Teks tersebut membahas tiga poin utama:
1) Isu-isu etika, sosial, dan politik yang muncul dari sistem informasi terkait hak privasi, kepemilikan informasi, dan kekayaan intelektual.
2) Tantangan terhadap privasi di internet seperti pelacakan aktivitas pengguna dan pengumpulan data pribadi tanpa izin.
3) Upaya perlindungan privasi seperti standar P3P dan teknologi enkripsi dan anonimis
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma,pelanggaran moral, etika dan huk...Naomiyosephine
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma,Pelanggaran Moral, Etika dan Hukum Dalam Implementasi Sistem Informasi dan Pemanfaatan Internet, universitas mercu buana 2017
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma,pelanggaran moral, etika dan huk...Naomiyosephine
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma,Pelanggaran Moral, Etika dan Hukum Dalam Implementasi Sistem Informasi dan Pemanfaatan Internet, universitas mercu buana 2017
ETIKA PADA TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI PADA PENGGUNA, PENGELOLA, DAN PEMBUATAngling_seto
Perkembangan teknologi komputer sebagai sarana informasi memberikan banya keuntungan. Salah satu manfaatnya adalah bahwa informasi dapat dengan segera diperoleh dan pengambilan keputusan dapat dengan cepat dilakukan secara lebih akurat, tepat dan berkualitas. Namun, di sisi lain, perkembangan teknologi informasi, khususnya komputer menimbulkan masalah baru. Bahwa banyak sekarang penggunaan komputer sudah di luar etika penggunaannya, misalnya: dengan pemanfaatan teknologi komputer, dengan mudah seseorang dapat mengakses data dan informasi dengan cara yang tidak sah. Adapula yang memanfaatkan teknologi komputer ini untuk melakukan tindakan kriminal.
Etika dalam sistem informasi, masalah privacy pembajakan akun social media dll, PAPA, Privasi Akurasi Properti Akses, Hak cipta hak paten rahasia perdagangan, keamanan sitem informasi, worm cacing, virus, trojan horse, pengamanan keamanan, mencegah virus
IMPLIKASI ETIS DARI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASIGita Oktavianti
Artikel ini dibuat guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang diampu oleh Bapak Yananto Mihadi Putra, SE., M.Si
Universitas Mercu Buana Jakarta 2019
Nama : Aldila Seprillasela
STIE Mahaputra Riau
Program Studi : Manajemen
Semester : 5
Mata Kuliah : e-Commerce
Dosen Pengampu : Edo Arribe, MMSI
2018/2019
ETIKA PADA TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI PADA PENGGUNA, PENGELOLA, DAN PEMBUATAngling_seto
Perkembangan teknologi komputer sebagai sarana informasi memberikan banya keuntungan. Salah satu manfaatnya adalah bahwa informasi dapat dengan segera diperoleh dan pengambilan keputusan dapat dengan cepat dilakukan secara lebih akurat, tepat dan berkualitas. Namun, di sisi lain, perkembangan teknologi informasi, khususnya komputer menimbulkan masalah baru. Bahwa banyak sekarang penggunaan komputer sudah di luar etika penggunaannya, misalnya: dengan pemanfaatan teknologi komputer, dengan mudah seseorang dapat mengakses data dan informasi dengan cara yang tidak sah. Adapula yang memanfaatkan teknologi komputer ini untuk melakukan tindakan kriminal.
Etika dalam sistem informasi, masalah privacy pembajakan akun social media dll, PAPA, Privasi Akurasi Properti Akses, Hak cipta hak paten rahasia perdagangan, keamanan sitem informasi, worm cacing, virus, trojan horse, pengamanan keamanan, mencegah virus
IMPLIKASI ETIS DARI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASIGita Oktavianti
Artikel ini dibuat guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang diampu oleh Bapak Yananto Mihadi Putra, SE., M.Si
Universitas Mercu Buana Jakarta 2019
Nama : Aldila Seprillasela
STIE Mahaputra Riau
Program Studi : Manajemen
Semester : 5
Mata Kuliah : e-Commerce
Dosen Pengampu : Edo Arribe, MMSI
2018/2019
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Implikasi etis dalam teknol...DedenKrisdyanto
implikasi etis dalam teknlogi informasi ,Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi, dan penggunaan, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat.
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Info...yohana premavari
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi,
Isu Sosial dan Etika
sistem Informasi perusahaan
4 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Infor...yohana premavari
Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
4 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
SI-PI, fazril azi nugraha, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, universitas mercubuana, 2017
1. Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
Oleh
Fazril Azi Nugraha
Mahasiswa Pasca Sarjana Program Magister Akuntansi
Dosen Pengampu
Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM
Universitas Mercubuana Jakarta
2017
Abstrak
Teknologi membawa perubahan yang cukup besar dan menciptakan isu-isu sosial
yang harus diselesaikan masyarakat, meningkatnya kemampuan jaringan teknologi
informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas
jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak. Sistem informasi secara
online menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan akuntabilitas
(pertanggung jawaban) atas konsekuensi sistem informasi Manajer adalah pembuat
aturan bagi organisasinya dalam penggunaan sistem informasi dan internet sangat
mudah terjadi penyalah gunaan baik di tempat kerja dan juga di lingkungan
masyarakat. Mereka harus menetapkan kebijakan dan prosedur dalam hal etika
disetiap bagian bagian kerja, termasuk penggunaan system informasi secara etis.
