SlideShare a Scribd company logo
1 of 77
JENIS & SIFAT Vaksin dalam PPI
di INDONESIA
1
Bab 3
WIWIEN PURWITASARI, SKM, M.KES
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir sesi, peserta diharapkan mampu
• Memahami jenis-jenis dan sifat vaksin program
imunisasi rutin di Indonesia
• Meyebutkan hal-hal yang menyebabkan kerusakan
vaksin
• Menjaga kualitas vaksin
• Memahami dosis, dan cara pemberian vaksin
2
Bab 3
BIO FARMA
DISTRIBUTOR/AGEN
DINAS KESEHATAN PROVINSI
DOKTER PRAKTEK
PUSKESMAS
RUMAH SAKIT / APOTEK
DINAS KESEHATAN KABUPATEN
-D®-
DISTRIBUSI VAKSIN BIO FARMA
• KE LEBIH DARI 140 NEGARA DI DUNIA
• KE 34 PROVINSI DI INDONESIA
• MELALUI DINAS KESEHATAN DAN DISTRIBUTOR
• MENGGUNAKAN ANGKUTAN DARAT DAN UDARA
• KE BERBAGAI TUJUAN TIDAK MELEBIHI 48 JAM
-D®-
DAFTAR NEGARA-NEGARA PENGGUNA VAKSIN BIO FARMA
No Negara No Negara No Negara No Negara No Negara No Negara
1 Afghanistan 25 Cape Verde 49 Georgia 73 Libya 96 Nigeria 119 South Korea
2 Albania 26 Cambodia 50 Germany 74 Macau 97 North Korea 120 South Sudan
3 Algeria 27 Cameroon 51 Ghana 75 Madagascar 98 Pakistan 121 Srilanka
4 Angola 28 Central Africa 52 Grenada 76 Malawi 99 Palestine 122 Sudan
5 Anguilla 29 Chad 53 Guam 77 Malaysia 100 Panama 123 Suriname
6 Antigua & Barbuda 30 China 54 Guatemala 78 Maldives 101 Papua New Guinea 124 Swaziland
7 Argentina 31 Colombia 55 Guinea 79 Mali 102 Paraguay 125 Syria
8 Australia 32 Comoros 56 Guinea Bissau 80 Mauritania 103 Peru 126 Tajikistan
9 Azerbaijan 33 Congo 57 Guyana 81 Mauritius 104 Qatar 127 Tanzania
10 Bahamas 34 Cuba 58 Haiti 82 Mexico 105 Philippines 128 Thailand
11 Bangladesh 35 Curacao 59 Honduras 83 Micronesia 106 Rwanda 129 Togo
12 Barbados 36 Djibouti 60 Hong kong 84 Mongolia 107 Saint Kitts & Nevis 130 Trinidad
13 Belgium 37 Dominican Rep. 61 India 85 Montserrat 108 Saint Lucia 131 Tunisia
14 Belize 38 East Timor (Timor Leste) 62 Iran 86 Morocco 109 Saint Vincent & the Grenadines 132 Turkey
15 Benin 39 Ecuador 63 Israel 87 Mozambique 110 Sao Tome and Principe 133 Turkmenistan
16 Bhutan 40 Egypt 64 Ivory Coast 88 Myanmar 111 Saudi Arabia 134 Turks & Caicos
17 Bolivia 41 El Salvador 65 Jamaica 89 Namibia 112 Senegal 135 Uganda
18 Bosnia and Herzegovina 42 Equatorial guinea 66 Kenya 90 Nepal 113 Seychelles 136 Uruguay
19 Botswana 43 Eritrea 67 Kosovo 91 Netherlands 114 Sierra Leone 137 Uzbekistan
20 Brazil 44 Ethiopia 68 Kyrgyztan 92 Netherlands Antilles 115 Singapore 138 Vietnam
21 British Virgin Island 45 Fiji 69 Laos 93 New Zealand 116 Solomon Island 139 Yemen
22 Brunei Darussalam 46 France 70 Lebanon 94 Nicaragua 117 Somalia 140 Zambia
23 Burkina Faso 47 Gabon 71 Lesotho 95 Niger 118 South Africa 141 Zimbabwe
24 Burundi 48 Gambia 72 Liberia
Update: Oct 2018 OIC Members (48)
-D®-
BIOFARMA-BANDUNG-INDONESIA
PETA DISTRIBUSI VAKSIN EKSPOR BIO FARMA
-D®-
LATAR BELAKANG
• Ka.Si/P.Prog Imunisasi/P.cool chain di setiap wilayah administrasi
mempunyai tugas utama memastikan Rantai vaksin sesuai SOP karena
merupakan elemen yang menentukan KUALITAS VAKSIN dlm program
imunisasi
• VAKSIN YANG BERKUALITAS BAIK dapat membentuk kekebalan
(individu maupun kelompok) yang max pada sasaran
• Tujuan imunisasi mencegah dan melindungi PD3I tercapai
LATAR BELAKANG
• Sebagian besar vaksin BARU ini harganya jauh lebih mahal
dan lebih besar ukurannya daripada vaksin tradisional yang
lama, sehingga berdampak pada, volume besar dan
nilai/harga yang jauh lebih besar daripada sebelumnya.
contoh vaksin baru : pentavalen, IPV, dan MR
PENDAHULUAN
• Vaksin : Produk biologis (bakteri, virus, toxoid) yang
dilemahkan / dimatikan dan berguna untuk merangsang
timbulnya kekebalan tubuh seseorang, sehingga
menimbulkan kekebalan specifik secara aktif thd
penyakit tertentu.
9
Bab 3
Penggolongan berdasarkan
asal antigen
1. Bibit penyakit yang dilemahkan (live attenuated)
Virus : Polio (OPV), Campak, Yellow Fever, MR
Bakteri: BCG
2. Bibit penyakit yang dimatikan (inactivated)
Seluruh partikel diambil:
Virus : IPV (Inactivated Polio Vaccine), Rabies
Bakteri : Pertusis
 Sebagian partikel diambil :
Protein : Sub unit: Aseluler pertusis
Toxoid : DT
Recombinant (rekayasa genetik) : Hept B
 Polisakarida : Murni: Meningococal :
Gabungan :Hib
Epi cold chain
Pengenalan Vaksin program imunisasi
Pengolongan berdasarkan sensitivitas terhadap suhu
•
11
 ……….?
 ……….?
Bab 3
Pengenalan Vaksin program imunisasi
Pengolongan
•
12
 Dasar Sensitve suhu.
 Sensitif Beku FS (freeze Sensitive)  Hept B,
DT, TT, Td, DPT/HB/Hib, IPV
 Sensitif Panas  HS (Heat Sensitive)  BCG,
OPV, Campak, MR
Bab 3
Hepatitis B PID recombinan.
• Bentuk Cairan.
• Penyimpanan pada suhu ??? + 2 s/d + 8 OC,
• Kadaluarsa 26 bulan
• Indikasi  kekebalan aktip terhadap infeksi virus Hept B
( Transmisi Hep B Perinatal ) ???
• Kemasan 1 box isi 100 pough, @ 1 dosis (pid)
• Setiap vial ditempelkan VVM.
• Dosis  0,5 ml / dosis pada Intra Muskuler Anterolateral Paha
diberikan 1 x pada usia < 24 Jam
• Vaksin dapat rusak pada suhu ???dibawah 0 OC (- 0,5 dalam 30 menit) 13
Bab 3
Hepatitis B PID recombinan.
KOMPOSISI
• Setiap 0,5 ml vaksin mengandung HbsAg 10 mcg yang teradsorbsi pada aluminium hidroksida 9,25 mg.
Seluruh formulasi mengandung thimerosal 0,01 w/v% sebagai pengawet
KONTRA INIDKASI
• Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Tdk boleh diberikan pada penderita infeksi berat yang disertai
kejang.
EFEK SIMPANG
• Reaksi lokal sangat jarang spt kemerahan dan bengkak di tempat suntikan biasanya hilang setelah 2 hari
14
Bab 3
Hepatitis B PID recombinan.
Penyimpanan dan Kadaluarsa
• Vaksin disimpan pada suhu +2oC s/d 8oC. Pengangkutan dalam keadaan dingin menggunakan kotak dingin
cair (cool pack) dan hindari panas berlebihan, sinar matahari langsung/tidak langsung
• Vaksin HB rusak terhadap suhu dibawah 0oC
• Kadaluarsa setelah 26 bulan bila disimpan pada suhu 2-8oC
• Di tingkat Bidan Desa (BDD) vaksin Hepatitis B PID disimpan pada suhu ruang selama VVM masih bagus
(kondisi A dan B)
15
Bab 3
Microbakterium Bovis, Danish Strain 1331
16
 Bentuk beku-kering.
 Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC ???
 Kadaluarsa 12 bulan, pelarut 60 bulan.
 Indikasi  kekebalan aktip terhadap tuberkulosa
 Kemasan 1 box isi 10 vial, pelarut 1 ml NaCl 0,9 % untuk setiap vial 20 DOSIS
 Dosis  0,05 ml / dosis pada intrakutan lengan kanan atas
 Pelarut didinginkan pada suhu + 2 s/d + 8 OC minimal ??? 12 jam sebelum dipakai
 Setelah dilarut vaksin hanya bertahan ???3 jam (TULIS JAM BUKA)
BCG strain Paris no.1173. P2
17
 Bentuk beku-kering.
 Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC????
 Kadaluarsa 12 bulan, pelarut 60 bulan.
 Indikasi  kekebalan aktip terhadap tuberkulosa
 Kemasan 1 box isi 10 Amp, pelarut 4 ml NaCl 0,9 % untuk setiap ampul untuk 80 dosis.
Dosis efektif di lapangan = …..?
 Dosis  0,05 ml / dosis pada intrakutan di lengan kanan atas
 Pelarut didinginkan pada suhu + 2 s/d + 8 OC minimal ??? 12 jam sebelum dipakai
 Setelah dilarut vaksin hanya bertahan ??? 3 jam (TULIS JAM BUKA)
Microbakterium Bovis, Danish Strain 1331
18
KONTRA INDIKASI
 Defisiensi sistem kekebalan, Individu yg terinfeksi HIV, adanya penyakit kulit yang berat
(eksim, furunkulosisi), keluarga/ibu menderita TBC
EFEK SIMPANG
• Reaksi lokal ulkus dalam 3 – 4 minggu berupa jaringan parut (scar) dlm 2-5 bln.
• Kadang2 pembesaran getah bening pada ketiak 2 – 4 bulan pasca imun
• Suntikan kurang hati2 dpt menimbulkan abses
Penyimpanan dan Kadaluarsa
• Vaksin disimpan pada suhu +2oC s/d 8oC, kadaluwarsa selama 1 tahun.
• Pendistribusian dalam keadaan dingin dengan kotak dingin cair (cool pack) dan hindari sinar matahari
langsung/ tidak langsung. Panas dapat merusak vaksin.
• Pembekuan tidak merusak vaksin BCG ???
• Pelarut disimpan pada suhu kamar, jangan di freezer.
Jenis pelarut
• Diluent (pelarut)
–4 ml NaCl 0,9 %  BCG Paris 1173 P2
–1 ml Sauton SSI  BCG Danis strain
19
Bab 3
Diskusi
• Belehkah pelarut vaksin BCG strain Paris digunakan pada
vaksin BCG strain Danish ?
• Bolehkan pelarut vaksin campak/MR digunakan pada vaksin
BCG ? Atau sebaliknya?
20
Bab 3
DPT-HB-HIB
1. Vaksin DPT-HB-Hib mengandung toksoid difteri murni dan toksoid tetanus murni, bakteri pertusis (batuk rejan)
inaktif, antigen permukaan virus Hepatitis B (HBsAg) murni yang tidak infeksius dan komponen Hib sebagai vaksin
bakteri sub unit berupa kapsul polisakarida Haemophilus Influenza tipe b tidak infeksius yang dikonjugasikan
kepada protein toksoid tetanus.
2. Komposisi :
Tiap dosis (0,5 ml) mengandung :
Zat aktif
Toksoid Difteri murni 20 Lf (≥ 30 IU)
Toksoid tetanus murni 7.5 Lf (≥ 60 IU)
