Dokumen tersebut membahas tentang sifat kimia tanah, termasuk definisi sifat kimia tanah, faktor-faktor yang mempengaruhi sifat kimia tanah seperti pH, kandungan hara makro dan mikro, dan pengaruh sifat kimia terhadap ketersediaan hara bagi tanaman. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai cara untuk meningkatkan pH tanah seperti pengapuran dan manfaat meningkatkan pH tanah.
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanPurwandaru Widyasunu
Dokumen tersebut membahas tentang kimia tanah, termasuk tentang mineral liat, koloid tanah, reaksi tanah (pH), kapasitas tukar kation (KTK), dan kejenuhan basa (KB). Juga membahas tentang unsur hara esensial yang diperlukan tanaman seperti nitrogen, fosfor, dan kaliumn beserta sumber dan fungsinya.
4. Water Chemistryx_pH, CO2 & Alkalinitas.ppsxMuhRifaldhi1
Artikel ini membahas pentingnya mengakui tindakan konservasi berbasis area yang efektif selain Kawasan Konservasi Perairan (KKP) di Indonesia. Artikel ini juga membahas beberapa contoh tindakan konservasi berbasis area yang efektif, seperti sasi dan MPA (Marine Protected Area), serta tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan tindakan konservasi tersebut. Artikel ini juga membahas pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam tindakan konservasi dan pentingnya memperhatikan aspek sosial dan ekonomi dalam implementasi tindakan konservasi.
Penulis berpendapat bahwa meskipun MPA penting untuk konservasi laut, namun bukan satu-satunya alat yang efektif. Tindakan lain, seperti konservasi berbasis masyarakat dan sistem pengelolaan tradisional, juga telah berhasil dalam melestarikan ekosistem laut di Indonesia. Para penulis memberikan contoh OECM yang berhasil, seperti sistem sasi laut di Maluku Tenggara Barat dan sistem panglima laut di Pulau Weh.
Artikel ini juga membahas tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan tindakan konservasi laut yang efektif di Indonesia, seperti kurangnya pendanaan, penegakan hukum yang lemah, dan konflik antara tujuan konservasi dan mata pencaharian lokal. Para penulis menekankan pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam upaya konservasi dan menemukan solusi yang seimbang antara tujuan konservasi dengan kebutuhan masyarakat lokal.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis komposisi semen, termasuk proses pembuatan dan analisis kadar zat-zat penting seperti CaO, MgO, dan Al2O3. Proses pembuatan semen melibatkan pembakaran campuran bahan baku hingga menjadi serbuk. Analisis kadar zat-zat dilakukan menggunakan metode titrasi kompleksometri dan permangganatometri.
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptDewaDepra1
Sistem Pengolahan air bersih berisikan tentang pengolahan air yang dilakukan untuk mencapai kriteria yang diharapkan atau sesuai dengan baku mutu yg ditetapkan
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanPurwandaru Widyasunu
Dokumen tersebut membahas tentang kimia tanah, termasuk tentang mineral liat, koloid tanah, reaksi tanah (pH), kapasitas tukar kation (KTK), dan kejenuhan basa (KB). Juga membahas tentang unsur hara esensial yang diperlukan tanaman seperti nitrogen, fosfor, dan kaliumn beserta sumber dan fungsinya.
4. Water Chemistryx_pH, CO2 & Alkalinitas.ppsxMuhRifaldhi1
Artikel ini membahas pentingnya mengakui tindakan konservasi berbasis area yang efektif selain Kawasan Konservasi Perairan (KKP) di Indonesia. Artikel ini juga membahas beberapa contoh tindakan konservasi berbasis area yang efektif, seperti sasi dan MPA (Marine Protected Area), serta tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan tindakan konservasi tersebut. Artikel ini juga membahas pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam tindakan konservasi dan pentingnya memperhatikan aspek sosial dan ekonomi dalam implementasi tindakan konservasi.
Penulis berpendapat bahwa meskipun MPA penting untuk konservasi laut, namun bukan satu-satunya alat yang efektif. Tindakan lain, seperti konservasi berbasis masyarakat dan sistem pengelolaan tradisional, juga telah berhasil dalam melestarikan ekosistem laut di Indonesia. Para penulis memberikan contoh OECM yang berhasil, seperti sistem sasi laut di Maluku Tenggara Barat dan sistem panglima laut di Pulau Weh.