Manajer juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan
menyelesaikan dilemma-dilema etika sewaktu mereka berusaha menyeimbangkan
kebutuhan dan minat. Perubahan pesat yang disebabkan oleh teknologi informasi
menciptakan situasi-situasi baru dimana aturan-aturan dan hukum terkait tidak relevan
Keyword : Isu Etika, Isu Sosial, Sistem Informasi,
Pendahuluan
Teknologi membawa perubahan yang cukup besar dan menciptakan isu-isu sosial
yang harus diselesaikan masyarakat, meningkatnya kemampuan jaringan teknologi
informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas
jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak. Sistem informasi secara
online menimbulkan tantangan-tantangan baru yang menciptakan dilema etika,
dimana bisa menciptakan akuntabilitas (pertanggung jawaban) atas konsekuensi
sistem informasi, menetapkan standar untuk kualitas sistem pengamanan yang
melindungi keamanan individu dan masyarakat serta melindungi nilai sosial dan etika
yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat informasi.
2. Salah satu kewajiban manajerial adalah membuat keputusan terbuka yang merupakan
refleksi dari pemahaman isu-isu etika dan sosial serta isu-isu bisnis disekitar
pemanfaatan system informasi. Pada makalah ini akan dibahas apa saja isu-isu etika,
sosial, dan politik yang disebabkan oleh system informasi? Apakah ada prinsip-
prinsip khusus untuk perilaku yang bisa digunakan sebagai penuntun pengambilan
keputusan mengenai dilema etika? Serta sejumlah jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang muncul pada pembahasan ini.
PEMBAHASAN
Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
Isu-isu etika, social dan politik saling terkait erat. Dilema etika yang mungkin anda
hadapi sebagai seorang manajer biasanya tercermin dalam debat social dan politik.
Salah satu cara untuk mempelajari relasi ini ditunjukan pada gambar berikut.
Kita bisa menggunakan model tersebut untuk menggambarkan dinamika yang
menghubungkan isu-isu etika, social, dan politik. Model ini juga berguna untuk
mengidentifikasi dimensi moral utama dari “masyarakat informasi”, yang bisa
memotong beragam level tindakan individu, social, dan politik.
Isu etika, sosial dan politik sangat berkaitan satu sama lain, dimana isu etika
mempengaruhi individu dalam memilih tindakan atau diantara dua prinsip etika yang
kandang menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari isu etika sejalan masyarakat
berharap pada diri seseorang untuk dapat melakukan tindakan yang benar, sedangkan
isu politik berasal dari konflik sosial yang pada umumnya berkaitan dengan
penggunaan undang-undang yang memberikan arahan dan panduan bagi individu atau
organisasi dalam beperilaku agar sesuai dengan tindakan yang benar. Menurut
(Yudhi, 2015) Isu etika, sosial dan politis utama yang muncul oleh adanya informasi
mencakup 5(lima) dimensi moral diantaranya :
3. 1. Hak dan Kewajiban Informasi
Hak-hak informasi dan kewajiban : Hak-hak informasi apa yang dimiliki individu dan
organisasi yang berkaitan dengan informasi mengenai dirinya sendiri? Apa saja yang
dilindunginya? Kewajiban-kewajiban apa yang dimiliki oleh individu dan organisasi
mengenai informasi tersebut ? Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang
individu dengan tidak mencampuri atau membatasi kebebasan individu tersebut,
dengan mencari informasi seperti data-data melalui teknologi tanpa seizin dan
sepengetahuan individu yan bersangkutan.
Hak-hak informasi: kebebasan pribadi dan kebebasan dalam era internet
Kebebasan pribadi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari
pengawasan atau intervensi dari individu atau organisasi lain, termasuk
negara.Keinginan untuk tidak diganggu juga terjadi pada tempat kerja; berjuta-juta
karyawan menjadi subjek pengawasan elektronik dan bentuk-bentuk pengawasan
berteknologi tinggi. Teknologi informasi dan system mengancam keinginan individu
atas kebebasan pribadi dengan memungkinkannya invasi kebebasan pribadi secara
mudah, murah, dan efektif.
Tantangan-tantangan internet bagi kebebasan pribadi
Menurut (Anonim1, 2009) Teknologi Internet membawa tantangan-tantangan baru
terhadap perlindungan kebebasan individu. Informasi yang dikirimkan melalui
jaringan memiliki peluang melewati beragam system computer sebelum pada
akhirnya sampai ke tujuan akhir. Masing-masing system itu mampu melakukan
pemantauan, penangkapan, dan penyimpanan komunikasi yang melewatinya. Sangat
dimungkinkan untuk merekam banyak aktivitas online, termasuk newsgroups atau
file-file apa yang diakses oleh seseorang, Website dan halaman Web mana yang telah
dikunjungi oleh seseorang, dan item-item apa yang telah diakses atau dibali melalui
Web. Semua tindakan pemantauan dan pelacakan ini terlaksana di latar belakang
tanpa sepengetahuan pengunjung. Alat-alat untuk memantau kunjungan World Wide
Web menjadi terkenal karena membantu organisasi untuk menentukan siapa yang
mengunjungi Website mereka dan bagaimana menyusun sasaran promosi secara lebih
baik. (Sebagian perusahaan juga melakukan pemantauan penggunaan Internet pada
karyawannya; seberapa jauh mereka memanfaatkan sumber-sumber milik
perusahaan.) Website retail sekarang memiliki akses ke perangkat lunak yang
memungkin mereka untuk memperhatikan perilaku belanja online dari individu atau
kelompok, sementara mereka mengunjungi Web site dan melakukan pembelian.
