SlideShare a Scribd company logo
SKOLIOSIS
DIDY KURNIAWAN
1
SKOLIOSIS
 Skoliosis berasal dari bahasa Yunani yaitu “Crookednes”
atau kebengkokan.
 Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang di bidang
frontal yang abnormal ke arah samping yang dapat terjadi
pada segmen cervical (leher), thoracal (punggung), maupun
lumbal (pinggang).
 Tulang belakang melengkung abnormal dari sisi ke sisi
menyerupai bentuk “S” 2
2 JENIS SKOLIOSIS
1. Skoliosis Struktural
Terjadi kelengkungan atau rotasi tulang belakang ke arah
samping pada satu sisi
Termasuk jenis skoliosis terburuk oleh karena dapat menjadi
progresif.
2. Skoliosis Fungsional
Terjadi kelengkungan namun tidak terfiksasi dan tidak progresif.
3
4
EPIDEMIOLOGI
 Pada suatu populasi, hampir 2% nya mengalami kelainan
tulang belakang, yaitu skoliosis.
 Dari seluruh kasus skoliosis, 85% nya berupa skoliosis non
reversible, yang penyebabnya tidak diketahui atau disebut
juga dengan skoliosis idiopatik.
5
ETIOLOGI
 Skoliosis terlihat sebagai komplikasi dari banyak penyakit
neuromuskular.
 Kelainan bentuk skoliosis dapat terjadi secara struktural atau
fungsional.
 3 penyebab terjadinya skoliosis :
1. kongenital
Biasanya berhubungan dengan suatu kelainan pembentukan tulang
belakang atau tulang rusuk yang menyatu.
Skoliosis congenital sekunder terhadap perkembangan vertebra
yang abnormal.
6
GAMBAR : SKOLIOSIS KONGENITAL PADA BAYI LAKI-
LAKI USIA 13 BULAN
7
2. NEUROMUSKULER
Pengendalian otot yang buruk atau kelemahan / kelumpuhan
akibat beberapa penyakit berikut :
1. Cerebral Palsy
2. Distrofi otot
3. Polio
4. Osteoporosis juvenile
8
3. IDIOPATIK
 Penyebabnya tidak diketahui.
 Bentuk skoliosis ini tampak pada tulang belakang yang
sebelumnya tumbuh lurus selama bertahun-tahun.
Epidemiologi :
 Lebih banyak terjadi pada bayi laki-laki (antara lahir sampai
usia 3 tahun)
 Pada anak muda (menyerang kedua jenis kelamin antara 4-
10 tahun)
 Orang dewasa (biasanya menyerang anak perempuan usia
10 sampai usia subur).
9
GAMBAR PENDERITA SKOLIOSIS
10
GAMBARAN ANATOMI
Secara Anatomis, penderita skoliosis menderita berbagai
kelainan, seperti :
 Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah
samping.
 Bahu dan atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya.
 nyeri punggung
 Kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri
lama
11
LOKASI SKOLIOSIS
12
DIAGNOSA
 A. Anamnesis
 KU : Pasien datang dengan keluhan perbedaan
antara bahu kanan dan bahu kiri
 B. Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi :
 Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah
samping.
 Bahu kanan dan bahu kiri tidak simetris. Bahu kanan
lebih tinggi daripada bahu kiri.
 Pinggang yang tidak simetris, salah satu pinggul lebih
tinggi atau lebih menonjol daripada yang lain.
13
 Ketika membungkuk ke depan, terlihat dadanya tidak
simetris.
 Badan miring ke salah satu sisi, paha kirinya lebih tinggi
daripada paha kanan .