B. Pertusis inaktif 12 OU (≥ 4 IU)
HBsAg 10 mcg
Konjugat Hib 10 mcg
Zat tambahan
Al3+ sebagai aluminium fosfat 0,33 mg
Thimerosal 0,25 mg
DPT-HB-HIB
Penyimpanan dan Kadaluwarsa
• Vaksin disimpan pada suhu +2oC s/d +8oC.
• Pengangkutan dalam keadaan dingin menggunakan kotak dingin cair (cool pack)
• dan hindari sinar matahari langsung/tidak langsung
• Kadaluarsa setelah 24 bulan (2 tahun) bila disimpan pada suhu 2-8oC
• Bentuk Cairan.
• Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC???
• Kadaluarsa 24 bulan
• Kemasan 1 box isi 10 vial, @ 10 dosis (5
ml)
• Setiap vial ditempelkan VVM.
• Dosis  0,5 ml / dosis pada intramuskuler pd
antelolateral paha atas unt bayi dan lengan
luar atas luar unt > 1thn
DPT-HB-HIB
INDIKASI :
PENCEGAHAN THD DIFTERI,
TETANUS, PERTUSIS, HEB B, INFEKSI
HAEMOPHILUS INFUENZAE TIPE B
• Pada pelayanan statis vaksin yang telah
dibuka dapat digunakan paling lama 4
minggu, dengan ketentuan:
– Vks belum kadaluarsa,
– Simpan suhu 2-8 C,
– Label tidak hilang,
– Tidak terendam air,
– Sterilitas terjaga,
– VVM kondisi A / B
• Vaksin dapat rusak pada suhu ???
dibawah 0 OC
KONTRA INDIKASI
• Hipersensitif terhadap komponen vaksin, atau reaksi berat
terhadap dosis vaksin kombinasi sebelumnya atau bentuk-
bentuk reaksi sejenis lainnya merupakan kontraindikasi
absolut terhadap dosis berikutnya.
•Terdapat beberapa kontraindikasi terhadap dosis pertama DTP
; kejang atau gejala kelainan otak pada bayi baru lahir atau
kelainan saraf serius lainnya merupakan kontraindikasi
terhadap komponen pertusis. Dalam hal ini vaksin tidak boleh
diberikan sebagai vaksin kombinasi, tetapi vaksin DT harus
diberikan sebagai pengganti DTP, vaksin Hepatitis B dan Hib
diberikan secara terpisah. Vaksin tidak akan membahayakan
individu yang sedang atau sebelumnya telah terinfeksi virus
hepatitis B.
EFEK SIMPANG
• Jenis dan angka kejadian reaksi simpang yang berat tidak
berbeda secara bermakna dengan vaksin DTP , Hepatitis B
dan Hib yang diberikan secara terpisah.
• Untuk DTP , reaksi lokal dan sistemik ringan umum terjadi.
Beberapa reaksi lokal sementara seperti bengkak, nyeri dan
kemerahan pada lokasi suntikan disertai demam dapat timbul
dalam sejumlah besar kasus. Kadang-kadang reaksi berat
seperti demam tinggi, irritabilitas (rewel), dan menangis dengan
nada tinggi dapat terjadi dalam 24 jam setelah pemberian.
Episode hypotonic-hyporesponsive pernah dilaporkan. Kejang
demam telah dilaporkan dengan angka kejadian 1 kasus per
12.500 dosis pemberian.
• Pemberian asetaminofen pada saat dan 4-8 jam setelah
imunisasi mengurangi terjadinya demam.
D T.
• Bentuk Cairan.
• Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC???
• Kadaluarsa 24 bulan
• Indikasi  kekebalan aktip Difteri dan tetanus .
• Kemasan 1 box isi 10 vial, @ 10 dosis (5 ml)
• Setiap vial ditempelkan VVM.
• Dosis  0,5 ml / dosis pada intramuskuler
• Pada pelayanan statis vaksin yang telah dibuka dapat digunakan paling lama 4
???minggu.dengan ketentuan :
– Vks belum kadaluarsa, Simpan suhu 2-8 C, Label tidak hilang, Tidak terendam air,
Sterilitas terjaga, VVM kondisi A / B
• Vaksin dapat rusak pada suhu ??? dibawah 0 OC 26
DT
27
Penyimpanan dan kadaluwarsa
•Vaksin disimpan pada suhu
+2oC s/d+ 8oC. Pendistribusian
dalam keadaan dingin dengan
menggunakan kotak dingin cair
(cool pack) dan hindari sinar
matahari langsung/tidak langsung
•Vaksin DT rusak terhadap suhu
dibawah 0oC
•Kadaluwarsa setelah 2 tahun
pada suhu 2-8oC
KONTRA INDIKASI
• Reaksi berat krn dosis DT
sebelumnya.
• Hipersensitif terhadap komponen
dari vaksin
EFEK SIMPANG
• Sangat jarang yaitu lemas dan
kemerahan di pada lokasi suntikan
yg kadang2 disertai demam
28
KOMPOSISI :
TOKSOID DIFTERI : 20 Lf,
TOKSOID TETANUS : 7.5 Lf
Alumunium fosfat 3 mg
ThimerosL 0.1 MG
• SEBELUM DIGUNAKAN DIKOCOK AGAR
HOMOGEN
• SBL DISUNTIKAN KONDISI VAKS DLM SUHU
KAMAR
• DIBERIKAN 1 X,
• IM
• USIA ≤ 7 TAHUN
Bab 3 29
Indikasi :
•Imunisasi ulangan terhadap tetanus dan difteri pada individu mulai usia ≥ 8 tahun
Bab 3 30
• SEBUTKAN PERBEDAAN , DPT-HB-Hib, DT dengan
Td.
–Fungsi ….
–Komposisi
–usia
Bab 3 31
4
Vaksin IPV
 Vaksin berupa cairan suspensi yang memberikan perlindungan terhadap 3 tipe virus
polio , yaitu P1, P2, P3
 Polio Inaktivated atau di LEMAHKAN.
 Cara Pemberian INJEKSI IM
 Kemasan dalam bentuk dosis tunggal dan multidosis.
kemasan 10 dosis per vial pada awal introduksi
kemasan 5 dosis per vial secara bertahap
 Sisa vaksin harus dibuang pada akhir sesi pelayanan untuk pelayanan di luar
gedung, sedangkan untuk pelayanan di dalam gedung vaksin sisa masih dapat
digunakan sampai 28 hari dengan syarat memenuhi kriteria Multi-Dose Vial
Policy (MDVP) yaitu:
 Vaksin tersimpan dalam suhu +20C - +80C
 VVM masih A atau B
 Tertulis tanggal vaksin dibuka pada vial vaksin
 Tidak melewati masa kadaluarsa
 Vial vaksin tidak terendam air atau beku
 Semua dosis diambil secara aseptis
4
Vaksin IPV
KONTRA INDIKASI
• Imunisasi ditunda dan ditunggu sampai sembuh pada sasaran yg demam,
penyakit akut.
• Hipersensitif pada pemberian vaksin ini sebelumnya.
• Alergi streptomycin
EFEK SIMPANG
• Reaksi lokal pd tempat penyuntikan spt nyeri, kemerahan dan bengkak dlm 48
jam setelah penyuntikan Sampai 1 – 2 hari (20-30%)
• Reaksi sistemik demam dengan atau tanpa disertai myalgia, sakit kepala atau
limfadenopati. (4.7%)
12
Keamanan Vaksin IPV
INDIKASI : PENCEGAHAN POLIOMYELITIS PD BY, DAN ANAK YG
IMMUNOCOMPROMISED, KONTAK DI LINGKUNGAN KELUARGA DAN
PD INDIVIDU YG POLIO ORAL MERUPAKAN KONTRAINDIKASI
Vaksin IPV merupakan salah satu vaksin yang paling aman
Vaksin IPV bisa diberikan bersamaan dengan vaksin lain tanpa
mempengaruhi efektifitas vaksin lain tersebut
Kejadian KIPI vaksin IPV tidak meningkat apabila diberikan bersamaan
dengan vaksin lain (baik sebagai vaksin tunggal maupun kombinasi)
IM 0,5 ML,
SEBELUM DIGUNAKAN PERIKSA VVM DAN HRS DIKOCOK DAHULU
AGAR SUSPENSI MJD HOMOGEN
6
 IPV sensitif beku (tidak seperti OPV)
– Shake test atau uji kocok tidak efektif untuk mengetahui apakah
IPV pernah mengalami pembekuan
– Penting!!! Jika ada kecurigaan vaksin IPV telah beku, vaksin harus
langsung dibuang/tidak digunakan
IPV adalah vaksin sensitif beku
terlalu
dingin
terlalu
panas
Suhu ideal +4°C
Polio.(bOPV)
• Bentuk Cairan + pipet (dropper).
• Penyimpanan pada suhu ??? + 2 s/d + 8 OC Kadaluarsa 6 bln
• Indikasi  kekebalan aktip terhadap virus polio 1 & 3.
• Kemasan 1 box isi 10 vial, @ 10 dosis (5 ml)
• Kemasan pipet 1 box isi 10 pipet.
• Setiap vial ditempelkan VVM.
• Dosis  2 tetes pemberian secara Oral
• Pada pelayanan statis vaksin yang telah dibuka dapat digunakan paling lama ???2
minggu dengan ketentuan :
– Vks belum kadaluarsa, Simpan suhu 2-8 C, Label tidak hilang, Tidak terendam air,
Sterilitas terjaga, VVM kondisi A / B
• 36
Polio.(bOPV)
KONTRA INDIKASI
• Individu yg mengidap penyakit immune defisiency atau individu yg diduga menderita gangguan respon
imun krn leukimia, limfoma, aids
• Anak memderita Diare imunisasi ditunda.
EFEK SIMPANG
- Pada umumnya tidak terdapat efek samping.
- Efek samping berupa paralisis yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang terjadi (kurang dari 0,17 :
1.000.000; Bull WHO 66 : 1988). VAPP
- Individu yang kontak dengan anak yang telah divaksinasi, jarang sekali beresiko mengalami lumpuh polio
akibat divaksinasi (perbandingan 1/1.400.000 dosis sampai 1/3.400.000 dosis). Dalam hal ini terjadi bila
kontak belum mempunyai kekebalan terhadap virus polio atau belum pernah diimunisasi. cVDPV
37
Cara pemberian
• Meggunakan pipet
• Setiap membuka vial baru hrs menggunakan dropper baru
• Sebutkan Perbedaan Vaksin IPV dan bOPV
- Komposisi virus Polio dlm vaksin
- Jenis Antigen : Hidup dilemahkan/dimatikan
- Cara Pemberian
- Umur minimal pemberian
- Sensitifitas terhadap suhu
- MDVP
- Kontraindikasi
Bab 3 38
Diskusi
• Pipet polio dapat disimpan di freezer ?
• Pipet polio dapat disimpan di dalam lemari es?
39
Bab 3
Satu-satunya vaksin MR yang
telah mendapat rekomendasi
Badan Kesehatan Dunia dan
sudah digunakan di lebih dari
140 negara untuk eliminasi
penyakit Campak dan Rubella
Vaksin MR
• Vaksin yang mengandung virus CAMPAK &
RUBELLA hidup yang dilemahkan (live attenuated)
• Berupa serbuk kering dengan pelarut. Dapat
digunakan sampai 6 jam setelah dilarutkan selama
tetap disimpan pada suhu 2 – 8 derajat C, Setelah
6 jam dibuang
• Sebelum disuntikkan vaksin terlebih dahulu harus
dilarutkan dengan pelarut steril yang telah
tersedia yang berisi 6.1 ml cairan pelarut.
• Setiap dosis vaksin MR mengandung:
1000 CCID50 virus campak
1000 CCID50 virus rubella
