2. SHALAT
PENGERTIAN SHALAT :
Asal makna shalat menurut bahasa ialah “doa” tetapi menurut istilah“ibadah yang
tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang di mulai dengan takbir, di
sudahi dengan salam, dan memenuhi beberapa syarat yang di tentukan.
firman allah swt:
ِ
َركْنُمْلاَوَِاءشْحَفْلا َِنع ىَهْنَتَةَالَّصال َِّناَةَالَّصال ِمْيِقَاَو
(
سورةالعنكبوت
٤٥
)
artinya:”dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-
perbuatan keji dan munkar”(q.s. al-‘ankabut; 45)
3. PERISTIWA ISRA MI’RAJ
Isra’ mi’raj adalah peristiwa yang luar biasa dalam sejarah islam, menggambarkan
perjalanan spiritual nabi muhammad dari masjidil haram ke masjidil aqsa dan
kemudian ke langit-langit tujuh. peristiwa ini bukan hanya menegaskan kedudukan
nabi Muhammad sebagai nabi terakhir, tetapi juga memberikan wahyu dan
pengajaran penting bagi umat islam tentang keimanan, salat, dan kekuasaan Allah
swt.
4. SIFAT-SIFAT SHALAT RASULULLAH SAW
أصلي رأيتموني كما صلوا
(
عليه متفق
)
MENGHADAP KIBLAT
bila engkau berdiri untuk melakukan shalat maka sempurnakanlah wudhumu, kemudian
menghadap kiblat, lalu bertakbirlah (H.R Bukhori dan Muslim )
مَثَف ا ْوُّل َوُت اَمَنْيَاَف ُب ٰ
رْغَمْال َو ُق ٰ
رْشَمْال ٰ ه ٰ
ّلِل َو
ٰا اٰ ه
ِهّٰل ُهْه َو
ٌمْيٰلَع ٌعٰسا َو َ ه
ِهّٰل ن
(
البقرة
:
115
)
hanya milik Allah timur dan barat. ke mana pun kamu menghadap, di sanalah wajah Allah.
sesungguhnya Allah Mahaluas lagi Maha mengetahui ( Q.S Al baqarah : 115 )
5. QIYAM ( BERDIRI )
َْنيٰتٰنٰق ٰ ه ٰ
ّلِل ا ْوُم ْوُق َو
(
البقرة
:
238
)
berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk ( Q.S Al
baqoroh : 238 )
setelah selesai sholat beliau bersabda "kalian tadi hampir saja
melakukan apa yang telah dilakukan oleh bangsa romawi dan
persia, dimana mereka berdiri di depan rajanya sedangkan
rajanya duduk. maka janganlah kalian melakukannya.
sesungguhnya keberadaan imam adalah agar diikuti. bila ia
ruku, maka rukulah, bila berdiri maka berdirilah: dan jika
sholat sambil duduk maka duduklah bersama-sama”. (H.R
Muslim).
6. DALIL QIYAM
”Shalatlah sambil berdiri. bila tidak bisa, sambil duduk. bila tidak bisa sambil
terlentang.” (H.R. Bukhari, Abu Daud & Ahmad).
"barangsiapa melakukannya dengan berdiri, maka itu lebih utama. adapun bagi
yang melakukannya sambil duduk maka baginya separoh pahala yang berdiri.
barangsiapa yang sholat sambil tidur (terlentang) baginya separuh pahala orang
yang sholat sambil duduk. yang dimaksud disini adalah orang yang sakit.” (H.R
Bukhari, Abu Daud & Ahmad)
7. SUTRAH (PEMBATAS )
“Janganlah engkau sholat kecuali dengan pembatas, dan janganlah engkau membiarkan seseorang
lewat di depanmu dikala sholat. jika dia memaksakan kehendaknya lewat di depanmu, bunuhlah
dia karena sesungguhnya ia bersama dengan setan.” (H.R. Ibnu Khuzaimah)
”jika seseorang dari kalian melakukan sholat pada pembatas hendaknya mendekatkan pada batas
itu sehingga setan tidak dapat memutus sholatnya.” (H.R Abu Daud, Bazzar dan Hakim).