 Ketika memakai baju, perhatikan lipatan baju yang tak rata
,batas celana yang tak sama panjang.
 Untuk Skoliosis yg Idiopatik kemungkinan terdapat
kelainan yang mendasarinya, misalnya neurofibromatosis
yang harus diperhatikan adalah bercak “café au lait” atau
Spina Bifida yang harus memperhatikan tanda hairy
patches (sekelompok rambut yg tumbuh di daerah
pinggang).
 Pasien berjalan dengan kedua kaki lebar.
 Perut menonjol.
 Sedangkan pada kasus yang berat dapat menyebabkan :
 Kepala agak menunduk ke depan
 Punggung lurus dan tidak mobile
 Pangggul yang tidak sama tinggi
14
PALPASI
“THE ADAM’S FORWARD BENDING TEST”
 Temuan abnormal berupa asimetri ketinggian iga atau otot-
otot paravertebra pada satu sisi, menunjukan rotasi badan
yang berkaitan dengan kurvatura lateral.
15
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Rontgen tulang belakang / plain foto
16
TEST
A. METODE COBB
TEST INI DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR SUDUT KELENGKUNGAN DARI
TULANG BELAKANG .
 Caranya:
- Mengukur sudut Cobb dengan
menggambar garis tegak lurus dari
lempeng ujung superior dari
vertebra paling atas pada
lengkungan (mengukur dari puncak
T9 )
- Dan garis tegak lurus dari lempeng
akhir inferior vertebra paling bawah
dari lengkungan (mengukur dari
alas L3 )
- Perpotongan dari kedua garis ini
membentuk suatu sudut yang
diukur.
17
TERAPI
A. Medikamentosa
1. Analgesik
Asam Asetil Salisilat 3 x 500 mg
Paracetamol 3 x 500 mg
Indometacin 3 x 25 mg
2. NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug)
B. Fisioterapi
 Terapi panas, dengan cara mengompres
 Alat penyangga
18
“PENYANGGA MILWAUKEE”
 Digunakan untuk membantu meluruskan tulang belakang
pada anak dalam masa pertumbuhan 19
“PENYANGGA BOSTON”
 Digunakan pada skoliosis bagian lumbal atau
torakolumbal. 20
3. TERAPI STIMULASI OTOT-OTOT SKOLIOSIS
21
C. TINDAKAN PEMBEDAHAN
1. Penanaman Harrington rods (batangan
Harrington)
22
2. Pemasangan peralatan Cotrell-Dubousset
 pemasangan beberapa batangan dan pengait untuk
menarik, menekan, menderotasi tulang belakang.
Pencegahan :
 Tidak boleh mengangkat barang-barang berat
Tindakan Yang Dapat Membantu Skoliosis
 Mengangkat pinggul yang miring
 Peregangan tulang belakang
 Latihan pernapasan
 Yoga
23
DAFTAR PUSTAKA
 David J Dandy MA MD FRCS Essential Othopaedics and Trauma,
Second Edition. 1993
 Sabiston. Buku Ajar Bedah, 1994. Bagian 2, 392-396
 Nelson. Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 15. 1996. 2360-2364, 689-692,
EGC
 Wim De Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2; Editor R.
Sjamsuhidayat, 832-834, EGC
 Sylvia A Price, Lorraine M Wilson . Patofisiologi, Edisi 6, EGC
 Sylvia A Price, Lorraine M Wilson. Patofisiologi, Edisi 2 Bagian 2,
391-392, EGC
 Gerald B Merenstein, David W Kaplan. Buku Pegangan Pediatri,
Edisi 17, 685-687
 Priguna Sidharta M D Phd. Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum,
211-213, Dian Rakyat 24
TERIMA KASIH
25

