertama saat pengguna 
memulai program yang disertai password untuk mengunci program, 
sehingga data di dalam sistem dapat terjamin dan tidak semua orang 
bisa mengakses ini dari aplikasi selain Admin atau petugas yang di 
tunjuk. Rangcangan tampilan form login dapat dilihat pada 4.9 
berikut. 
Login Aplikasi 
IMAGE 
Nama Login : 
Gambar 4.10 Tampilan Form Login 
Password : 
Sistem Login 
Form untuk Sistem Login pengguna ke 
Dalam aplikasi 
OK 
*Password case sesitif 
KELUAR
89 
4.3.2 Tampilan Menu Utama 
Desain ini merupakan tampilan awal Menu Utama ketika kita 
memulai program. Menu utama memuat beberapa Menu File yang 
bisa di gunakan oleh pengguna, diantaranya Menu Pengguna, File, 
Laporan dan Keluar, ta,pilan Menu Utama dapat dilihat pada gambar 
4.11 berikut. 
Pengguna File Laporan E x i t 
Bobot 
Kriteria 
Data Pegawai 
Spv 
Data Evaluasi 
Peg. Spv 
Normalisasi 
Matriks 
Hasil 
Perangkingan 
Gambar 4.11 Tampilan Menu Utama 
Hak Akses 
Data Pengguna 
Gant i Password 
Pengguna 
Logoff Program 
4.3.3 Tampilan Hak Akses 
Desain Tampilan Hak Akses merupakan Form yang digunakan 
untuk mengatur hak pengguna yang akan menggunakan aplikasi ini 
berdasarkan level. Lebih mudah dan cepat dipahami tampilannya, 
seperti pada gambar 4.12 berikut ini. 
Peg Supervisor 
Evaluasi Peg. 
Supervisor 
Hasil Keputusan
90 
Gambar 4.12 Tampilan Menentukan Hak Akses 
4.3.4 Tampilan Data Pengguna 
Desain tampilan data pengguna merupakan form input data pengguna 
yang menggunakan aplikasi serta menentukan level pengguna serta 
dilengkapi dengan pencarian data. Untuk dapat lebih memudahkan 
pemahaman kita dapat lihat pada desain tampilan pada gambar 4.13 
berikut ini. 
Hak Akses 
Level : 
Hak Akses 
Form ini digunakan untuk mengatur pembatasan hak pengguna yang akan 
menggunakan aplikasi ini berdasarkan level dipengguna. 
Pengguna File 
Hak Akses 
Data Pengguna 
Ganti Password 
Pengguna 
Bobot Kriteria 
Data Spv 
Data Evaluasi Peg 
Normalisasi 
Matriks 
Hasil 
Perangkingan 
Laporan 
Data Spv 
Data Evaluasi 
Spv 
Hasil 
Keputusan 
OK Keluar
91 
Kode Pengguna : 
Nama Lengkap : 
Nama Pengguna : 
Password : 
Ulangi Password : 
Level Pengguna : 
Kode Pengguna Nama Lengkap Nama Pengguna Password Level 
Gambar 4.13 Tampilan Data Pengguna 
Data Pengguna 
Cari Data 
4.3.5 Tampilan Ganti Password Pengguna 
Desain Tampilan Ganti Password adalah untuk memperbaharui 
password pengguna untuk menjaga agar tidak digunakan oleh 
sembarang orang, dan secara berkala bisa diperbaharui. Tampilan 
sederhananya dan mudah dipahami pengguna dapat dilihat pada 
gambar 4.14 dibawah ini. 
Simpan Tambah Tutup 
Nama Lengkap : 
Clear Hapus Update
92 
Ubah Password 
Form ini digunakan untuk merubah password pengguna 
berdasarkan yang sdang login 
Gambar 4.14 Tampilan Ubah Password 
4.3.6 Tampilan Bobot Kriteria 
Tampilan Bobot Kriteria menggambarkan standarisasi penilaian pada 
Supervisor dengan kriteria dan bobot masing-masing, didesain hanya 
sebagai informasi bagi pengguna yang nantinya mengeksekusi atau 
memberikan nilai sesuai yang sudah distandarisasikan, seperti nampak 
pada gambar 4.15 dibawah ini. 
OK Keluar 
Password Lama : 
Password Baru : 
Ulangi Password Baru :
93 
STANDARISASI NILAI DAN BOBOT PADA MASING-MASING KRITERIA YANG 
DIGINAKAN DALAMPENILAIAN SUPERVISOR 
Leadrship/Kepemimpinan (C1) 
Nilai >=85 dan <=100 
Nilai >=70 dan <=84 
Nilai >=50 dan <=69 
Nilai >=0 dan <=49 
Bobot 
3 
2 
1 
0 
Produect Knowladg (C2) 
Nilai >=85 dan <=100 
Nilai >=70 dan <=84 
Nilai >=50 dan <=69 
Nilai >=0 dan <=49 
Personality/Kepribadian (C3) 
Bobot 
Bobot 
Umum dan Lain-Lain (C4 
)(C2) 3 
Personality/Kepribadian (C3) 
Bobot 
Bilangan Fuzzy 3 
Gambar 4.15 Tampilan Bobot Kriteria 
4.3.7 Tampilan Data Pegawai Supervisor 
Bobot 
Desain Tampilan Data Supervisor digunakan untuk sebagai peng-inputan 
data awal supervisor yang nantinya dipromosikan sebagai 
Store Manager pada unit yang membutuhkan, didesain paling 
sederhana dan mudah dipahami si pengguna walaupun tak ahli dalam 
komputer, seperti tampak pada gambar 4.16 berikut ini. 
3 
2 
1 
0 
Nilai >=85 dan <=100 
Nilai >=70 dan <=84 
Nilai >=50 dan <=69 
Nilai >=0 dan <=49 
3 
2 
1 
0 
Nilai >=85 dan <=100 
Nilai >=70 dan <=84 
Nilai >=50 dan <=69 
Nilai >=0 dan <=49 
2 
1 
0 
Vektor Bobot (w) Sebagai Kriteria 
Leadership/Kepemimpinan (C1) 
Product Knowladge (C2) 
Personality/Kepribadian (C3) 
Umum dan Lain-Lain (C4) 
Sangat Pent ing 
Pent ing 
Cukup Pent ing 
Kurang Pent ing 
2 
1 
0 
Bobot Kri teria
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu

More Related Content

What's hot

Pendekatan sistem
Pendekatan sistemPendekatan sistem
Pendekatan sistem
Rifai Aulia
 
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendekAlgoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Laili Wahyunita
 
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)Nabil Muhammad Firdaus
 
Jawaban Struktur data soal-latihan
Jawaban Struktur data soal-latihanJawaban Struktur data soal-latihan
Jawaban Struktur data soal-latihan
Bina Sarana Informatika
 
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi
Analisis Kebutuhan Sistem InformasiAnalisis Kebutuhan Sistem Informasi
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi
Universitas Teknokrat Indonesia
 
Makalah memori
Makalah memoriMakalah memori
Makalah memori
adamhamzah00
 
Makalah analisis dan perancangan Sistem Informasi
Makalah analisis dan perancangan Sistem InformasiMakalah analisis dan perancangan Sistem Informasi
Makalah analisis dan perancangan Sistem Informasi
Asenah20
 
Makalah I Rancangan Database CDM dan PDM
Makalah I Rancangan Database CDM dan PDMMakalah I Rancangan Database CDM dan PDM
Makalah I Rancangan Database CDM dan PDM
Elma Fiana
 
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)Ratna Kusuma Wardhany
 
Format outline skripsi jurusan manajemen fe unsoed
Format outline skripsi jurusan manajemen fe unsoedFormat outline skripsi jurusan manajemen fe unsoed
Format outline skripsi jurusan manajemen fe unsoed
Satria Soedirman
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMENSISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Nur Chawhytz
 
Algoritma Apriori
Algoritma AprioriAlgoritma Apriori
Algoritma Apriori
dedidarwis
 
Makalah perancangan program access rawat inap rumah sakit
Makalah perancangan program access rawat inap rumah sakitMakalah perancangan program access rawat inap rumah sakit
Makalah perancangan program access rawat inap rumah sakit
Farid Yusman
 
Analisis dan desain sistem informasi
Analisis dan desain sistem informasiAnalisis dan desain sistem informasi
Analisis dan desain sistem informasiNurdin Al-Azies
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
Syafril Djaelani,SE, MM
 

What's hot (20)

Pendekatan sistem
Pendekatan sistemPendekatan sistem
Pendekatan sistem
 
Proposal investasi usaha
Proposal investasi usahaProposal investasi usaha
Proposal investasi usaha
 
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendekAlgoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
 
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
 
Jawaban Struktur data soal-latihan
Jawaban Struktur data soal-latihanJawaban Struktur data soal-latihan
Jawaban Struktur data soal-latihan
 
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi
Analisis Kebutuhan Sistem InformasiAnalisis Kebutuhan Sistem Informasi
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi
 
Makalah memori
Makalah memoriMakalah memori
Makalah memori
 
Makalah analisis dan perancangan Sistem Informasi
Makalah analisis dan perancangan Sistem InformasiMakalah analisis dan perancangan Sistem Informasi
Makalah analisis dan perancangan Sistem Informasi
 
Makalah I Rancangan Database CDM dan PDM
Makalah I Rancangan Database CDM dan PDMMakalah I Rancangan Database CDM dan PDM
Makalah I Rancangan Database CDM dan PDM
 
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
 
Format outline skripsi jurusan manajemen fe unsoed
Format outline skripsi jurusan manajemen fe unsoedFormat outline skripsi jurusan manajemen fe unsoed
Format outline skripsi jurusan manajemen fe unsoed
 
Skb cafe
Skb cafeSkb cafe
Skb cafe
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMENSISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
 
Proposal usaha utuh annisa uswaaaaaaaa
Proposal usaha utuh annisa uswaaaaaaaaProposal usaha utuh annisa uswaaaaaaaa
Proposal usaha utuh annisa uswaaaaaaaa
 
Algoritma Apriori
Algoritma AprioriAlgoritma Apriori
Algoritma Apriori
 
cache memory
cache memorycache memory
cache memory
 
Makalah perancangan program access rawat inap rumah sakit
Makalah perancangan program access rawat inap rumah sakitMakalah perancangan program access rawat inap rumah sakit
Makalah perancangan program access rawat inap rumah sakit
 
Struktur organisasi perusahaan
Struktur organisasi perusahaanStruktur organisasi perusahaan
Struktur organisasi perusahaan
 
Analisis dan desain sistem informasi
Analisis dan desain sistem informasiAnalisis dan desain sistem informasi
Analisis dan desain sistem informasi
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
 

Similar to Skripsi Metode SAW Iwan Basinu

Analisis Jabatan.pptx
Analisis Jabatan.pptxAnalisis Jabatan.pptx
Analisis Jabatan.pptx
Jiyoona
 
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum utsMira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
MiraErlina
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
AlekJr1
 
Makalah uts[1]
Makalah uts[1]Makalah uts[1]
Makalah uts[1]
Rubeah12
 
penilaian kinerja pada SDM
penilaian kinerja pada SDMpenilaian kinerja pada SDM
penilaian kinerja pada SDM
plendi13
 
Makalah msdm
Makalah msdmMakalah msdm
Makalah msdm
yulienarahmah
 
Makalah 2 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah 2 Evaluasi Kinerja dan KompensasiMakalah 2 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah 2 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
fadnov14
 
Pembahasan Tugas MSDM Strategik
Pembahasan Tugas MSDM StrategikPembahasan Tugas MSDM Strategik
Pembahasan Tugas MSDM Strategik
Fiki Ramdan
 
Rangkuman tugas materi msdm
Rangkuman tugas materi msdmRangkuman tugas materi msdm
Rangkuman tugas materi msdm
sumiati sumi
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
IsmaelTariparTua
 
Rangkuman tugas materi msdm
Rangkuman tugas materi msdmRangkuman tugas materi msdm
Rangkuman tugas materi msdm
RIta Anggraeni
 
maka; tugas materi msdm
maka; tugas materi msdmmaka; tugas materi msdm
maka; tugas materi msdm
eli shopiah
 
Tugas Rangkuman Makalah MSDM Strategik
Tugas Rangkuman Makalah MSDM StrategikTugas Rangkuman Makalah MSDM Strategik
Tugas Rangkuman Makalah MSDM Strategik
eli shopiah
 
Makalah 2 evakinkom
Makalah 2 evakinkomMakalah 2 evakinkom
Makalah 2 evakinkom
yayulestari2
 
Makalah 2 evakinkom
Makalah 2 evakinkomMakalah 2 evakinkom
Makalah 2 evakinkom
yayulestari2
 
Makalah penilaian kinerja
Makalah penilaian kinerjaMakalah penilaian kinerja
Makalah penilaian kinerjaChimenk Cayyoo
 
Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...
Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...
Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...
Novita Dwi Rahayu
 
Makalah uts sumarni
Makalah uts sumarniMakalah uts sumarni
Makalah uts sumarni
sumarni42
 
Makalah uts nurfitri iriyanti nim 11150057 kelas 7 n msdm(1)
Makalah uts nurfitri iriyanti nim 11150057 kelas 7 n msdm(1)Makalah uts nurfitri iriyanti nim 11150057 kelas 7 n msdm(1)
Makalah uts nurfitri iriyanti nim 11150057 kelas 7 n msdm(1)
pipitrian29
 
Tugas makalah 2 pak ade fauzi
Tugas makalah 2 pak ade fauziTugas makalah 2 pak ade fauzi
Tugas makalah 2 pak ade fauzi
kasiyah
 

Similar to Skripsi Metode SAW Iwan Basinu (20)

Analisis Jabatan.pptx
Analisis Jabatan.pptxAnalisis Jabatan.pptx
Analisis Jabatan.pptx
 
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum utsMira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 
Makalah uts[1]
Makalah uts[1]Makalah uts[1]
Makalah uts[1]
 
penilaian kinerja pada SDM
penilaian kinerja pada SDMpenilaian kinerja pada SDM
penilaian kinerja pada SDM
 
Makalah msdm
Makalah msdmMakalah msdm
Makalah msdm
 
Makalah 2 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah 2 Evaluasi Kinerja dan KompensasiMakalah 2 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah 2 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
 
Pembahasan Tugas MSDM Strategik
Pembahasan Tugas MSDM StrategikPembahasan Tugas MSDM Strategik
Pembahasan Tugas MSDM Strategik
 
Rangkuman tugas materi msdm
Rangkuman tugas materi msdmRangkuman tugas materi msdm
Rangkuman tugas materi msdm
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Rangkuman tugas materi msdm
Rangkuman tugas materi msdmRangkuman tugas materi msdm
Rangkuman tugas materi msdm
 
maka; tugas materi msdm
maka; tugas materi msdmmaka; tugas materi msdm
maka; tugas materi msdm
 
Tugas Rangkuman Makalah MSDM Strategik
Tugas Rangkuman Makalah MSDM StrategikTugas Rangkuman Makalah MSDM Strategik
Tugas Rangkuman Makalah MSDM Strategik
 
Makalah 2 evakinkom
Makalah 2 evakinkomMakalah 2 evakinkom
Makalah 2 evakinkom
 
Makalah 2 evakinkom
Makalah 2 evakinkomMakalah 2 evakinkom
Makalah 2 evakinkom
 
Makalah penilaian kinerja
Makalah penilaian kinerjaMakalah penilaian kinerja
Makalah penilaian kinerja
 
Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...
Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...
Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...
 