Tuntutan komersil untuk informasi pribadi ini tampaknya tidak pernah akan
terpuaskan.
Website bisa mempelajari identitas pengunjungnya jika si pengunjung secara sukarela
melakukan registrasi pada Web site tersebut untuk melakukan pembelian produk atau
jasa atau mendapat layanan gratis, misal informasi. Web site juga bisa mengambil
informasi mengenai pengunjung tanpa sepengetahuan mereka melalui teknologi
4. “cookie”. Cookies adalah file-file berukulan kecil yang disimpan pada hard disk
computer sewaktu pengunjung mengunjungi website tertentu.
Sebagai tambahan atas pengesahan secara hukum, dikembangkan beragam teknologi
baru untuk member perlindungan kebebasan pribadi pengguna selama melakukan
interaksi pada Website. Sebagian besar alat ini digunakan untuk mengenkripsi e-mali,
untuk membuat aktivitas e-mail atau berselancar di Web tampak anonym, atau untuk
mencegah agar computer pengguna tidak menerima “cookies”
Minat sekarang berkembang dalam alat-alat yang bisa membantu pengguna
menentukan jenis data pribadi apa yang bisa diekstrak oleh Website. Platform Acuan
Kebebasan Pribadi (Platform for Prifacy Preference) dikenal dengan sebutan P3P,
memungkinkan komunikasi otomatis mengenai kebijakan-kebijakan kebebasan
pribadi antara situs-situs e-commerce dan para pengunjungnya. P3P memberikan
standar untuk mengkomunikasikan kebijakan kebebasan pribadi Web site kepada para
pengguna internet dan untuk membandingkan kebijakan tersebut dengan acuan-acuan
pengguna atau dengan standar lainnya, misalnya penuntun dari FIP FTC atau Instruksi
Perlindungan Data dari Komisi Eropa. Pengguna bisa menggunakan P3P untuk
memilih tingkat privasi yang diinginkan sewaktu berinteraksi dengan Website.
Standar P3P memungkinkan Website untuk memplubikasi kebijakan menmgenai
kebebasan pribadi dalam format yang bisa dipahami oleh computer. Jika sudah sesuai
dengan aturanm-aturan P3P, kebijakan kebebasan pribadi menjadi bagian dari
perangkat lunak untuk masing-masing bagian dari perangkat lunak untuk masing-
masing halaman Web. Para pengguna yang menggunakan versi Microsoft Internet
Explorer versi terakhir bisa mengakses dan membaca kebijakan kebebasan pribadi
P3P dan daftar semua cookie yang berasal dari Website tersebut. Internet Explorer
memungkinkan penggunanya untuk melakukan pengaturan computer agar
menampilkan semua cookie atau sebagian saja sesuai tingkat privasi. Misalnya, level
“medium” menerima cookies dari situs “pihak-pertapa” yang memiliki kebijakan opt-
in atau op-out, namun menolak cookies pihak ketiga yang menggunakan
pengidentifikasi informasi pribadi tanpa kebijakan opt-in.
Fungsi Perlindungan Kebebasan Pribadi Keterangan Contoh Pengelolaan
Cookies memblokir atau membatasi cookies dari penempatannya pada komputer
pengguna Microsoft internet Explorer 5 dan 6 Cookie Crusher, memblokir Iklan
mengendalikan iklan yang muncul (pop-up) berdasarkan profil pengguna dan
mencegah iklan tersebut melakukan pengumpulan atau pengiriman informasi.
AdSubstract Mengekripsi e-mail atau data mengacak e-mail atau data
sehingga tidak bisa dibaca Pretty Good Privacy menganonimkan memungkinkan
pengguna berselancar pada Web tanpa teridentifikasi atau mengirimkan e-mail
anonym.
Namun demikian, P3P hanya bekerja dengan Web site yang menjadi anggota
konsorsium World Wide Web yang telah menerjemahkan kebijakan kebebasan
pribadi pada Web sitenya ke dalam format P3P. Teknologi ini akan menampilkan
cookies dari Web site yang bukan bagian dari konsorsium, namun pengguna tidak
5. bisa mendapatkan informasi pengirim atau pernyataan kebebasan pribadi. Para
pengguna juga perlu mendapat pengarahan mengenai interpretasi pernyataan privasi
perusahaan dan level privasi P3P.
Isu-isu etika
Isu-isu etika mengenai kebebasan pribadi dalam era informasi ini adalah sebagai
berikut : Dalam kondisi apa saya (Anda) dianggap menyerang atau melanggar
kebebasan pribadi seseorang? Peraturan-peraturan apa yang berbicara mengenai
interferensi kehidupan orang lain melalui pengawasan secara diam-diam, melalui
penelitian pasar, atau melalui medium apa pun? Apakah kita perlu memeberitau orang
yang bersangkutan jika ingin mengambil data-data informasi dirinya? Haruskah kita
mengumumkan kepada orang-orang bahwa kita menggunakan informasi yang
terkumpul untuk tujuan review karyawan.