More Related Content

Similar to Skoliosis_REHAB.ppt

Spondylosis cervicalis
Spondylosis cervicalisSpondylosis cervicalis
Spondylosis cervicalis
wafo123
 
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptxReferat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
DediKurniawan173037
 
PPT_ADP_DISLOK.pptx
PPT_ADP_DISLOK.pptxPPT_ADP_DISLOK.pptx
PPT_ADP_DISLOK.pptx
SetiyoAdiNugroho3
 
Bab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusiaBab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusiaBudi Setyawansby
 
Spondilitis tb
Spondilitis tbSpondilitis tb
Spondilitis tb
benyrw
 
PPT_Minggu 7_Isty Fakhrunnisa_Bedah Orthopedi_DDH -.pptx
PPT_Minggu 7_Isty Fakhrunnisa_Bedah Orthopedi_DDH -.pptxPPT_Minggu 7_Isty Fakhrunnisa_Bedah Orthopedi_DDH -.pptx
PPT_Minggu 7_Isty Fakhrunnisa_Bedah Orthopedi_DDH -.pptx
shelladepari
 
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptxPemeriksaan Lumbar Spine.pptx
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx
HendraNopriansyah1
 
Refleksi Kasus Spina Bifida dengan hidrosefalus.pptx
Refleksi Kasus Spina Bifida dengan hidrosefalus.pptxRefleksi Kasus Spina Bifida dengan hidrosefalus.pptx
Refleksi Kasus Spina Bifida dengan hidrosefalus.pptx
FranklinLSinanu
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalPerubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Rahayu Pratiwi
 
Imobilisasi pada lansia
Imobilisasi pada lansiaImobilisasi pada lansia
Imobilisasi pada lansia
Meirinda Zahir
 
penyuluhan low back pain.pptx
penyuluhan low back pain.pptxpenyuluhan low back pain.pptx
penyuluhan low back pain.pptx
ihsan398552
 
Sakit pinggang
Sakit pinggangSakit pinggang
Sakit pinggang
Arva Taqiy Raditya
 
penyuluhan low back pain.pptx
penyuluhan low back pain.pptxpenyuluhan low back pain.pptx
penyuluhan low back pain.pptx
ihsan398552
 
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHUPPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
jamaludin muhtar
 
PPT_SKOLIOSIS_FIX.pptx
PPT_SKOLIOSIS_FIX.pptxPPT_SKOLIOSIS_FIX.pptx
PPT_SKOLIOSIS_FIX.pptx
Sehan9
 

Similar to Skoliosis_REHAB.ppt (20)

Spondylosis cervicalis
Spondylosis cervicalisSpondylosis cervicalis
Spondylosis cervicalis
 
PPT DDH.pptx
PPT DDH.pptxPPT DDH.pptx
PPT DDH.pptx
 
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptxReferat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
 
PPT_ADP_DISLOK.pptx
PPT_ADP_DISLOK.pptxPPT_ADP_DISLOK.pptx
PPT_ADP_DISLOK.pptx
 
Bab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusiaBab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusia
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
Spondilitis tb
Spondilitis tbSpondilitis tb
Spondilitis tb
 
PPT_Minggu 7_Isty Fakhrunnisa_Bedah Orthopedi_DDH -.pptx
PPT_Minggu 7_Isty Fakhrunnisa_Bedah Orthopedi_DDH -.pptxPPT_Minggu 7_Isty Fakhrunnisa_Bedah Orthopedi_DDH -.pptx
PPT_Minggu 7_Isty Fakhrunnisa_Bedah Orthopedi_DDH -.pptx
 
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptxPemeriksaan Lumbar Spine.pptx
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx
 
Refleksi Kasus Spina Bifida dengan hidrosefalus.pptx
Refleksi Kasus Spina Bifida dengan hidrosefalus.pptxRefleksi Kasus Spina Bifida dengan hidrosefalus.pptx
Refleksi Kasus Spina Bifida dengan hidrosefalus.pptx
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
 
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalPerubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
 
Imobilisasi pada lansia
Imobilisasi pada lansiaImobilisasi pada lansia
Imobilisasi pada lansia
 
penyuluhan low back pain.pptx
penyuluhan low back pain.pptxpenyuluhan low back pain.pptx
penyuluhan low back pain.pptx
 
Faktor penyebab dan klasifikasi tuna daksa
Faktor penyebab dan klasifikasi tuna daksaFaktor penyebab dan klasifikasi tuna daksa
Faktor penyebab dan klasifikasi tuna daksa
 