Makalah uts sumarni
Makalah uts sumarniMakalah uts sumarni
Makalah uts sumarni
 
Makalah uts nurfitri iriyanti nim 11150057 kelas 7 n msdm(1)
Makalah uts nurfitri iriyanti nim 11150057 kelas 7 n msdm(1)Makalah uts nurfitri iriyanti nim 11150057 kelas 7 n msdm(1)
Makalah uts nurfitri iriyanti nim 11150057 kelas 7 n msdm(1)
 
Tugas makalah 2 pak ade fauzi
Tugas makalah 2 pak ade fauziTugas makalah 2 pak ade fauzi
Tugas makalah 2 pak ade fauzi
 

Skripsi Metode SAW Iwan Basinu

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dari jalannya suatu organisasi/perusahaan. Pengelolaan yang baik dari karyawan ini akan sangat mempengaruhi aspek keberhasilan kerja. Jika karyawan dapat diorganisir dengan baik, diharapkan organisasi atau perusahaan dapat menjalankan semua proses usaha dengan baik pula. Masalah subyektifitas dalam penilaian kinerja karyawan merupakan hal yang hampir tidak bisa dihindari. Penilaian secara kuantitatif sering dianggap mengecewakan karena sulitnya mengukur parameter-parameter yang ada. Di lain pihak manajemen dan karyawan membutuhkan proses penilaian kinerja yang rutin dan cepat sehingga dapat memberikan umpan balik dan perbaikan yang cepat di lingkungan kerja. Upaya penentuan secara objektif kenaikan jabatan karyawan ini akan sangat bermanfaat untuk memotivasi karyawan supaya dapat bekerja dengan baik. Upaya untuk penentuan kenaikan jabatan karyawan ini terdiri dari sejumlah kriteria yang perlu untuk dipertimbangkan dengan adanya sejumlah alternatif karyawan. Untuk penyelesaian permasalahan ini dapat dilakukan dengan merancang suatu aplikasi yang menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Pengisian bobot kriteria akan dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Sedangkan pengisian bobot tiap alternatif untuk
  • 2. masing-masing kriteria dapat dilakukan oleh pihak manajemen maupun 2 stakeholder perusahaan lainnya yang berkepentingan. Masalah evaluasi kerja, perencanaan karir atau promosi jabatan dalam perusahaan penting dilakukan karena berkaitan dengan prestasi yang dicapai oleh setiap karyawan. Dengan melakukan proses penilaian, maka prestasi yang dicapai setiap karyawan dengan nilai baik sekali, baik, cukup, atau kurang bisa diketahui. Proses evaluasi kinerja karyawan untuk promosi jabatan, khususnya dalam proses pengelolaan data penilaian pada Muara Group merupakan penilaian yang kurang akurat dikarenakan penumpukan dokumen dan berkas penilaian kinerja karyawan didalam arsip yang tidak terstruktur. Bagian Personalia atau HRD (Human Resource Departement) perusahaan harus mengecek ulang dan mengumpulkan data-data karyawan sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Sehingga, proses pengambilan keputusan mengenai promosi jabatan membutuhkan waktu yang cukup lama. Proses penilaian yang lengkap harus menunggu dalam jangka waktu yang tak tentu dikarenakan data penilaian yang selalu berpindah tangan antara pihak kepala seksi dan kepala bagian terkait, serta kepala cabang. Penilaian masih berdasarkan ingatan, hal ini menyebabkan pihak penilai terkait merasa kesulitan ketika melihat data karyawan yang dominan dalam kinerjanya. Sehingga, terkadang ada karyawan yang mendapatkan promosi jabatan hanya melihat pada kriteria pertama saja, tetapi karyawan tersebut belum tentu
  • 3. unggul pada beberapa kriteria-kriteria lain. Namun, terkadang ada juga karyawan yang tidak lulus pada kriteria pertama, tetapi Ia dilihat dari kelebihan-kelebihan pada kriteria-kriteria selanjutnya. Serangkaian kriteria yang berurutan tersebut bertujuan untuk mengurangi subjektifitas proses 3 pengambilan keputusan akibat banyaknya alternatif. Di Maluku Utara khususnya di Kota Ternate terdapat sebuah Perusahaan yang bernama Muara Group yang terletak atau berkantor di Gedung Ternate Mall di Jl. Merdeka No. 19 Kel Santiong merupakan perusahaan yang bergerak pada usaha penyedia jasa, penjualan fashion, dan Swalayan. Muara Group mempunyai kurang lebih dua ratus karyawan yang tersebar dibeberapa unit, diantaranya, Muara Departement Store, Muara Mart, Muara Fashion, Muara Hotel, Gudang Induk Soasio yang juga mempunyai tugas dan fungsi masing-masing, mulai dari Pramuniaga, Junior Supervisor (Jr Spv), Supervisor (SPV), Kepala Gudang, dan Store Manager (SM). Untuk dapat menduduki jabatan Store Manager selalu menggunakan Metode Kebijakan Pemilik Perusahaan, dimana kriteria yang digunakan adalah siapa yang disenangi dan sudah lama bekerja yang ditunjuk untuk menduduki jabatan Store Manager, hanya Junior Supervisor dan Supervisor yang dilakukan penilaian dengan mengisi score pada form penilaian yang di lakukan Store Manager. Untuk itu agar dapat meningkatkan kualitas kinerja karyawan khususnya Supervisor yang baik dan dapat menunjang kemajuan perusahaan
  • 4. khususnya di Muara Group, maka dipandang perlu dilakukannya perbaikan sebuah sistem atau pengelolaanya dengan baik dan terarah, maka penulis mengajukan judul penelitian “Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Supervisor untuk Promosi Store Manager dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW)” agar dapat mengevaluasi kinerja-kinerja karyawan yang dapat dipromosikan pada jabatan-jabatan tertentu khususnya 4 untuk Store Manager pada Muara Group. 1.2. Rumusan Masalah Untuk dapat memfokuskan pemahaman mengenai maksud latar belakang diatas, maka perlu penulis merumuskannya, antara lain : 1) Bagaimana perusahaan menentukan Supervisor yang berkualitas yang dapat dipromosikan pada jabatan Store Manager. 2) Bagaimana perusahaan menentukan secara objektif karyawan yang dapat menduduki jabatan Store Manager. 3) Mempermudah pihak perusahaan khususnya Muara Group dalam mengelola data dan melakukan penilaian kinerja karyawan khususnya Supervisor. 4) Mempermudah pihak perusahaan dalam mengambil keputusan mengenai Supervisor yang berhak dilakukan promosi jabatan. 5) Mempermudah pihak perusahaan untuk menyampaikan informasi yang berkaitan dengan penilaian kinerja Supervisor yang layak dilakukan promosi jabatan pada Muara Group secara cepat dan akurat.
  • 5. 6) Memberikan informasi dengan cepat kepada Supervisor yang telah dinyatakan layak menerima promosi jabatan untuk segera mempersiapkan 5 data-data yang dibutuhkan. 7) Memberikan informasi yang akurat tentang penilaian kinerja Supervisor yang pantas di promosikan sebagai Store Manager pada unit-unit yang membutuhkan. 8) Pedoman bagi mahasiswa lain untuk mengembangkannya. 1.3. Batasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan yang berkaitan dengan penentuan kenaikan jabatan karyawan dengan metode Simple Additive Weigthing (SAW) ini maka peneliti merasa perlu untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu antara lain: 1. Kriteria yang digunakan adalah kriteria yang ditentukan oleh pihak manajemen perusahaan yang terdiri dari hasil Leadership, Penguasaan Barang Dagangan, Personality, Umum dan lain-lain. 2. Alternatif yang digunakan dalam proses perbandingan adalah Supervisor yang bekerja pada perusahaan minimal selama 1 tahun. 3. Penentuan bobot dari tiap Supervisor untuk masing-masing kriteria dilakukan oleh General Manager. 4. Karyawan dengan hasil bobot global paling tinggi yang akan diprioritaskan untuk dapat menduduki Jabatan Store Manager.
  • 6. 6 1.4. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini diantaranya : 1. Bagaimana perusahaan dapat menentukan karyawan yang harus menduduki jabatan tertentu sesuai kebutuhan, khususnya menentukan seorang Kepala Toko atau Store Manager pada tiap-tiap unit yang membutuhkan. 2. Sebagai media penentu untuk Perusahaan dalam memilih dan menentukan Supervisor yang berkualitas menduduki jabatan Store Manager. 3. Untuk dapat memberikan informasi data-data Supervisor yang pernah dipromosikan sebagai Store Manager kepada pihak yang membutuhkan. 1.5. Manfaat Penelitian Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini, diantaranya : 1. Membantu perusahaan mengetahui kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat membantu perusahaan dalam pengelolaanya. 2. Memacu Karyawan khususnya Supervisor berlomba menunjukkan Kinerja yang pantas untuk dipromosikan. 3. Penilaian Supervisor dapat dilakukan secara berkala oleh pihak yang Operasional.
  • 7. 4. Document atau data penilaian yang telah diarsipkan dapat dilihat kapan saja sesuai kebutuhan perusahaan melalui personalia ataupun 7 pada bagian HRD (Human Resource Departement). 1.6. Keaslian Penelitian Aplikasi yang dirancang belum pernah ada yang menggunakannya dan baru pertama kalinya digunakan pada tempat penelitian sesuai hasil survey dan wawancara (interview) penulis pada tempat penelitian. 1.7. Metodologi Penelitian Dalam perancangan sebuah sistem dibutuhkan data dan informasi untuk menjadi bahan analisa perancangan sistem. Ada beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain : a. Wawancara (Interview) Metode yang dilakukan penulis dalam rangka untuk mendapatkan data dan informasi dari perusahaan yaitu dengan melakukan wawancara atau tanyajawab langsung dengan Supervisor dan Store Manager, serta Opertional Manager untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan fakta dilapangan. b. Observasi Observasi atau melakukan pengamatan langsung di tempat kerja atau dilapangan agar mendapatkan informasi atau data yang sesuai fakta
  • 8. dilapangan dan yang dapat menunjang dalam pembuatan laporan 8 nantinya. c. Studi Literatur Metode Studi Literatur adalah cara yang di gunakan penulis dalam rangka memperoleh informasi dari beberapa sumber bacaan dan media Internet serta berbagai dokumen yang bisa dipergunakan dalam menunjang penulis dalam menyelesaikan laporan ini dan sebagai referensi dalam penyusunan dan pembuatan Aplikasi. 1.8. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan mengenai berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan judul penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan. BAB III GAMBARAN UMUM Bab ini menguraikan tentang deskripsi dan kondisi tempat penelitian. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini memaparkan analisis dan perancangan sistem dimulai dari perancangan basis data yang meliputi pembuatan Entity Relationship
  • 9. Diagram (ERD) dan Data Flow Diagram (DFD) sebagai alat untuk 9 membantu dalam pembuatan dan analisis sistem. BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini merupakan implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat. BAB VI PENUTUP Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari proses pengembangan sistem dan beberapa saran untuk perbaikan sistem yang dihasilkan untuk masa yang akan datang.
  • 10. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem, Informasi, Sistem Informasi 2.1.1 Definisi Sistem Sistem menurut sejarahnya berasal dari bahasa yunani yaitu “sistema” yang berarti kesatuan, yakni keseluruhan dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Kata “Sistema” tersebut yang pada akhirnya dikembangkan menjadi berbagai macam defenisi yang bervariasi sesuai dengan bidang ilmu atau bidang kajian masing – masing, namun pada intinya masih tetap sama yaitu kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan dan bekerja sama (Rohmat, 2013). Untuk bisa memahami sistem secara umum maka lebih dulu kita memahami definisi dari sistem, maka disini disebutkan berbagai definisi sistem baik itu dari sudut prosedurnya (sistem abstrak) maupun dari komponennya (sistem fisik). Sistem sebagai urut-urutan operasi klerikel (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. (Jogiyanto, 2005).
  • 11. Adapun pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen 11 yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem merupakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi (Norman dkk, 2005). Pendekatan yang lebih menekankan pada prosedurnya sebagai berikut : suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaiakan suatu sasaran tertentu (Jerry dkk, dalam Jogiyanto, 2005). Sistem sebagai kumpulan/group dari bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu (Azhar, 2007). Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur (James, 2005). 2.1.2 Ciri-Ciri Sistem Sistem yang baik adalah sebuah sistem yang mempunyai tujuan, batas, subsistem, input, proses, output dan feed back (umpan balik)
  • 12. secara jelas. Ciri-ciri sistem dibagi menjadi beberapa point yaitu : Tujuan, Batas, Subsistem, Input, Proses, Output, dan feedback 12 (Azhar,2007). 2.1.3 Tujuan Sistem Sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstruktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunakan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan bisa mencapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya. 2.1.4 Batas Sistem Batas sistem merupakan hal penting yang harus ditentukan dari awal karena dengan batas sistem lebih mudah untuk di definisikan dan dimengerti. Tanpa adanya batas sistem, sistem akan meluas hingga kita susah untuk mendeskripsikan. Batas sistem untuk menentukan sub-sub sistem mana yang masuk kedalam sistem dan sub-sub sistem mana yang tidak terlibat dalam sistem. Batas pada sebuah sistem dibagi menjadi dua yaitu batas nyata/fisik dan non fisik, sebagai contoh batas fisik pada sistem Belajar Mengajar adalah dinding yang membatasi antara lingkungan internal dan lingkungan eksternal adapun batas non fisiknya adalah
