Terdapat 4 model promosi kesehatan yang banyak digunakan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan. 4 model promosi kesehatan itu antara lain :
1. Model Kepercayaan Kesehatan (Helath Belief Model)
2. Model Transteoritik (Transtheoritical Model)
3. Teori Aksi Beralasan (Theory of Reasoned Action)
4. Stres dan Koping (Stress and Coping)
Dari keempat model diatas, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Sehingga untuk pemilihan model promosi kesehatan perlu beberapa pertimbangan yang harus dikaji terlebih dahulu. Materi berikut menjabarkan tentang keempat model beserta dengan kelebihan dan kekurangannya.
Dibawah ini adalah contoh Soal ukom perawat dan kunci jawaban.
1. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya karena mengalami kejang saat di rumah sampai lidahnya berdarah karena tergigit.
Apakah tindakan keperawatan yang menjadi prioritas pada kasus yang dialami oleh Tn. B?
Dapatkan soal soal uji kompetensi perawat terlengkap di www.kumpulanukom.blogspot.com dan Kumpulanukom.blogspot.com serta ukomperawat.blogspot.com
Terdapat 4 model promosi kesehatan yang banyak digunakan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan. 4 model promosi kesehatan itu antara lain :
1. Model Kepercayaan Kesehatan (Helath Belief Model)
2. Model Transteoritik (Transtheoritical Model)
3. Teori Aksi Beralasan (Theory of Reasoned Action)
4. Stres dan Koping (Stress and Coping)
Dari keempat model diatas, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Sehingga untuk pemilihan model promosi kesehatan perlu beberapa pertimbangan yang harus dikaji terlebih dahulu. Materi berikut menjabarkan tentang keempat model beserta dengan kelebihan dan kekurangannya.
Dibawah ini adalah contoh Soal ukom perawat dan kunci jawaban.
1. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya karena mengalami kejang saat di rumah sampai lidahnya berdarah karena tergigit.
Apakah tindakan keperawatan yang menjadi prioritas pada kasus yang dialami oleh Tn. B?
Dapatkan soal soal uji kompetensi perawat terlengkap di www.kumpulanukom.blogspot.com dan Kumpulanukom.blogspot.com serta ukomperawat.blogspot.com
Informatics is no longer an option for nurses and other health care providers. It is a require-ment. “The nation is at a tipping point in applying enabling technologies to health care, the time has come for health care to leave the manual tools of the past in the past.”
SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...Rizqi Wahyuningsih
Makalah atau Artikel Power Point Implementasi Sistem Informasi Manajemen pada Rumah Sakit, Rizqi Wahyuningsih, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universitas Mercu Buana (Mercu Buana University), Jakarta Indonesia
2. Apa itu SIM?
Jaringan prosedur pengolahan data yang
dikembangkan dalam suatu sistem
(terintegrasi) dengan maksud memberikn
informasi (yang bersifat intern dan ekstern)
kepada manajamen sebagai dasar
pengambilan keputusan)
Sistem Informasi Manajemen
3. Untuk Apa SIM?
Untuk mengelola informasi supaya
dapat digunakan oleh
organisasi/perusahaan demi
kemajuan organisasi/perusahaan di
masa depan.
4. Siapa yang mengelola SIM?
Siapa saja yang terlibat dalam
proses kemajuan
organisasi/perusahaan merupakan
pihak yang bertanggung jawab
terhadap pengelolaan SIM.
5. Kapan dimulai SIM?
SIM dimulai semestinya di awal
ketika organisasi/perusahaan berdiri.
Namun, jika awalnya belum
menggunakan SIM, penerapannya
dapat dilakukan dalam proses
selanjutnya.
6. Latar Belakang
Mutu Pelayanan Keperawatan Rendah :
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Beban kerja yang tinggi
Kurangnya pemahaman akan tanggungjawab
dan tanggung gugat pada pelayanan
keperawatan
Mutu Keselamatan Pasien rendah
Pemborosan Kertas
7. Medical Record By Paper
1. Redudansi Data : pencatatan data yang berulang-ulang
menyebabkan duplikasi data sehingga kapasitas yang
di perlukan membengkak dan pelayanan menjadi
lambat, tumpukan filing sehingga memerlukan
tempat filing yang cukup luas.
2. Unintegrated
Data
:
penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan
data tidak sinkron, informasi pada masing-masing
bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda sesuai
dengan kebutuhan masing-masing unit /Instalasi.
8. 3. Human Error, : proses pencatatan yang dilakukan secara manual
menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan yang
semakin besar dan tidak singkrong dari unit satu ke yang
lainya dan akan menimbulkan banyaknya perubahan data
(efeknya banyak pelayanan akan berdasarkan sesuka
perawan/dokter sehinga dokter / perawat bisa menambah
bahkan mengurangi data/tarif sesuai dengan kondisi saat
itu, misal yang berobat adalah sodaranya makan dengan
seenaknya dokter/perawat memberikan discont tanpa
melalu prosedur yang tepat. Dan menimbulkan kerugian
pada rumah sakit.