Artikel ini juga membahas tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan tindakan konservasi laut yang efektif di Indonesia, seperti kurangnya pendanaan, penegakan hukum yang lemah, dan konflik antara tujuan konservasi dan mata pencaharian lokal. Para penulis menekankan pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam upaya konservasi dan menemukan solusi yang seimbang antara tujuan konservasi dengan kebutuhan masyarakat lokal.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis komposisi semen, termasuk proses pembuatan dan analisis kadar zat-zat penting seperti CaO, MgO, dan Al2O3. Proses pembuatan semen melibatkan pembakaran campuran bahan baku hingga menjadi serbuk. Analisis kadar zat-zat dilakukan menggunakan metode titrasi kompleksometri dan permangganatometri.
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptDewaDepra1
Sistem Pengolahan air bersih berisikan tentang pengolahan air yang dilakukan untuk mencapai kriteria yang diharapkan atau sesuai dengan baku mutu yg ditetapkan
Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya air di Bumi, pengelolaan air bersih, dan teknologi pengolahan limbah cair. Sumber daya air terbesar berasal dari lautan dan gletser, sedangkan air tawar hanya menyusun 1% dari total air di Bumi. Dokumen juga menjelaskan berbagai proses fisika dan kimia dalam pengolahan limbah cair seperti sedimentasi, filtrasi, koagulasi, dan desinfeksi untuk memperoleh air b
Dokumen ini merupakan laporan analisis total kandungan semen 2 yang meliputi kadar Al2O3, CaO, dan MgO menggunakan metode kompleksometri. Dilakukan preparasi larutan induk, penetapan kadar Al2O3 dengan kompleksometri pada pH 5-6 menggunakan EDTA dan indikator xylenol orange, penetapan kadar CaO pada pH 11 dengan indikator murexid, dan penetapan kadar MgO dengan mengendapkan CaO terlebih
Praktikan membuat garam Mohr dengan melarutkan serbuk besi dalam asam sulfat untuk membentuk larutan FeSO4 dan mencampurkannya dengan larutan (NH4)2SO4 yang dibuat dari netralisasi asam sulfat dan amonia. Larutan dicampur dan dipanaskan hingga mengkristal menjadi garam Mohr (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O.
Dokumen tersebut berisi soal ujian dasar ilmu tanah yang terdiri dari beberapa pilihan ganda dan essay. Soal-soal tersebut mencakup topik seperti pH tanah, jenis-jenis tanah, kapasitas pertukaran kation, kejenuhan basa, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sifat-sifat tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang kimia unsur, termasuk kelimpahan unsur di alam, sifat dan kegunaan unsur-unsur gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah. Juga dibahas tentang sifat fisika dan kimia dari unsur-unsur tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang siklus hara alami dan berbagai jenis pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik meliputi pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos yang dapat memperbaiki kualitas tanah, sedangkan pupuk anorganik seperti urea dan TSP menyediakan unsur hara secara cepat untuk tanaman.
Penggunaan baja kimia dan racun kimia secara berlebihan serta penggunaan baja najis bertoksik secara berterusan merosakkan tanah pertanian dengan menyebabkan tanah menjadi masam dan berasid serta menurunkan pH tanah, mengurangkan mikrob dan organisma baik, menyebabkan tanaman tidak mampu menyerap baja dengan baik, dan zon akar menjadi kekurangan udara.
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), mulai dari netralisasi, pengendapan, koagulasi dan flokulasi, oksidasi-reduksi, insenerasi, stabilisasi/solidifikasi, hingga penimbunan. Teknik-teknik tersebut dirancang untuk mengubah sifat berbahaya limbah B3 menjadi tidak berbahaya atau beracun sebelum dibuang.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran air dan sifat air yang tercemar. Sumber pencemaran air antara lain limbah industri, domestik, dan pertanian yang mengakibatkan gangguan kesehatan dan ekosistem. Air tercemar dapat dikenali dari perubahan pH, suhu, warna, bau, rasa, jumlah padatan, serta kadar zat organik dan logam beratnya.
Dokumen tersebut membahas tentang kimia unsur, terutama tentang kelimpahan unsur di alam, unsur-unsur gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah. Juga membahas tentang unsur periode ketiga dan keempat serta unsur radioaktif."
Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya air di Bumi, pengelolaan air bersih, dan teknologi pengolahan limbah cair. Sumber daya air terbesar berasal dari lautan dan gletser, sedangkan air tawar hanya menyusun 1% dari total air di Bumi. Dokumen juga menjelaskan berbagai proses fisika dan kimia dalam pengolahan limbah cair seperti sedimentasi, filtrasi, koagulasi, dan desinfeksi untuk memperoleh air b
Dokumen ini merupakan laporan analisis total kandungan semen 2 yang meliputi kadar Al2O3, CaO, dan MgO menggunakan metode kompleksometri. Dilakukan preparasi larutan induk, penetapan kadar Al2O3 dengan kompleksometri pada pH 5-6 menggunakan EDTA dan indikator xylenol orange, penetapan kadar CaO pada pH 11 dengan indikator murexid, dan penetapan kadar MgO dengan mengendapkan CaO terlebih
Praktikan membuat garam Mohr dengan melarutkan serbuk besi dalam asam sulfat untuk membentuk larutan FeSO4 dan mencampurkannya dengan larutan (NH4)2SO4 yang dibuat dari netralisasi asam sulfat dan amonia. Larutan dicampur dan dipanaskan hingga mengkristal menjadi garam Mohr (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O.
Dokumen tersebut berisi soal ujian dasar ilmu tanah yang terdiri dari beberapa pilihan ganda dan essay. Soal-soal tersebut mencakup topik seperti pH tanah, jenis-jenis tanah, kapasitas pertukaran kation, kejenuhan basa, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sifat-sifat tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang kimia unsur, termasuk kelimpahan unsur di alam, sifat dan kegunaan unsur-unsur gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah. Juga dibahas tentang sifat fisika dan kimia dari unsur-unsur tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang siklus hara alami dan berbagai jenis pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik meliputi pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos yang dapat memperbaiki kualitas tanah, sedangkan pupuk anorganik seperti urea dan TSP menyediakan unsur hara secara cepat untuk tanaman.
Penggunaan baja kimia dan racun kimia secara berlebihan serta penggunaan baja najis bertoksik secara berterusan merosakkan tanah pertanian dengan menyebabkan tanah menjadi masam dan berasid serta menurunkan pH tanah, mengurangkan mikrob dan organisma baik, menyebabkan tanaman tidak mampu menyerap baja dengan baik, dan zon akar menjadi kekurangan udara.
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), mulai dari netralisasi, pengendapan, koagulasi dan flokulasi, oksidasi-reduksi, insenerasi, stabilisasi/solidifikasi, hingga penimbunan. Teknik-teknik tersebut dirancang untuk mengubah sifat berbahaya limbah B3 menjadi tidak berbahaya atau beracun sebelum dibuang.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran air dan sifat air yang tercemar. Sumber pencemaran air antara lain limbah industri, domestik, dan pertanian yang mengakibatkan gangguan kesehatan dan ekosistem. Air tercemar dapat dikenali dari perubahan pH, suhu, warna, bau, rasa, jumlah padatan, serta kadar zat organik dan logam beratnya.
Dokumen tersebut membahas tentang kimia unsur, terutama tentang kelimpahan unsur di alam, unsur-unsur gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah. Juga membahas tentang unsur periode ketiga dan keempat serta unsur radioaktif."
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. Sifat Kimia Tanah
o Berdasarkan ukuran partikelnya tanah merupakan campuran
dari pasir, debu dan liat. Semakin halusnya partikel akan
menghasilkan luas permukaan partikel per satuan bobot yang
makin luas dibanding 2 fraksi lainnya.
o Sifat kimia tanah didefenisikan sebagai keseluruhan reaksi
kimia yang berlangsung antar penyusun tanah serta bahan
yang ditambahkan dalam bentuk pupuk ataupun pembenah
tanah lainnya.