Isu-isu sosial
Isu-isu sosial mengenai kebebasan pribadi menaruh perhatian pada perkembangan
“pengharapan kebebasan pribadi” atau norma-norma kebebasan pribadi, dan sikap
punlik. Dalam wilayah kehidupan apa kita, sebagai masyarakat, harus mendorong
orang-orang untuk berfikir bahwa mereka ada pada “wilayah pribadi” sebagai lawan
dari sudut pandang public? Misalnya, haruskah kita sebagai seorang anggota
masyarakat mendukung orang-orang untuk mengembangkan pengharapan kebebasan
pribadi sewaktu menggunakan e-mail, telepon seluler, bulletin board, system posral,
tempat kerja, atau jalan raya? Haruskah pengharapan-pengharapan kebebasan pribadi
meluas sampai menimbulkan konspirator kejahatan?
Isu-isu politik
Isu-isu politik mengenai kebebasan pribadi menaruh perhatian pada perkembangan
perundang-undangan yang mengatur relasi antara pemegang dokumen/catatan dan
individu. Haruskah kita mengizinkan FBI untuk mengawasi e-mail agar bisa melacak
penjahat atau teroris. Sampai sejauh apa situs-situs e-commerce dan bisnis lainnya
dimungkinkan untuk mempertahankan data pribadi mengenai individu?
2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban
Hak kepemilikan : Bagaimana hak milik intelektual tradisional bisa terlindungi dalam
masyarakat digital dimana pelacakan dan pelaporan mengenai kepemilikan sangat
susah dilakukan, dan mengabaikan hak milik seperti itu sangat mudah untuk
dilakukan? Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi.
kekayaan intelektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh
seorang individu atau organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat
perlindungan terhadap kekayaan interlektual sulit untuk dilakukan, karena informasi
yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan atau mendistribusikan
pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan interlektual yang dilindungi
meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten.
6. Rahasia dagang adalah produk karya intelektual apapun yang digunakan untuk sebuah
tujuan bisnis dapat diklasifikasikan sebagai rahasia dagang, asalkan hak itu tidak
didasarkan pada informasi di domain publik. Perlindungan untuk rahasia dagang
bervariasi di setiap negara.
Hak cipta (copyright) adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi
pencipta kekayaan intelektual dari penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk
tujuan apa pun selama usia hidup pencipta ditambah 70 tahun setelah penciptanya
meninggal dunia. Maksud dari undang-undang hak cipta ini adalah mendorong
kreativitas dan penciptaan dengan memastikan bahwa seseirang yang kreatif tersebut
menerima manfaat keuangan dan yang lainnya atas hasil karyanya.
Hak paten (patent) memberikan hak monopoli ekslusif kepada pemilik gagasan yang
melatarbelakangi suatu penemuan selama 20 tahun. Maksud kongres AS dibalik
undang-undang hak paten adalah untuk memastikan bahwa penemuan mesin,
perangkat atau metode yang baru akan menerima upah uang dan lainnya atas
usahanya dan masih dapat memperluas penggunaan dari penemuan itu dengan
gagasan tersebut sesuai lisensi hak paten. Pemberian hak paten ditentukan oleh Badan
Hak Paten AS dan mengandalkan hasil putusan pengadilan.
Isu-isu etika
Isu-isu etika pokok menaruh perhatian pada perlindungan kepemilikan intelektual
seperti perangkat lunak, buku digital, musik digital, video digital. Haruskah
saya(Anda) menggandakan sebagian perangkat lunak atau materi digital yang
dilindungi oleh rahasia dagang, hak cipta, dan atau paten untuk tujuan pribadi?
Apakah ada nilai yang berkelanjutan dalam melindungi kepemilikan intelektual jjika
bisa dengan mudahnya digandakan dan didistribusikan melalui internet.
Isu-isu sosial
Ada beberapa isu sosial yang berhubungan dengan kepemilikan yang diangkat oleh
teknologi informasi baru. Sebagian besar ahli setuju bahwa hukum kepemilikan
intelektual sekarang ini kurang berfungsi dengan era informasi. Laporan penelitian
yang dilakukan di Amerikan menyebutkan bahwa secara rutin beberapa hukum
kepemilikan dilanggar-mulai dari pengutipan tanpa izin terhadap cuplikan dokumen
hingga penggandaan buku dan perangkat lunak. Kemudahan menggandakan
perangkat lunak dan content digital semakin membuat kita sebagai bagian dari
masyarakat pelanggar hukum. Pencurian rutin seperti ini secara signifikan
mengancam penyebaran bentuk-bentuk teknologi baru dan, karena itu mengancam
pula kemajuan-kemajuan dalam produktivitas dan kehidupan sosial yang lebih baik.
Isu-isu politik
7. Isu politik utama yang berhubungan dengan kepemilikan menaruh perhatian pada
penyusunan ukuran-ukuran perlindungan kepemilikan untuk melindungi investasi
yang dibuat oleh pencipta perangkat lunak, buku-buku digital, dan hiburan digital.
Microsoft dan 1400 perangkat lunak lainnya dari perusahaan content informasi
tergabung dalam Asosiasi Industri Informasi dan Perangkat Lunak (SIIA), yang
mendorong dikeluarkannya hukum-hukum baru dan pelaksanaan hukum-hukum yang
sudah ada untuk melindungi kepemilikan intelektual di seluruh dunia. SIIA dibentuk
pada 1 januari 1999, dari bergabungnya Asosiasi Penerbit Perangkat Lunak dengan
Ssosiasi Industri Informasi. SIIA menerbitkan hotline anti pembajakan untuk para
individu agar melaporkan aktivitas pembajakan serta menyebarluaskan program
edukasi untukm membantu organisasi melawan pembajakan perangkat lunak dan
telah mempublikasi penuntun untuk karyawan dalam menggunakan perangkat lunak.