  • 13. pengelompokan komponen-komponen yang masuk didalam sistem dan komponen-komponen yang tidak dimasukan kedalam sistem atau 13 komponen yang berada diluar sistem. 2.1.5 Subsistem Secara sederhana subsistem merupakan komponen-komponen atau sistem-sistem yang lebih kecil yang ada didalam sistem itu sendiri. Penentuan sub sistem merupakan hal yang penting untuk memberi batasan antara lingkungan dalam dengan lingkungan luar. Dengan menentukan sub-sub sistem dengan baik atau tepat maka sistem itu akan lebih mudah untuk difahami dan diklasifikasikan. 2.1.6 Input Input merupakan semua kegiatan (pencatatan, pengetikan, pengeditan) atau memasukkan data baik data fisik ataupun non fisik/logic. Input fisik merupakan berkas-berkas,data-data laporan,benda-benda dll. Sedangkan input logic bisa berupa data atau flasdisk, disket, CD, dan tempat penyimpanan lainnya. 2.1.7 Proses Proses adalah suatu kegiatan ang merubah input sehingga `menjadi output yang memilki nilai tambah atau lebih bergun lagi. Dalam hal ini input dan output yang dimaksud adalah data menjadi informasi.
  • 14. Proses (pemrosesan) sangatlah penting untuk diperhatikan karena dengan proses yang tidak terstruktur maka hasilnya juga susah untuk menjadi maksimal tapi jika langkah-langkah yang dilakukan dalam proses sangat terstruktur, efektif dan efisien maka sesuatu yang 14 dihasilkan maka akan lebih sempurna atau berkualitas. 2.1.8 Output Output merupakan hasil dari input yang diproses, output sering disebut sebagai informasi. Yang membedakan output dengan input adala kalau output nilainya sudah tambah dan lebih bermanfaat bagi pengguna. 2.1.9 Feedback Feedback atau umpan balik atau memberi makna kembali, merupakan sebuah kegiatan yang memasukkan output kembali kedalam input. Dalam hal ini output disebut sebagai informasi dan input adalah data. 2.2 Model Umum Sistem Sistem merupakan suatu kegiatan yang memproses input sehingga menjadi output, input yang masuk akan memiliki peran yang sangat penting karena dengan inputan yang sesuai maka akan memudahkan dalam pemrosesan inputan tadi, dengan metode pemrosesan yang efektif dan efisien, jelas akan menghasilkan output sesuai dengan keinginan. Jika output sudah
  • 15. sesuai dengan keinginan maka output tersebut sudah barang tentu akan sesuai dengan kebutuhan. Adapun model sistem secara umum adalah sebagai berikut 15 : INPUT PROSES OUTPUT Gambar 2.1 Gambaran Umum Sistem (Gordon B Davis, 1984) 2.3 Konsep Sistem dalam Sistem Informasi Sistem merupakan kumpulan sub-sub sistem yang terkoneksi dan berkolaborasi untuk suatu tujuan tertentu dengan memproses input sehingga menghasilkan output yang mempunyai nilai lebih. Konsep dasar sistem sangat berarti ketika yang diolah data sehingga menghasilkan sebuah informasi. Sistem merupakan cikal bakalnya sebuah sistem informasi, dengan adanya sistem maka munculah istilah sistem informasi. Sistem merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang selanjutnya diolah agar memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna itulah yang disebut sebagai sistem informasi. Untuk dapat menghasilkan sebuah sistem informasi yang berkualitas maka harus memperhatikan sistem dengan baik, pemrosesan dengan optimal dan efisien sehingga mampu memberikan output dengan tepat
  • 16. atau dengan kata lain, dengan inputan data yang baik dilakukan dengan proses yang sesuai maka hasilnya berupa informasi yang sesuai dengan 16 pengguna. 2.4 Definisi Informasi Informasi merupakan suatu elemen dan sumber daya yang sangat penting dan berharga bagi suatu perusaan, di samping sumber daya yang lain seperti uang, manusia, dan mesin. Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. (Azar, 2007). Informasi merupakan hasil olahan data, dimana data tersebut sudah diproses dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna untuk pengambilan keputusan (Kusrini, 2007). Informasi juga diartikan sebagai himpunan dari data yang relevan dengan yang satu atau beberapa orang dalam suatu waktu. Data terdiri atas fakta dan angka yang biasanya tidak bermanfaat karena volumenya yang besar dan sifatnya yang masih belum diolah (Raymond, 2007). Dari beberapa definisi diatas bisa disimpulkan bahwa Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna. Adapun data adalah representasi dari fakta atau gambaran mengenai suatu objek atau kejadian.
  • 17. 17 2.4.1 Ciri-ciri Informasi Sebuah informasi yang berualitas adalah informasi yang secara umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibutuhkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya. Ciri-ciri informasi yang berkualitas menurut (Reymond, 2007) adalah sebagai berikut : 1. Akurasi Data yang dimasukkan dan proses yang digunakan dalam sistem harus sesuai dengan prosedur sehingga informasi yang dihasilkan bisa benar-benar akurat. Misalkan informasi yang berkenaan dengan akuntansi/matematik kalau 5 x 5 = 25, maka jika nilai 5 itu diganti dengan 10 yang akhirnya menjadi 10 x 10, maka hasilnya harus 100. Pada intinya akurasi merupakan tingkat keakuratan sebuah informasi 2. Relevansi Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapi.
  • 18. 18 3. Ketepatan Waktu Kalau saat ini kita membutuhkan suatu informasi, maka informasi yang kita butuhkan itu bisa kita dapatkan saat ini juga karena informasi yang kita butuhkan saat ini bisa jadi sudah tidak kita butuhkan satu menit yang akan datang, karena pentingnya suatu informasi hampir semua pengguna membutuhkan informasi yang up to date (terkini), maka dari itu informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut sebisa mungkin bisa disajikan saat itu juga. 4. Kelengkapan Kelengkapan informasi bisa ditunjukkan dari menjawab informasi tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna. Jika informasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan informasi seperti itulah yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna. Akurasi Lengkap Relevansi Tepat Waktu Gambar 2.2 Kerangka Kualitas Sistem Informasi
  • 19. 19 2.4.2 Transformasi Data Kedalam Informasi Data merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan pemilihan data yang tepat ditambah lagi denga proses yang akurat, maka akan memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Hal yang tak kalah pentingnya untuk dibahas pada bagian ini adalah sebuah data bisa menjadi informasi. Penyimpanan Data PROSES Informasi Gambar 2.3 Transformasi Data Menjadi Informasi Data bisa dianalogikan sesuatu yang masih mentah, baik softcopy (data-data di komputer) maupun hardcopy (hasil print, buku, fotocopy) yang masih harus diproses lagi untuk menjadi lebih berarti dan memiliki nilai tambah. Untuk bisa menjadi sebuah informasi data-data itu diolah/diproses dengan berbagai langkah-langkah sesuai dengan kebutuhannya, setelah diproses adakalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flashdisk, cd, kertas dll).
  • 20. 20 2.5 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling teritegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna. Selain defiisi sistem informasi diatas, ada beberapa definisi yang telah ditulis oleh para ahli diantaranya : Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Robert A. Leitch dalamYogiyanto, 2005). Sistem informasi merupakan kumpulan dari subsistem apapun baik phisik taupu non phisik yang saling berhubugan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengelola data menjadi informasi yang berarti dan berguna (Azar Susanti, 2007). Sistem Informasi adalah cara yang terorganisir untuk mengumpulkan, memasukkan, dan memproses daa dan menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan (Rudi Tantra, 2012). Pada masa sekarang secara umum diakui bahwa pengetahuan sistem informasi sangat penting bagi seorang menejer karena sebagian besar organisasi perlu sistem informasi untuk bertahan dan berkembang. Sistem
  • 21. informasi dapat membantu perusahaan memperluas jangkauan mereka ke lokasi yang jauh untuk mecawarkan produk dan layanan baru dan membentuk kembali pekerjaan dan aliran kerja dan mungkin sangat 21 mengubah cara mereka melakukan bisnis. 2.5.1 Komponen-Komponen Sistem Informasi Komponen-komponen sistem informasi merupakan sub-sub sistem yang berada dalam sistem informasi itu sendiri, komponen ini bisa dilihat dari dua sisi yaitu sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer. Komponen sistem informasi manual adalah sebuah sistem informasi yang cara pemrosesannya masih manual, tanpa menggunakan alat yang namanya komputer atau alat elektronik lainnya. Yang termasuk dalam sistem informasi manual adalah : 1. Data 2. Alat pemrosesan manual 3. Informasi Pada zaman yang semakin global ini segala sesuatu membutuhkan kecepatan, keakuratan dan efisiensi, maka dari itu seluruh proses bisnis di dunia mulai meninggalkan sistem informasi manual dan berpindah dengan menggunakan sistem informasi komputerisasi. Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu
  • 22. sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai 22 sasarannya. Blok bangunan tersebut terdiri dari (Jogiyanto, 2005) : a. Blok Masukan (Input Block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. b. Blok Model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. c. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. d. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi
  • 23. (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan 23 perangkat keras (Hardware). e. Blok Basis Data (Database Block) Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems). f. Blok Kendali (Controls Block) Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. 2.5.2 Karakter Sistem informasi Karakteristik sistem informasi dapat diklasifikasikan dalam beberapa karakter, antara lain : 1. Sistem informsi memiliki komponen yang berupa subsistem yang merupakan elemen-elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut misalnya bagian input, proses, output. Contoh input adalah salesman memasukan data penjualan bulan ini, maka disana terdapat manusia yang melakukan pekerjaan input dengan menggunakan hardware
  • 24. keyboard dan menggunakan interface sebuah aplikasi laporan penjualan yang sudah di sediakan oleh sistem informasi tersebut. 2. Ruang lingkup sistem informasi yaitu rung lingkup yang ditentukan dari awal pembuatan yang meupakan gari bats lingkup kerja sistem tersebut sehingga sistem informasi tersebut 24 tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya. 3. Tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah informasi dianggap berhasil apabila dapat mencapai tujuan tersebut. 4. Lingkungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup sistemm informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini urut dipertimbangkan pada saat perencanaan sistem informasi. (Wijaksono, 2013) 2.6 Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan adalah pemilihan beberapa tindakan alternatif yang ada untuk mencapai satu atau beberapa tujuan yang telah diterapkan (Turban, 2005). Pada dasarnya pengambilan keputusan merupakan suatu bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih, yang prosesnya melalui mekanisme tertentu dengan harapan akan menghasilkan suatu keputusan yang terbaik (Simon,1980).
  • 25. Penyelesaian masalah adalah suatu bentuk aktifis dimana individu atau organisasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan harus membuat seleksi dari beberapa langkah alternatif untuk mencapai tujuan tersebut (Gass, 1985). Penyelesaian masalah dengan alternatif ini dilakukan oleh 25 pengambil keputusan. Pengambilan keputusan adalah seorang individu yang tidak merasa puas dengan situasi yang ada atau dengan prospek situasi mendatang dan yang mempunyai otoritas untuk berinisiatif dalam mengambil langkah untuk menanggulangi keadaan tersebut (Kuswardani,2006). Keputusan merupakan kegiatan memilih suatu strategi atau tindakan dalam pemecahan masalah tersebut. Tindakan memilih strategi atau aksi yang diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik atas sesuatu itu disebut pengambilan keputusan. Tujuan dari keputusan adalah untuk mencapai target atau aksi tertentu yang harus dilakukan. Kriteria atau ciri-ciri dari keputusan adalah : 1. Banyak pilihan atau alternatif 2. Ada kendala atau syarat 3. Mengikuti suatu pola atau model tingkah laku, baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur 4. Banyak input atau variabel 5. Ada faktor risiko 6. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan (kusrini,2007:7)
