Seni anyaman adalah proses menyilangkan dan mengikat bahan alami seperti bambu dan rotan menjadi pola tertentu. Anyaman telah berkembang sejak ribuan tahun lalu dan kini masih dipraktikkan di beberapa daerah di Indonesia seperti Tasikmalaya. Daerah ini dikenal sebagai pusat penghasil anyaman yang menghasilkan berbagai produk mulai dari alat rumah tangga hingga hiasan.
1. Beberapa tarian tradisional daerah di Indonesia meliputi Tari Seudati dari Aceh, Tari Saman Meuseukat, Tari Legong dan Tari Kecak dari Bali, Tari Sekapur Sirih dari Jambi, Tari Topeng Kuncaran dari Jawa Barat, Tari Serimpi dari Jawa Tengah, Tari Remong dari Jawa Timur, Tari Monong dan Tari Zapin Tembung dari Kalimantan Barat, Tari Baksa Kembang dari Kalimantan Selatan, serta
Dokumen ini membahas delapan jenis motif dan ukiran tradisional Melayu Riau, yaitu: Kaluk Pakis, Pucuk Rebung, Awan Larat, Lebah Bergayut, Itik Pulang Petang, Bidai, Sayap Layang-layang, dan Selembayung. Masing-masing motif memiliki makna tersendiri seperti tumbuhan, simbol kesabaran, dan melambangkan kebebasan serta kasih sayang. Motif-motif ini sering digunakan pada ukiran bangunan
Modul ini membahas seni tekat tradisional Melayu. Ia menjelaskan sejarah, proses pembuatan, motif yang digunakan, dan tokoh-tokoh penting dalam seni tekat. Modul ini juga membandingkan seni tekat Melayu dengan seni tekat dari budaya lain seperti Cina dan Indonesia.
Dokumen tersebut membahas dua jenis seni rupa yaitu dua dimensi dan tiga dimensi. Seni rupa dua dimensi memiliki panjang dan lebar tetapi tidak memiliki volume, seperti lukisan. Sedangkan seni rupa tiga dimensi memerlukan ruang karena memiliki panjang, lebar, dan tebal seperti patung.
Kurikulum merupakan rencana dan pengaturan mengenai isi dan materi pembelajaran. Kurikulum sekolah dasar mencakup pendidikan seni dan keterampilan untuk mengembangkan kreativitas siswa. Pembelajaran seni dan keterampilan meliputi seni rupa, musik, tari, drama, dan kerajinan untuk fungsi ekspresi, komunikasi, pengembangan bakat, bermain, dan kemampuan berpikir. Kompetensi inti dan dasar serta
1. Beberapa tarian tradisional daerah di Indonesia meliputi Tari Seudati dari Aceh, Tari Saman Meuseukat, Tari Legong dan Tari Kecak dari Bali, Tari Sekapur Sirih dari Jambi, Tari Topeng Kuncaran dari Jawa Barat, Tari Serimpi dari Jawa Tengah, Tari Remong dari Jawa Timur, Tari Monong dan Tari Zapin Tembung dari Kalimantan Barat, Tari Baksa Kembang dari Kalimantan Selatan, serta
Dokumen ini membahas delapan jenis motif dan ukiran tradisional Melayu Riau, yaitu: Kaluk Pakis, Pucuk Rebung, Awan Larat, Lebah Bergayut, Itik Pulang Petang, Bidai, Sayap Layang-layang, dan Selembayung. Masing-masing motif memiliki makna tersendiri seperti tumbuhan, simbol kesabaran, dan melambangkan kebebasan serta kasih sayang. Motif-motif ini sering digunakan pada ukiran bangunan
Modul ini membahas seni tekat tradisional Melayu. Ia menjelaskan sejarah, proses pembuatan, motif yang digunakan, dan tokoh-tokoh penting dalam seni tekat. Modul ini juga membandingkan seni tekat Melayu dengan seni tekat dari budaya lain seperti Cina dan Indonesia.
Dokumen tersebut membahas dua jenis seni rupa yaitu dua dimensi dan tiga dimensi. Seni rupa dua dimensi memiliki panjang dan lebar tetapi tidak memiliki volume, seperti lukisan. Sedangkan seni rupa tiga dimensi memerlukan ruang karena memiliki panjang, lebar, dan tebal seperti patung.
