SlideShare a Scribd company logo
Tokoh:
1. Charles Sanders Pierce (1839 –
1914)
- Amerika
- Ayahnya: prof. matematika
Harvard
- Pernah menjadi dosen logika di
JHU
- Filosof Pragmatisme
- “Bagaimana kita bernalar?”
- Semiotika
Menurut Pierce:
Penanda (representamen) adalah
sesuatu yang bagi seseorang
menjadi wakil dari sesuatu yang lain
atas dasar tertentu.
Fungsi utama tanda adalah
mengemukakan/merepresentasikan
sesuatu.
Penanda (representamen) selalu terdapat
dalam hubungan trio:
1. Objek/acuan: sesuatu yang lain, apa
yang dikemukakan oleh tanda, yang
ditunjuknya (misal: bendanya)
2. Ground/dasar: sesuatu yang digunakan
agar tanda dapat berfungi.
Ground dapat berupa:
- KODE: sistem peraturan
- KONVENSI: kesepakatan
3. Interpretan: seseorang/kamus
Tidak ada acuan yang inheren
pada tanda: mawar di masyarakat
Barat menandakan cinta, di
Indonesia?
- maka perlu ground
- bisa miss komunikasi bila
ground beda
Jadi ada kemungkinan:
1. Tanda sama, acuannya beda
- Ini teh susu
- Lakune kaya macan luwe
2. Tanda beda, acuan sama:
- manuk, burung, bird, vogel
- dor, beng
Jenis Tanda (menurut Pierce)
1. Berdasarkan hubungan tanda dan ground:
1. Qualisign: tanda yang menunjukkan kualitas,
misalnya kata: kasar, keras, lemah, lembut, merdu
2. Sinsign: tanda yang menunjukkan eksistensi aktual
benda atau peristiwa, misalnya kata keruh pada
kalimat Air sungai sedang keruh
3. Legisign: tanda yang mengandung norma,
misalnya rambu lalulintas yang menandakan hal-hal
yang boleh dan tidak boleh dilakukan
2. Berdasarkan interpretan
3. Berdasarkan hubungan tanda dan acuan::
 Berdasarkan interpretan:
1. Rheme: tanda yang memungkinkan orang menafsirkan
berdasarkan pilihan. Misalnya, orang yang matanya
merah dapat saja menandakan bahwa orang itu baru
menangis, atau menderita penyakit mata, atau kena
sabermata, atau mau tidur, atau bangun tidur.
2. Dicisign: tanda yang sesuai kenyataan. Misalnya jika
pada suatu jalan sering terjadi kecelakaan, maka di
tepi jalan dipasang rambu lalu lintas yang menyatakan
hal itu.
3. Argumen: adalah tanda yang langsung memberikan
alasan tentang sesuatu. Misalnya seseorang berkata
“gelap”. Orang itu berkata “Gelap” sebab ia menilai
ruang itu cocok dikatakan ‘gelap’.
 Berdasarkan hubungan tanda dan acuan:
1. Ikon: hubungan kemiripan, misalnya peta, foto, patung dan
lukisan (realis), sebagian rambu lalulintas.
2. Indeks: hubungan kedekatan eksistensi, hubungan kausal,
misalnya tiang penunjuk jalan, tanda panah penunjuk
arah, asap menandakan adanya api, halilintar
menandakan petir.
3. Simbol: hubungan berdasarkan konvensi, misalnya tanda-
tanda kebahasaan. Kata ‘manuk’ adalah simbol yang
merupakan hasil konvensi, mengapa ‘manuk’ itu tidak
disebut ‘pisang’, hal itu merupakan kesepakatan
masyarakat yang sifatnya arbitrer.

More Related Content

What's hot

Presentasi Metopen Analisis Wacana Kritis.pptx
Presentasi Metopen Analisis Wacana Kritis.pptxPresentasi Metopen Analisis Wacana Kritis.pptx
Presentasi Metopen Analisis Wacana Kritis.pptx
Novy Khayra
 
Makalah sociolinguistics politeness
Makalah sociolinguistics politenessMakalah sociolinguistics politeness
Makalah sociolinguistics politeness
Oktari Aneliya
 
Semiotika: denotasi, konotasi, mitos
Semiotika: denotasi, konotasi, mitosSemiotika: denotasi, konotasi, mitos
Semiotika: denotasi, konotasi, mitos
Toto Haryadi
 
Speech Act Theory
Speech Act TheorySpeech Act Theory
Speech Act Theory
mankoma2012
 
Semiotika, Tanda, dan Makna dalam Komunikasi
Semiotika, Tanda, dan Makna dalam KomunikasiSemiotika, Tanda, dan Makna dalam Komunikasi
Semiotika, Tanda, dan Makna dalam Komunikasi
Alfiyah Dhiya Atika
 
Beberapa masalah dalam penerjemahan
Beberapa masalah dalam penerjemahanBeberapa masalah dalam penerjemahan
Beberapa masalah dalam penerjemahan
Juvrianto Chrissunday Jakob
 