Sakit pinggang
Sakit pinggangSakit pinggang
Sakit pinggang
 
penyuluhan low back pain.pptx
penyuluhan low back pain.pptxpenyuluhan low back pain.pptx
penyuluhan low back pain.pptx
 
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHUPPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
 
PPT_SKOLIOSIS_FIX.pptx
PPT_SKOLIOSIS_FIX.pptxPPT_SKOLIOSIS_FIX.pptx
PPT_SKOLIOSIS_FIX.pptx
 
Presentation1(gulat)
Presentation1(gulat)Presentation1(gulat)
Presentation1(gulat)
 

Recently uploaded

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 

Recently uploaded (20)

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 

Skoliosis_REHAB.ppt

  • 2. SKOLIOSIS  Skoliosis berasal dari bahasa Yunani yaitu “Crookednes” atau kebengkokan.  Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang di bidang frontal yang abnormal ke arah samping yang dapat terjadi pada segmen cervical (leher), thoracal (punggung), maupun lumbal (pinggang).  Tulang belakang melengkung abnormal dari sisi ke sisi menyerupai bentuk “S” 2
  • 3. 2 JENIS SKOLIOSIS 1. Skoliosis Struktural Terjadi kelengkungan atau rotasi tulang belakang ke arah samping pada satu sisi Termasuk jenis skoliosis terburuk oleh karena dapat menjadi progresif. 2. Skoliosis Fungsional Terjadi kelengkungan namun tidak terfiksasi dan tidak progresif. 3
  • 4. 4
  • 5. EPIDEMIOLOGI  Pada suatu populasi, hampir 2% nya mengalami kelainan tulang belakang, yaitu skoliosis.  Dari seluruh kasus skoliosis, 85% nya berupa skoliosis non reversible, yang penyebabnya tidak diketahui atau disebut juga dengan skoliosis idiopatik. 5
  • 6. ETIOLOGI  Skoliosis terlihat sebagai komplikasi dari banyak penyakit neuromuskular.  Kelainan bentuk skoliosis dapat terjadi secara struktural atau fungsional.  3 penyebab terjadinya skoliosis : 1. kongenital Biasanya berhubungan dengan suatu kelainan pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu. Skoliosis congenital sekunder terhadap perkembangan vertebra yang abnormal. 6
  • 7. GAMBAR : SKOLIOSIS KONGENITAL PADA BAYI LAKI- LAKI USIA 13 BULAN 7
  • 8. 2. NEUROMUSKULER Pengendalian otot yang buruk atau kelemahan / kelumpuhan akibat beberapa penyakit berikut : 1. Cerebral Palsy 2. Distrofi otot 3. Polio 4. Osteoporosis juvenile 8
  • 9. 3. IDIOPATIK  Penyebabnya tidak diketahui.  Bentuk skoliosis ini tampak pada tulang belakang yang sebelumnya tumbuh lurus selama bertahun-tahun. Epidemiologi :  Lebih banyak terjadi pada bayi laki-laki (antara lahir sampai usia 3 tahun)  Pada anak muda (menyerang kedua jenis kelamin antara 4- 10 tahun)  Orang dewasa (biasanya menyerang anak perempuan usia 10 sampai usia subur). 9
  • 11. GAMBARAN ANATOMI Secara Anatomis, penderita skoliosis menderita berbagai kelainan, seperti :  Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping.  Bahu dan atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya.  nyeri punggung  Kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama 11
  • 13. DIAGNOSA  A. Anamnesis  KU : Pasien datang dengan keluhan perbedaan antara bahu kanan dan bahu kiri  B. Pemeriksaan Fisik  Inspeksi :  Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping.  Bahu kanan dan bahu kiri tidak simetris. Bahu kanan lebih tinggi daripada bahu kiri.  Pinggang yang tidak simetris, salah satu pinggul lebih tinggi atau lebih menonjol daripada yang lain. 13