  • 26. 26 2.6.1 Proses Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan meliputi empat tahap yang saling berhubungan dan berurutan (Simon, 1980). Empat proses tersebut adalah : 1. Intelligence Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah. 2. Design Tahap ini adalah proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi, dan menguji kelayakan solusi. 3. Choice Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin akan dijalankan. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi solusi yang sesuai untuk model yang telah dibuat. Solusi dari model merupakan nilai spesifik untuk variabel hasil pada alternatif yang dipilih. 4. Implementation Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini diperlukan untuk menyusun
  • 27. serangkian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan 27 (Brigida, 2013). 2.7 Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Suport Sistem (DSS) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara langsung bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Alter, 2002). Decision Suport Sistem (DSS) lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. Decision Suport Sistem (DSS) tidak dimaksudkan untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambilan keputusan untuk melakukan berbagai analisis menggunakan model-model yang tersedia. (Kusrini, 2007: 15). 2.7.1 Jenis-jenis Keputusan Keputusan tak terprogram: bersifat “baru tidak terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum pernah ada sebelumnya, atau karena sifat
  • 28. dan struktur persisnya tidak terlihat atau rumit, atau karena begitu 28 pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus Keputusan-keputusan yang dibuat pada dasarnya dikelompokkan dalam dua jenis, antara lain (Herber A. Simon) : 1. Keputusan Terprogram Keputusan ini bersifat berulang dan rutin sampai batas hingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) tiap kali terjadi. 2. Keputusan Tak Terprogram Keputusan ini bersifat baru tidak terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum pernah ada sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tidak terlihat atau rumit, atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakukan yang sangat khusus (aiiazz_secret, 2012). 2.7.2 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan Karakteristik yang diharapkan ada di DSS (Turban, 2005) : 1. Dukungan kepada pengambil keputusan, terutama pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan informasi terkomputerisasi. Masalah-
  • 29. masalah tersebut tidak bisa dipecahkan oleh sistem komputer 29 lain atau oleh metode atau alat kuantitatif standar. 2. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajer ini. 3. Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstruktur sering memerlukan keterlibatan individu dari departemen dan tingkat organisasional yang berbeda atau bahkan dari organisasi lain. 4. Dukungan untuk keputusan indenpenden dan/atau sekuensial. Keputusan bisa dibuat satu kali, beberapa kali, atau berulang (dalam interval yang sama). 5. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan : inteligend, desain, pilihan, dan implementasi. 6. Dukungan diberbagai proses dan gaya pengambilan keputusan (Kusrini, 2007:20). 2.7.3 Komponen Sistem Pendukung Keputusan Aplikasi sistem pendukung keputusan terdiri dari beberapa subsistem, yaitu : 1. Subsistem Manajemen Data Subsistem Manajemen Data memasukkan satu database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan kondisi. Dikelola oleh perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Database/ Database Management System (DBMS).
  • 30. 30 2. Subsistem Manajemen Model Subsistem Manajemen Model dari Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari basis model berisi rutin dan statistik khusus, keuangan, forecasting ilmu manajemen dan model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analisis pada sebuah sistem pendukung keputusan. 3. Subsistem Antarmuka Pengguna (Dialog) Istilah antarmuka pengguna mencakup semua aspek komunikasi antara pengguna dan sistem. Cakupannya tidak hanya perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga faktor-faktor yang berkaitan dengan kemudahan pengguna. 4. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan (Knowledge Base) Subsistem ini mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai suatu komponen independen yang memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan si pengambil keputusan. Subsistem ini dapat diinterkoneksikan dengan repositori pengetahuan perusahaan organisasional (Sulung, 2011). 2.7.4 Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan Intelijen Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
  • 31. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara berpikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil keputusan 31 dengan tepat. 2. Kegiatan Merancang Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan, dan menganalisa berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternative. Pertimbangan-pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini. 3. Kegiatan Memilih dan Menelaah Kegiatan Memilih dan Menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih (Sulung, 2011). 2.8 SAW (Simple Additive Weighting) Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternative optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari Multiple Attribute Decision
  • 32. Making (FMADM) adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi 32 alternatif yang sudah diberikan. Metode SAW adalah salah satu metode dari Multiple Attribute Decision Making (FMADM) yang paling sering digunakan. Metode ini merupakan dasar dari sebagian metode FMADM yang seperti AHP dan PROMETHEE yang menghitung nilai akhir alternatif yang diberikan. Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Konsep dasar metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode Simple Additive Weighting (SAW) membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Metode ini merupakan metode yang paling terkenal dan paling banyak digunakan dalam menghadapi situasi Multiple Attribute Decision Making (MADM). MADM itu sendiri merupakan suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Metode Simple Additive Weighting (SAW) ini mengharuskan pembuat keputusan menentukan bobot bagi setiap atribut. Skor total untuk alternatif diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian antara rating (yang dapat dibandingkan lintas atribut) dan bobot tiap atribut. Rating tiap atribut
  • 33. haruslah bebas dimensi dalam arti telah melewati proses normalisasi matriks 33 sebelumnya. Langkah Penyelesaian Simple Additive Weighting (SAW) sebagai berikut : 1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci. 2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. 3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. 4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi. Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah : Dimana : rij = rating kinerja ternormalisasi Maxij = nilai maksimum dari setiap baris dan kolom Minij = nilai minimum dari setiap baris dan kolom Xij = baris dan kolom dari matriks
  • 34. 34 Dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i =1,2,…m dan j = 1,2,…,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai : Dimana : Vi = Nilai akhir dari alternatif wj = Bobot yang telah ditentukan rij = Normalisasi matriks Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih (aeroyid, 2014). Contoh Kasus : Kriteria penilaian Supervisor yang layak untuk dijadikan Store Manager adalah sebagai berikut: 1. Kepemimpinan/Leadership 2. Penguasaan Barang Dagangan/Produk Knowledge 3. Kepribadian/Personality 4. Umum dan Lain-Lain Bobot: 1. Sangat Penting (SP) = 4 2. Penting (P) = 3 3. Cukup Penting (CP) = 2 4. Kurang Penting (KP) = 1
  • 35. Tabel-tabel dibawah ini adalah dimana setiap tabel mempunyai kriteria masing-masing dan dengan nilai dan bobotnya. Untuk lebih jelasnya mengenai nilai di masing-masing tabel kriteria dapat dilihat pada tabel-tabel 35 berikut : Tabel 2.1 Kriteria dan Bobot Kepemimpinan/Leadership (C1) Kepemimpinan/Leadership Bobot Nilai >=85 dan <=100 3 Nilai >=70 dan <=84 2 Nilai >=50 dan <=69 1 Nilai >=0 dan <=49 0 Tabel 2.2 Kriteria dan Bobot Penguasaan Barang Dagangan/Product Knowledge (C2) Penguasaan Barang Dagangan/Product Knowledge Bobot Nilai >=85 dan <=100 3 Nilai >=70 dan <=84 2 Nilai >=50 dan <=69 1 Nilai >=0 dan <=49 0 Tabel 2.3 Kriteria dan Bobot Personality/Kepribadian (C3) Personality/Kepribadian Bobot Nilai >=85 dan <=100 3 Nilai >=70 dan <=84 2 Nilai >=50 dan <=69 1 Nilai >=0 dan <=49 0 Tabel 2.4 Kriteria dan Bobot Umum dan Lain-lain (C4) Umum dan Lain-lain Bobot Nilai >=85 dan <=100 3 Nilai >=70 dan <=84 2 Nilai >=50 dan <=69 1 Nilai >=0 dan <=49 0
  • 36. 36 Tabel 2.5 Data Evaluasi/Penilaian Staff Nama Spv KRITERIA C1 C2 C3 C4 Spv 1 (A1) 65 76 80 77 Spv 2 (A2) 60 71 75 88 Spv 3 (A3) 98 76 87 67 Spv 4 (A4) 83 80 65 89 Spv 5 (A5) 79 88 60 68 Dari tabel penilaian, maka dapat dibuat tabel rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. Tabel 2.6 Tabel Rating Kecocokan Alternatif KRITERIA C1 (Max) C2 (Max) C3 (Max) C4 (Max) A1 1 2 2 2 A2 1 2 2 3 A3 3 2 3 1 A4 2 2 1 3 A5 2 3 1 1 Langkah-langkah penyelesaian: 1. Vektor bobot : W = [(4), (3), (2), (1)] 2. Matrik Keputusan X berdasarkan kriteria bobot: X = { 1 2 2 2 1 2 2 3 3 2 3 1 2 2 1 3 2 3 1 1 }
  • 37. 37 3. Normalisasi Matriks X menggunakan persamaan 1: Alternatif A1 r11 = 1 Max (1;1;3;2;2) = 0,33 r12 = 2 Max (2;2;2;2;3) = 0,67 r13 = 2 Max (2;2;3;1;1) = 0,67 r14 = 2 Max (2;3;1;3;1) = 0,67 Alternatif A2 r21 = 1 Max (1;1;3;2;2) = 0,33 r22 = 2 Max (2;2;2;2;3) = 0,67 r23 = 2 Max (2;2;3;1;1) = 0,67 r24 = 3 Max (2;3;1;3;1) = 1,00 Alternatif A3 r31 = 3 Max (1;1;3;2;2) = 0,33 r32 = 2 Max (2;2;2;2;3) = 0,67 r33 = 3 Max (2;2;3;1;1) = 1,00 r34 = 1 Max (2;3;1;3;1) = 0,33 Alternatif A4 r41 = 2 Max (1;1;3;2;2) = 0,67 r42 = 2 Max (2;2;2;2;3) = 0,67 r43 = 1 Max (2;2;3;1;1) = 0,33 r44 = 3 Max (2;3;1;3;1) = 1,00 Alternatif A5 r51 = 2 Max (1;1;3;2;2) = 0,67 r52 = 3 Max (2;2;2;2;3) = 1,00 r53 = 1 Max (2;2;3;1;1) = 0,33 r54 = 1 Max (2;3;1;3;1) = 0,33
  • 38. Dari hasil perhitungan di atas maka didapat matriks ternormalisasi R, 38 yaitu: R = { 0,33 0,67 0,67 0,67 0,33 0,67 0,67 1,00 1,00 0,67 1,00 0,33 0,67 0,67 0,33 1,00 0,67 1,00 0,33 0,33 } 4. Mencari alternative terbaik menggunakan persamaan 2: V1 = (0,33 x 4) + (0,67 x 3) + (0,67 x 2) + (0,67 x 1) = 5,33 V2 = (0,33 x 4) + (0,67 x 3) + (0,67 x 2) + (1,00 x 1) = 5,67 V3 = (1,00 x 4) + (0,67 x 3) + (1,00 x 2) + (0,33 x 1) = 8,33 V4 = (0,67 x 4) + (0,67 x 3) + (0,33 x 2) + (1,00 x 1) = 6,33 V5 = (0,67 x 4) + (1,00 x 3) + (0,33 x 2) + (0,33 x 1) = 6,67 V3 merupakan peringkat pertama karena memiliki nilai yang lebih besar dari nilai yang lain, V3 merupakan nilai preferensi dari alternatif A3, sehingga A3 atau dalam kasus ini Supervisor A3 yang menjadi alternatif terbaik untuk dijadikan Store Manager. 2.9 Perancangan Basis Data Basis data (Database) merupakan kumpulan file yang saling berelasi, relasi tersebut biasa ditunjukan dengan kunci dari tiap-tiap file yang ada. Suatu database menujukan suatu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup instansi pemerintah, swasta atau organisasi.
  • 39. Perancangan basis data merupakan langka untuk menentukan basis 39 data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Komponen penting yang ada dalam perancangan basis data antara lain: a) Entitas merupakan objek atau kejadian yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Pada model rasional, entitas akan menjadi tabel. b) Atribut merupakan item data yang menjadi bagian dari suatu entitas atau yang mendiskripsikan karakteristik (property) dari entitas. c) Field adalah sebuah unit data yang berisi satu atau lebih karakter (byte). Field merupakan unit terkecil dari informasi berharga dalam database. setiap field memiliki nama field yang menggambarkan jenis data yang harus dimasukkan ke dalam field. Contoh field adalah nama pertama, alamat jalan, atau jenis kelamin. d) Record adalah sekumpulan field-field yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap, satu record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang misalnya, NIM, nama, jurusan. e) Data value (nilai atau isi data) adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada setiap data elemen atau atribut. f) File adalah kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut yang sama namun berbeda-beda data valuenya.