Kurikulum merupakan rencana dan pengaturan mengenai isi dan materi pembelajaran. Kurikulum sekolah dasar mencakup pendidikan seni dan keterampilan untuk mengembangkan kreativitas siswa. Pembelajaran seni dan keterampilan meliputi seni rupa, musik, tari, drama, dan kerajinan untuk fungsi ekspresi, komunikasi, pengembangan bakat, bermain, dan kemampuan berpikir. Kompetensi inti dan dasar serta
Wayang kulit adalah teater tradisional yang menggunakan patung kulit dan cahaya. Terdapat empat jenis wayang kulit di Malaysia, masing-masing dipengaruhi oleh budaya berbeza dan menggunakan bahasa serta alat muzik yang berbeza. Proses membuat patung wayang kulit melibatkan pengeringan dan pewarnaan kulit lembu untuk membentuk watak-watak cerita.
Dokumen tersebut membahas tentang motif hias dan seni budaya Nusantara. Terdapat dua jenis motif hias yaitu geometris dan nongeometris. Motif hias ditemukan pada seni rupa dua dimensi seperti kain batik, tenun, dan wayang kulit, serta tiga dimensi seperti ukiran dan patung. Tarian daerah memiliki gerak, busana, dan musik yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Musik pengiring tarian dap
Dokumen tersebut membahas mengenai seni anyaman tradisional masyarakat Melayu yang melibatkan penggunaan bahan alam seperti rotan, buluh, pandan dan mengkuang. Ia menjelaskan proses memproses bahan-bahan tersebut untuk dijadikan bilah anyaman dan juga corak-corak yang biasa digunakan dalam kraftangan anyaman.
Dokumen tersebut membahas tentang seni patung, mulai dari definisi, sejarah perkembangan, teknik pembuatan, hingga tokoh-tokoh pematung terkenal di Indonesia. Seni patung merupakan karya seni rupa tiga dimensi yang telah dikenal sejak zaman prasejarah di Indonesia.
Pakaian tradisional masyarakat Melayu Riau memiliki berbagai jenis dan tata cara pemakaian yang mengandung simbol dan makna budaya tertentu. Unsur-unsur pakaian seperti bahan, corak, warna, dan cara pemakaian mencerminkan status sosial, jenis kelamin, dan kepatutan seseorang dalam masyarakat sesuai dengan adat istiadat yang berlaku.
Modul ini membahas seni tekat tradisional Melayu. Ia menjelaskan sejarah, fungsi, tokoh, jenis, dan motif seni tekat. Seni tekat berkembang pada zaman Sultan Melaka dan digunakan untuk pakaian kerajaan. Ia masih dipraktikkan di Perak dan menjadi warisan budaya. Modul ini memberi pemahaman yang mendalam tentang seni tekat Melayu.
Organisasi administrasi satuan pramuka pnggalangNas Rulloh
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengatur tentang petunjuk penyelenggaraan Gugusdepan Pramuka Penggalang, mencakup organisasi gugusdepan, pasukan penggalang, tim pembina, dewan kehormatan, badan pemeriksa keuangan, dan mabigus. Dokumen ini juga menjelaskan tentang administrasi satuan pramuka penggalang.
Ensembel gong di Sarawak terdiri daripada beberapa jenis gong dan gendang. Gong-gong utama termasuk tawak, agung, bandil dan canang yang memainkan rentak dan melodi berbeza. Gendang memainkan rentak asas. Pemain memainkan setiap alat secara berasingan tetapi serentak untuk menghasilkan gabungan rentak yang membentuk lagu. Lagu-lagu ensembel gong biasanya dalam meter dupel pada tempo sederhana.
Wayang kulit adalah teater tradisional yang menggunakan patung kulit dan cahaya. Terdapat empat jenis wayang kulit di Malaysia, masing-masing dipengaruhi oleh budaya berbeza dan menggunakan bahasa serta alat muzik yang berbeza. Proses membuat patung wayang kulit melibatkan pengeringan dan pewarnaan kulit lembu untuk membentuk watak-watak cerita.
Dokumen tersebut membahas tentang motif hias dan seni budaya Nusantara. Terdapat dua jenis motif hias yaitu geometris dan nongeometris. Motif hias ditemukan pada seni rupa dua dimensi seperti kain batik, tenun, dan wayang kulit, serta tiga dimensi seperti ukiran dan patung. Tarian daerah memiliki gerak, busana, dan musik yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Musik pengiring tarian dap
Dokumen tersebut membahas mengenai seni anyaman tradisional masyarakat Melayu yang melibatkan penggunaan bahan alam seperti rotan, buluh, pandan dan mengkuang. Ia menjelaskan proses memproses bahan-bahan tersebut untuk dijadikan bilah anyaman dan juga corak-corak yang biasa digunakan dalam kraftangan anyaman.