Ppt 10 representasi budaya dan media massa
Ppt 10 representasi budaya dan media massaPpt 10 representasi budaya dan media massa
Ppt 10 representasi budaya dan media massaPrasetiyo Eko Laksono
 
Teori Uncertainty Reduction (Teori Pengurangan Ketidakpastian)
Teori Uncertainty Reduction (Teori Pengurangan Ketidakpastian)Teori Uncertainty Reduction (Teori Pengurangan Ketidakpastian)
Teori Uncertainty Reduction (Teori Pengurangan Ketidakpastian)
Agile Art
 
Discourse analysis-Genres
Discourse analysis-GenresDiscourse analysis-Genres
Discourse analysis-Genres
nina s
 
Masyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean Baudrillard
Masyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean BaudrillardMasyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean Baudrillard
Masyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean Baudrillard
Agus Widiyanto
 
Teori Semiotika Media
Teori Semiotika MediaTeori Semiotika Media
Teori Semiotika Media
mankoma2012
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
Abdul Hasan
 
Cross cultural pragmatics
Cross cultural pragmaticsCross cultural pragmatics
Cross cultural pragmaticsChurifiani Eva
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theorymankoma2013
 
Teori konstruksi sosial realitas mardiani rohaya.
Teori konstruksi sosial realitas   mardiani rohaya.Teori konstruksi sosial realitas   mardiani rohaya.
Teori konstruksi sosial realitas mardiani rohaya.
mardianirohaya
 
Morfologi
MorfologiMorfologi

What's hot (20)

Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 
Presentasi Metopen Analisis Wacana Kritis.pptx
Presentasi Metopen Analisis Wacana Kritis.pptxPresentasi Metopen Analisis Wacana Kritis.pptx
Presentasi Metopen Analisis Wacana Kritis.pptx
 
Makalah sociolinguistics politeness
Makalah sociolinguistics politenessMakalah sociolinguistics politeness
Makalah sociolinguistics politeness
 
Semiotika: denotasi, konotasi, mitos
Semiotika: denotasi, konotasi, mitosSemiotika: denotasi, konotasi, mitos
Semiotika: denotasi, konotasi, mitos
 
Speech Act Theory
Speech Act TheorySpeech Act Theory
Speech Act Theory
 
Semiotika, Tanda, dan Makna dalam Komunikasi
Semiotika, Tanda, dan Makna dalam KomunikasiSemiotika, Tanda, dan Makna dalam Komunikasi
Semiotika, Tanda, dan Makna dalam Komunikasi
 
Beberapa masalah dalam penerjemahan
Beberapa masalah dalam penerjemahanBeberapa masalah dalam penerjemahan
Beberapa masalah dalam penerjemahan
 
Ppt 10 representasi budaya dan media massa
Ppt 10 representasi budaya dan media massaPpt 10 representasi budaya dan media massa
Ppt 10 representasi budaya dan media massa
 
Teori Uncertainty Reduction (Teori Pengurangan Ketidakpastian)
Teori Uncertainty Reduction (Teori Pengurangan Ketidakpastian)Teori Uncertainty Reduction (Teori Pengurangan Ketidakpastian)
Teori Uncertainty Reduction (Teori Pengurangan Ketidakpastian)
 
Discourse analysis-Genres
Discourse analysis-GenresDiscourse analysis-Genres
Discourse analysis-Genres
 
Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
 
Makalah pidato
Makalah pidatoMakalah pidato
Makalah pidato
 
Masyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean Baudrillard
Masyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean BaudrillardMasyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean Baudrillard
Masyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean Baudrillard
 
Teori Semiotika Media
Teori Semiotika MediaTeori Semiotika Media
Teori Semiotika Media
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 
Cross cultural pragmatics
Cross cultural pragmaticsCross cultural pragmatics
Cross cultural pragmatics
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theory
 
Semantik
SemantikSemantik
Semantik
 
Teori konstruksi sosial realitas mardiani rohaya.
Teori konstruksi sosial realitas   mardiani rohaya.Teori konstruksi sosial realitas   mardiani rohaya.
Teori konstruksi sosial realitas mardiani rohaya.
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 

Recently uploaded

Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking PresentasiGames Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
RayAhmed5
 
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
Tiaellyrosyita
 
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdfDAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
AGUSABDULROHIM
 
sertifikat pesert terbaik. siswa siswi sdn 134
sertifikat pesert terbaik. siswa siswi sdn 134sertifikat pesert terbaik. siswa siswi sdn 134
sertifikat pesert terbaik. siswa siswi sdn 134
DindaYuliaSafira
 
pembelajaran kelas rangkap model pembelajaran 221 pkr ut
pembelajaran kelas rangkap model pembelajaran 221 pkr utpembelajaran kelas rangkap model pembelajaran 221 pkr ut
pembelajaran kelas rangkap model pembelajaran 221 pkr ut
sarahamalia26
 
Wen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari Ini
Wen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari IniWen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari Ini
Wen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari Ini
Wen4D
 