  • 40. g) Integritas referensi adalah aturan-aturan yang mengatur hubungan antara kunci primer (Primary key) dan kunci tamu (Foregin key) tujuan integritas referensial adalah untuk menjamin agar elemen dalam satu tabel yang menunjuk kesuatu pengenal unik pada suatu baris pada tabel 40 lain benar-benar menunjuk kesuatu nilai yang memang ada. h) Kunci Kandidat adalah kunci secara unik (tidak mungkin kembar) dapat dipakai untuk mengidentifikasikan suatu baris (nilai atribut) dalam tabel. i) Hubungan adalah asosiasi atau kaitan antara dua entitas. j) Domain adalah himpunan nilai yang berlaku bagi suatu atribut. k) Kunci Primer (primary key) adalah kunci kandidat yang dipilih sebagai kunci utama untuk mengidentifikasikan baris dalam tabel. l) kunci tamu (foregin key) adalah sembarang atribut yang menunjuk ke kunci primer pada tabel. 2.10 Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) adalah model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke model yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. (Ladjamudin Bin Al-Bahra, 2005: 64).
  • 41. 41 Simbol-simbol yang digunakan pada penggambaran DFD yaitu : Tabel 2.7. Simbol Data Flow Diagram (DFD) Simbol Keterangan Kesatuan Luar Simbol kesatuan luar (External Entity) memisahkan suatu sistem denganlingkungan luarnnya. Kesatuan luar (External Entity) merupakan kesatuan (External) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem luarnya yang akan memberikan input atau menerima ouput dari sistem. Arus Data Aliran data merupakan suatu simbol yang berupa masukan untuk proses dan keluaran dari proses dengan keluaran kususdari sumber ke tujuan. Proses Kegiatan yang dilakukan oleh orang. Mesin ataupun komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk menghasilkan arus data yang keluar dari proses. Penyimpanan Data Merupakan simbol untuk proses menyimpanan data untuk proses atau keluaran dari proses. 2.11 Definisi Entity Relational Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak. Entity Relationship Diagram (ERD) juga menggambarkan hubungan antara entitas yang memiliki sejumlah atribut dengan entitas yang lain dalam suatu sistem yang terintegrasi. Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan oleh perancang sistem untuk memodelkan data yang nantinya akan dikembangkan menjadi basis data (database). Berikut simbol-simbol ERD :
  • 42. 42 Tabel 2.8 Entity Relationship Diagram (ERD) Nama dan Simbol Keterangan Entitas Yaitu kumpulan dari objek yang dapat diidentifikasikan secara unik Relasi Hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Jenis hubungan antara lain : satu ke satu, satu ke banya, dan banyak ke banyak. Atribut Karekteristik dari entity atau relasi yang merupakan penjelasan detail tentang entitas Link Hubungan antara entity dengan atributnya dan himpunan entitas dengan himpunan relasinya. 2.12 Derajat Relasi Model relasi ini berdasarkan persepsi dunia nyata diantaranya himpunan objek dasar dan relasi antara entitas. Entitas dapat diartikan sebagai objek dan diidentifikasikan secara unik, dan objeknya dapat berbentuk orang, barang dan sebagainya. Derajat relasi (kardinalitas) relasi menunjukkaan maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B dapat berupa satu ke satu (one to one), satu ke banyak (one to many), banyak ke satu (many to one) dan (many to many) banyak ke banyak (Yakub, 2012: 63-65) : 1. Satu ke satu (One to One), berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan satu entitas pada himpunan satu entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada
  • 43. himpunan entitas B berhubungan dengan satu entitas himpunan 43 entitas B. A B Entitas 1 Relasi 1 Entitas Gambar 2.4 Kardinalitas Satu ke Satu 2. Satu ke Banyak (One to Many), berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dan dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, setiap entitas pada himpunan entitas berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A. A B Entitas 1 Relasi N Entitas Gambar 2.5 Kardinalitas Satu ke Banyak 3. Banyak ke Satu (Many to One), berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya, dimana ssetiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B. A B Entitas N Relasi 1 Entitas Gambar 2.6 Kardinalitas Banyak ke Satu
  • 44. 4. Banyak ke Banyak (Many to Many), berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan 44 dengan banyak entitas pada himpunan entitas A. A B Entitas M Relasi N Entitas Gambar 2.7 Kardinalitas Banyak ke Banyak 2.13 FlowChart Flowchart merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis yang menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta urutannya dengan menghubungkan masing masing langkah tersebut menggunakan tanda panah. Diagram ini bisa memberi solusi selangkah demi selangkah untuk penyelesaian masalah yang ada di dalam proses atau algoritma tersebut. Berikut adalah simbol Flowchart yang digunakan : Tabel 2.9. Simbol Flowchart Simbol Keterangan Simbol yang menggambarkan permulaan atau akhir dari suatu program Simbol yang menunjukan pengolahan yang tidak dilakukan oleh computer Simbol kondisi yang akan menimbulkan beberapa kondisi
  • 45. 45 Tempat penyimpanan suatu proses dari program Input atau output yang tertulis pada sebuah kertas Simbol manual input, memasukkan data secara manual dengan menggunakan online keyboard Aliran data merupakan suatu simbol yang berupa masukan untuk proses dan keluaran dari proses dengan keluaran khusus dari sumber ke tujuan. menyatakan suatu tindakan atau proses yang dilakukan oleh computer Untuk menyimpan data 2.14 Microsoft Visual Studio 2010 Visual Basic adalah bahasa pemrograman komputer yaitu berupa perintah atau instruksi-instruksi yang dapat dimengerti komputer untuk menjalankan suatu tugas tertentu. Secara umum, visual basic adalah bahasa pemrograman yang paling mudah dimengerti dan banyak digunakan. Visual basic adalah pemrograman berbasis Windows, dimana dalam tingkat dasar untuk melakukan pemrograman visual basic cukup sederhana yaitu dengan mengatur menu dan menggunakan bahasa Inggris sederhana sebagai bahasa pemrogramannya. Fungsi Visual Basic adalah untuk membuat program berbasis Windows mulai yang sederhana sampai pemrograman yang lebih kompleks. Contohnya adalah pembuatan aplikasi kasir atau perpustakaan.
  • 46. 46 Adapun Kelebihan dan Kekurangan Visual Basic Net antara lain : a. Kelebihan : 1. Mengatasi semua masalah yang sulit disekitar pengembangan aplikasi berbasis windows. 2. Mempunyai fasilitas penanganan Bug yang hebat dan Real Time Background Compiler. 3. Windows Form designer memungkinkan develover memperoleh aplikasi dekstop dalam waktu singkat. 4. Menyediakan bagi Develover pemrograman data akses ActiveX Data Object (ADO). 5. Menghasilkan “Visual Basic untuk Web”. Menggunakan form web yang dapat dengan mudah membangun Thin-Client aplikasi berbasiskan web yang secara cerdas dapat berjalan di browser dan Platform manapun. b. Kekurangan : 1. Tidak memiliki database sendiri dan biasanya visual basic mengunakan database seperti : Mysql, Sql Server dan Microsoft Access. 2. Tidak punya pendukung untuk membuat report dari bawaan visual basic sendiri. 3. Aplikasi yang dibuat dengan Visual Basic Net harus menggunakan Net Framework untuk menjalankannya
  • 47. 4. Visual Basic .NET bukan merupakan bahasa pemprograman yang open source, sehingga akan sulit bagi programmer untuk lebih 47 mendalami Visual Basic .NET secara lebih independen. Program Microsoft Visual Studio memiliki bagian-bagian utama yang memiliki tugas dan fungsi-fungsi, bagian tersebut adalah : 1. Menu Bar Menampilkan berbagai menu dalam Visual Basic untuk membangun pemograman Net. Gambar 2.8 Menu Bar Visual Basic 2010 2. Toolbar Merupakan sebuah tombol jalan pintas yang terdapat pada menu bar. Gambar 2.9 Toolbar Visual Basic 2010 3. Form Merupakan area untuk mendesain, meletakan dan menyusun komponen-komponen visual basic dalam membangun aplikasi. Gambar 2.10 Form Designer Visual Basic 2010
  • 48. 48 4. Toolbox Berisi komponen-komponen yang digunakan untuk objek dalam program. Gambar 2.11 Toolbox Visual Basic 2010 5. Solution Explorer Merupakan bagian-bagian yang berfungsi untuk menampilkan item-item penyusun sebuah proyek atau solution. Gambar 2.12 Solution Explorer Visual Basic 2010 6. Form View Code Merupakan area tempat menuliskan code dari sebuah objek atau form. Gambar 2.13 Form View Code Visual Basic 2010
  • 49. 49 7. Page Tabs Digunakan untuk berpindah antara tampilan desain/kode dari form satu ke form lain yang sedang aktif (terbuka). Gambar 2.14 Page Tabs Visual Basic 2010 8. Properties Berfungsi untuk melihat nilai properti dari sebuah objek atau class. Gambar 2.15 Properties Visual Basic 2010 9. Error List Menampilkan pesan error jika terdapat kesalahan. Gambar 2.16 Error List Visual Basic 2010 2.15 Crystal Reports Crystal Reports merupakan salah satu paket program yang digunakan untuk membuat dan menerjemahkan informasi yang terkandung dalam database ke dalam berbagai jenis laporan. Crystal Reports dirancang
  • 50. untuk membuat laporan yang dapat digunakan dengan berbagai bahasa pemrograman berbasis Windows, seperti Visual Basic, Visual C/C++, Visual Interdev, dan Borland Delphi. Beberapa kelebihan yang dimiliki 50 program Crystal Reports, antara lain: a. Pembuatan laporan dengan Crystal Reports tidak terlalu rumit dan banyak melibatkan kode program. b. Program Crystal Reports banyak digunakan karena mudah terintegrasi dengan bahasa lain. c. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format paket program lain, seperti Microsoft Office, Adobe Acrobat Reader, HTML, dan sebagainya. Dalam membuat suatu laporan, data merupakan komponen yang sangat vital dan mutlak disediakan. Umumnya data-data tersebut disimpan dalam sebuah database. Terdapat dua model untuk mengambil data yang ada di database guna ditampilkan di laporan, yaitu : 1. Pull Mode Proses yang terjadi adalah driver akan melakukan koneksi ke database dan menarik data yang ada didalam database tersebut sesuai dengan permintaan. Dengan model ini, diantara koneksi dalam database dengan perintah SQL akan menghasilkan data yang ditangani oleh Crystal Reports. Umumnya model ini digunakan pada laporan yang pengambilan datanya berasal dari sebuah database, dimana koneksinya tidak mengalami perubahan atau tidak memerlukan pengkodean.
  • 51. 51 2. Push Mode Koneksi ke database digunakan untuk mengambil data dan mengisikan data tersebut ke dalam dataset. Data yang berada dalam dataset selanjutnya ditampilkan pada laporan. Dengan metode ini memungkinkan untuk membangun koneksi yang terbagi (sharing) ke dalam aplikasi dan membagi data sebelum Crystal Reports menerimanya. Laporan yang telah dibuat dengan Crystal Reports masih belum terlihat bentuk tampilan datanya. Untuk itu dibutuhkan kontrol lain yang dipasang di form yaitu CrystalReportsViewer. 2.16 PhpMyAdmin PhpMyAdmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk menangani administrasi MySQL melalui Jejaring Jagat Jembar atau bisa di sebut World Wide Web (www). Phpmyadmin mendukung berbagai operasi MySQL, diantaranya mengelola basis data, tabel-tabel, bidang (fields), relasi, indeks, pengguna, perijinan, dan lain-lain. Pada dasarnya, mengelola basis data dengan MySQL harus dilakukan dengan cara mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai command line untuk setiap maksud tertentu. Jika seseorang ingin membuat basis data maka ketikkan baris perintah yang sesuai untuk membuat basis data. Untuk membukanya, menggunakan browser dan ketikkan alamat http://localhost/phpmyadmin,
  • 52. maka akan muncul halaman phpMyAdmin. Di situ nantinya seseorang bisa 52 membuat basis data baru, dan mengelolahnya. 2.17 XAMPP Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri atau localhost, yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQLdatabase, dan penerjemahbahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X, Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. X : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi,seperti Windows, Linux, Mac OS, dan Solaris. A : Apache, merupakan aplikasi webserver. Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web. jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan,maka dapat saja suatu database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan. M : MySQL, merupakan aplikasi database server. Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan
  • 53. mengelola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data yang berada 53 dalam database. P : PHP, bahasa pemrograman web. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. Sistem manajemen basis data yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL. namun PHP juga mendukung sistem manajement database Oracle, Microsoft Access, Interbase, d-base, PostgreSQL, dan sebagainya. P : Perl, bahasa pemrograman. 2.18 Supervisor Penyelia atau lebih dikenal dengan istilah Inggrisnya supervisor adalah seseorang yang diberikan tugas dalam sebuah perhimpunan perusahaan sebagaimana ia mempunyai kuasa dan wewenang untuk mengeluarkan perintah kepada rekan kerja bawahannya. Kata "supervisor" berasal dari bahasa Inggris yang berarti, one who supervises or has charge and direction of: seseorang yang menyelia atau yang mempunyai wewenang untuk memberi arahan; atau bisa juga berarti, a program that controls the execution of other programs: suatu tatacara yang mengendalikan pelaksanaan tatacara lainnya.