Dokumen tersebut membahas tentang seni patung, mulai dari definisi, sejarah perkembangan, teknik pembuatan, hingga tokoh-tokoh pematung terkenal di Indonesia. Seni patung merupakan karya seni rupa tiga dimensi yang telah dikenal sejak zaman prasejarah di Indonesia.
Pakaian tradisional masyarakat Melayu Riau memiliki berbagai jenis dan tata cara pemakaian yang mengandung simbol dan makna budaya tertentu. Unsur-unsur pakaian seperti bahan, corak, warna, dan cara pemakaian mencerminkan status sosial, jenis kelamin, dan kepatutan seseorang dalam masyarakat sesuai dengan adat istiadat yang berlaku.
Modul ini membahas seni tekat tradisional Melayu. Ia menjelaskan sejarah, fungsi, tokoh, jenis, dan motif seni tekat. Seni tekat berkembang pada zaman Sultan Melaka dan digunakan untuk pakaian kerajaan. Ia masih dipraktikkan di Perak dan menjadi warisan budaya. Modul ini memberi pemahaman yang mendalam tentang seni tekat Melayu.
Organisasi administrasi satuan pramuka pnggalangNas Rulloh
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengatur tentang petunjuk penyelenggaraan Gugusdepan Pramuka Penggalang, mencakup organisasi gugusdepan, pasukan penggalang, tim pembina, dewan kehormatan, badan pemeriksa keuangan, dan mabigus. Dokumen ini juga menjelaskan tentang administrasi satuan pramuka penggalang.
Ensembel gong di Sarawak terdiri daripada beberapa jenis gong dan gendang. Gong-gong utama termasuk tawak, agung, bandil dan canang yang memainkan rentak dan melodi berbeza. Gendang memainkan rentak asas. Pemain memainkan setiap alat secara berasingan tetapi serentak untuk menghasilkan gabungan rentak yang membentuk lagu. Lagu-lagu ensembel gong biasanya dalam meter dupel pada tempo sederhana.
- Ulos atau kain ulos adalah salah satu kain khas Indonesia yang dikembangkan oleh masyarakat Batak, Sumatera. Cara membuat ulos serupa dengan membuat songket khas Palembang yaitu menggunakan alat tenun bukan mesin. Ulos kerap digunakan pada perhelatan adat dan upacara dan sering diberikan kepada ibu hamil.
Kain Tradisional Daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalima...Vina Widya Putri
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis kain tradisional yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah kain ulos dari Sumatera Utara yang memiliki berbagai motif yang memiliki makna tertentu, kain songket dari Sumatera Selatan yang dibuat dengan teknik menambahkan benang emas atau perak, batik Solo Jawa Tengah yang dipengaruhi motif Hindu, serta kain tenun Sambas Kalimantan Barat dan Donggala Sulaw
Anyaman merupakan seni tradisional yang mempengaruhi kebudayaan masyarakat Melayu. Ia melibatkan proses menyilangkan bahan tumbuhan seperti mengkuang, pandan, dan rotan untuk membuat produk seperti tikar, bakul, dan tempat sirih. Anyaman telah lama dikerjakan di kampung-kampung di seluruh Malaysia dan masih menjadi warisan budaya negara.
Dokumen tersebut membahas tentang seni rupa terapan Nusantara, mencakup pengertian, ragam, fungsi, jenis, bentuk, teknik pembuatan, dan makna karya seni rupa terapan di Nusantara. Karya seni rupa terapan di Indonesia sangat beragam dan dipengaruhi oleh budaya serta lingkungan masyarakat setempat.
Sasak adalah penduduk asli Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Saat ini 85% dari populasi Lombok adalah suku Sasak. Pulau yang dikenal sebagai “Pulau Seribu Masjid” ini dihuni oleh beberapa etnis, diantaranya; etnis Bali, suku Bugis, Cina Peranakan, keturunan Arab, dan lain sebagainya.
UNSUR-UNSUR BUDAYA
1 Bahasa. ...
2 Sistem Pengetahuan. ...
3 Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial. ...
4 Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi. ...