• Sensitif panas, disimpan pada suhu 2 – 8 C DEKAT
DENGAN EVAPORATOR
Vaksin MR
•Dosis pemberian 0,5 ml disuntikkan secara
subkutan pada lengan kiri atas, pada usia 9–11
bulan. Dan ulangan (booster) pada usia 18 sd 24
bulan kemudian 6–7 tahun (kelas 1 SD)
•Sebelum vaksin dipergunakan, periksa dahulu
masa kadaluarsa dan label VVM. Vaksin yang
boleh digunakan hanyalah vaksin dengan kondisi
VVM A atau B.
•Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan
sebelum lewat 6 jam. Vaksin hanya boleh
dilarutkan dengan pelarut yang disediakan dari
produsen yang sama.
Nomor Izin Edar Vaksin MR
Negara-negara yang menggunakan vaksin MR/MMR
Negara-negara yang menggunakan vaksin MR/MMR
Negara-negara yang menggunakan vaksin MR/MMR
Country
name
Vaccine
Doses primary
container
Manufacturer Measles intro Rubella intro
Afghanistan Measles 10 Serum Institute of India Pvt. Ltd. 1978 None
Bahrain MMR 1 GlaxoSmithKline Biologicals SA 1974 1974
Dijibouti Measles ? Data not available 1984 none
Egypt MMR 10 Serum Institute of India Pvt. Ltd. 1978 1999
Iran (Islamic
Republic of)
MMR 2&5 Serum Institute India 1984 2004
Iraq MMR and Measles 10 Serum Institute of India Pvt. Ltd. 1985 prior to 1995
Jordan Measles and MMR 1 GlaxoSmithKline Biologicals SA 1982 2000
Kuwait MMR ? ? Prior to 1995 prior to 1995
Lebanon Measles and MMR
Measles-10 & MMR-1
&10
Serum Institute of India Pvt. Ltd. 1978 1995
Libya MMR Presentation Sanofi Pasteur SA Prior to 1995 prior to 1995
Morocco MR ? Data not available 1980 2014
Oman MMR 1 GlaxoSmithKline Biologicals SA 1980 1994
Pakistan Measles 10 Serum Institute of India Pvt. Ltd. 1978 none
Qatar MMR 1
GlaxoSmithKline Biologicals SA and Merck
Sharpe and Dohme
1982 1992
Saudi Arabia Measles and MMR ?
Measles Sanofi, MMR GSK
1974 1991
Somalia Measles ? Data not available 1978 none
Sudan (the) Measles 10
PT Bio Farma (Persero) and Serum Institute of
India Pvt. Ltd.
1985 none
Syrian Arab
Republic (the)
MMR 10 Serum Institute of India Pvt. Ltd. 1978 1999
Tunisia MR ? ? 1983 2004
United Arab
Emirates
MMR ? MMR GSK 1980 1985
Yemen MR 10 Serum Institute of India Pvt. Ltd. 1977 2015
Negara-negara Islam yang menggunakan
vaksin MR/MMR
KARAKTERISTIK VAKSIN MR
• DAPAT BERTAHAN 24 BULAN JIKA DISIMPAN DLM SUHU 2 –
8ºC DAN TERLINDUNG DARI SINAR MATAHARI
• VAKSIN MR YG DIGUNAKAN PRODUKSI SII INDIA YANG TELAH
MENDAPATKAN IZIN EDAR DARI WHO DAN BPOM
• TIDAK BOLEH TERKENA SINAR MATAHARI LANGSUNG
• Sisa vaksin + pelarut yg belum digunakan dr posyandu diberi tanda “K”
dan masukkan dlm refrigerator untuk digunakan terlebih dahulu pada
hr berikutnya dgn memperhatikan kondisi VVM. (JUGA BERLAKU
UNTUK SEMUA VAKSIN).
• BIDAN WILAYAH JIKA TDK mempunyai LE TERSENDIRI, LENGKAP DGN
PERALATAN PENUNJANGNYA (TERMOMETER, GRAFIK SUHU DLL) TDK
BOLEH MENYIMPAN VAKSIN KECUALI HEP B UNIJECT.
• SISA VAKSIN TERBUKA YG BERASAL DARI PELAYANAN DINAMIS HARUS
DIBUANG.
Vaksin MR
Bab 3 51
Bab 3 52
Masa Simpan Vaksin
VAKSIN SUHU PENYIMPANAN UMUR VAKSIN
FS
HEP. B
+20C s/d +80C
26 bulan
DPT/HB/Hib 2 tahun
Td 2 tahun
DT 2 tahun
TT 2 tahun
HS
BCG +20C s/d +80C atau ……. 1 tahun
POLIO
+20C s/d +80C atau …….. 6 bulan
2 tahun
CAMPAK +20C s/d +80C atau ……… 2 tahun
Pelarut BCG +20C s/d s/d +80C /……
suhu kamar
5 tahun
Pelarut Campak
Catatan:
Pelarut juga disimpan pada suhu + 2oC s/d + 8oC, minimal 12
jam sebelum pemakaian
Masa Simpan Vaksin
JENIS
VAKSIN
PUSAT/
Bio Farma
PROVINSI KAB/KOTA PKM/PUSTU BDD/UNIT
PELAYANAN
MASA SIMPAN VAKSIN
6 BULAN 2 BULAN +
1
BULAN
CAD
1 BULAN +1
BULAN CAD
1 BULAN +1
MINGGU CAD
1 BULAN +1
MINGGU CAD
POLIO Freezer : Suhu -15 oC s/d - 25 oC
DT
Td, BCG,
MR,
IPV
Hepatitis B,
DPT-HB-Hib
LEMARI ES : SUHU +2oC s/d 8oC
HB. Uniject Suhu ruang
CATATAN PENTING
Epi cold chain
• Semua Vaksin di Puskesmas disimpan pada suhu 2 – 8 ºC
• Vaksin HB PID di BDD disimpan pada suhu ruangan ataupun dibawa saat
kunjungan rumah tanpa rantai vaksin. Kelayakan pemakaian vaksin diukur dengan
melihat status VVM
• Pada saat pelarut akan digunakan didinginkan terlebih dahulu dalam lemari es
minimal 12 jam.
• Pelarut tidak boleh beku.
Kerusakan Vaksin terhadap Suhu
VAKSIN SUHU BERTAHAN
FS
Hep. B, IPV,
DPT/HB/Hib
- 0,50C Max ½ jam
Td, TT, DT - 50C s/d -100C Max 1,5-2 jam
Td,IPV,DT, DPT/HB/Hib
Beberapa 0C di atas
suhu kamar (<340C)
14 hari
Hep. B & TT 30 hari
HS
Polio 2 hari
Campak & BCG 7 hari
Epi cold chain
CATATAN PENTING
Epi cold chain
• Paparan panas secara kumulatif akan mengurangi umur dan potensi semua jenis
vaksin. Untuk memantau hal tersebut dipergunakan alat pemantau suhu panas
VVM (Vaccine Vial Monitor) yang ditempelkan pada semua kemasan vaksin.
• Vaksin DPT/HB TT, DT dan HB akan rusak bila terpapar suhu dibawah minus 0 OC.
Masing-masing vaksin tersebut memiliki titik beku tersendiri, yaitu vaksin hepatitis
B rusak pada suhu - 0,5oC.
• Vaksin yang tidak rusak oleh paparan suhu beku (dibawah 0 OC) adalah polio oral,
campak / MR dan BCG
• Untuk memantau suhu beku dapat dilakukan dengan menggunakan Freeze-Tag,
Freeze alert dan Fridge taq 2
• Di tingkat puskesmas/ups semua vaksin disimpan dalam suhu 2-8oC
Penggolongan Vaksin berdasarkan sensitivitas terhadap
suhu
FS
Singkatan ? Artinya ?
(eeze Sensitive)
tidak tahan beku
Gol. vaksin yang akan
rusak terhadap suhu ?
dingin <00C (beku)
VAKSIN ??
Hepatitis B
Td
DPT-HB-Hib
DT
TT
HS?
Heat Sensitive
tidak tahan panas
Gol. vaksin yang
akan rusak terhadap
paparan ?panas yang
berlebih (>340C)
VAKSIN ??
BCG
POLIO
CAMPAK
SEMUA VAKSIN AKAN RUSAK BILA TERKENA SINAR
MATAHARI LANGSUNG
PEMBEKUAN AKAN MERUSAK
VAKSIN FS
PASTIKAN PELARUT VAKSIN TIDAK TERTUKAR ANTARA
BCG
DAN MR
PASTIKAN VAKSIN DAN PELARUTNYA BERASAL DARI PABRIK
YANG SAMA
PELARUT MR DAN BCG TIDAK BOLEH
BEKU
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panas
BCG
Hepatitis B (PID)
Polio (bOPV)
DPT/HB/Hib
Campak /MR
IPV
DT
Td
HPV
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku 
Vaksin tidak tahan panas
BCG
Hepatitis B (PID)
Polio (bOPV)
DPT/HB/Hib
Campak/MR
IPV
DT
Td
HPV
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku 
Vaksin tidak tahan panas 
BCG
Hepatitis B (PID)
Polio (bOPV)
DPT/HB/Hib
Campak/MR
IPV
DT
Td
HPV
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku 
Vaksin tidak tahan panas 
BCG 
Hepatitis B (PID)
Polio (bOPV)
DPT/HB/Hib
Campak/MR
IPV
DT
Td
HPV
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku 
Vaksin tidak tahan panas 
BCG 
Hepatitis B (PID) 
Polio (bOPV)
DPT/HB/Hib
Campak/MR
IPV
DT
Td
HPV
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku 
Vaksin tidak tahan panas 
BCG 
Hepatitis B (PID) 
Polio (bOPV) 
DPT/HB/Hib
Campak/MR
IPV
DT
Td
HPV
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku 
Vaksin tidak tahan panas 
BCG 
Hepatitis B (PID) 
Polio (bOPV) 
DPT/HB/Hib 
Campak/MR
IPV
DT
Td
HPV
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku 
Vaksin tidak tahan panas 
BCG 
Hepatitis B (PID) 
Polio (bOPV) 
DPT/HB/Hib 
Campak/MR 
IPV
DT
Td
HPV
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku 
Vaksin tidak tahan panas 
BCG 
Hepatitis B (PID) 
Polio (bOPV) 
DPT/HB/Hib 
Campak/MR 
IPV 
DT
Td
HPV
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku 
Vaksin tidak tahan panas 
BCG 
Hepatitis B (PID) 
Polio (bOPV) 
DPT/HB/Hib 
Campak 
IPV V
DT 
Td
HPV
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku 
Vaksin tidak tahan panas 
BCG 
Hepatitis B (PID) 
Polio (bOPV) 
DPT/HB/Hib 
Campak/MR 
IPV V
DT 
Td 
HPV
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku 
Vaksin tidak tahan panas 
BCG 
Hepatitis B (PID) 
Polio (bOPV) 
DPT/HB/Hib 
Campak/MR 
IPV V
DT 
Td 
HPV
Dosis dan Cara Pemberian Vaksin
Dosis Pemberian
Hep. B 0,5 mL intra muskular
BCG 0,05 mL intra kutan
Polio (bOPV) 2 tetes oral
DPT/HB/Hib 0,5 mL intra muskular
DT 0,5 mL intra muskular
Td 0,5 mL intra muskular
IPV 0,5 mL intra muskular
HPV 0.5 mL Intra muskular
Campak/MR 0,5 mL sub kutan
MULTI DOSE VIAL POLICY
• Adalah : Kebijakan pemakaian kembali sisa vaksin yang telah
digunakan.
• Hanya untuk pelayanan ??? statis/dinamis
(RS, UPS, Pusk).
• Syarat:
– Belum kadaluarsa
– Disimpan pada suhu 2 s/d 8oC
– Tidak terendam air
– VVM masih A atau B
– Ditulis tanggal dan jam pertama kali digunakan.
Penggunaan vaksin yang telah dibuka di pelayanan statis
VAKSIN MASA PEMAKAIAN
HEP. B (Uniject/PID) ?
BCG ?
POLIO (bOPV) ?
IPV ?
Td ?
DPT/HB/Hib ?
CAMPAK/MR ?
HPV Multidose ?
DT ?
Penggunaan vaksin yang telah dibuka di pelayanan statis
VAKSIN MASA PEMAKAIAN
HEP. B (Uniject) Satu dosis
BCG 3 jam
POLIO (bOPV) 2 minggu
IPV 4 minggu
Td 4 minggu
DPT/HB/Hib 4 minggu
CAMPAK/MR 6 jam
Hpv multidose 4 minggu
DT 4 minggu
77
Bab 3