  • 54. Peran kerja penyelia berada di tingkat madya, yaitu di antara para atasan perancang kebijakan dan di antara para pegawai pelaksana langkah-langkah kebiasaan di lapangan. Dengan kegunaan kerja yang berada di antara itu, maka tugas utama penyelia ialah untuk melakukan penyeliaan terhadap para pegawai pelaksana langkah-langkah kebiasaan kegiatan niaga perusahaan sehari-hari. Penyelia adalah tingkat kepemimpinan yang tidak boleh merancang kebijakan yang bersifat laku-baik (strategic), tetapi hanya boleh menerjemahkan dan menyampaikan kebijakan laku-baik atasannya kepada para bawahan untuk dikerjakan dengan berhasilguna (effective) dan mampu menghasilkan (productive). Oleh karena itu, seorang penyelia harus memiliki kemampuan yang bermutu tinggi dan mencakup keterampilan membina hubungan baik di antara atasan dan bawahan, keterampilan terhadap kegunaan dan peran kerja agar mampu bekerja dengan baik, berdaya cipta (creative), berhasilguna, bermutu, mampu menghasilkan, berdayaguna (efficient), berturut kerja (synergetic), dan cerdas melakukan penyeliaan terhadap bawahan; keterampilan kecerdasan jiwa batiniah (emotional 54 intelligence) serta pola pikir yang membina watak baik (wikipedia, 2011). 2.19 Store Manager Store Manager adalah Pemimpin dalam suatu organisasi pada sebuah toko atau swalayan. Store Manager berbeda dengan Pemimpin yang pada umumnya menyangkut dengan tipe dan caranya mengatur sebuah Toko. Adapun perbedaan Store Manager dapat dilihat dari tanggung jawabnya.
  • 55. Dalam suatu bisnis toko retail, kemajuan dan kelancaran operasional toko dipengaruhi oleh kecakapan seorang Manager toko. Manager toko merupakan orang yang penting di suatu toko dan merupakan representasi manajemen perusahaan di garis depan. Karena itu seorang Manager toko harus mengerti dan memahami tugas dan tanggung jawabnya agar operasional toko dapat berjalan dengan lancar dang menghasilkan profit yang maksimal 55 bagi perusahaan. Tugas dan tanggung jawab seorang Store Manager sangat kompleks. Oleh karena itu, mengetahui tugas dan tanggung jawab utama seorang Store Manager menjadi suatu keharusan agar dia bisa menyusun skala prioritas dari tugas-tugasnya tersebut. 2.19.1 Tanggung jawab Store Manager Store Manager mempunyai tanggung jawab di dalam sebuah toko yang dipimpinnya, antara lain : 1. Sales dan Profitability Store Manager tahu bahwa mereka harus mencapai target penjualan yang ditetapkan, namun hanya sedikit sekali yang menyadari bahwa mereka harus memperoleh profit atau laba dari hasil usahanya. Seharusnya seorang Store Manager sadar betul bahwa kesehatan tokonya diukur dari profit yang dihasilkan, bukan semata-mata hanya dari omzet. Penjualan itu penting karena merupakan tujuan dari adanya suatu toko, akan tetapi profit adalah tujuan utama dari sebuah bisnis. Apalah artinya suatu penjualan
  • 56. yang banyak tetapi profit yang sedikit, apalagi tanpa profit sama sekali. Profitabilitas sangat ditentukan ole jumlah sales yang diperoleh dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Untuk memperoleh profit yang maksimal, seorang Store Manager harus 56 memiliki kemampuan yang baik dalam hal pengendalian biaya. 2. Penanganan Inventory Toko ritel adalah bisnis yang tergantung dari ketersediaan inventori atau barang dagangan. Bahkan boleh dikatakan bahwa inventori adalah jantung dari sebuah toko ritel. Seorang Store Manager harus memiliki kemampuan yang baik dalam hal penanganan inventori, sebab hal ini sangat mempengaruhi omzet toko yang dipimpinnya. Perlu kecakapan analisa yang baik untuk memperhatikan Inventory Turn Over (ITO) agar barang yang tersedia di tokonya dapat cepat dikonversi menjadi uang. 3. Pengendalian Sumber Daya Manusia Kemampuan store manager dalam mengendalikan sumber daya manusia adalah tanggung jawab yang mungkin paling sulit dilakukan. Karena pengendalian sumber daya ini membutuhkan kemampuan penunjang yang sangat komplek meliputi kemampuan komunikasi, manajerial, psikologi, melatih,dan memotivasi,dan melakukan evaluasi.
  • 57. 57 4. Pengendalian Aset Tujuan dari pengendalian aset ini adalah untuk memastikan bahwa semua aset yang ada di toko berfungsi sebagaimana mestinya sehingga mendukung pencapaian tujuan operasional toko. Aset yang menjadi tanggung jawab Store Manager adalah : a. Tangible aset, yaitu aset yang berwujud seperti equipment dan gedung. b. Intangible aset, yaitu aset yang tak berwujud seperti image perusahaan, merk, service. 5. Customer Service Every business is a “service” business. Jargon ini mengindikasikan tentang betapa pentingnya pelayanan kepada pelanggan, karena service inilah yang menentukan loyalitas, kepuasan, dan kenyamanan pelanggan dalam berbelanja. Pada akhirnya tentu saja menentukan omzet penjualan. Oleh karena itu seorang Store Manager bertanggung jawab dalam menentukan dan melaksanakan bentuk service yang dilakukan oelh semua timnya. Service bukan hanya menentukan omzet penjualan saja, akan tetapi lebih jauh lagi adalah bahwa hal tersebut menentukan citra dan brand awareness toko yang dipimpinnya. Dan brand image tak lain merupakan aset bisnis yang harus dijaga dan dikendalikan (yosepsugianto, 2011).
  • 58. 58 2.20 Kriteria Penilaian Adapun data yang diperoleh penulis yang digunakan Operasional Muara Group dalam menilai ataupun mengevaluasi kinerja Supervisor pada unit-unit tertentu untuk dapat dipromosikan nantinya pada jabatan Store Manager adalah sebagai berikut : A. Leadership / Kepemimpinan 1. Kemampuan Memimpin 2. Kemampuan membuat Rencana 3. Kemampuan Mendelegasikan Tugas 4. Kemampuan Mengelola atau Menejerial 5. Kemampuan Mengkoordinir Pekerjaan 6. Kemampuan Mengendalikan Personil 7. Kemampuan Mengambil Sikap Tegas 8. Kemampuan Mengambil Keputusan Cepat dan Tepat 9. Kemampuan Mengatasi Masalah yang timbul baik internal maupun eksternal. 10. Kemampuan Menjalankan Aturan dan Tata Tertib Perusahaan B. Penguasaan Barang Dagangan / Product Knowledge 1. Penguasaan merek barang dagangan. 2. Penguasaan stock barang menurut merek. 3. Penguasaan stock barang laku atau tidak laku 4. Penguasaan administrasi Counter 5. Penguasaan Penjualan atau Sale
  • 59. 59 6. Penguasaan Acara Promosi 7. Penguasaan Display 8. Penguasaan Counter atau Lapangan. 9. Penguasaan Competitor atau saingan 10. Hubungan Koordinasi C. Personality atau Kepribadian 1. Disiplin Kerja 2. Penampilan atau Performance 3. Hubungan Kerja Koordinasi 4. Kesehatan Fisik 5. Kerajinan, Ketekunan dan Kepatuhan 6. Tanggung jawab Pekerjaan 7. Inisiatif 8. Agresif 9. Kejujuran 10. Niat Kerja atau Kemauan Kerja D. Umum dan lain-lain 1. Penguasaan ekspedisi / Gudang 2. Penguasaan Document 3. Penguasaan Stock Opname 4. Kebersihan dan Kerapihan Counter 5. Penguasaan Iklim atau Toko
  • 60. 60 BAB III GAMBARAN UMUM 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian dilakukan pada Muara Group Ternate Mall Ternate, dengan alamat Jalan Merdeka No. 19 Kelurahan Gamalama Kecamatan Ternate Tengah Kota Ternate. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan September – Desember 2014. 3.2 Sejarah Singkat Muara Group Muara Group adalah usaha Perdagangan Umum, Jasa dan Property yang terdiri dari beberapa bidang usaha diantaranya Dept Store, Swalayan, Perhotelan, Perkayuan dan Ternate Mall yang dulunya adalah satu-satunya pusat perbelanjaan yang terlengkap dengan di dukung fasilitas Escalator dan AC yang ada di Maluku Utara khususnya kota Ternate. Saat ini Muara Group berkantor di Jln Merdeka no 19 dan memiliki 1 Swalayan (Muara Mart), 3 toko pakaian (Dept Store), dan Hotel, dengan total karyawan kurang lebih 200 orang. Muara Group di pimpin oleh bapak H. Ismi Anas yang sekaligus pula sebagai pemilik dari Muara Group ini.
  • 61. Muara Group di awali dari sebuah kios “AFIS” di pasar Gamalama yang dirintis Bapak H, Ismi Anas pada tahun 1983, yang kemudian berubah menjadi toko pakaian REMAJA JAYA Dengan jumlah karyawan pada saat itu 8 orang, atas kemitraan yang baik dalam berkerja sama dengan pihak perbankkan pada saat itu BANK DAGANG NEGARA (BDN), yang kemudian pada tahun 1992 beralih menjadi nasabah BANK BUMI DAYA (BBD) yang kini menjadi BANK MANDIRI dan atas dukungan pihak perbankanlah melalui kredit yang di berikannya, perkembangan toko tersebut maju sangat pesat dan tak mampu lagi menampung semua barang dagangannya serta untuk peningkatan mutu pelayanan kepada pelangganya, maka pada tahun 1991 di putuskan untuk menyewa sebuah toko di jalan Nukila Dengan nama toko AMANDA dan guna memperluas lagi usaha pakaian ini pada tahun berikutnya yaitu tahun 1992 di sewanya lagi sebuah toko yang di beri nama toko RAJAWALI yang juga terletak di jalan Nukila, maka hingga saat itu usaha yang di kelola oleh Bapak H, Ismi Anas terbentuk 61 atas 3 unit toko pakaian dan memiliki omset penjualan yang cukup baik. Atas kesuksesannya usahanya tersebut pada tahun 2001 sejalan Dengan berakhirnya masa kontrak / sewa tempat toko AMANDA, Bapak H, Ismi Anas mampu menyewa tempat yang lebih besar, sebuah bangunan eks Hotel Nirwana di Jalan Pahlawan Revolusi, Dengan masa kontrak / sewa tempat selama 5 tahun yang telah berakhir pada bulan Nopember 2006 dan pada tahun 2002 muara mengontrak lagi sebagian bangunan tersebut eks hotel Elshinta yang letaknya bersebelahan dengan eks hotel Nirwana tersebut, lama
  • 62. masa kontrak / sewanya selama 10 th yang akan berakhir pada tahun 2012, sebagian dari bangunan tersebut di renovasi menjadi Mini Market (Swalayan), juga Dept Store dan sebagian lagi tetap di gunakan sebagai Hotel dan dari sinilah awal penggunaan nama MUARA untuk semua usaha yang di miliki oleh Bapak H. Ismi Anas mulai di legalitaskan oleh SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) No ; 351/28-03/PM/IV/2002 dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan) No : 280356200113 sejenis usaha perorangan, adapun arti dari nama dan logo Muara yang di gunakan, dimana nama tersebut mengambarkan harapan dan cita-citanya yang akan membawa kota ternate menjadi maju dan menjadi yang terdepan melalui semua usahanya ini yang di lambangkan 62 dengan perahu yang sedang berlayar ke lautan luas. Tahun demi tahun dilalui dan satu per satu hasil telah di raih maka pada tahun 2005 di mulailah pembangunan Mall berlantai 6 (enam) dilengkapi basement di atas salah satu tanah asset milik Muara Group yang telah dimiliki sejak tahun 2003 seluas lebih dari 1340 M2 terletak di antara jalan St Khairan dan Jalan Merdeka, di mana konsep pembangunan Mall ini sebagai pusat perbelanjaan juga hiburan keluarga dan pusat bisnis yang modern di kota ternate. Pada tanggal 18 Oktober 2006 Ternate Mall mulai beroperasi dengan 3 (tiga) lantai yang sudah dapat di jalankan, dan tanpa fasilitas escalator dan AC. Seiring dengan waktu dengan dukungan dari perbankan serta manajemen yang profesional yang didatangkan langsung dari Jakarta, maka pada bulan
  • 63. April 2007 sudah dapat beroperasi semua lantai mulai dari lantai 1 s/d 5 dan 63 sudah didukung dengan fasilitas AC dan escalator. Untuk mengenalkan lagi di bawah ini adalah usaha-usaha yang di miliki oleh Muara group di Ternate yang di pimpin oleh Bapak H. Ismi Anas : 1. MUARA MART : TERNATE MALL Lt.1 & Basement 2. MUARA DEPT. STORE : TERNATE MALL Lt.2 & 3 3. MUARA HOTEL : Jl. Pahlawan Pevolusi No 60 Ternate 4. MUARA COLECTION : Jl. Pahlawan Pevolusi No 60 Ternate 5. CV. KALUMATA KARYA UTAMA : Jl. St Pedro / Ngade ternate 6. BMK (Ternate Mall) : Jl. Merdeka No. 19 Ternate 3.3 Visi dan Misi Muara Group 3.3.1 Visi Visi Muara Group adalah untuk memajukan Kota Ternate agar dapat setara dengan kota-kota berkembang lainnya, mulai dari bidang infrastruktur, pendidikan dan intelektuallitas masyarakatnya, serta membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk mengembangkan potensi Sumber Daya Manusia khususnya yang ada di Kota Ternate dan sekitarnya. 3.3.2 Misi Misi Muara Group mensejajarkan Kota Ternate dengan kota lainnya yang ada di Indonesia Timur serta mengembangkan konsep
  • 64. Manajemen Modern dalam usahanya yang di dukung oleh Sumber 64 Daya Manusia yang handal. 3.4 Struktur Organisasi GENERAL MANAGER MANAGER OPERASIONAL STORE MANAGER ASISTEN MANAGER DEPARTEMENT STORE Gambar 3.1 Struktur Organisasi Muara Group ASISTEN MANAGER 3.5 Tugas Pokok dan Fungsi 3.5.1 Tugas Pokok dan Fungsi General Manager a. Merencanakan dan mengembangkan kebijakan, strategi dan sistem operasional pengelolaan usaha jasa dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan (profit) serta kepuasan dan keamanan customer - tenan dan secara berkala melakukan pengawasan dan evaluasi dalam pencapaian target yang diharapkan. b. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program-program kebijakan, Strategi dan Sistem Operasional dan Pelayanan Jasa MUARA MART ASISTEN MANAGER GUDANG INDUK ASISTEN MANAGER MUARA HOTEL ASISTEN MANAGER MUARA COLLECTION