Perkumpulan yang menentang SIIA banyaknya kelompok dan jutaan individu yang
yakin bahwa hukum anti pembajakan tidak bisa dilaksanakan dalam era digital dan
bahwa perangkat lunak seharusnya gratis atau dibayar hanya berdasarkan kerelaan.
Menurut kelompok-kelompok ini, ada keuntungan sosial yang lebih besar dari
distribusi perangkat lunak secara bebas.
3. Akuntabilitas dan Pengendalian
Pertanggung jawaban dan control : Siapa yang bertanggung jawab atas segala
kejadian yang merugikan informasi individu dan kolektif serta hak-hak kepemilikan?
Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi baru
yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial
untuk menuntut tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang
terjadi dari informasi individu serta hak-hak pribadi.
Bersamaan dengan dikeluarkannya hukum-hukum kepemilikan dan kebebasan
pribadi, teknologi informasi baru memberi tantangan atas hukum dan praktik-praktik
sosial yang ada yang member perlindungan kepada individu dan institusi. Jikas
seseorang merasa dirugikan disebabkan oleh mesin yang sebagian dikendalikan oleh
perangkat lunak, siapa yang dianggap bertanggung jawab dan dimintaui pertanggung
jawaban ? Haruskah papan pengumuman public atau layanan el;ektronik seperti
Amerika Online mengizinkan pengiriman materi-materi pornografi atau materi
lainnya yang melanggar hukum (Sebagai pemancar), atau haruskah mereka dianggap
tidak bertanggung jawab atas segala bentuk materi yang dikirimkan oleh
penggunannya? Bagaimana dengan internet? Jika anda meng-outsource proses
informasi, dapatkah anda dianggap vendor eksternal yang bertanggung jawab untuk
segala kerugian yang ditanggung oleh konsumen?
Isu-isu etika yang berhubungan dengan pertanggung jawaban disebabkan oleh
teknologi informasi yang baru adalah apakah individu dan organisasi yang
menciptakan, menghasilkan, dan menjual system (baik perangkat keras maupun
lunak),secara moril bertanggung jawab untuk konsekuensi penggunaannya. Jika
benar, karena alasan apa? Pertanggung jawaban secara hukum apa dan kewajiban apa
yang harus dipercaya oleh pengguna, dan apa yang harus dipercaya oleh provider?
8. Isu-isu sosial yang berhubungan dengan pertanggung jawaban menaruh perhatian
pada harapan-harapan bahwa masyarakat seharusnya diberi kemungkinan untuk
mengembangkan pelayanan jasa system informasi. Haruskah individu dan organisasi
didorong untuk mengembangkan perangkat cadangan agar bisa dengan mudah
mengantisipasi kegagalan system, atau haruskah organisasi secara ketat dianggap
bertanggung jawab atas layanan system yang diberikan? Jika organisais secara ketat
dianggap bertanggung jawab, dampak apa yang terjadi terhadap pengembangan
system layanan yang baru? Dapatkah masyarakat mengizinkan jaringan dan papan
pengumuman public memasang informasi yang berbau fitnah, ketidakbenaran, dan
salah persepsi sehingga merugikan banyak orang lain? Atau haruskah perusahaan
penyedia jasa informasi membuat sendiri peraturan mereka, termasuk dalam hal
penyensoran informasi?
Isu-isu sosial yang berhubungan dengan pertanggungjawaban adalah debat antara
penyedia jasa informasi untuk segala macam bentuknya (mulai dari developer
perangkat lunak sampai penyedia jasa layanan jaringan), yang menginginkan sedapat
mungkin dibebaskan dari pertanggungjawaban secara hukum (dan berarti
memaksimalkan keuntungan mereka), dan layanan individu-pengguna, organisasi, dan
komunitas- yang menginginkan agar organisasi dianggap bertanggung jawab secara
hukum karena member layanan system berkualitas tinggi (dan berarti
nmemaksimalkan kualitas layanannya). Penyedia jasa berargumen bahwa mereka
akan menarik diri dari pasar jika dianggap bertanggungjawab secara hukum, padahal
para pengguna layanan berargumen bahwa hanya jika penyedia jasa mengakui
bertanggung jawab secara hukum, maka mereka merasa mendapat jaminan layanan
berkualitas baik dan mengimbangi kerugian-kerugian yang terjadi. Haruskah
perundang-undangan membebankan tanggung jawab atau membatasi tanggu jawab
kepada para penyedia jasa? Perpecah mendasar ini menjadi pusat beragam konflik
politik dan hukum.
4. Kualitas Sistem
Kualitas system : Standar baku apa untuk data dan kualitas system yang harus diminta
untuk member perlindungan atas hak-hak individu dan keamanan masyarakat?
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari
kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu perusahaan
agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.
5. Kualitas Hidup
Kualitas hidup : Nilai-nilai apa yang harus dipelihara dalam masyarakat informasi dan
pengetahuan? Institusi apa yang harus kami lindungi dari penyalah gunaan terhadap
informasi? Nilai-nilai cultural dan praktik-praktik apa yang didukung oleh teknologi
informasi baru? Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen
yang berharga dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain
juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa
menjadi teman atau musuh bagi anak-anak. Dari segi positif, internet menawarkan
9. begitu banyak hal kepada mereka, seperti mereka menggunakan internet untuk tugas
sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya yang jauh.