More Related Content

Similar to sifat dan jenis vaksin.pptx

Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasikenggi
 
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]Nurul Adeatma
 
1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdf1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdfRigaAyuDinar
 
Sistem imunologi (noviana kibas)
Sistem imunologi (noviana kibas)Sistem imunologi (noviana kibas)
Sistem imunologi (noviana kibas)stikesby kebidanan
 
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdfPelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdfArum96
 
Keamanan vaksin MR Final Akhir Rev.ppt
Keamanan vaksin MR Final Akhir   Rev.pptKeamanan vaksin MR Final Akhir   Rev.ppt
Keamanan vaksin MR Final Akhir Rev.pptPijarBeynaFatamorgan
 
Pengendalian dan pencegahan infeksi mikroba.pptx
Pengendalian dan pencegahan infeksi mikroba.pptxPengendalian dan pencegahan infeksi mikroba.pptx
Pengendalian dan pencegahan infeksi mikroba.pptxHafizmuchti
 
Kontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeKontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeJo Sugiharto
 
Kontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeKontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeJo Sugiharto
 
Tatalaksana Infeksi Oportunistik
Tatalaksana Infeksi OportunistikTatalaksana Infeksi Oportunistik
Tatalaksana Infeksi OportunistikOlivia590142
 
Puskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptx
Puskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptxPuskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptx
Puskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptxDedeRusmana5
 
373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayi
373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayi373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayi
373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayiFa'i Achmad
 