  • 65. yang telah direncanakan dan secara berkala melaporkan secara 65 tertulis kepada atasan. c. Membuat Laporan Secara Berkala. d. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan usaha jasa jangka panjang dan pendek yang berorientasi pada kepuasan customer serta mengacu pada peraturan dan tujuan perusahaan. e. Menyusun program kerja , budget biaya dan pendapatan setiap unit usaha jasa. f. Menyusun sistem kinerja manajemen, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan siklus kinerja managemen, mulai dari perencanaan, pembinaan, sampai dengan penilaian, untuk memastikan tercapainya target kinerja kepala unit usaha , kinerja unit usaha dan kinerja perusahaan. g. Menyusun strategi dan program kerja marketing serta melakukan promosi pada unit usaha jasa secara berkesinambungan h. Memonitor terhadap pencapaian target usaha dan pengendalian operasional. i. Merencanakan dan mengevaluasi kebutuhan SDM sesuai dengan perkembangan organisasi secara tepadu dan efektif. j. Mengontrol dan melaporkan aktifitas administrasi dan keuangan setiap unit usaha jasa.
  • 66. 66 3.5.2 Tugas Pokok dan Fungsi Operasional Manager a. Menyusun, mengawasi dan mengevaluasi strategi dan kebijakan sistem pendukung pengelolaan usaha jasa dan retail untuk jangka pendek dan panjang dengan mengacu pada peraturan dan tujuan perusahaan. b. Membuat kebijakan kebijakan yang bersifat vital dan strategis sebagai pijakan bagi pelaksanaan dan pengembangan setiap unit usaha. c. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang efektif dan efesien untuk menunjang kegiatan operasinal perusahaan. d. Mengkoordinasikan dan mengontrol anggaran tenaga kerja agar digunakan dengan efektif dan efesien. e. Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi SDM di setiap unit usaha untuk memastikan berjalan sesuai aturan, sistem dan rencana kerja. f. Mengkoordinasikan, melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan. g. Menganalisa total kebutuhan barang, mengatur penyedian pengadaan dan sirkulasi barang sedemikian rupa sehingga alokasi barang ke setiap unit usaha dapat memenuhi kebutuhan secara efektif, efesien dan tepat waktu.
  • 67. h. Mengawasi dan mengkoordinir pemberdayaan semua fasilitas kerja dan optimalisasi program aplikasi computer untuk menunjang aktifitas dan analisa kinerja usaha, serta memperhitungkan akurasi, manfaat, kerahasiaan dan nilai/value dari data data, sehingga dapat dijadikan sumber informasi 67 perkembang perusahaan. i. Mengawasi dan mengkoordinir pemanfaatan fasilitas, perawatan dan perbaikan sesuai dengan aturan dan ketetapan pemeliharaan dan perbaikan, logbook fasilitas dan aturan perusahaan yang berlaku. J. Memonitor dan melakukan evaluasi terhadap pencapaian target usaha setiap unit usaha. k. Mengontrol dan melaporkan aktifitas administrasi dan keuangan setiap unit usaha. 3.5.3 Tugas Pokok dan Fungsi Store Manager g. Merencanakan dan mengembangkan kebijakan, strategi dan Sistem Operasional pengelolaan Muara Mart, dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan (Profit Oriented) dan secara berkala melakukan pengawasan dan evaluasi dalam pencapaian target profit yang diharapkan. h. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program-program kebijakan, strategi dan Sistem Operasional yang telah direncanakan dan secara berkala serta membuat pelaporannya.
  • 68. i. Membuat laporan secara berkala terhadap perkembangan usaha 68 Muara Mart. j. Menentukan harga jual, produk yang akan dijual, jadwal pembelian serta sistem promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan. k. Menyusun strategi dan kebijakan, program kerja pengelolaan toko jangka panjang dan pendek sesuai peraturan dan tujuan perusahaan. l. Memonitor jumlah stok untuk memastikan nilai stok perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan. m. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan. n. Menyusun sistem kinerja manajemen, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan siklus kinerja manajemen, mulai dari perencanaan, pembinaan, sampai dengan penilaian, untuk memastikan tercapainya target kinerja Sumber daya Manusia (SDM) yang ada. i. Merencanakan kebutuhan Sumber daya Manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan organisasi secara tepadu dan efektif. J. Mengontrol dan melaporkan aktifitas administrasi dan keuangan setiap unit usaha retail.
  • 69. 69 3.5.4 Tugas Pokok dan Fungsi Asisten Manager Muara Mart a. Menyusun, melaksanakan, dan mengawasi aktivitas pencapaian target penjualan (sales) dan profitabilitas. b. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya pengendalian persediaan barang dagangan. c. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya turn over barang dagangan. d. Bertanggung jawab terhadab pengendalian Sumber Daya Manusia (SDM). e. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya penanganan asset baik asset berwujud dan tidak berwujud. f. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya fungsi pelayanan costumer. g. Menyusun sistem kinerja Toko, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan siklus kinerja managemen toko, mulai dari perencanaan, pembinaan, sampai dengan penilaian, untuk memastikan tercapainya target kinerja para supervisi dan kinerja usaha Toko. h. Menyusun strategi dan program kerja marketing serta melakukan promosi secara berkesinambungan. i. Mengontrol dan melaporkan aktifitas Operasional dan administrasi keuangan Toko.
  • 70. 70 3.5.5 Tugas Pokok dan Fungsi Asisten Manager Departemen Store a. Menyusun, melaksanakan, dan mengawasi aktivitas pencapaian target penjualan (sales) dan profitabilitas b. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya pengendalian persediaan barang dagangan. c. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya turn over barang dagangan. d. Bertanggung jawab terhadab pengendalian Sumber daya Manusia (SDM). e. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya penanganan aset baik aset berwujud dan tidak berwujud. f. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya fungsi pelayanan costumer. g. Menyusun sistem kinerja Toko, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan siklus kinerja managemen toko, mulai dari perencanaan, pembinaan, sampai dengan penilaian, untuk memastikan tercapainya target kinerja para supervisi dan kinerja usaha Toko. h. Menyusun strategi dan program kerja marketing serta melakukan promosi secara berkesinambungan. i. Mengontrol dan melaporkan aktifitas operasional dan administrasi keuangan Toko.
  • 71. 71 3.5.6 Tugas Pokok dan Fungsi Asisten Manager Muara Collection a. Menyusun, melaksanakan, dan mengawasi aktivitas pencapaian target penjualan (sales) dan profitabilitas b. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya pengendalian persediaan barang dagangan. c. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya turn over barang dagangan. d. Bertanggung jawab terhadab pengendalian Sumber daya Manusia (SDM). e. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya penanganan aset baik aset berujud dan tidak berujud. f. Bertanggung jawab dan Mengawasi terlaksananya fungsi pelayanan costumer. g. Menyusun sistem kinerja Toko, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan siklus kinerja manajemen toko, mulai dari perencanaan, pembinaan, sampai dengan penilaian, untuk memastikan tercapainya target kinerja para supervisi dan kinerja usaha Toko. h. Menyusun strategi dan program kerja marketing serta melakukan promosi secara berkesinambungan. i. Mengontrol dan melaporkan aktifitas operasional dan administrasi keuangan Toko.
  • 72. 72 3.5.7 Tugas Pokok dan Fungsi Asisten Manager Gudang Induk a. Membuat kebijakan kebijakan pengadaan yang bersifat vital dan strategis sebagai pijakan bagi pelaksanaan dan pengembangan setiap unit usaha. b. Menyusun rencana pembelian secara berkala (target stock) untuk program jangka pendek dan panjang disesuaikan dengan kebutuhan / rencana Perusahaan. c. Merencanakan dan mengatur strategi pengadaan dengan Marchandising (MD) local dan luar Ternate menyangkut dengan pembelian barang dan peralatan untuk menghindari kesalahan order dan double order. d. Memeriksa, menganalisa dan mengkoordinasikan dengan opersional unit terkait ketersediaan stock dan turn over barang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. e. Menganalisa total kebutuhan barang, mengatur penyedian pengadaan dan sirkulasi barang sedemikian rupa sehingga alokasi barang ke setiap unit usaha dapat memenuhi kebutuhan secara efektif, efesien dan tepat waktu. f. Melaporkan aktifitas administrasi pengadaan.
  • 73. 73 3.5.8 Tugas Pokok dan Fungsi Asisten Muara Hotel a. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan Muara Hotel jangka Panjang dan Pendek yang berorientasi pada kepuasan customer serta mengacu pada peraturan dan tujuan perusahaan. b. Menyusun program kerja, budget biaya dan pendapatan Muara Hotel. c. Menyusun sistem kinerja manajemen, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan siklus kinerja managemen, mulai dari perencanaan, pembinaan, sampai dengan penilaian, untuk memastikan tercapainya target kerja tiap-tiap bagian di Muara Hotel. d. Menyusun strategi dan program kerja semua divisi yang ada di Muara Hotel serta melakukan promosi secara berkesinambungan e. Memonitor terhadap pencapaian target usaha dan pengendalian operasional Muara Hotel. f. Merencanakan dan mengevaluasi kebutuhan Sumber daya Manusia (SDM) sesuai dengan perkembangan organisasi secara tepadu dan efektif. g. Mengontrol dan melaporkan aktifitas administrasi dan keuangan setiap di Muara Hotel.
  • 74. 74 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Suatu sistem akan dirancang oleh satu orang atau sekelompok orang yang membentuk tim. Orang yang merancang sistem ini disebut Sistem Analis. Ada yang mendefinisikan Sistem Analis sebagai berikut : 1. Seseorang yang menggunakan pengetahuan aplikasi komputer yang dimilikinya untuk memecahkan masalah-masalah bisnis, dibawah petunjuk Manajer Sistem. 2. Seorang yang bertanggung jawab menterjemahkan kebutuhan-kebutuhan si pemakai sistem (user) ke dalam spesifikasi teknik yang diperlukan oleh Programmer dan diawasi oleh Manajemen. Fungsi Analisis Sistem diantaranya adalah : 1. Mengidentifikasikan masalah-masalah dari User 2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan User. 3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah. 4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan User (mane3x, 2013).
  • 75. 75 4.1.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis masalah ini dimulai dari tahapan menganalisa yang terjadi pada Perusahaan Muara Group. Sistem yang berjalan sampai saat ini adalah pada saat Unit membutuhkan seorang Kepala Toko/Store Manager langsung ditunjuk oleh Owner/Pemilik Perusahaan melalui keputusan Manajemen, olehnya itu tidak melalui tahapan yang istilahnya Profesional, akhirnya kompetensi serta kualitas seorang Store Manager tidak dapat tergambarkan disaat terjun di lapangan. 4.1.2 Analisis Sistem yang Diusulkan Dari analisis sistem yang berjalan, maka diusulkan sebuah sistem komputerisasi yang berbasis Sistem Pendukung Keputusan (SPK), yang nantinya dapat membantu pihak Manajemen Muara Group untuk mengambil keputusan secara Analitic, yaitu dengan menggunakan langkah yang sistematis dan mengupayakan solusi yang lebih optimal. Dengan sistem ini pula diharapkan dapat menentukan seorang Kepala Toko/Store Manager yang layak dan pantas mengemban tugas yang diberikan Manajemen dengan kualitas dan kemampuan yang dimilikinya secara profesional.
  • 76. 76 4.1.3 Analisis Kebutuhan Sistem Perangkat Keras dan Perangkat Lunak yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi yang dibangun memiliki kebutuhan satu unit Laptop/Personal Computer dengan spesifikasi sebagai berikut : 4.3.1 Perangkat Keras (Hardware) 1. Processor Intel® Pentium® P6200 @2.13GHz 2.13GHz 2. Hardisk 320 GB 3. RAM (Randm Acceses Memory) 2.00GB 4. Monitor 14.0 Inci, Keyboard dan Mouse 4.3.2 Perangkat Lunak (Software) 1. Sistem Operasi yang digunakan adalah Windows 7. 2. Program Visual Basic 2010, di gunakan untuk membuat aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. 3. Cristal Report digunakan untuk membuat laporannya. 4. Data Base Management System (DBMS) menggunakan MySQL. 4.2 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem (bowo, 2010).
  • 77. Tujuan dari perancangan ini adalah memberikan gambaran yang jelas kepada pengguna mengenai rancangan yang telah diusulkan. Berdasarkan hasil analisis, rancangan program sistemnya dapat digambarkan pada beberapa metode, meliputi Data Flow Diargram (DFD), Entity Relaionship Diagram (ERD), Struktur Tabel, Relasi Tabel, sampai pada Perancangan 77 Tampilan Program. 4.2.1 DFD (Data Flow Diagram) a. Diagram Konteks Diagram koteks merupakan diagram yang terdiri dari suatu proses yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks adalah level yang paling tinggi dari Data Flow Diagram (DFD), yang menggambarkan keseluruhan input ke sistem dan output dari sistem. Untuk memperjelas diagram konteks dimaksud, dapat dilihat pada gambar dibawah berikut : Lakukan Perengkingan Tampilkan Perengkingan Mengatur Bobot BilFuzzy Lihat Normalisasi Matriks Lakukan Perengkingan Gambar 4.1 Diagram Konteks GENERAL MANAGER SPK Penilaian Kinerja Supervisor Untuk Promosi Store Manager Menggunakan Metode SAW Admin Proses Login Proses Login Laporan Perengkingan Input Data User Input Hak Aksses Input Data Pegawai Konfirmasi Data Pegawai Kofirmasi Hak Aksses Konfirmasi Data User Konfirmasi Login User Input Data Pegawai Konfirmasi Data Pegawai Informasi Login Tampilkan Perengkingan Informasi Normalisasi Matriks Konfirmasi Bobot BilFuzzy