Tetapi dari segi negatif, banyak penyalah gunaan internet, kelalaian dan
menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk online di media social sehingga mereka
tidak akan fokus mengerjakan pekerjaan mereka, aktivitas online juga menguras
banyak waktu dan tenaga mereka, tidak mengikuti aktivitas lain dan kurangnya
sosialisasi dengan teman-teman bahkan dengan anggota keluarga. Komputer juga
dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti cedera stress berulang yang
ditimbulkan oleh pengulangan yang konstan pada aktivitas menekan tombol-tombol
pada keyboard, sindrom penglihatan komputer, yaitu kondisi mata yang tegang,
karena melihat layar monitor komputer untuk waktu lama dan dapat menimbulkan
techno stress, yaitu stress yang timbul dari penggunaan komputer.
Dalam lingkungan pekerjaan, penggunaan teknologi seperti komputer dapat
menghilangkan pekerjaan orang-orang, yang sekarang telah diambil alih oleh
teknologi. dari berbagai pembahasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa adanya
sistem informasi dalam kaitan dengan teknologi bisa menimbulkan dilema tersendiri
yang bisa berakibat buruk atau malah sebaliknya bagi lingkungan. Dengan timbulnya
isu sosial dan penyalahgunaan yang menyangkut penggunaan teknologi oleh pihak-
pihak tertentu.
Etika adalah sebuah prinsip benar atau salah yang digunakan seseorang, yang
bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk
mengarahkan perilakunya. Sistem informasi menciptakan kesempatan untuk
perubahan sosial yang besar dan membahayakan.
Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan perubahan yang sangat
signifikan seperti hebohnya penggunaan internet dan perdagangan elektronik.
Teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Teknologi bisa menjadi sumber
keuntungan. Satu keuntungan besar dari sistem komputer kontemporer adalah
kemudahan menganalisis, kemudahan mengirimkan, dan berbagi pakai informasi
digital diantara banyak orang. Namun pada saat yang sama, kemampuan yang
tangguh ini juga menciptakan peluang-peluang baru untuk berlawanan dengan hukum
yang berlaku atau merugikan orang lain. Keseimbangan antara kenyamanan dan
implikasin kebebasan pribadi dalam penggunaan teknologi m-commerce untuk
melacak pelanggan dan mengirimkan e-mail iklan yang tidak diinginkan, merupakan
salah satu isu etika yang menonjol yang ditimbulkan oleh system informasi
kontemporer.
Internet dan e-commerce memunculkan minat baru dalam hal dampak etika dan social
dari system informasi. Internet dan teknologi perusahaan digital yang mempermudah
segala pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi, integrasi, dan penyebaran
informasi mengedepankan perhatian-perhatian baru mengenai penggunaan secara
tepat informasi pelanggan, perlindungan kerahasiaan data pribadi, dan perlindungan
hak milik intelektual. Walaupun perlindungan atas kerahasiaan pribadi dan hak milik
intelektual pada internet sekarang ini sedang mendapat sorotan, namun ada tekanan
10. isu-isu etika lainnya yang muncul akibat penggunaan system informasi secara luas.
Termasuk didalamnya adalah penetapan tanggung jawab untuk konsekuensi-
konsekuensi dari system informasi, penetapan standar untuk mengamankan kualitas
system yang melindungi keamanan individu dan masyarakat (Anonim3, 2008).
Memahami isu-isu etika dan social yang terkait dengan system
Etika adalah prinsip-prinsip mengenai kebenaran dan kekeliruan yang bisa digunakan
individu, bertindak sebagai agen-agen moral bebas, untuk membuat pilihan-pilihan
yang menuntun perilakunya. Teknologi informasi dan sistem informasi mengangkat
masalah-masalah etika baik untuk individu maupun masyarakat karena menciptakan
peluang-peluang untuk perubahan social yang intensif, sehingga mengancam
kekuatan distribusi yang ada, uang, hak-hak, dan kewajiban. Seperti layaknya
teknologi yang lain, seperti mesin uap, listrik, telepon, dan radio,teknologi informasi
bisa digunakan juga untuk mencapai perkembangan social, namun bisa juga
digunakan untuk melakukan tindakan kejahatan dan mengancam nilai-nilai sosial.
Perkembangan teknologi informasi akan menghasilkan banyak keuntungan sekaligus
kerugian
Tren-tren teknologi yang mengangkat isu-isu etika
Isu-isu etika telah lama ada sebelum kehadiran teknologi informasi, isu-isu itu
merupakan perhatian yang terusa-menerus ada pada masyarakat bebas dimanapun.
Namun demikian, teknologi informasi semakin mempertinggi perhatian atas etika,
memberi tekanan pada pengaturan-pengaturan social yang ada, dan membuat hukum
yang telah ada menjadi kuno/ tidak berlaku secara luas atau sedikit pincang. Ada
empat tren teknologi yang bertanggung jawab atas tekanan-tekanan etika (Yudhi,
2015):
1. Berlipat gandanya kekuatan komputasi tiap 18 bulan semakin memungkinkan
bagi sebagian besar organisasi untuk memanfaatkan system informasi dalam
proses produksinya. Hasilnya adalah, ketergantungan kita kepada system dan
kesalahan-kesalahan yang terjadi pada system serta kualitas data yang buruk juga
semakin meningkat. Aturan-aturan social dan hukum belum mengatur
ketergantungan seperti ini. Standar baku untuk menyakinkan akurasi dan
kemantapan system informasi belum secara universal diterima atau diupayakan.