Typhoid dan Cholera 2020
Typhoid dan Cholera 2020Typhoid dan Cholera 2020
Typhoid dan Cholera 2020ILKKM SG BULOH
 

Similar to sifat dan jenis vaksin.pptx (20)

Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
LP BCG.docx
LP BCG.docxLP BCG.docx
LP BCG.docx
 
Imunisasi 2011
Imunisasi 2011Imunisasi 2011
Imunisasi 2011
 
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
 
1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdf1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdf
 
Sistem imunologi (noviana kibas)
Sistem imunologi (noviana kibas)Sistem imunologi (noviana kibas)
Sistem imunologi (noviana kibas)
 
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdfPelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
 
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksiMakalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
 
Keamanan vaksin MR Final Akhir Rev.ppt
Keamanan vaksin MR Final Akhir   Rev.pptKeamanan vaksin MR Final Akhir   Rev.ppt
Keamanan vaksin MR Final Akhir Rev.ppt
 
Biotehnologi
BiotehnologiBiotehnologi
Biotehnologi
 
imunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.pptimunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.ppt
 
MATERI DBD.pptx
MATERI DBD.pptxMATERI DBD.pptx
MATERI DBD.pptx
 
Pengendalian dan pencegahan infeksi mikroba.pptx
Pengendalian dan pencegahan infeksi mikroba.pptxPengendalian dan pencegahan infeksi mikroba.pptx
Pengendalian dan pencegahan infeksi mikroba.pptx
 
Kontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeKontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganisme
 
Kontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeKontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganisme
 
Tatalaksana Infeksi Oportunistik
Tatalaksana Infeksi OportunistikTatalaksana Infeksi Oportunistik
Tatalaksana Infeksi Oportunistik
 
Puskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptx
Puskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptxPuskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptx
Puskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptx
 
373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayi
373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayi373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayi
373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayi
 
Mini project
Mini project Mini project
Mini project
 
Typhoid dan Cholera 2020
Typhoid dan Cholera 2020Typhoid dan Cholera 2020
Typhoid dan Cholera 2020
 