3. o Sifat kimia tanah berperan dalam menentukan sifat dasar tanah
o Beberapa sifat kimia tanah dapat menilai apakah suatu tanah
merupakan tanah yang potensial
o Meyebabkan tanah mampu menahan unsur hara dan
menyediakan untuk pertumbuhan tanaman
o Menentukan perilaku bahan kimia yg ditambahkan di tanah
Lanjutan…
4. Sifat Kimia Tanah Nilai
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat
Tinggi
C (%) < 1.00 1.00 - 2.00 2.01 - 3.00 3.01 - 5.00 > 5.00
N (%) < 0.10 0.10 - 0.20 0.21 - 0.50 0.51 - 0.75 > 0.75
C/N < 5 5 - 10 11 - 15 16 - 25 > 25
P2O5 HCl 25 % (mg/100 g) < 10 10 - 20 21 - 40 41 - 60 > 60
K2O HCl 25 % (mg/100 g) < 10 10 - 20 21 - 40 41 - 60 > 60
P2O5 Bray 1 (ppm) < 10 10 - 15 16 - 25 26 - 35 > 35
KTK (me/100 g) < 5 5 - 16 17 - 24 25 - 40 > 40
Susunan kation :
K (me/100 g) < 0.1 0.1 - 0.2 0.3 - 0.5 0.6 - 1.0 > 1.0
Na (me/100 g) < 0.1 0.1 - 0.3 0.4 -0.7 0.8 - 1.0 > 1.0
Mg (me/100 g) < 0.4 0.4 - 1.0 1.1 - 2.0 2.1 - 8.0 > 8.0
Ca (me/100 g) < 2 2 - 5 6-10 11 - 20 > 20
Kejenuhan basa (%) < 20 20 - 35 36 - 50 51 - 70 > 70
Kejenuhan Aluminium (%) < 10 10 - 20 21 - 30 31 - 60 > 60
Sangat masam Masam Agak masam Netral Agak Alkalis Alkalis
pH (H2O) < 4.5 4.5 - 5.5 5.6 - 6.5 6.6 - 7.5 7.6 - 8.5 > 8.5
Unsur mikro DTPA: Defisien Medium Cukup
Zn (ppm) 0.5 0.5 - 1.0 1.0
Fe (ppm) 2.5 2.5 - 4.5 4.5
Mn (ppm) 1.0 - 1.0
Cu (ppm) 0.2 - 0.2
Tabel 1. Kriteria Penilaian Sifat Kimia Tanah (1983) dalam Hardjowigeno (1987)
5. KEMASAMAN TANAH
Reaksi suatu tanah selalu menunjukkan sifat kemasaman atau
alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai pH
Menunjukkan banyaknya konsentrasi ion
hidrogen (H+) dalam larutan tanah
6. Lanjutan…
• pH = - log (H+) atau pH = log 1/(H+)
Dimana : p adalah logaritme negatif dan H adalah konsentrasi H+
dalam g/L
Definisi ini berasal dari :
KW (H+)(OH-) = 10-14
KW : Konstanta equilibrium untuk hidrolisa air pada suhu 25°C
atau pH + pOH = 14
• Sebagian besar jenis tanah memiliki pH antara 5-8
• Untuk daerah rawa pH = 3 ; daerah pantai pH = 9
10. PERANAN pH TANAH
Contoh penyebab racun:
a) pH tanah masam :
• Dijumpai ion Al mengikat unsur P
• Unsur Fe, Mn, Zn, Cu dan Co mudah Larut
b) pH tanah alkalis :
• Dijumpai ion Ca mengikat unsur P
• Unsur Mo dan B larut
Contoh Perkembangan MO
• Bakteri berkembang pd pH > 5,5
• Fungi berkembang pd pH < 5,5
11. PERANAN pH TANAH
• pH tanah atau pH larutan tanah memiliki
peranan penting
• Dalam penentuan kandungan unsur hara makro dan
mikro yang dibutuhkan oleh tanaman, seperti
contohnya: N, K dan P
• Menunjukkan adanya unsur beracun
• Mempengaruhi reaksi kimia ion-ion dalam tanah
• Mempengaruhi perkembangan MO
12. • pH menentukan mudah tidaknya unsur hara diserap tanaman; pada
tanah masam unsur P sulit untuk diserap tanaman karena difiksasi
oleh Al; pada tanah alkali unsur P difiksasi Ca.
• pH menunjukkan adanya unsur beracun. Pada tanah masam banyak
dijumpai ion Al dalam tanah, yang dapat mengikat P, dan racun
bagi tanaman. Pada tanah masam unsur Fe, Mn, Zn, Cu dan Co
mudah larut, maka tanaman dapat keracunan. Pada tanah alkalis,
Mo dan B menjadi racun bagi tanaman.
• pH mempengaruhi perkembangan mikroorganisme. Bakteri
berkembang dengan baik pada pH >5.5. Fungi berkembang pada
segala tingkat pH, tetapi pada pH > 5.5, fungi harus bersaing
dengan bakteri, jadi lebih dominan pada pH <5,5.