2. Kemajuan-kemajuan dalam bidang teknologi penyimpanan data dan penurunan
drastis biaya penyimpanan data memungkinkan pembuatan beragam database
mengenai individu-karyawan, pelanggan, konsumen dan pemeliharaannya oleh
organisasi pulik dan pribadi. Kemajuan-kemajuan dalam bidang penyimpanan
data ini juga memungkinkan semakin mudahnya penyalahgunaan data pribadi
dan kerahasiaan pribadi. Sistem penyimpanan data yang besar sudah cukup
mudah bagi wilayah tertentu dan bahkan bagi perusahaan retail local untuk
digunakan sebagai media identifikasi pelanggan.
3. Kemajuan-kemajuan dalam teknik analisis data dalam jumlah besar merupakan
tren teknologi ketiga yang menggarisbawahi perhatian terhadap bidang
etika,karena memungkinkan perusahaan untuk menemukan informasi lebih rinci
11. mengenai individu. Dengan teknologi system informasi kontemporer, perusahaan
bisa merangkaikan dan mengkombinasikan bernmacam ragam informasi yang
tersimpan pada computer secara lebih mudah daripada pada masa lalu.
4. Suatu teknologi analisis data yang disebut non-obvious relationship awareness
(NORA) memungkinkan bagi sector pemerintahan maupun pribadi untuk
melaksanakan proses profiling secara lebih baik. NORA bisa mengambil
informasi mengenai orang-orang dari beragam sumber terpisah. Teknologi
NORA ini bisa memindai data dan mengekstrak informasi sewaktu data sedang
dibuat sehingga bisa, . Teknologi ini bermanfaat sebagai alat bantu canggih untuk
keamanan wilayah negeri, namun memiliki implikasi kerahasiaan pribadi.
Etika pada masyarakat informasi
Etika berkaitan dengan manusia yang memiliki kebebasan memilih. Etika berkaitan
dengan pilihan individu: sewaktu berhadapan dengan beragam alternative tindakan,
apa yang menjadi pilihan moral yang benar? Apa saja fitur-fitur utama dari “pilihan
etis”?
Konsep-konsep dasar : Tanggung jawab, Akuntabilitas, dan
Pertanggungjawaban secara hukum
Pilihan etis adalah keputusan yang diambil oleh individu yang bertanggung jawab atas
konsekuensi dari tindakan-tindakannya.
Tanggung jawab (responsibilty) adalah sebuah elemen penting dari tindakan etika.
Tanggung jawab berarti bahwa anda menerima semua biaya, kewajiban, dan
keharusan yang akan muncul sebagai konsekuensi dari keputusan yang anda buat.
Akuntabilitas (accountabiilty) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial. Ini
berarti bahwa ada mekanisme yang menentukan siapa yang melakukan tindakan yang
bertanggung jawab, siapa yang bertanggung jawab (yudhi, 2015).
Pertanggung jawaban secara hukum adalah fitur system politik dimana badan hukum
berada pada tempatnya yang mengizinkan oindividu untuk dipulihkan dari kerusakan
dan kerugian yang dibuat oleh pelaku lain, system, atau organisasi. Proses hak adalah
fitur terkait masyarakat yang diatur secara hukum dan merupakan proses yang
diketahui dan dipahaminya hukum serta ada kesanggupan mengarah keotoritas yang
lebih tinggin untuk memastikan bahwa hukum tersebut diterapkan secara benar.
Analisis Etika
Analisis etika dapat dilakukan melalui lima tahap (Yudhi,2015)
1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas.
2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat.
12. 3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan.
5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda.
Prinsip-prinsip etika
Setelah analisis selesai, prinsip atau aturan etika yang digunakan untuk membuat
keputusan adalah (Anonim2, 2008):
1. Perlakukan orang lain seperti apa yang anda harapkan orang lain perlakukan
anda
2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan semua orang, tindakan itu
tidak baik untuk dilakukan oleh siapa pun juga
3. Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak
tepat untuk diambil.
4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur
5. Ambil tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling
sedikit
6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh
seseorang kecuali jika ada pernyataan khusus yang lain.
Walaupun aturan-aturan etika ini tidak bisa member tuntunan praktis, namun
tindakan-tindakan yang belum bisa dikatakan sejalan dengan aturan-aturan ini perlu
mendapat perhatian yang lebih banyakdan diwaspadai. Kemunculan perilaku non-etis
yang belum jelas itu mungkin sama merugikannya dengan perilaku non-etis yang
nyata bagi anda dan perusahaan anda.
Aturan-aturan perilaku professional
Jika sekelompok orang mengklaim bahwa mereka professional, maka mereka
memegang hak-hak dan kewajiban-kewajiban khusus karena klaim khusus mereka
atas pengetahuan, kebijaksanaan, dan rasa hormat. Aturan-aturan professional
pelaksanaan dipromulgasikan oleh perkumpulan para professional seperti American
Medical Association (AMA), American Bar Association (ABA), Association of
Information Technology Proffesionals (AITP), dan Association of Computing
Machinery (ACM). Para kelompok professional ini bertanggung jawab atas peraturan
parsial dari profesi mereka dengan menetapkan jalan masuk kualifikasi dan
kompetensi. Kode etik adalah janji-janji oleh kamu profesi untuk mengatur dirinya
sendiri dalam minat umum kemasyarakatan.