4. Terlambatnya
Informasi
:
dikarenakan dalam penyusunan informasi harus direkap
secara manual maka penyajian informasi menjadi terlambat
dan kurang dapat dipercaya kebenarannya.
9. SISTEM INFORMASI
KEPERAWATAN
Sistem informasi keperawatan adalah
kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan
ilmu keperawatan yang disusun untuk
memudahkan manajemen dan proses
pengambilan informasi dan pengetahuan yang
digunakan untuk mendukung pelaksanaan
asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989)
10. ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem informasi
keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk
memperoleh dan menggunakan data,
informasi dan pengetahuan tentang standar
dokumentasi, komunikasi, mendukung proses
pengambilan keputusan, mengembangkan dan
mendesiminasikan pengetahuan baru,
meningkatkan kualitas, efektifitas dan
efisiensi asuhan keperawaratan dan
memberdayakan pasien untuk memilih asuhan
kesehatan yang diiinginkan.
11. Keuntungan
Lebih efektif dan efisien
Produktifitas tinggi
Akses cepat dan lengkap
Aman
Akurat
SYARAT : HARUS MEMENUHI STANDAR
ASUHAN KEPERAWATAN : ANA, NANDA, NIC,
NOC SDKI
12. Manfaat dalam keperawatan
1) Lebih banyak waktu dengan pasien dan lebih
sedikit waktu di nurse station
2) Mengurangi penggunaan kertas
3) Dokumentasi keperawatan secara automatis
4) Standar yang sama dalam perawatan (proses
keperawatan)
5) Mengurangi biaya
6) Kualitas pelayanan keperawatan dapat di ukur
13. American Association of Nurse Executive
(1993) dalam Saba & McCormick (2001)
1) Meningkatkan pemanfaatan sumber daya staf
perawat,
2) Meningkatkan pelayanan dalam memonitoring
pasien,
3) Meningkatkan dokumentasi,
4) Meningkatkan komunikasi,
5) Meningkatkan perencanaan,
6) Meningkatkan standar praktik keperawatan,
7) Kemampuan menetapkan masalah,
8) Meningkatkan evaluasi keperawatan, dan
9) Mendukung organisasi yang dinamik.
14. RUANG LINGKUP SIM
ASUHAN KEPERAWATAN : Pengkajian –
Evaluasi, SAK, Resume Keperawatan, laporan
implementasi, Diagnosa, NOC, NIC,
DECISION SUPPORT SYSTEM : budget, angka
kredit perawat, Jaspel, monev, Laporan Statistik:
Perhitungan BOR, Angka Nosokomial.
EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM : SOP,
Discharge Planning, jadwal dinas, laporan shift,
15. Kendala SIM
Komitment
Dana : infrastruktur
Kesiapan data
Kebijakan yang berubah
Fokus Koordinasi terpisah
Perubahan pola kerja
Rendahnya kemampuan operasional
Kesiapan manajemen dan SDM rendah
18. a. Pengolahan Data Domain, merupakan tahapan
pendefenisian Domain yang terdapat pada
NANDA.
19. b. Pengkajian Pasien, merupakan pencatatan
batasan karakteristik dari pasien ketika perawat
melakukan suatu interview.
20. c. Menampilkan hasil Diagnosis, merupakan
langkah seorang perawat untuk menampilkan hasil
diagnosa .
21. d. Menampilkan Rencana Tindakan, merupakan
langkah seorang perawat untuk menampilkan
rencana tindakan.
22. e. Menampilkan Tujuan Tindakan, merupakan
langkah seorang perawat untuk menampilkan
rencana tindakan.
23. DAFTAR PUSTAKA
Hamzah. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Asuhan Keperawatan
Bagi Penderita Pneumonia. Yogyakarta : Jurnal Sistem Informasi (JSI), VOL.
8, NO. 1
Ningsih, Ratna. 2010. Penerapan Sistem Informasi Keperawatan dalam
Kelengkapan Dokumentasi Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta
Zubaidah. 2011. Peran Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Terhadap
Patient Safety dalam Keperawatan Anak. Jakarta
Lestari, Endah Sri, dkk. 2016. Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan di
Provinsi Jawa Tengah Dalam Rangka Penguatan Sistem Informasi
Kesehatan Nasional. Semarang: Jurnal
Manajemen Kesehatan Indonesia, Volume 4 No. 3
Indari. 2015. Pengaruh Aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Asuhan
Keperawatan Anak Berbasis Teknologi Terhadap Pengetahuan Tentang
Standar Operasional Prosedur (SOP) Keperawatan di Ruang Anak Rumah
Sakit Saiful Anwar Malang. Malang: Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti,
Volume 3, Nomor 3
Solikhah, Umi. Kebutuhan Penerapan Teknologi Informasi Keperawatan Di
Ruang Rawat Anak. Jakarta