  • 78. 78 b. DFD Level 1 Diagram level 1 adalah diagram yang menjabarkan lebih detail pada prosesyang terjadi pada diagram konteks, seperti pada gambar berikut : Admin Login Data Pemakai Data Hak Aksses P 1.3 Data Pegawai Tbl_Pengguna Tbl_BilFuzzy Tbl_Pegawai Data User P 1.1 Login PIMPINAN Konfirmasi P 1.2 Input Data Konfirmasi Pengguna P 1.4 Mengatur Bobot BilFuzzy P 1.5 Input Data Konfirmasi Pegawai P 1.7 Lakukan Perengkingan Data BilFuzzy Konfirmasi Tbl_Nilai_Crisp Tampilkan Perengkingan Perengkingan Lihat Nilai Crisp Tampilkan Nilai Crisp Lakukan Perengkingan Tampilkan Perengkingan P 1.8 Laporan Konfirmasi Laporan Perengkingan User Login Konfirmasi Data Pegawai Lakukan Perengkingan Konfirmasi Input Hak Aksses Lihat RM P 1.6 Lihat Normalisasi Informasi RM Matriks P 1.6.1 Lihat Nilai. Crisp P 1.6.2 Lakukan Normalisasi Matriks Lakukan RM Tbl_Normalisasi Matriis Tampilkan RM Gambar 4.2 DFD Level 1
  • 79. 79 c. DFD Level 2 Data Flow Diagram (DFD) level 2 merupakan turunan dari Data Flow Diagram (DFD) level 1, dimana Data Flow Diagram (DFD) level 2 lebih detail dalam penjabarannya dibanding dengan Data Flow Diagram (DFD) level 1, untuk lebih memperjelas Data Flow Diagram (DFD) level 2 dapat dilihat uraian dibawah ini. 1. DFD Level 2.1 (Proses Login Admin) Sebelum masuk ke sistem, terlebih dahulu admin memasukkan username dan password yang valid untuk bisa masuk ke sistem dan bisa menggunakan program, seperti pada gambar. Data Login P 2.1.1 Admin Input Data Login TblUser Konfirmasi Pemakai Gambar 4.3 DFD Level 2.1 Login Admin 2. DFD Level 2.2 (Input Data User) Data Flow Diagram (DFD) level 2.2 adalah proses dimana Admin dapat menambahkan atau meng-input, Simpan, Ubah, dan menghapus data Pengguna (User) yang menggunakan program untuk menjalankan program. Seperti pada gambar berikut.
  • 80. 80 Admin Input Data Pengguna Konfirmasi Simpan Data Pengguna Ubah Data Pengguna Konfirmasi Konfirmasi TblPengguna Konfirmasi P 2.2.2 Simpan P 2.2.3 Ubah P 2.2.4 Hapus Hapus Data Pengguna P 2.2.1 Input Gambar 4.4 DFD Level 2.2 Input Data Pengguna (User) 3. DFD Level 2.3 (Input Data Supervisor) Data Flow Diagram (DFD) level 2.3 merupakan proses dimana Admin memasukkan data Supervisor ke sistem, dan selanjutnya bisa diubah dan menghapus data Supervisor yang tidak dibutuhkan lagi. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar 4.5 dibawa ini.
  • 81. 81 Admin Simpan Data Supervisor Ubah Data Supervisor Konfirmasi Ubah Data Supervisor Konfirmasi Tbl_Supervisor Konfirmasi P 2.3.2 Simpan P 2.3.3 Ubah P 2.3.4 Hapus Konrfirmasi Hapus Data Supervisor User Hapus Supervisor Konfirmasi Simpan Supervisor Konfirmasi Tbl_Nilai_Crisp P 2.3.1 Input Input Data Supervisor Konfirmasi Input Data Supervisor Konfirmasi Gambar 4.5 DFD Level 2.3 Input Data Supervisor 4. DFD Level 2.4 Proses Data BilFuzzy Proses Data BilFuzzy adalah dimana Admin meng-input nilai yang nantinya di proses pada proses perangkingan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar berikut.
  • 82. 82 Admin Ubah Nilai BilFuzzy TblBilFuzzy Perengkingan TblPerengkingan P 2.4.1 Ubah Nilai Konfirmasi BilFuzzy Gambar 4.6 Proses Data BilFuzzy 5. DFD Level 2.5 Proses Perangkingan Proses perangkingan dilakukan oleh Admin atau User yang mempuyai akses untuk melakukan perangkingan. Proses perangkingan melakukan pengambilan nilai dari beberapa tabel, diantaranya TblNilaiCrisp, TblNormalisasiMatriks, TabelBilFuzy, kemudian di simpan pada tabel Perangkingan, seperti pada gambar dibawah ini. Admin Nilai Crisp TblNilaiCrisp TblNormalisasiMatriks Bilangan Fuzzy P 2.5.3 Lakukan Perengkingan Lakukan Perengkingan Tampilkan Perengkingan TblBilFuzzy Perengkingan Normalisasi Matriks User Lakukan Perengkingan Tampilkan Perengkingan Gambar 4.7 Proses Perangkingan
  • 83. JabatanDirencanakan NilaiProdukKnowledge 83 4.2.2 ERD ( Entity Relationship Diagram) ERD ( Entity Relationship Diagram) merupakan suatu bentuk yang didasarkan pada dunia nyata yang tersusun atas objek-objek dasar yang disebut entitas yang saling berhubungan antara entitas yang satu dengan yang lain pada sebuah database, seperti gambar dibawah ini. Pengguna N Menginput I Data Supervisor KdPengguna* NamaLengkap NamaPengguna Password KdSupervisor NamaSupervisor Usia JenisKelamin Agama N Memiliki Perengkingan (Metode SAW) - Normalisasi Matriks R KdSupervisor NmSupervisor JabatanSekarang NilaiPersonality NilaiUmum RxWC1 TglMasuk TglMulaiOJT NilaiLeadership RxWC2 RxWC3 RxWC4 - Memiliki - NilaiTotal Nilai Crisp KdSupervisor NmSupervisor C1 C2 C3 C4 - Bilangan Fuzzy KdSupervisor SangatPenting Penting CukupPenting KurangPenting NmSupervisor RC1 RC2 RC3 RC4 - - Memiliki - Level Gambar 4.8 ERD (Entity Relationship Diagram)
  • 84. 84 4.2.3 Struktur Tabel Untuk menganalisis setiap informasi yang terdapat pada tabel dapat dilihat pada struktur tabel, seperti pada struktur-struktur tabel berikut : 1. Tabel Pengguna Tabel pengguna adalah tabel dimana seluruh pengguna di tampung dalam satu tabel yaitu TblPengguna dan berhak mengelola sistem dalam aplikasi, untuk lebih jelas dapat di lihat struktur tabel pada tabel 4.1 berukut. Tabel 4.1 Data Pengguna Field Name Data Type Size Primary Key KdPengguna varchar 6 Yes NmLengkap varchar 40 No NmPengguna varchar 25 No Pass varchar 12 No LvlPengguna varchar 15 No 2. Tabel Supervisor Tabel Supervisor terdiri dari beberapa field yang mengidentifiksikan tentang data Supervisor, dimana setiap data Supervisor di-input dan di simpan pada Tbl_Supervisor, seperti pada tabel 4.2 dibawah ini :
  • 85. 85 Tabel 4.2 Tabel Supervisor Field Name Data Type Size Primary Key KdSupervisor NmSupervisor Usia JenisKelamin Agama TglMasuk Jabatan JabatanDirencanakan TglOJT Varchar varchar varchar varchar varchar date varchar varchar date 5 40 20 20 15 - 35 35 - Yes No No No No No No No No 3. Tabel Evaluasi Tabel Evaluasi merupakan tabel yang digunakan untuk menyimpan data-data Supervisor yang nantinya dilakukan promosi, seperti pada struktur tabel 4.3 berikut : Tabel 4.3 Tabel Evaluasi Field Name Data Type Size Primary Key KdSupervisor NmSupervisor TglMasuk Jabatan JabatanDirencanakan TglOJT NilaiLeadership NilaiPenguasaan NilaiPersonality NilaiUmum Varchar varchar date varchar varchar date int int int int 5 40 - 35 35 - 5 5 5 5 Yes No No No No No No No No No
  • 86. 86 4. Tabel Hak Akses Tabel hak akses merupakan tabel penyimpanan semua hak akses semua pengguna dengan field yag ada dalam tabel, seperti tabel 4.4 dibawah ini : Tabel 4.4 Tabel Hak Akses Field Name Data Type Size Primary Key LvlPengguna HakAkses Pengguna GantiPass Bobot Supervisor EvaluasiSupervisor Normalisasi Perangkingan LapSupervisor LapEvaluasi LapKeputusan Varchar int int int int int int int int int int int 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Yes No No No No No No No No No No No 5. Tabel Nilai Crisp Tabel nilai Crisp adalah tabel penyimpanan kode dan nama Supervisor serta kriteria-kriteria dan mempunyai beberapa field, seperti tampak pada tabel 4.5 dibawah ini :
  • 87. 87 Tabel 4.5 Tabel Nilai Crisp Field Name Data Type Size Primary Key KdSupervisor NmSupervisor C1 C2 C3 C4 Varchar varchar int int int int 6 40 2 2 2 2 Yes No No No No No 4.2.4 Relasi Tabel Relasi tabel digunakan untuk menggambarkan hubungan antara Field kunci (*primary key) suatu tabel dengn field kunci tamu (foreign key) pada Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Supervisor untuk promosi Store Manager, seperti pada gambar 4.9 dibawah ini Gambar 4.9 Relasi Tabel
  • 88. 88 4.3 Perancangan Tampilan Program Perancangan tampilan program merupakan proses atau tahapan yang sangat penting dalam membuat sebuah apliksi, proses pembuatan sebuah aplikasi bisa dikatakan menarik apabila antar mukanya sederhana dan mudah dipahami serta menarik perhatian pengguna (User). Berikut ini adalah rancangan tampilan aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk nantinya digunakan pengguna (User): 4.3.1 Tampilan Form Login Form Login merupakan tampilan pertama saat pengguna memulai program yang disertai password untuk mengunci program, sehingga data di dalam sistem dapat terjamin dan tidak semua orang bisa mengakses ini dari aplikasi selain Admin atau petugas yang di tunjuk. Rangcangan tampilan form login dapat dilihat pada 4.9 berikut. Login Aplikasi IMAGE Nama Login : Gambar 4.10 Tampilan Form Login Password : Sistem Login Form untuk Sistem Login pengguna ke Dalam aplikasi OK *Password case sesitif KELUAR
  • 89. 89 4.3.2 Tampilan Menu Utama Desain ini merupakan tampilan awal Menu Utama ketika kita memulai program. Menu utama memuat beberapa Menu File yang bisa di gunakan oleh pengguna, diantaranya Menu Pengguna, File, Laporan dan Keluar, ta,pilan Menu Utama dapat dilihat pada gambar 4.11 berikut. Pengguna File Laporan E x i t Bobot Kriteria Data Pegawai Spv Data Evaluasi Peg. Spv Normalisasi Matriks Hasil Perangkingan Gambar 4.11 Tampilan Menu Utama Hak Akses Data Pengguna Gant i Password Pengguna Logoff Program 4.3.3 Tampilan Hak Akses Desain Tampilan Hak Akses merupakan Form yang digunakan untuk mengatur hak pengguna yang akan menggunakan aplikasi ini berdasarkan level. Lebih mudah dan cepat dipahami tampilannya, seperti pada gambar 4.12 berikut ini. Peg Supervisor Evaluasi Peg. Supervisor Hasil Keputusan
  • 90. 90 Gambar 4.12 Tampilan Menentukan Hak Akses 4.3.4 Tampilan Data Pengguna Desain tampilan data pengguna merupakan form input data pengguna yang menggunakan aplikasi serta menentukan level pengguna serta dilengkapi dengan pencarian data. Untuk dapat lebih memudahkan pemahaman kita dapat lihat pada desain tampilan pada gambar 4.13 berikut ini. Hak Akses Level : Hak Akses Form ini digunakan untuk mengatur pembatasan hak pengguna yang akan menggunakan aplikasi ini berdasarkan level dipengguna. Pengguna File Hak Akses Data Pengguna Ganti Password Pengguna Bobot Kriteria Data Spv Data Evaluasi Peg Normalisasi Matriks Hasil Perangkingan Laporan Data Spv Data Evaluasi Spv Hasil Keputusan OK Keluar
  • 91. 91 Kode Pengguna : Nama Lengkap : Nama Pengguna : Password : Ulangi Password : Level Pengguna : Kode Pengguna Nama Lengkap Nama Pengguna Password Level Gambar 4.13 Tampilan Data Pengguna Data Pengguna Cari Data 4.3.5 Tampilan Ganti Password Pengguna Desain Tampilan Ganti Password adalah untuk memperbaharui password pengguna untuk menjaga agar tidak digunakan oleh sembarang orang, dan secara berkala bisa diperbaharui. Tampilan sederhananya dan mudah dipahami pengguna dapat dilihat pada gambar 4.14 dibawah ini. Simpan Tambah Tutup Nama Lengkap : Clear Hapus Update
  • 92. 92 Ubah Password Form ini digunakan untuk merubah password pengguna berdasarkan yang sdang login Gambar 4.14 Tampilan Ubah Password 4.3.6 Tampilan Bobot Kriteria Tampilan Bobot Kriteria menggambarkan standarisasi penilaian pada Supervisor dengan kriteria dan bobot masing-masing, didesain hanya sebagai informasi bagi pengguna yang nantinya mengeksekusi atau memberikan nilai sesuai yang sudah distandarisasikan, seperti nampak pada gambar 4.15 dibawah ini. OK Keluar Password Lama : Password Baru : Ulangi Password Baru :
  • 93. 93 STANDARISASI NILAI DAN BOBOT PADA MASING-MASING KRITERIA YANG DIGINAKAN DALAMPENILAIAN SUPERVISOR Leadrship/Kepemimpinan (C1) Nilai >=85 dan <=100 Nilai >=70 dan <=84 Nilai >=50 dan <=69 Nilai >=0 dan <=49 Bobot 3 2 1 0 Produect Knowladg (C2) Nilai >=85 dan <=100 Nilai >=70 dan <=84 Nilai >=50 dan <=69 Nilai >=0 dan <=49 Personality/Kepribadian (C3) Bobot Bobot Umum dan Lain-Lain (C4 )(C2) 3 Personality/Kepribadian (C3) Bobot Bilangan Fuzzy 3 Gambar 4.15 Tampilan Bobot Kriteria 4.3.7 Tampilan Data Pegawai Supervisor Bobot Desain Tampilan Data Supervisor digunakan untuk sebagai peng-inputan data awal supervisor yang nantinya dipromosikan sebagai Store Manager pada unit yang membutuhkan, didesain paling sederhana dan mudah dipahami si pengguna walaupun tak ahli dalam komputer, seperti tampak pada gambar 4.16 berikut ini. 3 2 1 0 Nilai >=85 dan <=100 Nilai >=70 dan <=84 Nilai >=50 dan <=69 Nilai >=0 dan <=49 3 2 1 0 Nilai >=85 dan <=100 Nilai >=70 dan <=84 Nilai >=50 dan <=69 Nilai >=0 dan <=49 2 1 0 Vektor Bobot (w) Sebagai Kriteria Leadership/Kepemimpinan (C1) Product Knowladge (C2) Personality/Kepribadian (C3) Umum dan Lain-Lain (C4) Sangat Pent ing Pent ing Cukup Pent ing Kurang Pent ing 2 1 0 Bobot Kri teria