Recently uploaded

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

sifat dan jenis vaksin.pptx

  • 1. JENIS & SIFAT Vaksin dalam PPI di INDONESIA 1 Bab 3 WIWIEN PURWITASARI, SKM, M.KES DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
  • 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada akhir sesi, peserta diharapkan mampu • Memahami jenis-jenis dan sifat vaksin program imunisasi rutin di Indonesia • Meyebutkan hal-hal yang menyebabkan kerusakan vaksin • Menjaga kualitas vaksin • Memahami dosis, dan cara pemberian vaksin 2 Bab 3
  • 3. BIO FARMA DISTRIBUTOR/AGEN DINAS KESEHATAN PROVINSI DOKTER PRAKTEK PUSKESMAS RUMAH SAKIT / APOTEK DINAS KESEHATAN KABUPATEN -D®-
  • 4. DISTRIBUSI VAKSIN BIO FARMA • KE LEBIH DARI 140 NEGARA DI DUNIA • KE 34 PROVINSI DI INDONESIA • MELALUI DINAS KESEHATAN DAN DISTRIBUTOR • MENGGUNAKAN ANGKUTAN DARAT DAN UDARA • KE BERBAGAI TUJUAN TIDAK MELEBIHI 48 JAM -D®-
  • 5. DAFTAR NEGARA-NEGARA PENGGUNA VAKSIN BIO FARMA No Negara No Negara No Negara No Negara No Negara No Negara 1 Afghanistan 25 Cape Verde 49 Georgia 73 Libya 96 Nigeria 119 South Korea 2 Albania 26 Cambodia 50 Germany 74 Macau 97 North Korea 120 South Sudan 3 Algeria 27 Cameroon 51 Ghana 75 Madagascar 98 Pakistan 121 Srilanka 4 Angola 28 Central Africa 52 Grenada 76 Malawi 99 Palestine 122 Sudan 5 Anguilla 29 Chad 53 Guam 77 Malaysia 100 Panama 123 Suriname 6 Antigua & Barbuda 30 China 54 Guatemala 78 Maldives 101 Papua New Guinea 124 Swaziland 7 Argentina 31 Colombia 55 Guinea 79 Mali 102 Paraguay 125 Syria 8 Australia 32 Comoros 56 Guinea Bissau 80 Mauritania 103 Peru 126 Tajikistan 9 Azerbaijan 33 Congo 57 Guyana 81 Mauritius 104 Qatar 127 Tanzania 10 Bahamas 34 Cuba 58 Haiti 82 Mexico 105 Philippines 128 Thailand 11 Bangladesh 35 Curacao 59 Honduras 83 Micronesia 106 Rwanda 129 Togo 12 Barbados 36 Djibouti 60 Hong kong 84 Mongolia 107 Saint Kitts & Nevis 130 Trinidad 13 Belgium 37 Dominican Rep. 61 India 85 Montserrat 108 Saint Lucia 131 Tunisia 14 Belize 38 East Timor (Timor Leste) 62 Iran 86 Morocco 109 Saint Vincent & the Grenadines 132 Turkey 15 Benin 39 Ecuador 63 Israel 87 Mozambique 110 Sao Tome and Principe 133 Turkmenistan 16 Bhutan 40 Egypt 64 Ivory Coast 88 Myanmar 111 Saudi Arabia 134 Turks & Caicos 17 Bolivia 41 El Salvador 65 Jamaica 89 Namibia 112 Senegal 135 Uganda 18 Bosnia and Herzegovina 42 Equatorial guinea 66 Kenya 90 Nepal 113 Seychelles 136 Uruguay 19 Botswana 43 Eritrea 67 Kosovo 91 Netherlands 114 Sierra Leone 137 Uzbekistan 20 Brazil 44 Ethiopia 68 Kyrgyztan 92 Netherlands Antilles 115 Singapore 138 Vietnam 21 British Virgin Island 45 Fiji 69 Laos 93 New Zealand 116 Solomon Island 139 Yemen 22 Brunei Darussalam 46 France 70 Lebanon 94 Nicaragua 117 Somalia 140 Zambia 23 Burkina Faso 47 Gabon 71 Lesotho 95 Niger 118 South Africa 141 Zimbabwe 24 Burundi 48 Gambia 72 Liberia Update: Oct 2018 OIC Members (48) -D®-
  • 7. LATAR BELAKANG • Ka.Si/P.Prog Imunisasi/P.cool chain di setiap wilayah administrasi mempunyai tugas utama memastikan Rantai vaksin sesuai SOP karena merupakan elemen yang menentukan KUALITAS VAKSIN dlm program imunisasi • VAKSIN YANG BERKUALITAS BAIK dapat membentuk kekebalan (individu maupun kelompok) yang max pada sasaran • Tujuan imunisasi mencegah dan melindungi PD3I tercapai
  • 8. LATAR BELAKANG • Sebagian besar vaksin BARU ini harganya jauh lebih mahal dan lebih besar ukurannya daripada vaksin tradisional yang lama, sehingga berdampak pada, volume besar dan nilai/harga yang jauh lebih besar daripada sebelumnya. contoh vaksin baru : pentavalen, IPV, dan MR
  • 9. PENDAHULUAN • Vaksin : Produk biologis (bakteri, virus, toxoid) yang dilemahkan / dimatikan dan berguna untuk merangsang timbulnya kekebalan tubuh seseorang, sehingga menimbulkan kekebalan specifik secara aktif thd penyakit tertentu. 9 Bab 3
  • 10. Penggolongan berdasarkan asal antigen 1. Bibit penyakit yang dilemahkan (live attenuated) Virus : Polio (OPV), Campak, Yellow Fever, MR Bakteri: BCG 2. Bibit penyakit yang dimatikan (inactivated) Seluruh partikel diambil: Virus : IPV (Inactivated Polio Vaccine), Rabies Bakteri : Pertusis  Sebagian partikel diambil : Protein : Sub unit: Aseluler pertusis Toxoid : DT Recombinant (rekayasa genetik) : Hept B  Polisakarida : Murni: Meningococal : Gabungan :Hib Epi cold chain
  • 11. Pengenalan Vaksin program imunisasi Pengolongan berdasarkan sensitivitas terhadap suhu • 11  ……….?  ……….? Bab 3
  • 12. Pengenalan Vaksin program imunisasi Pengolongan • 12  Dasar Sensitve suhu.  Sensitif Beku FS (freeze Sensitive)  Hept B, DT, TT, Td, DPT/HB/Hib, IPV  Sensitif Panas  HS (Heat Sensitive)  BCG, OPV, Campak, MR Bab 3
  • 13. Hepatitis B PID recombinan. • Bentuk Cairan. • Penyimpanan pada suhu ??? + 2 s/d + 8 OC, • Kadaluarsa 26 bulan • Indikasi  kekebalan aktip terhadap infeksi virus Hept B ( Transmisi Hep B Perinatal ) ??? • Kemasan 1 box isi 100 pough, @ 1 dosis (pid) • Setiap vial ditempelkan VVM. • Dosis  0,5 ml / dosis pada Intra Muskuler Anterolateral Paha diberikan 1 x pada usia < 24 Jam • Vaksin dapat rusak pada suhu ???dibawah 0 OC (- 0,5 dalam 30 menit) 13 Bab 3
  • 14. Hepatitis B PID recombinan. KOMPOSISI • Setiap 0,5 ml vaksin mengandung HbsAg 10 mcg yang teradsorbsi pada aluminium hidroksida 9,25 mg. Seluruh formulasi mengandung thimerosal 0,01 w/v% sebagai pengawet KONTRA INIDKASI • Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Tdk boleh diberikan pada penderita infeksi berat yang disertai kejang. EFEK SIMPANG • Reaksi lokal sangat jarang spt kemerahan dan bengkak di tempat suntikan biasanya hilang setelah 2 hari 14 Bab 3
  • 15. Hepatitis B PID recombinan. Penyimpanan dan Kadaluarsa • Vaksin disimpan pada suhu +2oC s/d 8oC. Pengangkutan dalam keadaan dingin menggunakan kotak dingin cair (cool pack) dan hindari panas berlebihan, sinar matahari langsung/tidak langsung • Vaksin HB rusak terhadap suhu dibawah 0oC • Kadaluarsa setelah 26 bulan bila disimpan pada suhu 2-8oC • Di tingkat Bidan Desa (BDD) vaksin Hepatitis B PID disimpan pada suhu ruang selama VVM masih bagus (kondisi A dan B) 15 Bab 3
  • 16. Microbakterium Bovis, Danish Strain 1331 16  Bentuk beku-kering.  Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC ???  Kadaluarsa 12 bulan, pelarut 60 bulan.  Indikasi  kekebalan aktip terhadap tuberkulosa  Kemasan 1 box isi 10 vial, pelarut 1 ml NaCl 0,9 % untuk setiap vial 20 DOSIS  Dosis  0,05 ml / dosis pada intrakutan lengan kanan atas  Pelarut didinginkan pada suhu + 2 s/d + 8 OC minimal ??? 12 jam sebelum dipakai  Setelah dilarut vaksin hanya bertahan ???3 jam (TULIS JAM BUKA)
  • 17. BCG strain Paris no.1173. P2 17  Bentuk beku-kering.  Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC????  Kadaluarsa 12 bulan, pelarut 60 bulan.  Indikasi  kekebalan aktip terhadap tuberkulosa  Kemasan 1 box isi 10 Amp, pelarut 4 ml NaCl 0,9 % untuk setiap ampul untuk 80 dosis. Dosis efektif di lapangan = …..?  Dosis  0,05 ml / dosis pada intrakutan di lengan kanan atas  Pelarut didinginkan pada suhu + 2 s/d + 8 OC minimal ??? 12 jam sebelum dipakai  Setelah dilarut vaksin hanya bertahan ??? 3 jam (TULIS JAM BUKA)
  • 18. Microbakterium Bovis, Danish Strain 1331 18 KONTRA INDIKASI  Defisiensi sistem kekebalan, Individu yg terinfeksi HIV, adanya penyakit kulit yang berat (eksim, furunkulosisi), keluarga/ibu menderita TBC EFEK SIMPANG • Reaksi lokal ulkus dalam 3 – 4 minggu berupa jaringan parut (scar) dlm 2-5 bln. • Kadang2 pembesaran getah bening pada ketiak 2 – 4 bulan pasca imun • Suntikan kurang hati2 dpt menimbulkan abses Penyimpanan dan Kadaluarsa • Vaksin disimpan pada suhu +2oC s/d 8oC, kadaluwarsa selama 1 tahun. • Pendistribusian dalam keadaan dingin dengan kotak dingin cair (cool pack) dan hindari sinar matahari langsung/ tidak langsung. Panas dapat merusak vaksin. • Pembekuan tidak merusak vaksin BCG ??? • Pelarut disimpan pada suhu kamar, jangan di freezer.
  • 19. Jenis pelarut • Diluent (pelarut) –4 ml NaCl 0,9 %  BCG Paris 1173 P2 –1 ml Sauton SSI  BCG Danis strain 19 Bab 3
  • 20. Diskusi • Belehkah pelarut vaksin BCG strain Paris digunakan pada vaksin BCG strain Danish ? • Bolehkan pelarut vaksin campak/MR digunakan pada vaksin BCG ? Atau sebaliknya? 20 Bab 3
  • 21. DPT-HB-HIB 1. Vaksin DPT-HB-Hib mengandung toksoid difteri murni dan toksoid tetanus murni, bakteri pertusis (batuk rejan) inaktif, antigen permukaan virus Hepatitis B (HBsAg) murni yang tidak infeksius dan komponen Hib sebagai vaksin bakteri sub unit berupa kapsul polisakarida Haemophilus Influenza tipe b tidak infeksius yang dikonjugasikan kepada protein toksoid tetanus. 2. Komposisi : Tiap dosis (0,5 ml) mengandung : Zat aktif Toksoid Difteri murni 20 Lf (≥ 30 IU) Toksoid tetanus murni 7.5 Lf (≥ 60 IU) B. Pertusis inaktif 12 OU (≥ 4 IU) HBsAg 10 mcg Konjugat Hib 10 mcg Zat tambahan Al3+ sebagai aluminium fosfat 0,33 mg Thimerosal 0,25 mg
