Nama : Charles Sanders Pierce (filsuf Amerika).
Lahir : Massachusetts, 10 September 1839.
Meninggal : 19 April 1914 (umur 74) di Milford Pennsylvania.
Dari pasangan Benjamin Pierce dan Sarah Hunt Mills. Charles S. Pierce seorang ahli logika dan dikenal dengan sistem filsafat pragmatisme. Dia ingin menyelidiki apa dan bagaimana proses bernalar manusia. Pierce berpendapat bahwa simbolisme adalah sebuah struktur yang cenderung “dimotivasi” oleh bentuk simulasi.
Istilah semiotika dia munculkan sebagai padanan kata untuk logika. Menurut Peirce logika mempelajari cara bernalar dan sesuai dengan hipotesisnya, penalaran dilakukan melalui tanda-tanda.
Pengantar semiotika: Ferdinand De Saussure dan Charles Sanders PeirceToto Haryadi
Pengantar semiotika sebagai teori dalam melakukan interpretasi karya visual. Semiotika yang akan dibahas fokus pada semiologi Saussure dan semiotika Peirce.
Pada slide ini juga dijelaskan perbedaan konsep semiologi Saussure dengan konsep semiotika Peirce, sehingga bisa memilih salah satu teori sesuai dengan karya yang dianalisis serta sesuai dengan kebutuhannya
Nama : Charles Sanders Pierce (filsuf Amerika).
Lahir : Massachusetts, 10 September 1839.
Meninggal : 19 April 1914 (umur 74) di Milford Pennsylvania.
Dari pasangan Benjamin Pierce dan Sarah Hunt Mills. Charles S. Pierce seorang ahli logika dan dikenal dengan sistem filsafat pragmatisme. Dia ingin menyelidiki apa dan bagaimana proses bernalar manusia. Pierce berpendapat bahwa simbolisme adalah sebuah struktur yang cenderung “dimotivasi” oleh bentuk simulasi.
Istilah semiotika dia munculkan sebagai padanan kata untuk logika. Menurut Peirce logika mempelajari cara bernalar dan sesuai dengan hipotesisnya, penalaran dilakukan melalui tanda-tanda.
Pengantar semiotika: Ferdinand De Saussure dan Charles Sanders PeirceToto Haryadi
Pengantar semiotika sebagai teori dalam melakukan interpretasi karya visual. Semiotika yang akan dibahas fokus pada semiologi Saussure dan semiotika Peirce.
Pada slide ini juga dijelaskan perbedaan konsep semiologi Saussure dengan konsep semiotika Peirce, sehingga bisa memilih salah satu teori sesuai dengan karya yang dianalisis serta sesuai dengan kebutuhannya
Slide ini berisi materi tentang semilogi Roland Barthes, yang merupakan pengembangan semiologi Ferdinand De Saussure. dalam semiologi ini ada istilah denotasi, konotasi, dan mitos
n this era of globalization The international relationship in every sector is significant. Accordingly, the
translation works in various subject fields are strongly needed . In order to fulfill such needs, the linguists and
translators play important roles to produce good translation works as fast as possible.The question is that how fast
a translation work could be done, and how could translation work be categorized as a good one. This writing aims
to discuss some of specific problems facing the translators in the case of texts from various European languages into
English and some examples into Indonesian. These problems are of both a linguistic and non-lingistic character.The
writing is descriptive in nature and based on the library research.
Teori Uncertainty Reduction (Teori Pengurangan Ketidakpastian)Agile Art
Teori Uncertainty Reduction merupakan teori yang menjelaskan bagaimana kita menggunakan komunikasi untuk mengurangi keragu-raguan, memahami orang lain dan diri anda sendiri dan membuat prediksi tentang perilaku orang lain ketika berinteraksi dengan orang lain saat pertama bertemu.
Slide ini berisi materi tentang semilogi Roland Barthes, yang merupakan pengembangan semiologi Ferdinand De Saussure. dalam semiologi ini ada istilah denotasi, konotasi, dan mitos
n this era of globalization The international relationship in every sector is significant. Accordingly, the
translation works in various subject fields are strongly needed . In order to fulfill such needs, the linguists and
translators play important roles to produce good translation works as fast as possible.The question is that how fast
a translation work could be done, and how could translation work be categorized as a good one. This writing aims
to discuss some of specific problems facing the translators in the case of texts from various European languages into
English and some examples into Indonesian. These problems are of both a linguistic and non-lingistic character.The
writing is descriptive in nature and based on the library research.