  • 14.  Ketika membungkuk ke depan, terlihat dadanya tidak simetris.  Badan miring ke salah satu sisi, paha kirinya lebih tinggi daripada paha kanan .  Ketika memakai baju, perhatikan lipatan baju yang tak rata ,batas celana yang tak sama panjang.  Untuk Skoliosis yg Idiopatik kemungkinan terdapat kelainan yang mendasarinya, misalnya neurofibromatosis yang harus diperhatikan adalah bercak “café au lait” atau Spina Bifida yang harus memperhatikan tanda hairy patches (sekelompok rambut yg tumbuh di daerah pinggang).  Pasien berjalan dengan kedua kaki lebar.  Perut menonjol.  Sedangkan pada kasus yang berat dapat menyebabkan :  Kepala agak menunduk ke depan  Punggung lurus dan tidak mobile  Pangggul yang tidak sama tinggi 14
  • 15. PALPASI “THE ADAM’S FORWARD BENDING TEST”  Temuan abnormal berupa asimetri ketinggian iga atau otot- otot paravertebra pada satu sisi, menunjukan rotasi badan yang berkaitan dengan kurvatura lateral. 15
  • 16. D. PEMERIKSAAN PENUNJANG  Rontgen tulang belakang / plain foto 16
  • 17. TEST A. METODE COBB TEST INI DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR SUDUT KELENGKUNGAN DARI TULANG BELAKANG .  Caranya: - Mengukur sudut Cobb dengan menggambar garis tegak lurus dari lempeng ujung superior dari vertebra paling atas pada lengkungan (mengukur dari puncak T9 ) - Dan garis tegak lurus dari lempeng akhir inferior vertebra paling bawah dari lengkungan (mengukur dari alas L3 ) - Perpotongan dari kedua garis ini membentuk suatu sudut yang diukur. 17
  • 18. TERAPI A. Medikamentosa 1. Analgesik Asam Asetil Salisilat 3 x 500 mg Paracetamol 3 x 500 mg Indometacin 3 x 25 mg 2. NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug) B. Fisioterapi  Terapi panas, dengan cara mengompres  Alat penyangga 18
  • 19. “PENYANGGA MILWAUKEE”  Digunakan untuk membantu meluruskan tulang belakang pada anak dalam masa pertumbuhan 19
  • 20. “PENYANGGA BOSTON”  Digunakan pada skoliosis bagian lumbal atau torakolumbal. 20
  • 21. 3. TERAPI STIMULASI OTOT-OTOT SKOLIOSIS 21
  • 22. C. TINDAKAN PEMBEDAHAN 1. Penanaman Harrington rods (batangan Harrington) 22
  • 23. 2. Pemasangan peralatan Cotrell-Dubousset  pemasangan beberapa batangan dan pengait untuk menarik, menekan, menderotasi tulang belakang. Pencegahan :  Tidak boleh mengangkat barang-barang berat Tindakan Yang Dapat Membantu Skoliosis  Mengangkat pinggul yang miring  Peregangan tulang belakang  Latihan pernapasan  Yoga 23
  • 24. DAFTAR PUSTAKA  David J Dandy MA MD FRCS Essential Othopaedics and Trauma, Second Edition. 1993  Sabiston. Buku Ajar Bedah, 1994. Bagian 2, 392-396  Nelson. Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 15. 1996. 2360-2364, 689-692, EGC  Wim De Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2; Editor R. Sjamsuhidayat, 832-834, EGC  Sylvia A Price, Lorraine M Wilson . Patofisiologi, Edisi 6, EGC  Sylvia A Price, Lorraine M Wilson. Patofisiologi, Edisi 2 Bagian 2, 391-392, EGC  Gerald B Merenstein, David W Kaplan. Buku Pegangan Pediatri, Edisi 17, 685-687  Priguna Sidharta M D Phd. Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum, 211-213, Dian Rakyat 24