  • 22. DPT-HB-HIB Penyimpanan dan Kadaluwarsa • Vaksin disimpan pada suhu +2oC s/d +8oC. • Pengangkutan dalam keadaan dingin menggunakan kotak dingin cair (cool pack) • dan hindari sinar matahari langsung/tidak langsung • Kadaluarsa setelah 24 bulan (2 tahun) bila disimpan pada suhu 2-8oC • Bentuk Cairan. • Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC??? • Kadaluarsa 24 bulan • Kemasan 1 box isi 10 vial, @ 10 dosis (5 ml) • Setiap vial ditempelkan VVM. • Dosis  0,5 ml / dosis pada intramuskuler pd antelolateral paha atas unt bayi dan lengan luar atas luar unt > 1thn
  • 23. DPT-HB-HIB INDIKASI : PENCEGAHAN THD DIFTERI, TETANUS, PERTUSIS, HEB B, INFEKSI HAEMOPHILUS INFUENZAE TIPE B • Pada pelayanan statis vaksin yang telah dibuka dapat digunakan paling lama 4 minggu, dengan ketentuan: – Vks belum kadaluarsa, – Simpan suhu 2-8 C, – Label tidak hilang, – Tidak terendam air, – Sterilitas terjaga, – VVM kondisi A / B • Vaksin dapat rusak pada suhu ??? dibawah 0 OC
  • 24. KONTRA INDIKASI • Hipersensitif terhadap komponen vaksin, atau reaksi berat terhadap dosis vaksin kombinasi sebelumnya atau bentuk- bentuk reaksi sejenis lainnya merupakan kontraindikasi absolut terhadap dosis berikutnya. •Terdapat beberapa kontraindikasi terhadap dosis pertama DTP ; kejang atau gejala kelainan otak pada bayi baru lahir atau kelainan saraf serius lainnya merupakan kontraindikasi terhadap komponen pertusis. Dalam hal ini vaksin tidak boleh diberikan sebagai vaksin kombinasi, tetapi vaksin DT harus diberikan sebagai pengganti DTP, vaksin Hepatitis B dan Hib diberikan secara terpisah. Vaksin tidak akan membahayakan individu yang sedang atau sebelumnya telah terinfeksi virus hepatitis B.
  • 25. EFEK SIMPANG • Jenis dan angka kejadian reaksi simpang yang berat tidak berbeda secara bermakna dengan vaksin DTP , Hepatitis B dan Hib yang diberikan secara terpisah. • Untuk DTP , reaksi lokal dan sistemik ringan umum terjadi. Beberapa reaksi lokal sementara seperti bengkak, nyeri dan kemerahan pada lokasi suntikan disertai demam dapat timbul dalam sejumlah besar kasus. Kadang-kadang reaksi berat seperti demam tinggi, irritabilitas (rewel), dan menangis dengan nada tinggi dapat terjadi dalam 24 jam setelah pemberian. Episode hypotonic-hyporesponsive pernah dilaporkan. Kejang demam telah dilaporkan dengan angka kejadian 1 kasus per 12.500 dosis pemberian. • Pemberian asetaminofen pada saat dan 4-8 jam setelah imunisasi mengurangi terjadinya demam.
  • 26. D T. • Bentuk Cairan. • Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC??? • Kadaluarsa 24 bulan • Indikasi  kekebalan aktip Difteri dan tetanus . • Kemasan 1 box isi 10 vial, @ 10 dosis (5 ml) • Setiap vial ditempelkan VVM. • Dosis  0,5 ml / dosis pada intramuskuler • Pada pelayanan statis vaksin yang telah dibuka dapat digunakan paling lama 4 ???minggu.dengan ketentuan : – Vks belum kadaluarsa, Simpan suhu 2-8 C, Label tidak hilang, Tidak terendam air, Sterilitas terjaga, VVM kondisi A / B • Vaksin dapat rusak pada suhu ??? dibawah 0 OC 26 DT
  • 27. 27 Penyimpanan dan kadaluwarsa •Vaksin disimpan pada suhu +2oC s/d+ 8oC. Pendistribusian dalam keadaan dingin dengan menggunakan kotak dingin cair (cool pack) dan hindari sinar matahari langsung/tidak langsung •Vaksin DT rusak terhadap suhu dibawah 0oC •Kadaluwarsa setelah 2 tahun pada suhu 2-8oC
  • 28. KONTRA INDIKASI • Reaksi berat krn dosis DT sebelumnya. • Hipersensitif terhadap komponen dari vaksin EFEK SIMPANG • Sangat jarang yaitu lemas dan kemerahan di pada lokasi suntikan yg kadang2 disertai demam 28 KOMPOSISI : TOKSOID DIFTERI : 20 Lf, TOKSOID TETANUS : 7.5 Lf Alumunium fosfat 3 mg ThimerosL 0.1 MG • SEBELUM DIGUNAKAN DIKOCOK AGAR HOMOGEN • SBL DISUNTIKAN KONDISI VAKS DLM SUHU KAMAR • DIBERIKAN 1 X, • IM • USIA ≤ 7 TAHUN
  • 29. Bab 3 29 Indikasi : •Imunisasi ulangan terhadap tetanus dan difteri pada individu mulai usia ≥ 8 tahun
  • 31. • SEBUTKAN PERBEDAAN , DPT-HB-Hib, DT dengan Td. –Fungsi …. –Komposisi –usia Bab 3 31
  • 32. 4 Vaksin IPV  Vaksin berupa cairan suspensi yang memberikan perlindungan terhadap 3 tipe virus polio , yaitu P1, P2, P3  Polio Inaktivated atau di LEMAHKAN.  Cara Pemberian INJEKSI IM  Kemasan dalam bentuk dosis tunggal dan multidosis. kemasan 10 dosis per vial pada awal introduksi kemasan 5 dosis per vial secara bertahap  Sisa vaksin harus dibuang pada akhir sesi pelayanan untuk pelayanan di luar gedung, sedangkan untuk pelayanan di dalam gedung vaksin sisa masih dapat digunakan sampai 28 hari dengan syarat memenuhi kriteria Multi-Dose Vial Policy (MDVP) yaitu:  Vaksin tersimpan dalam suhu +20C - +80C  VVM masih A atau B  Tertulis tanggal vaksin dibuka pada vial vaksin  Tidak melewati masa kadaluarsa  Vial vaksin tidak terendam air atau beku  Semua dosis diambil secara aseptis
  • 33. 4 Vaksin IPV KONTRA INDIKASI • Imunisasi ditunda dan ditunggu sampai sembuh pada sasaran yg demam, penyakit akut. • Hipersensitif pada pemberian vaksin ini sebelumnya. • Alergi streptomycin EFEK SIMPANG • Reaksi lokal pd tempat penyuntikan spt nyeri, kemerahan dan bengkak dlm 48 jam setelah penyuntikan Sampai 1 – 2 hari (20-30%) • Reaksi sistemik demam dengan atau tanpa disertai myalgia, sakit kepala atau limfadenopati. (4.7%)
  • 34. 12 Keamanan Vaksin IPV INDIKASI : PENCEGAHAN POLIOMYELITIS PD BY, DAN ANAK YG IMMUNOCOMPROMISED, KONTAK DI LINGKUNGAN KELUARGA DAN PD INDIVIDU YG POLIO ORAL MERUPAKAN KONTRAINDIKASI Vaksin IPV merupakan salah satu vaksin yang paling aman Vaksin IPV bisa diberikan bersamaan dengan vaksin lain tanpa mempengaruhi efektifitas vaksin lain tersebut Kejadian KIPI vaksin IPV tidak meningkat apabila diberikan bersamaan dengan vaksin lain (baik sebagai vaksin tunggal maupun kombinasi) IM 0,5 ML, SEBELUM DIGUNAKAN PERIKSA VVM DAN HRS DIKOCOK DAHULU AGAR SUSPENSI MJD HOMOGEN
  • 35. 6  IPV sensitif beku (tidak seperti OPV) – Shake test atau uji kocok tidak efektif untuk mengetahui apakah IPV pernah mengalami pembekuan – Penting!!! Jika ada kecurigaan vaksin IPV telah beku, vaksin harus langsung dibuang/tidak digunakan IPV adalah vaksin sensitif beku terlalu dingin terlalu panas Suhu ideal +4°C
  • 36. Polio.(bOPV) • Bentuk Cairan + pipet (dropper). • Penyimpanan pada suhu ??? + 2 s/d + 8 OC Kadaluarsa 6 bln • Indikasi  kekebalan aktip terhadap virus polio 1 & 3. • Kemasan 1 box isi 10 vial, @ 10 dosis (5 ml) • Kemasan pipet 1 box isi 10 pipet. • Setiap vial ditempelkan VVM. • Dosis  2 tetes pemberian secara Oral • Pada pelayanan statis vaksin yang telah dibuka dapat digunakan paling lama ???2 minggu dengan ketentuan : – Vks belum kadaluarsa, Simpan suhu 2-8 C, Label tidak hilang, Tidak terendam air, Sterilitas terjaga, VVM kondisi A / B • 36
  • 37. Polio.(bOPV) KONTRA INDIKASI • Individu yg mengidap penyakit immune defisiency atau individu yg diduga menderita gangguan respon imun krn leukimia, limfoma, aids • Anak memderita Diare imunisasi ditunda. EFEK SIMPANG - Pada umumnya tidak terdapat efek samping. - Efek samping berupa paralisis yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang terjadi (kurang dari 0,17 : 1.000.000; Bull WHO 66 : 1988). VAPP - Individu yang kontak dengan anak yang telah divaksinasi, jarang sekali beresiko mengalami lumpuh polio akibat divaksinasi (perbandingan 1/1.400.000 dosis sampai 1/3.400.000 dosis). Dalam hal ini terjadi bila kontak belum mempunyai kekebalan terhadap virus polio atau belum pernah diimunisasi. cVDPV 37 Cara pemberian • Meggunakan pipet • Setiap membuka vial baru hrs menggunakan dropper baru
  • 38. • Sebutkan Perbedaan Vaksin IPV dan bOPV - Komposisi virus Polio dlm vaksin - Jenis Antigen : Hidup dilemahkan/dimatikan - Cara Pemberian - Umur minimal pemberian - Sensitifitas terhadap suhu - MDVP - Kontraindikasi Bab 3 38
  • 39. Diskusi • Pipet polio dapat disimpan di freezer ? • Pipet polio dapat disimpan di dalam lemari es? 39 Bab 3
  • 40. Satu-satunya vaksin MR yang telah mendapat rekomendasi Badan Kesehatan Dunia dan sudah digunakan di lebih dari 140 negara untuk eliminasi penyakit Campak dan Rubella
  • 41. Vaksin MR • Vaksin yang mengandung virus CAMPAK & RUBELLA hidup yang dilemahkan (live attenuated) • Berupa serbuk kering dengan pelarut. Dapat digunakan sampai 6 jam setelah dilarutkan selama tetap disimpan pada suhu 2 – 8 derajat C, Setelah 6 jam dibuang • Sebelum disuntikkan vaksin terlebih dahulu harus dilarutkan dengan pelarut steril yang telah tersedia yang berisi 6.1 ml cairan pelarut. • Setiap dosis vaksin MR mengandung: 1000 CCID50 virus campak 1000 CCID50 virus rubella • Sensitif panas, disimpan pada suhu 2 – 8 C DEKAT DENGAN EVAPORATOR