5 Sistem Mata Pencaharian Hidup. ...
6 Sistem Religi. ...
7 Kesenian.
Suku Sumba berasal dari kata humba, yang berarti "asli". Mereka menyebut diri sebagai Tau Humba, atau penduduk asli yang mendiami Pulau Sumba. Masyarakat Sumba cukup mampu mempertahankan kebudayaan aslinya di tengah-tengah arus pengaruh asing yang telah singgah di kepulauan Nusa Tenggara Timur sejak dahulu kala.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis kerajinan tangan tradisional dari bahan alam seperti tembikar, kerajinan dari janur, anyaman pandan, dan anyaman bambu. Proses pembuatan tembikar meliputi pengambilan tanah liat, persiapan, pembentukan, penjemuran, dan pembakaran. Kerajinan dari janur dijadikan hiasan untuk acara seperti sunatan atau pernikahan dengan bentuk kembar mayang, mayang s
Bambu banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan di Indonesia. Bambu digunakan sebagai bahan utama dalam konstruksi rumah tradisional seperti Rumah Gadang, Rumah Adat Takpala di NTT, dan Rumah Adat Toraja di Sulawesi. Bambu juga banyak digunakan dalam membangun rumah bambu di Jawa Barat. Jenis bambu yang sering digunakan antara lain bambu betung, bambu gombong, dan bambu tali.
2. DEFINISI
Anyaman merupakan proses merajut dan
menyilangkan dengan bahan dasar alam berserat
seperti bambu, rotan, daun-daunan (enceng
gondok, daun lontar, daun pandan) yang ditipiskan
terlebih dahulu kemudian dijalin membentuk ikatan
kuat dengan pola tertentu.
3. SEJARAH SENI ANYAMAN
Seni anyaman telah berkembang sejak
ribuan tahun, tepatnya pada masa
Neolitikum (masa bercocok tanam). Saat
itu masyarakat purba telah memanfaatkan
akar dan rotan yang telah dibasahi terlebih
dahulu agar lunak dan mudah dijalin
menjadi tali simpul sederhana yang
digunakan untuk mengikat hasil bumi dan
ternak mereka.
4. SEJARAH SENI ANYAMAN
Dahulu di Indonesia anyaman digunakan
oleh para raja. Anyaman tersebut
dinamakan ‘Tikar Raja’ yang dibuat dari
pohon bemban. Sehingga kini beberapa
daerah di Indonesia khususnya di Jawa
Barat masih terus aktif menjalankan
kegiatan anyaman di tingkat kampung.
6. BAHAN MEMBUAT SENI ANYAMAN
Bahan Alami :
Bambu
Rotan
Daun panama, yakni sejenis pandan yang
kualitasnya paling baik.
Daun jaksi, sejenis pandan pula yang kwalitasnya
Daun pandan duri biasa, yang paling mudah didapat
tetapi, kualitasnya paling rendah.
Bahan Sintetis :
Kertas
Tali rafia
Karton
7. ALAT MEMBUAT SENI ANYAMAN
Pisau pemotong
Pisau penipis
Tang
Catut bersungut bundar
Cat vernis
8. BERDASARKAN CIRI FISIK
Anyaman datar.
Dibuat datar dan pipih dalam bentuk visual 2 dimensi. Contoh
anyaman datar : tikar, dinding rumah tradisional (dikenal sebagai
dinding bilik), partisi pembatas ruangan dan lainnya.
Anyaman tiga dimensi.
Kerajinan ini berbentuk benda visual yang terus berkembang jenis
produknya menjadi benda-benda yang lebih bernilai seperti sandal,
kursi, tas lampu lampion dan tempat wadah.
Makrame.
Merupakan jenis seni simpul menyimpul bahan dengan bantuan
alat pengait yang berfungsi seperti jarum. Kelihaian tangan dalam
menyimpul bahan merupakan teknik utama untuk menciptakan
sambungan menjadi sebuah karya kerajinan.
Contoh kerajinan yang menggunakan teknik Makrame : taplak meja,
mantel baju, keset kaki.
10. 3 TEKNIK DASAR INI DAPAT DIKEMBANGKAN MENJADI
BERBAGAI CORAK, SEPERTI BERIKUT :
11.
12.
13. DAERAH PENGHASIL
Daerah penghasil kerajinan anyaman yang
ada di Indonesia antara lain Tangerang,
Kedu, Kudus, Tasikmalaya, dan Bali.
Tapi yang paling utama adalah Tasikmalaya.
14. TASIKMALAYA
Nama Tasikmalaya terkenal dimana-mana berkat hasil
karya masyarakatnya berupa kerajinan anyaman.
Berbagai jenis keperluan perorangan atau rumah tangga
dengan daerah penyebarannya yang cukup luas, bahkan
sampai ke manca negara. Gerabah dari masa bercocok
tanam awal, beberapa ribu tahun sebelum tarikh Masehi
sudah banyak yang dihias dengan motif anyaman. Sejak
masa itu terus ditambah, dimotifikasi serta diperbaharui
secara kreatif oleh para seniman pengrajinannya sesuai
keperluan dan cita rasa zamannya. Seni kerajinan
anyaman Tasikmalaya pun mengalami proses serupa itu.