8. DALIL SUTROH
Apabila beliau sholat di tempat terbuka, tidak ada sesuatu sebagai pembatas (didepan tempat
sholat), maka beliau menancapkan tombak didepannya. lalu beliau melakukan sholat menghadap
pembatas itu, sedangkan orang-orang bermakmum dibelakangnya. hal ini sebagaimana dikatakan
Imam Bukhari, Imam Muslim dan Imam Ibnu Majah.
"apabila seseorang diantara kalian meletakkan tiang sepanjang pelana di depannya, maka
sholatlah menghadapnya dan hendaknya tidak menghiraukan orang yang lewat dibelakang tiang
itu.” (H.R Muslim dan Abu Daud).
9. ANGKAT TANGAN
Terkadang Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya sambil mengucapkan takbir (H.R Bukhari
& Abu Daud)
Terkadang mengangkatnya setelah takbir (H.R Bukhari & Nasa‘i)
beliau SAW mengangkat kedua tangannya dengan jari terbuka rapat (tidak renggang dan tidak
menggenggam) (H.R Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, & Hakim).
Rasulullah SAW mengangkatnya sampai sejajar dengan kedua bahunya dan terkadang sampai
kedua telinganya (H.R Bukhari & Abu Dawud).
10. TANGAN KANAN ATAS KIRI
Rasulullah SAW meletakkan tangan
kanannya diatas tangan kirinya (H.R
Muslim dan Abu Daud)
11. MELIHAT TEMPAT SUJUD
Dalam H.R Baihaki dan Muslim disebutkan bahwa
Nabi SAW dalam sholat menundukkan kepalanya dan
pandangannya tertuju ke tanah.
larangan pandangan ke langit sebagaimana
tercantum dalam H.R Bukhari dan Abu Daud.
dalil "hendaknya orang-orang menghentikan
mengarahkan pandangannnya ke langit pada waktu
sholat atau tidak dapat kembali lagi kepada mereka”.
(H.R Bukhari, Muslim)
12. TUMA'NINAH
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Ya'la disebutkan bahwa
Rasulullah SAW melarang 3 perkara dalam sholat.
1. Sholat dengan cepat seperti ayam yang mematuk.
2. Duduk diatas tumit seperti duduknya anjing.
3. Menoleh-noleh seperti musang.
”sholatlah seperti halnya sholat orang yang akan meninggal, yaitu seakan-akan engkau
melihat Allah. jika engkau tidak melihatnya maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (H.R
Thabrani, Ibnu Majah & Ahmad).
13. KHUSYU
Sholat dengan baju wol bergambar, Rasulullah SAW melihat sepintas gambar-gambar itu. usai
sholat beliau SAW bersabda "bawalah bajuku ini kepada Abu Jahm dan bawalah kepadaku kain
yang kasar Abu Jahm. karena bajuku ini telah mengalihkan perhatian sholatku tadi.
Dalam riwayat lain dikatakan : sesungguhnnya aku telah melihat gambarnya saat sholat dan
hampir saja aku tergoda).” (H.R Bukhari, Muslim & Malik).
Aisyah mempunyai kain bergambar untuk tirai, Rasulullah SaW sholat menghadapnya. lalu
Rasulullah SAW bersabda ”jauhkanlah kain itu, sesungguhnya gambarnya mengganggu sholatku.”
(hr bukhari & muslim).
Beliau SAW bersabda "tidak sempurna sholatnya orang yang telah terhidang makannya, serta
ketika menahan keluarnya angin dan buang air.” (H.R Bukhari & Muslim).
14. AAMIIN
Apabila imam sholat mengucapkan ”ghoiril maghdhuubi 'alaihim waladh dhooliin” maka
katakanlah ”aamiin”. -bahwa jika seorang imam sholat mengucapkan amin, maka ikutilah
dengan mengucapkan amin. apabila ucapan amin itu bersama dengan ucapan malaikat, niscaya
dosa-dosanya akan diampuni.” (H.R Bukhari, Muslim & Nasai)