  • 42. Vaksin MR •Dosis pemberian 0,5 ml disuntikkan secara subkutan pada lengan kiri atas, pada usia 9–11 bulan. Dan ulangan (booster) pada usia 18 sd 24 bulan kemudian 6–7 tahun (kelas 1 SD) •Sebelum vaksin dipergunakan, periksa dahulu masa kadaluarsa dan label VVM. Vaksin yang boleh digunakan hanyalah vaksin dengan kondisi VVM A atau B. •Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 6 jam. Vaksin hanya boleh dilarutkan dengan pelarut yang disediakan dari produsen yang sama.
  • 43. Nomor Izin Edar Vaksin MR
  • 47. Country name Vaccine Doses primary container Manufacturer Measles intro Rubella intro Afghanistan Measles 10 Serum Institute of India Pvt. Ltd. 1978 None Bahrain MMR 1 GlaxoSmithKline Biologicals SA 1974 1974 Dijibouti Measles ? Data not available 1984 none Egypt MMR 10 Serum Institute of India Pvt. Ltd. 1978 1999 Iran (Islamic Republic of) MMR 2&5 Serum Institute India 1984 2004 Iraq MMR and Measles 10 Serum Institute of India Pvt. Ltd. 1985 prior to 1995 Jordan Measles and MMR 1 GlaxoSmithKline Biologicals SA 1982 2000 Kuwait MMR ? ? Prior to 1995 prior to 1995 Lebanon Measles and MMR Measles-10 & MMR-1 &10 Serum Institute of India Pvt. Ltd. 1978 1995 Libya MMR Presentation Sanofi Pasteur SA Prior to 1995 prior to 1995 Morocco MR ? Data not available 1980 2014 Oman MMR 1 GlaxoSmithKline Biologicals SA 1980 1994 Pakistan Measles 10 Serum Institute of India Pvt. Ltd. 1978 none Qatar MMR 1 GlaxoSmithKline Biologicals SA and Merck Sharpe and Dohme 1982 1992 Saudi Arabia Measles and MMR ? Measles Sanofi, MMR GSK 1974 1991 Somalia Measles ? Data not available 1978 none Sudan (the) Measles 10 PT Bio Farma (Persero) and Serum Institute of India Pvt. Ltd. 1985 none Syrian Arab Republic (the) MMR 10 Serum Institute of India Pvt. Ltd. 1978 1999 Tunisia MR ? ? 1983 2004 United Arab Emirates MMR ? MMR GSK 1980 1985 Yemen MR 10 Serum Institute of India Pvt. Ltd. 1977 2015 Negara-negara Islam yang menggunakan vaksin MR/MMR
  • 48. KARAKTERISTIK VAKSIN MR • DAPAT BERTAHAN 24 BULAN JIKA DISIMPAN DLM SUHU 2 – 8ºC DAN TERLINDUNG DARI SINAR MATAHARI • VAKSIN MR YG DIGUNAKAN PRODUKSI SII INDIA YANG TELAH MENDAPATKAN IZIN EDAR DARI WHO DAN BPOM • TIDAK BOLEH TERKENA SINAR MATAHARI LANGSUNG
  • 49.
  • 50. • Sisa vaksin + pelarut yg belum digunakan dr posyandu diberi tanda “K” dan masukkan dlm refrigerator untuk digunakan terlebih dahulu pada hr berikutnya dgn memperhatikan kondisi VVM. (JUGA BERLAKU UNTUK SEMUA VAKSIN). • BIDAN WILAYAH JIKA TDK mempunyai LE TERSENDIRI, LENGKAP DGN PERALATAN PENUNJANGNYA (TERMOMETER, GRAFIK SUHU DLL) TDK BOLEH MENYIMPAN VAKSIN KECUALI HEP B UNIJECT. • SISA VAKSIN TERBUKA YG BERASAL DARI PELAYANAN DINAMIS HARUS DIBUANG. Vaksin MR
  • 53. Masa Simpan Vaksin VAKSIN SUHU PENYIMPANAN UMUR VAKSIN FS HEP. B +20C s/d +80C 26 bulan DPT/HB/Hib 2 tahun Td 2 tahun DT 2 tahun TT 2 tahun HS BCG +20C s/d +80C atau ……. 1 tahun POLIO +20C s/d +80C atau …….. 6 bulan 2 tahun CAMPAK +20C s/d +80C atau ……… 2 tahun Pelarut BCG +20C s/d s/d +80C /…… suhu kamar 5 tahun Pelarut Campak Catatan: Pelarut juga disimpan pada suhu + 2oC s/d + 8oC, minimal 12 jam sebelum pemakaian
  • 54. Masa Simpan Vaksin JENIS VAKSIN PUSAT/ Bio Farma PROVINSI KAB/KOTA PKM/PUSTU BDD/UNIT PELAYANAN MASA SIMPAN VAKSIN 6 BULAN 2 BULAN + 1 BULAN CAD 1 BULAN +1 BULAN CAD 1 BULAN +1 MINGGU CAD 1 BULAN +1 MINGGU CAD POLIO Freezer : Suhu -15 oC s/d - 25 oC DT Td, BCG, MR, IPV Hepatitis B, DPT-HB-Hib LEMARI ES : SUHU +2oC s/d 8oC HB. Uniject Suhu ruang
  • 55. CATATAN PENTING Epi cold chain • Semua Vaksin di Puskesmas disimpan pada suhu 2 – 8 ºC • Vaksin HB PID di BDD disimpan pada suhu ruangan ataupun dibawa saat kunjungan rumah tanpa rantai vaksin. Kelayakan pemakaian vaksin diukur dengan melihat status VVM • Pada saat pelarut akan digunakan didinginkan terlebih dahulu dalam lemari es minimal 12 jam. • Pelarut tidak boleh beku.
  • 56. Kerusakan Vaksin terhadap Suhu VAKSIN SUHU BERTAHAN FS Hep. B, IPV, DPT/HB/Hib - 0,50C Max ½ jam Td, TT, DT - 50C s/d -100C Max 1,5-2 jam Td,IPV,DT, DPT/HB/Hib Beberapa 0C di atas suhu kamar (<340C) 14 hari Hep. B & TT 30 hari HS Polio 2 hari Campak & BCG 7 hari Epi cold chain
  • 57. CATATAN PENTING Epi cold chain • Paparan panas secara kumulatif akan mengurangi umur dan potensi semua jenis vaksin. Untuk memantau hal tersebut dipergunakan alat pemantau suhu panas VVM (Vaccine Vial Monitor) yang ditempelkan pada semua kemasan vaksin. • Vaksin DPT/HB TT, DT dan HB akan rusak bila terpapar suhu dibawah minus 0 OC. Masing-masing vaksin tersebut memiliki titik beku tersendiri, yaitu vaksin hepatitis B rusak pada suhu - 0,5oC. • Vaksin yang tidak rusak oleh paparan suhu beku (dibawah 0 OC) adalah polio oral, campak / MR dan BCG • Untuk memantau suhu beku dapat dilakukan dengan menggunakan Freeze-Tag, Freeze alert dan Fridge taq 2 • Di tingkat puskesmas/ups semua vaksin disimpan dalam suhu 2-8oC
  • 58. Penggolongan Vaksin berdasarkan sensitivitas terhadap suhu FS Singkatan ? Artinya ? (eeze Sensitive) tidak tahan beku Gol. vaksin yang akan rusak terhadap suhu ? dingin <00C (beku) VAKSIN ?? Hepatitis B Td DPT-HB-Hib DT TT HS? Heat Sensitive tidak tahan panas Gol. vaksin yang akan rusak terhadap paparan ?panas yang berlebih (>340C) VAKSIN ?? BCG POLIO CAMPAK
  • 59. SEMUA VAKSIN AKAN RUSAK BILA TERKENA SINAR MATAHARI LANGSUNG PEMBEKUAN AKAN MERUSAK VAKSIN FS
  • 60. PASTIKAN PELARUT VAKSIN TIDAK TERTUKAR ANTARA BCG DAN MR PASTIKAN VAKSIN DAN PELARUTNYA BERASAL DARI PABRIK YANG SAMA PELARUT MR DAN BCG TIDAK BOLEH BEKU
  • 61. Latihan FS HS Vaksin tidak tahan beku Vaksin tidak tahan panas BCG Hepatitis B (PID) Polio (bOPV) DPT/HB/Hib Campak /MR IPV DT Td HPV
  • 62. Latihan FS HS Vaksin tidak tahan beku  Vaksin tidak tahan panas BCG Hepatitis B (PID) Polio (bOPV) DPT/HB/Hib Campak/MR IPV DT Td HPV
  • 63. Latihan FS HS Vaksin tidak tahan beku  Vaksin tidak tahan panas  BCG Hepatitis B (PID) Polio (bOPV) DPT/HB/Hib Campak/MR IPV DT Td HPV
  • 64. Latihan FS HS Vaksin tidak tahan beku  Vaksin tidak tahan panas  BCG  Hepatitis B (PID) Polio (bOPV) DPT/HB/Hib Campak/MR IPV DT Td HPV
  • 65. Latihan FS HS Vaksin tidak tahan beku  Vaksin tidak tahan panas  BCG  Hepatitis B (PID)  Polio (bOPV) DPT/HB/Hib Campak/MR IPV DT Td HPV
  • 66. Latihan FS HS Vaksin tidak tahan beku  Vaksin tidak tahan panas  BCG  Hepatitis B (PID)  Polio (bOPV)  DPT/HB/Hib Campak/MR IPV DT Td HPV
  • 67. Latihan FS HS Vaksin tidak tahan beku  Vaksin tidak tahan panas  BCG  Hepatitis B (PID)  Polio (bOPV)  DPT/HB/Hib  Campak/MR IPV DT Td HPV
  • 68. Latihan FS HS Vaksin tidak tahan beku  Vaksin tidak tahan panas  BCG  Hepatitis B (PID)  Polio (bOPV)  DPT/HB/Hib  Campak/MR  IPV DT Td HPV
  • 69. Latihan FS HS Vaksin tidak tahan beku  Vaksin tidak tahan panas  BCG  Hepatitis B (PID)  Polio (bOPV)  DPT/HB/Hib  Campak/MR  IPV  DT Td HPV
  • 70. Latihan FS HS Vaksin tidak tahan beku  Vaksin tidak tahan panas  BCG  Hepatitis B (PID)  Polio (bOPV)  DPT/HB/Hib  Campak  IPV V DT  Td HPV
  • 71. Latihan FS HS Vaksin tidak tahan beku  Vaksin tidak tahan panas  BCG  Hepatitis B (PID)  Polio (bOPV)  DPT/HB/Hib  Campak/MR  IPV V DT  Td  HPV
  • 72. Latihan FS HS Vaksin tidak tahan beku  Vaksin tidak tahan panas  BCG  Hepatitis B (PID)  Polio (bOPV)  DPT/HB/Hib  Campak/MR  IPV V DT  Td  HPV
  • 73. Dosis dan Cara Pemberian Vaksin Dosis Pemberian Hep. B 0,5 mL intra muskular BCG 0,05 mL intra kutan Polio (bOPV) 2 tetes oral DPT/HB/Hib 0,5 mL intra muskular DT 0,5 mL intra muskular Td 0,5 mL intra muskular IPV 0,5 mL intra muskular HPV 0.5 mL Intra muskular Campak/MR 0,5 mL sub kutan
  • 74. MULTI DOSE VIAL POLICY • Adalah : Kebijakan pemakaian kembali sisa vaksin yang telah digunakan. • Hanya untuk pelayanan ??? statis/dinamis (RS, UPS, Pusk). • Syarat: – Belum kadaluarsa – Disimpan pada suhu 2 s/d 8oC – Tidak terendam air – VVM masih A atau B – Ditulis tanggal dan jam pertama kali digunakan.
  • 75. Penggunaan vaksin yang telah dibuka di pelayanan statis VAKSIN MASA PEMAKAIAN HEP. B (Uniject/PID) ? BCG ? POLIO (bOPV) ? IPV ? Td ? DPT/HB/Hib ? CAMPAK/MR ? HPV Multidose ? DT ?
  • 76. Penggunaan vaksin yang telah dibuka di pelayanan statis VAKSIN MASA PEMAKAIAN HEP. B (Uniject) Satu dosis BCG 3 jam POLIO (bOPV) 2 minggu IPV 4 minggu Td 4 minggu DPT/HB/Hib 4 minggu CAMPAK/MR 6 jam Hpv multidose 4 minggu DT 4 minggu