Pedoman BOS Kinerja Sekolah Prestasi Tahun 2024.pdf
Pedoman BOS Kinerja Sekolah Prestasi Tahun 2024.pdfPedoman BOS Kinerja Sekolah Prestasi Tahun 2024.pdf
Pedoman BOS Kinerja Sekolah Prestasi Tahun 2024.pdf
sigitpurwanto62
 
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdfModul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdf
MiftaJohanDaehanJo
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
MuhammadAmin350497
 

Recently uploaded (9)

Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking PresentasiGames Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
 
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
 
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdfDAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
 
sertifikat pesert terbaik. siswa siswi sdn 134
sertifikat pesert terbaik. siswa siswi sdn 134sertifikat pesert terbaik. siswa siswi sdn 134
sertifikat pesert terbaik. siswa siswi sdn 134
 
pembelajaran kelas rangkap model pembelajaran 221 pkr ut
pembelajaran kelas rangkap model pembelajaran 221 pkr utpembelajaran kelas rangkap model pembelajaran 221 pkr ut
pembelajaran kelas rangkap model pembelajaran 221 pkr ut
 
Wen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari Ini
Wen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari IniWen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari Ini
Wen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari Ini
 
Pedoman BOS Kinerja Sekolah Prestasi Tahun 2024.pdf
Pedoman BOS Kinerja Sekolah Prestasi Tahun 2024.pdfPedoman BOS Kinerja Sekolah Prestasi Tahun 2024.pdf
Pedoman BOS Kinerja Sekolah Prestasi Tahun 2024.pdf
 
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdfModul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdf
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
 

Semiotika pierce

  • 1. Tokoh: 1. Charles Sanders Pierce (1839 – 1914) - Amerika - Ayahnya: prof. matematika Harvard - Pernah menjadi dosen logika di JHU - Filosof Pragmatisme - “Bagaimana kita bernalar?” - Semiotika
  • 2. Menurut Pierce: Penanda (representamen) adalah sesuatu yang bagi seseorang menjadi wakil dari sesuatu yang lain atas dasar tertentu. Fungsi utama tanda adalah mengemukakan/merepresentasikan sesuatu.
  • 3. Penanda (representamen) selalu terdapat dalam hubungan trio: 1. Objek/acuan: sesuatu yang lain, apa yang dikemukakan oleh tanda, yang ditunjuknya (misal: bendanya) 2. Ground/dasar: sesuatu yang digunakan agar tanda dapat berfungi. Ground dapat berupa: - KODE: sistem peraturan - KONVENSI: kesepakatan 3. Interpretan: seseorang/kamus
  • 4. Tidak ada acuan yang inheren pada tanda: mawar di masyarakat Barat menandakan cinta, di Indonesia? - maka perlu ground - bisa miss komunikasi bila ground beda
  • 5. Jadi ada kemungkinan: 1. Tanda sama, acuannya beda - Ini teh susu - Lakune kaya macan luwe 2. Tanda beda, acuan sama: - manuk, burung, bird, vogel - dor, beng
  • 6. Jenis Tanda (menurut Pierce) 1. Berdasarkan hubungan tanda dan ground: 1. Qualisign: tanda yang menunjukkan kualitas, misalnya kata: kasar, keras, lemah, lembut, merdu 2. Sinsign: tanda yang menunjukkan eksistensi aktual benda atau peristiwa, misalnya kata keruh pada kalimat Air sungai sedang keruh 3. Legisign: tanda yang mengandung norma, misalnya rambu lalulintas yang menandakan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan 2. Berdasarkan interpretan 3. Berdasarkan hubungan tanda dan acuan::
  • 7.  Berdasarkan interpretan: 1. Rheme: tanda yang memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan pilihan. Misalnya, orang yang matanya merah dapat saja menandakan bahwa orang itu baru menangis, atau menderita penyakit mata, atau kena sabermata, atau mau tidur, atau bangun tidur. 2. Dicisign: tanda yang sesuai kenyataan. Misalnya jika pada suatu jalan sering terjadi kecelakaan, maka di tepi jalan dipasang rambu lalu lintas yang menyatakan hal itu. 3. Argumen: adalah tanda yang langsung memberikan alasan tentang sesuatu. Misalnya seseorang berkata “gelap”. Orang itu berkata “Gelap” sebab ia menilai ruang itu cocok dikatakan ‘gelap’.
  • 8.  Berdasarkan hubungan tanda dan acuan: 1. Ikon: hubungan kemiripan, misalnya peta, foto, patung dan lukisan (realis), sebagian rambu lalulintas. 2. Indeks: hubungan kedekatan eksistensi, hubungan kausal, misalnya tiang penunjuk jalan, tanda panah penunjuk arah, asap menandakan adanya api, halilintar menandakan petir. 3. Simbol: hubungan berdasarkan konvensi, misalnya tanda- tanda kebahasaan. Kata ‘manuk’ adalah simbol yang merupakan hasil konvensi, mengapa ‘manuk’ itu tidak disebut ‘pisang’, hal itu merupakan kesepakatan masyarakat yang sifatnya arbitrer.