Teori Uncertainty Reduction (Teori Pengurangan Ketidakpastian)Agile Art
Teori Uncertainty Reduction merupakan teori yang menjelaskan bagaimana kita menggunakan komunikasi untuk mengurangi keragu-raguan, memahami orang lain dan diri anda sendiri dan membuat prediksi tentang perilaku orang lain ketika berinteraksi dengan orang lain saat pertama bertemu.
Wen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari IniWen4D
Wen4D adalah pilihan situs judi slot terbaik di Indonesia dan terpercaya yang menghadirkan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi para pemain yang bergabung. Sistem game yang kami sajikan 100% fairplay di mana artinya memang tidak ada campur tangan pihak manapun yang menentukan kemenangan.
Link Alternatif : https://heylink.me/WEN4D.com/
1. Tokoh:
1. Charles Sanders Pierce (1839 –
1914)
- Amerika
- Ayahnya: prof. matematika
Harvard
- Pernah menjadi dosen logika di
JHU
- Filosof Pragmatisme
- “Bagaimana kita bernalar?”
- Semiotika
2. Menurut Pierce:
Penanda (representamen) adalah
sesuatu yang bagi seseorang
menjadi wakil dari sesuatu yang lain
atas dasar tertentu.
Fungsi utama tanda adalah
mengemukakan/merepresentasikan
sesuatu.
3. Penanda (representamen) selalu terdapat
dalam hubungan trio:
1. Objek/acuan: sesuatu yang lain, apa
yang dikemukakan oleh tanda, yang
ditunjuknya (misal: bendanya)
2. Ground/dasar: sesuatu yang digunakan
agar tanda dapat berfungi.
Ground dapat berupa:
- KODE: sistem peraturan
- KONVENSI: kesepakatan
3. Interpretan: seseorang/kamus
4. Tidak ada acuan yang inheren
pada tanda: mawar di masyarakat
Barat menandakan cinta, di
Indonesia?
- maka perlu ground
- bisa miss komunikasi bila
ground beda
5. Jadi ada kemungkinan:
1. Tanda sama, acuannya beda
- Ini teh susu
- Lakune kaya macan luwe
2. Tanda beda, acuan sama:
- manuk, burung, bird, vogel
- dor, beng
6. Jenis Tanda (menurut Pierce)
1. Berdasarkan hubungan tanda dan ground:
1. Qualisign: tanda yang menunjukkan kualitas,
misalnya kata: kasar, keras, lemah, lembut, merdu
2. Sinsign: tanda yang menunjukkan eksistensi aktual
benda atau peristiwa, misalnya kata keruh pada
kalimat Air sungai sedang keruh
3. Legisign: tanda yang mengandung norma,
misalnya rambu lalulintas yang menandakan hal-hal
yang boleh dan tidak boleh dilakukan
2. Berdasarkan interpretan
3. Berdasarkan hubungan tanda dan acuan::
7. Berdasarkan interpretan:
1. Rheme: tanda yang memungkinkan orang menafsirkan
berdasarkan pilihan. Misalnya, orang yang matanya
merah dapat saja menandakan bahwa orang itu baru
menangis, atau menderita penyakit mata, atau kena
sabermata, atau mau tidur, atau bangun tidur.
2. Dicisign: tanda yang sesuai kenyataan. Misalnya jika
pada suatu jalan sering terjadi kecelakaan, maka di
tepi jalan dipasang rambu lalu lintas yang menyatakan
hal itu.
3. Argumen: adalah tanda yang langsung memberikan
alasan tentang sesuatu. Misalnya seseorang berkata
“gelap”. Orang itu berkata “Gelap” sebab ia menilai
ruang itu cocok dikatakan ‘gelap’.
8. Berdasarkan hubungan tanda dan acuan:
1. Ikon: hubungan kemiripan, misalnya peta, foto, patung dan
lukisan (realis), sebagian rambu lalulintas.
2. Indeks: hubungan kedekatan eksistensi, hubungan kausal,
misalnya tiang penunjuk jalan, tanda panah penunjuk
arah, asap menandakan adanya api, halilintar
menandakan petir.
3. Simbol: hubungan berdasarkan konvensi, misalnya tanda-
tanda kebahasaan. Kata ‘manuk’ adalah simbol yang
merupakan hasil konvensi, mengapa ‘manuk’ itu tidak
disebut ‘pisang’, hal itu merupakan kesepakatan
masyarakat yang sifatnya arbitrer.