Tasikmalaya adalah sebuah Kota Administratip dan
Kabupaten di Jawa Barat bagian Timur. Di sebelah barat
berbatasan dengan Kabupaten Garut, sebelah utara
Kabupaten Majalengka, sebelah timur Kabupaten Ciamis
dan Samudera Hindia di sebelah selatan. Para pengrajin
itu terutama terdapat di kecamatan Rajapolah, ± 17 km
dari Kota Tasikmalaya.
15. RIWAYAT
Salah satu cerita tentang awal kegiatan pengrajin di daerah
ini adalah demikian. Pada awal abad ini di Kecamatan
Rajapolah ada seorang mulik (kyai) bernama Haji Yasin.
Dalam waktu senggang di samping mengajar agama, Haji
Yasin mengajarkan kepandaian kerajinan anyaman kepada
para santri muridnya. Hasilnya berupa topi-topi anyaman
dijual di Stasiun kereta api Tasikmalaya. Seorang
penumpang kereta api bernama Tuan Vercizak dari Eropa
turun di Stasiun Tasik, setelah mengamati topi-topi yang
dijual kemudian menemui Haji Yasin si pembuat topi. Dalam
pembicaraan tercapai kata sepakat Haji Yasin akan
membuat topi sebanyak mungkin untuk dikirim ke tuan
Vercizonk, kemudian terjadilah hubungan dagang antara
kedua belah pihak.
Tertarik akan keberhasilan Haji Yasin, penduduk beramai-
ramai menjadi pangrajin topi yang selanjutnya berkembang
menjadi beraneka ragam, jenis anyaman. Masyarakat
semakin makmur berkat hasil anyaman.
16. Barang-barang yang Dihasilkan
Jenis produksinya mula-mula terbatas pada topi,
dompet dan tikar, tetapi makin lama makin bervariasi.
Benda-benda keperluan rumah tangga.
Perlengkapan makan dan minum (dinner set): alas
piring, alas gelas, alat penahan panas, dan lain-lain.
Berbagai wadah penyimpanan kue-kue.
Tempat sampah, dan lain-lain.
Benda-benda hiasan/pajangan.
Kap lampu dengan pelbagai hiasan.
Hiasan dinding.
Tudung-tudung hiasan.
17. Alat pelindung tubuh.
Berbagai macam topi.
Payung dengan bermacam-macam bentuk dan
fungsinya.
Berbagai barang untuk keperluan di lantai.
Sejenis tikar dalam pelbagai ukuran bentuk dan
hiasannya, untuk pelbagai keperluan seperti
tempat duduk, sembahyang, dan lain-lain.
Tas, dompet, sandal, dan lain-lain.
18. KENDALA SENI ANYAMAN
Kendala terbesar pengrajin adalah bahan
baku, sehingga mereka harus mencari ke
Jawa Tengah sampai Jawa Timur
19. PROSES PEMBUATAN ANYAMAN BAMBU
Dapat dilakukan jika bambu sudah berbentuk
lembaran seperti pita, tidak semua jenis bambu dapat
digunakan untuk anyaman. Bambu yang akan
digunakan untuk anyaman harus melalui tahap
pengolahan, sebagai berikut :
1) Memilih bambu
Bukan sembarang bambu yang dapat digunakan
untuk menganyam, terdapat beberapa syarat ;
antara lain :
Bambu harus memiliki serat yang halus, umumnya
jenis bambu tali.
Bambu berumur satu tahun agar memenuhi kualitas
anyaman yaitu tidak getas (cepat patah) dan liat
(alot).
20. 2) Memotong bambu
Bambu dipotong sepanjang dua samapi
tiga ruas, kemudian dibersihkan bagian dalamnya
dengan mengamplas.
3) Membelah tipis
Bambu selanjutnya diiris tipis-tipis dan
disamakan ukurannya.
21. 4) Menghaluskan
Bambu yang sudah
diiris kemudian
dihaluskan dan
dihilangkan bulu2
bambu dengan
membakarnya. Jika di
perlukan di rendam
terlebih dahulu
kemudian dijemur
hingga kering untuk
kemudian dicat.
22. 5) Mengecat
Langkah terakhir pada proses anyaman bambu adalah
memberi zat warna/pengkilat dengan menggunakan cat.
23. 6) Menganyam Bambu
Setelah dicat, maka bambu siap dianyam. Proses
pengecatan juga dapat dilakukan setelah penganyaman.
Hal ini tergantung kepada kebutuhan pengrajin.