1. Dimensi-dimensi moral dari system informasi
Pada bagian ini, kita akan lebih mendalami lima dimensi moral dari system informasi.
Dalam tiap dimensi kita mengidentifikasi level analisis etika, social, dan politik dan
13. menggunakancontoh-contoh nyata sebagai ilustrasi dari nilai-nilai terkait, pihak-pihak
yang berkepentingan (Stakeholder), dan pilihan-pilihan yang diambil.
Berbagai kejahatan computer yang sudah dikenal oleh masyarakat yaitu:
1. Computer crime (cyber crime), merupakan kegiatan melawan hukum yang
dilakukan dengan memakai komputer sebagai sarana/alat atau komputer sebagai
objek, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan
pihak lain.
2. Unauthorized Access to Computer System and Service, merupakan Kejahatan
yang dilakukan dengan memasuki/ menyusup ke dalam suatu sistem jaringan
komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik
sistem jaringan komputer yang dimasukinya.
3. Illegal Contents, merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi
ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar dan dapat dianggap melanggar
hukum atau mengganggu ketertiban umum.
4. Data Forgery, merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-
dokumen penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet.
5. Cyber Espionage, merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet
untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki
sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran.
6. Cyber Sabotage and Extortion, merupakan kejahatan dengan membuat gangguan,
perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem
jaringan komputer yang terhubung dengan internet.
7. Offense Against Intellectual Property, merupakan kejahatan yang ditujukan
terhadap hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain di internet.
8. Infringements of Privacy, merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap informasi
seseorang yang merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini
biasanya ditujukan terhadap keterangan seseorang pada formulir data pribadi yang
tersimpan secara computerized, yang apabila diketahui oleh orang lain akan dapat
merugikan korban secara materil maupun immateril, seperti nomor kartu kredit,
nomor PIN ATM, cacat atau penyakit tersembunyi dan sebagainya.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan melakukan kajian pustaka yang
meliputi kajian dari berbagai literatur tentang sistem informasi dan isu etika dan social
dan politik. Sistem informasi sebagai solusi perbaikan efisiensi dan efektifitas. Di sisi
lain memberikan sebuah dampak perubahan di bidang social, etika dan juga politik
karena perkembangannya mengambil andil besar dalam perubahan struktur sosial di
tempat kerja dan masyarakat luas.
Pembahasan
Manajer adalah pembuat aturan bagi organisasinya dalam penggunaan sistem
informasi dan internet sangat mudah terjadi penyalah gunaan baik di tempat kerja dan
juga di lingkungan masyarakat. Mereka harus menetapkan kebijakan dan prosedur
14. dalam hal etika disetiap bagian bagian kerja, termasuk penggunaan system informasi
secara etis. Manajer juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, menganalisis,
dan menyelesaikan dilemma-dilema etika sewaktu mereka berusaha menyeimbangkan
kebutuhan dan minat. Perubahan pesat yang disebabkan oleh teknologi informasi
menciptakan situasi-situasi baru dimana aturan-aturan dan hukum terkait tidak relevan
lagi. Muncul berbagai macam “gray area” dimana standar etika belum ditetapkan dan
disosialisasikan. Diperlukan system etika yang baru untuk era informasi sebagai
penuntun individu dan organisasi dalam mengambil tindakan. Teknologi informasi
menghadirkan perubahan-perubahan yang menciptakan isu-isu etika baru bagi
masyarakat untuk dibahas dan dicari jalan keluarnya. Meningkatkan kekuatan
komputasi, penyimpanan data, dan kemampuan jaringan trmasuk internet bisa
memperluas jangkauan tindakan individu dan organisasi dan memperbesar
dampaknya. Terdapat berbagai kasus dimana informasi dikomunikasikan, digandakan,
dan diatur dalam lingkungan online, mengedepankan tantangan-tantangan atas aturan-
aturan tradisional mengenai perilaku benar salah atau yang biasa kita sebut dengan
etika.
Saran dan kesimpulan
Sistem informasi dan internet memberikan perubahan besar dalam masyarakat dan
juga bisni, karena sistem informasi ini banyak etika yang menjadi samar karena
seringnya di langgar dan bertentangan dengan etika tradisional. Memberikan
penjelasan kepada karyawan serta masyarakat akan batasan batasan dalam
menggunakan sistem informasi dan internet demi terciptanya lingkungan yang
mendukung dan tidak menciptakan riak di pada bidang social, politik dan isu etis di
dalam masyarakat modern saat ini dalam lingkungan teknologi informasi yang maju.
15. Daftar Pustaka
Yudhi Herliansyah, 2015, Modul bahan ajar Isu etika dan Sosial dalam Sistem
informasi universitas mercubuana.
Anonim 1, 2009, http://fadlisim.blogspot.com/2009/10/isu-sosial-dan-etika-dalam-
sistem.html (diakses 25 maret 2017 pukul 18:15)
Anonim2, 2008, http://mawaries.wordpress.com/2008/12/02/bab-4-isu-sosial-dan-
etika-dalam-sistem-informasi/ (diakses 25 maret 2017 pukul 18:25)
Anonim3, 2008, http://agustinakhalid.wordpress.com/2008/12/02/isu-sosial-dan-etika-
dalam-sistem-informasi/ diakses pada 25 maret pukul19 :00