PERANAN pH TANAH
13.
14. Sumber Keasaman dalam Tanah
• Kation Hidrogen dan Aluminium penyebab keasaman
tanah.
oHidrogen dapat ditukar adalah sumber utama H+ pada pH
6 dan di atasnya. Di bawah pH 6 Aluminum adalah
sumber utama H+ karena disosiasi Al dari mineral liat.
Aluminum menjadi lebih larut pada pH rendah
15. Sumber Keasaman Tanah
1. Nitrifikasi: Amonium menjadi Nitrat (oksidasi NH4
+ )
NH4
+ + 2O2 ---> NO3
- + H2O + 2 H+
2. Dekomposisi BO
Asam organik di ionisasi:
R-COOH---> R-COO- + H+
respirasi: CO2 + H2O ----> H2CO3 = H + HCO3-
16. Lanjutan…
3. Hujan Asam
• Hujan asam disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil
• Pembakaran minyak, gas dan batubara di pabrik pemangkit
listrik melepaskan Sulfur dioksida (SO2) ke atmosfer
• Pembakaran bensin pada kendaraan bermotor
menempatkan nitrogen oksida (NOX) ke atmosfer
• Gas tersebut bercampur dengan butir-butir air di atmosfer
menghasilkan larutan asam lemah nitrat dan sulfat
• Ketika terjadi hujan, larutan tersebut jatuh menjadi hujan
asam
17. Lanjutan…
4. Serapan kation basa oleh tanaman.
• Kation-kation basa merupakan sumber OH- untuk larutan tanah
Ca++, Mg++, K+
o Kation basa yang diserap tanaman tidak lagi berkuntribusi OH-
untuk larutan tanah
o Ion H+ dilepaskan ke larutan tanah
18. 5. Pencucian / Pelindian (Leaching)
Pencucian kation-kation basa,
karena kation basa hilang dari
larutan tanah oleh pencucian, kation
tersebut tidak lagi berkontribusi ion
OH- untuk menetralkan
peningkatan jumlah ion H+
Ca++ + 2 H20 ---> Ca(OH)2 + 2H+ -----> Ca++ + 2OH
Lanjutan…
19. Meningkatkan pH tanah
• Penambahan batu kapur:
• karbonat Ca2+, Mg2+ CaCO3 + 2H+ Ca2+ + CO2 + H2O
• Pembakaran/kapur cepat (oksida Ca2+, Mg2+)
• Kapur terhidrasi (hidroksida Ca2+, Mg2+)
20. 1. Meningkatkan ketersediaan unsur hara untuk tanaman.
2. Memperbaiki struktur tanah
3. Memasok unsur hara untuk tanaman; Ca & Mg
4. Merangsang pertumbuhan mikroorganisme bermanfaat,
mikroorganisme berkembang baik pada pH = 6.5
5. Mengatasi pengaruh pemasaman dari pupuk
6. Mengurangi kelarutan daya meracun logam terhadap
tanaman
Mengapa perlu pengapuran?
21. Tabel. Kisaran pH optimum untuk beberapa tanaman penting
Tanaman pH optimum Tanaman pH optimum
Anggrek 4,0 – 5,0 Oat 5,5 – 7,5
Pinus 4,4 – 5,0 Tembakau 5,5 – 7,5
Kentang 4,8 – 6,5 Gandum 5,5 – 7,5
Nenas 5,0 – 6,0 Tomat 5,5 – 7,5
Apel 5,0 – 6,5 Bawang merah 5,8 – 7,0
Stroberi 5,0 – 6,5 Brocolli 6,0 – 7,0
Kacang Tanah 5,3 – 6,6 Kedelai 6,0 – 7,0
Padi 5,5 – 6,5 Selada 6,0 – 7,0
Wortel 5,5 – 7,0 Melon 6,0 – 7,0
Teh Mawar 5,5 – 7,0 Bunga Lili 6,0 – 7,0
Mentimun 5,5 – 7,0 Kol/Kubis 6,0 – 7,5
Kol Bunga 5,5 – 7,5 Bunga Crysan 6,0 – 7,5
Jagung 5,5 – 7,5 Kacang Buncis 6,0 – 7,5
Sorghum 5,5 – 7,5 Asparagus 6,0 – 8,0
Tebu 5,5 – 7,5 Kacang Pie 6,5 – 7,5
Catatan: diolah dari Spurway cit. Foth (1984)